JavaScript is required to view this page. 3 Okt 2011

Senin, 03 Oktober 2011

Musim Kemarau Produksi Karet Menipis

RANTAU, Setelah mengalami anjloknya harga karet beberapa waktu lalu, kini petani karet rakyat di Tapin menghadapi kondisi cuaca di musim kemarau. Musim kemarau dikeluhkan petani karet di Desa Kariaman, Kecamatan Piani, karena getah karet juga ikut mengering. “Musim kemarau, getah karet yang disadap ada sebagian batang yang tidak menetes sama sekali ke mangkok tadah, “kata H.Suni, petani karet di Kariaman.

Bahkan sebagian petani karet, pada musim kemarau seperti ini sengaja tak menyadap karetnya karena dikuatirkan kualitas karetnya justru semakin buruk. “Untuk itu dibiarkan saja pohon karetnya tak disadap selama musim kemarau ini, “katanya kemarin.

Sementara terkait kondisi demikian, Ir.Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin mengakui pada musim kemarau seperti ini getah karet tidak memproduksi sesuai dengan yang diharapkan petani. “Biasanya pada musim kemarau, produksi getah karet menurun dan ini tentunya sangat berdampak pada petani rakyat, “katanya, Jum’at (30/9) kemarin.

Sementara, lanjut Sufian, bagi perusahaan karet pada musim seperti ini dikatakannya tak bermasalah bagi mereka. Hal itu karena perkebunan karet mereka terawat dengan baik. Alasannya, karena pihak perusahaan sebelum memasuki musim kemarau, pohon karet mereka itu di beri pupuk dengan baik sehingga musim tak mempengaruhi produksi mereka.

Nah bagi petani karet rakyat, di jelaskan Sufian, ini mesti diperhatikan. “Dalam menyingkapi persoalan pada musim kemarau ini, dimana produksi getah karet menipis itu biasanya sebelum memasuki musim kemarau pohon karet diberi pupuk kandang yang banyak. Hal itu agar pohon karet milik petani rakyat tetap dapat memproduksi kendati di musim kemarau seperti saat ini, “katanya.

Pupuk kandang dapat diperoleh dan dibuat sendiri, dijelaskannya, bahannya sendiri berasal dari kotoran hewan ternak seperti kotoran sapi, ayam, kelalawar, dan lain sebagainya. Atau menggunakan pupuk organik dimana pupuk yang berasal dari bahan organik berupa pupuk kandang, jerami sisa panen, limbah ternak, dan lain sebagainya. Demikian Sufian. (Rull)