JavaScript is required to view this page. 11/01/2010 - 12/01/2010

Kamis, 18 November 2010

Pulau Kadap Atau Tempat Jin Buang Anak Jadi Areal Lahan Sawit



RANTAU, Tiga hari sebelum pelaksanaan penanaman plasma sawit perdana, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin, Ir.Sufian Noor bersama sejumlah staf dan Kabid-nya Senin (15/11) sore kemarin meninjau lokasi tempat dilaksanakan penanaman sawit perdana di kebun plasma yang bakal di kelola oleh masyarakat setempat.
Dilokasi tersebut Manager Plasma Sawit Binuang PT.KIU, Sanawi Mar’uf, bersama sejumlah karyawan terlihat tengah mempersiapkan kegiatan pelaksanaan penanaman plasma perdana PT.KIU di lokasi tempat yang dahulunya di kenal sebagai pulau kadap (red.gelap) atau tempat jin buang anak kini terhampar ladang sawit yang luas.

Sufian Noor, Kadis Hutbun Tapin mengatakan, “Hadirnya beberapa investor ke Kabupaten Tapin tentunya membawa berkah bagi Tapin dan telah merubah lokasi yang dahulunya sebagai pulau kadap atau tempat jin buang anak kini terhampar ribuan pohon sawit. Menurutnya, masuknya sawit ke daerah ini kita optimis kedepannya perekonomian masyarakat Tapin dapat terdongkrak naik. Kita menilai sektor sawit akan mempengaruhi perekonomian wilayah Tapin sebagaimana karet yang di lakoni petani di kawasan atas.
Lanjut Sufian, “Turunnya harga karet itu sangat berpengaruh terhadap Perekonomian wilayah. Buktinya, waktu itu dealer kendaraan di pasar Rantau turut pusing, lantaran petani tak bisa bayar kredit. Kembali naiknya harga karet, petani pun bergairah dan bersemangat lagi, “kata pria yang akrab di sapa Ufi ini terhadap wartawan.
Dari pengalaman kita waktu jadi camat, lanjut Ufi, “Kalau mau tahu banyaknya model kendaraan terbaru, itu lebih banyak di dataran atas tempat petani karet bermukim ketimbang di dalam kota Rantau sendiri. Kondisi demikian menandakan perekonomian mereka mencukupi dengan bertani karet, “katanya.

Kita ingin sawit kedepannya juga seperti karet. Dimana dapat mempengaruhi perekonomian wilayah. Contohnya, seperti baru-baru tadi kita mengunjungi kawasan daerah Riau di Pulau Andalas (Sumatera), dimana hampir seluruh lahan mereka dipenuhi perkebunan sawit yang di kelola pihak perusahaan maupun masyarakat setempat. “Karena telah begitu makmur dengan adanya sawit, sampai-sampai warganya bisa mensekolahkan anaknya dengan jenjang yang tinggi bahkan sampai ada yang berobat ke Singapore, “pungkasnya. (Rull)

Pengerjaan Proyek Gedung Serba Guna Mencapai 36 Persen

RANTAU, Proyek pembangunan Gedung Serba Guna di Desa Labung Kecamatan Tapin Tengah saat ini baru mencapai 36 persen pekerjaan. Dibangunnya Gedung Serba Guna oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin untuk masyarakat setempat yang ingin melaksanakan berbagai kegiatan kemasyarakatan seperti pertemuan, olahraga, musyawarah, kesenian, dan aktifitas sosial lainnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman melalui Kabid Cipta Karya, Ir. Edy Prayitno menyatakan, “Pembangunan Gedung Serba Guna yang menelan anggaran senilai Rp.900 juta tersebut dimulai sejak bulan September 2010 kemarin. Dan kedepannya setelah pengerjaan rampung, pengelolaannya akan diserahkan kepada Pemerintahan Desa dan Kecamatan setempat. Diharapkan dengan adanya Gedung Serba Guna di kawasan itu akan memiliki nilai plus bagi Desa Labung nantinya, “katanya.

Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi III DPRD Tapin, H.Sulaiman Noor. Menurutnya, “Dengan dibangunnya Gedung Serba Guna bagi masyarakat di Desa Labung Kecamatan Tapin Tengah ini tentunya akan memberikan kemudahan masyarakat untuk melaksanakan aktiiftas sosial seperti musyawarah desa, olahraga, rapat dengar pendapat, dan sebagainya. Pengerjaannya oleh Dinas Pekerjaan Umum itu sudah mencapai 36 persen, “katanya sebagaimana dikutip dari MataBanua usai meninjau proyek pembangunan tersebut. (rull)

Senin, 15 November 2010

PT.KIU Bakal Tanam Plasma Perdana

RANTAU, Setelah PT.Kharisma Alam Persada (KAP) dan Hasnur melaksanakan tanam perdana plasma sawit beberapa waktu lalu, Menyusul PT.KIU (Kharisma Inti Usaha) juga melaksanakan tanam perdana plasma kelapa sawit bagi masyarakat Tapin. Tanam Perdana Plasma Sawit PT.KIU ini rencananya sehari setelah hari raya Idul Adha, atau tanggal 18 November 2010, bertempat di kawasan Pulau Pinang tepatnya Karangan Putih, Kecamatan Binuang. Dan Insya Allah akan di hadiri Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP.

Hal itu diungkapkan Ir.Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin sebagaimana dikutip dari MataBanua jum’at (12/11) kemarin di ruang kerjanya.

Adapun untuk luasan tanaman plasma yang bakal dilaksanakan penanaman perdana, kita belum dapat memastikan berapa luasan arealnya. Hal itu menurutnya masih dirapatkan dengan PT.KIU sebelum dilaksanakan penanaman perdana kebun plasma.

Lanjut Sufian, Jika sebelumnya perusahaan yang berinvestasi di sektor perkebunan sawit menanam kebun inti, kini mereka setelah terus kita desak untuk mencontoh dua perusahaan sebelumnya akhirnya dapat menyetujui untuk melaksanakan kebun plasma bagi masyarakat. Dengan adanya tanam perdana PT.KIU ini diharapkan ke depannya perekonomian masyarakat dapat terdongkrak dengan masuknya sektor sawit di daerah ini. Juga keterlibatan masyarakat untuk ikut berkebun kelapa sawit sudah nyata dan tak sekedar omong kosong belaka. “Jadi Sekarang perusahaan sudah memiliki kebun inti, dan masyarakat juga memiliki kebun plasma, “katanya.

Penanaman perdana plasma sawit ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan perekonomian Kabupaten Tapin. Artinya sudah ada harapan bagi masyarakat kedepannya memiliki perekonomian yang lebih baik lagi dengan berkebun sawit.

Di informasikannya, bahwa satu perusahaan baru akan masuk berinsvestasi ke Kabupaten Tapin. Dan perusahaan tersebut saat ini telah mensurvei lahan di beberapa kawasan seperti Bakarangan, dan Lokpaikat. Insya Allah semoga harapan kita semua terwujud. Demikian Sufian Noor.(rull)

Minggu, 14 November 2010

Bupati Minta Segeranya Lahan Warga Dibebaskan

RANTAU, Pada Proyek Jalan MTQ tembus Bypass Rantau, ada sebagian jalan masih belum di bebaskan kepemilikannya dari warga masyarakat. Posisi lahan tersebut tepatnya di Bypass dengan ditandai tertanamnya beberapa pohon jati milik warga masyarakat yang belum dibebaskan kepemilikannya. Proyek itu masih terkendala pada pembebasan lahan untuk jalan itu, selain seretnya dana yang disiapkan Pemerintah Daerah, sebagian warga menolak dengan patokan tarif pembebasan tanah yang ditetapkan Pemerintah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman mengatakan, “jalan MTQ-BYPASS Rantau Baru yang memiliki lebar jalan 60 meter, diujung lokasi tepatnya di Bypass samping GOR Datu Muning sebagian lahan masih belum dibebaskan kepemilikannya dari masyarakat. Sehingga jalan tak lurus saat ini. Namun setelah kunjungan Bupati Tapin beberapa waktu lalu, Bupati memberikan sinyal agar jalan tersebut secepatnya di luruskan. Artinya, lahan tersebut secepatnya dibebaskan. Karena di lokasi itu masih ada lahan milik warga, sehingga kondisi jalan belum lurus, dan berbelok memintas sedikit sementara waktu guna menunggu urusan pembebasan lahan beres.

Bupati meminta sesegeranya di bebaskan lahan kepemilikan dari masyarakat untuk di bangun jalan lurus di kawasan itu. Tahun 2010 ini sesegeranya dibebaskan, bahkan dananya sudah ada di APBD perubahan Kabupaten Tapin. Selanjutnya, Bupati meminta ditahun 2011 agar dibuatkan pintu gerbang di bypass yang lengkap dengan slogan sebuah kawasan Rantau Baru.

Kata Bupati kutip Kadis PU, “tolong di tahun 2010 untuk sesegeranya membebaskan lahan, selanjutnya ditahun 2011 tolong dibuatkan pintu gerbang sebagai slogan keberadaan kawasan Rantau Baru, “katanya.

Sementara Kepala Bidang Bina Marga di Dinas PU, Zainal Aqli menambahkan, “Jalan MTQ-Bypass yang memiliki lebar 60 meter ini masih dalam tahap pengerasan jalan. Dan di tahun 2012 jalan di kawasan Rantau Baru dekat danau diaspal hotmik. Mengingat lapisan tanah tersebut sudah keras, “katanya.

Jalan yang dikerjakan di kawasan Rantau Baru merupakan prioritas program kerja tahun 2010, 2011, 2012. Di tahun ini kita juga akan membuka jalan tembus dari jalan yang dekat danau menuju Salak , dimana didekat danau akan dibangun bundaran dan perempatan, katanya. (Rull)

Harga Karet Tinggi Petani Gairah Lagi

RANTAU, Petani karet di Kabupaten Tapin kembali bergairah menyusul setelah anjloknya harga karet di pasaran beberapa waktu lalu. Kini harga karet berangsur-angsur naik, dan petani karet semangat lagi untuk menggarap lahan karet mereka.

Ir.Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin membenarkan kondisi anjloknya harga karet beberapa waktu lalu di Tapin.

Sebagaimana di kutip dari MataBanua Jum’at (12/11) kemarin Ia menyatakan, “Kondisi turunnya harga karet beberapa waktu lalu itu paling lama sekitar 3 bulan, dimana petani karet di Tapin terkena imbasnya saat itu. Harga karet petani saat itu dihargai Rp.5.000 perkilo, dan nilai itu dianggap petani hanya pas, untung tidak rugi pun tidak. Sehingga petani lebih banyak menganggurkan karetnya waktu itu. Juga dengan harga pas-pasan tersebut justru stok karet petani waktu itu terbeli dan tidak mandek, “katanya.

Lanjut Sufian, “Dampaknya kalau karet petani sampai mandek, jelas perekonomian wilayah itu akan terganggu. Contohnya, putaran ekonomi di kota Rantau itu sangat dipengaruhi oleh kelompok tani dari kawasan atas. Seiring harga karet anjlok salah satu indikatornya seperti dealer sepeda motor macet, alias petani tak bisa bayar kredit, “katanya.

Hasil survei yang dilakukan pihaknya menyatakan bahwa petani karet di kawasan atas Kabupaten Tapin rata-rata sudah sejahtera dengan hasil perkebunan karet ini. Artinya, komoditi karet sudah sangat berpengaruh terhadap perekonomian wilayah dan pendapatan petani cukup lumayan.

Saat ini harga karet di Tapin sudah normal kembali dengan kisaran harga Rp.12.000. perkilo, dibandingkan sebelumnya Rp.5.000 perkilo. Harga Rp.12.000 perkilo tersebut tentunya telah didukung dengan kualitas bokar bersih yang rata-rata sudah diterapkan oleh petani karet untuk meningkatkan kualitas.

Tingkatkan Kualitas Karet dengan Menggunakan Deorap

Sosialisasi bokar bersih yang dilaksanakan Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin nampaknya telah mengena di hati petani karet di Tapin. Kata Sufian, “Sampai-sampai kita kewalahan untuk memenuhi stok deorap bagi petani karet. Sebab untuk meningkatkan kualitas karet di Tapin, petani disarankan untuk menggunakan deorap dan meninggalkan penggunaan pembekuan karet yang digunakan sebelumnya, “katanya.

Rata-rata petani karet di Tapin seperti di kawasan Binuang kini di dalam mengelola mutu kualitas karet menggunakan deorap, atau asam semut sebagai bahan pembeku alternatif lain. Saking tingginya animo petani untuk beralih penggunaan pembekuan karet dengan Deorap, kita sempat kewalahan dan kehabisan stok deorap waktu itu.
Namun sekarang sudah tidak lagi, stok sudah tersedia. Karena Pemerintah Provinsi Kalsel telah meminta jatah deorap lebih besar lagi bagi Kalsel. Bahan pembeku deorap itu di kirim dari Balai Penelitian Sembawa, Palembang.

Kita waktu itu juga pernah melakukan kunjungan kerja ke Palembang, disana kita bertemu dengan pengusaha-pengusaha karet, dan rakyat serta wilayahnya benar-benar sejahtera dengan hasil komoditi karet. (Rull)

Jumat, 12 November 2010

Ruas Jalan Margasari Ilir Ke Pariok Rusak lantaran Abrasi

RANTAU, Warga yang bermukim di kawasan Candi Laras Utara meluapkan aspirasinya terhadap anggota DPRD Tapin terkait rusaknya ruas jalan dan mengkikisnya daratan oleh air Sungai Negara, atau abrasi cukup serius. “Akibat abrasi ini, kondisi jalan Margasari Ilir ke Pariok hampir terputus dan kondisinya memprihatinkan, “kata Abdul Rasyid, Anggota DPRD Tapin kemarin sebagaimana dikutip dari MataBanua.

Warga setempat meminta kepada Pemerintah Daerah Tapin khususnya Dinas Pekerjaan Umum untuk mengunjungi kawasan tersebut, dan memperbaikinya. Mengingat jalan itu merupakan akses jalan yang sangat penting bagi masyarakat setempat.

Katanya, rusaknya ruas jalan tersebut disebabkan karena air dari sungai negara mengkikis sedikit demi sedikit daratan. Disungai Negara tersebut juga dijadikan arus transportasi air, dan banyaknya kapal lewat hingga membuat gelombang ketepian sungai hingga akhirnya mengkikis sedikit demi sedikit daratan, dan ruas jalan Margasari Ilir ke Pariok hampir terputus dengan kondisi memprihatinkan. (rull)

Senin, 08 November 2010

20 Seniman Asal Tapin Bakal Di Berangkatkan Ke Tanjung

RANTAU, Dalam rangka memeriahkan aruh sastra se-Kalsel yang dipusatkan di Tabalong pada tanggal 26-28 November 2010 nanti. Kabupaten Tapin bakal mengirim 20 orang seniman asal Tapin yang akan berlomba unjuk performa teaterikal taufik Ismail, Budaya Mandihin Tapin, Pembacaan Syair di akhir November ini.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata, Drs.Arifin Noor MAP melalui Kabid Seni dan Budaya, Ibnu Mas’ud, kepada Wartawan kemarin.

Menurutnya, kita akan mengirim seniman Tapin sebanyak 20 orang ke Tanjung selama tiga hari, dimulai pada tanggal 26 hingga 28 November 2010 ini. Mereka akan mengikuti aruh sastra se-Kalsel yang tahun ini dipusatkan di Tanjung Kabupaten Tabalong Kalsel.

Kata Ibnu, “20 orang seniman asal Tapin itu terbagi, diantaranya 6 orang seniman yang mengisi teater toufik Ismail, 2 orang yang akan mengisi budaya Mandihin, 2 orang yang akan mengisi pembacaan syair. Dan 10 orang yang mengikuti aruh sastra, jadi seluruhnya itu ada 20 orang yang akan berangkat ke Tanjung nanti, “pungkasnya. (rull)

Stock Hewan Korban Mencukupi

RANTAU, Pemerintah Kabupaten Tapin memastikan stok hewan kurban jenis sapi dan kambing untuk hari raya Idhul Adha mencukupi. Kebutuhan daging potong bagi masyarakat Tapin menjelang hari raya haji ini tentunya meningkat, untuk itu jangan kuatir karena Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin telah menyiapkan sebanyak 300 ekor sapi yang siap dijadikan hewan kurban bagi masyarakat yang membutuhkan daging potong ini.

Demikian diungkapkan Ir Bastian MAP, Plt.Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin, kepada sejumlah wartawan media cetak kemarin.

Disamping dinilai mampu mencukupi kebutuhan hewan kurban bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat, pihaknya juga menyanggupi kebutuhan hewan kurban bagi perusahaan di Tapin. Selain itu kita juga selalu fokus terhadap kualitas hewan kurban yang ada sebanyak 300 ekor itu. Menurutnya, guna memastikan hewan kurban bebas penyakit, kita juga dibantu oleh dokter hewan yang didampingi 7 orang petugas teknis yang selalu memantau kondisi kesehatan hewan kurban di Tapin.

“Untuk sapi yang siap dijadikan hewan kurban, usianya harus mencapai 1 hingga 2 tahun dan tidak cacat. Untuk hewan kurban di Tapin ada 2 jenis sapi, yakni sapi bali dan sapi putih atau jenis peranakan unggul. Jadi untuk kebutuhan hewan kurban kita tidak perlu mendatangkan sapi dari luar daerah, karena pasokan sapi kita masih cukup, ”kata Bastian.

Selain mampu mencukupi kebutuhan hewan kurban untuk Pemkab Tapin, sambung Bastian, sapi yang tersedia di Tapin juga bisa untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban bagi pihak perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Tapin, seperti perusahaan batubara dan kelapa sawit.

Sementara disisi lain, Pemerintah Daerah Tapin melalui Bagian Kesra juga mempersiapkan hal serupa dalam rangka menyambut hari raya Idul Adha.Bagian Kesra menyediakan hewan kurban sebanyak 42 ekor sapi. Sapi tersebut rencananya akan didistribusikan kepada organisasi kemasyarakatan dan masjid yang mengajukan permohonan kepada kita, Kata Kabag Kesra Pemkab Tapin Syarkawi Amberi kemarin.
“Kami diminta membagi hewan kurban dari dewan masjid pada hari raya kurban di tahun ini. Tapi, syaratnya harus membuat proposal pengajuan terlebih dahulu kepada pihak kami. Seperti pihak BKPRMI, Majelis Dakwah Indonesia, KNPI Tapin, dan Alwasliah atau organisasi kemasyarakatan yang tersebar di Tapin, ” kata Syarkawi.

Untuk rinciannya, kata Syarkawi, sebanyak 42 ekor sapi kurban tersebut rencananya akan diserahkan untuk Sekretariat di Pemkab Tapin sebanyak 2 ekor, TP PKK Tapin 2 ekor, dan masing-masing kecamatan masing-masing ada 2 ekor, jadi totalnya untuk kecamatan ada 24 ekor. Sedangkan sisa sapi sebanyak 14 ekor, rencananya akan dibagikan kepada masjid dan organisasi kemasyarakatan yang mengajukan bantuan proposal kepada Bagian Kesra Tapin.(Rull)

CJH Asal Tapin Berangkat Ke Tanah Suci

RANTAU, Mengawali keberangkatan Calon Jamaah Haji ke tanah suci, CJH asal Tapin bersama pihak keluarga beserta jiran yang mengantar berkumpul sejak subuh hari guna melaksanakan sholat subuh berjamaah, sholat hajat dan membaca yasinan di Masjid Raya Nurul Falah Rantau pada Minggu (7/11) pagi kemarin. Selanjutnya mereka beranjak dan meninggalkan Kabupaten Tapin menuju asrama haji dengan diantar sanak keluarga dan jiran masing-masing.

Kepala Kemendag Tapin, Drs.HM.Yamani berpesan kepada seluruh CJH Tapin selama mengikuti perjalanan ke tanah suci berharap CJH agar mengikuti segala protap yang di berlakukan oleh panitia haji Provinsi Kalsel, di embarkasi Banjarmasin. Juga agar selalu menjaga nama baik daerah, menjaga kesehatan dan kebersamaan serta persatuan dan saling kerjasama untuk kemudahan ibadah haji, “harapnya.

Dikatakan Yamani, sesuai jadwal keberangkatan ibadah haji untuk CJH asal Tapin itu akan diberangkatan pada (red.hari ini Senin 8/11) pukul 9:00 Wita pada kloter 15.
Sementara 12 hari sebelumnya, Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP secara resmi melepas keberangkatan sebanyak 277 calon jamaah haji Tapin tahun 2010. Pelepasan CJH yang sekaligus juga penutupan manasik haji bertempat di masjid Raya Nurul Falah Rantau.

Dalam kesempatan itu Bupati Tapin berpesan kepada CJH asal Tapin agar tidak melupakan banua, dan mohon doa agar daerah Kabupaten Tapin ini selalu aman, tenteram, damai dan selalu dalam bimbingan Allah.SWT selalu. Bupati juga meminta maaf kepada seluruh CJH, karena pada tanggal 7 November kemarin yang diketahui sebagai jadwal keberangkatan CJH ke asrama Banjarbaru, tak dapat menghadiri dan melepasnya. Karena Bupati Tapin memiliki agenda kerja ke luar daerah bertepatan dengan jadwal pelepasan CJH Tapin tahun 2010 ini. “Kalau tahun sebelumnya, Bupati Tapin ada melepas CJH Tapin ke asrama Banjarbaru. Namun tahun ini maaf, saya tak bisa karena ada urusan ke luar daerah, “katanya.

Diharapkan Bupati, selama berada di tanah suci segala permasalahan dan kesulitan yang di hadapi CJH Tapin saat berada di tanah suci atau saat melaksanakan ibadah haji pada umumnya dapat diselesaikan secara bersama-sama. Tingkatkan rasa persatuan, solideritas sesama jamaah haji saat berada di tanah suci. Juga gunakanlah kesempatan emas untuk menjadi haji yang mabrur selama berada di tanah suci. Demikian Bupati. (Rull)

Sabtu, 06 November 2010

Warga Rantau Sambut Gembira Lampu PJU Baru

RANTAU, Beberapa hari terakhir pada malam hari di dalam kota Rantau terdapat suasana yang berbeda di bandingkan sebelumnya. Pasalnya, lampu Penerang Jalan Umum (PJU) yang baru saja dipasang di sepanjang Jalan Brigjen H.Hasan Baseri kota Rantau di mulai pada malam hari kemarin menyala terang. Bahkan beberapa warga menyambut senang terutama pedagang, sebut saja Ibi Pedagang Ayam Goreng Kentucky mengatakan, “Pada Rabu malam PJU di sepanjang jalan ini menyala, di mulai dari muka rumah sakit hingga Alun-Alun kota Rantau, sementara di sisi kanan dari mulai alun-alun kota Rantau hingga muka kediaman Bupati masih belum menyala. Katanya travonya belum di pasang, dan keesokan harinya pada malam kamis kemarin, baru seluruhnya menyala sehingga suasana jadi terang benderang, “katanya.

Begitu juga Uma Bunga, pemilik usaha isi ulang ponsel mengatakan, “Wah terang benderang, dan suasana kota Rantau seperti hidup kembali, “katanya sebagaimana dikutip dari MataBanua, malam kemarin.

Sementara Kepala Dinas Tata Kota dan kebersihan Kabupaten Tapin, RajuddinNoor, S,Sos, S,Ap mengatakan, “Sejak malam kemarin kita jauh dari Binuang berjalan di malam hari untuk memantau, dan diakui memang di malam pertama dinyalakan itu baru sebagian di mulai dari Alun-alun kota Rantau sampai muka Rumah Sakit Datu Sanggul Rantau yang baru menyala, sementara dari alun-alun kota Rantau hingga muka kediaman Bupati itu belum menyala karena saat itu belum di pasang travo, kemarin baru di pasang dan insya allah malam ini menyala, “katanya.

Anda lihat sendiri kan, tanya Rajudin kepada wartawan saat diwawancarai kemarin. Suasananya yang tadinya gelap menjadi terang. “Diharapkan saat hari jadi Kabupaten Tapin nanti, seluruh lampu PJU yang kita pasang sudah menyala seluruhnya, “pungkasnya. (Rull)

Oktober Angka laka Meningkat diBandingkan Bulan Sebelumnya

RANTAU, Angka kecelakaan lalu lintas di Tapin semenjak bulan Oktober 2010 dipastikan naik dibandingkan bulan sebelumnya. Pasalnya, selama terhitung satu bulan Oktober ini sudah terjadi 4 kali laka (kecelakaan lalu lintas). Bahkan dalam 4 kali kecelakaan tersebut korbannya meninggal semua. Adapun penyebabnya adalah human errors disamping manusianya yang juga tidak berhati-hati didalam berlalu lintas.

Hal itu diungkapkan Kapolres Tapin, Selamet Setiono melalui Kasatlantas Polres Tapin, Eko Tjahyo, sebagaimana dikutip dari MataBanua kemarin.

Selain itu, lanjut Eko, juga disebabkan lantaran lampu penerang jalan (LPJ) yang tidak menyala dan dalam kondisi yang gelap ketika dimalam hari. Sebab diantara korban yang meninggal tadi ada disebabkan lantaran menbarak pohon karena LPJ tidak menyala. Untuk itu kita di bulan ini akan melaksanakan operasi citra polentas intermezzo, yang bertujuan untuk keselamatan para pengguna jalan sekaligus menekan angka kecelakaan lalu lintas didaerah ini, demikian Eko. (Rull)

Sampah Menumpuk Di TPS Belum Diangkut Petugas Kebersihan

RANTAU, Warga masyarakat Cangkering mengeluhkan kondisi tempat pembuangan sampah (TPS) yang ada di tepi jembatan pertama menuju Walang tak pernah diangkut petugas kebersihan. Sehingga sampah menumpuk hingga ke tepi jalan dan orang yang lalu lalang melintasi jalan Rantau-Margasari pastinya mencium bau menyengat juga tak sedap.
“Warga masyarakat membuang sampah ke situ, padahal lokasi itu bukannya tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang ideal pada umumnya TPS dibuat khusus, melainkan di bawahnya adalah kawasan sawah orang yang tentunya kerap juga dilempari sampah yang terbuang. Belum lagi sampah yang menumpuk dan jarang diangkut petugas kebersihan untuk dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang akibatnya mulai menumpuk sedikit di badan jalan di tepi jembatan pertama Cankering dan Walang, sehingga bau menyengat juga tak sedap tercium oleh pengendara yang lalu lalang dikawasan itu, “kata Tuti, warga Walang kemarin. (rull)

Dinsos Provinsi Kalsel Salurkan Bantuan Buffer Stock

RANTAU, Setelah berkurangnya buffer stock Sembako di gudang Taruna Siaga Bencana (Tagana) Tapin, pada Selasa (2/11) pekan kemarin Dinas Sosial Provinsi Kalsel langsung menyalurkan bantuan barang berupa sembako ke Kabupaten Tapin. Barang tersebut langsung diterima oleh kordinator Tagana Tapin, Sugiri di kantornya yang selanjutnya diletakan dalam gudang Tagana yang bertempat di kantor Dinas Sosial Kabupaten Tapin.

Menurut Sugiri, Kordinator Tagana Tapin menyatakan sehari sebelumnya bahwa buffer stock di Tagana Tapin menipis. Karena telah disalurkan kepada korban banjir yang melanda beberapa kawasan di Tapin. Namun pada Selasa kemarin Dinas Sosial Provinsi Kalsel menyalurkan bantuan sembako yang langsung kita terima. Bantuan berupa bahan makanan tersebut diantaranya mie instant sebanyak 10.000 bungkus, sarden 3.000 kaleng, minyak goreng 250 botol, bubur instant 3.600 bungkus, teh 100 kotak, kopi 100 bungkus, gula 100 Kg, dan air mineral 100 dus.

“Kita telah menyalurkan bantuan berupa bahan makanan terhadap korban banjir di beberapa kawasan seperti Sidodadi, Kupang, Trantang, Pelita, Rangda Malingkung, Dulang, Perintis Raya, Lumbu Raya, Miawa. Sementara di Binuang itu ada 260 KK yang rumahnya terendam banjir seperti di Serawi, Pantai Belanti, dan Cempaka. Dengan total keseluruhan di Tapin mencapai 1.240 KK yang terendam banjir kemarin, “katanya.
Informasi terakhir beberapa kawasan Rantau dan Binuang air masih dalam, kendati mulai surut sedikit demi sedikit. Sementara untuk jumlah areal persawahaan di Tapin itu hampir seluruhnya terendam, kata Sugiri, “lihat saja sendiri kondisi pehumaan yang ada. Namun untungnya saat ini petani belum ada yang menanam, dan hanya memeradak saja dan siap untuk massa tanam. Beberapa peradakan padi yang ditanam petani juga ada sebagian yang rusak lantaran terendam banjir, seperti di Margasari, “katanya.

Sementara Safrudin, Sekretaris Tagana Tapin menambahkan, Banjir yang melanda tahun ini tergolong besar. Katanya, “Selama 20 tahun tinggal di Dulang Rantau baru kali ini rumah saya terendam banjir. Kendati banjir ini sifatnya sebentar. Paling setelah dua tiga hari surut dan airnya mengalir lagi ke daerah hilir seperti Baruh, Masta dan Sungai Bahalang, “katanya. (rull)

Gorong-Gorong Di Piani Sudah DiPerbaiki

RANTAU, Gorong-gorong dan jembatan yang ambruk beberapa waktu lalu akibat hujan yang terus menerus mengguyur kawasan Desa Kariaman Kecamatan Piani kini berangsur-angsur kondisinya membaik. Informasi terkahir jalan tersebut sudah dapat dilalui kembali, dimana sebelumnya hampir separuh badan jalan ambruk.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman mengatakan bahwa gorong-gorong dan jalan yang ambruk di Desa Kariaman Kecamatan Piani kondisinya jauh sudah membaik dan bisa dilalui kendaraan kembali. Hal itu setelah petugas kita di PU memperbaikinya, “katanya.

Sebelumnya Dinas PU memantau kawasan jalan Trans Rantau-Miawa setelah musibah melanda kawasan itu beberapa waktu lalu. Setiap titik lokasi ditinjau pekerja Dinas PU Tapin, dimana kondisi jalan yang curam dan tajam menaik lantaran berada diatas perbukitan yang tinggi. Menyusul setelah memantau sejumlah infrastruktur dikawasan itu, Dinas PU terus membenahi sejumlah infrastruktur yang rusak dengan anggaran dana yang diperkirakan menelan dana sebesar Rp.150 juta.


Duh Jalan Licin dan Berlumpur


Sementara di sisi lain, warga Miawa juga mengeluhkan kondisi jalan Trans Rantau-Miawa yang rusak, diduga akibat di lintasi truk batu bara. Sebut saja Rahmad warga Miawa menuturkan pengalamannya yang setiap hari melintasi jalan itu, “Badan jalan kabupaten yang berada masuk dalam kawasan kecamatan Lokpaikat di Bitahan Baru, tepatnya di perlintasan jalan batu bara yang dikelola oleh salah satu perusahaan itu setiap habis hujan kondisinya becek berlumpur dan rusak. Akibatnya banyak pengguna jalan yang sering tergelincir disaat melintas jalan itu, lantaran jalan yang curam menanjak naik, terlebih banyak kubangan di badan jalan, sehingga sehabis hujan duh licin dan berlumpur, bahkan sampai menjadi kubangan air sehingga kendaraan tak dapat melintasi, “katanya.

Nampaknya perusahaan tersebut tak perduli, dimana jalan tersebut merupakan salah
satu akses warga masyarakat menuju Miawa dan Rantau. Diharapkan, melihat kondisi jalan ini, perusahaan setempat dapat membantu menyelesaikan keluhan warga yang biasa melintasi jalan tersebut dan juga Pemerintah Daerah dapat memperbaikinya. (Rull)

Jumat, 05 November 2010

Distakober Tapin Revitalisasi Lampu PJU

RANTAU, Beberapa hari terakhir petugas Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Tapin tengah bekerja melaksanakan revitalisasi lampu penerang jalan umum (PJU) di sejumlah titik kawasan kota Rantau dan Binuang.

Diantaranya di sepanjang jalan Brigjen Haji Hasan Baseri Rantau. Lampu Penerang Jalan Umum sepanjang jalan tersebut di revitalisasi total dari sebelumnya yang berumur tua di ganti seluruhnya menjadi baru.

Kepala Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Tapin, Rajuddin Noor, S,Sos, S,Ap membenarkan kepada wartawan bahwa pihaknya sedang melaksanakan revitalisasi total lampu penerangan jalan di sejumlah titik kawasan kota Rantau Baru dan Binuang. Diantaranya sebagaimana dikatakan Raju, PJU di Median Jalan H.Isbat ada 31 titik tiang PJU yang dikalikan dua kepala PJU kanan kirinya menjadi total 62 PJU dengan pagu anggaran senilai Rp.40 juta dari APBD Murni 2010 Pemkab Tapin. Kemudian di median jalan Haji Hasan Baseri ada 16 titik tiang di kali dua kanan kiri sebanyak 32 titik lampu PJU dengan revitalisasi pagu anggaran Rp.285 juta, katanya.

Untuk lampu PJU yang lama dan berkarat yang terletak di median jalan Brigjen H.Baseri kita simpan dalam gudang, dan jika sewaktu-waktu ada warga masyarakat Tapin yang memerlukan kita hibahkan dan pasangkan ke sana jika anggarannya tersedia, katanya.

Kemudian lampu ala Seambi Madinah yang akan dipasang pada titik kawasan Bundaran Dulang Rantau dan sekitar Masjid Raya Nurul Falah Rantau itu ada 30 biji buah lampu ala Madinah yang bakal menerangkan kawasan itu nantinya dengan pagu anggaran senilai Rp.548 juta dari APBD murni Pemkab Tapin 2010. Untuk lampu ala madinah yang akan dipasang di titik kawasan Bundaran Dulang dan Masjid Raya Nurul Falah Rantau itu di dukung dengan pengadaan travo satu buah dengan menelan anggaran sebesar 150 juta dengan kapasitas 200 kva, katanya.

Diharapkan dengan adanya tambahan travo ini dapat menerangkan lampu ala Madinah di kawasan Bundaran Dulang dan Masjid Raya Nurul Falah Rantau.

Kemudian di kawasan Binuang Kota dan Pasar Keraton yang dana anggarannya berasal dari APBD perubahan pemkab Tapin sebesar Rp.98 juta.

Untuk lampu jalan di Binuang Kota, dikatakan Raju, rencananya akan di pasang lampu hemat energi di sepanjang jalan Akhmad Yani sebanyak 36 titik, yang menelan anggaran dana sebesar Rp.92.640 juta, dan di Pasar Keraton juga bakal dipasang lampu untuk para pedagang kaki lima (PKL) dikawasan masuk pasar guna mendukung peran PKL. Disamping itu juga bakal dibangun Depo landasan kontainer truk sampah nantinya.

Diharapkan setelah dipasangnya lampu penerang jalan umum di sejumlah titik kawasan kota Rantau, PLN dapat mendukung program ini. Artinya, lampu yang dipasang ini dapat menyala sesuai dengan jadwal yang diperlukan oleh masyarakat Tapin. Misalnya, jam malam setelah magrib itu idealnya lampu PJU sudah menyala, karena jika pada waktu itu kondisi PJU tidak menyala, Hal itu kerap menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan rawan kecelakaan. Dikatakan Raju, “Terkadang timer pengaturan PJU kita terubah-ubah, yang semestinya sesudah magrib lampu PJU menyala dan itu itu masih belum. Untuk itu diminta agar PLN dpaat mendukung program ini, “katanya.

Dengan dilaksanakan revitalisasi PJU ini di harapkan kota Rantau dapat terang benderang, dan berharap di tahun 2011 mendatang kami diberi dana lagi untuk keperluan lainnya seperti aspirasi masyarakat dan PJU. Demikian Rajuddin Noor. (Rull)

Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin Siapkan Program OBIT

RANTAU, Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin tengah mempersiapkan program tanam satu miliar pohon untuk dunia yang bakal dicanangkan pada bulan Desember 2010 nanti. Program tanam tersebut bertemakan 'One Billion Indonesia Tree (OBIT)' dari Pemerintah Pusat yang serentak dilaksanakan diseluruh Indonesia, termasuk kita di Tapin. Adapun tujuan OBIT adalah dalam rangka menggugah semangat dan kesadaran warga masyarakat untuk menanam baik itu genarasi baru maupun generasi sebelumnya, yang fungsinya adanya pohon didaerah ini dapat serapan air yang tinggi juga mensejukan kabupaten Tapin nantinya.

Hal tersebut diungkapkan Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin kepada MataBanua diruang kerjanya kemarin.

Adapun puncak acaranya nanti di Tapin kita masih dalam pembahasan di tingkat satu bersama Gurbenur Kalsel. Karena itu sifatnya Nasional dan serentak se-Indonesia jadi diperlukan persiapan yang matang. Bahkan Kabupaten Tapin membuka dan siap menyediakan lokasi tanam yang luas bagi Provinsi kalsel yang menginginkan kegiatan tanam 1 miliar pohon yang dilaksanakan 28 Desember untuk tingkat Provinsi Kalsel nanti dilaksanakan di Tapin, harapnya semoga Gurbenur Kalsel menyetujui.

Guna mensukseskan program OBIT, persiapan demi persiapan tengah kita lakukan guna mensinergikan kinerja antara lain dengan pembentukan panitia OBIT. Nantinya panitia yang kita bentuk akan mengkordinir kegiatan, membuat laporan dan memonitoring kegiatan. Misalnya, kita membuat permintaan bibit pohon kepada Dinas Perhutanan dan Perkebunan, Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BP-DAS) atau juga kepada Dinas Pertanian Kalsel tingkat 1 Kalsel. Jika bibit pohon tersedia dan di kirim oleh mereka ke Kabupaten Tapin, selanjutnya bibit pohon tersebut kita simpan dalam posko yang kita bentuk sebagai penyalur bibit pohon di kantor kita nanti. “Posko yang dibentuk tersebut nantinya berfungsi sebagai penyalur bibit pohon kepada warga masyarakat Tapin maupun lembaga instansi, organisasi masyarakat, perusahaan dan sebagainya. Jadi siapapun yang ingin bibit pohon kita beri, dengan jatah perorang minimal 10 bibit pohon, sementara untuk lembaga itu minimal 100 pohon per lembaga, “katanya.

Agar kegiatan OBIT lebih mengena dan mantap lagi, lanjut Sufian, kita akan berkontribusikan program OBIT ini dengan pelaku stake holder di daerah ini. Misalnya, Instansi Pemerintah, Seluruh SKPD Pemkab Tapin, BUMN, BUMD, PKK, Organisasi Kepemudaan seperti KNPI, Organisasi Sosial Masyarakat, serta perusahaan, dan lain sebagainya. Program tanam ini telah dilaksanakan dari mulai 1 Januari 2010 kemarin hingga 1 Maret 2011. Dengan jangka waktu satu tahun tersebut itu minimal sudah tertanam pohon untuk dunia sebanyak 1 miliar pohon di seluruh Indonesia. Jenis tanaman pohon yang ditanam itu bukan hanya jenis tanaman hutan saja, melainkan untuk seluruh jenis tanaman pohon seperti karet atau yang lainnya. Sementara kita di Tapin sudah menanam bibit pohon sesuai target tanam Indonesia untuk dunia sebanyak 20 ribu pohon, seperti bantuan bibit karet yang kita tanam di atas lahan 400 hektar, dan itu terhitung untuk karet saja. Belum lagi yang dilaksanakan oleh TNI Manunggal beberapa waktu lalu sebanyak 5.000 pohon penghijauan, dan bantuan bibit pohon yang bakal disebar kepada masyarakat, katanya.

Sementara menyinggung perihal banjir yang melanda kawasan bawah di kabupaten Tapin apakah ada kaitannya dengan gundulnya hutan di kawasan atas seperti di kecamatan Piani Kabupaten Tapin. Kadis Perhutanan dan Perkebunan, Ir.Sufian Noor menyatakan, “logikanya memang demikian yakni lantaran gundulnya hutan sehingga daerah serapan air berkurang. Akibatnya air tak tertahan dan langsung menggenangi kawasan bawah, “katanya.

Adapun pnyebabnya itu sangat banyak, dan diakui diantaranya sesuai bidang kami yakni adanya perambaan dan penebangan hutan. Selebihnya kami tak berani memberikan pernyataan kalau diluar kewenangan kami. Di Kabupaten Tapin terdapat lahan kritis seluas 17.557 hektar, dan itu informasi data tahun 2008 lalu kita melaksanakan pendataan lahan. Sebagaimana diketahui bahwa lahan kritis merupakan kawasan serapan airnya yang rendah dan tidaklah terlalu tinggi. Sekiranya lahan tersebut tertanam pohon yang besar tentunya daerah itu menjadi kawasan serapan air yang tinggi, untuk itulah dengan adanya program kami di OBIT, semoga saja inti tujuan dari program ini dapat terwujud dan mengena di hati masyarakat Tapin. Sebab dengan adanya pohon di daerah ini tentunya akan berfungsi menjadi serapan air yang tinggi, sekaligus juga dapat menyejukan Kabupaten Tapin nantinya. Demikian Sufian Noor. (Rull)

Rabu, 03 November 2010

Organisasi Sosial Masyarakat Tapin Galang Dana Mentawai Dan Merapi

RANTAU, Sebagai simbol keperdulian bagi para korban bencana yang melanda Indonesia seperti gempa bumi berkekuatan 7,2 SR, disusul hantaman tsunami di Mentawai Sumbar, dan juga letusan gunung merapi Yogyakarta. Karang Taruna Kabupaten Tapin bekerjasama dengan Organisasi Sosial yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat (FKPSM), dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) menggalang dana bencana bagi korban gempa dan tsunami di lapangan Dwidharma Rantau, Minggu (31/10) pagi kemarin.

Pantauan MataBanua, pekerja sosial tersebut melaksanakan aksi simpatik dengan mencari donatur dari masyarakat untuk turut membantu para korban bencana. Berbekal sebuah tas kresek mereka keliling lapangan Dwidharma Rantau ditengah momentum jalan santai yang diikuti sekitar 3000 orang lebih.

“Penggalangan dana pada minggu kemarin merupakan hari pertama dimulainya aksi simpatik bagi saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana di Mentawai dan Merapi. Secara bersama-sama kita memungut donasi kepada masyarakat Tapin secara sukarela dimulai pada minggu kemarin hingga minggu depan dibeberapa titik lokasi seperti pasar Rantau, dan muka halaman kantor Bupati Tapin. Diharapkan warga Tapin dapat berpartisipasi dalam rangka membantu warga kita yang terkena musibah di Mentawai dan Merapi, dan rencananya hasil perolehan penggalangan dana tersebut kita salurkan melalui rekening perduli bencana alam Mentawai dan Merapi, “kata Ketua Karang Taruna Kabupaten Tapin, Murtoyo didampingi Ketua Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat, Rusli. (Rull)

Perpustakaan Rantau Tarik Minat Baca Anak Melalui Puisi

RANTAU, Guna menarik minat baca bagi kalangan remaja, pemuda di Kabupaten Tapin, sekaligus juga memperkenalkan lingkungan dan fasilitas yang dimiliki Perpustakaan Rantau. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah menggelar perlombaan puisi di kantornya, beberapa waktu lalu.

Hal itu diungkapkan Hasyim, Ketua Panitia Kegiatan lomba Puisi, kepada wartawan kemarin.

Lomba puisi yang diikuti 9 orang pelajar SLTA di Tapin ini berlangsung dengan semangat patriotisme. Pasalnya, puisi perjuangan yang dibacakan sejumlah pelajar mewarnai hari pahlawan Nasional di Bulan November ini. Dimana diantara peserta lomba bersemangat selayaknya patriot dengan tampil lengkap dengan attribute sepucuk pistol, seraya mengacungkan pistol sambil berteriak isi dibalik puisi perjuangan yang diucapkannya.

Menurut Hasyim, pemenang lomba puisi di tingkat Kabupaten ini bakal mewakili Kabupaten Tapin ke Provinsi Banjarmasin mendatang, katanya.
“Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional di bulan November ini, sekaligus juga untuk menarik minat baca kalangan remaja di Tapin juga untuk menciptakan kondisi positif apresiasi pelajar terhadap kesastraan, terutama dalam hal keterampilan membaca puisi, ”kata Hasyim.

Para pemenang lomba baca puisi, tambah Hasyim akan mendapatkan hadiah tropi dan uang pembinaan. Untuk juara I akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp700 ribu, Rp600 ribu, dan Rp500 ribu untuk juara dua dan ketiga. Sedangkan harapan satu dan dua akan mendapatkan tropi dan uang pembinaan sebesar Rp400 ribu dan Rp300 ribu. (rull)