JavaScript is required to view this page. 4 Mei 2011

Rabu, 04 Mei 2011

Banjir Rendam Puluhan Rumah dan Bangunan Sekolah

RANTAU, Hujan deras yang mengguyur beberapa kawasan kecamatan di Kabupaten Tapin selama 16 jam sejak Minggu (1/5) malam hingga keesokan harinya Senin (2/5), membuat puluhan rumah warga dan sebuah sekolah negeri di Desa Parigi Simbar, Kecamatan Bakarangan terendam.
Sekitar 20 rumah serta satu sekolah dasar negeri di Desa Parigi Simbar terendam air setinggi pinggang dan perut orang dewasa.
Akibat banjir melanda, aktifitas warga desa Parigi Simbar, Kecamatan Bakarangan terganggu. Siswa pada sekolah yang terendam di Desa tersebut tak ada aktifitas di hari itu, karena Senin 2 Mei 2011 kemarin bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.
Genangan air tersebut juga mengganggu lalu lintas jalan, terutama pada badan jalan Tangkawang-Simbar-Serawi yang juga turut terendam. Akibatnya mesin kendaraan dari mulai roda dua dan roda empat tak dapat melintasi jalur tersebut.
“Sekitar 20 rumah yang terkena banjir, 1 diantaranya sekolah dasar negeri Parigi Simbar. Jalan menuju kearah Desa Serawi dari Tangkawang lumpuh total, karena ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Apalagi anak-anak berumur puluhan tahun seperti siswa SD yang biasa hari-harinya sekolah disana, ketinggian air bisa mencapai leher anak SD. Karena itu sekolah diliburkan, “kata Sahrani, Warga Simbar, Senin sore (2/5) kemarin.
“Nah sambil mencuci mesin knalpot kendaraan sehabis melintasi jalan itu, knalpot sepeda motor dan juga mesin kendaraan kemasukan air. Dan ini baru di jalan yang dinilai ketinggian airnya masih dangkal dan diperkirakan dapat di lintasi kendaraan. Tapi pada nyatanya tidak bisa dilalui juga, “katanya.
Banjir di Desa Parigi Simbar sudah sering terjadi, terutama pada musim seperti ini. “Hujan mengguyur selama seharian seperti minggu dan senin kemarin itu tentunya bakal terjadi banjir di desa kami. Karena kondisi anak sungai yang berada tak jauh dari permukiman penduduk meluap naik hingga menggenangi sebagian rumah penduduk, bahkan sekolah yang ada di desa kami, “katanya.
“Air biasanya surut dalam waktu satu hari, ya sambil berharap malam ini tak hujan lagi. Warga sini juga meminta perhatian kepada Pemerintah Daerah Tapin agar memberikan bantuan, karena daerah ini sering terjadi banjir jika hujan deras dan panjang. Sudah waktunya nah bantuan dapur umum datang, agar kita dapat be-masakan, “ungkap Sahrani.
Sementara anak-anak dilokasi banjir justru memanfaatkannya untuk bermain dan berenang di genangan air banjir yang dinilai tak terlalu dalam. Begitupun beberapa warga sekitar justru menjadikan banjir untuk mengais rejeki dengan memancing dan menjaring ikan di lokasi banjir.

Pasar Keraton Tergenang Banjir

Sementara warga Cangkering, Ijah menyatakan dibelakang rumahnya juga terendam banjir karena hujan seharian, minggu dan senin kemarin. “Tepat dibelakang rumahnya terendam air setinggi mata kaki dan betis orang dewasa, “pungkasnya.(Rull)

DPRD Tapin Kritik LKPJ Bupati Tapin

RANTAU, DPRD Kabupaten Tapin lontarkan 21 rekomendasi terhadap laporan pertanggung jawaban (LKPJ) Bupati Tapin tahun anggaran 2010, dalam rapat paripurna dewan yang diselenggarakan Senin (2/5) kemarin. Rekomendasi yang dilontarkan umumnya berdasarkan hasil fokus kerja penilaian 3 tim pansus dengan jangka waktu 1 bulan sesuai bidang-nya masing-masing, terhitung mulai dibentuknya 3 tim pansus LKPJ pada 5 April 2011 kemarin, usai dilaksanakan pidato LKPJ Bupati Tapin tahun anggaran 2010.

Ketua DPRD Tapin, Drs.H.M.Arifin Arpan, MM mengatakan, anggota DPRD Tapin langsung membentuk 3 tim pansus pada 5 April 2011 kemarin, usai LKPJ yang disampaikan bupati berupa Exsekutif Summary di DPRD Tapin. Pada hari yang sama di siang harinya tim pansus dibentuk dengan surat keputusan DPRD Tapin nomor 05/DPRD-TPN/2011 tentang pembentukan panitia khusus laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tapin tahun 2010.

Ada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mendapatkan sorotan cukup pedas, salah satunya, dikatakan Ketua DPRD Tapin, dalam rangka peningkatan kinerja dan pelayanan masyarakat seperti PPKAD, Disporabudpar, dan Kesra. Menurutnya, SKPD yang disebutkan masih banyak beberapa pejabat esselon IV yang belum terisi. Tentunya kondisi demikian berimbas pada pelaksanaan program dan pelayanan masyarakat.

Selain itu juga pada kinerja SKPD Dinas PU, dan Dinas Pengelolaan Pasar. “Untuk menciptakan kota Rantau yang bersih dan teratur terutama di pasar Rantau itu diperlukan pengaturan Pedagang Kaki Lima (PKL), serta sarana dan prasarana yang baik. DPRD berharap tahun ini pemindahan pasar raya rantau benar-benar terealisasi, “harapnya.

Juga pada fokus penyelesaian masalah yang terindikasi merugikan keuangan daerah oleh Perusda Ruhui Rahayu Rantau. Pada tahun 2010, Pemda Tapin belum berhasil menyelesaikan permasalahan itu. Di tahun 2011, DPRD merekomendasikan masalah tersebut bisa dijadikan prioritas penyelesaian.

Pada bidang pembangunan, pertambangan, lingkungan hidup, sumber daya energi dan mineral. Tim pansus yang dibentuk menemukan bahwa masih banyaknya ruas-ruas jalan kecamatan dan desa yang mengalami kondisi parah bahkan sangat parah. DPRD merekomendasikan adanya perhatian yang serius untuk percepatan pembangunan infrastruktur guna pertumbuhan ekonomi. Selain itu juga masih banyaknya kasus-kasus linkungan hidup di tahun 2010, maka direkomendasikan agar adanya pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang berpotensi mengganggu lingkungan dari percemaran, baik udara, air dan tanah.

Adanya perhatian Pemda dan DPRD Tapin terhadap PDAM Kabupaten Tapin, maka kualitas air dinyatakan mutlak adanya. Hasil kajian dan pantauan tim pansus di tahun 2010 dari segi kualitas air bersih yang disalurkan dari PDAM dinilai masih terasa kurang.

Dan sesuai pemeriksaan BPK nomor 01/KT/BPK-BJM/04/2011 tanggal 26 April 2011, yakni dana belanja tak terduga dari Pemerintah Kabupaten Tapin tahun 2010 harus memberitahukan kepada DPRD dalam penggunaan dana berupa surat, terkait realisasi belanja tersebut.(Rull)