JavaScript is required to view this page. 14 Feb 2011

Senin, 14 Februari 2011

Proporsi Makanan Rumah Tangga di Tapin Ikan Segar

RANTAU, Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin, Bastian Noor kepada MataBanua menyatakan, “Proporsi terbesar belanja makanan rumah tangga di Kabupaten Tapin adalah untuk membeli ikan segar, dalam sehari terdapat 8 buah mobil box jenis kap terbuka itu setiap harinya menjual ikan di pasar Rantau itu habis setiap harinya. Jadi dalam sehari itulah ikan yang dikonsumsi warga Tapin, “katanya.
Hal senada dengan data di BPS Tapin, bahwasanya data total pengeluaran makanan, proporsi terbesar belanja makanan rumah tangga adalah untuk membeli ikan segar sebesar 16,14 persen. Hal ini karena pola makan masyarakat Tapin yang cenderung untuk mengkonsumsi ikan.

Oleh karena itu, Dinas Perternakan dan Perikanan Tapin di tahun 2011 ini terus meningkatkan salah satu potensi perikanan di Kabupaten Tapin ini. Diantaranya dengan meningkatkan pola pengembangan budidaya kolam dan keramba ikan.
Tahun 2011 ini, Disnakan Tapin memiliki dana alokasi khusus (Dak) 2011 dari Pemerintah pusat yang rencananya dana itu akan diarahkan ke sektor perikanan seperti pembangunan keramba apung bagi pertenak ikan, pengembangan dan peningkatan produksi perikanan seperti di Balai Benih Ikan (BBI) di Desa Linuh, pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap, pengembangan sarana dan prasarana perikanan budidaya, pengawasan dan pengendalian sumber daya perikanan, pembinaan usaha dan pemasaran perikanan seperti keramba jaring apung, pengembangan fasilitas perikanan BBI Linuh di Kabupaten Tapin, Pengadaan pengawasan ikan dan perbaikan serta renovasi kolam ikan masyarakat, katanya.

Kabupaten Tapin memiliki potensi perikanan yang besar, dan hingga saat ini masih terus dikembangkan dengan berbagai pola pengembangan. Diantaranya pengembangan budidaya kolam, dan pengembangan budidaya keramba. Salah satunya yang terkenal didaerah ini adalah Balai Benih Ikan (BBI) di desa Linuh kecamatan Bungur. Lokasi BBI ini tepat berada disamping irigasi Linuh, di BBI ini kapasitas 15 juta bibit anak ikan berbagai jenis ditampung dalam keramba dan kolam. Berbagai jenis ikan yang ada di lokasi tersebut seperti ikan nila, ikan patin siam, gurami, nila gip, baung, jelawat, gabus dan ikan mas.

Sementara pembesarannya bibit ikan itu adanya di desa Masta Kecamatan Bakarangan kabupaten Tapin. Budidaya keramba ikan yang semakin hari semakin berkembang meningkat ini di kelola secara swadaya oleh masyarakat Desa masta. “Mereka ambil bibit ikan di BBI Linuh, dan membesarkan ikan di Keramba hingga panen tiba, “katanya.

Setiap penen ikan mereka menjualnya kepasar. Bahkan mereka sudah memiliki pangsa pasar sampai keluar daerah seperti Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.
Saat ini sudah berdiri sekitar 350 keramba lebih, dengan hasil minimal 2,5 ton. Dalam jangka waktu 40 hari petani ini dapat menghasilkan sekitar 40 ton ikan. Dan juga untuk benih ikan, kita sudah berhasil memproduksi ikan sebanyak 25 juta bibit benih dari jenis ikan mas dan nila. Sejumlah produksi ikan yang terdapat di Tapin rata-rata berkualitas baik dibandingkan di daerah lain. Dimana banyak pembeli-pembeli ikan dari luar daerah lebih memilih mengambil produksi ikan di Kabupaten Tapin. Pasalnya, disamping harga yang terjangkau tentunya memiliki kualitas produksi ikan yang baik. Kedepan, lanjut Bastian, kita akan dan terus membina mereka. Terutama dalam hal panen raya. Diharapkan petani bisa serentak memanen ikan secara bersama-sama. Demikian Bastian. (Rull)