JavaScript is required to view this page. 02/01/2011 - 03/01/2011

Jumat, 25 Februari 2011

Penilaian UN Tahun 2011 Akan Berbeda di bandingkan Tahun Sebelumnya

RANTAU, Dinas Pendidikan Tapin menyatakan untuk UN di tahun 2011 ini bukanlah satu-satunya penentu kelulusan siswa. Melainkan tahun ini kelulusan juga ditentukan oleh hasil ujian sekolah. Dan sekolah patut dicermati kejujurannya dalam memberikan nilai terhadap siswa karena tahun ini sekolah menentukan kelulusan siswa sekitar 40 persen. Perbandingan nilai presentasi kelulusan hasil UN tahun 2011 ini, dengan presentasi hasil nilai UN sekitar 60 persen dan nilai sekolah 40 persen, termasuk penilaian guru, penilaian raport, penilaian ujian sekolah yang dilaksanakan. Ke 40 persen tersebut nilai yang diperoleh siswa selama 3 tahun belajar.

Hal tersebut diungkapkan, Ny.Hj.Paramitha Kabid Dikmen di Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin didampingi Kasi Pembelajaran pada Dikmen, M,Sarifudin, Senin (21/2) kemarin diruang kerjanya.

Menurutnya, UN tahun 2010-2011 berbeda dengan pelaksanaan UN tahun 2009-2010 yang rencananya untuk tingkat SLTA dilaksanakan pada April 2011 mendatang akan berlangsung serentak secara nasional. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 tahun 2010 ini terdapat 4 kriteria siswa yang dinilai dapat lulus dalam pelaksanaan UN mendatang. Pertama, menyelesaikan program mata pelajaran. Kedua, Memiliki akhlak mulia yang baik. Ketiga, lulus ujian sekolah dengan bobot presentasi untuk hasil ujian sekolah serta penilain guru 40 persen. Keempat, mengikuti ujian nasional yang dilaksanakan nanti. Kriteria siswa dapat lulus UN tahun 2011 ini dengan standar nilai minial 5,5 persen . Nilai tersebut diperoleh dari nilai yang tergabung antara hasil UN dan hasil nilai sekolah. Presentasinya nilai UN 60 persen dan hasil nilai ujian sekolah termasuk penilaian guru dan raport itu 40 persen. Nilai 40 persen tersebut nilai rata-rata yang diperoleh selama siswa belajar selama 3 tahun dari mulai hasil ujian sekolah, nilai rapor untuk setiap mata pelajaran diluar yang tidak di UN-kan.

“Jadi perjuangan siswa selama tiga tahun dinilai dan menentukan kelulusan, kalau pelaksanaan UN sebelumnya kan tidak seperti itu karena semua tergantung hanya pada nilai UN saja, sehingga usaha siswa selama 3 tahun belajar disekolah dan dinilai guru tanpa dinilai hingga terkesan sia-sia, “katanya.

Adapun peserta UN tahun 2011 di Kabupaten Tapin ini untuk tingkat SLTA itu ada sekitar 1.666 siswa. Sedangkan untuk siswa SMP itu ada 2.098 siswa. “Untuk pelaksanaan UN buat SMP sederajat kami belum berani berkomentar hal itu, “katanya.

Standar kelulusan tahun sebelumnya, untuk SMP, MTS dan sederajat kita memperoleh nilai presentasi 7,52 persen. Dan mendapatkan perinngkat ke 3 se-Kalsel. Adapun untuk SMA sederajat presentasi nilainnya mencapai 7,06 persen dan mendapatkan peringkat ke 6 se Kalsel. Demikian Kabidikmen didampingi Kasi Pembelajaran pada Dikmen di Dinas Pendidikan Tapin. (Rull)

UU No.53 Tahun 2010 PNS Diminta Disiplin Bekerja

RANTAU, Mendasari peraturan UU Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, yang diantaranya di dalamnya berisikan jika dalam setahun PNS tidak hadir selama 46 hari, PNS tersebut terancam dipecat. Bahkan bisa dipecat secara tidak hormat jika selama 46 hari dalam setahun tersebut tidak ada kabar dari si PNS tersebut. Selain itu juga peraturan tersebut mengatur jadwal PNS kapan waktu kerja dan kapan waktu pulang kerja, bahkan kapan waktunya istirahat. Jika PNS terlihat pada saat jam kerja keluyuran di pasar, tempat umum selain kantor atau duduk-duduk di warung mereka akan ditindak tegas sesuai dengan peraturan undang-undang nomor 53 tahun 2010.

“Peraturan yang mulai diberlakukan pada 1 Juni 2010 tahun lalu telah di sosialisasikan kepada aparatur pemerintah terutama PNS di SKPD Pemkab Tapin, dimana pada saat itu Badan Kepegawaian Provinsi Kalsel yang turun langsung memberikan materi soal seputar peraturan yang baru tersebut, “ungkap Zainal Abidin, Kepala Bidang Pengembangan Pegawai dan Kedudukan Hukum dan kesejahteraan Pegawai, Di Badan Kepegawaian Daerah Tapin, Senin (21/2) kemarin.

Peraturan Undang-Undang Nomor 53 tahun 2010 adalah peraturan pengganti PP Nomor 33 tahun 1980 yang isinya disesuaikan dengan kondisi saat ini. Tak lepas kemungkinan dengan diterbitkannya peraturan tersebut, lantas BKD bakal membentuk tim guna melaksanakan sidak PNS, jika kedapatan PNS yang terlihat keluyuran dipasar, jalan dan duduk diwarung pada jam kerja, mereka akan dikenai sanksi sesuai dengan peraturan tersebut.

Saat ini ada 4 orang PNS yang dipecat secara tidak terhormat, seperti 1 orang tersandung kasus perkosaan anak, 1 orang kasus tanah, dan 2 orang tersandung kasus ketidakhadiran. Pada undang-undang yang baru ini, seorang PNS yang tersandung kasus tindak pidana korupsi itu dipertegas undang-undang pasti di pecat. Hal itu sesuai dengan peraturan undang-undang yang ada, katanya.

Bupati Tapin Imbau PNS agar Taat Mematuhi Peraturan Perundang-Undangan


Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP berkali-kali mengimbau kepada seluruh PNS di lingkungan SKPD Pemkab Tapin agar lebih berhati-hati didalam bekerja, dan disiplin serta taat pada peraturan undang-undang. “Kenalilah dan taati peraturan di setiap pekerjaan yang dilakoni. Karena bukan jamannya lagi sekarang bekerja menurut kebiasaan. Hendaknya bekerja selalu bedasarkan dan berlandaskan peraturan, apalagi peraturan sekarang bersifat dinamis, dalam setahun dapat berubah-ubah, “kata Bupati Tapin Drs.Idis Nurdin Halidi M,AP memberi saran kepada rekan-rekan PNS.

“Untuk itu, Seluruh PNS di Tapin, hendaknya jangan pernah berhenti memahami dan mempelajari peraturan dan perundang-undangan. Mengetahui peraturan tentunya bekal diri ibarat rem, hal itu berguna agar tak tergelincir ke ronah hukum nanti. Juga apabila di dalam setiap pekerjaan, PNS kerap terkendala di karenakan tak mengerti, hendaknya jangan malu bertanya kepada rekan atau orang yang lebih mengerti terhadap perihal itu. Atau bila perlu tanya langsung keatasan, “katanya.

Bupati juga mengimbau seluruh PNS di lingkungan SKPD Pemkab Tapin untuk sholat di lingkungan terdekat ketika istirahat siang, ketika sirene kantor berbunyi. Dengan sholat dan menghadiri tausiah awal bulan bagi para PNS yang telah dijadikan agenda rutin pemerintah daerah diharapkan akan membentuk mental dan kesadaran sekaligus membentuk kedisiplinan bagi pegawai itu sendiri, sehingga kinerja yang baik dan taat pada aturan bagi PNS dilingkungan Kabupaten Tapin akan tumbuh. Demikian Bupati. (Rull)

Dinas Pendidikan Imbau 3 Komponen Pelaksana UN 2011

RANTAU, Dinas Pendidikan Tapin, HM.Akhmad Nabhani telah mengimbau kepada seluruh kepala sekolah di Kabupaten Tapin dalam mempersiapkan pelaksanaan ujian nasional yang akan diselenggarakan pada bulan April 2011 nanti. Selain mengimbau kepala sekolah dan guru mata pelajaran yang di UN-kan, kita juga mengimbau kepada orang tua murid dan siswa yang mengikuti UN di tahun 2011 ini.

Menurut Akhmad Nabhani, Kepala Dinas Pendidikan Tapin telah kita mengimbau kepada seluruh kepala sekolah di Tapin dan guru mata pelajaran yang di UN-kan agar mempersiapkan matapelajaran untuk lebih dioptimalkan. “Kalau bisa sebelum di UN-kan, pembelajaran yang di UN-kan itu kepada siswa-siswi disetiap sekolah sudah selesai semuanya, “katanya.

“Kedua kami juga mengimbau kepada orang tua siswa agar selalu memonitoring dan memberikan arahan kepada siswa supaya belajar lebih giat dan optimal sehingga didalam menghadapi UN di tahun 2011 ini merasa siap dan mendapatkan kemudahan didalam melaksanakan UN nanti. Ketiga imbauan terhadap siswa agar mempersiapkan diri pada UN di tahun 2011 ini, sehingga hasil UN dapat lebih baik. Terutama rajin-rajinlah belajar, menambah jam pelajaran. Ketiga komponen tersebut seperti orang tua, guru, kepala sekolah, dan siswa sudah kita sampaikan jauh hari sebelumnya, “katanya.

Ditambahkan Ny.Hj.Paramitha Kabid Dikmen di Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin didampingi Kasi Pembelajaran pada Dikmen, M,Sarifudin, kemarin.

Menurutnya, para siswa yang melaksanakan UN disamping rajin belajar juga siswa harus beribadah dan berdoa. “Sebelum pelaksanaan UN, kita juga seperti tahun sebelumnya melaksanakan solat hajat berjamaah di masjid raya Nurul Falah Rantau, dan itu telah menjadi agenda rutin kita setiap menjelang pelaksanaan UN, sehingga siswa di dalam menghadapi UN merasa tenang dan damai, “katanya.

Selain itu di tahun ini, kita juga mulai memprogramkan bagi setiap sekolah dan kepala sekolah berprestasi dalam UN tahun 2011, mereka yang berhasil mendapatkan bobot nilai yang tinggi bakal diberangkatkan keluar daerah untuk melaksanakan tour studi ke sekolah-sekolah yang elit dan berprestasi di luar daerah Kalimantan. Demikian Dikmen.(Rull)

Peserta KB Tahun 2010 Tercapai

RANTAU, Data dari Badan Keluarga Berencana Tapin mencatat pencapaian peserta KB baru di tahun 2010 kemarin mencapai 5.210 akseptor atau 93,39 persen dari target pencapaian KB baru sekitar 5.957 akseptor di Kabupaten Tapin. Pencapaian tahun 2010 ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB, Ir.Raumayanti melalui Kepala Bidang Pendataan dan Evaluasi, Hidayat, Selasa (22/2) kemarin diruang kerjanya.

Program KB di tahun 2010 kemarin dapat dikatakan berhasil dengan pencapaian jumlah peserta KB Baru yang dibawa oleh penyuluh KB dilapangan. “Rata-rata yang dibawa oleh penyuluh KB dilapangan itu ada 124 orang akseptor yang dibawa oleh masing-masing penyuluh KB, “katanya.

Penggunaan alat kontrasepsi merupakan suatu langkah untuk memproteksi dari kehamilan bagi pasangan usia subur. Dari 7 metode penggunaan KB, nampaknya pil dan suntikan paling banyak digunakan oleh peserta KB di Tapin. Data di Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Tapin mencatat pengguna KB jenis Pil itu ada 14.229 orang, dan 10.823 melalui suntikan.

7 Metode KB tadi terdiri dari IUD dengan 2 jenisnya berupa spiral dan kontrasepsi, disusul MOP (Metode Operasi Pria), Metode Operasi Wanita (MOW), Implant, Suntikan, Pil, dan Kondom. Selain itu ada juga diantaranya peserta KB pria di Kabupaten Tapin, dari 12 kecamatan di Kabupaten Tapin kontribusi peserta KB pria yang turut ikut dalam program pemerintah ini berada diantaranya Binuang 13 orang, Tapin Tengah 3 orang, Tapin Utara 2 orang, Bakarangan 2 orang, dan Salam Babaris 3 orang. Demikian Hidayat. (rull)

2011 Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin Fokus di Karet

RANTAU, Tahun 2011 ini, Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin melalui alokasi dana dari APBD Pemkab Tapin maupun APBN, akan diarahkan dan di fokuskan pada sektor perkebunan karet. Mengingat di tahun 2011 ini kita memiliki terobosan baru yang ingin meningkatkan kualitas mutu karet di Kabupaten Tapin.

Hal tersebut diungkapkan Sufian Noor, Kepala dinas Perhutanan dan perkebunan Tapin, Selasa (22/2) kemarin.

Tahun 2011 ini kita akan gencar melaksanakan sosialisasi terhadap petani karet di Kabupaten Tapin terkait meningkatkan mutu kualitas karet di daerah ini. “Untuk perihal tanam menanam karet, saya rasa petani karet sudah banyak mengerti. Namun dalam pengolahan mutu kualitas karet saya rasa masih perlu di tingkatkan kembali, dan diberikan penyuluhan melalui sosialisasi yang rencananya akan kita laksanakan, “katanya.

“Kita akan fokus kesana di tahun 2011 ini, hal ini mengingat lahan karet di Tapin sampai saat ini ada sekitar 18.000 hektar lahan di Tapin yang di tanami karet, terutama di kawasan atas. Dengan potensi lahan seluas 18.000 hektar tersebut, kita melakukan terobosan dengan meningkatkan mutu kualitas karet di Tapin ke depannya, “katanya.

Diharapkan juga ada investor yang berani masuk ke Kabupaten Tapin untuk membangun pabrik karet. Memang selama ini belum ada pabrik karet di Tapin, hal itu tentunya sangat berpengaruh terhadap harga karet di petani. Alasan demikian karena selama ini petani dalam menjual karet itu melalui tengkulak atau pihak ketiga, dan tengkulak tadi menjual kembali di pabrik karet yang ada diluar daerah Tapin. Sehingga harga karet petani tadi rendah jika dibandingkan dengan harga karet petani di luar daerah Tapin. Untuk itu dengan adanya investor yang berani masuk ke Tapin dan membangun pabrik karet di daerah ini secara tidak langsung akan mendekatkan pembeli dari perusahaan atau pemilik pabrik karet tersebut dengan petani karet di Tapin, sehingga harga petani karet tentunya akan lebih tinggi yang transaksinya tanpa melalui pihak ketiga atau tengkulak. Secara tidak langsung terobosan ini tentunya akan meningkatkan kesejahteraan para petani karet tadi, demikian Sufian Noor. (Rull)

Selasa, 22 Februari 2011

Terjebak Pada Kerumunan Massa

RANTAU, Terjebak dikerumunan massa yang menghadiri pelaksanaan beayun di desa Banua Halat beberapa waktu lalu, Kepala Dinas PU, Sekretaris PU, dan Kabag Penanaman Modal hanya bisa berdiri di luar panggung. Panggung yang secara khusus diperuntukan bagi para muspida dan undangan secara khusus ditempatkan. “Bagaimana saya mau masuk karena ribuan orang berdesak-desakan berjalan, jadi kami hanya bisa berdiri disini dan tak masuk ke panggung bersama pejabat lainnya, “kata H.Masraniansyah, Sekretaris Dinas PU Tapin kepada MataBanua kemarin saat pelaksanaan.

Kegiatan beayun mauled di desa Banua Halat itu berlangsung sangat meriah, dan dihadiri ribuan pengunjung dari dalam dan luar daerah Tapin. Mereka sengaja datang untuk mengikuti pelaksanaan prosesi beayun. Mereka datang dengan membawa harapan agar tujuan yang dikehendakinya dapat tercapai dengan menghadiri prosesi beayun, terutama saat asrakal maulid dibacakan. Sebab pada saat asrakal maulid itu dimana doa sangat mustajab.

Sementara disisi lain, Fraksi Amanat Pembangunan, PAN menyatakan pendapatnya terkait pelaksanaan maulid di Kabupaten Tapin terutama dari segi aspek budaya beayun mauled yang dilaksanakan setiap tahunnya. Menurut, H.Nasrullah, “Dalam upaya mengwujudkan kabupaten Tapin menjadi kota religious, fraksi PAN di DPRD Tapin menyambut baik dan mendukungnya, diantaranya dengan diselenggarakan kegiatan beayun setiap tahunnya, dan juga semakin bertambahnya peserta dari tahun ke tahun. Namun fraksi PAN berharap agar Pemerintah Daerah dapat memberikan arahan kepada masyarakat agar tujuan yang di kehendaki dapat tercapai bukan sebaliknya masyarakat yang hadir justru menggosok gosokan uang ketiang guru dengan tujuan mendapat untung dan rezeki, hal ini menurutnya dikuatirkan akan menjadi kesyirikan massal, “katanya.

Sementara salah seorang yang hadir dalam majlis mauled di Banua Halat, Julak Iyus, mengatakan, “Bulan maulid adalah bulan kelahiran Nabi Muhammad, SAW, dimana pada bulan tersebut seluruh rahmat, cinta dan kasih sayang Allah tercurah terhadap Nabi dan ummatnya. Mahkluk hidup dialam semesta berzikir menyambut pemimpin mereka yang membawa dan membimbing dengan cinta kasih sayang. Tradisi beayun merupakan warisan datu kita setiap bulan Rabiul awal, dan warga pada umumnya jamaah majelis Rasulullah menggelar maulidan untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa beliau, dulu beayun adalah anak-anak, sebagaimana diketahui sosok anak-anak polos, ketika anak itu diayun si anak mendapatkan curahan asuhan berupa cinta, kasih sayang dari sang ibu. Begitupun dengan Nabi Muhammad, SAW baik ia masih dalam kandungan, maupun sesudah dilahirkan pada bulan Rabiul Awal, saat itu Allah membentangkan curahan asuhan berupa cinta, rahmat, dan kasih sayang terhadap beliau, “katanya.

Sementara dilain tempat demi cinta kepada Allah dan Rasulnya, warga gelar selamatan dan bergontong royong menyambut bulan maulid di daerah ini. Seperti di Perintis Raya Rantau, warga sembelih tiga ekor sapi untuk dikonsumsi dalam satu acara maulidan yang dilaksanakan pada Sabtu (19/02) kemarin.

“Bersama keluarga dan jiran tetangga sehari sebelum dilaksanakan kegiatan tersebut bergontong royong menyembelih sapi yang tujuannya untuk dikonsumsi oleh jamaah rasululah yang menggelar maulidan. Sapi tersebut diperoleh dari kumpulan warga setiap bulannya yang menyumbang secara sukarela, dan hasilnya dinikmati bersama, “kata Anang, warga Perintis Raya. (Rull)

Fraksi di DPRD Tapin Sorot Penyampaian KUA dan PPAS Yang Telat

RANTAU, Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP mewakili Pemerintah Daerah Tapin meminta maaf atas keterlambatan pengajuan KUA dan PPAS serta RAPBD ke DPRD Tapin. Hal itu menyusul setelah sejumlah fraksi menyoroti keterlambatan Pemerintah Daerah Tapin dalam hal pengajuan KUA dan PPAS ke DPRD Tapin dengan berpedoman Permendagri No.37 tahun 2010.

Menurut Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam rapat paripurna, Kamis kemarin dalam agenda pendapat akhir fraksi-fraksi di DPRD Tapin terhadap APBD tahun anggaran 2011, “Selama pembahasan rancangan anggaran APBD 2011, pihaknya mencatat dan sangat memperhatikan butir-butir masukan, saran-saran baik itu yang disampaikan melalui jenjang rapat dewan maupun rapat komisi-komisi dengan eksekutif bahkan dalam rapat tim anggaran eksekutif dengan badan anggaran legislatif, termasuk pendapat akhir fraksi-fraksi yang menyorotkan keterlambatan KUA dan PPAS. Menyingkapi keterlambatan demikian, Bupati Tapin berharap dapat ditindaklanjuti oleh instansi terkait, dan kedepan Pemerintah Daerah Tapin akan menyusun jadwal. Hal itu sebagaimana Bupati Tapin meminta SKPD terkait untuk menyusun jadwal penyusunan Draft KUA, dan PPAS sebelum waktu yang ditetapkan. Sehingga kedepan pengajuan KUA dan PPAS tidak mengalami keterlambatan lagi, “katanya.

Keterlambatan pembahasan KUA dan PPAS ini mendapatkan sorotan dari beberapa fraksi dalam pendapat akhir yang dilaksanakan kamis kemarin. Diantaranya PDI-Perjuangan, melalui juru bicaranya Safriansyah Agus, menurutnya, “Yang mesti dicermati bersama adalah siklus anggaran, untuk APBD 2011 kita terlambat membahasnya. Hal ini diawali lantaran penyampaian KUA dan PPAS yang disampaikan ke DPRD pada tanggal 29 November 2010, dan raperda tentang APBD tahun anggaran 2011 disampaikan tanggal 31 Januari 2011, semestinya disampaikan paling lambat minggu pertama bulan oktober tahun anggaran sebelumnya dari tahun yang direncanakan untuk mendapatkan persetujuan bersama sebagaimana dimaksud pasal 104 ayat 1 Permendagri Nomor 59 tahun 2007, “katanya.

Begitu juga fraksi Golkar, melalui juru bicaranya, M.Fadeli, “Fraksi Golkar memberikan saran kepada pemerintah daerah agar dalam hal pengajuan KUA dan PPAS serta RAPBD ke DPRD berpedoman Permendagri No.37 tahun 2010 tentang pedoman penyusunan APBD tahun anggaran 2011 sehingga siklus pengelolaan keuangan daerah dapat berjalan dengan baik, “katanya.

Begitu juga, Fraksi Demokrat Sejahtera, melalui juru bicaranya Hj,Hardiyanti, S,Sos, “Fraksi kami menilai dalam pembahasan APBD Tapin 2011, pemerintah daerah perlu melakukan koreksi dan berbenah diri, dalam hal ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang ada, bukan hanya slogan dan retorika belaka, khususnya yang berkenan dengan ketepatan waktu dalam hal tahapan-tahapan proses APBD ini, semoga kedepan tidak terulang lagi, “katanya.

Fraksi PKB, melalui juru bicaranya H.Sulaiman Noor menyatakan, “dalam rangka memberikan pelayanan masyarakat secara lebih optimal sebagai wujud tanggung jawab pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sudah seyogyanya pemerintah daerah menyusun dan menetapkan APBD secara cepat, tepat dan terarah sesuai ketentuan dari Permendagri nomor 59 tahun 2007 dalam pasal 87, yang berisikan diantaranya rancangan KUA dan PPAS disampaikan kepala daerah kepada DPRD paling lambat pertengahan bulan Juni tahun anggaran berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya, “katanya. (Rull)

Senin, 14 Februari 2011

Proporsi Makanan Rumah Tangga di Tapin Ikan Segar

RANTAU, Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin, Bastian Noor kepada MataBanua menyatakan, “Proporsi terbesar belanja makanan rumah tangga di Kabupaten Tapin adalah untuk membeli ikan segar, dalam sehari terdapat 8 buah mobil box jenis kap terbuka itu setiap harinya menjual ikan di pasar Rantau itu habis setiap harinya. Jadi dalam sehari itulah ikan yang dikonsumsi warga Tapin, “katanya.
Hal senada dengan data di BPS Tapin, bahwasanya data total pengeluaran makanan, proporsi terbesar belanja makanan rumah tangga adalah untuk membeli ikan segar sebesar 16,14 persen. Hal ini karena pola makan masyarakat Tapin yang cenderung untuk mengkonsumsi ikan.

Oleh karena itu, Dinas Perternakan dan Perikanan Tapin di tahun 2011 ini terus meningkatkan salah satu potensi perikanan di Kabupaten Tapin ini. Diantaranya dengan meningkatkan pola pengembangan budidaya kolam dan keramba ikan.
Tahun 2011 ini, Disnakan Tapin memiliki dana alokasi khusus (Dak) 2011 dari Pemerintah pusat yang rencananya dana itu akan diarahkan ke sektor perikanan seperti pembangunan keramba apung bagi pertenak ikan, pengembangan dan peningkatan produksi perikanan seperti di Balai Benih Ikan (BBI) di Desa Linuh, pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap, pengembangan sarana dan prasarana perikanan budidaya, pengawasan dan pengendalian sumber daya perikanan, pembinaan usaha dan pemasaran perikanan seperti keramba jaring apung, pengembangan fasilitas perikanan BBI Linuh di Kabupaten Tapin, Pengadaan pengawasan ikan dan perbaikan serta renovasi kolam ikan masyarakat, katanya.

Kabupaten Tapin memiliki potensi perikanan yang besar, dan hingga saat ini masih terus dikembangkan dengan berbagai pola pengembangan. Diantaranya pengembangan budidaya kolam, dan pengembangan budidaya keramba. Salah satunya yang terkenal didaerah ini adalah Balai Benih Ikan (BBI) di desa Linuh kecamatan Bungur. Lokasi BBI ini tepat berada disamping irigasi Linuh, di BBI ini kapasitas 15 juta bibit anak ikan berbagai jenis ditampung dalam keramba dan kolam. Berbagai jenis ikan yang ada di lokasi tersebut seperti ikan nila, ikan patin siam, gurami, nila gip, baung, jelawat, gabus dan ikan mas.

Sementara pembesarannya bibit ikan itu adanya di desa Masta Kecamatan Bakarangan kabupaten Tapin. Budidaya keramba ikan yang semakin hari semakin berkembang meningkat ini di kelola secara swadaya oleh masyarakat Desa masta. “Mereka ambil bibit ikan di BBI Linuh, dan membesarkan ikan di Keramba hingga panen tiba, “katanya.

Setiap penen ikan mereka menjualnya kepasar. Bahkan mereka sudah memiliki pangsa pasar sampai keluar daerah seperti Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.
Saat ini sudah berdiri sekitar 350 keramba lebih, dengan hasil minimal 2,5 ton. Dalam jangka waktu 40 hari petani ini dapat menghasilkan sekitar 40 ton ikan. Dan juga untuk benih ikan, kita sudah berhasil memproduksi ikan sebanyak 25 juta bibit benih dari jenis ikan mas dan nila. Sejumlah produksi ikan yang terdapat di Tapin rata-rata berkualitas baik dibandingkan di daerah lain. Dimana banyak pembeli-pembeli ikan dari luar daerah lebih memilih mengambil produksi ikan di Kabupaten Tapin. Pasalnya, disamping harga yang terjangkau tentunya memiliki kualitas produksi ikan yang baik. Kedepan, lanjut Bastian, kita akan dan terus membina mereka. Terutama dalam hal panen raya. Diharapkan petani bisa serentak memanen ikan secara bersama-sama. Demikian Bastian. (Rull)

Jumat, 11 Februari 2011

Peserta Beayun Maulid Sudah Ada 2.969 Orang

RANTAU, Target sebanyak 3.000 ayunan pada prosesi beayun maulid di Desa Banua Halat Kabupaten Tapin nampaknya akan terpenuhi. Pasalnya, informasi terakhir pada Senin (7/2) kemarin peserta beayun yang mendaftar sudah ada sekitar 2.969 orang, terdiri dari 1.337 anak-anak (balita) dan 1.592 dewasa.

Hal tersebut diungkapkan Ibnu Mas’ud, Kepala Bidang Seni dan Budaya di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tapin, Selasa (8/2) kemarin sebagaimana dikutip dari MataBanua.

“Alhamdullilah antusias warga yang mengikuti beayun dari tahun ke tahun semakin bertambah, dan tahun 2011 ini apa yang ditargetkan pemerintah daerah nampaknya akan tercapai dengan jumlah peserta ada 2.969. Juga tahun ini kita telah menyediakan sedikitnya tiga ayunan besar teruntuk Bupati Tapin, Gurbenur Kalsel, dan Dirjen Kementerian Pariwisata RI. Saat ini kita belum berani memastikan beliau-beliau ini ikut beayun atau tidak, namun setidaknya kita telah menyiapkan segala perlengkapannya, “katanya.

Dijelaskan Ibnu, prosesi upacara beayun mauled ini merupakan agenda tetap Pemerintah daerah yang setiap tahunnya dilaksanakan dengan dibantu serta didukung masyarakat Tapin yang tetap mempertahankan nilai budaya yang bernuansa Islami, mengingat kegiatan ini merupakan tradisi turun temurun yang diwariskan para datu penyebar agama Islam dahulu di Tapin untuk anak cucunya. Bahkan sejak tahun 2003 lalu kegiatan ini sudah termasuk dalam kalender 100 event tahunan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Nasional. Acara ini biasa dilaksanakan di Masjid Al Mukarammah Desa Banua Halat Kabupaten Tapin Kalsel, yang dahulu disebut prosesi upacara beayun anak pada perayaan mauled Rasul Muhammad.SAW, kini seiring dengan berkembangnya kegiatan tersebut dan banyaknnya antusias warga yang turut ikut menjadi peserta, prosesi beayun anak tanpa dibatasi dengan umur, sehingga mereka yang dewasa juga bisa ikut serta menjadi peserta beayun.

“Data jumlah peserta yang dihimpun oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Tapin sejak tahun 1997 lalu itu ada 117 ayunan, di tahun 1998 ada 125 ayunan, 1999 ada 125 ayunan, 2000 ada 265 ayunan, 2001 ada 295 ayunan, 2002 ada 245 ayunan, 2003 ada 395 ayunan, 2004 ada 533 ayunan, 2005 ada 629 ayunan, 2006 ada 734 ayunan, 2007 ada 1.055 ayunan, 2008 ada 1.557 ayunan dan masuk rekor MURI, 2009 ada 2.054 ayunan, dan tahun 2010 ada 2.790 ayunan, “ katanya.

“Dari tahun ke tahun peserta beayun semakin meningkat pesat, dan dinilai sejak tanggal 29 Januari 2011 ini tergolong luar biasa perkembangannya. Antusias masyarakat yang menjadi peserta beayun meningkat dengan rata-rata 100 orang pendaftar setiap harinya, padahal waktu pelaksanaan masih jauh hari. Tahun ini pendaftar tertua adalah Ny.Radiah desa Kalumpang dengan umur 100 tahun, dan peserta terajuh dari Jakarta dan Jawa Tengah, “katanya. (rull)

Kunjungan Media ke Kantor PWI Kalsel dan Duta TV

RANTAU, Assosiasi Wartawan Tapin (Aswat) bersama wartawan Tapin TV dan Humas Pemkab Tapin kunjungi Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) wilayah Kalsel, dan juga kantor Duta TV, pada Sabtu (5/2) kemarin. Kegiatan ini dalam rangka berbagi informasi bersama wartawan senior yang ada di kantor PWI Kalsel, dan juga pengetahuan pemberitaan berbasis elektrik broadcasting di Duta TV. Kunjungan bertemakan kunjungan media dan External Relation ke kantor PWI dan Duta TV tersebut disambut oleh Bendahara PWI Kalsel, Ir.Siti Nurul Setiawati, dan dua staffnya Farid dan David. Juga di Kantor Duta TV disambut dengan santun oleh General Manager Duta TV, Agung Wahono, bersama sejumlah staf dan presenter di kantor tersebut.
Kunjungan Media tersebut disponsori oleh PT.Kalimantan Prima Persada, PT.Bumi Rantau Energi, PT.Energi BatuBara Lestari, PT.Batu Gunung Mulia, dan PT.Himpunan Binuang Motor.

Dalam kunjungan tersebut ada 11 orang diantaranya 5 orang wartawan yang biasa berpos di Pressroom Pemkab Tapin, 2 orang wartawan Tapin TV, dan 1 orang staf Humas Pemkab Tapin. Selebihnya perwakilan perusahaan PT.BRE, dan PT. KPP.

Ketua Assosiasi Wartawan Tapin, Drs.HM.Baseri, mengatakan, “Kunjungan ke kantor PWI dan Duta TV ini bertujuan untuk berbagi informasi bersama wartawan di Banjarmasin, sekaligus juga mengetahui bagaimana cara kerja wartawan didalam proses pembuatan berita dengan berdialog serta tanya jawab, “katanya.

Agung Wahono, GM Duta TV mengatakan, “Setelah berubah pemilik saham dan pemilik baru di Duta TV ini, Ia merubah segmen pasar dengan criteria menengah ke atas dengan menampilkan tayangan program-program news headline, bahkan ada sedikit mengangkat budaya banjar. Hal itu agar tidak tergusur dengan televise-telivii lainya. Untuk headline, kita tayangkan berita headline setiap satu jam sekali yang ditayangkan secara langsung, “katanya. (Rull)

Tahun 2011 Alat Berat dan Kendaraan Dinas Kena Pajak

RANTAU, Sesuai UU Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas, diantara isinya ada registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor harus terintegrasi dan terkoordinasi di Kantor UPPD Tapin yang dahulu bernama Samsat. Juga pada Pasal 67 UU itu dijelaskan, setiap kendaraan bermotor wajib didaftarkan, termasuk alat berat. Berdasarkan aturan tersebut, Pemerintah daerah nampaknya dapat memaksimalkan penerimaan daerah melalui tambahan pungutan, salah satunya dari alat berat yang umumnya dimiliki perusahaan pertambangan dan perkebunan didaerah ini. Begitu juga dengan kendaraan dinas milik semua instansi di pemerintah daerah, tahun ini alat berat dan kendaran dinas kena pajak.

“Tahun 2011 ini pemilik alat berat akan dikenai pajak, begitu juga bagi kendaraan dinas plat merah milik semua instansi di Pemerintah daerah. Aturan ini diterapkan di tahun 2011 ini dan mulai dilaksanakan, “kata Rusmaliani, Kepala UPPD Provinsi Kalsel wilayah Rantau, kemarin sebagaimana dikutip dari MataBanua diruang kerjanya.

Sementara kita sendiri masih menunggu perda daerah sebagai tindak lanjut UU tersebut, yang katanya masih di godok oleh Gurbenur Kalsel di Pemerintah Provinsi Kalsel. Sekarang hanya tinggal menunggu keputusan dari Menteri Dalam Negeri dan instruksi atasan di Provinsi Kalsel. “Kalau perda sudah disetujui, serta instruksi atasan siap melaksanakan, ya kita laksanakan diwilayah ini. Bahwa kedepan kendaraan dinas milik instansi pemerintah maupun alat berat kita kenakan pajak, “katanya.
Kendati demikian, sejak tahun 2010 kemarin kita telah melakukan persiapan dengan melaksanakan pendataan sejumlah alat berat yang dimiliki oleh badan usaha baik itu perusahaan, rental alat berat maupun lainnya. Namun sayangnya menurut pengakuan sejumlah staf di UPPD Tapin bahwa ada beberapa perusahaan yang tidak bisa bekerjasama dalam hal pemberian data jumlah alat berat yang dimiliki badan usaha tersebut. Padahal ini kan amanat undang-undang yang sudah kewajiban kita taati. Diantara perusahaan juga ada yang berbaik hati dengan bekerjasama dan memberikan data kepemilikan alat berat. “Ditahun 2011 kita akan melaksanakan kembali pendataan jumlah alat berat milik perusahaan baik itu pertambangan maupun perkebunan, “katanya. (Rull)

Kamis, 10 Februari 2011

Lagi Asyik Internetan Sendal Raib diambil Orang

RANTAU, Nampaknya operator warnet di kota Rantau mesti waspada, karena ada pencuri berlaga user. Mereka mentargetkan sandal bagus dan bermerek untuk dicuri dan dijual. Sementara sebagian besar pengguna Internet sedang asyik Internetan di warnet, dan terpaksa pulang harus rela tanpa alas kaki karena sendalnya raib hilang. Gobet, pemilik warnet Geya yang kerap mendapatkan keluhan pelanggan yang melaporkan kehilangan sandal. Ia berinisiatif membuat lemari khusus untuk menempatkan sepatu sandal milik pelanggan lengkap dengan kunci selagi pelanggan sedang asyik Internetan. Selanjutnya Ia menuliskan pada selebaran, “para pelanggan warnet demi keamanan dan kenyamanan anda semua masukan sepatu sandal ke dalam lemari yang telah kami sediakan, kehilangan bukan menjadi tanggungjawab kami, ”demikian yang terlulis dalam selebaran tersebut.

Diantara pelanggan warnet yang kehilangan sandal diantaranya juga ada wartawan, menurut Anas, “dasar begundal, eh dia curi sandal milik saya selagi asyik internetan. Sudah dua kali terjadi ini, mereka nampaknya tinggalkan yang buruk dan ambil yang baik, “katanya. (Rull)

Minggu, 06 Februari 2011

Awas Razia

RANTAU, Mengawali tahun 2011 ini, Polres Tapin pada satuan lalu lintas gencar melaksanakan operasi sekaligus menghimbau pengemudi untuk tertib berlalu lintas di kawasan tertib lalu lintas (KTL) yang ditekankan didaerah rawan kecelakaan, macet, dan sejumlah sarana sekolah.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Tapin, AKBP.Selamet Setiono, S,Ik melalui Kasat Lantas Polres Tapin AKP.Eko T Jahyo, Selasa (1/2) kemarin sebagaimana dikutip dari Matabanua.

Menurutnya, kita tengah gencar melaksanakan operasi sekaligus memasang himbauan yang berisikan tata tertib lalu lintas di KTL. Diantaranya dengan pemasangan banner dan baliho di 12 titik KTL tadi. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas di daerah ini, sekaligus juga membina dan mendidik masyarakat untuk tertib lalu lintas. Dalam menjalankan fungsi KTL ini kita dibantu instansi terkait dengan melibatkan Dinas Perhubungan dan Pemerintah daerah. Adapun KTL yang kita ajukan ke Bupati saat ini ada perubahan, yakni kalau dulu dari Bundaran Dulang hingga Kupang, kini KTL dimulai dari Muka kediaman Bupati jalan Brigjen H.Hasan Baseri hingga ke muka RSUD.Datu Sanggul Rantau. KTL tadi kita persempit di wilayah itu dengan harapan kalau sudah membaik dan tertib, baru kita perluas kembali. “Dalam kawasan tersebut setiap harinya kita menjaring operasi lalu lintas dengan menindak pengemudi yang tidak taat aturan berlalu lintas, “katanya.
“Himbauan berupa banner dan baliho yang kita pasang di 12 titik dalam kawasan tertib lalu lintas (KTL) berisikan tata tertib berlalu lintas seperti menggunakan helm jenis SNI, memasang sabuk keselamatan, nyalakan lampu light on di siang hari, dan kelengkapan surat menyurat seperti SIM dan STNK. Juga himbauan larangan pengemudi yang tak beretika dengan SMS sambil mengendarai kendaraannya, “katanya. (Rull)

KUD Ikhlas Membangun Lawatan Safari Ziarah Ke Maqam Aulia

RANTAU, Usai melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Buku tahun 2010, KUD Ikhlash Membangun yang bermarkas di Perintis Raya Rantau membuka pendaftaran bagi anggota-nya untuk melaksanakan lawatan safari ziarah ke maqam para aulia di Pulau Jawa. Rencananya lawatan safari ziarah dilaksanakan usai bulan maulid ini.
Hal tersebut diungkapkan Ketua KUD Ikhlash Membangun, Drs.HM.Arifin Arpan, MM, sebagaimana dikutip dari Matabanua, Selasa (1/2) kemarin.

Menurutnya, setelah menyampaikan laporan pertanggungjawaban dalam RAT yang dilaksanakan serta telah membawa keberhasilan dan kesuksesan sehingga KUD ini berjalan secara normal. “Ini patut disyukuri disamping dengan menyelenggarakan selamatan sekaligus juga dengan menggelar lawatan safari ke maqam para aulia di pulau jawa usai bulan maulid ini ke jawa timur sekitarnya, “katanya.

“Belum tahu lagi, apakah ke 9 wali di pulau jawa akan kita kunjungi atau tidak itu masih diproses oleh pengurus koperasi bagaimana baiknya di sana bagi anggota maupun pengurus, dan itu tengah disusun lagi, “katanya.
Selanjutnya proyeksi usaha KUD Ikhlas Membangun Perintis Raya di tahun 2011 ini tengah mengusulkan areal lahan sawit kepada investor di Tapin, dimana dikawasan seperti Baruh, itu ada sebagian lahan milik anggota KUD Ikhlash Membangun sehingga kita usulkan plasma sawit dikawasan itu kepada Investor. Demikian Arifin. (Rull)