JavaScript is required to view this page. 6 Nov 2010

Sabtu, 06 November 2010

Warga Rantau Sambut Gembira Lampu PJU Baru

RANTAU, Beberapa hari terakhir pada malam hari di dalam kota Rantau terdapat suasana yang berbeda di bandingkan sebelumnya. Pasalnya, lampu Penerang Jalan Umum (PJU) yang baru saja dipasang di sepanjang Jalan Brigjen H.Hasan Baseri kota Rantau di mulai pada malam hari kemarin menyala terang. Bahkan beberapa warga menyambut senang terutama pedagang, sebut saja Ibi Pedagang Ayam Goreng Kentucky mengatakan, “Pada Rabu malam PJU di sepanjang jalan ini menyala, di mulai dari muka rumah sakit hingga Alun-Alun kota Rantau, sementara di sisi kanan dari mulai alun-alun kota Rantau hingga muka kediaman Bupati masih belum menyala. Katanya travonya belum di pasang, dan keesokan harinya pada malam kamis kemarin, baru seluruhnya menyala sehingga suasana jadi terang benderang, “katanya.

Begitu juga Uma Bunga, pemilik usaha isi ulang ponsel mengatakan, “Wah terang benderang, dan suasana kota Rantau seperti hidup kembali, “katanya sebagaimana dikutip dari MataBanua, malam kemarin.

Sementara Kepala Dinas Tata Kota dan kebersihan Kabupaten Tapin, RajuddinNoor, S,Sos, S,Ap mengatakan, “Sejak malam kemarin kita jauh dari Binuang berjalan di malam hari untuk memantau, dan diakui memang di malam pertama dinyalakan itu baru sebagian di mulai dari Alun-alun kota Rantau sampai muka Rumah Sakit Datu Sanggul Rantau yang baru menyala, sementara dari alun-alun kota Rantau hingga muka kediaman Bupati itu belum menyala karena saat itu belum di pasang travo, kemarin baru di pasang dan insya allah malam ini menyala, “katanya.

Anda lihat sendiri kan, tanya Rajudin kepada wartawan saat diwawancarai kemarin. Suasananya yang tadinya gelap menjadi terang. “Diharapkan saat hari jadi Kabupaten Tapin nanti, seluruh lampu PJU yang kita pasang sudah menyala seluruhnya, “pungkasnya. (Rull)

Oktober Angka laka Meningkat diBandingkan Bulan Sebelumnya

RANTAU, Angka kecelakaan lalu lintas di Tapin semenjak bulan Oktober 2010 dipastikan naik dibandingkan bulan sebelumnya. Pasalnya, selama terhitung satu bulan Oktober ini sudah terjadi 4 kali laka (kecelakaan lalu lintas). Bahkan dalam 4 kali kecelakaan tersebut korbannya meninggal semua. Adapun penyebabnya adalah human errors disamping manusianya yang juga tidak berhati-hati didalam berlalu lintas.

Hal itu diungkapkan Kapolres Tapin, Selamet Setiono melalui Kasatlantas Polres Tapin, Eko Tjahyo, sebagaimana dikutip dari MataBanua kemarin.

Selain itu, lanjut Eko, juga disebabkan lantaran lampu penerang jalan (LPJ) yang tidak menyala dan dalam kondisi yang gelap ketika dimalam hari. Sebab diantara korban yang meninggal tadi ada disebabkan lantaran menbarak pohon karena LPJ tidak menyala. Untuk itu kita di bulan ini akan melaksanakan operasi citra polentas intermezzo, yang bertujuan untuk keselamatan para pengguna jalan sekaligus menekan angka kecelakaan lalu lintas didaerah ini, demikian Eko. (Rull)

Sampah Menumpuk Di TPS Belum Diangkut Petugas Kebersihan

RANTAU, Warga masyarakat Cangkering mengeluhkan kondisi tempat pembuangan sampah (TPS) yang ada di tepi jembatan pertama menuju Walang tak pernah diangkut petugas kebersihan. Sehingga sampah menumpuk hingga ke tepi jalan dan orang yang lalu lalang melintasi jalan Rantau-Margasari pastinya mencium bau menyengat juga tak sedap.
“Warga masyarakat membuang sampah ke situ, padahal lokasi itu bukannya tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang ideal pada umumnya TPS dibuat khusus, melainkan di bawahnya adalah kawasan sawah orang yang tentunya kerap juga dilempari sampah yang terbuang. Belum lagi sampah yang menumpuk dan jarang diangkut petugas kebersihan untuk dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang akibatnya mulai menumpuk sedikit di badan jalan di tepi jembatan pertama Cankering dan Walang, sehingga bau menyengat juga tak sedap tercium oleh pengendara yang lalu lalang dikawasan itu, “kata Tuti, warga Walang kemarin. (rull)

Dinsos Provinsi Kalsel Salurkan Bantuan Buffer Stock

RANTAU, Setelah berkurangnya buffer stock Sembako di gudang Taruna Siaga Bencana (Tagana) Tapin, pada Selasa (2/11) pekan kemarin Dinas Sosial Provinsi Kalsel langsung menyalurkan bantuan barang berupa sembako ke Kabupaten Tapin. Barang tersebut langsung diterima oleh kordinator Tagana Tapin, Sugiri di kantornya yang selanjutnya diletakan dalam gudang Tagana yang bertempat di kantor Dinas Sosial Kabupaten Tapin.

Menurut Sugiri, Kordinator Tagana Tapin menyatakan sehari sebelumnya bahwa buffer stock di Tagana Tapin menipis. Karena telah disalurkan kepada korban banjir yang melanda beberapa kawasan di Tapin. Namun pada Selasa kemarin Dinas Sosial Provinsi Kalsel menyalurkan bantuan sembako yang langsung kita terima. Bantuan berupa bahan makanan tersebut diantaranya mie instant sebanyak 10.000 bungkus, sarden 3.000 kaleng, minyak goreng 250 botol, bubur instant 3.600 bungkus, teh 100 kotak, kopi 100 bungkus, gula 100 Kg, dan air mineral 100 dus.

“Kita telah menyalurkan bantuan berupa bahan makanan terhadap korban banjir di beberapa kawasan seperti Sidodadi, Kupang, Trantang, Pelita, Rangda Malingkung, Dulang, Perintis Raya, Lumbu Raya, Miawa. Sementara di Binuang itu ada 260 KK yang rumahnya terendam banjir seperti di Serawi, Pantai Belanti, dan Cempaka. Dengan total keseluruhan di Tapin mencapai 1.240 KK yang terendam banjir kemarin, “katanya.
Informasi terakhir beberapa kawasan Rantau dan Binuang air masih dalam, kendati mulai surut sedikit demi sedikit. Sementara untuk jumlah areal persawahaan di Tapin itu hampir seluruhnya terendam, kata Sugiri, “lihat saja sendiri kondisi pehumaan yang ada. Namun untungnya saat ini petani belum ada yang menanam, dan hanya memeradak saja dan siap untuk massa tanam. Beberapa peradakan padi yang ditanam petani juga ada sebagian yang rusak lantaran terendam banjir, seperti di Margasari, “katanya.

Sementara Safrudin, Sekretaris Tagana Tapin menambahkan, Banjir yang melanda tahun ini tergolong besar. Katanya, “Selama 20 tahun tinggal di Dulang Rantau baru kali ini rumah saya terendam banjir. Kendati banjir ini sifatnya sebentar. Paling setelah dua tiga hari surut dan airnya mengalir lagi ke daerah hilir seperti Baruh, Masta dan Sungai Bahalang, “katanya. (rull)

Gorong-Gorong Di Piani Sudah DiPerbaiki

RANTAU, Gorong-gorong dan jembatan yang ambruk beberapa waktu lalu akibat hujan yang terus menerus mengguyur kawasan Desa Kariaman Kecamatan Piani kini berangsur-angsur kondisinya membaik. Informasi terkahir jalan tersebut sudah dapat dilalui kembali, dimana sebelumnya hampir separuh badan jalan ambruk.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman mengatakan bahwa gorong-gorong dan jalan yang ambruk di Desa Kariaman Kecamatan Piani kondisinya jauh sudah membaik dan bisa dilalui kendaraan kembali. Hal itu setelah petugas kita di PU memperbaikinya, “katanya.

Sebelumnya Dinas PU memantau kawasan jalan Trans Rantau-Miawa setelah musibah melanda kawasan itu beberapa waktu lalu. Setiap titik lokasi ditinjau pekerja Dinas PU Tapin, dimana kondisi jalan yang curam dan tajam menaik lantaran berada diatas perbukitan yang tinggi. Menyusul setelah memantau sejumlah infrastruktur dikawasan itu, Dinas PU terus membenahi sejumlah infrastruktur yang rusak dengan anggaran dana yang diperkirakan menelan dana sebesar Rp.150 juta.


Duh Jalan Licin dan Berlumpur


Sementara di sisi lain, warga Miawa juga mengeluhkan kondisi jalan Trans Rantau-Miawa yang rusak, diduga akibat di lintasi truk batu bara. Sebut saja Rahmad warga Miawa menuturkan pengalamannya yang setiap hari melintasi jalan itu, “Badan jalan kabupaten yang berada masuk dalam kawasan kecamatan Lokpaikat di Bitahan Baru, tepatnya di perlintasan jalan batu bara yang dikelola oleh salah satu perusahaan itu setiap habis hujan kondisinya becek berlumpur dan rusak. Akibatnya banyak pengguna jalan yang sering tergelincir disaat melintas jalan itu, lantaran jalan yang curam menanjak naik, terlebih banyak kubangan di badan jalan, sehingga sehabis hujan duh licin dan berlumpur, bahkan sampai menjadi kubangan air sehingga kendaraan tak dapat melintasi, “katanya.

Nampaknya perusahaan tersebut tak perduli, dimana jalan tersebut merupakan salah
satu akses warga masyarakat menuju Miawa dan Rantau. Diharapkan, melihat kondisi jalan ini, perusahaan setempat dapat membantu menyelesaikan keluhan warga yang biasa melintasi jalan tersebut dan juga Pemerintah Daerah dapat memperbaikinya. (Rull)