JavaScript is required to view this page. Penggunaan Pupuk Berimbang

Jumat, 17 Desember 2010

Penggunaan Pupuk Berimbang

RANTAU, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Tapin, Ir.Raumayanti, mengatakan, “Untuk menyuburkan lahan budidaya pertanian yang dikelola petani, petani hendaknya menggunakan pupuk secara berimbang. Disamping menggunakan pupuk non organik, petani juga menggunakan pupuk organik. Keuntungan menggunakan pupuk secara berimbang tentunya hasil pertanian mereka akan terlihat lebih menghasilkan, “katanya kepada wartawan kemarin.

Menggunakan pupuk organik disamping murah juga dapat mengurangi biaya pengolahan lahan. Bahan pupuk organik juga bisa dari limbah jerami padi dan kotoran ternak, yang dikelola oleh Alsintan (Alat Mesin Pertanian) khusus Pengolah Pupuk Organik (APPO) yang beberapa waktu lalu telah diserahkan Pemerintah Daerah kepada kelompok tani. Pembuatan kompos berbahan limbah jerami padi, dan kotoran ternak, selanjutnya limbah tadi di buat kompos setelah melalui proses fermentasi menggunakan starter mikroba, katanya.

Penggunaan ini sekaligus memanfaatkan limbah pertanian seperti jerami padi, “Kan sayang kalau dibuang, alangkah bermanfaatnya dengan alat APPO yang diberikan kepada Gapoktan, jerami padi tadi di kelola menjadi kompos. Disamping itu penggunaan kompos dianggap mampu memperbaiki kualitas lahan pertanian mereka, dan menurunya pencemaran lingkungan. Empat kelompok tani mendapatkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) diantaranya Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) didaerah yang masih banyak perternak sapi. Diantaranya, Rantau Kiwa Kecamatan Tapin Utara, Harapan Massa Kecamatan Tapin Selatan, Desa Pandulangan kecamatan Tapin Tengah, dan desa Salam Babaris kecamatan Salam Babaris. “Selama ini petani di Tapin sudah terbiasa menggunakan pupuk non organik, kendati memang hasilnya sama-sama bagus. Namun alangkah baiknya juga diimbangi dengan penggunaan pupuk berimbang antara non organik dan pupuk organik, “katanya. (Rull)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar