JavaScript is required to view this page. 17 Des 2010

Jumat, 17 Desember 2010

Harga Sembako Terus Merangkak Naik

RANTAU, Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan UKM Kabupaten Tapin mengungkapkan, harga kebutuhan pokok seperti beras, telur, gula, dan sayur mayur terus mengalami kenaikan.

Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Tapin, Abdul Hadi, Rabu mengatakan, “harga kebutuhan pokok naik namun sifatnya sementara. Kenaikan harga disebabkan lantaran cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini, “katanya didampingi Kabid Perdagangan dan Industri, H.Jayadi, kemarin.

Ditambahkan Jayadi, kenaikan harga Sembako dimulai awal Desember kemarin. Sesuai hasil pantauan tim kita ke Pasar Tradisional di Tapin pada Rabu kemarin membenarkan kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut. Harga beras jenis siam unus mutiara naik sekitar Rp.1.000 hingga Rp.2.000, per liter, dengan kisaran harga Rp.11.000 per liter. Dibandingkan bulan November kemarin yang kisaran harga Rp.9.000 perliter. Sementara untuk harga gula naik sekitar Rp.1.000 hingga Rp.2.000 perkilo, dengan harga dikisaran Rp.11.500 perkilo. Kalau bulan November kemarin harga Rp.10.500 perkilonya.

Sementara untuk harga sayur mayur juga turut mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya. Harga bawang merah naik dikisaran harga Rp.28.000 dari sebelumnya Rp.25.000 perkilo. Juga harga cabe rawit lokal yang naik sekitar Rp.60.000 perkilo dari sebelumnya Rp.50.000 perkilo. Begitupun dengan tomat yang berkisar Rp.17.000 perkilo dari sebelumnya Rp.10.000 perkilo, katanya.

“Kenaikan harga diakibatkan lantaran cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini. Diantaranya untuk sayur mayur yang didatangkan dari luar pulau Kalimantan seperti pulau jawa. Menurutnya kenaikan harga lantaran diakibatkan sebagian lahan petani terkena letusan merapi, dan juga ombak yang tinggi, “katanya.

“Sedangkan untuk produk lokal seperti beras memang diakui ada kenaikan harga lantaran cuaca tak menentu akhir-akhir ini. Misalnya petani yang ingin menjemur benih tak leluasa karena kerap kali hujan.” Demikian Abdul Hadi didampingi Jayadi. (rull)

Rantau Baru Kawasan Wisata Massa Depan

RANTAU, Pembangunan danau di kawasan Rantau Baru merupakan salah salah satu proyek pembangunan tiga kawasan cepat tumbuh di Kabupaten Tapin yang lokasinya berada di pusat kota Rantau. Pemkab Tapin akan melengkapi fasilitas kawasan Rantau Baru secara bertahap, sehingga akhirnya menjadi kawasan wisata kota Rantau Baru kedepannya.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam sebuah acara belum lama tadi.

Pembangunan danau yang terletak disebuah kawasan Rantau Baru kedepannya akan menjadi kawasan menarik bagi pengunjung. Disamping terdapat danau, disitu juga ada taman pemancingan fishing park, kawasan hutan kota, dan rumah makan bertaraf nasional Wong Solo yang dalam waktu dekat ini segera di buka. Hal ini sebagai salah satu upaya Pemkab Tapin untuk meramaikan kawasan Rantau Baru.

Rantau Baru merupakan sebuah perencanaan kawasan di Kabupaten Tapin, dan tentunya dalam perencanaan tersebut telah melibatkan berbagai elemen masyarakat yang pada waktu itu dilaksanakan pertemuan dalam musyawarah besar masyarakat termasuk para tokoh alim ulama di Tapin. Dalam rapat tersebut beberapa hal yang disampaikan diantaranya fasilitas yang ada, apakah itu fasilitas bangunannya atau lainnya, harus sudah terencana dengan baik. Sementara dengan dibangunnya danau di kawasan itu, Bupati Tapin yakin bahwa pembangunan danau Rantau Baru tak sekedar danau. Dilokasi itu secara bertahap akan dilengkapi fasilitas yang ada seperti penghijauan hutan kota dan sentuhan-sentuhan seni. Kedepan kawasan ini akan menarik dan menjadi salah satu icon Kabupaten Tapin, bahkan menjadi kawasan wisata masa depan, kata Bupati belum lama tadi.

Sementara Kepala Dinas PU Tapin, Ir.Gusti Noorzaman mengatakan, “Dinas PU Tapin kembali melaksanakan pengerjaan jalan dikawasan Rantau Baru. Yakni jalan tembok baru dua yang sedang dilakukan pembangunan badan jalan sepanjang 400 meter dengan lebar 24 meter. Tahun ini Dinas PU akan melaksanakan pengerasan badan jalan saja, dengan melakukan pengurukan tanah diatas lahan yang telah dibebaskan kepemilikannya dari warga masyarakat, “tandasnya. (rull)

Penggunaan Pupuk Berimbang

RANTAU, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Tapin, Ir.Raumayanti, mengatakan, “Untuk menyuburkan lahan budidaya pertanian yang dikelola petani, petani hendaknya menggunakan pupuk secara berimbang. Disamping menggunakan pupuk non organik, petani juga menggunakan pupuk organik. Keuntungan menggunakan pupuk secara berimbang tentunya hasil pertanian mereka akan terlihat lebih menghasilkan, “katanya kepada wartawan kemarin.

Menggunakan pupuk organik disamping murah juga dapat mengurangi biaya pengolahan lahan. Bahan pupuk organik juga bisa dari limbah jerami padi dan kotoran ternak, yang dikelola oleh Alsintan (Alat Mesin Pertanian) khusus Pengolah Pupuk Organik (APPO) yang beberapa waktu lalu telah diserahkan Pemerintah Daerah kepada kelompok tani. Pembuatan kompos berbahan limbah jerami padi, dan kotoran ternak, selanjutnya limbah tadi di buat kompos setelah melalui proses fermentasi menggunakan starter mikroba, katanya.

Penggunaan ini sekaligus memanfaatkan limbah pertanian seperti jerami padi, “Kan sayang kalau dibuang, alangkah bermanfaatnya dengan alat APPO yang diberikan kepada Gapoktan, jerami padi tadi di kelola menjadi kompos. Disamping itu penggunaan kompos dianggap mampu memperbaiki kualitas lahan pertanian mereka, dan menurunya pencemaran lingkungan. Empat kelompok tani mendapatkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) diantaranya Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) didaerah yang masih banyak perternak sapi. Diantaranya, Rantau Kiwa Kecamatan Tapin Utara, Harapan Massa Kecamatan Tapin Selatan, Desa Pandulangan kecamatan Tapin Tengah, dan desa Salam Babaris kecamatan Salam Babaris. “Selama ini petani di Tapin sudah terbiasa menggunakan pupuk non organik, kendati memang hasilnya sama-sama bagus. Namun alangkah baiknya juga diimbangi dengan penggunaan pupuk berimbang antara non organik dan pupuk organik, “katanya. (Rull)

Beras Mahal Tapi Stok Beras Masih Aman

RANTAU, Beras mengalami kenaikan harga di sejumlah pasar-pasar tradisional di Tapin awal bulan Desember lalu. Kendati harga beras naik, justru ketersedian stok beras di Kabupaten Tapin masih di kategorikan cukup. Bahkan ketersedian dan konsumsi bahan pangan dari tanaman pangan di kabupaten Tapin itu sebagian besar surplus. Salah satu komoditas tanaman pangan yang selalu surplus adalah beras.

Dari data di Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Tapin, produksi pangan pada komoditas beras dari mulai bulan Januari hingga Desember 2009 surplus beras mencapai 108,925 ton pertahun. Dengan ketersediaan stok beras lokal mencapai 128,893 ton.

Ir.H.Rusnadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan PP didampingi Kabid Ketersediaan Distribusi Kerawanan Pangan, Aji Budiono kemarin mengatakan, secara makro ketersediaan bahan pangan strategis yang bersumber dari tanaman pangan di Kabupaten Tapin tahun 2009 sebagian besar surplus. Dan ketersediaan stokberas lokal masih mencukupi. Di Kabupaten ada beberapa kecamatan yang menjadi sentra padi, diantaranya kecamatan Tapin Tengah, Kecamatan Bakarangan, Kecamatan Candi Laras Utara, dan Candi Laras Selatan, katanya kemarin.

Terkait adanya kenaikan harga beras akhir-akhir ini diakibatkan cuaca tak menentu, kata Rusnadi didampingi kabid-kabidnya. Namun stok pangan beras lokal di Tapin selalu surplus dan tersedia. Penjualan beras lokal di Tapin ini bahkan sudah ada yang tembus sampai ke Kalimantan Tengah, dan daerah-daerah lain.

“Kalau di Margasari banyak petani menjualnya ke Banjarmasin ketimbang ke Rantau sendiri. Sebab di samping ongkos yang murah, irit dan jarak ke Banjarmasin tidaklah terlalu jauh, harganya pun jauh berbeda. Dinilai harga beras bisa lebih mahal jika di jual ke Banjarmasin ketimbang di daerahnya sendiri. Sehingga petani di daerah itu lebih memilih menjual berasnya ke Banjarmasin, “katanya. (Rull)