JavaScript is required to view this page. 30 Apr 2011

Sabtu, 30 April 2011

Miawa Kecamatan Piani Kawasan Daerah Rawan Pangan

RANTAU, Miawa Kecamatan Piani Kabupaten Tapin Kalsel ditetapkan sebagai kawasan daerah rawan pangan oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Tapin. Desa Miawa kecamatan Piani yang berpenduduk sekitar 122 kepala keluarga tersebut di tahun 2010 ini menjadi sasaran program pengelolaan daerah rawan pangan (PDRP) oleh Badan Ketahanan Pangan dan PP Kabupaten Tapin.

Hal tersebut diungkapkan Ir.H.Rusnadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan PP didampingi Kabid Ketersediaan Distribusi Kerawanan Pangan, Aji Budiono, kepada wartawan kemarin.

Dari 122 KK penduduk Desa Miawa Kecamatan Piani, sekitar 50 KK penghasilan rendah menjadi sasaran mendapatkan bantuan senilai Rp.25 juta. Dana hibah yang bersumber dari APBN 2010 tersebut telah diserahkan kepada rekening perwakilan kelompok tani di daerah itu. Setiap 1 kelompok beranggotakan 20 sampai 21 orang. Secara selektif kita arahkan ke kawasan itu, karena sesuai mekanisme peraturan kita terdata di Desa Miawa yang berpenduduk sekitar 122 KK, 50 KK diantaranya adalah penghasilan rendah dan tidak tetap.

Program PDRP itu bertujuan untuk membantu para kelompok tani didaerah itu. Dengan bantuan hibah yang kita salurkan selanjutnya terserah mereka mau gunakan untuk modal usaha apa. Misalnya dimodalkan disektor pertanian, perternakan dan lain sebagainya. Demikian Aji. (Rull)

UGD Datu Sanggul Rantau Di Pindah

RANTAU, Pelayanan Kesehatan pada Unit Gawat Darurat (UGD) di RSUD.Datu Sanggul Rantau, dipindah ke ruangan gedung rumah sakit yang baru saja selesai dibangun. “Sudah seminggu ini, UGD RSUD.Datu Sanggul Rantau menempatkan gedung baru dari sebelumnya bertempat di ruangan rumah sakit yang lama, “kata Noor Ifansyah, SKM, Direktur RSUD.Datu Sanggul Rantau kepada wartawan MataBanua, Rabu (27/4) kemarin.
Pemindahan ruangan UGD dilakukan karena fisik bangunan UGD RSUD.Datu Sanggul yang baru ini sudah selesai dikerjakan. “Pada Kamis (27/4) pekan lalu, ruangan UGD sudah ditempati, dari sebelumnya bertempat di ruangan bangunan RSUD.Datu Sanggul Rantau yang lama, “katanya.

Kondisi ruangan UGD pada bangunan rumah sakit yang baru dibangun sudah berfungsi. Hanya saja kita masih terkendala aliran listrik dari PLN yang dinilai belum maksimal terpasang seluruhnya. Sehingga hanya lantai dasar di UGD saja yang masih dialirkan listrik, sementara lantai atas masih belum. Diharapkan tahun 2011 ini seluruh rumah sakit ini sudah dialiri listrik PLN, “pintanya.

Mengantisipasi hal itu, lanjut Ifan, kita telah memiliki mesin genset berkekuatan 5.000 KVA sebagai alternatif jika sewaktu-waktu listrik PLN mendadak mati.
Selain itu, diakui direktur rumah sakit ini, karena pemasangan listrik belum maksimal alat-alat elektronik seperti TV dan mesin AC dari pengadaan beberapa waktu lalu terpaksa kita simpan di dalam gudang. “Mengingat kalau dipasang saat ini, tentunya listrik tak tahan, dan otomatis turun. Karena itu pula ruang VIP kita beri label harga standar kelas utama dikarenakan fasilitas pendukung kelas VIP belum diletakan seluruhnya, “pungkasnya. (Rull)

Pasar Keraton Gunakan Sistem Listrik Prabayar

RANTAU, Pasar Keraton yang dibangun Pemerintah Daerah Tapin akan dipasang sistem listrik prabayar bagi pelanggan dalam hal ini para pedagang di pasar Keraton. “Kita sudah menghubungi pihak PLN ranting Barabai, terkait rencana akan menggunakan terobosan baru PLN pada sistem listrik prabayar seperti pulsa HP di pasar Keraton, “kata Saiful Bahrin, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Tapin, Rabu (27/4) kemarin kepada wartawan MataBanua, usai acara kegiatan undian penempatan blok toko pedagang di pasar Keraton. Bertempat di Aula Kabinet Kantor Bupati Tapin lantai dua.

Jadi seluruh pedagang di pasar Keraton harus memasang baru listrik PLN. Alasannya, karena pihak PLN tak bersedia memindahkan listrik dari pasar lama Rantau ke pasar Keraton. Sistem listrik yang digunakan di pasar Keraton itu menggunakan listrik prabayar PLN, dimana pedagang di pasar Keraton membeli listrik seperti voucher pulsa dan terserah menggunakannya.

“Nanti pihak PLN ranting Barabai bersedia menghadiri sosialisasi kepada pedagang terkait memberikan petunjuk teknis penggunaan applikasi sistem listrik ini, “katanya.

Adapun ketika dikonfirmasi kapan pindahnya pedagang ke pasar Keraton, dikatakan Saiful, “Para pedagang ini menunggu pembangunan fisik pasar Keraton selesai semuanya. Saat ini kita masih dalam tahapan sosialisasi penempatan pedagang di pasar Keraton. Seperti yang dilakukan sejak beberapa hari terakhir di Aula Kabinet kantor Bupati Tapin bersama para pedagang, “katanya.

Dalam kegiatan itu, kita menggelar undian penempatan nomor blok para pedagang pasar keraton. Hal itu dilaksanakan agar tidak saling tubrukan antar pedagang. “Yang sudah dilakukan pengundian para pedagang diantaranya pedagang di Blok A, B, C, D, dan G. Sementara selain blok itu masih belum, dan akan dilaksanakan secara bertahap, “pungkasnya. (Rull)

Jatah 2 Orang Untuk Seleksi Petugas PPIH 1432 H

RANTAU, Saat ini kita tengah merekrut Calon Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun 1432 hijriah. Sesuai surat dari Kemenag Provinsi Kalsel yang meminta untuk menyiapkan calon petugas panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) dari Kabupaten kota se-Kalsel. “Di Kabupaten Tapin kita ada jatah dua orang yang bekerja di Kantor kementerian Agama, dan Kantor Urusan Agama (KUA) teladan, “kata Drs.HM.Yamani, Kepala Kantor Kementerian Agama Tapin, Rabu (27/4) kemarin kepada wartawan MataBanua.

Perekrutan calon petugas PPIH dari unsur PNS kemenag, unsur pondok pesantren, ormas Islam, dan Perguruan Islam Negeri.

Dua orang tadi, dikatakan Yamani, akan ikut seleksi tes calon petugas PPIH di Banjarmasin nanti pada Selasa 3 Mei 2011. Dengan harapan dapat bertugas dengan baik dan benar. Kebutuhan alokasi petugas PPIH Provinsi Kalsel sebanyak 5 orang terdiri dari pelayanan umum 2 orang, pelayanan bimbingan ibadah 1 orang, pelayanan administrasi dan SISKOHAT 1 orang, dan supir 1 orang. Demikian Yamani. (Rull)