JavaScript is required to view this page. 27 Apr 2011

Rabu, 27 April 2011

Angsa Naik Kendaraan 'Ojek'

RANTAU, 53 ekor angsa yang ada di Danau Rantau Baru merupakan asset Pemerintah Daerah. Tujuannya ditaruh angsa di kawasan itu agar memperindah kawasan danau. Namun angsa-angsa yang ada di danau berangsur-angsur berkurang dan tertinggal 16 ekor. Diduga angsa-angsa yang menghias danau tersebut dicuri oleh oknum-oknum yang tak bertanggungjawab, bahkan beredar informasi di tengah masyarakat istilah ‘Angsa Naik Kendaraan’.

Ir.H.Bastian, MAP, Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan Tapin ketika dikonfirmasi perihal tersebut mengakui berkurangnya angsa yang ada di Danau Rantau Baru.

Dikatakanya, “Diawal tahun 2011 kemarin, Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin meletakan sekitar 53 ekor itik dan sekarang tinggal 16 ekor. Dan juga beredar informasi ditengah masyarakat yang menyatakan ‘Angsa Naik Kendaraan’, melihat situasi dikawasan itu pada waktu malam memang kurang pencahayaan ditambah 3 bulan yang lewat rumah makan didekat kawasan itu belum dibuka. Juga pada waktu itu dikawasan danau belum dibuatkan kandang, “katanya.

“Mengantisipasi hal itu pihaknya telah membuat semacam jaring kandang di dekat areal danau. Berbeda sebelumnya yang tidak dibuatkan, sehingga mungkin waktu itu angsa lepas atau keluar dari areal danau itu sendiri. Adapun tujuannya diletakan angsa di sekitar danau oleh Pemerintah Daerah untuk memperindah kawasan danau. Selain itu kita juga selalu memperhatikan pakannya, dimana ada petugas kita yang setiap harinya memberikan pakan terhadap angsa-angsa itu dan juga petugas yang rutin memeriksa angsa tersebut setiap malam harinya, “katanya. (Rull)

Program Pengembangan Agri Bisnis Tahun 2010 Realisasi 100 persen

RANTAU, Program pengembangan agri bisnis di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tapin tahun anggaran 2010 terealisasi 10 persen dengan nilai sebesar Rp.366.437.000. “Dana tersebut diarahkan dalam bentuk bantuan terhadap kelompok tani di Kabupaten Tapin dengan nilai Rp.50 juta perkelompok, “kata Ir.Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin kemarin.

Dijelaskannya, arti dari pengembangan agri bisnis adalah upaya kita dalam rangka pembinaan terhadap kelompok tani dengan tujuan meningkatnya kesejahteraan petani, terutama petani karet di kabupaten Tapin. “Seperti memfasilitasi kelompok tani dengan bantuan berupa tempat jual beli karet dari petani langsung. Petani menjual karet pada kelompok tani binaan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tapin, selanjutnya kelompok tani tadi langsung berhubungan dengan pihak pabrik karet. Dari segi harga pola ini justru lebih menguntungkan warga khususnya petani karet, “katanya.

Sementara di tahun 2011 ini kita akan melobi pemerintah provinsi dan pusat terkait upaya kita melaksanakan pembinaan para petani karet di Tapin. Sebab di tahun 2011 ini ada bantuan dari pemerintah pusat untuk pengembangan karet diatas lahan seluas 600 hektar di daerah ini. Rencananya kami lokasikan di daerah atas dan dekat kawasan pertambangan yang terdapat di kecamatan Piani, Bungur, Hatungun, Salam Babaris. “Diatas lahan seluas 600 hektar tersebut di tahun 2011 ini akan kita tanam pohon karet sekitar 300 ribu pohon, sehingga pohon tersebut akan membawa dampak manfaat seperti dapat menahan erosi, mencegah banjir, menghasilkan oksigen, dan menyerap karbon oksida, “pungkasnya. (Rull)

Tapin Memiliki Hutan Dengan Tujuan Khusus

RANTAU, Kabupaten Tapin memiliki Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus
(KHDTK) seluas 180 hektar. Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus letaknya
di desa Baramban Kecamatan Piani Kabupaten Tapin. Dikawasan hutan
khusus ini akan dikembangkan berbagai fungsi hutan, diantaranya adalah
hutan sebagai fungsi pendidikan, penelitian, wisata, dan lingkungan.
“Ini patut disyukuri karena dari 13 kabupaten/kota di provinsi Kalsel
salah satunya kabupaten Tapin telah memiliki kawasan hutan dengan
tujuan khusus atau KHDTK, “tegas kepala dinas kehutanan dan perkebunan
kabupaten Tapin Ir Sufian Noor di Rantau.

Dikatakannya, KHDTK ditetapkan melalui SK Menhut
Nomor177/Menhut-11/2005 pada tanggal 29 Juni 2005 dengan luas areal
180 hektar yang berlokasi di wilayah desa Bramban kecamatan Piani.
“ Dikawasan ini selain berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan
khususnya untuk penyerapan CO2 juga berfungsi sebagai hutan
pendidikan, sebagai penelitian tanaman kehutanan, tempat pengembangan
wisata dan mengatur lingkungan alam, “katanya.

Dijelaskannya pula bahwa di kawasan HKDTK ini juga kedepannya akan
dikembangkan berbagai bibit tanaman kehutannya seperti treumbesi,
jati, mahoni, sengon, meranti dan berbagai bibit pohon kehutanan
lainnya. Menurut Sufian Noor dikawasan ini tidak hanya pihak pemerintah daerah
semata yang melakukan pengembangan kawasan hutan ini tetapi juga
terbuka bagi pihak ketiga yaitu pihak swasta maupun
perusahaan-perusahaan besar seperti perusahaan pertambangan maupun
perkebunan yang mau mengembangkan kawasan ini.

“ Dengan banyak pihak yang mengembangkan tanaman kehutanan di kawasan
ini maka diharapkan dikawasan ini juga menjadi hutan arbiritum atau
hutan koleksi tanaman langka nasional,” terangnya.

Dikatakannya pula bahwa Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus ini
pengelolaannya langsung di bawah koordinator pihak Balai Penelitian
Kehutanan (BPK) Banjarbaru selaku pengelolanya dan bekerjasama dengan
pemkab Tapin khususnya Dinas Kehutanan dan Perkebunan kabupaten Tapin.
Dengan adanya kawasan hutan dengan tujuan khusus ini maka akan banyak
koleksi tanaman langka nasional dan lokal yang ditanam di kawasan
tersebut, dan juga fungsi kawasan hutan ini benar dapat berfungsi
sesuai dengan tujuan di tetapkannya.

Kawasan ini juga tetap akan dijaga dan dipelihara sesuai fungsinya dan
juga sebagai kawasan hutan yang bertujuan untuk penyeimbang pemanasan
global sehingga kawasan ini tetap dijaga dan dipelihara secara
bersama-sama dan berkelanjutan. (Rull)

Dinas Pertanian Tapin Buka Sekolah LPTT

RANTAU, Tahun 2011 ini dalam rangka meningkatkan produksi tanaman pangan di Kabupaten Tapin, Pemerintah Daerah Tapin melalui Dinas Pertanian membuka sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SLPTT) bagi 345 kelompok tani di Kabupaten Tapin. SLPTT ini diselenggarakan setiap memasuki musim tanam dengan tujuan agar para petani mendapatkan pengetahuan sistem budidaya di bidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura secara baik dan benar. Program ini dilaksanakan melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah I dan juga dari APBN, ada 400 unit Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) di Tapin, setiap unit beranggotakan 25 orang dan dikerjakan diatas lahan seluas 10.000 hektar.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtukultura melalui Kepala Bidang Produksi dan Perlindungan Tanaman, Sugeng Tri Hudoyo, Senin (25/4) kemarin.

Lanjut Sugeng, 345 kelompok tani tadi diberikan sosialisasi dalam sekolah lapang yang diselenggarakan. “Mereka langsung dibina dan dibimbing oleh petugas kita seperti mantri tani, petugas pengelolaan hama terpadu, dan petugas PPL. Selain itu setiap kelompok tani mendapatkan bantuan senilai Rp.2.905.000,- per kelompok yang disalurkan langsung ke rekening kelompok tani. Dananya bersumber dari APBN dan APBD I, dan Insya Allah terealisasi di bulan April dan Oktober 2011, seiring dengan musim tanam, “katanya.

400 unit SLPTT di Kabupaten Tapin tersebar di beberapa kecamatan di daerah ini, dikatakan Sugeng, diantaranya, “Kecamatan Candi Laras Utara ada 126 unit SLPTT, 70 kelompok tani. Kecamatan CLS ada 11 Unit SLPTT, 11 kelompok tani, juga di Kecamatan Hatungun 15 unit SLPTT, 15 kelompok tani. Selanjutnya di Kecamatan Binuang ada 12 unit SLPTT, 32 kelompok tani. Tapin Utara ada 32 unit SLPTT, 32 kelompok tani.
Kecamatan Bungur ada 35 unit SLPTT, 35 kelompok tani. Kecamatan Lokpaikat 6 unit SLPTT, 7 kelompok tani. Kecamatan Tapin Selatan ada 40 unit SLPTT, 33 kelompok tani. Kecamatan Bakarangan ada 48 unit SLPTT, 56 kelompok tani, “katanya.

Sementara ditambahkan Masrani, Kordinator Petugas Pengelolaan Hama Terpadu (PHP) di Dinas Pertanian Tapin. “Beberapa waktu lalu di kecamatan Candi Laras Selatan itu telah dibuka Sekolah Lapang Penanggulangan Hama Terpadu (SL-PHT) di beberapa kecamatan di Tapin. Diantaranya Binuang 2 unit, Tapin Selatan 3 unit, Tapin Tengah 5 unit, Bungur 4 unit, Tapin Utara 1 unit, Lokpaikat 2 unit, Bakarangan 1 unit, Candi Laras Selatan 2 unit, dan Candi Laras Utara 1 unit, “katanya.

Ada 836 kelompok tani yang mengikuti SLPTT ini, lanjut Masrani, dan petani terlihat sangat antusias mengikutinya. “Mereka berupaya mengetahui bagaimana cara melindungi tanaman mereka dari serangan hama. Untuk melindungi tanaman tersebut tentunya harus memberikan pupuk secara berimbang, juga harus memperhatikan tanaman agar tidak
terserang hama penyakit tidak berkembang, “pungkasnya. (Rull)

Sekdes dan Bendahara Desa Di Latih

RANTAU, Semenjak bulan Desember 2010 lalu hingga bulan April 2011 ini ada sekitar 250 aparatur desa seperti Sekdes, dan Bendahara Desa dilatih mengenai pengelolaan administrasi desa. Pelatihan ini digelar Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tapin, bertempat di Gedung SKB Bypass Rantau dalam rangka menyongsong kewajiban Pemerintah Daerah menjadikan kawasan desa membentuk otonominya sendiri.

Hal tersebut diungkapkan H.Abdul Hamid, S,Sos M,AP, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa kemarin kepada wartawan.

Aparatur desa ini dilatih agar dapat mengatur keuangan mereka dengan bijak, karena mulai tahun 2011 ini pemerintahan desa akan diberlakukan, dan desa menjadi kawasan otonom. Jadi kita persiapkan mulai sekarang, dan kita beri pelatihan kepada aparatur desa mengenai tata cara peraturan pemerintahan serta kebijakannya tentang desa. Nanti dana yang masuk ke desa dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kabupaten langsung ke rekening kelompok desa, sehingga mereka harus siap dalam rangka otonomi desa. Sementara tugas kita di Bapemdes hanya membina mereka.

Setiap satu desa di Kabupaten Tapin diwakilkan oleh dua orang aparatur desa, yakni Bendahara Desa dan Sekretaris Desa. 250 aparatur desa tersebut berasal dari 12 kecamatan. Diantaranya Kecamatan Tapin Utara dan Kecamatan Piani sebanyak 40 orang, Kecamatan Bungur dan Hatungun sebanyak 40 orang, Kecamatan Tapin Tengah dan Salam Babaris sebanyak 46 orang, Kecamatan Candi Laras Selatan dan Binuang sebanyak 38 orang, Kecamatan Bakarangan dan tapin Selatan sebanyak 42 orang, dan Kecamatan Candi Laras Utara dan Lokpaikat sebanyak 44 orang. Dalam waktu tersebut 250 aparatur desa terbagi dengan beberapa angkatan didalam mengikuti pelatihan itu. Mereka diberi pelatihan seputar materi kegiatan dengan beberapa topik. Diantaranya kebijakan pemerintahan tentang desa. Juga topik lainnya yakni Administrasi Desa, APBD Desa, Simulasi Penyusunan APBD Desa dan Pengelolaan Keuangan Desa dengan narasumber Yumanto, Ap, M,Ap, Rini Yusnita, S,STP,M,M, Sapuani, S,Sos, dan H.Khairani Farzi,S,Ip, dan Drs.H.Abdul Hamid. (Rull)

Dinas Perternakan dan Perikanan Lirik Desa Banua Hanyar

RANTAU, Tahun 2011 ini, Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin memfokuskan pengembangan budidaya perikanan di Desa Masta kecamatan Bakarangan, dan juga melirik sebuah kawasan desa di kecamatan Tapin Utara tepatnya di Desa Banua Hanyar Dusun Taibah. Alasannya didusun Taibah memiliki potensi lahan dan pengairan yang sangat bagus dan cocok untuk pengembangan usaha perikanan.

Hal tersebut diungkapkan, Ir.H.Bastian, Kepala Dinas Pertern akan dan Perikanan Kabupaten Tapin kemarin.

“Sebagaimana keinginan Bupati Tapin, bahwa kawasan daerah Masta itu pada tahun ini difokuskan sebagai pengembangan budidaya perikanan untuk konsumsi. Ikan jenis Nila dan Mas dibudidayakan, dan dipelihara hingga dijual ke pasaran yang selanjutnya dikonsumsi. Bibit ikan diambil dari Balai Benih Ikan (BBI) Di Desa Linuh Kecamatan Bungur, sementara untuk pengembangan dan pembesaran di Desa Masta Kecamatan Bakarangan, “katanya.

Dikatakan Bastian, “Dalam rangka memenuhi target pemerintah mengenai budidaya ikan sejak tahun 2010 hingga 2014. Sebagai upaya kita untuk memenuhi target tersebut adalah dengan memperluas lahan perikanan dan menambah prasarana ikan. Pihaknya juga akan meningkatkan teknologi di sektor perikanan, khususnya pengadaan bibit unggul dan teknik budidaya, guna mencapai peningkatan produksi yang besar itu komoditas perikanan budidaya akan didorong dan di pacu peningkatanya melalui perluasan lahan pengadaan sarana dan prasarana budidaya perikanan. Di Desa Masta Kecamatan Bakarangan saat ini sebagaimana diketahui sudah banyak pelaku usaha pengembangan dan budidaya ikan. Dimana dahulu itu hanya 1 pelaku usaha budidaya ikan. Kini seiring dengan majunya waktu, pelaku usaha pengembangan ikan di sana sudah banyak bahkan terhitung jumlahnya ratusan. Pada tahun 2011 ini kita memfokuskan Desa Masta sebagai kawasan untuk pengembangan budidaya perikanan konsumsi. Di tahun yang sama kita juga melirik daerah Paku Dusun Taibah Desa Banua Hanyar Kecamatan Tapin Utara untuk dikembangkan usaha budidaya ikan. Alasanya, karena potensi air dikawasan tersebut sangat bagus dan sealiran dengan sungai yang mengaliri air ke Desa Masta, “katanya.

Di kabupaten Tapin terdapat dua lokasi yang menjadi sentral perikanan dan menjadi binaan Dinas Perternakan dan Perikanan Tapin yakni di Desa Pampain Kecamatan Bungur untuk pembibitan dan Desa Masta Kecamatan bakarangan untuk produksi ikan konsumsi.
“Pada tahun 2009 lalu didesa pampain telah menghasilkan 2 juta bibit ikan yang dibagikan ke beberapa tempat di Kabupaten Tapin, sedangkan di Desa Masta saat ini telah ada 400 keramba apung yang dikelola petani ikan setempat, adapun ikan yang dibudidayakan jenis ikan nila dan ikan mas serta patin, “katanya.

Bibit Ikan di Kabupaten Tapin nampaknya masih menjadi idola. Pasalnya, bibit ikan dari Tapin tahan penyakit sehingga banyak bibit ikan jenis nila dan mas tembus pasarannya sampai ke Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Lanjut, Bastianoor, “itulah satu point diantara dua point kenapa bibit ikan kita sampai tembus pasarannya keluar daerah. Pertama, dikatakan Bastian, faktor bibit ikannya yang tahan akan penyakit sehingga resiko kematian ikan sangat tipis. Kedua, sifat alamnya yang mendukung sehingga ikan cepat tumbuh dan besar.“(Rull)

HUT PERSIT KE-65 Di Warnai Musik Tradisional Panting

RANTAU, HUT PERSIT Ke-65 DIM 33 Rantau diwarnai sejumlah hiburan musik tradisional panting, juga berbagai perlombaan menarik dan unik. Pada Rabu (20/4) pekan kemarin, pucak HUT PERSIT (Persatuan Istri TNI AD) di gelar di Aula Kantor KODIM 1010 Rantau, dan dihadiri Komandan KODIM 1010 Rantau, Joko Suparyato selaku Pembina Istri-Istri TNI yang tergabung dalam organisasi PERSIT DIM 33 Rantau.

Ketua PERSIT Kartika Chandra KIRANA di KODIM 1010 Rantau, Ny.Veri Santi mengatakan dalam sambutannya, “Berbagai kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka memeriahkan HUT PERSIT ke-65, yang puncak acaranya dilaksanakan pada Rabu (20/4) pekan kemarin bertempat di Aula kantor KODIM 1010 Rantau yang dihadiri oleh seluruh istri TNI di KODIM 1010 Rantau. Selain itu, kegiatan berupa ziarah ke maqam pahlawan Puspa Raya dan berbagai event perlombaan seperti diantaranya pertandingan, sepak bola, volli, dan lomba senam cacat, “katanya.

Let.Inf.Joko Suparyoto, Komandan Kodim 1010 Rantau mengatakan, HUT PERSIT ke 65 tahun ini bertemakan dengan kebersamaan PERSIT KARTIKA Chandra Kirana senantiasa mengoptimalkan pengabdian sebagai wujud keperdulian terhadap keluarga besar TNI AD.
Dandim 1010 Rantau berharap kepada seluruh anggota PERSIT DIM 33 Rantau mampu berperan ditengah masyarakat dengan sebuah karya dan memiliki keperdulian sosial yang tinggi dilingkungannya masing-masing. Untuk itu setiap anggota PERSIT haruslah mempertajam kepekaannya terhadap sebuah permasalahan baik itu permasalahan keluarga, maupun masalah yang dihadapi oleh bangsa dan negara. Dengan mempercepat mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi. Sebagaimana diketahui bangsa ini telah menghadapi berbagai permasalahan baik itu berupa bencana alam dan lain sebagainya, sebagai istri prajurit sudah sepatutnya terpanggil untuk turut serta meringankan bangsa ini.

Perkembangan jaman saat ini tentunya menimbulkan dampak positif dan pengaruh negative bagi kehidupan keluarga, untuk itu seluruh anggota PERSIT diimbau agar semakin kritis dan waspada terhadap pengaruh negative tersebut sehingga mampu menangkis dan membentengi diri dan keluarga terhadap pengaruh yang menyesatkan. Disamping itu tingkatkan ketakwaan dan keimanan bagi keluarga PERSIT. Demikian Dandim 1010 Rantau.

Acara tersebut dirangkai dengan pemotongan kue oleh Dandim 1010 Rantau beserta istrinya dan juga anggota TNI AD lainnya. Selain itu juga dihibur dengan musik pantin group Kambang Melati pimpinan dalang Idrus dan juga group binaan KODIM 1010 Rantau yang beberapa waktu lalu di Banjarmasin mendapatkan prestasi juara harapan satu. (RULL)

Pemerintah Daerah Bebaskan Lahan Hutan Kota

RANTAU, Hutan Kota di Kawasan Rantau Baru yang direncanakan Pemerintah Daerah Tapin bakal menjadi kawasan penghijauan yang nantinya dapat mensejukan daerah. Di tahun 2011 ini Pemerintah Daerah melanjutkan kembali pembangunan hutan kota dengan melaksanakan pembebasan lahan kepemilikan dari warga masyarakat. Berdasarkan platform anggaran dana di tahun 2011, Pemerintah kabupaten Tapin kembali membebaskan kepemilikan lahan dari masyarakat teruntuk pembangunan kawasan hutan kota di Rantau Baru yang direncanakan seluas 2 hektar lebih.

Hal tersebut diungkapkan Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin, belum lama tadi di Rantau Kabupaten Tapin Kalsel.

“Tahun ini ada dana dialokasikan untuk pembangunan hutan kota di Rantau Baru senilai Rp.3 Miliar. Dari dana tersebut kita membebaskan lahan seluas 24 borongan atau 2 hektar lebih, “katanya.

Sosialisasi pembebasan lahan bersama pemilik lahan dikawasan yang dilirik Pemerintah daerah Tapin untuk dibangunnya kawasan hutan kota, telah dilaksanakan. Pembebasan lahan teruntuk pembangunan kawasan hutan kota merupakan tindak lanjut dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 kemarin Pemerintah daerah telah melaksanakan pembebasan lahan untuk kawasan hutan kota yang sebagian sudah dibebaskan kepemilikannya dari masyarakat. Bahkan pohon yang sudah ada seluruhnya diserahkan kepada Pemerintah Daerah, sehingga tinggal membenahi dan menambah tanamannya serta perluasannya lagi. Bahkan waktu itu sempat terkendala dengan minimnya anggaran dana untuk pembebasan lahan di tahun 2010 kemarin. Dan di tahun 2011 ini, Pemerintah Daerah melanjutkan kembali perluasannya dengan melaksanakan pembebasan lahan kawasan hutan kota dengan anggaran tersedia senilai Rp.3 miliar, “katanya.

Memang tahun ini kita membebaskan lahan teruntuk perluasan kawasan hutan kota, dimana di kawasan tersebut terus dikembangkan dan dikhususkan untuk pembangunan kawasan hutan kota di Rantau Baru. “Jadi seiring dengan melaksanakan pembebasan lahan, kita juga melaksanakan pembenahan dengan menanami kawasan hutan kota tersebut dengan berbagai tanaman pohon, “pungkasnya. (Rull)

Ribuan Siswa SD MI Khataman Qur’an di Bitahan

RANTAU, Ribuan siswa SD dan MI se-Kabupaten Tapin pada Selasa (19/4) pekan kemarin hadiri khataman massal Al-Qur’an bertempat di Masjid Al Amanah Polres Tapin, Jln.Daeng Suganda Bitahan Kecamatan Lokpaikat. Sebanyak 2781 siswa yang mengikuti khataman qur’an ini seluruhnya adalah siswa yang masih duduk di Sekolah Dasar dan MI di Kabupaten Tapin. Acara khataman Al-Qur’an 2011 tingkat Kabupaten tersebut diresmikan Sekretaris Daerah Tapin, Dr.Rachmadi, M,Si. Selain itu juga dihadiri Kepala Kementerian Agama Tapin, HM.Yamani, Kepala Dinas Pendidikan Tapin, H.Akhmad Nabhani, Aparat Kecamatan, Guru SD dan MI di Tapin, Pengawas sekolah tingkat SD dan MI.

Khataman Qur’an 2011 se-Kabupaten Tapin bertemakan ‘dengan khataman al-qur’an kita ciptakan insan qur’ani siap menyongsong massa depan yang gemilang’ ini diikuti sekitar 2781 orang peserta khatam Al-qur’an di tingkat SD dan MI.
Kegiatan khataman al-qur’an merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan Pemerintah Daerah setempat, sesuai instruksi Gurbenur Kalsel tentang siswa SD dan MI harus menamatkan Al-Qur’an, dan kegiatan ini juga merupakan pogram Kementerian Agama.

Sekretaris Daerah Tapin, Dr.H.Rachmadi, M.Si mengatakan dalam sambutannya Diselenggarakan khataman qur’an tahun 2011 ini Pemkab Tapin merasa bangga dan bahagia karena khataman yang diselenggarakan dinilai sukses karena dihadiri oleh ribuan peserta khataman qur’an setingkat SD dan MI se-Kabupaten Tapin. “Dengan diselenggarakan acara ini semoga anak-anak kita dapat mengenal dan mencintai al-qur’an, setelah dewasa mereka akan lebih mengagumi dan mencintai qur’an sehingga menjadikannya sebagai pedoman dalam segala tindakan dan perilakunya. Jika hal ini tercipta, kita yakin masyarakat Tapin akan menjadi warga yang baik, dengan manajemen qalbu yang terpelihara pada akhirnya melahirkan akhlak mulia, cinta, damai dan kebersamaan. Juga saling menghargai dan menghormati satu sama lain. “Akhlak-akhlak yang disebutkan tadi merupakan salah satu ciri masyarakat serambi madinah, “katanya.

Dengan mengenal pengetahuan yang bersumber dari al-qur’an itu akan ada sifat iman dan ketakwaan kepada Allah sehingga mereka menjadi insan yang berkualitas di kemudian hari. “Saya ingin mereka tidak hanya dapat diandalkan dibidang IPTEK saja, melainkan kita ingin mereka juga tumbuh dan lahir sebagai cendikiawan-cendikiawan muslim.Keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua aspek ini dinilai yang membuat seseorang menjadi insan yang berkualitas dan berakhlakul karimah, “katanya.

Sementara H.Yamani, Kepala Kementerian Agama Tapin berpesan kepada ribuan peserta khataman qur’an agar mereka selalu membaca dan mengamalkan al-qur’an setiap harinya. Bahkan bila perlu tumbuhkan motto tiada hari tanpa membaca al-qur’an. “Bukan berarti setelah melaksanakan khataman qur’an mereka tak membaca lagi. Bukan itu !, “kata Yamani. Melainkan, lanjut Yamani, siswa terus membaca dan mengamalkan al-qur’an dalam kehidupannya sehari-hari, “katanya.

Acara dimulai pukul 09:00 Wita dengan diawali penyambutan Sekretaris Daerah Tapin memasuki masjid Al-Amanah Polres Tapin, disusul kemudian pembacaan qur’an missal sejumlah siswa SD dan MI di Tapin. (Rull)

Petugas IB Paham Birahi Diam

RANTAU, Di Kabupaten Tapin ada 8 petugas inseminator yang khusus mengawinkan sapi dan paham tentang birahi diam sapi yang sedang minta kawin. Di Tapin ini terutama di daerah yang banyak perternakan sapi juga tebangun 8 buah Unit Layanan Inseminasi Buatan (ULIB) yang bertujuan untuk memberikan pelayanan inseminasi buatan (IB) ternak sapi di daerah ini yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Bungur, Binuang, Hatungun, Tapin Utara, Piani, dan Salam Babaris.

Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan Tapin, Bastian Noor, menjelaskan, Inseminasi Buatan (IB) ini macam-macam, namun untuk saat ini kita hanya bisa melayani IB ternak besar atau ternak sapi kepada perternak di Tapin. Dikatakannya, ternak ada tiga golongan, pertama ternak besar, kedua ternak kecil, dan ketiga aneka perternakan.

Seperti di Hatungun salah satunya, di Hatungun ada 3 ULIB yang tersebar dikawasan itu, juga di Hatungun populasi ternak di nilai sangat tinggi. Selain itu juga luasan dan jangkauan lahan ternak sangat luas sehingga tak cukup kalau hanya ditempatkan hanya 1 ULIB saja. Alasanya karena bahan yang disuntikan dan dibawa oleh petugas IB berupa semen beku mampu bertahan dengan durasi waktu yang ditentukan, juga jangkauan jarak yang tidak terlalu jauh sehingga dibangunlah 3 ULIB di daerah Hatungun guna memudahkan petugas IB.

Setiap 1 ULIB ini dihuni oleh 1 orang petugas inseminator yang telah mendapatkan pendidikan khusus inseminator diluar daerah seperti pulau Jawa dan telah mengantongi sertifikasi bagus. Mereka bertugas mengawinkan sapi pada waktu-waktu yang ditentukan yakni disaat sapi dilanda birahi dan minta kawin. Misalnya, ketika perternak mengetahui gejala-gejala sapi minta kawin, langsung perternak itu menghubungi petugas Inseminator yang berkantor di ULIB terdekat dengan imbalan Rp.50 ribu perkali mengawinkan. Sapi-sapi tersebut dikeroyok dikawinkan agar berkembang biak sehingga populasi sapi meningkat.

Dalam mengawinkan sapi, pemilik sapi atau perternak lebih dahulu menghubungi dan minta dilayani petugas IB yang dihubungi melalui sistem telepon selular. “Setelah mengetahui tanda-tanda yang diberitahu oleh pemilik atau peternak sapi akan gejala-gejala sapi minta kawin, selanjutnya petugas IB langsung menuju lokasi perternakan yang lengkap dengan bawaan alat-alat medis selayaknya bidan sapi. Alat-alat tersebut seperti gunting, termos, straw, dan alat suntik, “katanya.

Straw ini dimasukan dalam termos yang berisi air atau disebut semen beku, selanjutnya dimasukan dalam suntikan, yang selanjutnya disuntikan ke didubur sapi yang sedang minta kawin. Adapun untuk mengetahui tanda-tanda gejala sapi minta kawin itu dari dahulu kita menerapkan pola A3 atau disebut Abu, Abeng, Anget. Disini perternak atau pemilik sapi diminta untuk waspada mengawasi sapinya, apakah sapi sedang dilanda birahi atau tidak. Kalau Sapi sedang dilanda birahi biasanya dubur sapi berwarna merah, dan hangat saat dipegang. Juga waktu demikian sayang kalau terlewatkan, sebab birahi sapi beda dengan manusia. Kalau sapi setelah dilanda birahi itu nanti dengan jangka waktu 21 hari kedepan baru minta kawin lagi. Dan hanya pada waktu birahi diam potensi sapi bisa berkembang biak. Demikian Bastian. (rull)