JavaScript is required to view this page. 18 Nov 2010

Kamis, 18 November 2010

Pulau Kadap Atau Tempat Jin Buang Anak Jadi Areal Lahan Sawit



RANTAU, Tiga hari sebelum pelaksanaan penanaman plasma sawit perdana, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin, Ir.Sufian Noor bersama sejumlah staf dan Kabid-nya Senin (15/11) sore kemarin meninjau lokasi tempat dilaksanakan penanaman sawit perdana di kebun plasma yang bakal di kelola oleh masyarakat setempat.
Dilokasi tersebut Manager Plasma Sawit Binuang PT.KIU, Sanawi Mar’uf, bersama sejumlah karyawan terlihat tengah mempersiapkan kegiatan pelaksanaan penanaman plasma perdana PT.KIU di lokasi tempat yang dahulunya di kenal sebagai pulau kadap (red.gelap) atau tempat jin buang anak kini terhampar ladang sawit yang luas.

Sufian Noor, Kadis Hutbun Tapin mengatakan, “Hadirnya beberapa investor ke Kabupaten Tapin tentunya membawa berkah bagi Tapin dan telah merubah lokasi yang dahulunya sebagai pulau kadap atau tempat jin buang anak kini terhampar ribuan pohon sawit. Menurutnya, masuknya sawit ke daerah ini kita optimis kedepannya perekonomian masyarakat Tapin dapat terdongkrak naik. Kita menilai sektor sawit akan mempengaruhi perekonomian wilayah Tapin sebagaimana karet yang di lakoni petani di kawasan atas.
Lanjut Sufian, “Turunnya harga karet itu sangat berpengaruh terhadap Perekonomian wilayah. Buktinya, waktu itu dealer kendaraan di pasar Rantau turut pusing, lantaran petani tak bisa bayar kredit. Kembali naiknya harga karet, petani pun bergairah dan bersemangat lagi, “kata pria yang akrab di sapa Ufi ini terhadap wartawan.
Dari pengalaman kita waktu jadi camat, lanjut Ufi, “Kalau mau tahu banyaknya model kendaraan terbaru, itu lebih banyak di dataran atas tempat petani karet bermukim ketimbang di dalam kota Rantau sendiri. Kondisi demikian menandakan perekonomian mereka mencukupi dengan bertani karet, “katanya.

Kita ingin sawit kedepannya juga seperti karet. Dimana dapat mempengaruhi perekonomian wilayah. Contohnya, seperti baru-baru tadi kita mengunjungi kawasan daerah Riau di Pulau Andalas (Sumatera), dimana hampir seluruh lahan mereka dipenuhi perkebunan sawit yang di kelola pihak perusahaan maupun masyarakat setempat. “Karena telah begitu makmur dengan adanya sawit, sampai-sampai warganya bisa mensekolahkan anaknya dengan jenjang yang tinggi bahkan sampai ada yang berobat ke Singapore, “pungkasnya. (Rull)

Pengerjaan Proyek Gedung Serba Guna Mencapai 36 Persen

RANTAU, Proyek pembangunan Gedung Serba Guna di Desa Labung Kecamatan Tapin Tengah saat ini baru mencapai 36 persen pekerjaan. Dibangunnya Gedung Serba Guna oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin untuk masyarakat setempat yang ingin melaksanakan berbagai kegiatan kemasyarakatan seperti pertemuan, olahraga, musyawarah, kesenian, dan aktifitas sosial lainnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman melalui Kabid Cipta Karya, Ir. Edy Prayitno menyatakan, “Pembangunan Gedung Serba Guna yang menelan anggaran senilai Rp.900 juta tersebut dimulai sejak bulan September 2010 kemarin. Dan kedepannya setelah pengerjaan rampung, pengelolaannya akan diserahkan kepada Pemerintahan Desa dan Kecamatan setempat. Diharapkan dengan adanya Gedung Serba Guna di kawasan itu akan memiliki nilai plus bagi Desa Labung nantinya, “katanya.

Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi III DPRD Tapin, H.Sulaiman Noor. Menurutnya, “Dengan dibangunnya Gedung Serba Guna bagi masyarakat di Desa Labung Kecamatan Tapin Tengah ini tentunya akan memberikan kemudahan masyarakat untuk melaksanakan aktiiftas sosial seperti musyawarah desa, olahraga, rapat dengar pendapat, dan sebagainya. Pengerjaannya oleh Dinas Pekerjaan Umum itu sudah mencapai 36 persen, “katanya sebagaimana dikutip dari MataBanua usai meninjau proyek pembangunan tersebut. (rull)