JavaScript is required to view this page. 29 Apr 2011

Jumat, 29 April 2011

5 Penyakit Urutan Pertama Dari 10 Besar di RSUD.Datu Sanggul Rantau

RANTAU, 5 penyakit menempati urutan pertama dari sepuluh penyakit yang di derita pasien di RSUD.Datu Sanggul Rantau sepanjang tahun 2010 kemarin. Ke-5 penyakit tersebut yakni ISPA, Maag Akut (sakit percernaan), Hipertensi, Diare, dan Demam.

Hal tersebut diungkapkan Noor Ifansyah, SKM, Direktur RSUD.Datu Sanggul Rantau kepada sejumlah wartawan kemarin diruang kerjanya.

Di tahun 2010 kemarin itu rata-rata pasien di rumah sakit ini mengidap ke 5 penyakit tersebut dengan jumlah pasien rawat inap sekitar 3.522 yang ditempatkan di 100 ruang perawatan rumah sakit ini. “Dan angka itu belum termasuk pasien rawat jalan yang terdata berjumlah 474, dan diantaranya meninggal dunia, “katanya.

3.522 pasien rawat inap tersebut sebagiaan diantaranya masuk dalam daftar subsidi pelayanan kesehatan daerah. “Sejak tahun 2007 lalu, RSUD.Datu Sanggul Rantau telah membebaskan biaya berobat gratis bagi warga Tapin yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Seluruh biaya pasien di rumah sakit ini telah disubsidi Pemerintah Daerah Tapin sampai saat ini, “pungkasnya. (Rull)

Proyek RTH Di Tunda

RANTAU, Tahun 2011 ini yang rencananya akan dikerjakan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) oleh Pemda Tapin di lokasi eks pasar lama Rantau ditunda lantaran terjadinya defisit anggaran yang tinggi di tahun sebelumnya. Selain itu pengetatan efesiensi belanja anggaran juga dilakukan pada kegiatan seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Tapin termasuk di Dinas Tata Kota dan Kebersihan Tapin yang mengusulkan pembangunan RTH tahun ini. “Alokasi dana yang ada saat ini hanya untuk dilakukan pembongkaran pasar lama saja tahun ini. Sementara pembangunannya dilakukan tahun berikutnya, “kata Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP kemarin di Rantau.

Ia menyatakan bahwa pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) yang direncanakan berlokasi di Eks. Pasar Lama Rantau ditunda, dari sebelumnya yang direncanakan akan dikerjakan pada tahun 2011 ini. Penundaan itu mengingat belum selesainya fisik pembangunan Pasar Keraton seperti pembangunan halaman pasar serta jalan yang akhirnya pemindahan pedagang belum dapat dilaksanakan. Selain itu pertimbangan lainnya karena dana proyek pembangunan RTH sebesar Rp.7 millar yang diusulkan pada APBD 2011 dinilai masih belum terlalu mendesak di aloksikan. “Pembangunan RTH eks pasar lama Rantau itu ditunda dan akan dikerjakan pada tahun 2012 mendatang, “katanya.

Saat ini, dikatakan Bupati, “kita tetap fokus bahwasanya di Pasar Lama Rantau itu dilakukan pembongkaran dan penutupan pasar lama Rantau, “katanya.

“Sekeliling Pasar Lama Rantau dekat dengan bantaran sungai Tapin yang di tempati pedagang ikan basah tahun ini akan di tutup dengan pagar seng. Dikawasan itu akan diberi label dilarang berdagang, karena telah ditetapkan sebagai kawasan Ruang terbuka Hijau (RTH) yang bebas dari pedagang, “katanya.

Pentupan pasar dengan pagar seng dilakukan setelah pedagang pasar lama Rantau pindah ke Pasar Keraton. Sementara untuk pembangunan proyek RTH akan di lakukan pada tahun berikutnya di 2012. Karena alokasi dananya hanya untuk pembongkaran dan penutupan pasar saja, “katanya.(Rull)