JavaScript is required to view this page. 22 Okt 2010

Jumat, 22 Oktober 2010

Dinsos Tapin Salurkan Bantuan Sembako

RANTAU, Dinas Sosial Kabupaten Tapin pada Selasa (19/10) malam menyalurkan bantuan bahan makanan kepada korban banjir yang melanda beberapa kawasan di kota Rantau, sekaligus juga memantau debit air sungai Tapin di malam itu yang meluap naik. Beberapa kawasan yang dipantau ke beberapa titik lokasi banjir seperti Perintis Raya, Desa Lumbu Raya, Desa Badaun, Desa Paul, Desa Mandarahan dan Banua Halat, hingga kembali ke kantor Dinsosduknaker Tapin. Pantauan sejumlah lokasi titik kawasan rawan banjir dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Sosial Tapin, H.Sukarman, MAP, didampingi Kepala Kesbanglinmas Tapin, Burhanudin, SH, Kordinator Tagana Tapin, Sugiri, pada Selasa (19/10) malam pekan kemarin. Hasil pantauan mereka, ada beberapa desa seperti Mandarahan, Lumbu Raya, dan Perintis Raya yang sebagaian perkarangan rumah penduduk dikawasan tadi terendam.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tapin, H.Sukarman, MAP didampingi Kordinator Tagana Tapin, Sugiri, mengatakan, “Selasa malam pekan kemarin, kita menyalurkan bantuan bahan makanan berupa sembako bagi korban Banjir di Kupang dan Lumbu Raya. Sekaligus juga memantau kondisi debit air sungai Tapin yang tinggi ke beberapa lokasi selama semalaman, “katanya.

Bantuan sembako berupa beras, gula, minyak, dan ikan sarden disalurkan ke beberapa kawasan yang terkena banjir luapan sungai Tapin. Sebelumnya dihari yang sama, pada pagi harinya, Dinas Sosial Tapin juga menyalurkan bantuan ke desa Kariaman Kecamatan Piani. Banjir yang dirasakan tahun ini, nampaknya berbeda di bandingkan tahun sebelumnya. Kendati kami tak bisa menyebutkan ini dampak cuaca ekstrim atau bukan. Namun dari pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya banjir seperti ini biasa terjadi. Demikian Sugiri.

Sementara di malam yang sama, sejumlah anggota Tim Emergensi 922 Tapin memantau kondisi air sungai Tapin yang naik di Desa Banua Halat, tepatnya di muka Masjid Keramat Banua Halat. Salah seorang anggota mereka menyatakan, “Bahwa di Miawa sekitar 1 jam hujan sehingga kita waspada kalau air semakin meninggi dan meluap sampai kepermukiman penduduk, "katanya.

Kerugian akibat cuaca ekstrim berupa hujan deras yang melanda beberapa kawasan di Kabupaten Tapin beberapa pekan terakhir mencapai ratusan juta rupiah, dan merusak beberapa infrastruktur yang ada di Kabupaten Tapin seperti infrastruktur jembatan, dan ambruknya jalan. Di Kecamatan Piani terdapat 4 buah jembatan yang terputus rusak dan 1 diantaranya hanyut terbawa arus sungai yang meluap naik pada Senin (18/10) sore pukul 16:00 Wita pekan kemarin. 1 buah jembatan di desa Kariaman Kecamatan Piani terputus yang mengakibatkan salah satu kawasan desa terisolir.

Ibnu Hasim, warga desa Kariaman mengatakan, “Jembatan yang menghubungkan dua kawasan permukiman penduduk itu diterjang air bah dari Hulu kawasan atas gunung, pada senin sore kemarin dan mengakibatkan terhanyutnya jembatan yang terbuat dari kayu ulin beserta menara masjid. Kawasan tersebut beberapa hari terakhir diterjang hujan yang cukup deras, dan terakhir pada selasa sore kemarin air sudah mulai surut. Ia sangat berharap kepada Pemerintah Daerah untuk sesegeranya memperbaiki jembatan untuk mereka. Mengingat jembatan tersebut salah satu akses jalan bagi warga sekitar, “katanya.

Selain 4 buah jembatan, terdapat juga gorong-gorong jembatan yang ambruk seluas 2,5 meter, dari lebar jalan 4 meter. Akibatnya jalan ke kawasan Batu Ampar tak bisa dilalui truk, dan hanya dapat dilalui kendaraan roda empat mini dan sepeda motor. Juga tebing-tebing tinggi dikawasan Batu Ampar longsor yang tanahnya sebagian menimbuni jalan dan tergolong berbahaya.

Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tapin mendengar rusaknya infrastruktur di kawasan Piani, spontan langsung meninjau lokasi kejadian. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman didampingi Sekretaris PU, H.Masraniansyah menyatakan, “Sesegeranya akan diperbaiki, terutama jembatan yang terputus dan terhanyut. Mengingat jembatan tersebut sebagai sarana warga masyarakat sekitar yang tentunya menjadi prioritas utama. Adapun untuk membenahi infrastruktur yang rusak tersebut diperkirakan bakal menelan anggaran senilai Rp.150 juta untuk keseluruhan perbaikan dari mulai perbaikan 4 buah jembatan, perbaikan gorong-gorong, dan pembangunan tebing beton penahan longsor, “katanya.

“kita memohon kepada Pemerintah Daerah Tapin untuk sesegeranya mencairkan dananya dari APBD pos anggaran tanggap darurat, mengingat masyarakat setempat sangat membutuhkan jembatan tersebut, “pungkasnya. (Rull)

Perusahaan Telah Ganti Rugi dan Upaya Perbaiki Lingkungan

RANTAU, Perusahaan tambang batu bara telah melaksanakan konpensasi terhadap petani karet di desa Pantai Cabe Kecamatan Salam Babaris baru 50 persen. Sedangkan sisanya lagi diserahkan 15 Oktober 2010 kemarin. Masih seperti kesepakatan sebelumnya bahwa perusahaan patungan untuk mengganti rugi terhadap petani karet di Pantai Cabe. Perusahaan juga memiliki itikad baiknya untuk memperbaiki lingkungan, dengan membuat sebanyak 40 buah sedimen pond atau kolam pengedapan limbah guna mengelola limbah mereka secara keseluruhan.

Hal tersebut diungkapkan Ir.Noordin, Kepada wartawan pekan kemarin di kantornya.

Saat pembayaran ganti rugi terhadap petani karet yang terkena limbah batu bara kemarin, pihak perusahaan sepakat dan merespon keluhan petani agar perusahaan memperbaiki pengelolaan limbahnya. Bahkan Perusahaan telah membuat sedimen pond kolam pengedapannya sebanyak 40 buah yang telah dikerjakan PT.KPP, guna menutup sekaligus memproteksi titik-titik rawan lucuran limbah ke perkebunan petani. Jadi luncuran limbah dan tanah yang larut itu diendapkan, yang selanjutnya dikelola dalam sedimen pond agar tak larut ke sungai. Intinya kita alihkan lucuran limbah ke 40 buah sedimen pond kolam pengendapan yang telah dibuat.

Adapun terkait sanksi akibat ulah perusahaan pertambangan yang telah mencemari lingkungan, kata Nurdin, “itu masih dapat ditoleransi namun akan tetap terus terproses. Mengingat perusahaan masih memiliki itikad baiknya dan mau memperbaiki pengelolaan limbahnya secara keseluruhan. Diantaranya adalah reklamasi, dan pembuatan sediment pond yang tengah dikerjakan pihaknya. Sementara untuk pencabutan izin lokasi, belum sampai kesana. Toh, kalau masih ada penyelesaian disini untuk apa dibawa kesana, “pungkasnya. (Rull)

Bibit Pohon Penghijauan Kota Rantau Baru Mulai Di Tanam

RANTAU, Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Tapin telah mempersiapkan beberapa bibit pohon yang bakal di tanam di kawasan Rantau Baru, seperti pasar Keraton dan sekitar kawasan Danau. Bibit-bibit pohon tersebut sudah berdatangan dan disimpan di halaman kantor Distakober Tapin, bahkan sebagian sudah di tanam oleh petugas Distakober Tapin.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Tapin, Rajuddin Noor, melalui H.Yusdiani, S,AP, Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan, kepada wartawan Kamis (14/10) pekan kemarin.

Kata Yusdiani, “Bibit pohon tersebut diantaranya Pohon Angsana sebanyak 250 buah, Glodokan 100 buah, Pinusium 75 buah, dan Pucuk Merah 100 buah. Pohon Angsana dan Pucuk Merah sebagian sudah ditanam di kawasan Rantau Baru seperti di Pasar Keraton dan sekitar Danau. Dan tinggal sebagian seperti pohon Pinusium setinggi 3 meter, mengingat kita masih menunggu halaman pasar rampung, “katanya.

Sebagaimana keinginan Bupati Tapin dan wakil Bupati Tapin untuk mengwujudkan Kabupaten Tapin hijau dan rindang di massa mendatang, sehingga diusulkan untuk mulai melaksanakan penanaman disejumlah titik kawasan Rantau Baru. Bahkan petugas kita sudah mulai menanam bibit pohon tersebut pada Kamis kemarin, dan sebagian pohon sudah nampak terlihat tumbuh subur. “Bisa Anda lihat di sekitar kawasan Danau dan Pasar Keraton, kendati terdapat satu buah batang pohon di sekitar Danau ada pohon yang patah dikarenakan ulah usil oknum yang tidak bertanggung jawab. Namun kita tak pernah putus asa, dan akan selalu menanam guna mengwujudkan Kabupaten Tapin yang hijau dan rindang, “katanya.

Untuk itu, Ia menghimbau kepada warga masyarakat Tapin untuk bersama-sama menjaga lingkungan taman kota, bila perlu serentak turut menanam sekaligus menjaga dan merawat agar pohon yang ditanam kali ini dapat tumbuh subur dan menghijaukan kota Rantau mendatang. Sehingga anak cucu kita dimassa mendatang dapat menikmati kesejukan dari pohon yang kita tanam. Selain itu, Ia juga menghimbau kepada warga untuk tidak melakukan coret-coretan di dinding melalui cat pilox. Padahal kemarin baru saja dibersihkan dan dicat, sekarang sudah kotor lagi sehingga tidak enak dipandang. Untuk itu marilah kita menjaganya agar taman kita di kota Rantau ini selalu bersih. Demikian Yusdiani. (Rull)