JavaScript is required to view this page. 5 Des 2010

Minggu, 05 Desember 2010

Tapin Expo 2010

RANTAU, Momment Hari Jadi Kabupaten Tapin ke-45 pada Pameran Tapin Expo 2010 yang rencananya berlangsung selama 10 hari hendaknya dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi setiap stand pameran yang dikelola oleh seluruh SKPD di Pemkab Tapin. Hal itu berguna untuk menambah cakrawala pengetahuan dan wawasan tentang pembangunan di Pemkab Tapin selama tahun berjalan di 2010 ini.

Hal itu diungkapkan Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam sebuah acara peresmian di Datu Muning kemarin.

Pameran Tapin Expo 2010 yang diresmikan oleh Ketua TP-PKK Provinsi Kalsel di puncak acara Selasa kemarin akan berlangsung selama 10 hari. Dan setiap SKPD mengelolanya sambil menonjolkan program kegiatan selama satu tahun berjalan. Untuk itu diminta kepada masyarakat Tapin untuk mengunjunginya dan melihat pembangunan-pembangunan didaerah ini selama tahun 2010.

Pameran Tapin Expo 2010 terbalut konsep yang berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, diantaranya terlihat pada stand-stand pameran Tapin Expo yang dikelola oleh setiap SKPD di Pemkab Tapin. Tapin Expo 2010 dikemas dengan mengedepankan hiburan yang tak terlepas dari unsur edukatif yang menarik untuk dikunjungi. Kata Bupati, “Di Pameran Tapin Expo 2010 hadir dengan konsep hiburan yang tak terlepas dari unsur mendidik. Disetiap stand menonjolkan program kerja dan pembangunan di daerah ini selama tahun 2010. Misalnya, seperti pembangunan kawasan cepat tumbuh di Rantau Baru, Binuang Baru, dan Margasari Baru. Juga ada disektor perkebunan yang mensosialisasikan kelapa sawit, dan lain sebagainya. Untuk itu mari manfaatkan pesta rakyat tahunan di Tapin Expo 2010 guna menambah pengetahuan, “katanya.

Pantauan MataBanua di Pameran Tapin Expo 2010, hampir seluruh SKPD menyuguhkan program acara sebagai ajang pamer, baik itu games, kuis tanya jawab berhadiah, dokumenter pembangunan di Pemkab Tapin, penjualan multiproduk. Diantaranya, Stand Pemeran Dinas Pekerjaan Umum Tapin yang mensosialisasikan pembangunan jalan desa, kabupaten dan Nasional. Bahkan pembangunan tiga kawasan cepat tumbuh. Selanjutnya, Dinas Perhutanan dan Perkebunan yang mensosialisasikan hasil kebun kelapa sawit kepada pengunjung Tapin Expo 2010 ini. TP-PKK Kabupaten Tapin yang mempamerkan kampoeng perempuan secara berjilid dan telah memasuki jilid ke 3, Dinas Kesehatan yang mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat, Dinas Perternakan dan perikanan yang mempamerkan potensi ikan didaerah ini, dan lain sebagainya. (Rull)

45 Anak Raja Nikah Massal



RANTAU, “Ibarat anak raja di sebuah Istana Kerajaan Antah Brantah yang di sebut Kabupaten Tapin, dengan rajanya yang bergelar Datu Idis Nurdin Halidi, yang tinggal di Kampung Datu. Begitu juga permasurinya yang bergelar Diyang Elin Idis Nurdin Halidi. Pada suatu hari si Raja dan Ratu berniat mengawinkan anak-anaknya sebanyak 45 pasang. Ke 45 pasangan anak-anak Raja dan Ratu ini dinikahkan secara massal dengan diarak dari Istana menunggangi sebuah Buraq bernama Becak Kencana secara beriring-iringan. Rombongan ini dipimpin oleh sang Raja dan Ratu yang naik kereta kencana bernama andong kuda kencana menuju lokasi perkawinan bertempat di salah satu kampung perempuan atau di kenal sebagai kampungya sang ratu di kerajaan ini. Di kampung tersebut ke 45 pasangan anak raja dinikahkan secara massal”. Demikian Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam sambutannya guna mengurangi ketegangan syaraf para pengantin yang telat nikah itu.

Ke 45 pasangan pengantin ini diarak dengan menggunakan becak yang telah di hias seperti buraq dan diiringi alunan musik rebana, begitu juga andong delman terhias bunga indah harum semerbak melapisi dinding kereta kencana yang ditunggangi Raja dan Ratu.

Lanjut Bupati, di tengah perjalanan menuju kampong perempuan. Masyarakat kerajaan menyambut suka cita, senang seraya tersenyum sumringah sambil melambaikan tangan melihat raja dan ratu kembali bersanding di iringi ke 45 pasangan anak mereka. Kendati berada didubur kuda kencana dan aroma kuda menyengat, sang Raja dan Ratu tetap menyambut gembira atas terlaksananya pernikahan massal ini.

Demikian gambaran prosesi Nikah Massal Di Hari Jadi Kabupaten Tapin ke 45, yang dilaksanakan di Tapin Kamis (2/12) kemarin.

Demi massa depan anak, ke 45 pasangan nikah massal ini ikut nikah massal. Sebab anak mereka harus memiliki akte kelahiran. Sementara untuk mengambil akte kelahiran sebagai persyaratan orang tua harus memiliki buku nikah.

Ke 45 pasangan nikah massal ini dinikahkan serta disaksikan Bupati dan pejabat di Pemkab Tapin. Acara nikah massal yang diselenggarakan TP-PKK Kabupaten Tapin dalam rangka hari jadi Kabupaten Tapin ke 45. Sebelum diarak keliling dengan menggunakan kereta kencana dan 90 armada becak, ke 45 pasangan telat nikah ini dirias di Gedung Pendopo Balahendang Rantau, selanjutnya mereka diarak beriringan menuju stand pemran Kampung Perempuan jilid 3 di Tapin Expo 2010.

Ketua TP-PKK Kabupaten Tapin, Ny.Hj.Elin Idis Nurdin Halidi, SH yang juga Ketua Panitia Pelaksana, mengatakan, biaya penyelenggaraan nikah massal ini dibiayai oleh APBD Pemerintah Daerah. Namun lantaran minimnya dana, sehingga pihaknya meminta sumbangan kepada pihak ketiga atau perusahaan yang ada di Tapin.

Menurut Elin, tujuan dilaksanakan pernikahan massal ini agar setiap pasangan yang telah menikah sirih atau nikah dibawah tangan dan belum memiliki identitas perkawinan akan dinikahkan kembali. Nantinya para pengantin ini akan diberikan buku nikah setelah nikah massal. Selain itu, tujuan lain yakni meningkatnya pengetahuan dan kesadaran calon pengantin maupun masyarakat luas yang ingin melaksanakan pernikahan akan pentingnya memiliki buku nikah untuk pembuatan akte lahir anak, serta untuk keperluan-keperluan lainnya, katanya.

Peserta nikah massal ini diikuti oleh 12 kecamatan di Kabupaten Tapin, dengan jumlah sebanyak 45 pasangan pengantin sesuai HUT Tapin ke 45 kali ini. Dengan rincian Kecamatan Tapin Utara 4 pasang pengantin, Tapin Selatan 6 pasang, Tapin Tengah 4 pasang, Binuang dan Hatungun masing-masing 7 pasang, Candi Laras Selatan 4 pasang, Candi Laras Utara 4 pasang, Bakarangan 4 pasang, Bungur 4 pasang, Lokpaikat 4 pasang, dan Piani 4 pasang.

Tercatat sebagai pasangan nikah massal di usia tertua berasal dari Kecamatan hatungun dengan usia 74 tahun. Sementara di usia termuda berusia 17 tahun dari Desa Banua Halat Kiri Kecamatan Tapin Utara. Demikian Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan. (rull)

665 Kader BKB Dilatih dan Bupati Tapin Canangkan Gerakan PKK-KB-Kesehatan

RANTAU, Sekitar 665 orang kader BKB se-Kabupaten Tapin pada Rabu (1/12) kemarin dibekali pelatihan cara orang tua mengasuh anak dan komunikasi dalam pengasuhan balita oleh BKKBN Provinsi Kalsel. Pelatihan ini sekaligus dirangkai dengan pencanangan gerakan PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Tapin yang diresmikan Bupati Tapin sekaligus ditandai dengan pemukulan gong sebanyak lima kali, bertempat di GOR Datu Muning Rantau, Rabu (1/12) kemarin.

Ketua TP-PKK Kabupaten Tapin, Ny.Hj.Elin Idis Nurdin Halidi, SH mengatakan, “Dilaksanakannya pelatihan kader BKB se-Kabupaten Tapin ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para kader BKB di Kabupaten Tapin. Kegiatan ini sekaligus juga dirangkai dengan pencanangan gerakan PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Tapin tahun 2010 dengan tujuan meningkatkan pelayanan program KB dan Kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat dan kerjasama lintas sector dalam persatuan Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin, “katanya.

Pelatihan BKB Tahun 2010 ini dihadiri sebanyak 665 orang kader BKB se-Kabupaten Tapin. Terdiri dari Kecamatan Tapin Utara 85 orang, Tapin Selatan 45 orang, Kecamatan Bungur 50 orang, Kecamatan Bakarangan 50 orang, Kecamatan Lokpaikat 45 orang, Kecamatan Tapin Tengah 60 orang, Kecamatan Piani 35 orang, Kecamatan Candi Laras Utara 65 orang, Kecamatan Candi Laras Selatan 60 orang, Kecamatan Binuang 47 orang, Kecamatan Salam Babaris 60 orang, dan Kecamatan Hatungun 33 orang.

Sementara narasumber pelatihan yang memberikan materi diantaranya adalah Dra.Ernawati dari BKBN Provinsi Kalsel yang memberikan materi seputar ‘Peran Orang Tua Dalam Pengasuhan dan Pembinaan Balita’, dan ‘Media Interaksi Orang Tua dan Balita’ misalnya seperti mendongeng, bernyanyi, drama, bermain dan model. Sementara Ibu Ratna dari Sektor BKKBN Provinsi Kalsel memberian materi ‘Komunikai Dalam Pengasuhan Balita’ dan ‘Pertumbuhan dan Perkembangan Anak’.

Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP sekaligus juga sebagai Ketua Dewan Penyantun PKK mengajak seluruh kader BKB seluruh kecamatan di Tapin untuk mau dan berperan aktif dalam pembangunan di Kabupaten Tapin. Terutama sebagai pembimbing dan penyuluh untuk menggali potensi yang ada di wilayah kerjanya masing-masing. Diantaranya melalui 10 program pokok PKK yang telah ditetapkan Pemerintah sebagai modal kader bagi upaya peningkatkan keluarga sejahtera bahagia lahir dan batin.
Ajakan tersebut dilontarkan dalam sebuah kegiatan yang dimotori Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin di sebuah acara Pelatihan Kader Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pencanangan PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Tapin di GOR Datu Muning Rantau, Rabu (1/12) kemarin.

Lebih lanjut Bupati mengatakan, gerakan PKK sebagai wadah aktifitas sosial kemasyarakatan ini memiliki sejarah perjalanan yang cukup panjang. Bupati ingin mengajak seluruh yang hadir untuk mengenang perjalanan sejarah gerakan PKK yang ikut aktif berpartisipasi dalam pembangunan daerah terutama dengan aktifitas-aktifitasnya. Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin dinilai selama ini telah banyak berusaha mensukseskan programnya yang telah dilaksanakan. Termasuk juga didalam memberikan informasi dan juga pencanangan program-program yang dilaksanakan. Upaya peningkatan kesejahteraan keluarga, kualitas keluarga, dan kualitas sumber daya manusia merupakan satu bagian integral sinergitas pembinaan keluarga. Oleh karena itu BUpati berharap, 10 Program PKK dilaksanakan harus lebih luas lagi, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat, demikian Bupati Tapin.

Ia pun merencanakan pengusulan naiknya insentif bagi para kader yang telah berjuang dan berpartisipasi dalam pembangunan didaerah ini. Terlebih peran kader ini sangat aktif di tengah-tengah masyarakat Tapin untuk melaksanakan seklaigus mensosialisasikan program-program yang di motori TP-PKK Kabupaten Tapin. “Kita akan usulkan kenaikan insentif bagi para kader kepada DPRD Tapin, dan semoga langkah dan upaya ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar, “katanya diiringi sambutan Amin dari rausan kader diringi tepuk tangan. (Rull)

34 orang terkena dbd

RANTAU, Terhitung dari mulai bulan Januari hingga November 2010, di Kabupaten Tapin tercatat sudah ada sekitar 34 orang yang positif terkena penyakit demam berdarah (DBD). Penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, sejenis nyamuk yang banyak terdapat di daerah tropis termasuk Kabupaten Tapin.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Tapin, Drg.Kusudiarto, didampingi Humam Arifin, Kabid Pencegahan Penyakit Menular (P2PL) di Dinas Kesehatan Tapin, kemarin kepada wartawan.

Dari mulai bulan Januari sampai November 2010 ini sudah ada laporan sekitar 34 orang terkena penyakit DBD, 2 orang diantaranya meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Menurut Humam, kondisi pasien lantaran terlambat di bawa ke rumah sakit sehingga kondisinya semakin farah, dikira demam biasa ternyata setelah didiagnosa positif DBD.

“Dari mulai bulan Januari hingga Maret 2010, hampir di seluruh kecamatan di Tapin dinyatakan rawan, dan rata-rata daerah atas seperti Salam Babaris, Miawa, Hatungun. Adapun yang paling banyak terkena DBD ini berasal dari kawasan Tapin Utara dan Binuang, “katanya.

Atas kejadian itu kita masih tetap melaksanakan himbauan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka. Sebab jenis nyamuk pembawa virus mematikan ini dapat berkembang biak di air bersih dan jernih dan tidak kontak dengan tanah. Misalnya, di bak penampungan air, kaleng kosong yang tergenang air, potongan bamboo yang berisi air hujan, ban bekas yang berisi air hujan, dan lain sebagainya. Nyamuk ini tidak seperti nyamuk biasa, nyamuk ini menggigit manusia pada pagi hari sampai sore hari dan beberapa hari kemudian penderita akan jatuh sakit. Penderita mengalami demam tinggi selama 3-7 hari disertai gejala pendarahan, mulai dari bintik merah di kulit sampai muntah darah. Pada penderita yang peka akan mengalami syok dan akhirnya meninggal. Bila anggota keluarga ada yang mengalami gejala tersebut segera bawa dan laporkan ke rumah sakit atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan segera, katanya.

“Saat ini tak ada obat efektif untuk membarantas virus, sehingga pencegahan merupakan cara yang efektif untuk menanggulangi kasus demam berdarah ini. Pada prinsipnya pencegahan dilakukan dengan cara memutus mata rantai penularan dengan melakukan pemberantasan nyamuk seperti melalui 3 M, yakni menutup, menguras, dan menimbun. Tindakan 3 M merupakan tindakan efisien, dan dapat dilakukan semua orang, “katanya.

Selain itu pemberian bubuk abete ke tempat penampungan air didaerah rawan terdapatnya kasus demam berdarah yang tidak mendapatkan pengasapan. Juga sesuai protap kami di Dinas kesehatan kalu sekiranya ada kejadian luar biasa disuatu daerah rawan DBD, itu baru kita lakukan pengasapan. Demikian Humam. (Rull)