JavaScript is required to view this page. 28 Sep 2010

Selasa, 28 September 2010

Penangkar Karet Dibantu Dana Bansos

RANTAU, Kabupaten Tapin yang dikenal sebagai sentranya bibit karet di
Kalimantan Selatan akan terus meningkatkan kualitas bibit karet yang
ada di Kabupaten Tapin. Guna meningkatkan kualitas bibit karet di
Tapin, Pemkab Tapin melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tapin
memberikan bantuan sosial kepada kelompok tani khususnya penangkar
bibit karet di Tapin.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tapin
Ir Sufian Noor kemarin diruang kerjanya.

Bantuan sosial dalam bentuk buka rekening tabungan di BRI bersumber
dari Dirjen Pengelolaan Lahan Air Pusat dan akan diserahkan kepada
masing-masing ketua kelompok penangkar karet, dengan kisaran senilai
perhektarnya 4 juta, dari total dana senilai Rp.100 juta yang
disalurkan ke rekening kelompok penangkar karet. Sementara pencairan
dananya, haruslah di ketahui Kadishutbun Tapin dan ditandatangani oleh
ketua kelompok dan bendahara kelompok.

Dana yang disalurkan kepada kelompok petani sesuai peruntukan seperti
isi proposal yang diajukan kelompok tani, dan akan di pergunakan untuk
pembelian bibit dan pengelolaan tanah seluas 25 hektar bagi kelompok
tani di Tapin. Sebab, Sufian mengatakan, saat ini bibit karet yang
ditanam para petani haruslah bibit karet jenis unggul, sehingga
hasilnyapun nanti bagus dan tinggi.

Selain bantuan tersebut, juga ada bantuan lagi yang diserahkan untuk
kelompok penangkar bibit karet, bantuan tersebut di peruntukkan untuk
pembuatan sumur, membeli genset yang berguna untuk menyiram bibit
karet. Juga ada bantuan lahan seluas 2 hektar untuk 4 kelompok tani,
di mana masing-masing kelompok mendapatkan jatah setengah hektare
lahan untuk pembuatan kebun entris. Masing-masing kelompok dibantu
sebanyak 4000 klon unggul. Ini untuk mengembangkan klon bibit unggul
karet, sehingga di harapkan produksi karet petani hasilnya tinggi.
”Selama ini, kita menilai bahwa masih banyak petani atau masyarakat
yang menanam karet dengan bibit karet biasa. Diharapkan, dengan
bantuan yang diserahkan tadi, para petani bisa beralih dari menanam
jenis karet biasa ke jenis karet unggul, sehingga hasil produksi
karetnya pun bisa lebih meningkat dan baik,”saran Ufi.

Diharapkan tambah Ufi, dengan menanam bibit karet jenis unggul yang
berkualitas ini sektor perkebunan di Tapin bisa mencapai target
pendapatan yang sudah ditetapkan, yakni sebesar Rp.22 juta atau 120
ribu Dollar perhektar dalam setahun per kepala keluarga.

”Hal ini juga sesuai dengan visi Bupati Tapin untuk meningkatkan
kesejahteraan petani di sektor perkebunan tercapai, soalnya bila
petani tidak menanam karet dengan bibit jenis unggul, maka separuh
dari penghasilan petani akan hilang. Hal inilah yang tidak kita
harapkan, ”pungkas Ufi. (rull)