JavaScript is required to view this page. 2010

Jumat, 24 Desember 2010

Pejabat Tapin Lomba Masak Ikan

RANTAU, Peringatan hari Ibu dirayakan oleh semua kalangan sebagai bentuk rasa syukur dan ungkapan terima kasih mereka terhadap figur seorang Ibu, termasuk Pejabat di lingkungan Pemkab Tapin. Seolah tak mau ketinggalan momment penting untuk mengenang bahwa seluruh manusia di bumi ini pernah tinggal di alam rahim. Pejabat di Tapin ini merayakan Hari Ibu dengan lomba memasak ikan.

“Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Ibu yang digelar oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin, yang sekaligus dirangkai dengan peringatan hari kesatuan gerak PKK ke-38. Pejabat di Pemkab Tapin seperti Kepala Dinas, Kepala Badan, Staf Ahli Bupati, Asisten Administrasi Umum Pemkab Tapin turut berpartisipasi memeriahkan Hari Ibu yang dilaksanakan dengan lomba memasak Ikan, “kata Raumayanti, Panitia Pelaksana kegiatan, kemarin.

Uniknya, perlombaan memasak ini hanya di ikuti oleh peserta seperti Kepala Dinas, Kepala Badan, Staf Ahli, dan Asisten Administrasi Umum di lingkungan Pemkab Tapin. Mereka adu kreasi dalam lomba memasak kemarin, dari mulai mengelola ikan sampai dengan menyajikannya di tempat hidangan.
“Pesertanya ada 25 orang pejabat di Pemkab Tapin, dan lomba dibagi dua session, karena di session pertama ada diantara pejabat yang terlambat datang. Sehingga peserta diberi kesempatan oleh panitia untuk mengikuti lomba memasak di session kedua dengan durasi 30 menit, “katanya.

Kegiatan tersebut bertempat di halaman kantor Bupati Tapin pada Rabu (22/12) kemarin. Sementara yang menjadi juri masak dalam acara lomba tersebut adalah Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dan Ketua TP-PKK Kabupaten Tapin, Ny.Hj.Elin Idis Nurdin Halidi, SH.

Bupati Tapin bersama Ketua TP-PKK Tapin mencicipi satu persatu masakan yang dimasak oleh kepala dinas, kepala badan, staf ahli bupati. “Wah cukup sulit menilainya sambil mencicipi satu persatu masakan yang terhidang, “ungkapnya disela menilai.
Sementara salah satu peserta lomba masak, Sukarman, Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Tenaga Kerja Tapin, mengatakan, “Besar juga ikan yang saya panggang di lomba ini. Dan ini termasuk rekor, karena saya memasak ikan kakap lokal sebesar 2 Kilo Gram, lebih 3 Ons, “pungkasnya. (Rull)

Kamis, 23 Desember 2010

Nobar Indonesia Vs Fhilipina

RANTAU, Penggemar sepak bola di Kabupaten Tapin, pada minggu malam menggelar NoBar (nonton bareng) tim Nasional Indonesia melawan Fhilipina. Nonton bareng di tempat terbuka dengan menggunakan layar lebar dari proyektor tersebut berada di kedai minum taman Basimban alun-alun kota Rantau. Nobar berlangsung cukup meriah, kendati di babak kedua pertandingan itu hujan mengguyur kawasan kota Rantau.
Situasi saat hujan, penonton spontan langsung berhamburan dan mencari tempat berteduh dan terus menyaksikan hingga pertandingan selesai. Ufik, warga setempat mengatakan, “Baru saja babak pertama dengan skor 1-0 untuk Indonesia hujan mengguyur, dan kita terpaksa cari tempat bernaung, “katanya. Sementara Agus, pedagang ayam goreng mengatakan, “Ya kita sambil dagang bisa nonton bola bareng, tapi sayang hujan malam tadi, “katanya.
Sementara lain halnya di Gedung Pendopo Balahendang Rantau. Pejabat di Tapin juga menggelar nonton bareng tim nasional Indonesia melawan Fhilipina di tempat tersebut. Kegiatan nonton bareng ini dilaksanakan sebelum acara pelepasan pisah sambut Kepala Pengadilan Negeri Rantau. Diantara pejabat yang nonton bareng itu diantaranya adalah Bupati Tapin, Muspida, dan kepala SKPD di lingkungan pemkab Tapin, minggu malam kemarin. Acara nonton bareng pertandingan sepak bola tim nasional Indonesia melawan Fhiliphina berbarengan dengan agenda kegiatan acara pisah sambut pergantian kepala pengadilan negeri Rantau, yakni Nawaji, SH yang digantikan dengan Avia Uchriana, SH, MH.
Acara nonton bareng pertandingan sepak bola tim nasional tersebut merupakan selingan waktu sambil menunggu kepala dinas dan pejabat lainnya datang ke acara tersebut. Kegiatan nonton bareng ini berlangsung di babak pertama, jeda iklan babak pertama, barulah acara tersebut di mulai.
Menurut Asmuni, Pengawal Bupati Tapin mengatakan, “Kegiatan tersebut adalah kegiatan pisah sambut Kepala Pengadilan Negeri Rantau, “katanya singkat kepada MataBanua minggu malam kemarin. (rull)

Jumat, 17 Desember 2010

Harga Sembako Terus Merangkak Naik

RANTAU, Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan UKM Kabupaten Tapin mengungkapkan, harga kebutuhan pokok seperti beras, telur, gula, dan sayur mayur terus mengalami kenaikan.

Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Tapin, Abdul Hadi, Rabu mengatakan, “harga kebutuhan pokok naik namun sifatnya sementara. Kenaikan harga disebabkan lantaran cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini, “katanya didampingi Kabid Perdagangan dan Industri, H.Jayadi, kemarin.

Ditambahkan Jayadi, kenaikan harga Sembako dimulai awal Desember kemarin. Sesuai hasil pantauan tim kita ke Pasar Tradisional di Tapin pada Rabu kemarin membenarkan kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut. Harga beras jenis siam unus mutiara naik sekitar Rp.1.000 hingga Rp.2.000, per liter, dengan kisaran harga Rp.11.000 per liter. Dibandingkan bulan November kemarin yang kisaran harga Rp.9.000 perliter. Sementara untuk harga gula naik sekitar Rp.1.000 hingga Rp.2.000 perkilo, dengan harga dikisaran Rp.11.500 perkilo. Kalau bulan November kemarin harga Rp.10.500 perkilonya.

Sementara untuk harga sayur mayur juga turut mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya. Harga bawang merah naik dikisaran harga Rp.28.000 dari sebelumnya Rp.25.000 perkilo. Juga harga cabe rawit lokal yang naik sekitar Rp.60.000 perkilo dari sebelumnya Rp.50.000 perkilo. Begitupun dengan tomat yang berkisar Rp.17.000 perkilo dari sebelumnya Rp.10.000 perkilo, katanya.

“Kenaikan harga diakibatkan lantaran cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini. Diantaranya untuk sayur mayur yang didatangkan dari luar pulau Kalimantan seperti pulau jawa. Menurutnya kenaikan harga lantaran diakibatkan sebagian lahan petani terkena letusan merapi, dan juga ombak yang tinggi, “katanya.

“Sedangkan untuk produk lokal seperti beras memang diakui ada kenaikan harga lantaran cuaca tak menentu akhir-akhir ini. Misalnya petani yang ingin menjemur benih tak leluasa karena kerap kali hujan.” Demikian Abdul Hadi didampingi Jayadi. (rull)

Rantau Baru Kawasan Wisata Massa Depan

RANTAU, Pembangunan danau di kawasan Rantau Baru merupakan salah salah satu proyek pembangunan tiga kawasan cepat tumbuh di Kabupaten Tapin yang lokasinya berada di pusat kota Rantau. Pemkab Tapin akan melengkapi fasilitas kawasan Rantau Baru secara bertahap, sehingga akhirnya menjadi kawasan wisata kota Rantau Baru kedepannya.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam sebuah acara belum lama tadi.

Pembangunan danau yang terletak disebuah kawasan Rantau Baru kedepannya akan menjadi kawasan menarik bagi pengunjung. Disamping terdapat danau, disitu juga ada taman pemancingan fishing park, kawasan hutan kota, dan rumah makan bertaraf nasional Wong Solo yang dalam waktu dekat ini segera di buka. Hal ini sebagai salah satu upaya Pemkab Tapin untuk meramaikan kawasan Rantau Baru.

Rantau Baru merupakan sebuah perencanaan kawasan di Kabupaten Tapin, dan tentunya dalam perencanaan tersebut telah melibatkan berbagai elemen masyarakat yang pada waktu itu dilaksanakan pertemuan dalam musyawarah besar masyarakat termasuk para tokoh alim ulama di Tapin. Dalam rapat tersebut beberapa hal yang disampaikan diantaranya fasilitas yang ada, apakah itu fasilitas bangunannya atau lainnya, harus sudah terencana dengan baik. Sementara dengan dibangunnya danau di kawasan itu, Bupati Tapin yakin bahwa pembangunan danau Rantau Baru tak sekedar danau. Dilokasi itu secara bertahap akan dilengkapi fasilitas yang ada seperti penghijauan hutan kota dan sentuhan-sentuhan seni. Kedepan kawasan ini akan menarik dan menjadi salah satu icon Kabupaten Tapin, bahkan menjadi kawasan wisata masa depan, kata Bupati belum lama tadi.

Sementara Kepala Dinas PU Tapin, Ir.Gusti Noorzaman mengatakan, “Dinas PU Tapin kembali melaksanakan pengerjaan jalan dikawasan Rantau Baru. Yakni jalan tembok baru dua yang sedang dilakukan pembangunan badan jalan sepanjang 400 meter dengan lebar 24 meter. Tahun ini Dinas PU akan melaksanakan pengerasan badan jalan saja, dengan melakukan pengurukan tanah diatas lahan yang telah dibebaskan kepemilikannya dari warga masyarakat, “tandasnya. (rull)

Penggunaan Pupuk Berimbang

RANTAU, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Tapin, Ir.Raumayanti, mengatakan, “Untuk menyuburkan lahan budidaya pertanian yang dikelola petani, petani hendaknya menggunakan pupuk secara berimbang. Disamping menggunakan pupuk non organik, petani juga menggunakan pupuk organik. Keuntungan menggunakan pupuk secara berimbang tentunya hasil pertanian mereka akan terlihat lebih menghasilkan, “katanya kepada wartawan kemarin.

Menggunakan pupuk organik disamping murah juga dapat mengurangi biaya pengolahan lahan. Bahan pupuk organik juga bisa dari limbah jerami padi dan kotoran ternak, yang dikelola oleh Alsintan (Alat Mesin Pertanian) khusus Pengolah Pupuk Organik (APPO) yang beberapa waktu lalu telah diserahkan Pemerintah Daerah kepada kelompok tani. Pembuatan kompos berbahan limbah jerami padi, dan kotoran ternak, selanjutnya limbah tadi di buat kompos setelah melalui proses fermentasi menggunakan starter mikroba, katanya.

Penggunaan ini sekaligus memanfaatkan limbah pertanian seperti jerami padi, “Kan sayang kalau dibuang, alangkah bermanfaatnya dengan alat APPO yang diberikan kepada Gapoktan, jerami padi tadi di kelola menjadi kompos. Disamping itu penggunaan kompos dianggap mampu memperbaiki kualitas lahan pertanian mereka, dan menurunya pencemaran lingkungan. Empat kelompok tani mendapatkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) diantaranya Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) didaerah yang masih banyak perternak sapi. Diantaranya, Rantau Kiwa Kecamatan Tapin Utara, Harapan Massa Kecamatan Tapin Selatan, Desa Pandulangan kecamatan Tapin Tengah, dan desa Salam Babaris kecamatan Salam Babaris. “Selama ini petani di Tapin sudah terbiasa menggunakan pupuk non organik, kendati memang hasilnya sama-sama bagus. Namun alangkah baiknya juga diimbangi dengan penggunaan pupuk berimbang antara non organik dan pupuk organik, “katanya. (Rull)

Beras Mahal Tapi Stok Beras Masih Aman

RANTAU, Beras mengalami kenaikan harga di sejumlah pasar-pasar tradisional di Tapin awal bulan Desember lalu. Kendati harga beras naik, justru ketersedian stok beras di Kabupaten Tapin masih di kategorikan cukup. Bahkan ketersedian dan konsumsi bahan pangan dari tanaman pangan di kabupaten Tapin itu sebagian besar surplus. Salah satu komoditas tanaman pangan yang selalu surplus adalah beras.

Dari data di Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Tapin, produksi pangan pada komoditas beras dari mulai bulan Januari hingga Desember 2009 surplus beras mencapai 108,925 ton pertahun. Dengan ketersediaan stok beras lokal mencapai 128,893 ton.

Ir.H.Rusnadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan PP didampingi Kabid Ketersediaan Distribusi Kerawanan Pangan, Aji Budiono kemarin mengatakan, secara makro ketersediaan bahan pangan strategis yang bersumber dari tanaman pangan di Kabupaten Tapin tahun 2009 sebagian besar surplus. Dan ketersediaan stokberas lokal masih mencukupi. Di Kabupaten ada beberapa kecamatan yang menjadi sentra padi, diantaranya kecamatan Tapin Tengah, Kecamatan Bakarangan, Kecamatan Candi Laras Utara, dan Candi Laras Selatan, katanya kemarin.

Terkait adanya kenaikan harga beras akhir-akhir ini diakibatkan cuaca tak menentu, kata Rusnadi didampingi kabid-kabidnya. Namun stok pangan beras lokal di Tapin selalu surplus dan tersedia. Penjualan beras lokal di Tapin ini bahkan sudah ada yang tembus sampai ke Kalimantan Tengah, dan daerah-daerah lain.

“Kalau di Margasari banyak petani menjualnya ke Banjarmasin ketimbang ke Rantau sendiri. Sebab di samping ongkos yang murah, irit dan jarak ke Banjarmasin tidaklah terlalu jauh, harganya pun jauh berbeda. Dinilai harga beras bisa lebih mahal jika di jual ke Banjarmasin ketimbang di daerahnya sendiri. Sehingga petani di daerah itu lebih memilih menjual berasnya ke Banjarmasin, “katanya. (Rull)

Minggu, 05 Desember 2010

Tapin Expo 2010

RANTAU, Momment Hari Jadi Kabupaten Tapin ke-45 pada Pameran Tapin Expo 2010 yang rencananya berlangsung selama 10 hari hendaknya dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi setiap stand pameran yang dikelola oleh seluruh SKPD di Pemkab Tapin. Hal itu berguna untuk menambah cakrawala pengetahuan dan wawasan tentang pembangunan di Pemkab Tapin selama tahun berjalan di 2010 ini.

Hal itu diungkapkan Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam sebuah acara peresmian di Datu Muning kemarin.

Pameran Tapin Expo 2010 yang diresmikan oleh Ketua TP-PKK Provinsi Kalsel di puncak acara Selasa kemarin akan berlangsung selama 10 hari. Dan setiap SKPD mengelolanya sambil menonjolkan program kegiatan selama satu tahun berjalan. Untuk itu diminta kepada masyarakat Tapin untuk mengunjunginya dan melihat pembangunan-pembangunan didaerah ini selama tahun 2010.

Pameran Tapin Expo 2010 terbalut konsep yang berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, diantaranya terlihat pada stand-stand pameran Tapin Expo yang dikelola oleh setiap SKPD di Pemkab Tapin. Tapin Expo 2010 dikemas dengan mengedepankan hiburan yang tak terlepas dari unsur edukatif yang menarik untuk dikunjungi. Kata Bupati, “Di Pameran Tapin Expo 2010 hadir dengan konsep hiburan yang tak terlepas dari unsur mendidik. Disetiap stand menonjolkan program kerja dan pembangunan di daerah ini selama tahun 2010. Misalnya, seperti pembangunan kawasan cepat tumbuh di Rantau Baru, Binuang Baru, dan Margasari Baru. Juga ada disektor perkebunan yang mensosialisasikan kelapa sawit, dan lain sebagainya. Untuk itu mari manfaatkan pesta rakyat tahunan di Tapin Expo 2010 guna menambah pengetahuan, “katanya.

Pantauan MataBanua di Pameran Tapin Expo 2010, hampir seluruh SKPD menyuguhkan program acara sebagai ajang pamer, baik itu games, kuis tanya jawab berhadiah, dokumenter pembangunan di Pemkab Tapin, penjualan multiproduk. Diantaranya, Stand Pemeran Dinas Pekerjaan Umum Tapin yang mensosialisasikan pembangunan jalan desa, kabupaten dan Nasional. Bahkan pembangunan tiga kawasan cepat tumbuh. Selanjutnya, Dinas Perhutanan dan Perkebunan yang mensosialisasikan hasil kebun kelapa sawit kepada pengunjung Tapin Expo 2010 ini. TP-PKK Kabupaten Tapin yang mempamerkan kampoeng perempuan secara berjilid dan telah memasuki jilid ke 3, Dinas Kesehatan yang mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat, Dinas Perternakan dan perikanan yang mempamerkan potensi ikan didaerah ini, dan lain sebagainya. (Rull)

45 Anak Raja Nikah Massal



RANTAU, “Ibarat anak raja di sebuah Istana Kerajaan Antah Brantah yang di sebut Kabupaten Tapin, dengan rajanya yang bergelar Datu Idis Nurdin Halidi, yang tinggal di Kampung Datu. Begitu juga permasurinya yang bergelar Diyang Elin Idis Nurdin Halidi. Pada suatu hari si Raja dan Ratu berniat mengawinkan anak-anaknya sebanyak 45 pasang. Ke 45 pasangan anak-anak Raja dan Ratu ini dinikahkan secara massal dengan diarak dari Istana menunggangi sebuah Buraq bernama Becak Kencana secara beriring-iringan. Rombongan ini dipimpin oleh sang Raja dan Ratu yang naik kereta kencana bernama andong kuda kencana menuju lokasi perkawinan bertempat di salah satu kampung perempuan atau di kenal sebagai kampungya sang ratu di kerajaan ini. Di kampung tersebut ke 45 pasangan anak raja dinikahkan secara massal”. Demikian Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam sambutannya guna mengurangi ketegangan syaraf para pengantin yang telat nikah itu.

Ke 45 pasangan pengantin ini diarak dengan menggunakan becak yang telah di hias seperti buraq dan diiringi alunan musik rebana, begitu juga andong delman terhias bunga indah harum semerbak melapisi dinding kereta kencana yang ditunggangi Raja dan Ratu.

Lanjut Bupati, di tengah perjalanan menuju kampong perempuan. Masyarakat kerajaan menyambut suka cita, senang seraya tersenyum sumringah sambil melambaikan tangan melihat raja dan ratu kembali bersanding di iringi ke 45 pasangan anak mereka. Kendati berada didubur kuda kencana dan aroma kuda menyengat, sang Raja dan Ratu tetap menyambut gembira atas terlaksananya pernikahan massal ini.

Demikian gambaran prosesi Nikah Massal Di Hari Jadi Kabupaten Tapin ke 45, yang dilaksanakan di Tapin Kamis (2/12) kemarin.

Demi massa depan anak, ke 45 pasangan nikah massal ini ikut nikah massal. Sebab anak mereka harus memiliki akte kelahiran. Sementara untuk mengambil akte kelahiran sebagai persyaratan orang tua harus memiliki buku nikah.

Ke 45 pasangan nikah massal ini dinikahkan serta disaksikan Bupati dan pejabat di Pemkab Tapin. Acara nikah massal yang diselenggarakan TP-PKK Kabupaten Tapin dalam rangka hari jadi Kabupaten Tapin ke 45. Sebelum diarak keliling dengan menggunakan kereta kencana dan 90 armada becak, ke 45 pasangan telat nikah ini dirias di Gedung Pendopo Balahendang Rantau, selanjutnya mereka diarak beriringan menuju stand pemran Kampung Perempuan jilid 3 di Tapin Expo 2010.

Ketua TP-PKK Kabupaten Tapin, Ny.Hj.Elin Idis Nurdin Halidi, SH yang juga Ketua Panitia Pelaksana, mengatakan, biaya penyelenggaraan nikah massal ini dibiayai oleh APBD Pemerintah Daerah. Namun lantaran minimnya dana, sehingga pihaknya meminta sumbangan kepada pihak ketiga atau perusahaan yang ada di Tapin.

Menurut Elin, tujuan dilaksanakan pernikahan massal ini agar setiap pasangan yang telah menikah sirih atau nikah dibawah tangan dan belum memiliki identitas perkawinan akan dinikahkan kembali. Nantinya para pengantin ini akan diberikan buku nikah setelah nikah massal. Selain itu, tujuan lain yakni meningkatnya pengetahuan dan kesadaran calon pengantin maupun masyarakat luas yang ingin melaksanakan pernikahan akan pentingnya memiliki buku nikah untuk pembuatan akte lahir anak, serta untuk keperluan-keperluan lainnya, katanya.

Peserta nikah massal ini diikuti oleh 12 kecamatan di Kabupaten Tapin, dengan jumlah sebanyak 45 pasangan pengantin sesuai HUT Tapin ke 45 kali ini. Dengan rincian Kecamatan Tapin Utara 4 pasang pengantin, Tapin Selatan 6 pasang, Tapin Tengah 4 pasang, Binuang dan Hatungun masing-masing 7 pasang, Candi Laras Selatan 4 pasang, Candi Laras Utara 4 pasang, Bakarangan 4 pasang, Bungur 4 pasang, Lokpaikat 4 pasang, dan Piani 4 pasang.

Tercatat sebagai pasangan nikah massal di usia tertua berasal dari Kecamatan hatungun dengan usia 74 tahun. Sementara di usia termuda berusia 17 tahun dari Desa Banua Halat Kiri Kecamatan Tapin Utara. Demikian Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan. (rull)

665 Kader BKB Dilatih dan Bupati Tapin Canangkan Gerakan PKK-KB-Kesehatan

RANTAU, Sekitar 665 orang kader BKB se-Kabupaten Tapin pada Rabu (1/12) kemarin dibekali pelatihan cara orang tua mengasuh anak dan komunikasi dalam pengasuhan balita oleh BKKBN Provinsi Kalsel. Pelatihan ini sekaligus dirangkai dengan pencanangan gerakan PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Tapin yang diresmikan Bupati Tapin sekaligus ditandai dengan pemukulan gong sebanyak lima kali, bertempat di GOR Datu Muning Rantau, Rabu (1/12) kemarin.

Ketua TP-PKK Kabupaten Tapin, Ny.Hj.Elin Idis Nurdin Halidi, SH mengatakan, “Dilaksanakannya pelatihan kader BKB se-Kabupaten Tapin ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para kader BKB di Kabupaten Tapin. Kegiatan ini sekaligus juga dirangkai dengan pencanangan gerakan PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Tapin tahun 2010 dengan tujuan meningkatkan pelayanan program KB dan Kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat dan kerjasama lintas sector dalam persatuan Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin, “katanya.

Pelatihan BKB Tahun 2010 ini dihadiri sebanyak 665 orang kader BKB se-Kabupaten Tapin. Terdiri dari Kecamatan Tapin Utara 85 orang, Tapin Selatan 45 orang, Kecamatan Bungur 50 orang, Kecamatan Bakarangan 50 orang, Kecamatan Lokpaikat 45 orang, Kecamatan Tapin Tengah 60 orang, Kecamatan Piani 35 orang, Kecamatan Candi Laras Utara 65 orang, Kecamatan Candi Laras Selatan 60 orang, Kecamatan Binuang 47 orang, Kecamatan Salam Babaris 60 orang, dan Kecamatan Hatungun 33 orang.

Sementara narasumber pelatihan yang memberikan materi diantaranya adalah Dra.Ernawati dari BKBN Provinsi Kalsel yang memberikan materi seputar ‘Peran Orang Tua Dalam Pengasuhan dan Pembinaan Balita’, dan ‘Media Interaksi Orang Tua dan Balita’ misalnya seperti mendongeng, bernyanyi, drama, bermain dan model. Sementara Ibu Ratna dari Sektor BKKBN Provinsi Kalsel memberian materi ‘Komunikai Dalam Pengasuhan Balita’ dan ‘Pertumbuhan dan Perkembangan Anak’.

Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP sekaligus juga sebagai Ketua Dewan Penyantun PKK mengajak seluruh kader BKB seluruh kecamatan di Tapin untuk mau dan berperan aktif dalam pembangunan di Kabupaten Tapin. Terutama sebagai pembimbing dan penyuluh untuk menggali potensi yang ada di wilayah kerjanya masing-masing. Diantaranya melalui 10 program pokok PKK yang telah ditetapkan Pemerintah sebagai modal kader bagi upaya peningkatkan keluarga sejahtera bahagia lahir dan batin.
Ajakan tersebut dilontarkan dalam sebuah kegiatan yang dimotori Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin di sebuah acara Pelatihan Kader Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pencanangan PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Tapin di GOR Datu Muning Rantau, Rabu (1/12) kemarin.

Lebih lanjut Bupati mengatakan, gerakan PKK sebagai wadah aktifitas sosial kemasyarakatan ini memiliki sejarah perjalanan yang cukup panjang. Bupati ingin mengajak seluruh yang hadir untuk mengenang perjalanan sejarah gerakan PKK yang ikut aktif berpartisipasi dalam pembangunan daerah terutama dengan aktifitas-aktifitasnya. Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin dinilai selama ini telah banyak berusaha mensukseskan programnya yang telah dilaksanakan. Termasuk juga didalam memberikan informasi dan juga pencanangan program-program yang dilaksanakan. Upaya peningkatan kesejahteraan keluarga, kualitas keluarga, dan kualitas sumber daya manusia merupakan satu bagian integral sinergitas pembinaan keluarga. Oleh karena itu BUpati berharap, 10 Program PKK dilaksanakan harus lebih luas lagi, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat, demikian Bupati Tapin.

Ia pun merencanakan pengusulan naiknya insentif bagi para kader yang telah berjuang dan berpartisipasi dalam pembangunan didaerah ini. Terlebih peran kader ini sangat aktif di tengah-tengah masyarakat Tapin untuk melaksanakan seklaigus mensosialisasikan program-program yang di motori TP-PKK Kabupaten Tapin. “Kita akan usulkan kenaikan insentif bagi para kader kepada DPRD Tapin, dan semoga langkah dan upaya ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar, “katanya diiringi sambutan Amin dari rausan kader diringi tepuk tangan. (Rull)

34 orang terkena dbd

RANTAU, Terhitung dari mulai bulan Januari hingga November 2010, di Kabupaten Tapin tercatat sudah ada sekitar 34 orang yang positif terkena penyakit demam berdarah (DBD). Penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, sejenis nyamuk yang banyak terdapat di daerah tropis termasuk Kabupaten Tapin.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Tapin, Drg.Kusudiarto, didampingi Humam Arifin, Kabid Pencegahan Penyakit Menular (P2PL) di Dinas Kesehatan Tapin, kemarin kepada wartawan.

Dari mulai bulan Januari sampai November 2010 ini sudah ada laporan sekitar 34 orang terkena penyakit DBD, 2 orang diantaranya meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Menurut Humam, kondisi pasien lantaran terlambat di bawa ke rumah sakit sehingga kondisinya semakin farah, dikira demam biasa ternyata setelah didiagnosa positif DBD.

“Dari mulai bulan Januari hingga Maret 2010, hampir di seluruh kecamatan di Tapin dinyatakan rawan, dan rata-rata daerah atas seperti Salam Babaris, Miawa, Hatungun. Adapun yang paling banyak terkena DBD ini berasal dari kawasan Tapin Utara dan Binuang, “katanya.

Atas kejadian itu kita masih tetap melaksanakan himbauan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka. Sebab jenis nyamuk pembawa virus mematikan ini dapat berkembang biak di air bersih dan jernih dan tidak kontak dengan tanah. Misalnya, di bak penampungan air, kaleng kosong yang tergenang air, potongan bamboo yang berisi air hujan, ban bekas yang berisi air hujan, dan lain sebagainya. Nyamuk ini tidak seperti nyamuk biasa, nyamuk ini menggigit manusia pada pagi hari sampai sore hari dan beberapa hari kemudian penderita akan jatuh sakit. Penderita mengalami demam tinggi selama 3-7 hari disertai gejala pendarahan, mulai dari bintik merah di kulit sampai muntah darah. Pada penderita yang peka akan mengalami syok dan akhirnya meninggal. Bila anggota keluarga ada yang mengalami gejala tersebut segera bawa dan laporkan ke rumah sakit atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan segera, katanya.

“Saat ini tak ada obat efektif untuk membarantas virus, sehingga pencegahan merupakan cara yang efektif untuk menanggulangi kasus demam berdarah ini. Pada prinsipnya pencegahan dilakukan dengan cara memutus mata rantai penularan dengan melakukan pemberantasan nyamuk seperti melalui 3 M, yakni menutup, menguras, dan menimbun. Tindakan 3 M merupakan tindakan efisien, dan dapat dilakukan semua orang, “katanya.

Selain itu pemberian bubuk abete ke tempat penampungan air didaerah rawan terdapatnya kasus demam berdarah yang tidak mendapatkan pengasapan. Juga sesuai protap kami di Dinas kesehatan kalu sekiranya ada kejadian luar biasa disuatu daerah rawan DBD, itu baru kita lakukan pengasapan. Demikian Humam. (Rull)

Sabtu, 04 Desember 2010

12 Pemuda Tapin Ikut Napak Tilas di Pelaihari

RANTAU, Pada bulan November 2010 banyak sekali momentum yang telah ditemui maupun sudah dilaksanakan bulan kemarin. Diantaranya Hari Pahlawan Nasional yang diperingati setiap tanggal 10 November. Guna menumbuhkan semangat patriotisme di kalangan Pemuda, Pemkab Tapin melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Tapin mengirim pemuda-pemudinya untuk mengikuti kegiatan napak tilas jejak pahlawan se-Kalsel yang di pusatkan di Pelaihari Kabupaten Tanah Bumbu.
Pada jum’at (19/11) pagi pekan kemarin, 12 pemuda mewakili Kabupaten Tapin berangkat ke Pelaihari untuk mengikuti kegiatan napak tilas jejak pahlawan se-Kalsel yang tahun ini dipusatkan di Pelaihari. Setiap Kabupaten se-Kalsel mengirim pemuda-pemudinya untuk mengikutinya.
Rizal Pahlapi, Kasi Kepemudaan di Disporabudpar menyatakan, “ 12 pemuda Tapin yang bakal mengikuti kegiatan napak tilas jejak pahlawan di Pelaihari Kabupaten Tanah Bumbu dari tanggal 19 s/d 22 November 2010, terdiri dari 6 orang putri dan 6 putra, ditambah 2 orang pembimbing, sehingga menjadi 14 orang, “katanya.
Kegiatan ini, kata Rizal, dalam rangka hari Pahlawan Nasional yang diselenggarakan setiap tahun sekali se-Kalsel. Tahun ini Pelaihari di percaya sebagai tuan rumah untuk kegiatan ini. Kegiatan ini di ikuti oleh seluruh Kabupaten kota se-Kalsel, dan untuk Kabupaten Tapin sendiri kita perwakilannya dan ada 12 orang yang dikirim kesana, “katanya disela ingin berangkat kesana.
Sementara Pembina damping ke-12 pemuda tersebut, Rani mengatakan, “Dalam kegiatan napak tilas ini diharapkan mampu memberikan dorongan kemajuan yang hakiki dan dapat meningkatkan kualitas pembangunan rasa patriotisme, rasa kebersamaan dan rasa nasionalisme bagi pemuda. Mereka ini akan menyusuri jejak pahlawan dengan berjalan di malam hari, siang harinya mereka akan melaksanakan aktifitas lain seperti olahraga, dan lain sebagainya, “pungkasnya. (rull)

Kamis, 18 November 2010

Pulau Kadap Atau Tempat Jin Buang Anak Jadi Areal Lahan Sawit



RANTAU, Tiga hari sebelum pelaksanaan penanaman plasma sawit perdana, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin, Ir.Sufian Noor bersama sejumlah staf dan Kabid-nya Senin (15/11) sore kemarin meninjau lokasi tempat dilaksanakan penanaman sawit perdana di kebun plasma yang bakal di kelola oleh masyarakat setempat.
Dilokasi tersebut Manager Plasma Sawit Binuang PT.KIU, Sanawi Mar’uf, bersama sejumlah karyawan terlihat tengah mempersiapkan kegiatan pelaksanaan penanaman plasma perdana PT.KIU di lokasi tempat yang dahulunya di kenal sebagai pulau kadap (red.gelap) atau tempat jin buang anak kini terhampar ladang sawit yang luas.

Sufian Noor, Kadis Hutbun Tapin mengatakan, “Hadirnya beberapa investor ke Kabupaten Tapin tentunya membawa berkah bagi Tapin dan telah merubah lokasi yang dahulunya sebagai pulau kadap atau tempat jin buang anak kini terhampar ribuan pohon sawit. Menurutnya, masuknya sawit ke daerah ini kita optimis kedepannya perekonomian masyarakat Tapin dapat terdongkrak naik. Kita menilai sektor sawit akan mempengaruhi perekonomian wilayah Tapin sebagaimana karet yang di lakoni petani di kawasan atas.
Lanjut Sufian, “Turunnya harga karet itu sangat berpengaruh terhadap Perekonomian wilayah. Buktinya, waktu itu dealer kendaraan di pasar Rantau turut pusing, lantaran petani tak bisa bayar kredit. Kembali naiknya harga karet, petani pun bergairah dan bersemangat lagi, “kata pria yang akrab di sapa Ufi ini terhadap wartawan.
Dari pengalaman kita waktu jadi camat, lanjut Ufi, “Kalau mau tahu banyaknya model kendaraan terbaru, itu lebih banyak di dataran atas tempat petani karet bermukim ketimbang di dalam kota Rantau sendiri. Kondisi demikian menandakan perekonomian mereka mencukupi dengan bertani karet, “katanya.

Kita ingin sawit kedepannya juga seperti karet. Dimana dapat mempengaruhi perekonomian wilayah. Contohnya, seperti baru-baru tadi kita mengunjungi kawasan daerah Riau di Pulau Andalas (Sumatera), dimana hampir seluruh lahan mereka dipenuhi perkebunan sawit yang di kelola pihak perusahaan maupun masyarakat setempat. “Karena telah begitu makmur dengan adanya sawit, sampai-sampai warganya bisa mensekolahkan anaknya dengan jenjang yang tinggi bahkan sampai ada yang berobat ke Singapore, “pungkasnya. (Rull)

Pengerjaan Proyek Gedung Serba Guna Mencapai 36 Persen

RANTAU, Proyek pembangunan Gedung Serba Guna di Desa Labung Kecamatan Tapin Tengah saat ini baru mencapai 36 persen pekerjaan. Dibangunnya Gedung Serba Guna oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin untuk masyarakat setempat yang ingin melaksanakan berbagai kegiatan kemasyarakatan seperti pertemuan, olahraga, musyawarah, kesenian, dan aktifitas sosial lainnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman melalui Kabid Cipta Karya, Ir. Edy Prayitno menyatakan, “Pembangunan Gedung Serba Guna yang menelan anggaran senilai Rp.900 juta tersebut dimulai sejak bulan September 2010 kemarin. Dan kedepannya setelah pengerjaan rampung, pengelolaannya akan diserahkan kepada Pemerintahan Desa dan Kecamatan setempat. Diharapkan dengan adanya Gedung Serba Guna di kawasan itu akan memiliki nilai plus bagi Desa Labung nantinya, “katanya.

Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi III DPRD Tapin, H.Sulaiman Noor. Menurutnya, “Dengan dibangunnya Gedung Serba Guna bagi masyarakat di Desa Labung Kecamatan Tapin Tengah ini tentunya akan memberikan kemudahan masyarakat untuk melaksanakan aktiiftas sosial seperti musyawarah desa, olahraga, rapat dengar pendapat, dan sebagainya. Pengerjaannya oleh Dinas Pekerjaan Umum itu sudah mencapai 36 persen, “katanya sebagaimana dikutip dari MataBanua usai meninjau proyek pembangunan tersebut. (rull)

Senin, 15 November 2010

PT.KIU Bakal Tanam Plasma Perdana

RANTAU, Setelah PT.Kharisma Alam Persada (KAP) dan Hasnur melaksanakan tanam perdana plasma sawit beberapa waktu lalu, Menyusul PT.KIU (Kharisma Inti Usaha) juga melaksanakan tanam perdana plasma kelapa sawit bagi masyarakat Tapin. Tanam Perdana Plasma Sawit PT.KIU ini rencananya sehari setelah hari raya Idul Adha, atau tanggal 18 November 2010, bertempat di kawasan Pulau Pinang tepatnya Karangan Putih, Kecamatan Binuang. Dan Insya Allah akan di hadiri Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP.

Hal itu diungkapkan Ir.Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin sebagaimana dikutip dari MataBanua jum’at (12/11) kemarin di ruang kerjanya.

Adapun untuk luasan tanaman plasma yang bakal dilaksanakan penanaman perdana, kita belum dapat memastikan berapa luasan arealnya. Hal itu menurutnya masih dirapatkan dengan PT.KIU sebelum dilaksanakan penanaman perdana kebun plasma.

Lanjut Sufian, Jika sebelumnya perusahaan yang berinvestasi di sektor perkebunan sawit menanam kebun inti, kini mereka setelah terus kita desak untuk mencontoh dua perusahaan sebelumnya akhirnya dapat menyetujui untuk melaksanakan kebun plasma bagi masyarakat. Dengan adanya tanam perdana PT.KIU ini diharapkan ke depannya perekonomian masyarakat dapat terdongkrak dengan masuknya sektor sawit di daerah ini. Juga keterlibatan masyarakat untuk ikut berkebun kelapa sawit sudah nyata dan tak sekedar omong kosong belaka. “Jadi Sekarang perusahaan sudah memiliki kebun inti, dan masyarakat juga memiliki kebun plasma, “katanya.

Penanaman perdana plasma sawit ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan perekonomian Kabupaten Tapin. Artinya sudah ada harapan bagi masyarakat kedepannya memiliki perekonomian yang lebih baik lagi dengan berkebun sawit.

Di informasikannya, bahwa satu perusahaan baru akan masuk berinsvestasi ke Kabupaten Tapin. Dan perusahaan tersebut saat ini telah mensurvei lahan di beberapa kawasan seperti Bakarangan, dan Lokpaikat. Insya Allah semoga harapan kita semua terwujud. Demikian Sufian Noor.(rull)

Minggu, 14 November 2010

Bupati Minta Segeranya Lahan Warga Dibebaskan

RANTAU, Pada Proyek Jalan MTQ tembus Bypass Rantau, ada sebagian jalan masih belum di bebaskan kepemilikannya dari warga masyarakat. Posisi lahan tersebut tepatnya di Bypass dengan ditandai tertanamnya beberapa pohon jati milik warga masyarakat yang belum dibebaskan kepemilikannya. Proyek itu masih terkendala pada pembebasan lahan untuk jalan itu, selain seretnya dana yang disiapkan Pemerintah Daerah, sebagian warga menolak dengan patokan tarif pembebasan tanah yang ditetapkan Pemerintah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman mengatakan, “jalan MTQ-BYPASS Rantau Baru yang memiliki lebar jalan 60 meter, diujung lokasi tepatnya di Bypass samping GOR Datu Muning sebagian lahan masih belum dibebaskan kepemilikannya dari masyarakat. Sehingga jalan tak lurus saat ini. Namun setelah kunjungan Bupati Tapin beberapa waktu lalu, Bupati memberikan sinyal agar jalan tersebut secepatnya di luruskan. Artinya, lahan tersebut secepatnya dibebaskan. Karena di lokasi itu masih ada lahan milik warga, sehingga kondisi jalan belum lurus, dan berbelok memintas sedikit sementara waktu guna menunggu urusan pembebasan lahan beres.

Bupati meminta sesegeranya di bebaskan lahan kepemilikan dari masyarakat untuk di bangun jalan lurus di kawasan itu. Tahun 2010 ini sesegeranya dibebaskan, bahkan dananya sudah ada di APBD perubahan Kabupaten Tapin. Selanjutnya, Bupati meminta ditahun 2011 agar dibuatkan pintu gerbang di bypass yang lengkap dengan slogan sebuah kawasan Rantau Baru.

Kata Bupati kutip Kadis PU, “tolong di tahun 2010 untuk sesegeranya membebaskan lahan, selanjutnya ditahun 2011 tolong dibuatkan pintu gerbang sebagai slogan keberadaan kawasan Rantau Baru, “katanya.

Sementara Kepala Bidang Bina Marga di Dinas PU, Zainal Aqli menambahkan, “Jalan MTQ-Bypass yang memiliki lebar 60 meter ini masih dalam tahap pengerasan jalan. Dan di tahun 2012 jalan di kawasan Rantau Baru dekat danau diaspal hotmik. Mengingat lapisan tanah tersebut sudah keras, “katanya.

Jalan yang dikerjakan di kawasan Rantau Baru merupakan prioritas program kerja tahun 2010, 2011, 2012. Di tahun ini kita juga akan membuka jalan tembus dari jalan yang dekat danau menuju Salak , dimana didekat danau akan dibangun bundaran dan perempatan, katanya. (Rull)

Harga Karet Tinggi Petani Gairah Lagi

RANTAU, Petani karet di Kabupaten Tapin kembali bergairah menyusul setelah anjloknya harga karet di pasaran beberapa waktu lalu. Kini harga karet berangsur-angsur naik, dan petani karet semangat lagi untuk menggarap lahan karet mereka.

Ir.Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin membenarkan kondisi anjloknya harga karet beberapa waktu lalu di Tapin.

Sebagaimana di kutip dari MataBanua Jum’at (12/11) kemarin Ia menyatakan, “Kondisi turunnya harga karet beberapa waktu lalu itu paling lama sekitar 3 bulan, dimana petani karet di Tapin terkena imbasnya saat itu. Harga karet petani saat itu dihargai Rp.5.000 perkilo, dan nilai itu dianggap petani hanya pas, untung tidak rugi pun tidak. Sehingga petani lebih banyak menganggurkan karetnya waktu itu. Juga dengan harga pas-pasan tersebut justru stok karet petani waktu itu terbeli dan tidak mandek, “katanya.

Lanjut Sufian, “Dampaknya kalau karet petani sampai mandek, jelas perekonomian wilayah itu akan terganggu. Contohnya, putaran ekonomi di kota Rantau itu sangat dipengaruhi oleh kelompok tani dari kawasan atas. Seiring harga karet anjlok salah satu indikatornya seperti dealer sepeda motor macet, alias petani tak bisa bayar kredit, “katanya.

Hasil survei yang dilakukan pihaknya menyatakan bahwa petani karet di kawasan atas Kabupaten Tapin rata-rata sudah sejahtera dengan hasil perkebunan karet ini. Artinya, komoditi karet sudah sangat berpengaruh terhadap perekonomian wilayah dan pendapatan petani cukup lumayan.

Saat ini harga karet di Tapin sudah normal kembali dengan kisaran harga Rp.12.000. perkilo, dibandingkan sebelumnya Rp.5.000 perkilo. Harga Rp.12.000 perkilo tersebut tentunya telah didukung dengan kualitas bokar bersih yang rata-rata sudah diterapkan oleh petani karet untuk meningkatkan kualitas.

Tingkatkan Kualitas Karet dengan Menggunakan Deorap

Sosialisasi bokar bersih yang dilaksanakan Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin nampaknya telah mengena di hati petani karet di Tapin. Kata Sufian, “Sampai-sampai kita kewalahan untuk memenuhi stok deorap bagi petani karet. Sebab untuk meningkatkan kualitas karet di Tapin, petani disarankan untuk menggunakan deorap dan meninggalkan penggunaan pembekuan karet yang digunakan sebelumnya, “katanya.

Rata-rata petani karet di Tapin seperti di kawasan Binuang kini di dalam mengelola mutu kualitas karet menggunakan deorap, atau asam semut sebagai bahan pembeku alternatif lain. Saking tingginya animo petani untuk beralih penggunaan pembekuan karet dengan Deorap, kita sempat kewalahan dan kehabisan stok deorap waktu itu.
Namun sekarang sudah tidak lagi, stok sudah tersedia. Karena Pemerintah Provinsi Kalsel telah meminta jatah deorap lebih besar lagi bagi Kalsel. Bahan pembeku deorap itu di kirim dari Balai Penelitian Sembawa, Palembang.

Kita waktu itu juga pernah melakukan kunjungan kerja ke Palembang, disana kita bertemu dengan pengusaha-pengusaha karet, dan rakyat serta wilayahnya benar-benar sejahtera dengan hasil komoditi karet. (Rull)

Jumat, 12 November 2010

Ruas Jalan Margasari Ilir Ke Pariok Rusak lantaran Abrasi

RANTAU, Warga yang bermukim di kawasan Candi Laras Utara meluapkan aspirasinya terhadap anggota DPRD Tapin terkait rusaknya ruas jalan dan mengkikisnya daratan oleh air Sungai Negara, atau abrasi cukup serius. “Akibat abrasi ini, kondisi jalan Margasari Ilir ke Pariok hampir terputus dan kondisinya memprihatinkan, “kata Abdul Rasyid, Anggota DPRD Tapin kemarin sebagaimana dikutip dari MataBanua.

Warga setempat meminta kepada Pemerintah Daerah Tapin khususnya Dinas Pekerjaan Umum untuk mengunjungi kawasan tersebut, dan memperbaikinya. Mengingat jalan itu merupakan akses jalan yang sangat penting bagi masyarakat setempat.

Katanya, rusaknya ruas jalan tersebut disebabkan karena air dari sungai negara mengkikis sedikit demi sedikit daratan. Disungai Negara tersebut juga dijadikan arus transportasi air, dan banyaknya kapal lewat hingga membuat gelombang ketepian sungai hingga akhirnya mengkikis sedikit demi sedikit daratan, dan ruas jalan Margasari Ilir ke Pariok hampir terputus dengan kondisi memprihatinkan. (rull)

Senin, 08 November 2010

20 Seniman Asal Tapin Bakal Di Berangkatkan Ke Tanjung

RANTAU, Dalam rangka memeriahkan aruh sastra se-Kalsel yang dipusatkan di Tabalong pada tanggal 26-28 November 2010 nanti. Kabupaten Tapin bakal mengirim 20 orang seniman asal Tapin yang akan berlomba unjuk performa teaterikal taufik Ismail, Budaya Mandihin Tapin, Pembacaan Syair di akhir November ini.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata, Drs.Arifin Noor MAP melalui Kabid Seni dan Budaya, Ibnu Mas’ud, kepada Wartawan kemarin.

Menurutnya, kita akan mengirim seniman Tapin sebanyak 20 orang ke Tanjung selama tiga hari, dimulai pada tanggal 26 hingga 28 November 2010 ini. Mereka akan mengikuti aruh sastra se-Kalsel yang tahun ini dipusatkan di Tanjung Kabupaten Tabalong Kalsel.

Kata Ibnu, “20 orang seniman asal Tapin itu terbagi, diantaranya 6 orang seniman yang mengisi teater toufik Ismail, 2 orang yang akan mengisi budaya Mandihin, 2 orang yang akan mengisi pembacaan syair. Dan 10 orang yang mengikuti aruh sastra, jadi seluruhnya itu ada 20 orang yang akan berangkat ke Tanjung nanti, “pungkasnya. (rull)

Stock Hewan Korban Mencukupi

RANTAU, Pemerintah Kabupaten Tapin memastikan stok hewan kurban jenis sapi dan kambing untuk hari raya Idhul Adha mencukupi. Kebutuhan daging potong bagi masyarakat Tapin menjelang hari raya haji ini tentunya meningkat, untuk itu jangan kuatir karena Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin telah menyiapkan sebanyak 300 ekor sapi yang siap dijadikan hewan kurban bagi masyarakat yang membutuhkan daging potong ini.

Demikian diungkapkan Ir Bastian MAP, Plt.Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin, kepada sejumlah wartawan media cetak kemarin.

Disamping dinilai mampu mencukupi kebutuhan hewan kurban bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat, pihaknya juga menyanggupi kebutuhan hewan kurban bagi perusahaan di Tapin. Selain itu kita juga selalu fokus terhadap kualitas hewan kurban yang ada sebanyak 300 ekor itu. Menurutnya, guna memastikan hewan kurban bebas penyakit, kita juga dibantu oleh dokter hewan yang didampingi 7 orang petugas teknis yang selalu memantau kondisi kesehatan hewan kurban di Tapin.

“Untuk sapi yang siap dijadikan hewan kurban, usianya harus mencapai 1 hingga 2 tahun dan tidak cacat. Untuk hewan kurban di Tapin ada 2 jenis sapi, yakni sapi bali dan sapi putih atau jenis peranakan unggul. Jadi untuk kebutuhan hewan kurban kita tidak perlu mendatangkan sapi dari luar daerah, karena pasokan sapi kita masih cukup, ”kata Bastian.

Selain mampu mencukupi kebutuhan hewan kurban untuk Pemkab Tapin, sambung Bastian, sapi yang tersedia di Tapin juga bisa untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban bagi pihak perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Tapin, seperti perusahaan batubara dan kelapa sawit.

Sementara disisi lain, Pemerintah Daerah Tapin melalui Bagian Kesra juga mempersiapkan hal serupa dalam rangka menyambut hari raya Idul Adha.Bagian Kesra menyediakan hewan kurban sebanyak 42 ekor sapi. Sapi tersebut rencananya akan didistribusikan kepada organisasi kemasyarakatan dan masjid yang mengajukan permohonan kepada kita, Kata Kabag Kesra Pemkab Tapin Syarkawi Amberi kemarin.
“Kami diminta membagi hewan kurban dari dewan masjid pada hari raya kurban di tahun ini. Tapi, syaratnya harus membuat proposal pengajuan terlebih dahulu kepada pihak kami. Seperti pihak BKPRMI, Majelis Dakwah Indonesia, KNPI Tapin, dan Alwasliah atau organisasi kemasyarakatan yang tersebar di Tapin, ” kata Syarkawi.

Untuk rinciannya, kata Syarkawi, sebanyak 42 ekor sapi kurban tersebut rencananya akan diserahkan untuk Sekretariat di Pemkab Tapin sebanyak 2 ekor, TP PKK Tapin 2 ekor, dan masing-masing kecamatan masing-masing ada 2 ekor, jadi totalnya untuk kecamatan ada 24 ekor. Sedangkan sisa sapi sebanyak 14 ekor, rencananya akan dibagikan kepada masjid dan organisasi kemasyarakatan yang mengajukan bantuan proposal kepada Bagian Kesra Tapin.(Rull)

CJH Asal Tapin Berangkat Ke Tanah Suci

RANTAU, Mengawali keberangkatan Calon Jamaah Haji ke tanah suci, CJH asal Tapin bersama pihak keluarga beserta jiran yang mengantar berkumpul sejak subuh hari guna melaksanakan sholat subuh berjamaah, sholat hajat dan membaca yasinan di Masjid Raya Nurul Falah Rantau pada Minggu (7/11) pagi kemarin. Selanjutnya mereka beranjak dan meninggalkan Kabupaten Tapin menuju asrama haji dengan diantar sanak keluarga dan jiran masing-masing.

Kepala Kemendag Tapin, Drs.HM.Yamani berpesan kepada seluruh CJH Tapin selama mengikuti perjalanan ke tanah suci berharap CJH agar mengikuti segala protap yang di berlakukan oleh panitia haji Provinsi Kalsel, di embarkasi Banjarmasin. Juga agar selalu menjaga nama baik daerah, menjaga kesehatan dan kebersamaan serta persatuan dan saling kerjasama untuk kemudahan ibadah haji, “harapnya.

Dikatakan Yamani, sesuai jadwal keberangkatan ibadah haji untuk CJH asal Tapin itu akan diberangkatan pada (red.hari ini Senin 8/11) pukul 9:00 Wita pada kloter 15.
Sementara 12 hari sebelumnya, Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP secara resmi melepas keberangkatan sebanyak 277 calon jamaah haji Tapin tahun 2010. Pelepasan CJH yang sekaligus juga penutupan manasik haji bertempat di masjid Raya Nurul Falah Rantau.

Dalam kesempatan itu Bupati Tapin berpesan kepada CJH asal Tapin agar tidak melupakan banua, dan mohon doa agar daerah Kabupaten Tapin ini selalu aman, tenteram, damai dan selalu dalam bimbingan Allah.SWT selalu. Bupati juga meminta maaf kepada seluruh CJH, karena pada tanggal 7 November kemarin yang diketahui sebagai jadwal keberangkatan CJH ke asrama Banjarbaru, tak dapat menghadiri dan melepasnya. Karena Bupati Tapin memiliki agenda kerja ke luar daerah bertepatan dengan jadwal pelepasan CJH Tapin tahun 2010 ini. “Kalau tahun sebelumnya, Bupati Tapin ada melepas CJH Tapin ke asrama Banjarbaru. Namun tahun ini maaf, saya tak bisa karena ada urusan ke luar daerah, “katanya.

Diharapkan Bupati, selama berada di tanah suci segala permasalahan dan kesulitan yang di hadapi CJH Tapin saat berada di tanah suci atau saat melaksanakan ibadah haji pada umumnya dapat diselesaikan secara bersama-sama. Tingkatkan rasa persatuan, solideritas sesama jamaah haji saat berada di tanah suci. Juga gunakanlah kesempatan emas untuk menjadi haji yang mabrur selama berada di tanah suci. Demikian Bupati. (Rull)

Sabtu, 06 November 2010

Warga Rantau Sambut Gembira Lampu PJU Baru

RANTAU, Beberapa hari terakhir pada malam hari di dalam kota Rantau terdapat suasana yang berbeda di bandingkan sebelumnya. Pasalnya, lampu Penerang Jalan Umum (PJU) yang baru saja dipasang di sepanjang Jalan Brigjen H.Hasan Baseri kota Rantau di mulai pada malam hari kemarin menyala terang. Bahkan beberapa warga menyambut senang terutama pedagang, sebut saja Ibi Pedagang Ayam Goreng Kentucky mengatakan, “Pada Rabu malam PJU di sepanjang jalan ini menyala, di mulai dari muka rumah sakit hingga Alun-Alun kota Rantau, sementara di sisi kanan dari mulai alun-alun kota Rantau hingga muka kediaman Bupati masih belum menyala. Katanya travonya belum di pasang, dan keesokan harinya pada malam kamis kemarin, baru seluruhnya menyala sehingga suasana jadi terang benderang, “katanya.

Begitu juga Uma Bunga, pemilik usaha isi ulang ponsel mengatakan, “Wah terang benderang, dan suasana kota Rantau seperti hidup kembali, “katanya sebagaimana dikutip dari MataBanua, malam kemarin.

Sementara Kepala Dinas Tata Kota dan kebersihan Kabupaten Tapin, RajuddinNoor, S,Sos, S,Ap mengatakan, “Sejak malam kemarin kita jauh dari Binuang berjalan di malam hari untuk memantau, dan diakui memang di malam pertama dinyalakan itu baru sebagian di mulai dari Alun-alun kota Rantau sampai muka Rumah Sakit Datu Sanggul Rantau yang baru menyala, sementara dari alun-alun kota Rantau hingga muka kediaman Bupati itu belum menyala karena saat itu belum di pasang travo, kemarin baru di pasang dan insya allah malam ini menyala, “katanya.

Anda lihat sendiri kan, tanya Rajudin kepada wartawan saat diwawancarai kemarin. Suasananya yang tadinya gelap menjadi terang. “Diharapkan saat hari jadi Kabupaten Tapin nanti, seluruh lampu PJU yang kita pasang sudah menyala seluruhnya, “pungkasnya. (Rull)

Oktober Angka laka Meningkat diBandingkan Bulan Sebelumnya

RANTAU, Angka kecelakaan lalu lintas di Tapin semenjak bulan Oktober 2010 dipastikan naik dibandingkan bulan sebelumnya. Pasalnya, selama terhitung satu bulan Oktober ini sudah terjadi 4 kali laka (kecelakaan lalu lintas). Bahkan dalam 4 kali kecelakaan tersebut korbannya meninggal semua. Adapun penyebabnya adalah human errors disamping manusianya yang juga tidak berhati-hati didalam berlalu lintas.

Hal itu diungkapkan Kapolres Tapin, Selamet Setiono melalui Kasatlantas Polres Tapin, Eko Tjahyo, sebagaimana dikutip dari MataBanua kemarin.

Selain itu, lanjut Eko, juga disebabkan lantaran lampu penerang jalan (LPJ) yang tidak menyala dan dalam kondisi yang gelap ketika dimalam hari. Sebab diantara korban yang meninggal tadi ada disebabkan lantaran menbarak pohon karena LPJ tidak menyala. Untuk itu kita di bulan ini akan melaksanakan operasi citra polentas intermezzo, yang bertujuan untuk keselamatan para pengguna jalan sekaligus menekan angka kecelakaan lalu lintas didaerah ini, demikian Eko. (Rull)

Sampah Menumpuk Di TPS Belum Diangkut Petugas Kebersihan

RANTAU, Warga masyarakat Cangkering mengeluhkan kondisi tempat pembuangan sampah (TPS) yang ada di tepi jembatan pertama menuju Walang tak pernah diangkut petugas kebersihan. Sehingga sampah menumpuk hingga ke tepi jalan dan orang yang lalu lalang melintasi jalan Rantau-Margasari pastinya mencium bau menyengat juga tak sedap.
“Warga masyarakat membuang sampah ke situ, padahal lokasi itu bukannya tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang ideal pada umumnya TPS dibuat khusus, melainkan di bawahnya adalah kawasan sawah orang yang tentunya kerap juga dilempari sampah yang terbuang. Belum lagi sampah yang menumpuk dan jarang diangkut petugas kebersihan untuk dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang akibatnya mulai menumpuk sedikit di badan jalan di tepi jembatan pertama Cankering dan Walang, sehingga bau menyengat juga tak sedap tercium oleh pengendara yang lalu lalang dikawasan itu, “kata Tuti, warga Walang kemarin. (rull)

Dinsos Provinsi Kalsel Salurkan Bantuan Buffer Stock

RANTAU, Setelah berkurangnya buffer stock Sembako di gudang Taruna Siaga Bencana (Tagana) Tapin, pada Selasa (2/11) pekan kemarin Dinas Sosial Provinsi Kalsel langsung menyalurkan bantuan barang berupa sembako ke Kabupaten Tapin. Barang tersebut langsung diterima oleh kordinator Tagana Tapin, Sugiri di kantornya yang selanjutnya diletakan dalam gudang Tagana yang bertempat di kantor Dinas Sosial Kabupaten Tapin.

Menurut Sugiri, Kordinator Tagana Tapin menyatakan sehari sebelumnya bahwa buffer stock di Tagana Tapin menipis. Karena telah disalurkan kepada korban banjir yang melanda beberapa kawasan di Tapin. Namun pada Selasa kemarin Dinas Sosial Provinsi Kalsel menyalurkan bantuan sembako yang langsung kita terima. Bantuan berupa bahan makanan tersebut diantaranya mie instant sebanyak 10.000 bungkus, sarden 3.000 kaleng, minyak goreng 250 botol, bubur instant 3.600 bungkus, teh 100 kotak, kopi 100 bungkus, gula 100 Kg, dan air mineral 100 dus.

“Kita telah menyalurkan bantuan berupa bahan makanan terhadap korban banjir di beberapa kawasan seperti Sidodadi, Kupang, Trantang, Pelita, Rangda Malingkung, Dulang, Perintis Raya, Lumbu Raya, Miawa. Sementara di Binuang itu ada 260 KK yang rumahnya terendam banjir seperti di Serawi, Pantai Belanti, dan Cempaka. Dengan total keseluruhan di Tapin mencapai 1.240 KK yang terendam banjir kemarin, “katanya.
Informasi terakhir beberapa kawasan Rantau dan Binuang air masih dalam, kendati mulai surut sedikit demi sedikit. Sementara untuk jumlah areal persawahaan di Tapin itu hampir seluruhnya terendam, kata Sugiri, “lihat saja sendiri kondisi pehumaan yang ada. Namun untungnya saat ini petani belum ada yang menanam, dan hanya memeradak saja dan siap untuk massa tanam. Beberapa peradakan padi yang ditanam petani juga ada sebagian yang rusak lantaran terendam banjir, seperti di Margasari, “katanya.

Sementara Safrudin, Sekretaris Tagana Tapin menambahkan, Banjir yang melanda tahun ini tergolong besar. Katanya, “Selama 20 tahun tinggal di Dulang Rantau baru kali ini rumah saya terendam banjir. Kendati banjir ini sifatnya sebentar. Paling setelah dua tiga hari surut dan airnya mengalir lagi ke daerah hilir seperti Baruh, Masta dan Sungai Bahalang, “katanya. (rull)

Gorong-Gorong Di Piani Sudah DiPerbaiki

RANTAU, Gorong-gorong dan jembatan yang ambruk beberapa waktu lalu akibat hujan yang terus menerus mengguyur kawasan Desa Kariaman Kecamatan Piani kini berangsur-angsur kondisinya membaik. Informasi terkahir jalan tersebut sudah dapat dilalui kembali, dimana sebelumnya hampir separuh badan jalan ambruk.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman mengatakan bahwa gorong-gorong dan jalan yang ambruk di Desa Kariaman Kecamatan Piani kondisinya jauh sudah membaik dan bisa dilalui kendaraan kembali. Hal itu setelah petugas kita di PU memperbaikinya, “katanya.

Sebelumnya Dinas PU memantau kawasan jalan Trans Rantau-Miawa setelah musibah melanda kawasan itu beberapa waktu lalu. Setiap titik lokasi ditinjau pekerja Dinas PU Tapin, dimana kondisi jalan yang curam dan tajam menaik lantaran berada diatas perbukitan yang tinggi. Menyusul setelah memantau sejumlah infrastruktur dikawasan itu, Dinas PU terus membenahi sejumlah infrastruktur yang rusak dengan anggaran dana yang diperkirakan menelan dana sebesar Rp.150 juta.


Duh Jalan Licin dan Berlumpur


Sementara di sisi lain, warga Miawa juga mengeluhkan kondisi jalan Trans Rantau-Miawa yang rusak, diduga akibat di lintasi truk batu bara. Sebut saja Rahmad warga Miawa menuturkan pengalamannya yang setiap hari melintasi jalan itu, “Badan jalan kabupaten yang berada masuk dalam kawasan kecamatan Lokpaikat di Bitahan Baru, tepatnya di perlintasan jalan batu bara yang dikelola oleh salah satu perusahaan itu setiap habis hujan kondisinya becek berlumpur dan rusak. Akibatnya banyak pengguna jalan yang sering tergelincir disaat melintas jalan itu, lantaran jalan yang curam menanjak naik, terlebih banyak kubangan di badan jalan, sehingga sehabis hujan duh licin dan berlumpur, bahkan sampai menjadi kubangan air sehingga kendaraan tak dapat melintasi, “katanya.

Nampaknya perusahaan tersebut tak perduli, dimana jalan tersebut merupakan salah
satu akses warga masyarakat menuju Miawa dan Rantau. Diharapkan, melihat kondisi jalan ini, perusahaan setempat dapat membantu menyelesaikan keluhan warga yang biasa melintasi jalan tersebut dan juga Pemerintah Daerah dapat memperbaikinya. (Rull)

Jumat, 05 November 2010

Distakober Tapin Revitalisasi Lampu PJU

RANTAU, Beberapa hari terakhir petugas Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Tapin tengah bekerja melaksanakan revitalisasi lampu penerang jalan umum (PJU) di sejumlah titik kawasan kota Rantau dan Binuang.

Diantaranya di sepanjang jalan Brigjen Haji Hasan Baseri Rantau. Lampu Penerang Jalan Umum sepanjang jalan tersebut di revitalisasi total dari sebelumnya yang berumur tua di ganti seluruhnya menjadi baru.

Kepala Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Tapin, Rajuddin Noor, S,Sos, S,Ap membenarkan kepada wartawan bahwa pihaknya sedang melaksanakan revitalisasi total lampu penerangan jalan di sejumlah titik kawasan kota Rantau Baru dan Binuang. Diantaranya sebagaimana dikatakan Raju, PJU di Median Jalan H.Isbat ada 31 titik tiang PJU yang dikalikan dua kepala PJU kanan kirinya menjadi total 62 PJU dengan pagu anggaran senilai Rp.40 juta dari APBD Murni 2010 Pemkab Tapin. Kemudian di median jalan Haji Hasan Baseri ada 16 titik tiang di kali dua kanan kiri sebanyak 32 titik lampu PJU dengan revitalisasi pagu anggaran Rp.285 juta, katanya.

Untuk lampu PJU yang lama dan berkarat yang terletak di median jalan Brigjen H.Baseri kita simpan dalam gudang, dan jika sewaktu-waktu ada warga masyarakat Tapin yang memerlukan kita hibahkan dan pasangkan ke sana jika anggarannya tersedia, katanya.

Kemudian lampu ala Seambi Madinah yang akan dipasang pada titik kawasan Bundaran Dulang Rantau dan sekitar Masjid Raya Nurul Falah Rantau itu ada 30 biji buah lampu ala Madinah yang bakal menerangkan kawasan itu nantinya dengan pagu anggaran senilai Rp.548 juta dari APBD murni Pemkab Tapin 2010. Untuk lampu ala madinah yang akan dipasang di titik kawasan Bundaran Dulang dan Masjid Raya Nurul Falah Rantau itu di dukung dengan pengadaan travo satu buah dengan menelan anggaran sebesar 150 juta dengan kapasitas 200 kva, katanya.

Diharapkan dengan adanya tambahan travo ini dapat menerangkan lampu ala Madinah di kawasan Bundaran Dulang dan Masjid Raya Nurul Falah Rantau.

Kemudian di kawasan Binuang Kota dan Pasar Keraton yang dana anggarannya berasal dari APBD perubahan pemkab Tapin sebesar Rp.98 juta.

Untuk lampu jalan di Binuang Kota, dikatakan Raju, rencananya akan di pasang lampu hemat energi di sepanjang jalan Akhmad Yani sebanyak 36 titik, yang menelan anggaran dana sebesar Rp.92.640 juta, dan di Pasar Keraton juga bakal dipasang lampu untuk para pedagang kaki lima (PKL) dikawasan masuk pasar guna mendukung peran PKL. Disamping itu juga bakal dibangun Depo landasan kontainer truk sampah nantinya.

Diharapkan setelah dipasangnya lampu penerang jalan umum di sejumlah titik kawasan kota Rantau, PLN dapat mendukung program ini. Artinya, lampu yang dipasang ini dapat menyala sesuai dengan jadwal yang diperlukan oleh masyarakat Tapin. Misalnya, jam malam setelah magrib itu idealnya lampu PJU sudah menyala, karena jika pada waktu itu kondisi PJU tidak menyala, Hal itu kerap menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan rawan kecelakaan. Dikatakan Raju, “Terkadang timer pengaturan PJU kita terubah-ubah, yang semestinya sesudah magrib lampu PJU menyala dan itu itu masih belum. Untuk itu diminta agar PLN dpaat mendukung program ini, “katanya.

Dengan dilaksanakan revitalisasi PJU ini di harapkan kota Rantau dapat terang benderang, dan berharap di tahun 2011 mendatang kami diberi dana lagi untuk keperluan lainnya seperti aspirasi masyarakat dan PJU. Demikian Rajuddin Noor. (Rull)

Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin Siapkan Program OBIT

RANTAU, Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin tengah mempersiapkan program tanam satu miliar pohon untuk dunia yang bakal dicanangkan pada bulan Desember 2010 nanti. Program tanam tersebut bertemakan 'One Billion Indonesia Tree (OBIT)' dari Pemerintah Pusat yang serentak dilaksanakan diseluruh Indonesia, termasuk kita di Tapin. Adapun tujuan OBIT adalah dalam rangka menggugah semangat dan kesadaran warga masyarakat untuk menanam baik itu genarasi baru maupun generasi sebelumnya, yang fungsinya adanya pohon didaerah ini dapat serapan air yang tinggi juga mensejukan kabupaten Tapin nantinya.

Hal tersebut diungkapkan Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin kepada MataBanua diruang kerjanya kemarin.

Adapun puncak acaranya nanti di Tapin kita masih dalam pembahasan di tingkat satu bersama Gurbenur Kalsel. Karena itu sifatnya Nasional dan serentak se-Indonesia jadi diperlukan persiapan yang matang. Bahkan Kabupaten Tapin membuka dan siap menyediakan lokasi tanam yang luas bagi Provinsi kalsel yang menginginkan kegiatan tanam 1 miliar pohon yang dilaksanakan 28 Desember untuk tingkat Provinsi Kalsel nanti dilaksanakan di Tapin, harapnya semoga Gurbenur Kalsel menyetujui.

Guna mensukseskan program OBIT, persiapan demi persiapan tengah kita lakukan guna mensinergikan kinerja antara lain dengan pembentukan panitia OBIT. Nantinya panitia yang kita bentuk akan mengkordinir kegiatan, membuat laporan dan memonitoring kegiatan. Misalnya, kita membuat permintaan bibit pohon kepada Dinas Perhutanan dan Perkebunan, Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BP-DAS) atau juga kepada Dinas Pertanian Kalsel tingkat 1 Kalsel. Jika bibit pohon tersedia dan di kirim oleh mereka ke Kabupaten Tapin, selanjutnya bibit pohon tersebut kita simpan dalam posko yang kita bentuk sebagai penyalur bibit pohon di kantor kita nanti. “Posko yang dibentuk tersebut nantinya berfungsi sebagai penyalur bibit pohon kepada warga masyarakat Tapin maupun lembaga instansi, organisasi masyarakat, perusahaan dan sebagainya. Jadi siapapun yang ingin bibit pohon kita beri, dengan jatah perorang minimal 10 bibit pohon, sementara untuk lembaga itu minimal 100 pohon per lembaga, “katanya.

Agar kegiatan OBIT lebih mengena dan mantap lagi, lanjut Sufian, kita akan berkontribusikan program OBIT ini dengan pelaku stake holder di daerah ini. Misalnya, Instansi Pemerintah, Seluruh SKPD Pemkab Tapin, BUMN, BUMD, PKK, Organisasi Kepemudaan seperti KNPI, Organisasi Sosial Masyarakat, serta perusahaan, dan lain sebagainya. Program tanam ini telah dilaksanakan dari mulai 1 Januari 2010 kemarin hingga 1 Maret 2011. Dengan jangka waktu satu tahun tersebut itu minimal sudah tertanam pohon untuk dunia sebanyak 1 miliar pohon di seluruh Indonesia. Jenis tanaman pohon yang ditanam itu bukan hanya jenis tanaman hutan saja, melainkan untuk seluruh jenis tanaman pohon seperti karet atau yang lainnya. Sementara kita di Tapin sudah menanam bibit pohon sesuai target tanam Indonesia untuk dunia sebanyak 20 ribu pohon, seperti bantuan bibit karet yang kita tanam di atas lahan 400 hektar, dan itu terhitung untuk karet saja. Belum lagi yang dilaksanakan oleh TNI Manunggal beberapa waktu lalu sebanyak 5.000 pohon penghijauan, dan bantuan bibit pohon yang bakal disebar kepada masyarakat, katanya.

Sementara menyinggung perihal banjir yang melanda kawasan bawah di kabupaten Tapin apakah ada kaitannya dengan gundulnya hutan di kawasan atas seperti di kecamatan Piani Kabupaten Tapin. Kadis Perhutanan dan Perkebunan, Ir.Sufian Noor menyatakan, “logikanya memang demikian yakni lantaran gundulnya hutan sehingga daerah serapan air berkurang. Akibatnya air tak tertahan dan langsung menggenangi kawasan bawah, “katanya.

Adapun pnyebabnya itu sangat banyak, dan diakui diantaranya sesuai bidang kami yakni adanya perambaan dan penebangan hutan. Selebihnya kami tak berani memberikan pernyataan kalau diluar kewenangan kami. Di Kabupaten Tapin terdapat lahan kritis seluas 17.557 hektar, dan itu informasi data tahun 2008 lalu kita melaksanakan pendataan lahan. Sebagaimana diketahui bahwa lahan kritis merupakan kawasan serapan airnya yang rendah dan tidaklah terlalu tinggi. Sekiranya lahan tersebut tertanam pohon yang besar tentunya daerah itu menjadi kawasan serapan air yang tinggi, untuk itulah dengan adanya program kami di OBIT, semoga saja inti tujuan dari program ini dapat terwujud dan mengena di hati masyarakat Tapin. Sebab dengan adanya pohon di daerah ini tentunya akan berfungsi menjadi serapan air yang tinggi, sekaligus juga dapat menyejukan Kabupaten Tapin nantinya. Demikian Sufian Noor. (Rull)

Rabu, 03 November 2010

Organisasi Sosial Masyarakat Tapin Galang Dana Mentawai Dan Merapi

RANTAU, Sebagai simbol keperdulian bagi para korban bencana yang melanda Indonesia seperti gempa bumi berkekuatan 7,2 SR, disusul hantaman tsunami di Mentawai Sumbar, dan juga letusan gunung merapi Yogyakarta. Karang Taruna Kabupaten Tapin bekerjasama dengan Organisasi Sosial yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat (FKPSM), dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) menggalang dana bencana bagi korban gempa dan tsunami di lapangan Dwidharma Rantau, Minggu (31/10) pagi kemarin.

Pantauan MataBanua, pekerja sosial tersebut melaksanakan aksi simpatik dengan mencari donatur dari masyarakat untuk turut membantu para korban bencana. Berbekal sebuah tas kresek mereka keliling lapangan Dwidharma Rantau ditengah momentum jalan santai yang diikuti sekitar 3000 orang lebih.

“Penggalangan dana pada minggu kemarin merupakan hari pertama dimulainya aksi simpatik bagi saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana di Mentawai dan Merapi. Secara bersama-sama kita memungut donasi kepada masyarakat Tapin secara sukarela dimulai pada minggu kemarin hingga minggu depan dibeberapa titik lokasi seperti pasar Rantau, dan muka halaman kantor Bupati Tapin. Diharapkan warga Tapin dapat berpartisipasi dalam rangka membantu warga kita yang terkena musibah di Mentawai dan Merapi, dan rencananya hasil perolehan penggalangan dana tersebut kita salurkan melalui rekening perduli bencana alam Mentawai dan Merapi, “kata Ketua Karang Taruna Kabupaten Tapin, Murtoyo didampingi Ketua Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat, Rusli. (Rull)

Perpustakaan Rantau Tarik Minat Baca Anak Melalui Puisi

RANTAU, Guna menarik minat baca bagi kalangan remaja, pemuda di Kabupaten Tapin, sekaligus juga memperkenalkan lingkungan dan fasilitas yang dimiliki Perpustakaan Rantau. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah menggelar perlombaan puisi di kantornya, beberapa waktu lalu.

Hal itu diungkapkan Hasyim, Ketua Panitia Kegiatan lomba Puisi, kepada wartawan kemarin.

Lomba puisi yang diikuti 9 orang pelajar SLTA di Tapin ini berlangsung dengan semangat patriotisme. Pasalnya, puisi perjuangan yang dibacakan sejumlah pelajar mewarnai hari pahlawan Nasional di Bulan November ini. Dimana diantara peserta lomba bersemangat selayaknya patriot dengan tampil lengkap dengan attribute sepucuk pistol, seraya mengacungkan pistol sambil berteriak isi dibalik puisi perjuangan yang diucapkannya.

Menurut Hasyim, pemenang lomba puisi di tingkat Kabupaten ini bakal mewakili Kabupaten Tapin ke Provinsi Banjarmasin mendatang, katanya.
“Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional di bulan November ini, sekaligus juga untuk menarik minat baca kalangan remaja di Tapin juga untuk menciptakan kondisi positif apresiasi pelajar terhadap kesastraan, terutama dalam hal keterampilan membaca puisi, ”kata Hasyim.

Para pemenang lomba baca puisi, tambah Hasyim akan mendapatkan hadiah tropi dan uang pembinaan. Untuk juara I akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp700 ribu, Rp600 ribu, dan Rp500 ribu untuk juara dua dan ketiga. Sedangkan harapan satu dan dua akan mendapatkan tropi dan uang pembinaan sebesar Rp400 ribu dan Rp300 ribu. (rull)

Sabtu, 30 Oktober 2010

Pemkab Tapin Sonsong Adipura Dengan Bersih-Bersih

RANTAU, Menindaklanjuti himbauan Bupati Tapin untuk menggalakan kembali jum’at bersih sekaligus menyambut Adipura 2010-2011. Seluruh SKPD dan masyarakat diminta untuk berpartisipasi melaksanakan kebersihan di lingkungannya masing-masing. Hal itu sekaligus juga untuk mendongkrak nilai adipura yang sempat terpuruk tahun lalu.

Hal tersebut diungkapkan Ir.HM.Yunus, Kamis (28/10) kemarin sebagaimana di kutip dari MataBanua diruang kerjanya.

Menurutnya, Tim Adipura Pemkab Tapin yang di kordinasi oleh Badan Lingkungan Hidup Tapin telah melaksanakan rapat dan saat itu sepakat untuk meningkatkan citra adipura bagi daerah ini ke depan dan seterusnya. Dalam rapat yang dilaksanakan di BLH Tapin, Tim Adipura Pemkab Tapin telah menyusun jadwal guna melaksanakan gerakan kebersihan bersama seluruh SKPD di Tapin dan masyarakat Tapin sebagai salah satu langkah upaya untuk mendongkrak nilai adipura di daerah ini.

“Sehari setelah melaksanakan rapat bersama seluruh elemen yang terlibat, di harapkan langsung bergerak membenahi sekaligus menata titik kawasan yang dianggap sebagai kawasan yang bakal dinilai oleh tim penilai adipura. Mereka gontong royong membersihkan lingkungan instansi mereka masing-masing hingga ke kawasan lainnya yang menjadi titik pantau tim penilai adipura, “kata HM.Yunus, Kepala BLH Tapin didampingi Anisa, Kasubid Pemulihan Kualitas Lingkungan di BLH Tapin.

Seluruh SKPD maupun seluruh elemen masyarakat telah mendapatkan himbauan dari Bupati Tapin untuk melaksanakan gerakan kebersihan dalam rangka guna mengwujudkan kota Rantau yang bersih, sehat, indah, dan sejuk sekaligus juga menyongsong penilaian Adipura yang sebentar lagi dilaksanakan. Selanjutnya, dikatakan Yunus, seluruh SKPD, masyarakat maupun pihak swasta diminta untuk melaksanakan tindakan konkrit berupa agar mereka menyediakan tempat sampah yang cukup di lingkungannya masing-masing berupa tempat sampah terpisah antara sampah organik dan sampah non organik.
Juga dihimbau kepada masyarakat agar di dalam pengelolaan sampah tidak boleh di bakar, tetapi harus di buang ke TPS, yang selanjutnya petugas kebersihan membuangnya ke TPA. Hal itu sesuai dengan undang-undang nomor 18 tentang pengelolaan sampah.
Selain itu seluruh pihak juga diminta untuk menggalakan kembali aksi jum’at bersih di lingkungannya masing-masing, katanya.

Tapin Optimis Raih Adipura


Pemerintah Kabupaten Tapin tengah berbenah dan mulai menata semua titik pantau tim penilai adipura tahap pertama 2010-2011 di kota Rantau. Hal ini mengingat daerah ini akan didatangi tim penilai adipura di awal bulan November ini. Pengelolaan Lingkungan Hidup datang ke Tapin. Mereka datang ke sini dalam rangka penilaian Adipura di Kabupaten Tapin. Program Adipura adalah program dari Kementerian Lingkungan Hidup yang tujuannya guna membantu pemerintah Kabupaten kota untuk berupaya meningkatkan kemampuan pengelolaan lingkungan di daerahnya masing-masing, kata Ir.HM.Yunus, Kepala Badan Lingkungan Hidup Tapin, didampingi Anisa, Kasubid Pemulihan Kualitas Lingkungan di BLH Tapin.

Ditambahkan Anisa, akhir Oktober kemarin tim penilai berencana ingin datang ke kawasan ini guna melaksanakan penilaian. Namun justru diundur sesuai kata pak Yunus, jadinya di awal November. Karena itu tim adipura sehari setelah rapat bersama pada selasa pekan kemarin sepakat bahwa seluruh SKPD di Pemkab Tapin, pihak swasta, dan masyarakat diminta untuk langsung membenahi kawasan titik penilaian Adipura dikawasannya masing-masing. Dan sebagai langkah nyata pada kamis kemarin seperti anggota TNI, KNPI, dan BPK tengah membenahi TPA. Juga seluruh SKPD di Tapin melaksanakan bersih-bersih di lingkungan kantornya masing-masing, kata Anisa.

Lanjut Anisa, “Ada beberapa titik kawasan yang akan dinilai tim adipura di sekitar kota Rantau. Yakni Pasar Rantau, TPA, Terminal, Daerah Aliran Sungai, Jalan, Drainase, Sekolah, Rumah Sakit, Puskesmas, Permukiman Penduduk seperti di komplek Haur Kuning, Mustika Rangda, Perumnas Dulang, hingga Perumnas di jalan Pembangunan, bahkan sampai kediaman Bupati Tapin, “katanya.

Menurutnya dari beberapa kawasan yang disebutkan tadi, terdapat kawasan yang menurutnya penilainnya tahun lalu jatuh, terutama kawasan TPA, dan pasar Rantau.
“Tahun ini, Tim Adipura sepakat dan optimis untuk meningkatkan penilaian nominasi adipura dengan target point 7,2 lebih dari angka perolehan adipura tahun lalu yang hanya menerima point 5. Kendati berat namun tetap optimis, “katanya. (rull)

Kamis, 28 Oktober 2010

Bupati Tinjau Pengerjaan Ponpes Hafal Al-Qur’an

RANTAU, Usai menghadiri peresmian manasik haji di Masjid Raya Nurul Falah Rantau pada selasa kemarin, Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP singgah sejenak di kawasan tempat bakal berdirinya pondok pesantren hafal qur’an di Rantau Baru. Bupati Tapin didampingi kepala dinas pekerjaan umum Tapin langsung meninjau lokasi pembangunan ponpes penghafal al-qur’an Islamic Centre di Rantau Baru.

“Saat kunjungannya kemarin, Bupati Tapin menginginkan saat dipuncak hari jadi Kabupaten Tapin yang tinggal beberapa bulan lagi bapak Gurbenur Kalsel diminta ketersediaannya untuk meletakan batu pertama diatas bangunan pondok pesantren Islamic Centre di kawasan Rantau Baru, “kata Kepala Dinas PU Tapin, Ir.Gt.Noorzaman sebagaimana dikutip dari MataBanua, Rabu (27/10) kemarin.

Pondok pesantren penghafal al-qur’an di bangun secara bertahap diatas tanah seluas 1,5 hektar dengan anggaran dana senilai Rp.5 Miliar dari APBD II Kabupaten Tapin. Dari total dana 5 miliar tadi dipecah lagi, untuk tahun 2010 Rp.2 Miliar dan tahun 2011 Rp.3 miliar.

Tahun 2010 ini kita mulai melaksanakan pengerjaannya seperti pembangunan Pendopo dan Mushola sebagai tahap pertama. Sebagaimana terlihat pengerjaan konstruksi bangunan panggung yang dikerjakan kontraktor. Disusul selanjutnya ditahun 2011 pembangunan perpustakaan, rumah, pos jaga, dan tempat wudhu sebagai tahap selanjutnya. Proyek pengerjaan pembangunan pondok pesantren penghafal alqur’an Islamic Centre ini diyakini akan bisa rampung sesuai dengan jadwal, dan menurutnya ditargetkan di 2011 sudah selesai, katanya.

Selanjutnya, usai meninjau proyek pembangunan ponpes hafal al-qur’an. Bupati berserta rombongan dinas PU Tapin meninjau lokasi pengerjaan jalan di kawasan Rantau Baru. Diantaranya jalan MTQ-BYPASS Rantau yang lebar jalan 60 meter.

Saat itu, Bupati Tapin meminta untuk meluruskan sesegeranya jalan MTQ-BYPASS Rantau. Pasalnya, dilokasi itu masih ada lahan warga yang terdapat pohon jati dan belum terbebaskan dari kepemilikannya. Dan Bupati meminta untuk sesegeranya dibebaskan lahan kepemilikan dari masyarakat untuk dibangun jalan di kawasan Rantau Baru.

Tahun 2010 ini sesegeranya dibebaskan, bahkan dananya sudah ada di APBD perubahan Kabupaten Tapin. Selanjutnya, Bupati meminta ditahun 2011 agar dibuatkan pintu gerbang di bypass yang lengkap dengan slogan sebuah kawasan Rantau Baru.

Kata Bupati kutip Kadis PU, “tolong di tahun 2010 untuk sesegeranya membebaskan lahan, selanjutnya ditahun 2011 tolong dibuatkan pintu gerbang sebagai slogan keberadaan kawasan Rantau Baru, “katanya.

Sementara Kepala Bidang Bina Marga di Dinas PU, Zainal Aqli menambahkan, “Jalan MTQ-Bypass yang memiliki lebar 60 meter ini masih dalam tahap pengerasan jalan. Dan di tahun 2012 jalan di kawasan Rantau Baru dekat danau diaspal hotmik. Mengingat lapisan tanah tersebut sudah keras, “katanya.

Jalan yang dikerjakan di kawasan Rantau Baru merupakan prioritas program kerja tahun 2010, 2011, 2012. Di tahun ini kita juga akan membuka jalan tembus dari jalan yang dekat danau menuju Salak , dimana didekat danau akan dibangun bundaran dan perempatan, katanya. (Rull)

Ruang VIP RSUD.Datu Sanggul Sudah Ditempati

RANTAU, Ruang VIP di RSUD.Datu Sanggul Rantau semenjak seminggu yang lalu sudah ditempati pasien. Jumlah kamar VIP yang baru ditempati itu ada 16 kamar, dan seluruhnya sudah terpenuhi. Dengan ditempati ruang VIP ini, pastinya pasien lebih nyaman dibandingkan sebelumnya yang tadinya di ruang VIP ada panggilan tunggu, kini tak ada lagi panggilan tunggu seperti itu.

Hal itu diungkapkan Direktur RSUD.Datu Sanggul Rantau, Noor Irfansyah, SKm, kemarin sebagaimana dikutip dari MataBanua.

Ruang VIP yang baru saja selesai dikerjakan bangunan fisiknya dan ditempati ternyata dari 16 kamar VIP tadi seluruhnya belum terpenuhi fasilitas seperti tv dan sebagainya. Hal ini karena fasilitas di kamar tersebut masih dalam pengadaan barang.

Sebelumnya, ruang gizi dapur juga sudah dipindah pada bangunan yang baru. Begitu juga yang sudah lama tadi seperti ruang OKI atau ruang operasi juga sudah dipindah. Dan saat ini ruang bersalin di pindah sementara keruang perawatan bedah, mengingat ruang bedah akan dibangun dan dibenahi lagi. Mendapatkan informasi dari dinas PU Tapin, pengerjaan ruang bedah itu ditargetkan 75 hari kerja, dalam 25 hari itu kita pindah sementara ruang bersalin tadi, demikian Noorifansyah. (Rull)

Dinas PU Tapin Buka Jalan Keraton Menuju Pasar Keraton

RANTAU, Pemerintah Daerah Melalui Dinas Pekerjaan Umum Tapin kembali membuka akses pembangunan jalan Keraton menuju Pasar Keraton. Setelah melaksanakan pembebasan lahan dikawasan itu, selanjutnya Dinas PU mulai menguruk badan jalan yang lebarnya 8 meter dan panjang 225 meter dari jalan Keraton Menuju Pasar Keraton.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas PU Tapin, Ir.Gt.Noorzaman sebagaimana dikutip dari Matabanua, selasa (26/10) kemarin.

Adapun pelaksanaan pengerjaannya untuk Jalan Keraton-Pasar Keraton itu sudah mencapai sekitar 80 persen, selanjutnya Jalan Cangkering-Pasar Keraton itu sudah 20 persen. “Insya Allah jika pedagang jadi pindah di tahun 2010 ini, ada tiga jalur alternative menuju Pasar Keraton, Pertama jalan Cangkering-Pasar Keraton, Jalan Kupang-Pasar Keraton, Jalan Keraton-Pasar Keraton, dan Jalan utama di H.Isbat-Kupang-Cangkering. Dengan dibangunnya jalan ini, tentunya akses jalan alternative menuju Pasar Keraton semakin bertambah dan semakin mudah menuju kawasan Pasar Keraton, “katanya.

Sementara warga Keraton Rantau menyambut baik pembangunan jalan Keraton ke Pasar Keraton yang mulai dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Tapin. Namun warga meminta sedikit perhatian Pemerintah Daerah untuk perngerjaan drainase yang sangat dibutuhkan warga Keraton di Kelurahan Kupang yang posisinya tepat di tepi jalan yang sedang mereka kerjakan.

Menurut keterangan, S.Parman, Ketua RT.1 Kelurahan Kupang menyatakan, “Dengan ditambahnya lagi pengerjaan drainase yang sangat dibutuhkan warga setempat itu dinilai dapat mengatasi genangan air di Keraton. Sebab semenjak diuruknya jalan dan di bukanya jalan Keraton ke Pasar Keraton, saluran drainase terdahulu tertutup oleh jalan tersebut sehingga drainase tak berfungsi lagi. Akibatnya kalau hujan, air akan menggenangi lingkungan rumah mereka lantaran tersumbat. Oleh karena itu, warga bergontong royong menggali saluran pembuangannya untuk mengatasi permasalahan itu, “katanya.

“Kami tidak keberatan pada pengerjaan pembangunan jalan Keraton menuju Pasar Keraton, justru kami malah senang dan menyambut baik. Kami hanya minta perhatian Pemerintah Daerah untuk dibuatkan saluran drainasenya sebagai tambahan. Dan juga dikerjakannya secara teknis haruslah hati-hati sesuai harapan warga dalam pengerjaannya tidak asal-asalan, namun mesti penuh perhitungan. Mungkin secara teknis Dinas PU yang mengerti. Contohnya, faktor tinggi dan rendahnya sebuah drainase ditentukan guna mengatur debit air. Hal itu agar air dapat mengalir dari hulu ke hilir dan tidak mampet nantinya sekiranya pasar Keraton sudah di tempati, “pungkasnya. (Rull)

Dinsosduknaker Tapin Mulai Laksanakan Pemuktahiran Data

RANTAU, Dinas Sosial Kependudukan Kabupaten Tapin pada Rabu (20/10) kemarin mulai melaksanakan pemuktahiran data sekaligus pencocokan dan penelitian data penduduk ke 12 kecamatan di Tapin. Pada rabu kemarin petugas kita mulai melaksanakan pemuktahiran data penduduk ke Binuang sebagai kecamatan pertama yang didatangi petugas kita di Dinas Kependudukan Tapin. Selanjutnya keesokan harinya pada Kamis (21/10) kemarin, petugas kita mendatangi Kecamatan Bakarangan.

Hal tersebut diungkapkan H.Sukarman, Kepala Dinas Sosial Kependudukan Tenaga Kerja Kabupaten Tapin, ketika memantau gedung Perusda Tapin, kemarin.

Menurutnya, ”kita mulai mencocokan sekaligus meneliti data kependudukan di 12 kecamatan di Tapin sejak Rabu kemarin, dan akan berlangsung sampai dengan 6 November 2010 nanti. Disitu petugas kita akan mengkroscek data kependudukan dengan menyerahkan format dokumen kartu keluarga jenis F101, ”katanya.

Pemuktahiran data ini dalam rangka mengwujudkan elektronik – KTP online yang bakal diselenggarakan di tahun 2011 mendatang. Petugas kita akan bekerja dengan mendatangi setiap kecamatan sampai dengan bulan November nanti, yang selanjutnya setelah pemuktahiran data penduduk lengkap di kita, lantas di siapkan NIK sesuai data yang ada.

Adapun terkait kantor untuk Badan Kependudukan yang bakal berdiri sendiri rencananya akan ditempatkan di bekas kantor Perusda Tapin. Dan saat ini tengah dibenahi dan dipersiapkan untuk ditempati sebagai pusat data kependudukan di kantor tersebut. Sementara untuk perlengkapan seperti komputer, itu semuanya sudah tersedia dan tinggal ditempatkan saja. Bahkan Dirjen RI sendiri yang akan memasang langsung perlengkapan kependudukan berbasis online tersebut nantinya. Demikian Sukarman. (Rull)

Sabtu, 23 Oktober 2010

Pemasangan Baru PLN Kesempatan Para Calo Listrik

RANTAU, Duh ternyata ditengah menyediakan pemasangan baru sebanyak 1.000 unit listrik di Kabupaten Tapin oleh PLN dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional, ternyata masih banyak warga Tapin yang mengeluhkan akan adanya oknum yang sengaja memasang tarif pemasangan baru dengan harga yang membengkak berkali-kali lipat dari harga yang ditentukan oleh PLN. Dikeluhkan oleh salah satu warga Tapin, pemasangan tarif listrik berkisar 4 sampai 6 juta rupiah teruntuk fasilitas kantor KUA. Apalagi perumahaan. Belum lagi permasalahan byarpet yang katanya rutin di Binuang 2 sampai 3 kali di sore hari.

Ketika di konfirmasi, Pimpinan PLN Ranting Rantau Wakhid Junaidi menyatakan, “Bahwa untuk kawasan Binuang itu ada ratingya juga, sama seperti kita terdapat gardu listriknya. Untuk permasalahan di Binuang silahkan tanyakan langsung ke Binuang, “katanya, kemarin.

Lanjut Wakhid, “PLN tidak membebani masyarakat untuk pemasangan baru dengan biaya sebesar itu. Mungkin saja calon pendaftar baru menggunakan calo sehingga harganya membengkak sebesar itu. Apalagi sampai dengan jutaan rupiah, “katanya.

Adapun tarif pemasangan baru yang ditentukan PLN itu disediakan beberapa daya yang tersedia diantaranya daya 450 VA, 900 VA, dan 1.300 VA. Biaya ketiganyanya pun berbeda, yakni Rp.385.900 untuk daya 450 VA, 900 VA dengan biaya Rp.768.900, dan 1.300 VA dengan biaya Rp.1.937.600, itu baru uang pendaftaran di PLN Rantau. Sementara untuk biaya jaminan instalasi dengan pihak instaler, itu diluar lagi dan tergantung negosiasi kepada instaler.

Untuk itu, bagi masyarakat yang ingin memasang baru listrik dihimbau untuk datang sendiri ke kantor PLN dan mendaftar di kantor PLN. Agar terhindar dari calo, saran Wakhid.(Rull)

LPJ Jatuh Di Terpa Angin



RANTAU, Kembali Lampu Penerang Jalan (LPJ) terjatuh lantaran diterjang angin dan bongkahannya terjatuh ke jalan pada Kamis (21/10) pekan kemarin. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. LPJ yang kondisinya sudah sangat tua itu di nilai sangat berbahaya bagi pengguna jalan dan patut untuk dilakukan peremajaan.

Peristiwa tersebut bermula terjadi pada Kamis siang pukul 14:00 wita, sebelum hujan gerimis mengguyur kota Rantau. Ketika cuaca mendung disertai angin saat itulah LPJ dan bongkahannya jatuh diterpa angin ke jalan. LPJ yang berada di pusat kota Rantau tepatnya di jalan Brigjen Hasan Basri tempat lalu lalang kendaraan bermotor.

Imam, saksi mata yang bekerja dikawasan dekat jatuhnya LPJ mengatakan, “Lampu Jalan terjatuh setelah diterpa angin, dan bongkahannya sudah terjatuh ke jalan. Lantas kita amankan bongkahannya dari jalan. Sementara sisa LPJ yang masih tersangkut kita juluk pakai galah bamboo yang panjang. Hal itu kalau terjatuh tidak mengena pengguna jalan, kondisinya berbahaya mas, kalau dibiarkan tergantung seperti itu, “katanya.

Sementara Kepala Dinas Tata Kota dan Kebersihan (Distakober ) Tapin, Rajuddin Noor ketika ingin diwawancarai wartawan terkait hal itu. Nampaknya beliau tak ada di tempat, lalu di telepon juga nomor handphonenya selalu terdengar sibuk. Namun beberapa waktu lalu masih teringat, saat Ia memberikan statemen terkait LPJ disepanjang Jalan Brigjen H.Baseri. Diakui kondisi Lampu Penerang Jalan (LPJ) yang berumur tua, dan telah ada sebelum pak Idis Bupati Tapin sekarang. Bahkan pihaknya sudah mengusulkan kepada Pemerintah Daerah untuk melaksanakan peremajaan LPJ. Demikian Rajudin.(Rull)

Jumat, 22 Oktober 2010

Dinsos Tapin Salurkan Bantuan Sembako

RANTAU, Dinas Sosial Kabupaten Tapin pada Selasa (19/10) malam menyalurkan bantuan bahan makanan kepada korban banjir yang melanda beberapa kawasan di kota Rantau, sekaligus juga memantau debit air sungai Tapin di malam itu yang meluap naik. Beberapa kawasan yang dipantau ke beberapa titik lokasi banjir seperti Perintis Raya, Desa Lumbu Raya, Desa Badaun, Desa Paul, Desa Mandarahan dan Banua Halat, hingga kembali ke kantor Dinsosduknaker Tapin. Pantauan sejumlah lokasi titik kawasan rawan banjir dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Sosial Tapin, H.Sukarman, MAP, didampingi Kepala Kesbanglinmas Tapin, Burhanudin, SH, Kordinator Tagana Tapin, Sugiri, pada Selasa (19/10) malam pekan kemarin. Hasil pantauan mereka, ada beberapa desa seperti Mandarahan, Lumbu Raya, dan Perintis Raya yang sebagaian perkarangan rumah penduduk dikawasan tadi terendam.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tapin, H.Sukarman, MAP didampingi Kordinator Tagana Tapin, Sugiri, mengatakan, “Selasa malam pekan kemarin, kita menyalurkan bantuan bahan makanan berupa sembako bagi korban Banjir di Kupang dan Lumbu Raya. Sekaligus juga memantau kondisi debit air sungai Tapin yang tinggi ke beberapa lokasi selama semalaman, “katanya.

Bantuan sembako berupa beras, gula, minyak, dan ikan sarden disalurkan ke beberapa kawasan yang terkena banjir luapan sungai Tapin. Sebelumnya dihari yang sama, pada pagi harinya, Dinas Sosial Tapin juga menyalurkan bantuan ke desa Kariaman Kecamatan Piani. Banjir yang dirasakan tahun ini, nampaknya berbeda di bandingkan tahun sebelumnya. Kendati kami tak bisa menyebutkan ini dampak cuaca ekstrim atau bukan. Namun dari pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya banjir seperti ini biasa terjadi. Demikian Sugiri.

Sementara di malam yang sama, sejumlah anggota Tim Emergensi 922 Tapin memantau kondisi air sungai Tapin yang naik di Desa Banua Halat, tepatnya di muka Masjid Keramat Banua Halat. Salah seorang anggota mereka menyatakan, “Bahwa di Miawa sekitar 1 jam hujan sehingga kita waspada kalau air semakin meninggi dan meluap sampai kepermukiman penduduk, "katanya.

Kerugian akibat cuaca ekstrim berupa hujan deras yang melanda beberapa kawasan di Kabupaten Tapin beberapa pekan terakhir mencapai ratusan juta rupiah, dan merusak beberapa infrastruktur yang ada di Kabupaten Tapin seperti infrastruktur jembatan, dan ambruknya jalan. Di Kecamatan Piani terdapat 4 buah jembatan yang terputus rusak dan 1 diantaranya hanyut terbawa arus sungai yang meluap naik pada Senin (18/10) sore pukul 16:00 Wita pekan kemarin. 1 buah jembatan di desa Kariaman Kecamatan Piani terputus yang mengakibatkan salah satu kawasan desa terisolir.

Ibnu Hasim, warga desa Kariaman mengatakan, “Jembatan yang menghubungkan dua kawasan permukiman penduduk itu diterjang air bah dari Hulu kawasan atas gunung, pada senin sore kemarin dan mengakibatkan terhanyutnya jembatan yang terbuat dari kayu ulin beserta menara masjid. Kawasan tersebut beberapa hari terakhir diterjang hujan yang cukup deras, dan terakhir pada selasa sore kemarin air sudah mulai surut. Ia sangat berharap kepada Pemerintah Daerah untuk sesegeranya memperbaiki jembatan untuk mereka. Mengingat jembatan tersebut salah satu akses jalan bagi warga sekitar, “katanya.

Selain 4 buah jembatan, terdapat juga gorong-gorong jembatan yang ambruk seluas 2,5 meter, dari lebar jalan 4 meter. Akibatnya jalan ke kawasan Batu Ampar tak bisa dilalui truk, dan hanya dapat dilalui kendaraan roda empat mini dan sepeda motor. Juga tebing-tebing tinggi dikawasan Batu Ampar longsor yang tanahnya sebagian menimbuni jalan dan tergolong berbahaya.

Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tapin mendengar rusaknya infrastruktur di kawasan Piani, spontan langsung meninjau lokasi kejadian. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman didampingi Sekretaris PU, H.Masraniansyah menyatakan, “Sesegeranya akan diperbaiki, terutama jembatan yang terputus dan terhanyut. Mengingat jembatan tersebut sebagai sarana warga masyarakat sekitar yang tentunya menjadi prioritas utama. Adapun untuk membenahi infrastruktur yang rusak tersebut diperkirakan bakal menelan anggaran senilai Rp.150 juta untuk keseluruhan perbaikan dari mulai perbaikan 4 buah jembatan, perbaikan gorong-gorong, dan pembangunan tebing beton penahan longsor, “katanya.

“kita memohon kepada Pemerintah Daerah Tapin untuk sesegeranya mencairkan dananya dari APBD pos anggaran tanggap darurat, mengingat masyarakat setempat sangat membutuhkan jembatan tersebut, “pungkasnya. (Rull)

Perusahaan Telah Ganti Rugi dan Upaya Perbaiki Lingkungan

RANTAU, Perusahaan tambang batu bara telah melaksanakan konpensasi terhadap petani karet di desa Pantai Cabe Kecamatan Salam Babaris baru 50 persen. Sedangkan sisanya lagi diserahkan 15 Oktober 2010 kemarin. Masih seperti kesepakatan sebelumnya bahwa perusahaan patungan untuk mengganti rugi terhadap petani karet di Pantai Cabe. Perusahaan juga memiliki itikad baiknya untuk memperbaiki lingkungan, dengan membuat sebanyak 40 buah sedimen pond atau kolam pengedapan limbah guna mengelola limbah mereka secara keseluruhan.

Hal tersebut diungkapkan Ir.Noordin, Kepada wartawan pekan kemarin di kantornya.

Saat pembayaran ganti rugi terhadap petani karet yang terkena limbah batu bara kemarin, pihak perusahaan sepakat dan merespon keluhan petani agar perusahaan memperbaiki pengelolaan limbahnya. Bahkan Perusahaan telah membuat sedimen pond kolam pengedapannya sebanyak 40 buah yang telah dikerjakan PT.KPP, guna menutup sekaligus memproteksi titik-titik rawan lucuran limbah ke perkebunan petani. Jadi luncuran limbah dan tanah yang larut itu diendapkan, yang selanjutnya dikelola dalam sedimen pond agar tak larut ke sungai. Intinya kita alihkan lucuran limbah ke 40 buah sedimen pond kolam pengendapan yang telah dibuat.

Adapun terkait sanksi akibat ulah perusahaan pertambangan yang telah mencemari lingkungan, kata Nurdin, “itu masih dapat ditoleransi namun akan tetap terus terproses. Mengingat perusahaan masih memiliki itikad baiknya dan mau memperbaiki pengelolaan limbahnya secara keseluruhan. Diantaranya adalah reklamasi, dan pembuatan sediment pond yang tengah dikerjakan pihaknya. Sementara untuk pencabutan izin lokasi, belum sampai kesana. Toh, kalau masih ada penyelesaian disini untuk apa dibawa kesana, “pungkasnya. (Rull)

Bibit Pohon Penghijauan Kota Rantau Baru Mulai Di Tanam

RANTAU, Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Tapin telah mempersiapkan beberapa bibit pohon yang bakal di tanam di kawasan Rantau Baru, seperti pasar Keraton dan sekitar kawasan Danau. Bibit-bibit pohon tersebut sudah berdatangan dan disimpan di halaman kantor Distakober Tapin, bahkan sebagian sudah di tanam oleh petugas Distakober Tapin.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Tapin, Rajuddin Noor, melalui H.Yusdiani, S,AP, Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan, kepada wartawan Kamis (14/10) pekan kemarin.

Kata Yusdiani, “Bibit pohon tersebut diantaranya Pohon Angsana sebanyak 250 buah, Glodokan 100 buah, Pinusium 75 buah, dan Pucuk Merah 100 buah. Pohon Angsana dan Pucuk Merah sebagian sudah ditanam di kawasan Rantau Baru seperti di Pasar Keraton dan sekitar Danau. Dan tinggal sebagian seperti pohon Pinusium setinggi 3 meter, mengingat kita masih menunggu halaman pasar rampung, “katanya.

Sebagaimana keinginan Bupati Tapin dan wakil Bupati Tapin untuk mengwujudkan Kabupaten Tapin hijau dan rindang di massa mendatang, sehingga diusulkan untuk mulai melaksanakan penanaman disejumlah titik kawasan Rantau Baru. Bahkan petugas kita sudah mulai menanam bibit pohon tersebut pada Kamis kemarin, dan sebagian pohon sudah nampak terlihat tumbuh subur. “Bisa Anda lihat di sekitar kawasan Danau dan Pasar Keraton, kendati terdapat satu buah batang pohon di sekitar Danau ada pohon yang patah dikarenakan ulah usil oknum yang tidak bertanggung jawab. Namun kita tak pernah putus asa, dan akan selalu menanam guna mengwujudkan Kabupaten Tapin yang hijau dan rindang, “katanya.

Untuk itu, Ia menghimbau kepada warga masyarakat Tapin untuk bersama-sama menjaga lingkungan taman kota, bila perlu serentak turut menanam sekaligus menjaga dan merawat agar pohon yang ditanam kali ini dapat tumbuh subur dan menghijaukan kota Rantau mendatang. Sehingga anak cucu kita dimassa mendatang dapat menikmati kesejukan dari pohon yang kita tanam. Selain itu, Ia juga menghimbau kepada warga untuk tidak melakukan coret-coretan di dinding melalui cat pilox. Padahal kemarin baru saja dibersihkan dan dicat, sekarang sudah kotor lagi sehingga tidak enak dipandang. Untuk itu marilah kita menjaganya agar taman kita di kota Rantau ini selalu bersih. Demikian Yusdiani. (Rull)

Senin, 18 Oktober 2010

Jembatan Berlubang Berbahaya Bagi Pengguna Jalan

RANTAU, Ada beberapa infrastruktur jembatan yang kondisinya sangat memprihatinkan di kawasan Binuang, dan jembatan ini tergolong berbahaya bagi para pengemudi dan pengguna jalan. Diantaranya adalah jembatan jalan poros yang menghubungkan kecamatan Hatungun dan Kecamatan Binuang, jembatan yang berada di sungai Patuakan dan jembatan Bumbun kondisinya sangat buruk dan tergolong berbahaya bagi pengguna jalan, dengan kondisi jembatan berlubang. Selain itu juga ada saluran irigasi yang sempit tanpa ada batas pagar pengamanan sehingga membahayakan pengemudi dan pengguna jalan baik roda dua maupun roda empat.

Camat Binuang, Dra.Hj.Rusnaidah, M,Ap mengetahui perihal berbahayanya infrastruktur jembatan tersebut diwilayahnya langsung menyurati Dinas Pekerjaan Umum Tapin, meminta agar diperbaiki jembatan tersebut.

Dari surat bernomor 630/095/Pemb yang dilayangkan kepada Dinas Pekerjaan Umum Tapin meminta agar Pemerintah Daerah Tapin melalui Dinas PU dapat memperbaiki infrastruktur berupa jembatan yang berlubang dan berbahaya tersebut. Hal tersebut guna mencegah terjadinya kecelakaan maupun kerusakan jembatan yang lebih farah lagi.

Bahkan kerusakan beberapa infrastruktur tersebut ketika hujan lebat di akhir bulan September 2010 mengakibatkan air bah melimpah, yang akhirnya air menggenangi jalan dan mengganggu kelancaran arus lalu lintas antara Kecamatan Binuang dan Kecamatan Hatungun.

Terkait hal itu Pemerintah Daerah Tapin terutama Dinas PU Tapin langsung menanggapinya dan akan memperbaiki infrastruktur jembatan yang tergolong berbahaya bagi pengguna jalan tersebut.

Kepala Dinas PU Tapin, Ir.GT.Noorzaman yang didampingi Sekretaris PU, H.Masyranianyah menyatakan, “Secepatnya infrastruktur jembatan tersebut akan diperbaiki berbarengan dengan perbaikan jembatan lainnya. Diantaranya jembatan Gadung yang kondisinya jalan naik ke Jembatan Gadung sangat curam dan dinilai berbahaya bagi pengguna jalan. Nantinya jalan naik tersebut bakal dicor agar rata sehingga tidak lagi curam, “katanya. (Rull)

Dinas Pertanian Tapin Kembangkan Jeruk Keprok

RANTAU, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Tapin tahun ini bakal mengembangkan jeruk keprok di lahan lebak. Direktorat Perluasan Holtikultura di pusat telah memberikan bantuan bibit kepada petani di Tapin.

Hal tersebut diungkapkan Ir.Raumayanti, Kepala Dinas Pertanian Holtikultura dan Tanaman Pangan Tapin, kemarin.

Lahan seluas 40 hektar dialokasikan oleh Direktorat Perluasan Holtikultura, dan bibit jeruk keprok yang dikirim langsung kepada petani jeruk di Tapin dari Balai Penelitian Jeruk Subtropika Malang.

Jeruk Keprok yang umumnya jenis jeruk ini terlihat di jual di supermarket dan mall-mall, bahkan dikatakan mampu bersaing dengan jenis jeruk-jeruk lainnya lantaran banyak peminatnya. Sehingga wajarlah kalau jenis jeruk ini tembus pasarannya sampai ke Supermarket dengan harga jual yang lebih tinggi.

Di kabupaten Tapin untuk tanaman jeruk ada seluas sekitar 1338 hektar, yang ditanami berbagai jenis jeruk seperti jeruk siam Banjar. Dari luas areal lahan tersebut sudah diproduksi sekitar 64 persen ke daerah Kalteng dan Kaltim, sehingga Kabupaten Tapin merupakan salah satu sentra jeruk di Kalsel.

Tahun ini, Dinas Pertanian kembali meningkatkan kualitas jeruk dengan mengembangkan jeruk keprok yang terkenal manis dan banyak dijual di supermarket. (Rull)

Pemkab Tapin Bakal Terapkan LPSE

RANTAU, Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Badan Perencanaan Daerah tahun ini tengah mempersiapkan layanan transparan bagi para pemborong di Tapin. Yakni Layanan Pengadaan Barang Secara Eektronik (LPSE) yang bakal diterapkan di tahun 2011 mendatang.

Hal tersebut diugkapkan Kepala Badan Perencanaan Daerah Tapin, Ir.Yunus Azis sebagaimana dikutip dari MataBanua.

Menurutnya, ada tiga persyaratan yang mutlak dimiliki untuk menerapkan LPSE ini. Diantaranya Administrasi, SDM, dan Sarana dan Prasarana berupa perangkat pendukung LPSE. Kedua persyaratan tersebut sudah dimiliki diantaranya dokumen administrasi berupa SK dan juga SDM, dikatakan Yunus, bahwa beberapa petugas kita sudah dikirim ke Jakarta guna mengikuti pelatihan LPSE, agar nantinya mereka dapat menggunakan applikasi yang ada di LPSE. Sekarang hanya tinggal sarana dan prasarana yang masih dalam proses pengadaan barangnya saja lagi.

Penerapan LPSE ini berguna untuk mempermudah birokrasi. Disamping lebih efisiensi dalam pendataan dan juga lebih transfaran. Jadi bagi pemborong nantinya dengan LPSE yang diterapkan dapat melakukan pelelangan dan pengadaan barang secara elektronik online. Pengumuman pengadaan dan pelelangan barang oleh panitia pengadaan bakal ditampilkan secara online elektrik yang dirancang khusus untuk pengadaan dan pelelangan dikawasan itu.

Diharapkan, kita di tahun 2011 mendatang sudah menerapkan dan menggunakan LPSE ini, sesuai anjuran Pemerintah Pusat terhadap seluruh daerah terkait LPSE ini. Demikian Yunus. (Rull)

Hotspot Pemkab Tapin Kembali Dapat Digunakan

RANTAU, Jaringan Internet gratis Hotspot Pemkab Tapin yang tersambar petir beberapa waktu lalu akhirnya sudah dapat diperbaiki oleh teknisi IT di Bagian perlengkapan Pemkab Tapin. Menurut Arifin Noor Atma, Kepala Bagian Perlengkapan Pemkab Tapin, “Hotspot kita sudah normal kembali, dan beberapa perangkat yang rusak lantaran tersambar petir beberapa waktu lalu sudah diganti, “katanya.

Andi pengguna Internet Hotspot Pemkab Tapin mengatakan, “Hotspot di Pemkab Tapin sudah terkoneksi dengan Internet, dan baru saja dicoba. Tidak seperti sebelumnya yang tidak bisa koneksi, “katanya.

Ia menggunakan Hotspot untuk membuka Facebook dan Chatting. Sementara lain hallnya Chokki, Ia justru merasa riskan menggunakan jaringan non nirkabel seperti Hotspot di Pemkab Tapin. Alasanya, Ia merasa takut sehingga lebih baik ke warnet. “Di warnet untuk unggah foto dan dokumen masih bisa ditoleransi meskipun bandwith terbagi setiap satu PC komputer, sementara kalau di jaringan non nirkabel seperti Hotspot, tahu kenapa saya Paronoid yang merasa riskan privasi email diambil orang lantaran ada beberapa software seperti cain and abel, “katanya. (Rull)