JavaScript is required to view this page. 12/01/2010 - 01/01/2011

Jumat, 24 Desember 2010

Pejabat Tapin Lomba Masak Ikan

RANTAU, Peringatan hari Ibu dirayakan oleh semua kalangan sebagai bentuk rasa syukur dan ungkapan terima kasih mereka terhadap figur seorang Ibu, termasuk Pejabat di lingkungan Pemkab Tapin. Seolah tak mau ketinggalan momment penting untuk mengenang bahwa seluruh manusia di bumi ini pernah tinggal di alam rahim. Pejabat di Tapin ini merayakan Hari Ibu dengan lomba memasak ikan.

“Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Ibu yang digelar oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin, yang sekaligus dirangkai dengan peringatan hari kesatuan gerak PKK ke-38. Pejabat di Pemkab Tapin seperti Kepala Dinas, Kepala Badan, Staf Ahli Bupati, Asisten Administrasi Umum Pemkab Tapin turut berpartisipasi memeriahkan Hari Ibu yang dilaksanakan dengan lomba memasak Ikan, “kata Raumayanti, Panitia Pelaksana kegiatan, kemarin.

Uniknya, perlombaan memasak ini hanya di ikuti oleh peserta seperti Kepala Dinas, Kepala Badan, Staf Ahli, dan Asisten Administrasi Umum di lingkungan Pemkab Tapin. Mereka adu kreasi dalam lomba memasak kemarin, dari mulai mengelola ikan sampai dengan menyajikannya di tempat hidangan.
“Pesertanya ada 25 orang pejabat di Pemkab Tapin, dan lomba dibagi dua session, karena di session pertama ada diantara pejabat yang terlambat datang. Sehingga peserta diberi kesempatan oleh panitia untuk mengikuti lomba memasak di session kedua dengan durasi 30 menit, “katanya.

Kegiatan tersebut bertempat di halaman kantor Bupati Tapin pada Rabu (22/12) kemarin. Sementara yang menjadi juri masak dalam acara lomba tersebut adalah Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dan Ketua TP-PKK Kabupaten Tapin, Ny.Hj.Elin Idis Nurdin Halidi, SH.

Bupati Tapin bersama Ketua TP-PKK Tapin mencicipi satu persatu masakan yang dimasak oleh kepala dinas, kepala badan, staf ahli bupati. “Wah cukup sulit menilainya sambil mencicipi satu persatu masakan yang terhidang, “ungkapnya disela menilai.
Sementara salah satu peserta lomba masak, Sukarman, Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Tenaga Kerja Tapin, mengatakan, “Besar juga ikan yang saya panggang di lomba ini. Dan ini termasuk rekor, karena saya memasak ikan kakap lokal sebesar 2 Kilo Gram, lebih 3 Ons, “pungkasnya. (Rull)

Kamis, 23 Desember 2010

Nobar Indonesia Vs Fhilipina

RANTAU, Penggemar sepak bola di Kabupaten Tapin, pada minggu malam menggelar NoBar (nonton bareng) tim Nasional Indonesia melawan Fhilipina. Nonton bareng di tempat terbuka dengan menggunakan layar lebar dari proyektor tersebut berada di kedai minum taman Basimban alun-alun kota Rantau. Nobar berlangsung cukup meriah, kendati di babak kedua pertandingan itu hujan mengguyur kawasan kota Rantau.
Situasi saat hujan, penonton spontan langsung berhamburan dan mencari tempat berteduh dan terus menyaksikan hingga pertandingan selesai. Ufik, warga setempat mengatakan, “Baru saja babak pertama dengan skor 1-0 untuk Indonesia hujan mengguyur, dan kita terpaksa cari tempat bernaung, “katanya. Sementara Agus, pedagang ayam goreng mengatakan, “Ya kita sambil dagang bisa nonton bola bareng, tapi sayang hujan malam tadi, “katanya.
Sementara lain halnya di Gedung Pendopo Balahendang Rantau. Pejabat di Tapin juga menggelar nonton bareng tim nasional Indonesia melawan Fhilipina di tempat tersebut. Kegiatan nonton bareng ini dilaksanakan sebelum acara pelepasan pisah sambut Kepala Pengadilan Negeri Rantau. Diantara pejabat yang nonton bareng itu diantaranya adalah Bupati Tapin, Muspida, dan kepala SKPD di lingkungan pemkab Tapin, minggu malam kemarin. Acara nonton bareng pertandingan sepak bola tim nasional Indonesia melawan Fhiliphina berbarengan dengan agenda kegiatan acara pisah sambut pergantian kepala pengadilan negeri Rantau, yakni Nawaji, SH yang digantikan dengan Avia Uchriana, SH, MH.
Acara nonton bareng pertandingan sepak bola tim nasional tersebut merupakan selingan waktu sambil menunggu kepala dinas dan pejabat lainnya datang ke acara tersebut. Kegiatan nonton bareng ini berlangsung di babak pertama, jeda iklan babak pertama, barulah acara tersebut di mulai.
Menurut Asmuni, Pengawal Bupati Tapin mengatakan, “Kegiatan tersebut adalah kegiatan pisah sambut Kepala Pengadilan Negeri Rantau, “katanya singkat kepada MataBanua minggu malam kemarin. (rull)

Jumat, 17 Desember 2010

Harga Sembako Terus Merangkak Naik

RANTAU, Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan UKM Kabupaten Tapin mengungkapkan, harga kebutuhan pokok seperti beras, telur, gula, dan sayur mayur terus mengalami kenaikan.

Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Tapin, Abdul Hadi, Rabu mengatakan, “harga kebutuhan pokok naik namun sifatnya sementara. Kenaikan harga disebabkan lantaran cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini, “katanya didampingi Kabid Perdagangan dan Industri, H.Jayadi, kemarin.

Ditambahkan Jayadi, kenaikan harga Sembako dimulai awal Desember kemarin. Sesuai hasil pantauan tim kita ke Pasar Tradisional di Tapin pada Rabu kemarin membenarkan kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut. Harga beras jenis siam unus mutiara naik sekitar Rp.1.000 hingga Rp.2.000, per liter, dengan kisaran harga Rp.11.000 per liter. Dibandingkan bulan November kemarin yang kisaran harga Rp.9.000 perliter. Sementara untuk harga gula naik sekitar Rp.1.000 hingga Rp.2.000 perkilo, dengan harga dikisaran Rp.11.500 perkilo. Kalau bulan November kemarin harga Rp.10.500 perkilonya.

Sementara untuk harga sayur mayur juga turut mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya. Harga bawang merah naik dikisaran harga Rp.28.000 dari sebelumnya Rp.25.000 perkilo. Juga harga cabe rawit lokal yang naik sekitar Rp.60.000 perkilo dari sebelumnya Rp.50.000 perkilo. Begitupun dengan tomat yang berkisar Rp.17.000 perkilo dari sebelumnya Rp.10.000 perkilo, katanya.

“Kenaikan harga diakibatkan lantaran cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini. Diantaranya untuk sayur mayur yang didatangkan dari luar pulau Kalimantan seperti pulau jawa. Menurutnya kenaikan harga lantaran diakibatkan sebagian lahan petani terkena letusan merapi, dan juga ombak yang tinggi, “katanya.

“Sedangkan untuk produk lokal seperti beras memang diakui ada kenaikan harga lantaran cuaca tak menentu akhir-akhir ini. Misalnya petani yang ingin menjemur benih tak leluasa karena kerap kali hujan.” Demikian Abdul Hadi didampingi Jayadi. (rull)

Rantau Baru Kawasan Wisata Massa Depan

RANTAU, Pembangunan danau di kawasan Rantau Baru merupakan salah salah satu proyek pembangunan tiga kawasan cepat tumbuh di Kabupaten Tapin yang lokasinya berada di pusat kota Rantau. Pemkab Tapin akan melengkapi fasilitas kawasan Rantau Baru secara bertahap, sehingga akhirnya menjadi kawasan wisata kota Rantau Baru kedepannya.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam sebuah acara belum lama tadi.

Pembangunan danau yang terletak disebuah kawasan Rantau Baru kedepannya akan menjadi kawasan menarik bagi pengunjung. Disamping terdapat danau, disitu juga ada taman pemancingan fishing park, kawasan hutan kota, dan rumah makan bertaraf nasional Wong Solo yang dalam waktu dekat ini segera di buka. Hal ini sebagai salah satu upaya Pemkab Tapin untuk meramaikan kawasan Rantau Baru.

Rantau Baru merupakan sebuah perencanaan kawasan di Kabupaten Tapin, dan tentunya dalam perencanaan tersebut telah melibatkan berbagai elemen masyarakat yang pada waktu itu dilaksanakan pertemuan dalam musyawarah besar masyarakat termasuk para tokoh alim ulama di Tapin. Dalam rapat tersebut beberapa hal yang disampaikan diantaranya fasilitas yang ada, apakah itu fasilitas bangunannya atau lainnya, harus sudah terencana dengan baik. Sementara dengan dibangunnya danau di kawasan itu, Bupati Tapin yakin bahwa pembangunan danau Rantau Baru tak sekedar danau. Dilokasi itu secara bertahap akan dilengkapi fasilitas yang ada seperti penghijauan hutan kota dan sentuhan-sentuhan seni. Kedepan kawasan ini akan menarik dan menjadi salah satu icon Kabupaten Tapin, bahkan menjadi kawasan wisata masa depan, kata Bupati belum lama tadi.

Sementara Kepala Dinas PU Tapin, Ir.Gusti Noorzaman mengatakan, “Dinas PU Tapin kembali melaksanakan pengerjaan jalan dikawasan Rantau Baru. Yakni jalan tembok baru dua yang sedang dilakukan pembangunan badan jalan sepanjang 400 meter dengan lebar 24 meter. Tahun ini Dinas PU akan melaksanakan pengerasan badan jalan saja, dengan melakukan pengurukan tanah diatas lahan yang telah dibebaskan kepemilikannya dari warga masyarakat, “tandasnya. (rull)

Penggunaan Pupuk Berimbang

RANTAU, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Tapin, Ir.Raumayanti, mengatakan, “Untuk menyuburkan lahan budidaya pertanian yang dikelola petani, petani hendaknya menggunakan pupuk secara berimbang. Disamping menggunakan pupuk non organik, petani juga menggunakan pupuk organik. Keuntungan menggunakan pupuk secara berimbang tentunya hasil pertanian mereka akan terlihat lebih menghasilkan, “katanya kepada wartawan kemarin.

Menggunakan pupuk organik disamping murah juga dapat mengurangi biaya pengolahan lahan. Bahan pupuk organik juga bisa dari limbah jerami padi dan kotoran ternak, yang dikelola oleh Alsintan (Alat Mesin Pertanian) khusus Pengolah Pupuk Organik (APPO) yang beberapa waktu lalu telah diserahkan Pemerintah Daerah kepada kelompok tani. Pembuatan kompos berbahan limbah jerami padi, dan kotoran ternak, selanjutnya limbah tadi di buat kompos setelah melalui proses fermentasi menggunakan starter mikroba, katanya.

Penggunaan ini sekaligus memanfaatkan limbah pertanian seperti jerami padi, “Kan sayang kalau dibuang, alangkah bermanfaatnya dengan alat APPO yang diberikan kepada Gapoktan, jerami padi tadi di kelola menjadi kompos. Disamping itu penggunaan kompos dianggap mampu memperbaiki kualitas lahan pertanian mereka, dan menurunya pencemaran lingkungan. Empat kelompok tani mendapatkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) diantaranya Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) didaerah yang masih banyak perternak sapi. Diantaranya, Rantau Kiwa Kecamatan Tapin Utara, Harapan Massa Kecamatan Tapin Selatan, Desa Pandulangan kecamatan Tapin Tengah, dan desa Salam Babaris kecamatan Salam Babaris. “Selama ini petani di Tapin sudah terbiasa menggunakan pupuk non organik, kendati memang hasilnya sama-sama bagus. Namun alangkah baiknya juga diimbangi dengan penggunaan pupuk berimbang antara non organik dan pupuk organik, “katanya. (Rull)

Beras Mahal Tapi Stok Beras Masih Aman

RANTAU, Beras mengalami kenaikan harga di sejumlah pasar-pasar tradisional di Tapin awal bulan Desember lalu. Kendati harga beras naik, justru ketersedian stok beras di Kabupaten Tapin masih di kategorikan cukup. Bahkan ketersedian dan konsumsi bahan pangan dari tanaman pangan di kabupaten Tapin itu sebagian besar surplus. Salah satu komoditas tanaman pangan yang selalu surplus adalah beras.

Dari data di Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Tapin, produksi pangan pada komoditas beras dari mulai bulan Januari hingga Desember 2009 surplus beras mencapai 108,925 ton pertahun. Dengan ketersediaan stok beras lokal mencapai 128,893 ton.

Ir.H.Rusnadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan PP didampingi Kabid Ketersediaan Distribusi Kerawanan Pangan, Aji Budiono kemarin mengatakan, secara makro ketersediaan bahan pangan strategis yang bersumber dari tanaman pangan di Kabupaten Tapin tahun 2009 sebagian besar surplus. Dan ketersediaan stokberas lokal masih mencukupi. Di Kabupaten ada beberapa kecamatan yang menjadi sentra padi, diantaranya kecamatan Tapin Tengah, Kecamatan Bakarangan, Kecamatan Candi Laras Utara, dan Candi Laras Selatan, katanya kemarin.

Terkait adanya kenaikan harga beras akhir-akhir ini diakibatkan cuaca tak menentu, kata Rusnadi didampingi kabid-kabidnya. Namun stok pangan beras lokal di Tapin selalu surplus dan tersedia. Penjualan beras lokal di Tapin ini bahkan sudah ada yang tembus sampai ke Kalimantan Tengah, dan daerah-daerah lain.

“Kalau di Margasari banyak petani menjualnya ke Banjarmasin ketimbang ke Rantau sendiri. Sebab di samping ongkos yang murah, irit dan jarak ke Banjarmasin tidaklah terlalu jauh, harganya pun jauh berbeda. Dinilai harga beras bisa lebih mahal jika di jual ke Banjarmasin ketimbang di daerahnya sendiri. Sehingga petani di daerah itu lebih memilih menjual berasnya ke Banjarmasin, “katanya. (Rull)

Minggu, 05 Desember 2010

Tapin Expo 2010

RANTAU, Momment Hari Jadi Kabupaten Tapin ke-45 pada Pameran Tapin Expo 2010 yang rencananya berlangsung selama 10 hari hendaknya dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi setiap stand pameran yang dikelola oleh seluruh SKPD di Pemkab Tapin. Hal itu berguna untuk menambah cakrawala pengetahuan dan wawasan tentang pembangunan di Pemkab Tapin selama tahun berjalan di 2010 ini.

Hal itu diungkapkan Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam sebuah acara peresmian di Datu Muning kemarin.

Pameran Tapin Expo 2010 yang diresmikan oleh Ketua TP-PKK Provinsi Kalsel di puncak acara Selasa kemarin akan berlangsung selama 10 hari. Dan setiap SKPD mengelolanya sambil menonjolkan program kegiatan selama satu tahun berjalan. Untuk itu diminta kepada masyarakat Tapin untuk mengunjunginya dan melihat pembangunan-pembangunan didaerah ini selama tahun 2010.

Pameran Tapin Expo 2010 terbalut konsep yang berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, diantaranya terlihat pada stand-stand pameran Tapin Expo yang dikelola oleh setiap SKPD di Pemkab Tapin. Tapin Expo 2010 dikemas dengan mengedepankan hiburan yang tak terlepas dari unsur edukatif yang menarik untuk dikunjungi. Kata Bupati, “Di Pameran Tapin Expo 2010 hadir dengan konsep hiburan yang tak terlepas dari unsur mendidik. Disetiap stand menonjolkan program kerja dan pembangunan di daerah ini selama tahun 2010. Misalnya, seperti pembangunan kawasan cepat tumbuh di Rantau Baru, Binuang Baru, dan Margasari Baru. Juga ada disektor perkebunan yang mensosialisasikan kelapa sawit, dan lain sebagainya. Untuk itu mari manfaatkan pesta rakyat tahunan di Tapin Expo 2010 guna menambah pengetahuan, “katanya.

Pantauan MataBanua di Pameran Tapin Expo 2010, hampir seluruh SKPD menyuguhkan program acara sebagai ajang pamer, baik itu games, kuis tanya jawab berhadiah, dokumenter pembangunan di Pemkab Tapin, penjualan multiproduk. Diantaranya, Stand Pemeran Dinas Pekerjaan Umum Tapin yang mensosialisasikan pembangunan jalan desa, kabupaten dan Nasional. Bahkan pembangunan tiga kawasan cepat tumbuh. Selanjutnya, Dinas Perhutanan dan Perkebunan yang mensosialisasikan hasil kebun kelapa sawit kepada pengunjung Tapin Expo 2010 ini. TP-PKK Kabupaten Tapin yang mempamerkan kampoeng perempuan secara berjilid dan telah memasuki jilid ke 3, Dinas Kesehatan yang mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat, Dinas Perternakan dan perikanan yang mempamerkan potensi ikan didaerah ini, dan lain sebagainya. (Rull)

45 Anak Raja Nikah Massal



RANTAU, “Ibarat anak raja di sebuah Istana Kerajaan Antah Brantah yang di sebut Kabupaten Tapin, dengan rajanya yang bergelar Datu Idis Nurdin Halidi, yang tinggal di Kampung Datu. Begitu juga permasurinya yang bergelar Diyang Elin Idis Nurdin Halidi. Pada suatu hari si Raja dan Ratu berniat mengawinkan anak-anaknya sebanyak 45 pasang. Ke 45 pasangan anak-anak Raja dan Ratu ini dinikahkan secara massal dengan diarak dari Istana menunggangi sebuah Buraq bernama Becak Kencana secara beriring-iringan. Rombongan ini dipimpin oleh sang Raja dan Ratu yang naik kereta kencana bernama andong kuda kencana menuju lokasi perkawinan bertempat di salah satu kampung perempuan atau di kenal sebagai kampungya sang ratu di kerajaan ini. Di kampung tersebut ke 45 pasangan anak raja dinikahkan secara massal”. Demikian Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam sambutannya guna mengurangi ketegangan syaraf para pengantin yang telat nikah itu.

Ke 45 pasangan pengantin ini diarak dengan menggunakan becak yang telah di hias seperti buraq dan diiringi alunan musik rebana, begitu juga andong delman terhias bunga indah harum semerbak melapisi dinding kereta kencana yang ditunggangi Raja dan Ratu.

Lanjut Bupati, di tengah perjalanan menuju kampong perempuan. Masyarakat kerajaan menyambut suka cita, senang seraya tersenyum sumringah sambil melambaikan tangan melihat raja dan ratu kembali bersanding di iringi ke 45 pasangan anak mereka. Kendati berada didubur kuda kencana dan aroma kuda menyengat, sang Raja dan Ratu tetap menyambut gembira atas terlaksananya pernikahan massal ini.

Demikian gambaran prosesi Nikah Massal Di Hari Jadi Kabupaten Tapin ke 45, yang dilaksanakan di Tapin Kamis (2/12) kemarin.

Demi massa depan anak, ke 45 pasangan nikah massal ini ikut nikah massal. Sebab anak mereka harus memiliki akte kelahiran. Sementara untuk mengambil akte kelahiran sebagai persyaratan orang tua harus memiliki buku nikah.

Ke 45 pasangan nikah massal ini dinikahkan serta disaksikan Bupati dan pejabat di Pemkab Tapin. Acara nikah massal yang diselenggarakan TP-PKK Kabupaten Tapin dalam rangka hari jadi Kabupaten Tapin ke 45. Sebelum diarak keliling dengan menggunakan kereta kencana dan 90 armada becak, ke 45 pasangan telat nikah ini dirias di Gedung Pendopo Balahendang Rantau, selanjutnya mereka diarak beriringan menuju stand pemran Kampung Perempuan jilid 3 di Tapin Expo 2010.

Ketua TP-PKK Kabupaten Tapin, Ny.Hj.Elin Idis Nurdin Halidi, SH yang juga Ketua Panitia Pelaksana, mengatakan, biaya penyelenggaraan nikah massal ini dibiayai oleh APBD Pemerintah Daerah. Namun lantaran minimnya dana, sehingga pihaknya meminta sumbangan kepada pihak ketiga atau perusahaan yang ada di Tapin.

Menurut Elin, tujuan dilaksanakan pernikahan massal ini agar setiap pasangan yang telah menikah sirih atau nikah dibawah tangan dan belum memiliki identitas perkawinan akan dinikahkan kembali. Nantinya para pengantin ini akan diberikan buku nikah setelah nikah massal. Selain itu, tujuan lain yakni meningkatnya pengetahuan dan kesadaran calon pengantin maupun masyarakat luas yang ingin melaksanakan pernikahan akan pentingnya memiliki buku nikah untuk pembuatan akte lahir anak, serta untuk keperluan-keperluan lainnya, katanya.

Peserta nikah massal ini diikuti oleh 12 kecamatan di Kabupaten Tapin, dengan jumlah sebanyak 45 pasangan pengantin sesuai HUT Tapin ke 45 kali ini. Dengan rincian Kecamatan Tapin Utara 4 pasang pengantin, Tapin Selatan 6 pasang, Tapin Tengah 4 pasang, Binuang dan Hatungun masing-masing 7 pasang, Candi Laras Selatan 4 pasang, Candi Laras Utara 4 pasang, Bakarangan 4 pasang, Bungur 4 pasang, Lokpaikat 4 pasang, dan Piani 4 pasang.

Tercatat sebagai pasangan nikah massal di usia tertua berasal dari Kecamatan hatungun dengan usia 74 tahun. Sementara di usia termuda berusia 17 tahun dari Desa Banua Halat Kiri Kecamatan Tapin Utara. Demikian Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan. (rull)

665 Kader BKB Dilatih dan Bupati Tapin Canangkan Gerakan PKK-KB-Kesehatan

RANTAU, Sekitar 665 orang kader BKB se-Kabupaten Tapin pada Rabu (1/12) kemarin dibekali pelatihan cara orang tua mengasuh anak dan komunikasi dalam pengasuhan balita oleh BKKBN Provinsi Kalsel. Pelatihan ini sekaligus dirangkai dengan pencanangan gerakan PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Tapin yang diresmikan Bupati Tapin sekaligus ditandai dengan pemukulan gong sebanyak lima kali, bertempat di GOR Datu Muning Rantau, Rabu (1/12) kemarin.

Ketua TP-PKK Kabupaten Tapin, Ny.Hj.Elin Idis Nurdin Halidi, SH mengatakan, “Dilaksanakannya pelatihan kader BKB se-Kabupaten Tapin ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para kader BKB di Kabupaten Tapin. Kegiatan ini sekaligus juga dirangkai dengan pencanangan gerakan PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Tapin tahun 2010 dengan tujuan meningkatkan pelayanan program KB dan Kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat dan kerjasama lintas sector dalam persatuan Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin, “katanya.

Pelatihan BKB Tahun 2010 ini dihadiri sebanyak 665 orang kader BKB se-Kabupaten Tapin. Terdiri dari Kecamatan Tapin Utara 85 orang, Tapin Selatan 45 orang, Kecamatan Bungur 50 orang, Kecamatan Bakarangan 50 orang, Kecamatan Lokpaikat 45 orang, Kecamatan Tapin Tengah 60 orang, Kecamatan Piani 35 orang, Kecamatan Candi Laras Utara 65 orang, Kecamatan Candi Laras Selatan 60 orang, Kecamatan Binuang 47 orang, Kecamatan Salam Babaris 60 orang, dan Kecamatan Hatungun 33 orang.

Sementara narasumber pelatihan yang memberikan materi diantaranya adalah Dra.Ernawati dari BKBN Provinsi Kalsel yang memberikan materi seputar ‘Peran Orang Tua Dalam Pengasuhan dan Pembinaan Balita’, dan ‘Media Interaksi Orang Tua dan Balita’ misalnya seperti mendongeng, bernyanyi, drama, bermain dan model. Sementara Ibu Ratna dari Sektor BKKBN Provinsi Kalsel memberian materi ‘Komunikai Dalam Pengasuhan Balita’ dan ‘Pertumbuhan dan Perkembangan Anak’.

Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP sekaligus juga sebagai Ketua Dewan Penyantun PKK mengajak seluruh kader BKB seluruh kecamatan di Tapin untuk mau dan berperan aktif dalam pembangunan di Kabupaten Tapin. Terutama sebagai pembimbing dan penyuluh untuk menggali potensi yang ada di wilayah kerjanya masing-masing. Diantaranya melalui 10 program pokok PKK yang telah ditetapkan Pemerintah sebagai modal kader bagi upaya peningkatkan keluarga sejahtera bahagia lahir dan batin.
Ajakan tersebut dilontarkan dalam sebuah kegiatan yang dimotori Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin di sebuah acara Pelatihan Kader Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pencanangan PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Tapin di GOR Datu Muning Rantau, Rabu (1/12) kemarin.

Lebih lanjut Bupati mengatakan, gerakan PKK sebagai wadah aktifitas sosial kemasyarakatan ini memiliki sejarah perjalanan yang cukup panjang. Bupati ingin mengajak seluruh yang hadir untuk mengenang perjalanan sejarah gerakan PKK yang ikut aktif berpartisipasi dalam pembangunan daerah terutama dengan aktifitas-aktifitasnya. Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin dinilai selama ini telah banyak berusaha mensukseskan programnya yang telah dilaksanakan. Termasuk juga didalam memberikan informasi dan juga pencanangan program-program yang dilaksanakan. Upaya peningkatan kesejahteraan keluarga, kualitas keluarga, dan kualitas sumber daya manusia merupakan satu bagian integral sinergitas pembinaan keluarga. Oleh karena itu BUpati berharap, 10 Program PKK dilaksanakan harus lebih luas lagi, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat, demikian Bupati Tapin.

Ia pun merencanakan pengusulan naiknya insentif bagi para kader yang telah berjuang dan berpartisipasi dalam pembangunan didaerah ini. Terlebih peran kader ini sangat aktif di tengah-tengah masyarakat Tapin untuk melaksanakan seklaigus mensosialisasikan program-program yang di motori TP-PKK Kabupaten Tapin. “Kita akan usulkan kenaikan insentif bagi para kader kepada DPRD Tapin, dan semoga langkah dan upaya ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar, “katanya diiringi sambutan Amin dari rausan kader diringi tepuk tangan. (Rull)

34 orang terkena dbd

RANTAU, Terhitung dari mulai bulan Januari hingga November 2010, di Kabupaten Tapin tercatat sudah ada sekitar 34 orang yang positif terkena penyakit demam berdarah (DBD). Penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, sejenis nyamuk yang banyak terdapat di daerah tropis termasuk Kabupaten Tapin.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Tapin, Drg.Kusudiarto, didampingi Humam Arifin, Kabid Pencegahan Penyakit Menular (P2PL) di Dinas Kesehatan Tapin, kemarin kepada wartawan.

Dari mulai bulan Januari sampai November 2010 ini sudah ada laporan sekitar 34 orang terkena penyakit DBD, 2 orang diantaranya meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Menurut Humam, kondisi pasien lantaran terlambat di bawa ke rumah sakit sehingga kondisinya semakin farah, dikira demam biasa ternyata setelah didiagnosa positif DBD.

“Dari mulai bulan Januari hingga Maret 2010, hampir di seluruh kecamatan di Tapin dinyatakan rawan, dan rata-rata daerah atas seperti Salam Babaris, Miawa, Hatungun. Adapun yang paling banyak terkena DBD ini berasal dari kawasan Tapin Utara dan Binuang, “katanya.

Atas kejadian itu kita masih tetap melaksanakan himbauan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka. Sebab jenis nyamuk pembawa virus mematikan ini dapat berkembang biak di air bersih dan jernih dan tidak kontak dengan tanah. Misalnya, di bak penampungan air, kaleng kosong yang tergenang air, potongan bamboo yang berisi air hujan, ban bekas yang berisi air hujan, dan lain sebagainya. Nyamuk ini tidak seperti nyamuk biasa, nyamuk ini menggigit manusia pada pagi hari sampai sore hari dan beberapa hari kemudian penderita akan jatuh sakit. Penderita mengalami demam tinggi selama 3-7 hari disertai gejala pendarahan, mulai dari bintik merah di kulit sampai muntah darah. Pada penderita yang peka akan mengalami syok dan akhirnya meninggal. Bila anggota keluarga ada yang mengalami gejala tersebut segera bawa dan laporkan ke rumah sakit atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan segera, katanya.

“Saat ini tak ada obat efektif untuk membarantas virus, sehingga pencegahan merupakan cara yang efektif untuk menanggulangi kasus demam berdarah ini. Pada prinsipnya pencegahan dilakukan dengan cara memutus mata rantai penularan dengan melakukan pemberantasan nyamuk seperti melalui 3 M, yakni menutup, menguras, dan menimbun. Tindakan 3 M merupakan tindakan efisien, dan dapat dilakukan semua orang, “katanya.

Selain itu pemberian bubuk abete ke tempat penampungan air didaerah rawan terdapatnya kasus demam berdarah yang tidak mendapatkan pengasapan. Juga sesuai protap kami di Dinas kesehatan kalu sekiranya ada kejadian luar biasa disuatu daerah rawan DBD, itu baru kita lakukan pengasapan. Demikian Humam. (Rull)

Sabtu, 04 Desember 2010

12 Pemuda Tapin Ikut Napak Tilas di Pelaihari

RANTAU, Pada bulan November 2010 banyak sekali momentum yang telah ditemui maupun sudah dilaksanakan bulan kemarin. Diantaranya Hari Pahlawan Nasional yang diperingati setiap tanggal 10 November. Guna menumbuhkan semangat patriotisme di kalangan Pemuda, Pemkab Tapin melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Tapin mengirim pemuda-pemudinya untuk mengikuti kegiatan napak tilas jejak pahlawan se-Kalsel yang di pusatkan di Pelaihari Kabupaten Tanah Bumbu.
Pada jum’at (19/11) pagi pekan kemarin, 12 pemuda mewakili Kabupaten Tapin berangkat ke Pelaihari untuk mengikuti kegiatan napak tilas jejak pahlawan se-Kalsel yang tahun ini dipusatkan di Pelaihari. Setiap Kabupaten se-Kalsel mengirim pemuda-pemudinya untuk mengikutinya.
Rizal Pahlapi, Kasi Kepemudaan di Disporabudpar menyatakan, “ 12 pemuda Tapin yang bakal mengikuti kegiatan napak tilas jejak pahlawan di Pelaihari Kabupaten Tanah Bumbu dari tanggal 19 s/d 22 November 2010, terdiri dari 6 orang putri dan 6 putra, ditambah 2 orang pembimbing, sehingga menjadi 14 orang, “katanya.
Kegiatan ini, kata Rizal, dalam rangka hari Pahlawan Nasional yang diselenggarakan setiap tahun sekali se-Kalsel. Tahun ini Pelaihari di percaya sebagai tuan rumah untuk kegiatan ini. Kegiatan ini di ikuti oleh seluruh Kabupaten kota se-Kalsel, dan untuk Kabupaten Tapin sendiri kita perwakilannya dan ada 12 orang yang dikirim kesana, “katanya disela ingin berangkat kesana.
Sementara Pembina damping ke-12 pemuda tersebut, Rani mengatakan, “Dalam kegiatan napak tilas ini diharapkan mampu memberikan dorongan kemajuan yang hakiki dan dapat meningkatkan kualitas pembangunan rasa patriotisme, rasa kebersamaan dan rasa nasionalisme bagi pemuda. Mereka ini akan menyusuri jejak pahlawan dengan berjalan di malam hari, siang harinya mereka akan melaksanakan aktifitas lain seperti olahraga, dan lain sebagainya, “pungkasnya. (rull)