JavaScript is required to view this page. 2011

Jumat, 09 Desember 2011

Warga Pipitak Jaya Mulai Manuggal Padi


RANTAU, – Menjelang musim tanam, warga Pipitak Jaya Kecamatan Piani menggelar manuggal (Red.sebuah tradisi adat dayak Piani setiap memasuki musim tanam) pada Senin (28/11) kemarin. Acara manuggal ini dihadiri oleh ratusan warga dayak Pipitak Jaya (Piani), Malinau, Padang Batung, Bidukun, Balaiwan, dan Harakit.

Apa yang disebut Manuggal adalah prosesi tradisi warga Tapin didataran atas seperti di desa Pipitak Jaya kecamatan Piani. Manuggal dengan menggunakan alat yang disebut kurung-kurung adalah semacam karya warga dayak setempat sebagai tanda dimulainya manuggal padi di lahan yang baru dibuka dipegunungan, setelah dilakukan pembakaran. Alat kurung-kurung ini yang terbuat dari bambu dan ulin dibawahnya. Alat ini dapat mengeluarkan irama suara sekaligus juga membuat lubang tanam.

Sugiannor, Kepala Desa Pipitak Jaya didampingi Satran B, warga masyarakat Pipitak Jaya, mengatakan, “Manuggal yang digelar ini merupakan tradisi adat warga dayak Pipitak Jaya setiap menjelang musim tanam, dimana warga dayak secara berkelompok berasal dari daerah Pipitak Jaya, Malinau, Harakit hingga warga dayak Loksado datang menghadiri atas undangan tokoh adat di kawasan setempat. Hal yang menarik dan menjadi ciri khas tradisi budaya dari manuggal ini adalah mengadu irama suara yang berasal dari kurung-kurung yang dihempaskan warga ke tanah hingga membuat lubang tanam benih. Hal itu sebagai tanda dimulainya manuggal padi diatas lahan yang baru dibuka, “katanya.

Dijelaskannya, “kurung – kurung terbuat dari batang bambu, ulin, dan rotan, dimana alas dasarnya untuk membuat lubang tanam selanjutnya dimasukan bibit padi. Adapun benih yang ditanam adalah benih duyung yang memiliki ciri khas rasa tersendiri (istimewa). Cara menanam petani disini adalah dengan cara bergontong royong dalam mengolah lahan mereka, mulai dari membuka lahan dengan terlebih dahulu menebang pohon dan membersihkan lahan, hingga membakar. Selanjutnya menanam bibit benih (manuggal) dan panen, “jelasnya.

Di lain sisi, Sugiannor kepala desa Pipitak Jaya, menambahkan, “Adapun hasil panen dari hasil manuggal ini, kita konsumsi dan dinilai cukup untuk makan selama tiga tahun. Kita pernah gagal tanam pada tahun 2009-2010 kemarin, karena cuacanya waktu itu hujan terus hingga tak bisa membuka lahan dan melakukan pembakaran, apalagi manuggal. Dan benih tahun-tahun sebelumnya itu masih cukup untuk konsumsi kita disini, “katanya.

Sementara Kepala Adat Pipitak Jaya, Rusdiansyah, mengatakan, “Manuggal yang dilaksanakan diawali dengan tanda mengetuk kurung-kurung ke tanah hingga menimbulkan suara oleh puluhan warga yang hadir diacara. Dimana bila ada suara yang baik itu ditingkatkan lagi, dan bila suara belum baik itu diperbaiki, “katanya.

“Adapun manuggal kali ini dilaksanakan di Pipitak Jaya, sebagai ajang silahturahmi antara warga dayak Pipitak Jaya dengan warga dayak di Hulu Sungai Selatan. Bergantian dilaksanakan tempatnya setiap tahunnya, kalau tahun lalu di Harakit, dan tahun ini dilaksanakan di Pipitak Jaya, “katanya. (Rull)

Jumat, 25 November 2011

Nobar Indonesia VS Malaysia

RANTAU, – Semarak nonton bareng final sepak bola Indonesia vs Malaysia pada Senin (21/11) malam kemarin juga meriah di kota Rantau sekitarnya, terutama di salah satu caffee yang ada di taman Basimban Alun-ALun Kota Rantau dan di depan kantor BNI cabang Rantau yang menyediakan layar proyektor untuk nonton bareng final sepak bola Sea Games XXVI. Penonton dari mulai pedagang pentol, tukang parkir, pengunjung caffe, hingga warga jauh yang sengaja ikut nonton kesebalasan negaranya bertarung. Penonton berjubel hingga duduk asyik di trotoar jalan.

“Mau pulang ke Binuang habis datang dari Kandangan, namun sepak bola sudah dimulai. Ya kita ikut nonton bareng saja di sini, “kata Ahim, warga Binuang sambil nonton diatas kendaraannya dipinggir jalan alun-alun kota Rantau.

Begitu juga Dayat, pedagang Pentol “Ya sambil mengais rezeki berdagang mas, sekalian nonton aksi Tibo dengan rekan-rekannya di final, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, dan semoga juga untung dua kali. Untung sambil dagang, bisa nonton bareng juga, “katanya.

Antusias warga masyarakat untuk menyaksikan penampilan tim Garuda Muda melawan kesebelasan dari Malaysia memang sangat besar, teriakan dukungan terlontar ketika tim garuda muda menyerang kandang lawan kesebelasan Malaysia, hingga suasana nonton bareng terasa menegangkan. Di babak pertama, tim kesebelasan Garuda Muda membobol gawang Malaysia melalui tandukan kepala Gunawan dari umpan rekannya di tendangan sudut. Namun tak berapa lama, Malaysia membalasnya hingga menyamai kedudukan dengan skor 1:1. Hingga akhirnya penonton harus menerima kekecewaan saat Indonesia gagal mendapatkan mendali emas di Sea Games XXVI, Indonesia harus takluk di adu finalti dengan kesebelasan negeri Malaysia. (Rull)

Minggu, 20 November 2011

Jeruk Tapin Buah Eksotik Indonesia


RANTAU, Jeruk Tapin setelah masuk istana beberapa waktu lalu, kembali tampil di Batam Agribusiness Expo 2011 dalam ajang promosi buah segar dari seluruh daerah di Indonesia sesuai tema yang diangkat pada Batam Agri Business Expo 2011 ‘Buah Eksotik Indonesia’ dalam rangka mendukung program hasil pertanian di pasar domestik. Batam Agribusiness Expo 2011 dilaksanakan mulai tanggal 10 sampai dengan 13 November 2011, di Mega Mall Batam Center.

Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Tapin, H.Masyraniansyah, mengatakan, melalui Kepala Bidang Produksi Perlindungan Tanaman, Wagimin, mengatakan, “Setiap event-event Nasional yang diselenggarakan, Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Dinas Pertanian dan Holtikultura mengirim produk andalan pertanian, dan dalam event tersebut kita pernah juara, “katanya kemarin.

Sebagaimana kita ketahui, lanjut Wagimin, Kabupaten Tapin merupakan salah satu sentra tanaman jeruk siam Banjar, bahkan hingga saat ini telah dikembangkan jeruk siam banjar seluas 1.141 hektar yang tersebar di beberapa kecamatan seperti kecamatan Candi Laras Utara, Candi Laras Selatan, Tapin Utara, Tapin Selatan, Binuang, dan Kecamatan Lokpaikat. “Untuk Kecamatan Tapin Tengah di Desa Suka Ramai itu ada lahan jeruk seluas 2.250 hektar yang dibangun dengan sistem gora diatas lahan tidur yang berpotensi dapat dimanfaatkan untuk percepatan tanaman, “pungkasnya. (Rull)

Jumat, 28 Oktober 2011

Setiap Kecamatan Dapat Jatah 2 Ekor Hewan Kurban

RANTAU, – Pemerintah Kabupaten Tapin dalam rangka turut serta memeriahkan Hari Raya idhul Adha 2011 tengah menyediakan sekitar 42 ekor hewan kurban untuk keperluan beberapa instansi seperti kecamatan dan masyarakat.

“Ada 42 ekor hewan kurban yang telah disiapkan Pemerintah Daerah diantaranya untuk seluruh kecamatan di Tapin, TP-PKK Tapin, Pondok Pesantren, dan Majelis Taklim, “kata Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Tapin, H.Syarkawie Amberi, Selasa (25/10) kemarin diruang kerjanya.

Rencananya ke-42 hewan kurban tersebut di berikan kepada 12 kecamatan di Tapin. “Setiap kecamatan masing-masing mendapatkan 2 ekor hewan kurban, direncanakan pihak kecamatan menyerahkan ke panitia pemotongan hewan kurban di wilayah kecamatannya. Jumlah seluruhnya 24 ekor hewan kurban untuk kecamatan. Selebihnya akan diserahkan ke beberapa majelis taklim dan pondok pesantren yang ada di kabupaten Tapin, “katanya.
Menjelang hari raya Idhul Adha 2011, kebutuhan hewan kurban tentunya meningkat di tengah masyarakat. Lantas bagaimana stok hewan kurban di Kabupaten Tapin menjelang hari raya kurban.

Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin, Ir.Bastian MAP memastikan stok hewan kurban jenis sapi maupun kambing di Kabupaten Tapin menjelang hari raya idhul adha dinilai masih mencukupi. Persediaan hewan kurban yang telah disiapkan untuk hari raya idhul adha ada sekitar 300 ekor sapi yang dipastikan bebas penyakit.
“Jangan kuatir untuk stok sapi dan kambing untuk warga Tapin menjelang hari raya idhul adha kita sudah siapkan, bahkan stok hewan kurban dinilai mampu mencukupi kebutuhan hewan kurban bagi masyarakat Tapin bahkan pihaknya juga menyanggupi kebutuhan hewan kurban bagi perusahaan di daerah ini, “katanya.

“Selain itu kita juga selalu fokus terhadap kualitas hewan kurban yang ada sebanyak 300 ekor itu.dan untuk memastikan hewan kurban bebas penyakit, kita juga dibantu oleh dokter hewan yang didampingi 7 orang petugas teknis yang selalu memantau kondisi kesehatan hewan kurban di Tapin, “katanya.

Dikatakannya untuk sapi yang siap dijadikan hewan kurban, usianya harus mencapai 1 hingga 2 tahun dan tidak cacat. Untuk hewan kurban di Tapin ada 2 jenis sapi, yakni sapi Bali dan sapi putih atau jenis peranakan ungule. Jadi untuk kebutuhan hewan kurban tidak perlu mendatangkan sapi dari luar daerah, karena pasokan sapi masih cukup. (Rull)

Pagar Rumah Sakit Datu Sanggul Mulai dikerjakan

RANTAU, – Tahun 2011 ini, Pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum melanjutkan kembali pengerjaan pembangunan RSUD.Datu Sanggul Rantau. Diantaranya pengerjaan pagar dan drainase rumah sakit yang dianggarkan dana senilai Rp.2.250.000.000 dengan target penyelesaian di tahun 2012 nanti.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas PU Tapin, Ir.GT.Noorzaman melalui Kepala Bagian Cipta Karya, Edy Priyatno, Selasa (25/10) kemarin diruang kerjanya.

Sebagaimana terlihat mulai Selasa (25/10) pagi kemarin, kontraktor pelaksana mulai terlihat bekerja berpacu dengan waktu. Pertama yang dikerjakan mereka adalah membongkar pagar halaman rumah sakit yang dulu dan masih berdiri dan mulai memberesi untuk membangun fondasi pagar.

“Tahun 2011 ini kita kerjakan fondasinya lebih dahulu. Rencananya dengan anggaran dana tersebut kita bangun pagar sekeliling di rumah sakit tersebut, “katanya. (Rull)

Senin, 03 Oktober 2011

Musim Kemarau Produksi Karet Menipis

RANTAU, Setelah mengalami anjloknya harga karet beberapa waktu lalu, kini petani karet rakyat di Tapin menghadapi kondisi cuaca di musim kemarau. Musim kemarau dikeluhkan petani karet di Desa Kariaman, Kecamatan Piani, karena getah karet juga ikut mengering. “Musim kemarau, getah karet yang disadap ada sebagian batang yang tidak menetes sama sekali ke mangkok tadah, “kata H.Suni, petani karet di Kariaman.

Bahkan sebagian petani karet, pada musim kemarau seperti ini sengaja tak menyadap karetnya karena dikuatirkan kualitas karetnya justru semakin buruk. “Untuk itu dibiarkan saja pohon karetnya tak disadap selama musim kemarau ini, “katanya kemarin.

Sementara terkait kondisi demikian, Ir.Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin mengakui pada musim kemarau seperti ini getah karet tidak memproduksi sesuai dengan yang diharapkan petani. “Biasanya pada musim kemarau, produksi getah karet menurun dan ini tentunya sangat berdampak pada petani rakyat, “katanya, Jum’at (30/9) kemarin.

Sementara, lanjut Sufian, bagi perusahaan karet pada musim seperti ini dikatakannya tak bermasalah bagi mereka. Hal itu karena perkebunan karet mereka terawat dengan baik. Alasannya, karena pihak perusahaan sebelum memasuki musim kemarau, pohon karet mereka itu di beri pupuk dengan baik sehingga musim tak mempengaruhi produksi mereka.

Nah bagi petani karet rakyat, di jelaskan Sufian, ini mesti diperhatikan. “Dalam menyingkapi persoalan pada musim kemarau ini, dimana produksi getah karet menipis itu biasanya sebelum memasuki musim kemarau pohon karet diberi pupuk kandang yang banyak. Hal itu agar pohon karet milik petani rakyat tetap dapat memproduksi kendati di musim kemarau seperti saat ini, “katanya.

Pupuk kandang dapat diperoleh dan dibuat sendiri, dijelaskannya, bahannya sendiri berasal dari kotoran hewan ternak seperti kotoran sapi, ayam, kelalawar, dan lain sebagainya. Atau menggunakan pupuk organik dimana pupuk yang berasal dari bahan organik berupa pupuk kandang, jerami sisa panen, limbah ternak, dan lain sebagainya. Demikian Sufian. (Rull)

Kamis, 22 September 2011

Refreshing Bersama Keluarga di Taman Kota Rantau Menjadi Pilihan

RANTAU, Taman Basimban Rantau yang berlokasi di alun-alun kota Rantau dan Taman Sirang Pitu ternyata menjadi salah satu lokasi yang asyik dan santai. Buktinya taman ini kerap dipadati mereka yang sengaja menghabiskan waktu petang di lokasi ini, baik mereka yang ingin berolahraga, bersantai bersama keluarga, maupun kumpul bersama teman-teman sekedar menikmati beraneka penganan atau secangkir kopi, dan teh hangat di caffe yang ada di lokasi.

Taman Basimban memang tempat yang asyik untuk santai bersama keluarga. Karena taman yang terletak dijantung kota Rantau di lengkapi dengan fasilitas olahraga seperti lapangan tennis, lapangan basket, lapangan sepak bola, dan jalur track untuk jogging mengelilingi lapangan sepak bola Dwi Dharma Rantau. Selain itu, didukung pula dengan fasilitas wahana bermain anak dan warung sejenis caffe, beserta pedagang aneka penganan dan minuman yang turut menyemarakan suasana sore.

Beragam pohon dengan macam-macam jenisnya sebagai penghijauan kota yang ditanam di taman itu dan nampak terlihat terawat dengan baik. Begitu juga dengan berbagai jenis patung dan wahana permainan anak-anak, maupun kebun binatang mini menambah keunikan taman yang ada di kota Rantau ini.

Warga yang datang ke taman ini bukan hanya warga kota Rantau saja ternyata, juga ada warga yang tinggal di Kecamatan Bakarangan, Kecamatan Piani, Kecamatan Tapin Selatan, Kecamatan Lokpaikat, dan Kecamatan Bungur. Mereka biasa datang saat hari libur atau akhir pekan. Taman Basimban Alun-Alun Kota Rantau dan Taman Sirang Pitu mulai ramai pengunjung pada pukul 16:00 Wita, dimana Pedagang terlihat sudah ada menempati lapak daganganya lebih dahulu sejak siang harinya.

Acil Yana, warga Desa Banua Halat, mengatakan, “Akhir pekan sore sabtu atau minggu sore kita jalan-jalan bersama keluarga ke Taman Basimban dengan membawa anak dan istri untuk santai sekaligus membawa anak bermain di wahana permainan bom-bom car, permainan kolam pemancingan atau odong-odong. Dan semua itu aman bagi keluarga untuk digunakan, “kata Yana.

Taman Basimban Rantau dan Sirang Pitu adalah salah satu asset Pemerintah Daerah Tapin yang di kelola oleh beberapa instansi Pemkab Tapin seperti Dinas Tata Kota dan Kebersihan Tapin, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata, dan TP-PKK Tapin.
Kepala Dinas Tata Kota dan Kebersihan Tapin, H.Rajudin Noor melalui Kabid Pertamanan dan Kebersihan, H.Yusdiannor ketika ditemui di taman kota mengatakan, “Hampir setiap harinya kita bersihkan taman ini, dan juga menebang pohon di taman yang sudah nampak layu sambil memotong rumput liar. Sekaligus juga membersihkan areal taman tersebut, dimana ada petugas kebersihan kita yang bekeja secara bergantian khusus membersihkan areal taman agar nampak selalu bersih dan nyaman, “katanya.

Selain itu kita juga telah meletakan tempat sampah di kawasan pertamanan, agar para pengunjung maupun pedagang membuang sampah pada tempatnya. “Kita meng-imbau kepada pedagang maupun pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya yang memang sudah disediakan oleh Dinas Tata Kota dan Kebersihan Tapin. Untuk itu mari kita jaga kebersihan dan kenyamanan taman ini untuk kita semua, “katanya kemarin.
Lanjut Ia, Rencananya di taman Basimban ini Distakober Tapin akan meletakan tempat duduk seperti yang ada di Danau Rantau Baru, dan itu tengah kita usulkan kepada Pemerintah Daerah. Namun sayangnya beberapa fasilitas di sekitar taman seperti ruko caffe, tempat duduk taman, patung, wahana bermain anak-anak dan fasilitas olahraga itu Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata yang mengelolanya, bukan Dinas Tata Kota dan Kebersihan Tapin. “Di kedua taman tersebut kita hanya mengurus kebersihan dan menata keindahan taman dan pepohonan yang ada di dua taman tersebut, “katanya.

Senin, 19 September 2011

Bupati Tapin Siapkan Generasi Muda Qur’ani

RANTAU, Dalam rangka menumbuhkembangkan kesemarakan keagamaan di bumi ruhui rahayu ini, sesuai visi kabupaten Tapin menuju masyarakat yang religius dan sejahtera, dan misinya menjadikan kota Serambi Madinah. Pemkab Tapin telah membangun sebuah pondok pesantren yang menyatu dengan kawasan islamic centre dalam rangka menyiapkan generasi muda qur’ani.

Sebagaimana dikatakan BUpati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP di peresmian malam nuzul qur’an beberapa waktu lalu. “Tahun 2011 ini Pemerintah Daerah Tapin setelah membangun Pendopo dan Surau (langgar) dengan sistem konstruksi panggung di lokasi tempat direncanakan Pemda di kawasan Rantau Baru, kembali Pemerintah Daerah Tapin melanjutkan pembangunannya dilokasi yang sama berupa bangunan fasilitas pendukung pondok pesantren berupa Perpustakaan, Wisma Pengajar, dan Guest House (Asrama).

Pondok pesantren yang dibangun di kawasan Rantau Baru saat ini telah direncanakan cukup matang oleh Pemkab Tapin, dimana pada kawasan pondok pesantren yang dibangun ke depannya juga direncanakan menjadi Islamic Centre di daerah yang di kenal sebagai kampungnya para datu, “katanya.

Dikatakan Bupati, Ponpes ini dibangun untuk menampung anak-anak di Tapin yang ingin memperdalam ilmu al-qur’an baik dari segi kualitas membacanya maupun hafalanya. Karena di ponpes ini rencananya akan mendatangkan pengajar ahli qur’an dari luar daerah yang siap membimbing anak-anak didaerah ini sehingga mereka menjadi ahli qur’an. “Bahkan kalau sudah berjalan, mantan bupati Tapin H.Akhmad Makkie bersedia turun langsung membina dan mengelola para santri ini di pondok pesantren yang dibangun pemda Tapin, “katanya.

Di informasikan, lanjut Bupati, “bahwa kami bersama H.Akhmad Makkie, selaku pengasuh wilayah LPP-TKA-BKPRMI Provinsi Kalsel dan juga mantan Bupati Tapin dua periode, H.Akhmad Makie sepakat bahwa di Pondok pesantren hafal al-qur’an yang saat ini telah di bangun di kawasan Rantau Baru nanti harapannya akan digunakan oleh para santri yang di wisuda maupun santri yang hadir dan qori yang ada di Tapin. Mereka nanti akan belajar di pondok pesantren yang sedang di bangun Pemkab Tapin untuk lebih mendalami al-qur’an. Juga pondok pesantren yang di bangun di kawasan Rantau Baru ini di nilai lebih istimewa. Karena disamping dikerjakan pembangunan pondok pesantren, juga dilokasi tersebut turut dibangun kawasan Islamic Centre. Nantinya pondok pesantren dan Islamic Centre tersebut akan digunakan untuk berbagai aktifitas keagamaan dan para santri yang diwisuda ini dapat belajar di ponpes untuk lebih mendalami isi kandungan al-qur’an, “katanya.

Di lain sisi, Kepala Dinas PU Tapin saat diwawancarai beberapa waktu lalu mengatakan, “terkait perkembangan ponpes Islamic Centre, Saat ini pembangunan fisik yang sudah berdiri megah adalah Pendopo dan surau (langgar) pengerjaan tahun 2010 lalu dengan sistem kontruksi panggung yang saat ini tinggal tahap penyelesaian. Tahun 2011 ini, Pemerintah Daerah Tapin melalui Dinas Pekerjaan Umum akan melanjutkan kembali pembangunan fasilitas pendukung di kawasan Pondok pesantren berupa Perpustakaan, Wisma Pengajar, dan Guest House (Asrama). Pembangunan fasilitas pendukung tersebut dianggarkan dana senilai Rp.3 Miliar, di mana saat ini masih dalam proses tahapan perencanaan, “kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gusti Noorzaman yang diamini Kepala Bidang Cipta Karya, Edy Priyanto, kemarin.

Secara teknis, dijelaskannya, bahwa pembangunan perpustakaan tersebut meliputi ruang baca, ruang arsip dan buku, tempat untuk diskusi, dan teras. Sementara pembangunan wisma pengajar meliputi ruang tamu sekitar 4 buah, kamar tidur, toilet dan kamar mandi, serta teras sedikitnya 2 buah untuk bagian depan dan belakang.
“Adapun sistem bentuk kontruksi bangunannya kita menggunakan sistem kontruksi panggung, seperti dua buah bangunan yang sudah dikerjakan sebelumnya yakni Surau dan Pendopo. Kendati demikian, kita juga tetap menggunakan kubah seperti bangunan-bangunan yang telah dibangun di daerah ini, “pungkasnya. (Rull)

Jumat, 16 September 2011

Warga Miawa Minta Perbaiki Jalan Rusak di Liang Tadung

RANTAU, Warga Miawa masih mengeluhkan kondisi jalan di Liang Tadung Baramban Kecamatan Piani, akses jalur Kota Rantau menuju Miawa yang kondisinya kian hari semakin memprihatinkan ini membuat warga yang biasa melintasi jalur itu merasa kesulitan. Pasalnya, jalur Rantau menuju Miawa saat ini dibeberapa titik lokasi seperti di Liang Tadung kondisinya rusak farah dengan aspal terkelupas, jalanan berlubang berbentuk kubangan air. Dimana menurut Aspan, tokoh masyarakat Miawa mengatakan jalanan seperti itu bukanlah kenyamanan yang didapati, melainkan kesulitan bagi warga masyarakat pengguna jalan yang melintasinya.
Warga Miawa berharap kepada Pemerintah Daerah Tapin agar mempercepat perbaikan jalan Rantau Miawa terutama di beberapa titik ruas jalan yang kondisinya rusak farah. “Aparatur Pemerintah (PNS) yang bertugas sehari-harinya didaerah Miawa seperti guru, bidan desa, PPL, maupun warga masyarakat Miawa sangat berharap sekali kepada pemerintah daerah adanya perbaikan jalan yang rusak tersebut, “katanya kemarin .

Di kecamatan Piani jalur Bitahan, Ayunan Papan-Miawa yang merupakan akses antar kecamatan jalan kabupaten pada musim hujan, jalan becek penuh lumpur dan juga licinnya jalan seakan menjadi musuh alami. Karena banyak pengendara yang tergelincir di jalan saat melintasi jalur tersebut. Begitupun sebaliknya pada musim panas, debu menemani perjalanan, karena lintasan tersebut kerap dilintasi truk pengangkut hasil tambang golongan C seperti bahan material batu gunung dan pasir.
Begitupun masyarakat setempat menyatakan, rusaknya jalan juga menghambat aktifitas warga yang biasa membawa hasil perkebunan untuk di jual ke pasar.

“Guru hadir tepat waktu, murid kabur pulang main kelereng ” Demikian gambaran suasana pendidikan di Kabupaten Tapin terutama di daerah perdalaman di Kecamatan Piani, Desa Kariaman, dan Desa Pipitak Jaya.

Menjadi guru yang ditugaskan sekaligus ditempatkan Pemerintah di kecamatan Piani memang tak mudah. Pasalnya para guru ini haruslah gigih setiap harinya, terutama saat melintasi perbukitan naik turun gunung diatas jalan sepanjang 24 KM dari kota Rantau. Suatu yang jamak ditemui saat jam kerja mereka pada pagi hari, sekelompok guru ini bersaing dengan waktu untuk sampai di tempat mereka mengajar. Hal itu dilakukan demi sejumlah siswa yang menunggu guru mereka datang mengajar, dimana sebelumnya siguru tengah berjuang melintasi jalan berlubang dibeberapa titik kawasan Piani.(Rull)

DPRD Tapin minta Pertikaian Kedua Desa Segera DiDamaikan

RANTAU, DPRD Kabupaten Tapin meminta jajaran eksekutif di Pemerintah Daerah Tapin untuk bersama-sama segera menyingkapi persoalan permusuhan dua desa di kecamatan Bakarangan Kabupaten Tapin yang mengakibatkan kematian. Khususnya permusuhan warga dua desa antara Gadung dan Parigi yang berlangsung sudah sejak lama. Sementara sampai saat ini belum terdengar ada upaya Pemerintah Daerah khususnya unsur muspika setempat dalam upayanya mengayomi warganya. Di daerah situ juga diketahui banyak kalangan agamawan dan juga alim ulama, namun dinilai belum bisa menyelesaikan persoalan perkelahian antar desa yang memang sudah terjadi sejak lama. Ironisnya lagi, unsur Muspika setempat di Kecamatan Bakarangan nyaris tak terdengar upaya membela kepentingan masyarakatnya terutama perihal perdamaian bagi kedua desa tersebut.

Demikian diungkapkan Ketua DPRD Tapin, Drs.HM.Arifin Arpan, MM didampingi Wakil Ketua DPRD H.Rian Jaya, dan anggotanya Hamdi BN, H.Sulaiman Noor, H.Nasrullah, dan sejumlah anggota DPRD Tapin lainnya, kemarin.

Dikatakannya, Seperti baru-baru tadi terjadi perkelahian yang menyebabkan kematian, dimana dikira warga Parigi yang berkunjung ke Gadung, ternyata yang berkunjung adalah warga dari luar daerah yang sengaja ingin mengunjungi desa Gadung karena desa ini terkenal dengan kondisi religiusnya. Perkelahian antara dua desa seperti Parigi dan Gadung dipicu lantaran dendam yang lama bak api dalam sekam dan ini mesti diselesaikan, sebab dikuatirkan akan menjadi dendam berkepanjangan antara warga desa Parigi dan Desa Gadung.

Dikatakan Hamdi, terjadinya perkelahian dua warga antar desa tersebut itu mencerminkan kondisi yang buruk dan tidak mencerminkan serambi madinah. Contoh, jelas Hamdi, didaerah Papua terdapat dua suku perdalaman yang saling konflik dan ada seorang kepala adat yang pendidikannya pas-pas an namun Ia bisa menyelesaikan konflik tersebut. Sementara kita di Tapin, memiliki tokoh agama yang sangat banyak, seandainya warga disana dinasihati bahwa berkelahi hingga menyebabkan kematian seseorang itu berdosa tentunya dapat mengurangi perkelahian di dua desa tersebut.
Ditambahkan, H.Rian Jaya, Ketua DPRD Tapin, “Atas terjadinya persoalan ini, Pemerintah Daerah harus segera menyingkapi persoalan dua desa yang saling bertikai. Pemda perlu kiranya membentuk tim yang terdiri dari unsur Muspida untuk memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada kedua desa tersebut yang tujuannya untuk menyelesaikan pertikaian, “katanya. (Rull)

Beberapa Kawasan di Tapin Belum Nikmati Listrik PLN

RANTAU, Desa Keladan, Kecamatan Candi Laras Utara, Desa Kariaman, Desa Pipitak Jaya I dan II, Kecamatan Piani, dan Bitahan Lama, Kecamatan Lokpaikat adalah kawasan di Kabupaten Tapin yang sampai saat ini belum menikmati sambungan listrik PLN. Hal ini lantaran daerah tersebut masih belum dibangun tiang pancang PLN untuk menyambung kabel dan menerangi permukiman penduduk di wilayah itu.

Diantara kawasan daerah tadi memiliki jarak cukup jauh dari perkotaan seperti di desa Kariaman, Pipitak Jaya I, dan II, kecamatan Piani. Juga di Desa Keladan, Kecamatan Candi Laras Utara. Sementara satu daerah lainnya seperti Bitahan Lama, Kecamatan Lokpaikat yang faktanya jarak antara Bitahan Lama dengan kota Rantau begitu dekat, ada sebagian penduduknya yang sampai saat ini belum menikmati aliran listrik PLN.

Seperti yang dialami Basrani, warga Bitahan Lama ini mengatakan bahwa sampai saat ini ada beberapa tempat tinggal warga yang belum dialiri listrik PLN. Hal itu karena pancang tiang PLN belum masuk ke wilayah beberapa permukiman warga disini, dan ini sudah lama sekali.

Lanjut Basrani, Pada malam hari warga ada yang menggunakan lampu minyak dan lilin untuk penerangan rumahnya. Adapun bagi warga yang memiliki perekonomian lebih untuk mendapatkan pasokan listrik dirumahnya mereka memilih memasang kabel listrik yang cukup panjang dengan mengait ke kawasan yang sudah ada jalur listriknya, atau dengan membeli sebuah mesin genset dan bermodal minyak bensin sebagai bahan bakar.

Ia mengaku menggunakan mesin genset yang dibeli dengan harga berkisar Rp.1 juta per-unit. Namun penghasilannya sebagai pedagang dan juga buruh dirinya mengaku tak mampu untuk membeli bahan bakar minyak setiap harinya. “Dari jam 6 petang saat matahari terbenam sampai dengan pukul 11 malam itu menghabiskan minyak bensin sekitar 3 liter setiap malamnya. Karena itu sambungan listrik tetap menjadi harapan warga sekitar, “katanya kemarin.

“Keluhan lainnya jika menggunakan mesin genset adalah sering kerusakan mesin, dimana baru beli 1 tahun mesin genset sudah rusak. Paling awet mesin genset itu bertahan antara 2 sampai 3 tahun lamanya. Hal itu karena hampir setiap malamnya digunakanya, jika sudah digunakan untuk keperluan hari-hari mesin genset cepat atau lambat pasti rusak dan tak bisa digunakan lagi, “keluhnya.

Sementara dikawasan lainnya di Tapin, seperti di Desa Keladan Kecamatan CLU juga sampai saat ini listrik PLN belum masuk ke daerah ini. Banyak warga sekitar belum bisa menikmati aliran listrik negara, sehingga warga masyarakat setempat disamping mengalami krisis air bersih juga tak memiliki penerangan listrik bagi mereka.
Camat Candi Laras Utara, Abdul Hadi saat diwawancarai MataBanua mengakui bahwasanya didaerah setempat sampai saat ini belum ada penerangan. “Warga berharap adanya bantuan penerangan seperti mesin genset atau listrik tenaga surya seperti halnya di kecamatan Piani, “harapnya.

Lanjut Hadi, Kepada pemerintah daerah maupun pihak perusahaan dilokasi setempat, warga berharap banyak bantuannya terkait diadakannya energi listrik untuk penerangan didaerah ini, “katanya.

Lantaran belum masuknya listrik dan adanya penerangan, warga sekitar tak bisa mengakses informasi sebagaimana warga di kota.
Begitupun di Desa Kariaman, Kecamatan Piani, memiliki nasib serupa dengan kawasan lainnya di Tapin yang belum menikmati aliran listrik. Mama Ahmad, warga desa Kariaman, mengatakan, “Listrik belum masuk sampai ke Kariaman, lantaran tiang pancang listrik PLN sebatas baru sampai Batu Ampar. Kawasan Miawa sampai Batu Ampar kini sudah dapat menikmati aliran listrik, sementara tinggal daerah Kariaman ke atas saja yang belum menikmati, “katanya. (Rull)

Sabtu, 10 September 2011

Halal Bihalal Warga Perintis Raya

RANTAU, Sekretaris Daerah Tapin, dr.Racmadi, M,Si menghadiri halal bihalal warga Desa Perintis Raya dan Lumbu Raya, Sabtu (3/9) malam bertempat di Masjid Darul Falah, Desa Lumbu Raya.

Halal bihalal yang digelar oleh Ikatan Rukun Kematian di dua desa tersebut juga dihadiri oleh warga dari Perintis Raya dan Lumbu Raya. Warga sangat antusias dengan kedatangan KH.Ridwan atau Guru Kapuh yang diundang datang pada acara halal bihalal untuk memberikan tausiah.

Aminudin, Panitia pelaksana halal bihalal dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Sekda Tapin, dr.Rachmadi Msi.
Lanjut Ia, mari manfaatkan momment silahturahmi halal bihalal ini untuk saling maaf memaafkan sesama warga. Selain itu, dikatakan Aminudin, “Kepada Almukaramah KH.Ridwan atau Guru Kapuh, warga kedua desa mengucapkan terima kasih atas kehadirannya dan sudi kiranya memberikan sedikit tausiah diacara tersebut, “pintanya.

Halal bihalal yang diselenggarakan dirangkai dengan tahlil bulanan, dimana sebelum acara dimulai warga berzikir mengucapkan kalimat tauhid sebanyak 70.000 kali secara berjamaah.

KH.Ridwan, diawal tausiahnya mengatakan bahwasanya Sekda Tapin, dr.Rachmadi, M,Si adalah paman beliau yang sama-sama tokoh dari Kapuh, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. “Beliau paman saya, sehingga saya dalam memberikan tausiah semakin tenang di Tapin, “katanya.

Dalam tausiahnya, Ia mengatakan zikir yang dikerjakan tentunya sangat bermanfaat sekali disamping bagi diri sendiri juga bagi lingkungan sekitar. Karena saling bantu membantu dalam kegiatan ini sangat nampak terlihat, dimana jika ada salah seorang warga yang meninggal dunia lantas warga bahu membahu membantu baik itu berupa doa maupun materi sehingga warga yang mengalami musibah merasa tidak terlalu terbebani. Disamping itu juga sebagai ajang silahturahmi sesama warga hingga menumbuhkan toleransi yang terjalin antar warga, diharapkan sikap dan toleransi yang terjalin melalui silahturahmi ini semakin mengkokohkan kekeluargaan di dua desa tersebut, katanya.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh jamaah untuk selalu ingat kepada Allah.SWT dimana pun berada, baik dikala berdiri hingga duduk dan menyarankan untuk sebanyak-banyaknya ingat kepada Allah.SWT. Disamping itu Ia menyarankan kepada jamaah untuk menuntut ilmu agama yang hukumnya wajib dilakukan bagi umat Islam didaerah ini. Demikian Guru Kapuh. (Rull)

Sabtu, 13 Agustus 2011

Bupati Tapin Safari Ramadhan Ke Masjid AL Qabul Kecamatan Bakarangan

RANTAU, ~ Sampai hari ke 10 bulan Ramadhan 1432 hijriah kali ini, masih dimanfaatkan Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dan rombongan pejabat dilingkungan SKPD Pemkab Tapin untuk terus melakukan silahturahmi dan berkumpul bersama masyarakat dalam rangkaian kegiatan safari ramadhan.
Pada selasa (9/8) pekan kemarin bertepatan hari ke 9 bulan puasa, Bupati bersama rombongan pejabat pemerintah mengunjungi warga desa Bakarangan, kecamatan Bakarangan dalam rangkaian kegiatan safari ramadhan, sekaligus juga melaksanakan acara buka bersama di masjid Al-Qabul Desa Bakarangan. Selain melaksanakan buka puasa bersama, bupati Tapin juga memberikan bantuan dana untuk pembangunan masjid Al-Qabul di Kecamatan setempat.

Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam sambutannya menyatakan kunjungan dirinya bersama rombongan pejabat pemerintah daerah setempat ke Kecamatan Bakarangan ini pertama dalam rangka kegiatan safari ramadhan, dimana kami dapat melihat langsung dan bertemu langsung dengan warga masyarakat Bakarangan dalam aktifitas keagamaan dan kondisi masyarakat setempat. “Disaat kita sedang melaksanakan ibadah puasa, sekaligus bersilahturahmi ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan yang sinergi sebagaimana dikatakanya Hablu minalloh, wahablu minanas, hubungan dengan Allah dan hubungan sesama manusia. Alhamdullilah, kita selalu menjaga kebersamaan ini dan semoga kita semua mendapatkan lindungan dari Allah, SWT, “katanya.

Kedua, kami bisa menampung aspirasi masyarakat Bakarangan, dimana kalau ada saran dalam rangka pembangunan seperti usulan pembangunan di kecamatan itu dapat dilayangkan ke Pemerintah Daerah setempat. Insya Allah, kami akan bantu jika dana di APBD mendukung. Selain melaksanakan safari ramadhan dan buka puasa bersama, bupati Tapin saat itu juga memberikan bantuan uang Rp.10 juta untuk pembangunan masjid Al-Qabul di Kecamatan Bakarangan. Dikatakan Bupati, “Selama bulan Ramadhan 1432 hijriah, telah banyak daerah daerah yang kita kunjungi sejak hari ke 3 puasa dalam rangka safari ramadhan. Dimana kemarin di Candi Laras Selatan (CLS), kita juga memberikan bantuan dana untuk pembangunan masjid di Desa Beringin Kecamatan CLS, dan juga masjid yang ada di Desa Labung kecamatan Tapin Tengah. Kita ingin setiap kecamatan di Kabupaten Tapin memiliki masjid jami, sebagai masjid kebanggaan bagi kecamatannya masing-masing. Kalau di kabupaten itu sudah ada dibangun sebuah masjid raya Nurul Falah Rantau, dan diharapkan setiap kecamatan juga memiliki masjid jami sebagai kebanggaan bagi kecamatan itu, “katanya.

Dalam safari ramadhan, selain Bupati juga dihadiri sekretaris daerah Tapin, dr.Rachmadi, M,Si, Kepala Kementerian Agama Tapin, Drs.HM.Yamani, M,Pd.I, kepala Dinas dan kepala Badan masing-masing SKPD di lingkungan Pemkab Tapin, para camat, dan unsur Muspida seperti Kepala Kejaksaan Negeri Rantau. (Rull)

BAZ Surati Perusahaan Dan Instansi Untuk Bayar Zakat

RANTAU, Ketua Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Tapin, Ruslan Abdul Ghani mengatakan, “Di bulan Ramadhan ini kita telah mengimbau seluruh siswa-siswi sekolah dan lembaga pendidikan di Kabupaten Tapin, maupun instansi pemerintah dan perusahaan diminta untuk bersedeqah di bulan suci ramadhan yang penuh berkah. Hasil sadaqah dan zakat yang dikumpulkan BAZ Tapin nantinya akan kita distribusikan kepada fakir miskin didaerah ini, “katanya, Kamis (28/7) pekan kemarin.

Dikatakan Ruslan, “Hasil zakat yang dikumpulkan BAZ dari siswa-siswi sekolah dan lembaga pendidikan, itu nantinya akan kita distribusikan kepada pelajar yang perekonomian mereka tak mampu, “katanya.

“Seluruh perusahaan, instansi pemerintah oleh petugas kita Unit Pengelola Zakat (UPZ) telah disurati perihal untuk membayar zakat. Apalagi sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan, dimana pada bulan ini banyak sekali memiliki keutamaan. Bersedeqah dibulan Ramadhan tentunya memiliki keutamaan, “pungkasnya. (Rull)



Pemkab Tapin Akan Bangun Pasar Binuang Tahun 2011 ini

RANTAU, Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Dinas Pekerjaan Umum telah menganggarkan dana sekitar Rp.11 miliar untuk membangun Pasar Binuang diatas tanah seluas 64 hektar yang terletak di kawasan Binuang Baru. “Pasar Binuang Baru ini cikal bakal pengganti pasar Binuang lama yang ada sekarang ini. Mengingat kondisinya saat ini padat dan sempit hingga dinilai sudah tidak layak lagi, “kata Kepala Dinas PU Kabupaten Tapin, Ir.Gusti Noorzaman, melalui Kabid Teknis, Edy Priyanto, Kamis (28/7), pekan kemarin.

Dikatakan Edy, “Pembangunan pasar Binuang akan segera dibangun tahun 2011 ini, bahkan saat ini sudah dalam proses lelang pengerjaan. Persiapan kita diantaranya perencanaan pembangunan pasar Binuang. Diperkirakan bulan Oktober 2011 ini dimulai pekerjaan fisik, “katanya.

“Pembangunan pasar Binuang sudah disiapkan anggaran dananya dari Pemerintah Kabupaten Tapin, untuk tahun 2011 ini ada dana sekitar Rp.11 miliar yang sudah disetujui, “kata Edy, diruang kerjanya.

Adapun lokasi pembangunan pasar Binuang akan berpusat di atas lahan seluas 64 hektar dikawasan Binuang Baru, dimana disebutkan Edy, itu berada diatas tanah milik Negara. Saat dikonfirmasi adakah pembebasan lahan untuk pembangunan pasar, dijawab Edy, “Bicara tentang lahan itu sangat sensitif sekarang, mengingat pengerjaannya saat ini baru mulai proses lelang, takut karena perihal tanah sangat sensitif. Namun itu bisa nanti kalau memang diperlukan pembebasan lahan untuk pembangunan pasar Binuang Baru akan kita jawab. Namun pastinya lahan untuk pembangunan pasar Binuang berdiri diatas lahan milik negara, “katanya.

Sebelumnya Sekretaris Dinas PU, H.Masraniansyah, mengaku bahwa “program pekerjaan pembangunan yang menjadi prioritas di tahun 2011 ini diantaranya pengerjaan jalan di kawasan Rantau Baru, Pasar Keraton, Gedung Islamic Centre. Di Binuang pengerjaan jalan Lingkar Binuang, dan Pembangunan Pasar Binuang yang tahun 2011 ini disetujui dan dananya telah dianggarakan oleh Pemda setempat, “pungkasnya. (Rull)

KPU Tapin Usulkan Dana Pilkada 2012

RANTAU, ~ Dalam rangka mempersiapkan proses penyelenggaraan pemilu kepala daerah (pilkada) Kabupaten Tapin tahun 2012 nanti, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tapin mulai beraktifitas dan bergerak. Salah satu diantaranya KPU Tapin mengusulkan rencana anggaran Pilkada kepada Pemerintah daerah setempat senilai Rp.12 miliar,-. Hal itu terungkap pada Rabu (10/8) kemarin saat sejumlah anggota KPU dan Ketua KPU Tapin mengunjungi Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Kekayaan Aset Daerah Tapin dikantornya.

“Jumlah anggaran yang direncanakan tersebut dibagi dua putaran, jika terjadi dua putaran. Pada putaran pertama anggaran yang dibutuhkan sebesar 7,6 miliar, dan pada putaran kedua direncanakan senilai 4,1 miliar. Anggaran dana tersebut diluar dari anggaran keamanan dan sebagainya, “kata Ibnu Madjah, Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tapin, diruang kantor Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Kekayaan Aset Daerah Tapin, kemarin.

Selanjutnya berdasarkan Permendagri Nomor 44 tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan anggaran pilkada, rencananya usulan anggaran pilkada dari KPU tersebut akan disampaikan kepada Bupati Tapin, selanjutnya dibahas oleh tim anggaran Pemda setempat dengan melibatkan KPU, “kata Ibnu yang diamini sejumlah anggotanya seperti Aminudin, Asrazi Azidin Sekretaris KPU, Ibu Dewi dan juga Habib.

Terkait sudah adakah calon Bupati Tapin yang mulai bergerak saat ini di kantor KPU Tapin, Ketua KPU Tapin, “Saat ini belum ada dan masih belum timbul lagi, mungkin nanti setelah mendekati pelaksanaan besar kemungkinan akan ada, “katanya kepada sejumlah wartawan.

Ditambahkan Samsi, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Kekayaan Aset Daerah Tapin. “Sebelumnya anggaran dana yang disebutkan pada putaran pertama itu senilai Rp.8,9 miliar. Namun ada penyusutan hingga disebutkannya 7,6 miliar. Untuk sementara anggaran yang diajukan kepada Pemda setempat oleh KPU Tapin masih belum pasti kapan ditetapkan karena masih perlu dibahas dalam rapat bersama tim anggaran di Pemkab Tapin, “pungkasnya. (rull)

Penerbitan Kartu Jamkesmas Baru Tunggu Data Sensus BPS

RANTAU, ~ Pernebitan kartu baru peserta jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) masih menunggu hasil sensus data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang saat ini masih melakukan pendataan program perlindungan sosial 2011 yang dilaksanakan sejak bulan Juli kemarin.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, drg.Kusudiarto, “Semua warga Tapin yang ikut jaminan kesehatan masyarakat nantinya akan menggunakan database terpadu yang sedang didata oleh BPS, “katanya, kamis (4/8) pekan kemarin diruang kerjanya.

Dijelaskan Kusudiarto, “Terkait penerbitan kartu baru peserta jamkesmas di Tapin ini menyusul adanya permintaan dari pemerintah pusat terhadap kepala daerah untuk memperbarui data peserta jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) yang baru, dan juga terkait ada menghadiri rapat beberapa waktu lalu di tingkat Wapress dan menkokesra dimana pihaknya meminta agar memperbarui data peserta jamkesmas di daerah ini, “katanya.

“Nantinya data peserta jaminan kesehatan itu mengacu pada data yang tengah dilaksanakan sensus data oleh BPS, dimana sesuai keinginan dari wakil presiden RI sendiri bahwa seluruh data miskin untuk data peserta jamkesmas seluruhnya mengacu dari data BPS yang saat ini sedang dilakukan pendataan. Juga sebelum kartu itu terbit, warga Tapin peserta jamkesmas masih bisa berobat gratis dengan kartu jamkesmas yang lama, “katanya. (Rull)

Kamis, 11 Agustus 2011

Bupati Buat Edaran HUT Proklamasi

RANTAU, Dalam rangka menyambut HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 66 pada 17 Agustus 2011 ini, instansi-instansi di lingkungan SKPD Pemkab Tapin, termasuk juga instansi vertical dan BUMD diminta untuk memasang spanduk dan umbul-umbul dengan tema peringatan HUT RI ke 66 ‘Dengan semangat proklamasi 17 agustus 1945, kita tingkatkan kesadaran hidup dalam kebhinekaan untuk kokohkan persatuan NKRI, kita sukseskan kepemimpinan Indonesia dalam forum ASEAN untuk kokohkan solideritas ASEAN.

Imbauan Bupati Tapin melalui surat edaran bupati Tapin bernomor 100/113/Bagpem perihal persiapan menghadapi peringatan HUT RI tahun 2011 nanti. Melalui kepala Bagian Pemerintahan Pemkab Tapin, Syamsul, mengatakan, “Surat edaran tersebut diterbitkan setelah panitia HUT RI terbentuk dalam rapat kedua yang dihadiri wakil Bupati Tapin, “katanya.

Surat edaran ini ditujukan kepada pimpinan TNI, POLRI, Camat/lurah hingga pimpinan organisasi. Dimana penyelenggaraan HUT RI nanti hendaknya memperhatikan diantaranya diusahakan agar masyarakat didaerah menyaksikan pidato kenegaraan Presiden RI pada tanggal 16 Agustus 2011 nanti. Juga pada 17 Agustus 2011 pihak Pemkab Tapin diminta melaksanakan penaikan pengibaran bendera dan penurunan bendera. Juga tahun ini, karena pelaksanaan HUT RI berbarengan dengan pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan, perayaannya dilaksanakan secara khidmat dan meriah serta dengan tidak mengganggu kegiatan ibadah di bulan suci Ramadhan. Masing-masing SKPD juga diminta melaksanakan kegiatan kebersihan di lingkungan masing-masing termasuk pengecatan kantor serta pemasangan umbul-umbul di depan kantor/rumah penduduk.
Sementara dilain sisi seperti tahun tahun sebelumnya, penjual umbul-umbul mulai menempati sejumlah tempat dikawasan yang ramai dilalui kendaraan. Seperti di taman Basimban Alun-Alun kota Rantau pedagang umbul-umbul merah putih mulai mencari keberuntungan di bulan ini. Sementara pantauan Matabanua, di kediaman Bupati Tapin dan juga kantor Sekretariat Daerah Tapin mulai terpasang umbul-umbul bendera merah putih sejak 1 Agustus 2011.

Disisi lain di Bulan Ramadhan, jadwal kerja PNS dikurangi

Selama bulan Ramadhan 1432 H, jam kerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapin dikurangi. melakukan perubahan jam kerja kepada pegawai negeri sipil lingkungan Pemkab Tapin. Hal ini tercantum dalam surat edaran perihal jam kerja pada bulan suci Ramadhan tahun 2011 yang ditandatangani Sekretaris Daerah Tapin DR Rahmadi Msi.

Dalam isi surat tersebut jam kerja telah ditentukan yaitu pada hari Senin s/d Kamis masuk kerja pukul 08.00 sampai 15.00 wita, kemudian untuk hari jumat masuk pukul 08.00 sampai 11.00 wita.

“Surat edaran itu menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Kalimantan Selatan No 065/01083/ORG perihal jam kerja bulan Ramadhan 1432 H dan dalam rangka memberikan kekhusuan dan makna bulan puasa itu sendiri khsusnya bagi umat muslimin dalam melaksanakan ibadah puasa, “ katanya.

Kemudian selama bulan ramadhan apel pagi masuk kantor tetap dilaksanakan pukul 08.00 wita, sedangkan untuk senam kesegaran jasmani (SKJ) setiap hari jumat ditiadakan.

Sambung dia, untuk unit kerja yang memberikan langsung kepada masyarakat atau mencakup kepentingan luas maka jam kerja diatur tersendiri oleh kepala unit kerja yang bersangkutan dengan tetap memperhatikan pelayanan.

Berharap pelayanan tetap dapat dilakukan seperti biasa termasuk disiplin yang tinggi dan bertanggung jawab. Sementara itu untuk pelajar bagi Sekolah Dasar dan TK diliburkan selama bulan puasa untuk SLTP dan SLTA tetap turun selama satu minggu mengikuti kegaiatan keagamaan di sekolahnya masing-masing.

“Memasuki bulan Ramadhan 1432 Hijrah, murid Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD) libur sebulan penuh. Sementara untuk pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sederajat serta siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Sederajat libur satu hari awal puasa kemudian hari kedua melaksanakan kegiatan keagamaan selama 5 (lima) hari setelah itu libur sampai tanggal 4 September 2011, “kata Syarifudin Kasi Pembelajaran Dinas Pendidikan Tapin.

Namun lanjut dia, untuk murid TK/SD/MI se Tapin ada ditugaskan dirumah kepada murid SD/MI yakni bidang keagamaan seperti kegiatan tarawaih tadarus, oleh guru agama masing-masing sekolah, untuk teknisnya diserahkan kepada masing-masing sekolah bagaimana cara pelaksanaannya nanti, guru agama yang mengaturnya selama memasuki bulan puasa.(Rull)

Selasa, 09 Agustus 2011

Bupati Tapin Serahkan Bantuan Beasiswa Bagi Mahasiswa Beprestasi

RANTAU, ~ Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP disela kegiatan upacara apel peningkatan disiplin PNS di lingkungan Pemkab Tapin, senin (8/8) kemarin menyerahkan bantuan beasiswa berprestasi sekaligus bantuan skripsi mahasiswa.
Ada 4 orang mahasiswa, 2 orang diantaranya mahasiswa beprestasi dan 2 orang lainnya mahasiswa yang mendapatkan bantuan skripsi. 2 orang mahasiswa berprestasi adalah Nofitri Annu Radha Mahasiswa dari Universitas Lambung Mangkurat Jurusan Psikologi, dan Rima Permata Sari, Mahasiswa Unlam jurusan kedokteran gigi. Sementara 2 orang lainnya mendapatkan bantuan skripsi yang diwakilkan oleh Rahman Mizan dari UNLAM Banjarmasin jurusan Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan mahasiswa Akademi Kebidanan Bunga Kalimantan. Besaran uang beasiswa yang diterimanya bervariasi dari 1 juta sampai 3 juta rupiah, sementara untuk bantuan skripsi masing-masing sebesar Rp.1 juta.

Kepala Bagian Kesra Pemkab Tapin, H.Syarkawie Amberi, mengatakan, “Setiap tahun anggaran Pemerintah Daerah Tapin melalui bagian Kesra Sekretariat Daerah Tapin mengalokasikan anggaran bantuan beasiswa bagi putra putri daerah, “katanya.
Beasiswa dari Pemerintah Daerah Tapin diporsikan untuk mahasiswa
Strata I (S1), dan Strata II (S2). Ada juga beasiswa bagi mahasiswa
khusus untuk penyusunan tesis dan skripsi bagi mahasiswa yang sedang
melaksanakan tugas akhir. Kita dibagian Kesra menetapkan persyaratan untuk calon si penerima bantuan beasiswa ini. Diantaranya syarat umumnya si penerima itu minimal memiliki IPK .2,75 dan juga mereka sedang melanjutkan studi mengambil program di salah satu universitas negeri di Indonesia. Syarat lainnya juga, si pemohon bukan dari kalangan PNS. “Sampai saat ini Kesra masih membuka penerimaan bagi sipemohon, “katanya.

Pemberian bantuan beasiswa berprestasi ini ada sebanyak 116 orang mahasiswa total bantuan yang di berikan sebesar Rp 154 Juta rupiah, kemudian untuk bantuan skripsi mahasiswa ada sebanyak 39 mahasiswa yang sedang menjalankan tugas skripsi masing-masing dibantu Rp 1 juta Rupiah.
Mereka yang mendapat bantuan beasiswa berprestasi ini adalah mahasiswa yang berasal dari Perguruan Tinggi Negeri dengan IPK 2,75 sedangkan syarat administrasinya dengan menjaukan permohonan kepada Bupati Tapin, Foto kopy KTP yag berangkutan, foto kopy Kartu Tanda Mahasiswa, Foto kopy transkip nilai tahun berjalan dan dilegalisir oleh Fakultas serta foto kopy kartu keluarga.
Lanjut Sarkawi, untuk mahasiswa yang menjalankan tugas skripsi, mahasiswa yang bersangkutan kuliah di perguruan tinggi negeri maupun di swasta, dengan persyaratan, mengajukan permohonaan kepada Bupati Tapin, foto kopy transkip nilai, kartu hasil studi, kartu keluarga, proposal penelitian dan surat keterangan sedang melaksanakan tugas penelitian.

Menurutnya, bantuan tersebut dalam rangka mendukung jalannya proses pendidkan bagi meraka yang ingin melanjutkan pendidikannya kejenjang perkuliahan maupun bagi mereka yang telah lulus menjadi sarjana sengan hasil yang memuaskan.
Dalam kesempatan itu pula Perguruan tinggi Politeknik Salman Al Farisi Rantau mendapat bantuan dari Pemkab Tapin untuk biaya pendidikan sebesar Rp 160 juta untuk 143 mahasiswa. Demikian Kabag Kesra. (Rull)

Minggu, 07 Agustus 2011

Bergarakan (Red.bangunkan) Sahur

RANTAU, Sejak hari pertama bulan Ramadhan hingga saat ini, terutama menjelang makan sahur banyak murid sekolah atau remaja di kampung Mandarahan, Rantau Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin membangunkan sahur dengan peralatan drum dan alat-alat kentongan, bamboo layaknya warga desa lain. Pada hari pertama bulan Ramadhan, arak-arakan sahur itu terdengar sampai ke desa sebelah kendati berbatasan dengan sungai Tapin. “Tok...Crash..Duk...Duk...! Sahur....Sahur.... Tok...Crash..Duk...Duk...! Sahur....Sahur !, suara tabuhan dan teriakan sejumlah remaja pecahkan hening di dini hari Sabtu dini hari (7/8) kemarin.

Suara itu terdengar setelah waktu menunjukan pukul 2:30 Wita, yang menandakan bahwa makan sahur telah tiba. Aktifitas bergerakan (red.bangunkan) sahur tersebut dihari pertama memang meriah, karena sejak hari pertama sejumlah sekolah meliburkan murid-muridnya. Tradisi bergarakan sahur ini hanya ada saat bulan Ramadhan, dimana dengan tujuan membangunkan umat muslim didaerah ini yang akan melaksanakan ibadah puasa agar tidak telat makan sahur.

Warnet Ramai Pengunjung

Sementara disisi lain sejumlah warung internet (warnet) di kota Rantau, kabupaten Tapin di bulan Ramadhan 1432 Hijriah ramai dikunjungi para pelajar SD, SMP hingga SLTA. “Sejak awal pertama puasa, seluruh box internet di warnet hampir seluruhnya terisi penuh, mereka bermain internet sambil menunggu waktu berbuka puasa, “kata Sintia, pengunjung warnet Geya yang terletak didepan alun-alun kota Rantau.
Iyan, pengunjung warnet ini mengatakan, “Sambil berpuasa tidak ada salahnya bermain di warnet dan mengakses situs facebook (jaringan sosial) dan juga main games online. Bahkan asyik juga sambil nunggu waktu buka puasa bermain games semacam Point Blank dan Counter Strike, “katanya.

Selain itu juga selama bulan Ramadhan para pelajar Sekolah Dasar dan TK diliburkan. Sedangkan bagi siswa SLTP dan SLTA tetap turun selama satu minggu guna mengikuti kegiatan keagamaan di sekolahnya masing-masing.
“Memasuki bulan Ramadhan 1432 Hijrah, murid Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD) libur sebulan penuh. Sementara untuk pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sederajat serta siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Sederajat libur satu hari awal puasa kemudian hari kedua melaksanakan kegiatan keagamaan selama 5 (lima) hari setelah itu libur sampai tanggal 4 September 2011, “kata Syarifudin Kasi Pembelajaran Dinas Pendidikan Tapin
Namun lanjut dia, untuk murid TK/SD/MI se Tapin ada ditugaskan dirumah kepada murid SD/MI yakni bidang keagamaan seperti kegiatan tarawaih tadarus, oleh guru agama masing-masing sekolah, untuk teknisnya diserahkan kepada masing-masing sekolah bagaimana cara pelaksanaannya nanti, guru agama yang mengaturnya selama memasuki bulan puasa. (Rull)

Sabtu, 06 Agustus 2011

Dinas Perhubungan Sosialisasi Terhadap Pengelola Warnet

RANTAU, Pemerintah Kabupaten Tapin di Dinas Perhubungan dan Informasi Kabupaten Tapin undang seluruh pengelola warung internet (warnet) yang ada di Kabupaten Tapin dalam rangka sosialisasi tata kelola internet kepada pengelola warnet yang ada di Tapin, Kamis (28/7) kemarin.

Sosialisasi yang dilaksanakan Dishub Tapin terhadap pengelola warnet kemarin mengajak untuk perduli dengan “sehatnya” internet kita (Internet Sehat).
“Acara kemarin dalam rangka sosialisasi Tata Kelola Internet yang diadakan Dinas Perhubungan dan Informasi Tapin terkait imbauan terhadap pengelola warnet yang ada di daerah ini untuk memblokir dampak negatif dari internet, terutama situs pornografi di bulan Ramadhan ini, “kata Ervan, pengelola warnet di Tapin, kemarin.

“Sosialisasi Tata Kelola Internet yang dilaksanakan kemarin bertempat di kantor Dinas Perhubungan dan Informasi Kabupaten Tapin dan kebetulan dirinya selaku pengelola warnet didaerah ini turut hadir karena diundang. Sosialisasi kemarin mendatangkan narasumber dari praktisi IT relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kalimantan Selatan, Ari Rahman, “katanya singkat kepada Wartawan.

Dihadapan seluruh pengelola warnet di Kabupaten Tapin, relawan TIK Kalsel memaparkan sejarah Internet di Indonesia, jaringan TCP IP, hingga perkembangan internet saat ini. Terutama kiat memproteksi dampak negatif penggunaan internet itu sendiri khususnya seperti kejahatan internet, radikalisasi, tingkat pengakses situs porno, peringkat pengakses situs porno di Indonesia, sampai dengan pemicu konflik.
Menurut Ari Rahman, “dampak dari penggunaan internet seperti kejahatan internet di Indonesia disinyalir sudah masuk blacklist online shopping ternama, seperti amazon.com dan ebay.com. Kartu kredit asal indonesia extra diawasi bahkan sebagian besar diblokir. Radikalisasi, para teroris berkomunikasi melalui dunia maya dan ini sulit dilacak aparat keamanan, bahkan teknik membuat bom terdapat di Internet. Keberadaan situs porno juga merupakan salah satu dampak, dimana dari tahun ke tahun Indonesia pengakses situs porno peringkat ke 3, “katanya.

Selain itu, Rahman juga memberikan tip trik dalam sosialisasi tersebut didalam menggunakan internet sehat. “Meminimalkan dampak negatif, pertama peran orang tua dinilai sangat penting dimana Ia harus tetap mendampingi atau memonitor ketika mereka berekplorasi dengan internet dirumah. Selain itu peran guru harus senantiasa membimbing siswa didiknya agar dapat menggunakan internet yang baik saat di sekolah. Selain itu sebuah komunitas termasuk pengelola warnet, pelaksana extra kulikuler, lembaga pelatihan harus bahu membahu dalam mengedukasi masyarakat tentang berinternet sehat. Remaja, anak maupun siswa didik diharapkan dapat belajar bertanggung jawab atas perilaku mereka sendiri termasuk ketika menggunakan internet. Saat ini internet dapat juga diakses melalui ponsel tertentu usahakan dapat mengecek penggunaan internet melalui ponsel anak anda, “katanya dalam sosialisasi tersebut.

Plus Minus Jejaring Sosial bagi Anak dan Remaja


Ada 2 sisi plus minusnya jejaring sosial seperti facebook, dan twiter. Diantaranya dari segi positif, pertama mereka akan dapat belajar cara beradaptasi, bersosialisasi dengan teman publik dan mengelola jaringan pertemanan. Kedua, memperluas jaringan pertemanan. Ketiga, mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain. Keempat, empaty dan penuh perhatian. Adapun efek negatifnya, dikatakan Rahman diantaranya, pertama, menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata, tingkat pemahaman bahasa jadi terganggu. Kedua, situs jejaring sosial akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Ketiga, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa sehingga mempengaruhi keterampilan menulis mereka disekolah. Keempat, situs jejaring sosial merupakan lahan subur bagi predator untuk melakukan kejahatan di dunia maya. Demikian Ari Rahman. (Rull)

Sabtu, 30 Juli 2011

Kominda Tapin Gelar Rapat Persiapan Ramadhan

RANTAU, Dalam usahanya mencapai visi dan misi Kabupaten Tapin sebagai kabupaten Tapin menjadi serambi Madinah dan mengwujudkan masyarakat yang religius dan sejahtera. Pemerintah Kabupaten Tapin menggelar rapat Kominda bersama antar instansi terkait pada Kamis (28/7) kemarin di Aula Kantor Bupati Tapin.
Kominda terdiri dari beberapa instansi terkait seperti diantaranya Kesbangpolinmas Tapin, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM, Dinas Sosial, Kementerian Agama, dan yang terkait lainnya.

Kepala Kantor Kesbangpolinmas Tapin, Burhanudin, SH, mengatakan, “intinya rapat tersebut dalam rangka menghadapi bulan Ramadhan di Kabupaten Tapin. Dimana penataan, penertiban dan pengamanan kegiatan di bulan Ramadhan akan kita laksanakan, “katanya.

Salah satunya adalah penertiban warung yang berjualan di siang hari pada bulan Ramadhan. Selain itu menertibkan masyarakat yang menyulut petasan pada saat ibadah sholat seperti sholat tarawih, dan juga penertiban gelandangan pengemis. Juga melaksanakan pengamanan seperti mengamankan aksi copet, jambret, dan pencurian. Juga mnegamankan tindak pidana seperti peredaran uang palsu maupun gembel pengemis yang terorganisir.

Sementara dari segi penataan seperti penetapan awal Ramadhan dan 1 syawal, surat edaran tentang himbauan kepada masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa, jadwal waktu buka puasa maupun sahur dan imsyak di bulan Ramadhan. Termasuk menyediakan bahan kebutuhan pokok dan melaksanakan operasi pasar.

Menjelang bulan Ramadhan, harga kebutuhan pokok seperti sembako diperkirakan akan naik, penyebabnya adalah hokum pasar dimana banyak permintaan masyarakat akan meningkat, seiring itupula hargapun merangkak naik untuk konsumsi berbuka dan sahur.
Kenaikan harga kebutuhan pokok dinilai cukup tinggi, sehingga dinilai memberatkan perekonomian masyarakat mengingat bulan Ramadhan tahun ini berbarengan dengan tahun ajaran baru sehingga kebutuhan keluarga meningkat. Masyarakat mengeluhkan, mereka bingung harus membeli apa karena seluruh kebutuhan pokok naik sementara jatah belanja tidak ada kenaikan. Aplagi ramadhan kali ini berberengan dengan anak-anak mereka yang masuk sekolah dan tahun ajaran baru. (Rull)

Kurikulum Nilai-Nilai Pancasila Tahun Ini Kembali di Muat

RANTAU, Kepala Dinas Pendidikan Tapin, h.Akhmad Nabhani, menyampaikan pesan kepada seluruh guru di Kabupaten Tapin untuk kembali memuat kurikulum yang diajarkan terhadap siswa terutama kurikulum yang memuat nilai nilai pancasila. Menurut Kadisdik Tapin bahwa pendidikan nilai-nilai pancasila yang sebelumnya hilang dikurikulum mata pelajaran, kini haruslah dimuat kembali. Alasanya, dikatakan Nabhani, karena pendidikan nilai pancasila ditiadakan dari kurikulum selama hampir kurang lebih 10 tahun, dimana selama waktu tersebut tidak ditanamkan nilai-nilai pancasila terhadap para siswa sehingga timbulah sikap anarkis, dan brutal dari siswa-siswa kita. Syukur alhamdulilah, dikatakan Nabhani, “siswa kita di Tapin tidak ada yang berkelahi dan tawuran, coba kalau di kota-kota besar kita lihat sikap tidak menghargai orang lain dan sopan santunnya yang hilang lantaran pendidikan nilai-nilai pancasila dihilangkan, “katanya.

Ditambahkan Salman, S,Pd Ketua PGRI Kabupaten Tapin, “Menanggapi pernyataan Kepala Disdik Tapin, bahwasanya Menteri Pendidikan Nasional RI tahun ini kembali akan memuat kurikulum yang mengandung nilai-nilai moral pancasila untuk kembali ditanamkan kepada para siswa, “katanya.

“Kalau dahulu pada era kita belajar, pendidikan nilai-nilai pancasila itu berada pada kurikulum Pendidikan Moral Pancasila, dan tahun ini akan dimuat kembali dalam kurikulum PPKN, “katanya. (Rull)

Rabu, 27 Juli 2011

DPD KNPI Berangkat Ke Kota Baru

RANTAU, Pemuda KNPI Kabupaten Tapin yang berjumlah 12 orang hadiri kegiatan kemah bhakti Pemuda KNPI tingkat Provinsi Kalimantan Selatan di Desa Gedambaan Pantai Sarang Tiung, Kota Baru, minggu (24/7) sampai dengan Rabu (27/7).

Ketua DPD KNPI Kabupaten Tapin, H.Mahyudi Noor, mengatakan, “Kegiatan yang kita ikuti ini dalam rangka turut serta memeriahkan HUT KNPI. Kegiatan itu yakni Kemah Bhakti yang pertama kalinya dilaksanakan tahun ini dalam rangka HUT KNPI bertempat di Kota Baru. Bertema membangun sikap pemuda religius dan kreatif ini dihadiri oleh seluruh anggota KNPI Kabupaten kota se-Kalsel. Sejak hari minggu rombongan KNPI Kabupaten Tapin berangkat dari Tapin menuju Kota Baru untuk menghadiri kegiatan kemah bhakti Pemuda KNPI pertama tingkat Provinsi di Kalsel. Ada 12 orang pemuda KNPI Kabupaten Tapin yang turut hadir di kegiatan itu, diantaranya terdiri 10 orang pemuda, 1 pendamping, dan 1 orang Ketua DPD KNPI, “katanya melalui telepon selular.

Kita melakukan kemah bhakti selama 4 hari terhitung mulai tanggal 24 – 27 Juli, bertempat di objek wisata Pantai Sarang Tiung, Kota Baru. Selama 4 hari, kita mengikuti rangkaian kegiatan yang diantaranya, sebut Yudi, “Pada hari Senin (25/7) kemarin, kemah bhakti pertama Pemuda KNPI se-Kalsel diresmikan langsung oleh Menteri Pemuda Olahraga Republik Indonesia, Andi Malaranggeng. Dimana Menpora secara khusus berdialog dengan pemuda KNPI seputar kepemudaan. Dilanjutkan dengan kegiatan seperti silahturahmi ke sesama anggota pemuda KNPI dari Kabupaten kota se-Kalsel, aksi penghijauan, lomba tradisional bakisah (red.bercerita) bahasa banjar , dan lomba lagu banjar, dan malam terakhir yakni diselenggarakan api unggun, “pungkasnya. (Rull)

Pasar Ramadhan Dipersiapkan

RANTAU,– Tanpa terasa sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan, dan berbagai instansi tengah melakukan persiapan kegiatan didalam menghadapi bulan suci ini. Diantaranya Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Tapin yang menyerap aspirasi pedagang wadai (kue) tahunan di pasar Rantau.

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Tapin, Saiful Bahrin mengatakan, “Bahwasanya pasar wadai yang dikelolanya merupakan agenda tahunan, dimana keinginan adanya pasar khusus di bulan Ramadhan merupakan keinginan para pedagang itu sendiri dengan modal sendiri. Sementara kita di dinas hanya memfasilitasi berupa pembuatan lapak khusus di Pasar Rantau selama Ramadhan berlangsung dan juga termasuk persiapan kegiatan seperti peresmian pasar wadai, pemasangan spanduk, dan termasuk juga pengamanannya agar kondisi tetap kondusif, “katanya Jum'at (22/7) kemarin diruang kerjanya.

“Pasar wadai yang ada di Kalsel selama bulan Ramadhan itu sudah menjadi budaya tradisi warga Kalsel khususnya, dimana kalau kabupaten tetangga itu yang mengurus dan menangani adalah Dinas Pariwisata, sementara kalau di Kabupaten Tapin kebetulan dinas kita yang menanganinya, “katanya.

Disisi lain ditambahkan pedagang di Pasar Rantau, H.Ijum, “Biasanya kalau setiap bulan Ramadhan itu ada sebuah pasar khusus di Pasar Rantau, kalau tahun lalu di areal parkiran. Disitu pedagang mendaftar terlebih dahulu kepada petugas untuk mendapatkan lapak tempat berdagang wadai, “katanya.

“Beragam wadai di jual dipasar pada bulan puasa, kalau ulun (saya) sendiri biasa menjual wadai bingka kentang dan agar-agar, sebagai wadai tradisional orang banjar, “katanya.(Rull)

Kunjungan Bupati Lahat Sumsel Ke Kabupaten Tapin

RANTAU, – Rombongan Bupati Lahat Sumatera Selatan, Aswari Rifai, SE bersama rombongan yang berjumlah sekitar 11 orang mengunjungi Kabupaten Tapin dalam rangka kunjungan kerja, Jum’at (22/07) yang diterima oleh Drs.Akhmad Fauzi, MAP, Wakil Bupati Tapin, beserta jajarannya di Aula Kabinet Kantor Bupati Tapin.

Kunjungan kerja rombongan pejabat Pemkab Lahat, Sumsel Ke Tapin dalam rangka mencari informasi keberhasilan Kabupaten Tapin dalam rangka mendongkrak perekonomian dari sektor batu bara. Terutama penerapan jalan khusus pertambangan yang dibuat oleh perusahaan tambang di daerah ini.

Wakil Bupati Tapin, Akhmad Fauzi, MAP beserta jajarannya menyambut rombongan Bupati Lahat dalam rangka kunjungan kerjanya ke Tapin dengan ungkapan selamat datang di bumi ruhui rahayu ini. Ia menjelaskan tentang potensi-potensi yang ada di daerah ini, salah satunya seputar pertambangan di Tapin.

Sementara Aswari Rifai, SE, Bupati Lahat, Sumsel saat diwawancarai sejumlah wartawan usai acara mengatakan, “Kunjungan kita ke Kabupaten Tapin untuk menggali wawasan terkait bagaimana Kabupaten Tapin mengelola sektor pertambangannya, terutama dalam hal pembuatan jalan khusus angkutan batu batu bara. Di Kabuapaten Tapin sudah memiliki jalan khusus pertambangan, sementara kita di Kabupaten Lahat belum ada. Untuk itu mengingat peraturan larangan angkutan tambang melintasi jalan negara akan dibuat oleh Gurbenur Sumsel pada bulan Oktober 2011 mendatang, seiring itu pula kita akan menerapkannya juga dengan mengimbau kepada perusahaan untuk membuat jalan khusus pertambangan agar masyarakat tak terganggu, “katanya.

“Kita bersama rombongan di Kabupaten Tapin rencananya selama dua hari, dan selama di Tapin kita akan mengali informasi. Kendati demikian kami sudah mengetahui sedikit informasi untuk mendongkrak perekonomian dari sektor batu bara. Informasi yang didapat dari Kabupaten Tapin akan kita bawa dan terapkan di Kabupaten Lahat, Sumsel. Selanjutnya usai acara ini, kita akan meninjau lokasi pertambangan yang ada di daerah ini, “katanya.

Diakhir acara, Bupati Lahat, Aswari Rifai, SE bertukar cinderamata dengan Wakil Bupati Tapin, Drs.Akhmad Fauzi, MAP. (Rull)

Pedagang Ikan Basah Ikut Undian Lapak

RANTAU, – Giliran pedagang ikan basah, daging ayam di pasar raya Rantau, Kamis (21/7) kemarin mengambil undian lapak di Aula Kantor Pemkab Tapin lantai II.
Undian lapak yang dihadiri sekitar 144 pedagang ikan basah, daging ayam, dan daging tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pengelolaan Pasar, yang secara kebetulan juga dihadiri dan dipimpin oleh Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Tapin, Saiful Bahrin.

Menurut Saiful Bharin, Kadis Pengelolaan Pasar Kabupaten Tapin, “Pengundian lapak para pedagang ini untuk yang terakhir kalinya kita laksanakan. Menyusul sebelumnya juga telah dilaksanakan hal serupa secara bergiliran untuk pedagang toko, hingga pengundian pedagang ikan basah yang terakhir kita laksanakan, “katanya.

Adapun langkah selanjutnya, dikatakan Saiful, tinggal merekolasikan saja, atau pemindahan para pedagang ini ke Pasar Keraton yang baru. “Tinggal pemindahan pedagang saja lagi, yang tahun ini dilaksanakan, “katanya.

“Untuk para pedagang ikan basah ini mereka dijatahi sebuah lapak dengan sekat berupa papan triplek di pasar keraton, dimana mereka nanti dikenai biaya sewa sesuai Peraturan Bupati yang akan diberlakukan dengan biaya Rp.30 ribu perbulan, termasuk juga biaya retribusi karcis sehari Rp.500 perharinya, “pungkasnya. (Rull)

Sabtu, 23 Juli 2011

Tim Kajati Kalsel Kunjungi Kabupaten Tapin

RANTAU, ~ Tim Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan yang di kepalai Drs.Didiek Soekarno, SH,MH, berkunjung ke Kabupaten Tapin dalam rangka sosialisasi penegakan hukum Pidana, Perdata, dan Tata Usaha Negara (TUN) dalam implementasi kewenangan kejaksaan sebagai pihak (Pemerintah, BUMN, BUMD). Rombongan tim Kejaksaan Tinggi Kalsel ini terdiri dari Kepala Kejati Kalsel, beserta seluruh kepala kejari Kabupaten kota se-Kalsel. Kedatangan rombongan jaksa ke Kabupaten Tapin disambut Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dan Wakil Bupati Tapin, Drs.Akhmad Fauzi, MAP di Pendopo Balahendang Rantau, Selasa (19/7) kemarin. Turut hadir dalam sosialisasi tersebut Ketua DPRD Tapin, Drs.HM.Arifin Arpan, MM, Kepala Kejaksaan Negeri Rantau, dan seluruh Kepala Dinas dan Badan di lingkungan SKPD Pemkab Tapin.

Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam sambutan selamat datangnya merasa bangga sekaligus senang atas kehadiran Kejati dan seluruh kepala Kejari kabupaten kota se-Kalsel ke Kabupaten Tapin. “Kami merasa mendapatkan kehormatan yang luar biasa. Alasannya karena kunjungan para jaksa ini jarang terjadi semenjak dua massa periode kepemimpinan bupati Tapin selama 8 tahun terakhir, “katanya.

Silahturahmi para jaksa ini semoga menjadi berkah bagi Kabupaten Tapin, dimana Kejati Kalsel dihari yang sama akan memberikan sosialisasi penegakan hukum Pidana, Perdata, dan Tata Usaha Negara (TUN) dalam implementasi kewenangan kejaksaan sebagai pihak (Pemerintah, BUMN, BUMD) yang langsung di paparkan oleh Kajati Kalsel, Drs.Didiek Soekarno, SH, MH. “Hal ini jarang sekali terjadi di Kabupaten Tapin dimana pejabat tinggi Kajati Kalsel memberikan sosialisasi penyusuluhan hukum secara langsung ke Kabupaten Tapin, “katanya.

“Sosialisasi tersebut, dikatakan Bupati Tapin sangat penting diikuti bagi aparatur PNS di lingkungan SKPD Pemkab Tapin sebagai pelaksana Pemerintah Daerah, “kata Bupati.

Sementara Kejati Kalsel, Drs.Didiek Soekarno, SH, MH , mengatakan, Kedatangannya bersama rombongan kejari se-Kalsel ke Kabupaten Tapin dalam rangka sosialisasi tugas dan fungsi JAMDATUN dan tugas lainnya didalam instrumen tindak pidana. Sebagaimana dikatakannya, “sosialisasi yang kita laksanakan merupakan salah satu pola pendekatan hukum yang dimulai dengan langkah refresentif di dalam instrument pidana. Artinya sebelum saya bertindak lebih bagus kiat-kiatnya kita sampaikan lebih dahulu atau permisi. Dimana istilah yang disebutkan sesama bus dilarang saling mendahului, “tegasnya.

Adapun kiat kita, lanjut Kajati, “adalah saling mendukung, saling membackup, saling melengkapi namun bukan dalam konsep konspirasi. Artinya penegakan hukum diciptakan agar pemerintahan kondusif, diawali agar supaya tidak terjadi kesalahpahaman maka pendekatan preventif itu perlu dilakukan pihaknya. Contohnya, para jaksa ditugaskan untuk mengawal para instansi publik untuk mengawasi titik rawan tindak pidana korupsi. Maka jaksa-jaksa inteljen kita tugaskan untuk menggiring para pejabat yang kemungkinan keliru dan salah langkah. Pejabat seperti itu perlu kita luruskan dan ditunjukan ke jalan yang benar, inilah yang menjadi kiat kami untuk menciptakan kondisi pemerintahan yang kondusif, “tegasnya.

“Untuk itu, lanjut Kajati, kita kawal instansi publik agar tidak terkena jeratan hukum. Kita memberikan rambu hati-hati, karena kami mengawasi dan melewati daerah sini, “tandasnya. (Rull)

Jumat, 22 Juli 2011

Bupati Tapin Resmikan TK-TP Alqur’an Al Falah

RANTAU, Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP, Rabu (20/7) kemarin meresmikan pembangunan gedung TK/TP Alqur’an Al Falah unit 221, bertempat di Desa Lumbu Raya. Peresmian Gedung TK/TP Alqur’an Al Falah juga dihadiri oleh Kepala Kementerian Agama Tapin, HM.Yamani, M,Pd.I, Ketua BKPRMI Tapin, H.Ali Nurdin, Camat Tapin Utara, Harliansyah, KapolsekTapin Utara, Mansyah, SH, dan seluruh pengurus dan santri TK/TP Al-qur’an Al Falah beserta warga masyarakat setempat.

Dalam sambutannya Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP mengatakan peresmian TK-TP Alqur’an yang diresmikan ini merupakan TPA yang ke 221 se-Kabupaten Tapin. Menurut penilaian Bupati pribadi bahwa TK-TPA Al-Falah ini merupakan TK yang termegah se-Kabupaten Tapin. Dengan adanya TK-TP Alqur’an di Kabupaten Tapin diharapkan dapat mampu menciptakan generasi qur’ani yang terbebas dari buta baca tulis al-quran. “Bayangkan kalau anak-anak kita pandai mengaji, dan setelah dewasa mendalami sekaligus mengamalkannya, tentunya itu akan menjadi amal jahiriah yang dapat membawa kita masuk surga, baik itu anak-anaknya maupun orang tua. Karena sudah menjadi kewajiban orang tua mendidik anak-anaknya, “kata Bupati Tapin, diiringi doa para undangan yang hadir.

Dikatakan Bupati, Salah satu upaya untuk mengwujudkan misi Kabupaten Tapin menjadikan kota Serambi Madinah, terdapat gerakan-gerakan yang diantaranya pemberantasan buta baca tulis al-qur’an. “Kita mulai dari generasi muda seperti anak-anak kecil, orang tua juga diharapkan dapat memikirkan bagaimana dapat turut berpartisipasi membangun dengan cara mendidik anak-anaknya, “katanya.

Dijelaskan Bupati, maksud serambi madinah adalah masyarakat Tapin mengikuti risalah-risalah yang dibawakan Nabi Muhammad.SAW. Diharapkan masyarakat Tapin dapat benar-benar menjalankan syariat agama, dan melalui kegiatan keagamaan seperti inilah merupakan salah satu kegiatannya. “Misi Kabupaten Tapin menuju serambi madinah sudah didukung oleh kalangan ulama, khususnya Majelis Ulama yang sudah pernah mengadakan musyawarah, dari hasil musywarah tersebut didapat keputusan bahwa ulama mendukung penuh 100 persen pada misi Kabupaten Tapin untuk menjadikan kota Serambi Madinah. Bahkan disamping memutuskan kalangan ulama memberi masukan saran apa yang harus dilakukan Pemerintah daerah untuk menjadi kota serambi madinah. Semoga dengan kebersamaan seperti ini apa yang kita cita-citakan dapat terealisasikan, “kata Bupati Tapin.

Sementara Ketua BKPRMI Kabupaten Tapin, H.Ali Nurdin mengatakan, “Kepada seluruh pengurus yayasan TK TPA Al-qur’an, kami selaku ketua BKPRMI Tapin mengucapkan terima kasih atas terbangunnya sebuah TK-TP Alqur’an di bawah binaan BKPRMI Tapin, dan tak kalah pentingnya yang perlu diketahui bahwa BKPRMI juga dibawah binaan Ketua TP-PKK Kabupaten Tapin. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Tapin dan Ketua TP-PKK Tapin juga Pemerintah daerah Tapin atas dibangunnya TK-TP Al-qur’an di daerah ini, dimana semuanya mendukung gerakan pemberantasan buta baca tulis al-qur’an, dan keberadaan TK-TP Al-qur’an diharapkan menjadi berkah bagi kita semua, “pungkasnya. (Rull)

Tapin Kirimkan 120 Kafilah Ke Pelaihari

RANTAU, Kontingen asal Kabupaten Tapin yang diberangkatkan untuk mengikuti Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) ke 8 tingkat Provinsi Kalimantan Selatan di Pelaihari itu berjumlah sekitar 120 orang. Kontingen (Kafilah) asal Tapin dilepas keberangkatannya oleh bupati usai pelaksanaan apel peningkatan disiplin PNS, Rabu (20/7) pagi kemarin di halaman kantor Bupati Tapin.

Ketua BKPRMI Kabupaten Tapin, Ali Nurdin, mengatakan, “Ada sekitar 120 orang kafilah asal Kabupaten Tapin yang berangkat ke Pelaihari untuk mengikuti Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) tingkat Provinsi Kalsel di Pelaihari. Mohon doa restu bersama, semoga anak-anak kita yang mengikuti lomba tersebut mendapatkan keberhasilan dan kembali membawa nama harum bagi daerah ini, “katanya.

“Sebelumnya beberapa bulan lalu, kita juga telah berupaya melaksanakan pembinaan dalam persiapan mengikuti FASI tingkat provinsi. Semoga dengan upaya yang kita lakukan dapat membawa keberhasilan yang gemilang, “katanya.

Rencananya, anak-anak kita ini akan berangkat pada hari Kamis (21/7), selama 5 hari mereka akan berjuang mengharumkan nama baik daerah. Lanjut Ia melaporkan kepada Bupati, “bahwa penyerahan bantuan Hibah Pemerintah Kabupaten Tapin untuk operasinal BKPRMI itu sudah diberikan, bahkan kami sudah menerima. Dana tersebut digunakan yang diantaranya untuk operasional keberangkatan para kafilah mengikuti FASI tingkat Provinsi Kalsel. Selain itu juga buat kesejahteraan Ustadz/Ustazah yang mengajar di berbagai taman pengajian Al quran di bawah naungan BKPRMI Tapin.

Bupati Tapin Doakan Para Kafilah Tapin

Sementara Bupati Tapin secara khusus mengajak para hadirin undangan untuk berdoa bersama, dimana kafilah anak-anak kita akan berangkat mengikuti Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI ke 8) tingkat Provinsi Kalsel di Pelaihari yang insya Allah akan di buka pada hari Jum’at. “Kita doakan mereka semoga berhasil sukses, dan semoga tercapai apa yang kita inginkan, “katanya.

Dikatakan Bupati, yang namanya festival dan lomba tentu ada yang menang dan kalah. “Kalau menang kita bersyukur alhamdulilah, kalau kalah kita tidak perlu kecewa. Namun tetap optimis bahwa anak-anak kita pasti bisa, asalkan terus dibimbing, “pungkasnya.(Rull)

Bupati Tapin Sumbang Dana Pribadi Untuk Bangun TK-TP Al-qur’an

RANTAU, TK/TP Al-Qur’an Al Falah unit 221 di Desa Lumbu Raya dibangun sejak tahun 2001 lalu, dibangun diatas tanah wakaf dari warga masyarakat setempat bernama Hj.Mursidah dan Syamsudin. “Dengan terbangunnya bangunan TK-TP Al-Qur’an Al Falah di Desa Lumbu Raya dinilai sangat banyak manfaatnya terutama dalam pengembangan nilai-nilai keagamaan, “kata Sekretaris Yayasan TKA/TP Al-qur’an Al Falah, Jamaluddin Khaidir, kemarin.

“Di TPA ini ada 7 pengajar ustad-ustadzah baca tulis al-qur’an, dengan jumlah santri yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Tahun sebelumnya jumlah santri ada 21 orang, kini meningkat menjadi 71 orang, “katanya.

“TKA/TP Al-qur’an Al Falah dibangun dari dana bantuan hibah pemerintah daerah sebesar 210 juta, ditambah dana sumbangan swadaya masyarakat sekitar 58 juta. Namun masih kurang sekitar 12 juta, untuk pembangunan tempat wudhu, halaman parkir, dan juga pemasangan listrik, “katanya.

Alhamdulilah, Bupati Tapin dengan sifat kedermawanannya secara simbolis di acara peresmian TK-TP Al-Qur’an menambahkan kekurangan dana untuk kelanjutan pembangunan TK-TP Alqur’an dengan dana pribadi. (Rull)

Selasa, 19 Juli 2011

Air Terjun Di Kariaman Piani



RANTAU, ~ Gunung pemujaan terletak di Desa Kariaman, Miawa, Kecamatan Piani. Berjarak 17 KM dari kota Rantau, berpergian ke kawasan Piani tentunya Anda akan disuguhkan pemandangan kawasan hutan yang masih asri dan sejuk, dan di antara gunung Pemujaan terdapat air terjun dengan kondisi airnya yang masih jernih dan bersih. Sebenarnya air terjun ini merupakan objek wisata alami yang memantulkan keindahan tersendiri. Air sungai mengalir dengan jernih, sedang di berbagai tempat terdapat batu-batu besar. Ditambah dengan aliran sungai ini dinaungi pohon yang sangat lebat sehingga terasa sangat sejuk. Namun sayangnya kawasan panorama alam seindah ini masih belum maksimal digarap oleh pemerintah daerah setempat.

Penduduk setempat menyebutnya sebagai gunung pemujaan, dimana penduduknya rata-rata adalah petani karet. Sebagaimana disebutkan pemilik lahan karet di Kariaman, H.Suni, “Lokasi air terjun berada di bawah perkebunan karetnya seluas 3 hektar, dan hanya bisa dilalui jalan setapak. Adapun kawasan lahan parkir itu kerjaan pemuda di desa sini dimana mereka mamatok harga parkir setiap pengunjung ke air terjun di Kariaman Rp.5 ribu rupiah, “katanya.

Pada hari libur biasanya air terjun ini ada saja dikunjungi para remaja, untuk piknik sambil membawa makanan. Air terjun ini dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor. Namun untuk mendekat ke air terjun harus turun berjalan kaki melintasi jalan setapak, yang kebetulan melintasi jalan di areal perkebunan karet milik H.Suni. (Rull)

Warga Tapin Lalui Malam Nifsu Syaban Dengan Ibadah

RANTAU, ~ Semenjak sabtu sore kemarin, banyak warga Tapin berduyun-duyun ke masjid-masjid terdekat di desanya untuk melaksanakan sholat Magrib berjamaah yang dirangkai dengan sholat sunat berjamaah. Mereka melalui malam nifsu syaban dengan banyak beribadah dan meminta ampunan terhadap Allah.SWT.

Sementara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Tapin, HM.Yamani,M,Pd.I mengatakan, ”Untuk malam nifsu syaban itu ditetapkan pada hari sabtu (16/7) malam atau malam minggu, untuk itu perbanyaklah istigfar meminta ampunan terhadap Allah.SWT, “katanya melalui pesan singkat SMS-nya.

Pantauan Blogger ini sejak sabtu sore, ada beberapa warga yang tengah bersiap diawali dengan saling maaf memaafkan sesama jiran tetangga maupun sanak keluarga. Selanjutnya bersama-sama ke masjid atau surau terdekat untuk melaksanakan sholat berjamaah.

Alfian, jamaah masjid Humasa Rantau, mengatakan, “Seperti tahun-tahun sebelumnya pada malam nifsu syaban banyak warga yang melaksanakan sholat sunah berjamaah. Karena menurut kepercayaan masyarakat pada malam ini adalah malam pergantian catatan buku amal kebaikan umat manusia setiap tahunnya, dan saat pergantiannya alangkah baiknya diawali dan diakhiri dengan sesuatu yang baik, “katanya.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan, seusai sholat magrib berjamaah, para jamaah membaca surat yasin 3 kali dengan niat dipanjangkan umur dan taat beribadah serta diberi rezeki yang banyak. Selanjutnya sholat sunat hajat, lalu sholat Isya dan sholat tasbih berjamaah. (Rull)

Jumat, 01 Juli 2011

Disperindagkop Tapin Sosialisasi Perkoperasian

RANTAU,~ Koperasi yang ada di Kabupaten Tapin sekitar 130 koperasi, dengan koperasi yang tak aktif ada 128 unit. Sementara jumlah koperasi yang aktif hanya 102 koperasi, dan tercatat dari jumlah koperasi di Kabupaten Tapin yang sudah melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) 24 unit.

“Dari jumlah 102 unit koperasi yang aktif hanya 24 unit yang sudah melaksanakan RAT di tahun 2010 lalu, “kata Kepala Dinas Perindagkop Tapin melalui Kabid Koperasi dan UMKM, H.Suriani Ibus, S,Sos didampingi Fernadi, Kasi Bina Lembaga Koperasi dan UMKM, Kamis kemarin usai menghadiri acara sosialisasi koperasi.

Oleh karena itu, lanjut Ibus sapaan akrabnya, karena masih banyaknya yang belum mengerti tentang pengkoperasian, maka Dinas Industri Perdagangan Koperasi dan UKM Tapin menggelar sosialisasi prinsip-prinsip dan pemahaman perkoperasian terhadap pengurus koperasi yang ada di Kabupaten Tapin pada Kamis (30/6) kemarin bertempat di Aula Kantor Dinas Pemuda Olahraga Tapin.

Terdapat 30 peserta pengurus koperasi yang hadir dalam acara sosialisasi kemarin baik itu pengurus koperasi yang baru berdiri maupun pengurus koperasi yang lama. Intinya dalam kegiatan sosialisasi tersebut kita memberikan pemahaman terkait perkoperasian dimana indikator utamanya adalah mereka memiliki kewajiban dalam setiap tahunnya menggelar rapat anggota tahunan (RAT). Hal itu berdasarkan UU, dimana semua lembaga usaha berbentuk koperasi diwajibkan melaksanakan RAT. “Rapat Anggota Tahunan (RAT) ini merupakan bentuk pelaksanaan undang-undang dan pertanggungjawaban pengurus koperasi kepada anggotanya, “katanya.

Selain itu, koperasi yang belum melaksanakan RAT kita sudah surati mereka yang tidak melaksanakan kewajiban, bahkan kini kita terus melakukan sosialisasi dengan anggaran yang tersedia di Dinas Koperasi UKM Tapin. Demikian Suriani Ibus. (Rull)

BNK Tapin Bakal Gelar Hari Anti Narkotika Se Dunia

RANTAU, ~ Badan Narkotika Kabupaten Tapin (BNK) bekerjasama dengan Polri dan Pemda Setempat dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Se-Dunia, berencana akan menggelar kegiatan sepeda santai bagi masyarakat yang sekaligus dirangkai dengan penyuluhan bahaya narkoba. Ancaman Narkoba semakin merajalela dan sangat mengkuatirkan.

Zulfan, S,Sos Sekretaris BNK Tapin mengatakan, Selasa (28/6) kemarin, “Pada bulan juli ini kita akan memperingati kegiatan sepeda santai dalam rangka memperingati hari anti narkoba se dunia. Selama ini BNK Tapin tak hanya melaksanakan penyuluhan ke sekolah-sekolah, namun akan menggelar kegiatan olahraga seperti sepeda santai yang akan dirangkai dengan penyuluhan, dan dilaksanakan nanti di bulan juli ini, “katanya.

Dari data BNK di Kabupaten Tapin bahwa peredaran dan pengguna narkoba dari tahun ke tahun meningkat, dan Kabupaten Tapin tercatat berada di posisi nomor 3 setelah Banjarmasin. Data tahun 2010 kemarin ada 26 tersangka dengan jumlah 24 kasus pengguna maupun pengedar narkoba. Di Tahun 2011 ini, terhitung mulai bulan Januari sampai bulan Juni 2011 ini sudah ada 17 kasus dengan jumlah tersangka sebanyak 19 orang.

Menurut Zulfan, daerah strategis dan rawan pengedaran dan pengguna narkoba berada di Binuang dan Tapin Selatan, dimana saat ini banyak pengguna maupun pengedar jenis narkotika golongan I seperti serbuk heroin Shabu-Shabu berada didua kawasan disana. “Untuk itu kedepan kita akan melakukan penyuluhan baik itu terhadap kalangan pelajar, maupun pihak karyawan perusahaan-perusahaan pertambangan, “pungkasnya. (Rull)

Pemilihan Guru Berprestasi Sepi Peminat

RANTAU,~ Pemilihan guru berprestasi yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin selasa kemarin minim peserta, dan hanya diikuti sekitar 10 orang guru dan 1 kepala sekolah di Tapin. Angka tersebut menunjukan minat peserta seleksi guru berprestasi di Tapin relatif rendah. Padahal kegiatan pemilihan guru berprestasi yang digelar Dinas Pendidikan Tapin adalah salah satu instrument untuk mengukur tingkat mutu pendidikan di daerah ini.

Pemilihan guru berprestasi ini di ikuti sepuluh orang guru, dan satu kepala sekolah. Para peserta guru berprestasi itu pada Selasa (28/6) kemarin mengikuti tes presentasi hasil karya Ilmiah, bertempat di Aula Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin.

Terkait hal itu, tentunya menjadi prihatin beberapa pihak di Dinas Pendidikan Tapin dimana Sekretaris Dinas Pendidikan Tapin, Arjoansyah, ketika dikonfirmasi perihal itu membenarkan bahwa hanya ada satu kepala sekolah yang mengikuti pemilihan guru berprestasi tahun ini, padahal jumlah guru di Tapin itu sangat banyak. Dari jumlah 175 Kepala Sekolah Di Tapin hanya 1 orang kepala sekolah yang ikut. Kepala Sekolah yang mengikuti yakni Kepala Sekolah SDN Binuang Sembilan atas nama Munzirin SPd.
“Untuk tahun depan setiap sekolah wajib mengirimkan satu orang untuk mengikuti seleksi pemilihan guru berprestasi, “ ujar Arjo. Apabila tidak ada satu orang yang mengikutinya maka kepala sekolah yang bersangkutan yang bertanggung jawab.
Padahal dinas pendidikan Tapin membuka pendaftaran seleksi guru berprestasi ini panjang waktunya yang seyogyanya berakhir pada bulan mei tadi. Namun di perpanjang hingga bulan juni. “Hal ini dikarenakan sepi peminat jadi diperpanjang pendaftarannya, “pungkasnya. (Rull)

Anggota KODIM 1010 Rantau dan Polres Tapin Donor Darah

RANTAU, ~ Puluhan Komando Distrik Militer 1010 Rantau, dan anggota Polres Tapin pada Selasa (28/6) kemarin gelar bhakti sosial donor darah di Mess PT.Kalimantan Prima Persada (KPP), Bypass Rantau. Acara donor darah yang disponsori PT.Astra dan PT.Kalimantan Prima Persada (KPP) tersebut bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Tapin, Palang Merah Indonesia (PMI) Kalsel, Kodim 1010 Rantau, dan Polres Tapin.

Dandim 1010 Rantau, Joko Suparyoto, mengatakan, “Bhakti sosial donor darah ini kegiatan yang mulia dan bermanfaat. Sebab beberapa waktu lalu ada seseorang yang mencari darah di kodim 1010 Rantau, dan saat itu memang tak ada. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat membantu menambah stok darah bagi PMI, “katanya.

“Anggota kita yang mendonorkan darahnya dalam kegiatan bhakti sosial ini berjumlah sekitar 503 orang, “katanya. Angka itu termasuk pimpinan di KODIM 1010 Rantau, dan juga Ketua Persatuan Istri TNI (Persit) yang juga Nampak terlihat hadir mendampingi suami. Adapun pendonor darah dikegiatan bhakti sosial ini berasal dari Anggota Kodim 1010 yang berjumlah sekitar 500 personil.

Ditambahkan, Kapolsek Tapin uTara, AKP.Mansyah, menyatakan, “Donor darah yang dilaksanakan ini adalah untuk membantu ketersedian darah bagi PMI, karena usai acara donor darah yang dilaksanakan kantung darah yang didapat akan diserahkan ke PMI Kalsel dan mennjadi ketersediaan darah mencukupi, “katanya.

Sementara Teguh, perwakilan dari PT.KPP menyatakan, “Target kita dalam kegiatan bhakti sosial donor darah ini berjumlah sekitar 200 kantung darah, dimana ada program perusahaan dari PT.Astra Group yang menargetkan mendapatkan sekitar 55.000 kantung darah se-Indonesia. Adapun kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan partisipasi PT.KPP yang turut perduli pada kesehatan, “katanya.

Pendonor darah dalam acara tersebut, lanjut Teguh, berasal dari anggota KODIM 1010 Rantau, Pesartuan Istri TNI Chandra Kirana, Personil di Polres Tapin, karyawan dan Karyawati PT.KPP, dan elemen Masyarakat. Demikian Teguh. (Rull)

Rabu, 29 Juni 2011

5 Kasus Penderita Kaki Gajah di Kecamatan CLU

(Penderita dan Warga Diambil Sampel Darahnya Oleh Dinkes Tapin)


RANTAU,~ Dinas Kesehatan Tapin menyatakan ada 5 kasus penyakit kaki gajah yang dialami warga yang ada di desa Buas-Buas, Pariok, Margasari Ilir dan Sungai Salai di kecamatan Candi Laras Utara.

Keterangan tersebut dilontarkan Rahmat, Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) didampingi Risnawati Pengelola Program P2 Fulariasis di Dinas Kesehatan Tapin, kepada sejumlah wartawan Selasa (27/6) kemarin di ruang kerjanya.

Warga yang terkena penyakit kaki gajah ini ditemukan oleh petugas kesehatan di dinas Kesehatan Tapin, karena mereka rata-rata yang mengidap penyakit kaki gajah malu untuk berkomunikasi, Apalagi untuk berobat ke puskesmas terdekat. Sehingga petugas kesehatanlah yang di tuntut aktif untuk menyingkapi persoalan dan melaporkan adanya penyakit tersebut. Dari segi kelompok umur, rata-rata penderita penyakit kaki gajah ini dewasa berumur lanjut usia, bahkan ada diantaranya remaja berumur 19 tahun.

Dari data di Dinas Kesehatan Tapin, sejak tahun 1980 di desa tersebut sudah ada yang menderita penyakit kaki gajah, dan rata-rata telah lanjut usia dan semuanya sudah meninggal dunia. Dan tahun 2011 ini ditemukan kembali, 5 orang pengidap kaki gajah yang tersebar di desa Buas-Buas, Sungai Salai, Pariok, dan Margasari Ilir.

Dinas Kesehatan Tapin pada bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) pada awal bulan Juni lalu telah mengambil sampel darah terhadap pasien yang terkena penyakit kaki gajah, dan juga darah warga di Desa Sungai Salai dan desa Buas-Buas kecamatan Candi Laras Utara.

Pengambilan sample darah ini merupakan langkah Dinas Kesehatan Tapin dalam menangani penderita kaki gajah di daerah itu.

“Tujuan pengambilan sample darah untuk memutuskan matarantai agar virus tidak menyebar dan berkembang di tubuh pasien dan juga agar warga masyarakat sekitar tidak tertular. Karena cara penularan penyakit ini melalui gigitan nyamuk. Kaki gajah atau Filariasis ditularkan dari seseorang yang dalam darahnya terdapat anak cacing (microfilaria) kepada orang lain melalui gigitan nyamuk, “katanya.

Mereka yang terkena penyakit kaki gajah ini tidak akan sembuh dari apa yang dideritanya, karena penyakit ini sulit untuk disembuhkan. Untuk kembali seperti semula nampaknya tidak mungkin, karena penanganan untuk penyakit ini hanya sifatnya membunuh cacing filariasis agar tidak berkembang.

Warga di Desa Buas-Buas dan Sungai Salai pada 7 Juni dan 21 Juni 2011 lalu dilakukan tes pengambilan sample darah warga pada malam harinya. Kita mengambil sample darah terhadap 501 orang warga desa Buas-Buas pada 7 Juni, dan 535 orang warga desa Sungai Salai, kecamatan Candi Laras Utara.

Saat ini sample darah tersebut sedang di periksa uji lab di Jakarta, dan masih menunggu hasil. Jika hasil uji lab melebihi batas diatas 1 persen itu biasanya dilakukan pengobatan massal. Dan jika hasilnya dinyatakan negative, lanjut, Risnawati, pihaknya akan tetap terus mengontrol penyebaran penyakit yang disebabkan oleh tiga jenis cacing filarial yakni Wucheria bancrofti, Brugia Malayi, dan Brugia Timori.

Sipenderita selain diambil uji sampel darahnya pada malam hari Dinkes juga memberikan pengobatan dengan dietyl carbamacyl cytrat (DCC) selama 10 hari serta pemberian obat abendasol. Penyakit kaki gajah disebabkan oleh gigitan nyamuk yang menularkan micro filaria (cacing filaria) pada tubuh manusia.(rull)

Tag Netwrok : Kementerian Kesehatan RI, Kemenkes RI, Kaki Gajah, Penyakit menular

Senin, 27 Juni 2011

Pemkab Tarik Investor Bangun Hotel Berbintang

RANTAU,~ Pemerintah Kabupaten Tapin akan melengkapi fasilitas kawasan Rantau Baru dengan hotel berbintang. Pengembangan wilayah Rantau Baru merupakan salah salah satu pembangunan tiga kawasan cepat tumbuh di Kabupaten Tapin yang lokasinya berada di pusat kota Rantau. Pemkab Tapin akan melengkapi fasilitas kawasan Rantau Baru secara bertahap, sehingga akhirnya menjadi kawasan wisata kota Rantau Baru kedepannya.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP, saat wawancara bersama sejumlah Wartawan Kamis (23/6) kemarin di Pendopo Balehendang Rantau.

Di Kabupaten Tapin sampai saat ini belum memiliki perhotelan berkelas terbangun didaerah ini. Sementara yang ada saat ini di kota Rantau hanya hotel kelas melati, dan diakui setiap pejabat atau tamu berkunjung ke kabupaten Tapin masih ada yang kurang. Karena itulah Pemerintah Kabupaten Tapin membuka peluang terhadap investor di bidang perhotelan untuk masuk ke Kabupaten Tapin dengan membangun hotel berbintang didaerah ini. Dikatakan Bupati, “Saat ini sudah ada beberapa investor yang berminat untuk mengembangkan perhotelan di kawasan Rantau Baru, dalam proses perizinannya kita tidak persulit, “katanya.

Pembangunan hotel saat ini, menurut Bupati, sangat dibutuhkan masyarakat baik itu masyarakat Kalimantan Selatan maupun masyarakat yang datang dari luar pulau Jawa, khususnya para pengusaha. Dimana sebelumnya, “Saya mendengar keluhan langsung dari tamu yang berkunjung ke Kabupaten Tapin. Disini ada pengusaha batu bara PKP2B yang perizinannya dari pusat, rata-rata para pemimpin perusahaannya ini berasal dari Jakarta, dimana tugas mereka dalam setiap bulannya bertugas mengontrol perusahaannya datang ke Tapin 1 kali datang, jadwal 1 kali datang itu minimal 3 sampai 4 hari lamanya di Kalsel, mereka menginap di hotel yang memadai di Banjarmasin, sementara di Kabupaten Tapin belum ada hotel yang memadai untuk para pimpinan perusahaan ini, “katanya.

Dikatakan Bupati, “Dalam waktu 1 hari mereka PP dari Banjarmasin ke Kabupaten Tapin dan dinilai itu sangat melelahkan. Sekiranya di Tapin ada hotel tentu kami akan menginap di hotel yang ada di Kabupaten Tapin, “katanya.

Pemerintah Kabupaten Tapin telah menyiapkan lahan seluas 3 hektar untuk para investor yang bergelut di bidang perhotelan, lokasinya strategis di pusat kota Rantau Baru yang saat ini sedang dibangun. Dikatakan Bupati, “Sebelah utara berhadapan dengan hutan kota, sebelah barat danau Rantau Baru, sebelah timur Jabal rahmah, “katanya.

Sebelumnya BUpati juga mengatakan bahwa Rantau Baru merupakan sebuah perencanaan kawasan di Kabupaten Tapin, dan tentunya dalam perencanaan tersebut telah melibatkan berbagai elemen masyarakat yang pada waktu itu dilaksanakan pertemuan dalam musyawarah besar masyarakat termasuk para tokoh alim ulama di Tapin. Dalam rapat tersebut beberapa hal yang disampaikan diantaranya fasilitas yang ada, apakah itu fasilitas bangunannya atau lainnya, harus sudah terencana dengan baik. Pembangunan dikawasan Rantau Baru secara bertahap akan dilengkapi fasilitas yang ada seperti penghijauan hutan kota dengan sentuhan-sentuhan seni. Kedepan kawasan ini akan menarik dan menjadi salah satu icon Kabupaten Tapin, bahkan menjadi kawasan wisata masa depan, kata Bupati belum lama tadi.(Rull)

Bupati Resmikan Bimtek Renstra SKPD

RANTAU,~ Pemerintah Kabupaten Tapin menggelar bimbingan teknik tahapan dan tata cara penyusunan rencana strategis (Renstra) yang di ikuti sekitar 88 orang peserta dari masing-masing SKPD di lingkungan Pemkab Tapin pada Kamis (23/6) kemarin, bertempat di Pendopo Balahendang Rantau.

Acara yang dibuka sekaligus diresmikan Bupati Tapin, Drs.H.Idis Nurdin Halidi, MAP, juga dihadiri oleh Kepala Bappeda Tapin, Ir.H.Yunus Aziz, dan kepala SKPD maupun para camat di Tapin.

Adapun narasumber yang memberikan materi terkait Permendagri Nomor 54 tahun 2010 dan khususnya rencana strategis (renstra) dari perwakilan Direktorat Kemendagri yakni Kepala Seksi Wilayah III Kementerian Dalam Negeri Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Anton Soeharsono, SP, MA dan Herry Soesantoe, SE, perwakilan dari Dirjen Bina Pembangunan Daerah (BPD) Kemendagri, dan Dwi Cahyo Utomo, SE, MA, Akt, Staf Ahli Pembantu Rektor IV Universitas Diponogoro Semarang.

Dalam sambutannya Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP memaparkan bahwasanya bimbingan teknis Renstra SKPD tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada SKPD bahwa RPJMD, RPJPD maupun renstra yang disusun Pemerintah Kabupaten maupun SKPD perlu disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Oleh karena itu, dikatakan Bupati, pada tahun 2010 kami sudah merevisi RPJMD Kabupaten Tapin tahun 2008-2012, dan di tahun 2011 melaksanakan revisi RPJPD Kabupaten Tapin tahun 2006-2025, dan pada Kamis (23/6) kemarin menyelenggarakan pendampingan penyusunan resntra Kabupaten dan Renstra SKPD.

Diharapkan, kegiatan bimtek penyusunan renstra ini dapat direview sejauh mana kesesuaiannya dengan Permendagri nomor 54 tahun 2010 sekaligus dapat menyusun renstra, baik renstra kabupaten maupun renstra SKPD secara baik dan benar. Dalam bimbingan teknis penyusunan renstra ini, juga dihadiri narasumber dari Direktorat Bina Pembangunan Daerah Mendagri dan staf ahli dari Universitas Diponogoro.

Sementara Kepala Bappeda Tapin, Ir.H.Yunus Aziz menambahkan, “Peserta yang mengikuti bimbingan teknis tahapan dan tata cara penyusunan Renstra ini adalah para kepala sub bagian program dan pelaporan serta staf yang menangani penyusunan renstra pada setiap SKPD dilingkungan Pemkab Tapin, dengan jumlah peserta sebanyak 88 orang, dan dilaksanakan dalam waktu 1 hari bertempat di Pendopo Balahendang Rantau, “pungkasnya. (Rull)

Selasa, 21 Juni 2011

Warga Tutup Jalan Tambang

RANTAU, ~ Puluhan warga NES 9 A di Kecamatan Salam Babaris mulai habis kesabaran, hingga menutup jalan lintasan angkutan pertambangan yang beroperasional di kawasan Desa NES 9 A Kecamatan Salam Babaris pada Sabtu (18/6) kemarin. Aksi demo warga Desa yang umumnya para petani karet ini dipicu lantaran limbah tambang perusahaan PKP2B telah mencemari sungai dan merusak tanaman karet warga.

Warga kesal terhadap PT.Sumber Kurnia Buana (SKB) karena sikap perusahaan yang tak perduli terhadap lingkungan sekitar tambang juga terhadap warga sekitar yang rata-rata adalah para petani karet.

H.Asnawi, Perwakilan masyarakat korban limbah perusahaan mengatakan, sabtu kemarin, “Aktifitas pertambangan yang dilakukan PT.SKB dinilai telah melanggar kaidah lingkungan sehingga menyebabkan pohon karet petani di Desa 9 A, Kecamatan Salam Babaris tidak produktif lagi, bahkan sebagian pohon banyak yang mati, “katanya.

Menurutnya, “PT.SKB dalam mengolah limbah pertambangannya tidak dengan benar. Bahkan tidak membuat kolam pengendapan hingga memutus jalan milik warga yang biasa ke kebun karetnya. Selain itu juga, PT.SKB selama beraktifitas di Kecamatan Salam Babaris selama 6 tahun nyaris tidak pernah melaksanakan kegiatan sosial terhadap masyarakat sekitar tambang seperti memberi bantuan kesehatan, air bersih, keagamaan dan pendidikan. Namun yang ada justru sungai yang ada di Desa kami tercemar karena tertimbun limbah tambang, “katanya.

“Untuk ikan di sungai saat ini, dipastikan sudah tidak ada lagi. Apalagi kebutuhan air bersih, “katanya.

Dikatakan Asnawi, limbah tambang PT.SKB ini sangat menyusahkan dan merugikan warga yang umumnya para petani karet. Selain meminta agar perusahaan menutup dan menghentikan limbah masuk ke sungai dan mengenai tanah hingga perkebunan milik warga. Warga juga menuntut ganti rugi terhadap perusahaan. Pasalnya, Ribuan pohon karet milik 31 orang warga terkena limbah tambang perusahaan hingga mengakibatkan karetnya tak produktif lagi dan sebagian mati. Warga meminta kepada perusahaan agar membikin pengendapan pada areal tambang, desposal, dan sisi jalan dengan benar. Juga bersedia mau memperbaiki jalan-jalan yang telah di putus, bersedia membersihkan sungai melalui aksi sosial dengan melibatkan masyarakat atau pihak perusahaan sendiri. Berhenti memakai jalan milik kebun atau jalan desa, melakukan penyiraman jalan dan tambang secara maksimal pada musim panas karena tambang dan jalan adalah dalam areal perkebunan, dan menyediakan air bersih.

Sebenarnya persoalan limbah tambang ini sudah lama terjadi sekitar 5 tahun yang lalu, dan terasa paling farah sejak 5 bulan terakhir. Karena perolehan produksi karet warga menurun dan tidak normal lagi. “Bahkan sejak 5 bulan lalu, kita sudah meminta dan melayangkan kepada PT.SKB untuk mempertanggungjawabkan dampak lingkungan tambang hingga mengakibatkan pohon karet warga tak produktif lagi dan sebagian mati. Meminta pertanggungjawaban PT.SKB, dikatakan warga sangat sulit dan berbelit-belit. Sementara kami tak ingin perkebunan karet terkena limbah tambang, “katanya.

Lucunya lagi, dikatakan Asnawi, sudah jelas pohon karet warga mati dan tidak produktif lagi karena limbah tambang di sungai. Sementara baru-baru tadi ada datang ke rumah saya orang yang mengaku dari Lingkungan Hidup dan menyatakan, “Bahwa sungai dikawasan sekitar tambang tidak tercemar, “katanya.

Selanjutnya diinformasikan Asnawi, kita akan beramai-ramai ke Polres Tapin pada untuk melaporkan pencemaran ini.(Rull)