JavaScript is required to view this page. 04/01/2011 - 05/01/2011

Sabtu, 30 April 2011

Miawa Kecamatan Piani Kawasan Daerah Rawan Pangan

RANTAU, Miawa Kecamatan Piani Kabupaten Tapin Kalsel ditetapkan sebagai kawasan daerah rawan pangan oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Tapin. Desa Miawa kecamatan Piani yang berpenduduk sekitar 122 kepala keluarga tersebut di tahun 2010 ini menjadi sasaran program pengelolaan daerah rawan pangan (PDRP) oleh Badan Ketahanan Pangan dan PP Kabupaten Tapin.

Hal tersebut diungkapkan Ir.H.Rusnadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan PP didampingi Kabid Ketersediaan Distribusi Kerawanan Pangan, Aji Budiono, kepada wartawan kemarin.

Dari 122 KK penduduk Desa Miawa Kecamatan Piani, sekitar 50 KK penghasilan rendah menjadi sasaran mendapatkan bantuan senilai Rp.25 juta. Dana hibah yang bersumber dari APBN 2010 tersebut telah diserahkan kepada rekening perwakilan kelompok tani di daerah itu. Setiap 1 kelompok beranggotakan 20 sampai 21 orang. Secara selektif kita arahkan ke kawasan itu, karena sesuai mekanisme peraturan kita terdata di Desa Miawa yang berpenduduk sekitar 122 KK, 50 KK diantaranya adalah penghasilan rendah dan tidak tetap.

Program PDRP itu bertujuan untuk membantu para kelompok tani didaerah itu. Dengan bantuan hibah yang kita salurkan selanjutnya terserah mereka mau gunakan untuk modal usaha apa. Misalnya dimodalkan disektor pertanian, perternakan dan lain sebagainya. Demikian Aji. (Rull)

UGD Datu Sanggul Rantau Di Pindah

RANTAU, Pelayanan Kesehatan pada Unit Gawat Darurat (UGD) di RSUD.Datu Sanggul Rantau, dipindah ke ruangan gedung rumah sakit yang baru saja selesai dibangun. “Sudah seminggu ini, UGD RSUD.Datu Sanggul Rantau menempatkan gedung baru dari sebelumnya bertempat di ruangan rumah sakit yang lama, “kata Noor Ifansyah, SKM, Direktur RSUD.Datu Sanggul Rantau kepada wartawan MataBanua, Rabu (27/4) kemarin.
Pemindahan ruangan UGD dilakukan karena fisik bangunan UGD RSUD.Datu Sanggul yang baru ini sudah selesai dikerjakan. “Pada Kamis (27/4) pekan lalu, ruangan UGD sudah ditempati, dari sebelumnya bertempat di ruangan bangunan RSUD.Datu Sanggul Rantau yang lama, “katanya.

Kondisi ruangan UGD pada bangunan rumah sakit yang baru dibangun sudah berfungsi. Hanya saja kita masih terkendala aliran listrik dari PLN yang dinilai belum maksimal terpasang seluruhnya. Sehingga hanya lantai dasar di UGD saja yang masih dialirkan listrik, sementara lantai atas masih belum. Diharapkan tahun 2011 ini seluruh rumah sakit ini sudah dialiri listrik PLN, “pintanya.

Mengantisipasi hal itu, lanjut Ifan, kita telah memiliki mesin genset berkekuatan 5.000 KVA sebagai alternatif jika sewaktu-waktu listrik PLN mendadak mati.
Selain itu, diakui direktur rumah sakit ini, karena pemasangan listrik belum maksimal alat-alat elektronik seperti TV dan mesin AC dari pengadaan beberapa waktu lalu terpaksa kita simpan di dalam gudang. “Mengingat kalau dipasang saat ini, tentunya listrik tak tahan, dan otomatis turun. Karena itu pula ruang VIP kita beri label harga standar kelas utama dikarenakan fasilitas pendukung kelas VIP belum diletakan seluruhnya, “pungkasnya. (Rull)

Pasar Keraton Gunakan Sistem Listrik Prabayar

RANTAU, Pasar Keraton yang dibangun Pemerintah Daerah Tapin akan dipasang sistem listrik prabayar bagi pelanggan dalam hal ini para pedagang di pasar Keraton. “Kita sudah menghubungi pihak PLN ranting Barabai, terkait rencana akan menggunakan terobosan baru PLN pada sistem listrik prabayar seperti pulsa HP di pasar Keraton, “kata Saiful Bahrin, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Tapin, Rabu (27/4) kemarin kepada wartawan MataBanua, usai acara kegiatan undian penempatan blok toko pedagang di pasar Keraton. Bertempat di Aula Kabinet Kantor Bupati Tapin lantai dua.

Jadi seluruh pedagang di pasar Keraton harus memasang baru listrik PLN. Alasannya, karena pihak PLN tak bersedia memindahkan listrik dari pasar lama Rantau ke pasar Keraton. Sistem listrik yang digunakan di pasar Keraton itu menggunakan listrik prabayar PLN, dimana pedagang di pasar Keraton membeli listrik seperti voucher pulsa dan terserah menggunakannya.

“Nanti pihak PLN ranting Barabai bersedia menghadiri sosialisasi kepada pedagang terkait memberikan petunjuk teknis penggunaan applikasi sistem listrik ini, “katanya.

Adapun ketika dikonfirmasi kapan pindahnya pedagang ke pasar Keraton, dikatakan Saiful, “Para pedagang ini menunggu pembangunan fisik pasar Keraton selesai semuanya. Saat ini kita masih dalam tahapan sosialisasi penempatan pedagang di pasar Keraton. Seperti yang dilakukan sejak beberapa hari terakhir di Aula Kabinet kantor Bupati Tapin bersama para pedagang, “katanya.

Dalam kegiatan itu, kita menggelar undian penempatan nomor blok para pedagang pasar keraton. Hal itu dilaksanakan agar tidak saling tubrukan antar pedagang. “Yang sudah dilakukan pengundian para pedagang diantaranya pedagang di Blok A, B, C, D, dan G. Sementara selain blok itu masih belum, dan akan dilaksanakan secara bertahap, “pungkasnya. (Rull)

Jatah 2 Orang Untuk Seleksi Petugas PPIH 1432 H

RANTAU, Saat ini kita tengah merekrut Calon Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun 1432 hijriah. Sesuai surat dari Kemenag Provinsi Kalsel yang meminta untuk menyiapkan calon petugas panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) dari Kabupaten kota se-Kalsel. “Di Kabupaten Tapin kita ada jatah dua orang yang bekerja di Kantor kementerian Agama, dan Kantor Urusan Agama (KUA) teladan, “kata Drs.HM.Yamani, Kepala Kantor Kementerian Agama Tapin, Rabu (27/4) kemarin kepada wartawan MataBanua.

Perekrutan calon petugas PPIH dari unsur PNS kemenag, unsur pondok pesantren, ormas Islam, dan Perguruan Islam Negeri.

Dua orang tadi, dikatakan Yamani, akan ikut seleksi tes calon petugas PPIH di Banjarmasin nanti pada Selasa 3 Mei 2011. Dengan harapan dapat bertugas dengan baik dan benar. Kebutuhan alokasi petugas PPIH Provinsi Kalsel sebanyak 5 orang terdiri dari pelayanan umum 2 orang, pelayanan bimbingan ibadah 1 orang, pelayanan administrasi dan SISKOHAT 1 orang, dan supir 1 orang. Demikian Yamani. (Rull)

Jumat, 29 April 2011

5 Penyakit Urutan Pertama Dari 10 Besar di RSUD.Datu Sanggul Rantau

RANTAU, 5 penyakit menempati urutan pertama dari sepuluh penyakit yang di derita pasien di RSUD.Datu Sanggul Rantau sepanjang tahun 2010 kemarin. Ke-5 penyakit tersebut yakni ISPA, Maag Akut (sakit percernaan), Hipertensi, Diare, dan Demam.

Hal tersebut diungkapkan Noor Ifansyah, SKM, Direktur RSUD.Datu Sanggul Rantau kepada sejumlah wartawan kemarin diruang kerjanya.

Di tahun 2010 kemarin itu rata-rata pasien di rumah sakit ini mengidap ke 5 penyakit tersebut dengan jumlah pasien rawat inap sekitar 3.522 yang ditempatkan di 100 ruang perawatan rumah sakit ini. “Dan angka itu belum termasuk pasien rawat jalan yang terdata berjumlah 474, dan diantaranya meninggal dunia, “katanya.

3.522 pasien rawat inap tersebut sebagiaan diantaranya masuk dalam daftar subsidi pelayanan kesehatan daerah. “Sejak tahun 2007 lalu, RSUD.Datu Sanggul Rantau telah membebaskan biaya berobat gratis bagi warga Tapin yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Seluruh biaya pasien di rumah sakit ini telah disubsidi Pemerintah Daerah Tapin sampai saat ini, “pungkasnya. (Rull)

Proyek RTH Di Tunda

RANTAU, Tahun 2011 ini yang rencananya akan dikerjakan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) oleh Pemda Tapin di lokasi eks pasar lama Rantau ditunda lantaran terjadinya defisit anggaran yang tinggi di tahun sebelumnya. Selain itu pengetatan efesiensi belanja anggaran juga dilakukan pada kegiatan seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Tapin termasuk di Dinas Tata Kota dan Kebersihan Tapin yang mengusulkan pembangunan RTH tahun ini. “Alokasi dana yang ada saat ini hanya untuk dilakukan pembongkaran pasar lama saja tahun ini. Sementara pembangunannya dilakukan tahun berikutnya, “kata Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP kemarin di Rantau.

Ia menyatakan bahwa pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) yang direncanakan berlokasi di Eks. Pasar Lama Rantau ditunda, dari sebelumnya yang direncanakan akan dikerjakan pada tahun 2011 ini. Penundaan itu mengingat belum selesainya fisik pembangunan Pasar Keraton seperti pembangunan halaman pasar serta jalan yang akhirnya pemindahan pedagang belum dapat dilaksanakan. Selain itu pertimbangan lainnya karena dana proyek pembangunan RTH sebesar Rp.7 millar yang diusulkan pada APBD 2011 dinilai masih belum terlalu mendesak di aloksikan. “Pembangunan RTH eks pasar lama Rantau itu ditunda dan akan dikerjakan pada tahun 2012 mendatang, “katanya.

Saat ini, dikatakan Bupati, “kita tetap fokus bahwasanya di Pasar Lama Rantau itu dilakukan pembongkaran dan penutupan pasar lama Rantau, “katanya.

“Sekeliling Pasar Lama Rantau dekat dengan bantaran sungai Tapin yang di tempati pedagang ikan basah tahun ini akan di tutup dengan pagar seng. Dikawasan itu akan diberi label dilarang berdagang, karena telah ditetapkan sebagai kawasan Ruang terbuka Hijau (RTH) yang bebas dari pedagang, “katanya.

Pentupan pasar dengan pagar seng dilakukan setelah pedagang pasar lama Rantau pindah ke Pasar Keraton. Sementara untuk pembangunan proyek RTH akan di lakukan pada tahun berikutnya di 2012. Karena alokasi dananya hanya untuk pembongkaran dan penutupan pasar saja, “katanya.(Rull)

Kamis, 28 April 2011

Kepala SKPD Buat Komitmen Dengan Bupati Tapin

RANTAU, Peringatan hari OTDA ke-15 yang dilaksanakan dirangkai dengan penandatanganan komitmen atau janji dengan Bupati Tapin, dilakukan oleh seluruh kepala SKPD dilingkungan Pemkab Tapin. Disebut, “Penetapan kinerja kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tahun 2011.”

Sebagai salah satu wujud dari tekad dan semangat Pemerintah Daerah untuk membangun serta mengwujudkan tata pemerintahan yang baik dan good governance. Seluruh Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Tapin melaksanakan Penandatanganan komitmen dan janji didepan orang nomor satu di Pemkab Tapin, yang turut disaksikan seluruh staf PNS di Tapin yang digelar pada apel peningkatan disiplin, kemarin.

Perjanjian kerja seluruh kepala SKPD tertuang dalam sebuah dokumen pernyataan kinerja kesepakatan dan perjanjian untuk mengwujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki SKPD. “Penetapan kinerja SKPD tahun 2011 berisi penjabaran atas program utama renstra, terdiri dari berbagai kegiatan yang lengkap dengan sasaran strategis, indikator kinerja, target program kegiatan dan pembiayaan yang bersumber dari APBD Tahun anggaran 2011, “kata Bupati Tapin.
Yang ditandatangani kepala SKPD tadi adalah sesuatu yang sudah terencana, terukur dan berkesinambungan. Pembiayaannya tersedia dan semuanya bermuara pada pembangunan di Kabupaten Tapin secara menyeluruh. Namun yang penting adalah janji untuk bekerja secara sungguh-sungguh.

Manfaat dokumen yang ditandatangani tadi bermanfaat untuk menilai keberhasilan sebuah organisasi, melaporkan dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi, dan melaporkan capaian realisasi kinerja dalam laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Lakip). “Untuk itu, saya menunggu realisasinya, dan apa yang sudah dijanjikan hari ini agar dilaporkan pertriwulan, dan juga pada akhir tahun nanti realisasi atas komitmen atau janji harus juga dilaporkan melalui LAKIP 2011, “kata Bupati. (Rull)

BUpati Pimpin Peringatan Hari OTDA ke 15

RANTAU, Jajaran PNS di lingkungan SKPD Pemkab Tapin pada Senin (25/4) kemarin memperingati Hari Otonomi Daerah ke 15 Tahun 2011 di halaman kantor Bupati Tapin yang sekaligus dirangkai dengan upacara rutin apel peningkatan disiplin PNS di Pemkab Tapin.

Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP pimpin upacara apel peningkatan disiplin yang sekaligus peringatan Hari Otonomi Daerah (OTDA) ke-15 tahun 2011 di Kabupaten Tapin.

Bupati Tapin dalam sambutannya menyatakan bahwa Hari Otonomi Daerah diperingati setiap 25 April 2011, dan tahun 2011 ini peringatan Hari OTDA ke 15, bertemakan “Dengan semangat otonomi daerah kita tingkatkan kinerja pemerintah daerah, dengan pelayanan publik dan inovasi daerah."

Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah sampai sejauh ini telah berjalan dengan baik, dan mendorong penyelenggaraan pemerintah daerah yang lebih dinamis, serta mengembangkan partisipasi rakyat. Dalam peringatan Hari OTDA ke 15 ini, BUpati mengajak seluruh elemen pemerintah daerah menjadikan peringatannya sebagai momentum untuk mengevaluasi kinerja yang telah dicapai.

Selain itu, dikatakan Bupati, peningkatan jumlah daerah otonom menunjukan sebuah kemajuan dalam pelaksanaan politik desentralisasi. Namun, peningkatan tersebut haruslah diimbangi dengan peningkatan pelayanan publik. Pelaksanaan otonomi daerah dan menuntut adanya perbaikan dinilai membebani pelaksanaan otonomi daerah, sehingga pemerintah daerah juga wajib melakukan evaluasi secara objektif terhadap capaian kinerja pelayanan public secara lebih komprehensif, melalui penyusunan evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah yang tepat waktu, yang hasilnya dapat menjadi masukan guna memperbaiki berbagai kekurangan dan kelemahan yang ada. Dalam hal ini Pemkab Tapin tak boleh menutup mata, karena masih ada kelemahan yang harus diperbaiki dan dievaluasi. Otonomi daerah pada dasarnya adalah sebuah upaya lebih Pemerintah Daerah untuk mengembangkan potensi yang ada di daerah ini. Selain itu jajaran Eksekutif dan Legislatif seirama di dalam memajukan daerah, terutama menciptakan peluang memajukan daerah dan manarik investor masuk ke daerah. (Rull)

Rabu, 27 April 2011

Angsa Naik Kendaraan 'Ojek'

RANTAU, 53 ekor angsa yang ada di Danau Rantau Baru merupakan asset Pemerintah Daerah. Tujuannya ditaruh angsa di kawasan itu agar memperindah kawasan danau. Namun angsa-angsa yang ada di danau berangsur-angsur berkurang dan tertinggal 16 ekor. Diduga angsa-angsa yang menghias danau tersebut dicuri oleh oknum-oknum yang tak bertanggungjawab, bahkan beredar informasi di tengah masyarakat istilah ‘Angsa Naik Kendaraan’.

Ir.H.Bastian, MAP, Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan Tapin ketika dikonfirmasi perihal tersebut mengakui berkurangnya angsa yang ada di Danau Rantau Baru.

Dikatakanya, “Diawal tahun 2011 kemarin, Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin meletakan sekitar 53 ekor itik dan sekarang tinggal 16 ekor. Dan juga beredar informasi ditengah masyarakat yang menyatakan ‘Angsa Naik Kendaraan’, melihat situasi dikawasan itu pada waktu malam memang kurang pencahayaan ditambah 3 bulan yang lewat rumah makan didekat kawasan itu belum dibuka. Juga pada waktu itu dikawasan danau belum dibuatkan kandang, “katanya.

“Mengantisipasi hal itu pihaknya telah membuat semacam jaring kandang di dekat areal danau. Berbeda sebelumnya yang tidak dibuatkan, sehingga mungkin waktu itu angsa lepas atau keluar dari areal danau itu sendiri. Adapun tujuannya diletakan angsa di sekitar danau oleh Pemerintah Daerah untuk memperindah kawasan danau. Selain itu kita juga selalu memperhatikan pakannya, dimana ada petugas kita yang setiap harinya memberikan pakan terhadap angsa-angsa itu dan juga petugas yang rutin memeriksa angsa tersebut setiap malam harinya, “katanya. (Rull)

Program Pengembangan Agri Bisnis Tahun 2010 Realisasi 100 persen

RANTAU, Program pengembangan agri bisnis di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tapin tahun anggaran 2010 terealisasi 10 persen dengan nilai sebesar Rp.366.437.000. “Dana tersebut diarahkan dalam bentuk bantuan terhadap kelompok tani di Kabupaten Tapin dengan nilai Rp.50 juta perkelompok, “kata Ir.Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin kemarin.

Dijelaskannya, arti dari pengembangan agri bisnis adalah upaya kita dalam rangka pembinaan terhadap kelompok tani dengan tujuan meningkatnya kesejahteraan petani, terutama petani karet di kabupaten Tapin. “Seperti memfasilitasi kelompok tani dengan bantuan berupa tempat jual beli karet dari petani langsung. Petani menjual karet pada kelompok tani binaan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tapin, selanjutnya kelompok tani tadi langsung berhubungan dengan pihak pabrik karet. Dari segi harga pola ini justru lebih menguntungkan warga khususnya petani karet, “katanya.

Sementara di tahun 2011 ini kita akan melobi pemerintah provinsi dan pusat terkait upaya kita melaksanakan pembinaan para petani karet di Tapin. Sebab di tahun 2011 ini ada bantuan dari pemerintah pusat untuk pengembangan karet diatas lahan seluas 600 hektar di daerah ini. Rencananya kami lokasikan di daerah atas dan dekat kawasan pertambangan yang terdapat di kecamatan Piani, Bungur, Hatungun, Salam Babaris. “Diatas lahan seluas 600 hektar tersebut di tahun 2011 ini akan kita tanam pohon karet sekitar 300 ribu pohon, sehingga pohon tersebut akan membawa dampak manfaat seperti dapat menahan erosi, mencegah banjir, menghasilkan oksigen, dan menyerap karbon oksida, “pungkasnya. (Rull)

Tapin Memiliki Hutan Dengan Tujuan Khusus

RANTAU, Kabupaten Tapin memiliki Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus
(KHDTK) seluas 180 hektar. Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus letaknya
di desa Baramban Kecamatan Piani Kabupaten Tapin. Dikawasan hutan
khusus ini akan dikembangkan berbagai fungsi hutan, diantaranya adalah
hutan sebagai fungsi pendidikan, penelitian, wisata, dan lingkungan.
“Ini patut disyukuri karena dari 13 kabupaten/kota di provinsi Kalsel
salah satunya kabupaten Tapin telah memiliki kawasan hutan dengan
tujuan khusus atau KHDTK, “tegas kepala dinas kehutanan dan perkebunan
kabupaten Tapin Ir Sufian Noor di Rantau.

Dikatakannya, KHDTK ditetapkan melalui SK Menhut
Nomor177/Menhut-11/2005 pada tanggal 29 Juni 2005 dengan luas areal
180 hektar yang berlokasi di wilayah desa Bramban kecamatan Piani.
“ Dikawasan ini selain berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan
khususnya untuk penyerapan CO2 juga berfungsi sebagai hutan
pendidikan, sebagai penelitian tanaman kehutanan, tempat pengembangan
wisata dan mengatur lingkungan alam, “katanya.

Dijelaskannya pula bahwa di kawasan HKDTK ini juga kedepannya akan
dikembangkan berbagai bibit tanaman kehutannya seperti treumbesi,
jati, mahoni, sengon, meranti dan berbagai bibit pohon kehutanan
lainnya. Menurut Sufian Noor dikawasan ini tidak hanya pihak pemerintah daerah
semata yang melakukan pengembangan kawasan hutan ini tetapi juga
terbuka bagi pihak ketiga yaitu pihak swasta maupun
perusahaan-perusahaan besar seperti perusahaan pertambangan maupun
perkebunan yang mau mengembangkan kawasan ini.

“ Dengan banyak pihak yang mengembangkan tanaman kehutanan di kawasan
ini maka diharapkan dikawasan ini juga menjadi hutan arbiritum atau
hutan koleksi tanaman langka nasional,” terangnya.

Dikatakannya pula bahwa Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus ini
pengelolaannya langsung di bawah koordinator pihak Balai Penelitian
Kehutanan (BPK) Banjarbaru selaku pengelolanya dan bekerjasama dengan
pemkab Tapin khususnya Dinas Kehutanan dan Perkebunan kabupaten Tapin.
Dengan adanya kawasan hutan dengan tujuan khusus ini maka akan banyak
koleksi tanaman langka nasional dan lokal yang ditanam di kawasan
tersebut, dan juga fungsi kawasan hutan ini benar dapat berfungsi
sesuai dengan tujuan di tetapkannya.

Kawasan ini juga tetap akan dijaga dan dipelihara sesuai fungsinya dan
juga sebagai kawasan hutan yang bertujuan untuk penyeimbang pemanasan
global sehingga kawasan ini tetap dijaga dan dipelihara secara
bersama-sama dan berkelanjutan. (Rull)

Dinas Pertanian Tapin Buka Sekolah LPTT

RANTAU, Tahun 2011 ini dalam rangka meningkatkan produksi tanaman pangan di Kabupaten Tapin, Pemerintah Daerah Tapin melalui Dinas Pertanian membuka sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SLPTT) bagi 345 kelompok tani di Kabupaten Tapin. SLPTT ini diselenggarakan setiap memasuki musim tanam dengan tujuan agar para petani mendapatkan pengetahuan sistem budidaya di bidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura secara baik dan benar. Program ini dilaksanakan melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah I dan juga dari APBN, ada 400 unit Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) di Tapin, setiap unit beranggotakan 25 orang dan dikerjakan diatas lahan seluas 10.000 hektar.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtukultura melalui Kepala Bidang Produksi dan Perlindungan Tanaman, Sugeng Tri Hudoyo, Senin (25/4) kemarin.

Lanjut Sugeng, 345 kelompok tani tadi diberikan sosialisasi dalam sekolah lapang yang diselenggarakan. “Mereka langsung dibina dan dibimbing oleh petugas kita seperti mantri tani, petugas pengelolaan hama terpadu, dan petugas PPL. Selain itu setiap kelompok tani mendapatkan bantuan senilai Rp.2.905.000,- per kelompok yang disalurkan langsung ke rekening kelompok tani. Dananya bersumber dari APBN dan APBD I, dan Insya Allah terealisasi di bulan April dan Oktober 2011, seiring dengan musim tanam, “katanya.

400 unit SLPTT di Kabupaten Tapin tersebar di beberapa kecamatan di daerah ini, dikatakan Sugeng, diantaranya, “Kecamatan Candi Laras Utara ada 126 unit SLPTT, 70 kelompok tani. Kecamatan CLS ada 11 Unit SLPTT, 11 kelompok tani, juga di Kecamatan Hatungun 15 unit SLPTT, 15 kelompok tani. Selanjutnya di Kecamatan Binuang ada 12 unit SLPTT, 32 kelompok tani. Tapin Utara ada 32 unit SLPTT, 32 kelompok tani.
Kecamatan Bungur ada 35 unit SLPTT, 35 kelompok tani. Kecamatan Lokpaikat 6 unit SLPTT, 7 kelompok tani. Kecamatan Tapin Selatan ada 40 unit SLPTT, 33 kelompok tani. Kecamatan Bakarangan ada 48 unit SLPTT, 56 kelompok tani, “katanya.

Sementara ditambahkan Masrani, Kordinator Petugas Pengelolaan Hama Terpadu (PHP) di Dinas Pertanian Tapin. “Beberapa waktu lalu di kecamatan Candi Laras Selatan itu telah dibuka Sekolah Lapang Penanggulangan Hama Terpadu (SL-PHT) di beberapa kecamatan di Tapin. Diantaranya Binuang 2 unit, Tapin Selatan 3 unit, Tapin Tengah 5 unit, Bungur 4 unit, Tapin Utara 1 unit, Lokpaikat 2 unit, Bakarangan 1 unit, Candi Laras Selatan 2 unit, dan Candi Laras Utara 1 unit, “katanya.

Ada 836 kelompok tani yang mengikuti SLPTT ini, lanjut Masrani, dan petani terlihat sangat antusias mengikutinya. “Mereka berupaya mengetahui bagaimana cara melindungi tanaman mereka dari serangan hama. Untuk melindungi tanaman tersebut tentunya harus memberikan pupuk secara berimbang, juga harus memperhatikan tanaman agar tidak
terserang hama penyakit tidak berkembang, “pungkasnya. (Rull)

Sekdes dan Bendahara Desa Di Latih

RANTAU, Semenjak bulan Desember 2010 lalu hingga bulan April 2011 ini ada sekitar 250 aparatur desa seperti Sekdes, dan Bendahara Desa dilatih mengenai pengelolaan administrasi desa. Pelatihan ini digelar Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tapin, bertempat di Gedung SKB Bypass Rantau dalam rangka menyongsong kewajiban Pemerintah Daerah menjadikan kawasan desa membentuk otonominya sendiri.

Hal tersebut diungkapkan H.Abdul Hamid, S,Sos M,AP, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa kemarin kepada wartawan.

Aparatur desa ini dilatih agar dapat mengatur keuangan mereka dengan bijak, karena mulai tahun 2011 ini pemerintahan desa akan diberlakukan, dan desa menjadi kawasan otonom. Jadi kita persiapkan mulai sekarang, dan kita beri pelatihan kepada aparatur desa mengenai tata cara peraturan pemerintahan serta kebijakannya tentang desa. Nanti dana yang masuk ke desa dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kabupaten langsung ke rekening kelompok desa, sehingga mereka harus siap dalam rangka otonomi desa. Sementara tugas kita di Bapemdes hanya membina mereka.

Setiap satu desa di Kabupaten Tapin diwakilkan oleh dua orang aparatur desa, yakni Bendahara Desa dan Sekretaris Desa. 250 aparatur desa tersebut berasal dari 12 kecamatan. Diantaranya Kecamatan Tapin Utara dan Kecamatan Piani sebanyak 40 orang, Kecamatan Bungur dan Hatungun sebanyak 40 orang, Kecamatan Tapin Tengah dan Salam Babaris sebanyak 46 orang, Kecamatan Candi Laras Selatan dan Binuang sebanyak 38 orang, Kecamatan Bakarangan dan tapin Selatan sebanyak 42 orang, dan Kecamatan Candi Laras Utara dan Lokpaikat sebanyak 44 orang. Dalam waktu tersebut 250 aparatur desa terbagi dengan beberapa angkatan didalam mengikuti pelatihan itu. Mereka diberi pelatihan seputar materi kegiatan dengan beberapa topik. Diantaranya kebijakan pemerintahan tentang desa. Juga topik lainnya yakni Administrasi Desa, APBD Desa, Simulasi Penyusunan APBD Desa dan Pengelolaan Keuangan Desa dengan narasumber Yumanto, Ap, M,Ap, Rini Yusnita, S,STP,M,M, Sapuani, S,Sos, dan H.Khairani Farzi,S,Ip, dan Drs.H.Abdul Hamid. (Rull)

Dinas Perternakan dan Perikanan Lirik Desa Banua Hanyar

RANTAU, Tahun 2011 ini, Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin memfokuskan pengembangan budidaya perikanan di Desa Masta kecamatan Bakarangan, dan juga melirik sebuah kawasan desa di kecamatan Tapin Utara tepatnya di Desa Banua Hanyar Dusun Taibah. Alasannya didusun Taibah memiliki potensi lahan dan pengairan yang sangat bagus dan cocok untuk pengembangan usaha perikanan.

Hal tersebut diungkapkan, Ir.H.Bastian, Kepala Dinas Pertern akan dan Perikanan Kabupaten Tapin kemarin.

“Sebagaimana keinginan Bupati Tapin, bahwa kawasan daerah Masta itu pada tahun ini difokuskan sebagai pengembangan budidaya perikanan untuk konsumsi. Ikan jenis Nila dan Mas dibudidayakan, dan dipelihara hingga dijual ke pasaran yang selanjutnya dikonsumsi. Bibit ikan diambil dari Balai Benih Ikan (BBI) Di Desa Linuh Kecamatan Bungur, sementara untuk pengembangan dan pembesaran di Desa Masta Kecamatan Bakarangan, “katanya.

Dikatakan Bastian, “Dalam rangka memenuhi target pemerintah mengenai budidaya ikan sejak tahun 2010 hingga 2014. Sebagai upaya kita untuk memenuhi target tersebut adalah dengan memperluas lahan perikanan dan menambah prasarana ikan. Pihaknya juga akan meningkatkan teknologi di sektor perikanan, khususnya pengadaan bibit unggul dan teknik budidaya, guna mencapai peningkatan produksi yang besar itu komoditas perikanan budidaya akan didorong dan di pacu peningkatanya melalui perluasan lahan pengadaan sarana dan prasarana budidaya perikanan. Di Desa Masta Kecamatan Bakarangan saat ini sebagaimana diketahui sudah banyak pelaku usaha pengembangan dan budidaya ikan. Dimana dahulu itu hanya 1 pelaku usaha budidaya ikan. Kini seiring dengan majunya waktu, pelaku usaha pengembangan ikan di sana sudah banyak bahkan terhitung jumlahnya ratusan. Pada tahun 2011 ini kita memfokuskan Desa Masta sebagai kawasan untuk pengembangan budidaya perikanan konsumsi. Di tahun yang sama kita juga melirik daerah Paku Dusun Taibah Desa Banua Hanyar Kecamatan Tapin Utara untuk dikembangkan usaha budidaya ikan. Alasanya, karena potensi air dikawasan tersebut sangat bagus dan sealiran dengan sungai yang mengaliri air ke Desa Masta, “katanya.

Di kabupaten Tapin terdapat dua lokasi yang menjadi sentral perikanan dan menjadi binaan Dinas Perternakan dan Perikanan Tapin yakni di Desa Pampain Kecamatan Bungur untuk pembibitan dan Desa Masta Kecamatan bakarangan untuk produksi ikan konsumsi.
“Pada tahun 2009 lalu didesa pampain telah menghasilkan 2 juta bibit ikan yang dibagikan ke beberapa tempat di Kabupaten Tapin, sedangkan di Desa Masta saat ini telah ada 400 keramba apung yang dikelola petani ikan setempat, adapun ikan yang dibudidayakan jenis ikan nila dan ikan mas serta patin, “katanya.

Bibit Ikan di Kabupaten Tapin nampaknya masih menjadi idola. Pasalnya, bibit ikan dari Tapin tahan penyakit sehingga banyak bibit ikan jenis nila dan mas tembus pasarannya sampai ke Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Lanjut, Bastianoor, “itulah satu point diantara dua point kenapa bibit ikan kita sampai tembus pasarannya keluar daerah. Pertama, dikatakan Bastian, faktor bibit ikannya yang tahan akan penyakit sehingga resiko kematian ikan sangat tipis. Kedua, sifat alamnya yang mendukung sehingga ikan cepat tumbuh dan besar.“(Rull)

HUT PERSIT KE-65 Di Warnai Musik Tradisional Panting

RANTAU, HUT PERSIT Ke-65 DIM 33 Rantau diwarnai sejumlah hiburan musik tradisional panting, juga berbagai perlombaan menarik dan unik. Pada Rabu (20/4) pekan kemarin, pucak HUT PERSIT (Persatuan Istri TNI AD) di gelar di Aula Kantor KODIM 1010 Rantau, dan dihadiri Komandan KODIM 1010 Rantau, Joko Suparyato selaku Pembina Istri-Istri TNI yang tergabung dalam organisasi PERSIT DIM 33 Rantau.

Ketua PERSIT Kartika Chandra KIRANA di KODIM 1010 Rantau, Ny.Veri Santi mengatakan dalam sambutannya, “Berbagai kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka memeriahkan HUT PERSIT ke-65, yang puncak acaranya dilaksanakan pada Rabu (20/4) pekan kemarin bertempat di Aula kantor KODIM 1010 Rantau yang dihadiri oleh seluruh istri TNI di KODIM 1010 Rantau. Selain itu, kegiatan berupa ziarah ke maqam pahlawan Puspa Raya dan berbagai event perlombaan seperti diantaranya pertandingan, sepak bola, volli, dan lomba senam cacat, “katanya.

Let.Inf.Joko Suparyoto, Komandan Kodim 1010 Rantau mengatakan, HUT PERSIT ke 65 tahun ini bertemakan dengan kebersamaan PERSIT KARTIKA Chandra Kirana senantiasa mengoptimalkan pengabdian sebagai wujud keperdulian terhadap keluarga besar TNI AD.
Dandim 1010 Rantau berharap kepada seluruh anggota PERSIT DIM 33 Rantau mampu berperan ditengah masyarakat dengan sebuah karya dan memiliki keperdulian sosial yang tinggi dilingkungannya masing-masing. Untuk itu setiap anggota PERSIT haruslah mempertajam kepekaannya terhadap sebuah permasalahan baik itu permasalahan keluarga, maupun masalah yang dihadapi oleh bangsa dan negara. Dengan mempercepat mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi. Sebagaimana diketahui bangsa ini telah menghadapi berbagai permasalahan baik itu berupa bencana alam dan lain sebagainya, sebagai istri prajurit sudah sepatutnya terpanggil untuk turut serta meringankan bangsa ini.

Perkembangan jaman saat ini tentunya menimbulkan dampak positif dan pengaruh negative bagi kehidupan keluarga, untuk itu seluruh anggota PERSIT diimbau agar semakin kritis dan waspada terhadap pengaruh negative tersebut sehingga mampu menangkis dan membentengi diri dan keluarga terhadap pengaruh yang menyesatkan. Disamping itu tingkatkan ketakwaan dan keimanan bagi keluarga PERSIT. Demikian Dandim 1010 Rantau.

Acara tersebut dirangkai dengan pemotongan kue oleh Dandim 1010 Rantau beserta istrinya dan juga anggota TNI AD lainnya. Selain itu juga dihibur dengan musik pantin group Kambang Melati pimpinan dalang Idrus dan juga group binaan KODIM 1010 Rantau yang beberapa waktu lalu di Banjarmasin mendapatkan prestasi juara harapan satu. (RULL)

Pemerintah Daerah Bebaskan Lahan Hutan Kota

RANTAU, Hutan Kota di Kawasan Rantau Baru yang direncanakan Pemerintah Daerah Tapin bakal menjadi kawasan penghijauan yang nantinya dapat mensejukan daerah. Di tahun 2011 ini Pemerintah Daerah melanjutkan kembali pembangunan hutan kota dengan melaksanakan pembebasan lahan kepemilikan dari warga masyarakat. Berdasarkan platform anggaran dana di tahun 2011, Pemerintah kabupaten Tapin kembali membebaskan kepemilikan lahan dari masyarakat teruntuk pembangunan kawasan hutan kota di Rantau Baru yang direncanakan seluas 2 hektar lebih.

Hal tersebut diungkapkan Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin, belum lama tadi di Rantau Kabupaten Tapin Kalsel.

“Tahun ini ada dana dialokasikan untuk pembangunan hutan kota di Rantau Baru senilai Rp.3 Miliar. Dari dana tersebut kita membebaskan lahan seluas 24 borongan atau 2 hektar lebih, “katanya.

Sosialisasi pembebasan lahan bersama pemilik lahan dikawasan yang dilirik Pemerintah daerah Tapin untuk dibangunnya kawasan hutan kota, telah dilaksanakan. Pembebasan lahan teruntuk pembangunan kawasan hutan kota merupakan tindak lanjut dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 kemarin Pemerintah daerah telah melaksanakan pembebasan lahan untuk kawasan hutan kota yang sebagian sudah dibebaskan kepemilikannya dari masyarakat. Bahkan pohon yang sudah ada seluruhnya diserahkan kepada Pemerintah Daerah, sehingga tinggal membenahi dan menambah tanamannya serta perluasannya lagi. Bahkan waktu itu sempat terkendala dengan minimnya anggaran dana untuk pembebasan lahan di tahun 2010 kemarin. Dan di tahun 2011 ini, Pemerintah Daerah melanjutkan kembali perluasannya dengan melaksanakan pembebasan lahan kawasan hutan kota dengan anggaran tersedia senilai Rp.3 miliar, “katanya.

Memang tahun ini kita membebaskan lahan teruntuk perluasan kawasan hutan kota, dimana di kawasan tersebut terus dikembangkan dan dikhususkan untuk pembangunan kawasan hutan kota di Rantau Baru. “Jadi seiring dengan melaksanakan pembebasan lahan, kita juga melaksanakan pembenahan dengan menanami kawasan hutan kota tersebut dengan berbagai tanaman pohon, “pungkasnya. (Rull)

Ribuan Siswa SD MI Khataman Qur’an di Bitahan

RANTAU, Ribuan siswa SD dan MI se-Kabupaten Tapin pada Selasa (19/4) pekan kemarin hadiri khataman massal Al-Qur’an bertempat di Masjid Al Amanah Polres Tapin, Jln.Daeng Suganda Bitahan Kecamatan Lokpaikat. Sebanyak 2781 siswa yang mengikuti khataman qur’an ini seluruhnya adalah siswa yang masih duduk di Sekolah Dasar dan MI di Kabupaten Tapin. Acara khataman Al-Qur’an 2011 tingkat Kabupaten tersebut diresmikan Sekretaris Daerah Tapin, Dr.Rachmadi, M,Si. Selain itu juga dihadiri Kepala Kementerian Agama Tapin, HM.Yamani, Kepala Dinas Pendidikan Tapin, H.Akhmad Nabhani, Aparat Kecamatan, Guru SD dan MI di Tapin, Pengawas sekolah tingkat SD dan MI.

Khataman Qur’an 2011 se-Kabupaten Tapin bertemakan ‘dengan khataman al-qur’an kita ciptakan insan qur’ani siap menyongsong massa depan yang gemilang’ ini diikuti sekitar 2781 orang peserta khatam Al-qur’an di tingkat SD dan MI.
Kegiatan khataman al-qur’an merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan Pemerintah Daerah setempat, sesuai instruksi Gurbenur Kalsel tentang siswa SD dan MI harus menamatkan Al-Qur’an, dan kegiatan ini juga merupakan pogram Kementerian Agama.

Sekretaris Daerah Tapin, Dr.H.Rachmadi, M.Si mengatakan dalam sambutannya Diselenggarakan khataman qur’an tahun 2011 ini Pemkab Tapin merasa bangga dan bahagia karena khataman yang diselenggarakan dinilai sukses karena dihadiri oleh ribuan peserta khataman qur’an setingkat SD dan MI se-Kabupaten Tapin. “Dengan diselenggarakan acara ini semoga anak-anak kita dapat mengenal dan mencintai al-qur’an, setelah dewasa mereka akan lebih mengagumi dan mencintai qur’an sehingga menjadikannya sebagai pedoman dalam segala tindakan dan perilakunya. Jika hal ini tercipta, kita yakin masyarakat Tapin akan menjadi warga yang baik, dengan manajemen qalbu yang terpelihara pada akhirnya melahirkan akhlak mulia, cinta, damai dan kebersamaan. Juga saling menghargai dan menghormati satu sama lain. “Akhlak-akhlak yang disebutkan tadi merupakan salah satu ciri masyarakat serambi madinah, “katanya.

Dengan mengenal pengetahuan yang bersumber dari al-qur’an itu akan ada sifat iman dan ketakwaan kepada Allah sehingga mereka menjadi insan yang berkualitas di kemudian hari. “Saya ingin mereka tidak hanya dapat diandalkan dibidang IPTEK saja, melainkan kita ingin mereka juga tumbuh dan lahir sebagai cendikiawan-cendikiawan muslim.Keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua aspek ini dinilai yang membuat seseorang menjadi insan yang berkualitas dan berakhlakul karimah, “katanya.

Sementara H.Yamani, Kepala Kementerian Agama Tapin berpesan kepada ribuan peserta khataman qur’an agar mereka selalu membaca dan mengamalkan al-qur’an setiap harinya. Bahkan bila perlu tumbuhkan motto tiada hari tanpa membaca al-qur’an. “Bukan berarti setelah melaksanakan khataman qur’an mereka tak membaca lagi. Bukan itu !, “kata Yamani. Melainkan, lanjut Yamani, siswa terus membaca dan mengamalkan al-qur’an dalam kehidupannya sehari-hari, “katanya.

Acara dimulai pukul 09:00 Wita dengan diawali penyambutan Sekretaris Daerah Tapin memasuki masjid Al-Amanah Polres Tapin, disusul kemudian pembacaan qur’an missal sejumlah siswa SD dan MI di Tapin. (Rull)

Petugas IB Paham Birahi Diam

RANTAU, Di Kabupaten Tapin ada 8 petugas inseminator yang khusus mengawinkan sapi dan paham tentang birahi diam sapi yang sedang minta kawin. Di Tapin ini terutama di daerah yang banyak perternakan sapi juga tebangun 8 buah Unit Layanan Inseminasi Buatan (ULIB) yang bertujuan untuk memberikan pelayanan inseminasi buatan (IB) ternak sapi di daerah ini yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Bungur, Binuang, Hatungun, Tapin Utara, Piani, dan Salam Babaris.

Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan Tapin, Bastian Noor, menjelaskan, Inseminasi Buatan (IB) ini macam-macam, namun untuk saat ini kita hanya bisa melayani IB ternak besar atau ternak sapi kepada perternak di Tapin. Dikatakannya, ternak ada tiga golongan, pertama ternak besar, kedua ternak kecil, dan ketiga aneka perternakan.

Seperti di Hatungun salah satunya, di Hatungun ada 3 ULIB yang tersebar dikawasan itu, juga di Hatungun populasi ternak di nilai sangat tinggi. Selain itu juga luasan dan jangkauan lahan ternak sangat luas sehingga tak cukup kalau hanya ditempatkan hanya 1 ULIB saja. Alasanya karena bahan yang disuntikan dan dibawa oleh petugas IB berupa semen beku mampu bertahan dengan durasi waktu yang ditentukan, juga jangkauan jarak yang tidak terlalu jauh sehingga dibangunlah 3 ULIB di daerah Hatungun guna memudahkan petugas IB.

Setiap 1 ULIB ini dihuni oleh 1 orang petugas inseminator yang telah mendapatkan pendidikan khusus inseminator diluar daerah seperti pulau Jawa dan telah mengantongi sertifikasi bagus. Mereka bertugas mengawinkan sapi pada waktu-waktu yang ditentukan yakni disaat sapi dilanda birahi dan minta kawin. Misalnya, ketika perternak mengetahui gejala-gejala sapi minta kawin, langsung perternak itu menghubungi petugas Inseminator yang berkantor di ULIB terdekat dengan imbalan Rp.50 ribu perkali mengawinkan. Sapi-sapi tersebut dikeroyok dikawinkan agar berkembang biak sehingga populasi sapi meningkat.

Dalam mengawinkan sapi, pemilik sapi atau perternak lebih dahulu menghubungi dan minta dilayani petugas IB yang dihubungi melalui sistem telepon selular. “Setelah mengetahui tanda-tanda yang diberitahu oleh pemilik atau peternak sapi akan gejala-gejala sapi minta kawin, selanjutnya petugas IB langsung menuju lokasi perternakan yang lengkap dengan bawaan alat-alat medis selayaknya bidan sapi. Alat-alat tersebut seperti gunting, termos, straw, dan alat suntik, “katanya.

Straw ini dimasukan dalam termos yang berisi air atau disebut semen beku, selanjutnya dimasukan dalam suntikan, yang selanjutnya disuntikan ke didubur sapi yang sedang minta kawin. Adapun untuk mengetahui tanda-tanda gejala sapi minta kawin itu dari dahulu kita menerapkan pola A3 atau disebut Abu, Abeng, Anget. Disini perternak atau pemilik sapi diminta untuk waspada mengawasi sapinya, apakah sapi sedang dilanda birahi atau tidak. Kalau Sapi sedang dilanda birahi biasanya dubur sapi berwarna merah, dan hangat saat dipegang. Juga waktu demikian sayang kalau terlewatkan, sebab birahi sapi beda dengan manusia. Kalau sapi setelah dilanda birahi itu nanti dengan jangka waktu 21 hari kedepan baru minta kawin lagi. Dan hanya pada waktu birahi diam potensi sapi bisa berkembang biak. Demikian Bastian. (rull)

Senin, 25 April 2011

Wanita Rawan Sosial di Beri Keterampilan

RANTAU, Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja Kabupaten Tapin pada tahun 2011 telah memprogramkan penanganan terhadap mantan narapidana, juga pemberian bantuan terhadap wanita rawan ekonomi sosial.
Wanita rawan ekonomi sosial dinilai Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Kabupaten Tapin, Drs.Mahyudin, mudah terjerumus. Alasannya faktor ekonomi. Dinas Sosial Kabupaten Tapin telah memberikan bantuan kepada wanita rawan ekonomi sosial berupa pelatihan keterampilan dengan harapan mereka menjadi wanita yang mandiri. “Ada sekitar 40 orang wanita rawan sosial di Tapin yang diberikan pelatihan keterampilan sejak awal bulan Maret kemarin, mereka dilatih selama 6 bulan di Panti Sosial Bina Wanita, Banjarbaru “katanya.
Kategori wanita rawan sosial diantaranya wanita yang catatannya masih produktif baik wanita yang menjadi tanggungan keluarga para suami maupun para janda. Mereka direkrut dan terlebih dahulu di data oleh kader-kader sosial di Tapin, baik di tingkat kecamatan hingga desa, karang taruna, dan Tagana sebagai wujud keperduliannya terhadap wanita-wanita di Tapin yang kondisi sosial perekonomiannya dinilai rawan. Selanjutnya kita serahkan wanita ini kepada panti sosial Bina Wanita di Banjarbaru untuk dilatih keterampilannya dengan harapan agar mereka dapat menjadi wanita yang mandiri nantinya, “katanya.
Wanita rawan sosial ini dilatih sesuai minat bakat mereka. Misalnya, minatnya dalam keterampilan tata rias salon, keterampilan menjahit, dan lain sebagainya. Mereka selama 6 bulan berjalan ini mengikuti pelatihan tersebut. Selanjutnya usai mengikuti pelatihan yang dijadwalkan selama 6 bulan itu, mereka akan dibantu lagi dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial berupa peralatan untuk mengembangkan usaha produktif sekaligus juga modal kerja sebagai langkah awal merintis usaha. Diharapkan dengan mengikuti pelatihan dan bantuan peralatan ini, para wanita rawan sosial di Tapin dapat menjadi wanita yang mandiri. (Rull)

Setelah SLTA Giliran SLTP Melaksanakan UN

RANTAU, Ujian Nasional sekolah setingkat SLTA sudah terlaksana dan terakhir pada Kamis (21/4) kemarin. Dan kini panitia pelaksana UN memfokuskan kembali pada UN untuk siswa SLTP sederajat yang dilaksanakan Senin 25 April 2011 (red.hari ini) sampai dengan Kamis 28 April 2011 (red.lusa besok).
“Soal UN untuk siswa sekolah setingkat SLTP sederajat telah didistribusikan dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel kepada seluruh Kabupaten kota di Kalsel, termasuk diantaranya Kabupaten Tapin. Pada Kamis (21/4) kemarin soal UN sudah masuk ke Kabupaten Tapin, “Kata Hj.Pramitha, Kepala Bidang Dikmen Dinas Pendidikan Tapin sebagaimana dikutip dari MataBanua.
“Pendistribusian soal dikawal dengan pengamanan dari pihak aparat kepolisian, soal UN sejak Kamis disimpan di Polres Tapin. Soal UN tersimpan kurang lebih 3 hari di Polres Tapin. Sebelum di distribusikan kembali ke Polsek, materi soal UN diseleksi lebih dahulu oleh panitia UN di Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin, yang tentunya turut diawasi pengawas bersama aparat kepolisian dalam hal ini Polres Tapin. Selanjutnya pada Minggu (24/4), soal UN beserta lembar jawaban komputer dan sampulnya di distribusikan kembali dari Polres Tapin menuju ke polsek di kecamatan dekat dengan sekolah penyelenggara UN setingkat SLTP sederajat di daerah ini.“
Dikatakanya, Di Kabupaten Tapin ada sekitar 44 sekolah setingkat SLTP sederajat. Ujian Nasional tingkat SLTP sederajat dilaksanakan mulai hari ini Senin (25/4) sampai dengan Kamis (28/4) lusa besok. Diawali dengan materi soal mata pelajaran utama Bahasa Indonesia berdurasi waktu sekitar 2 jam. Dalam sehari siswa SLTP ini diberi materi soal UN satu mata pelajaran, dimulai Bahasa Indonesia, dilanjutkan mata pelajaran lainnya diantaranya seperti Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). “Jumlah siswa SLTP di Kabupaten Tapin yang mengikuti UN itu berjumlah 2.086 orang, “katanya.
Masih sama dengan pelaksanaan UN setingkat SLTA, ”Usai siswa menjawab lembar jawaban soal materi ujian nasional, pihak sekolah menghimpun dan mengantar langsung lembar jawaban siswa ke panitia UN di Dinas Pendidikan Tapin dalam hal ini dibagian Dikmen, dihari yang sama lembar jawaban siswa langsung didistribusikan ke Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, “pungkasnya. (Rull)

Sabtu, 23 April 2011

Selamatkan Bakantan Di Tapin Dari Degradasi Hutan

RANTAU, Siapa sangka di Kabupaten Tapin masih ada Bakantan. Untuk jumlahnya masih belum diketahui berapa banyak. Namun dikatakan Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP masih ada didaerah Tatakan Kecamatan Tapin Selatan. “Waktu itu kami dan rombongan meninjau lokasi jalan khusus di daerah Tatakan dekat Underpas 101 Tatakan. Namun tidak disangka dan sedikit terkejut bahwa di Kabupaten Tapin masih ada satwa yang dinilai ilmuwan dalam jangka waktu 14 tahun kedepan bakal punah ada di Kabupaten Tapin, “katanya dalam rapat di DPRD Tapin beberapa waktu lalu.
Begitupun Rabu (13/04) kemarin, Bupati melontarkan kembali keberadaan satwa tersebut kepada sejumlah wartawan. “Di Kabupaten Tapin masih ada Bakantan yang dinilai sebagai satwa langka di Kalimantan, untuk itu diminta agar menjaga dan merawatnya dengan baik. Dan bila satwa itu memang banyak di lokasi tersebut, kita akan membuatkan lokasi khusus untuk menampung satwa tersebut dan meminta perusahaan pertambangan tidak merambah kawasan hutan dan pohonan yang menjadi tempat bernaung satwa Bakantan yang mulai langka itu, “katanya.

Tahukah apakah itu Bakantan ? Dari informasi yang dirangkum bahwa Bakantan adalah seekor monyet berhidung mancung atau dikenal dengan monyet belalai merah dengan bahasa latinnya (Narsalis Larvatus). Populasinya kini dinilai semakin hari semakin berkurang bahkan menjadi salah satu satwa langka di Kalsel. Tak heran, Bupati Tapin jika lebih memperhatikannya ketimbang berubah kawasan hutan tempat satwa itu bernaung menjadi kawasan pertambangan areal batu bara.

Sebagaimana dikutip dari media Nasional, “Satwa ini hanya di temukan di Kalimantan, Sarawak, Sabah dan Brunei Darusalam. Satwa ini lebih suka berdiam di hutan tepi sungai, padahal hutan jenis ini cepat terdegradasi. Karena daerah pesisir dan sungai menjadi tujuan utama untuk dihuni, “kata Stanislav Lhota, Ilmuan dari Departemen Zoologi Univeristas South Bohemia Republik Chechnya.

Satwa ini menjadi penelitiannya sejak tahun 2006, analisa populasi dan viabilitas habitat (Population and Habitat Viability Analysis/PHVA) dengan menggunakan program komputer VORTEX menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan. Jika tidak ada perlindungan yang dilakukan, maka jumlah bekantan di Kalimantan akan punah dalam waktu 14 tahun ke depan. (Rull)

Selasa, 19 April 2011

Duh Tiang Listrik PLN Di Rantau Berbahaya

RANTAU, Tiang listrik PLN di kota Rantau nampaknya bermasalah bahkan membahayakan bagi warga masyarakat sekitar. Pasalnya sudah banyak terjadi keluhan masyarakat karena ada warga yang kesetrum lantaran tiang listrik korslet. Juga ada sebagian warga yang melihat asap secara tiba-tiba keluar dari dalam tanah seperti yang terjadi di Jalan Pelita Kelurahan Rangda.

Acil Eri, Warga Perintis Raya “Sempat kesetrum saat sedang membasuh sepeda di halaman rumahnya. Secara tiba-tiba ia kesetrum seperti digigit semut dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak PLN setempat. Selanjutnya pihak PLN datang dan langsung memperbaiki kabel listrik yang rusak. Teknisi PLN mengakui bahwa ada kabel listrik yang rusak karena lama tak diperbaiki, “katanya.

Sementara di Pelita Kelurahan Rangda juga terjadi di halaman rumah H.Husni (46) dan Mertuanya Hj.Kurniah (55) pada minggu (3/4) kemarin mengeluarkan asap tebal dari bawah tanah. Kejadian ini sempat menghebohkan warga sekitar, bahkan pihak aparat kepolisian langsung turun dan menutup lokasi dengan garis polisi. Menurut informasi pemicu keluarnya asap dari bawah tanah terdapat korsleting kabel listrik bawah tanah karena asap keluar didekat tiang listrik PLN.

“Pada sabtu (2/4) usai sholat Ashar mertua saya Hj.Kurniah (55) melihat pertama kali asap keluar dari tepi drainase di halaman rumahnya. Ada 1 titik asap keluar dekat berada tiang listrik PLN. Kemudian asap tersebut disiram air namun tak kunjung hilang sehingga timbulah kekuatiran kalau terjadi apa-apa lantas dihubungilah pihak Tim Emergensi 922 Tapin, sontak langsung berdatangan warga untuk menyaksikan kejadian tersebut, “katanya.

Sementara pihak PLN ketika dikonfirmasi permasalahan tersebut didapati justru pimpinan PLN Ranting Rantau tak ada di tempat. Begitu pun dengan pihak Humas PLN, menurut petugas keamanan kantor PLN pada Senin (4/4) kemarin, “Wahid Junaedi, Manager PLN Ranting Rantau sedang berada diluar kota dan beliau sedang berada di Bandung Jawa Barat. Sementara Rifani, Humas PLN Rantau sedang menghadiri kegiatan sosialisasi di kecamatan Lokpaikat, “kata petugas tersebut kepada MataBanua. (Rull)

Jumat, 15 April 2011

Bupati Tapin dapat PIN Emas dari PWI

RANTAU, Puncak Hari Pers Nasional Daerah (HPND) Kabupaten Tapin 2011 dihadiri oleh Wakil Gurbenur Kalsel, H.Rudi Resnawan dan Sekretaris Jenderal PWI Pusat pada Kamis (14/04) kemarin bertempat di Gedung Sultan Kuning Rantau. Selain itu juga dihadiri oleh Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dan Ketua PWI Kalsel, Drs.Fathur Rahman dan sejumlah wartawan media cetak maupun elektronik se-Kalimantan Selatan. Puncak acara Hari Pers Nasional Daerah 2011 di Kabupaten Tapin juga dirangkai dengan pemberian beberapa penghargaan kepada Bupati Tapin berupa PIN Emas dari PWI yang diserahkan oleh sekjen PWI pusat secara simbolis kemarin.

Bupati Tapin, Drs.H.Idis Nurdin Halidi MAP menyampaikan beberapa kata dalam sambutannya terhadap para undangan disela Ia memberikan sambutan terhadap para tamu yang hadir di bumi Serambi Madinah. “Bakantan binatang langka yang menawan, Selamat datang Bapak Ibu dan rekan-rekan wartawan, “katanya mengawali sambutannya. Dilanjutkan kembali, “Datu Sanggul Datu Nuraya, Datu Suban guru Mereka, Bila kalian senang semua, Kami tuan rumah jadi gembira, “ujarnya kembali.

Menurutnya, ditahun 2011 ini Kabupaten Tapin dipercaya menjadi tuan rumah untuk perayaan Hari Pers Nasional Daerah (HPND) 2011 yang sekaligus dirangkai dengan HUT PWI Kalsel ke 65. Sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan ini tentunya sangat banyak manfaat yang diterima Pemerintah Daerah Tapin. Salah satunya Kabupaten Tapin dikunjungi oleh tokoh-tokoh Pers berkaliber Nasional. Dimana menurutnya, “kunjungan para jurnalis Nasional tersebut Kabupaten Tapin akan lebih terkenal. Selain itu manfaat lainnya adalah dengan diadakannya workshop atau pelatihan jurnalis bagi para pelajar dan seluruh SKPD tentunya akan membuka wawasan mereka di bidang jurnalis, “katanya.

Acara puncak kegiatan Hari Pers Nasional Daerah 2011 ini juga dihibur dengan atraksi kesenian daerah seperti kuda gepang, wayang orang, musik panting salawat, dan pameran foto hasil bidikan fotografer media cetak. Ditengah kegiatan tersebut, wakil gurbenur kalsel bersama sekjan PWI dan Ketua PWI Kalsel turut berperan dalam tokoh pewayangan dengan jingkrak-jingkrak kaku dan tak jelas. Kontan buat tamu undangan sedikit tertawa lepas. Namun lain halnya Janderi, ketua kelompok pewayangan asli Tapin yang bermukim di Lawahan Kecamatan Tapin Selatan ini berpantul dihadapan para pejabat terkait kondisi jalan di desanya yang tergolong rusak dan belum beraspal. “Kami minta tolong terhadap bapak ibu pejabat pemerintah daerah untuk memperhatikan kondisi daerah kami. Terutama pada jalan menuju desa kami itu belum diaspal, “katanya.

Acara puncak HPND 2011 yang berlangsung kemarin juga dirangkai dengan pemberian bantuan berupa buku dan mobil pintar bagi perpustakaan di kecamatan yang diserahkan oleh wakil gurbenur Kalsel, Rudy Resnawan didampingi Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP terhadap Kepala Desa, dan pelajar prestasi yang unggul dalam pelatihan jurnalis kemarin. (Rull)

Pemkab Tapin Terapkan LPSE

(Sosialisasi LPSE e-Proc)

RANTAU, Usai dilaksanakan peresmian LPSE oleh Bupati Tapin dan Ketua DPRD Tapin di Pendopo Balahendang Rantau, Selasa (12/04) kemarin. Acara peresmian LPSE ini juga dirangkai sosialisasi mengenai LPSE oleh Prof.Ir.Himawan Adinegero, M,Sc,DFT,APU , Deputi Bidang Monitoring Evaluasi dan Pengembangan Sistem Informasi.

Para peserta dapat berpartisipasi dalam forum diskusi mengenai pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui sistem e-Procurement dan LPSE.
Menurut Profesor, penerapan LPSE atau e-procurement menjadi kebutuhan penting dalam mengwujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, disamping itu banyak keuntungan lainnya baik dari sisi pengguna maupun dari sisi penyedia barang dan jasa. Dari sisi penyedia biaya dapat dihemat seperti biaya transportasi, akomodasi, konsolidasi dan biaya cetak dokumen. Sehingga penyedia dapat memiliki ruang untuk melakukan optimasi penurunan nilai jual barang dan jasa. Dari sisi pengguna, dapat diperoleh iklim persaingan antar penyedia yang lebih adil dan berkualitas. Pengguna memiliki lebih banyak pilihan serta mendapatkan penawaran yang lebih murah dengan kualitas yang lebih baik.

Sebagaimana di ungkapkan, Deputi Bidang Monitoring Evaluasi dan Pengembangan Sistem Informasi, Prof.Ir.Himawan Adinegero, M,Sc, “Sistem E-Proc dan LPSE dapat menghapus kongkalikong oknum-oknum terkait, bersih dari KKN. Dan juga tercipta iklim persaingan yang sehat. Jika dibandingkan sebelum menggunakan LPSE, seorang pengguna untuk dapat tender lelang ada yang menerapkan sistem pemberian amplop lebih dahulu dengan imbalan menangkan tender lelang. Dengan e-Proc, semua itu dikatakan tidak akan ada lagi, yang ada justru hantu di dunia maya seperti kuntilanak dan para dedemit lainnya, “katanya.

Di Kalsel sudah ada 3 daerah yang telah menerapkan LPSE diantaranya Banjarmasin, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Tapin. “Sejauh ini setelah kedua daerah seperti Banjarmasin dan Kabupaten Banjar menerapkan program LPSE, alhamdulilah sampai saat ini belum ada masalah yang terjadi, “katanya.

LPSE ini ditampilkan online di Internet (International Network) melalui sebuah media berbasis website yang di kelola pemerintah setempat melalui Bappeda Tapin bekerjasama dengan developer IT terkemuka. Situs LPSE itu beralamatkan di http://lpse.tapinkab.go.id.(Rull)