JavaScript is required to view this page. 18 Okt 2010

Senin, 18 Oktober 2010

Jembatan Berlubang Berbahaya Bagi Pengguna Jalan

RANTAU, Ada beberapa infrastruktur jembatan yang kondisinya sangat memprihatinkan di kawasan Binuang, dan jembatan ini tergolong berbahaya bagi para pengemudi dan pengguna jalan. Diantaranya adalah jembatan jalan poros yang menghubungkan kecamatan Hatungun dan Kecamatan Binuang, jembatan yang berada di sungai Patuakan dan jembatan Bumbun kondisinya sangat buruk dan tergolong berbahaya bagi pengguna jalan, dengan kondisi jembatan berlubang. Selain itu juga ada saluran irigasi yang sempit tanpa ada batas pagar pengamanan sehingga membahayakan pengemudi dan pengguna jalan baik roda dua maupun roda empat.

Camat Binuang, Dra.Hj.Rusnaidah, M,Ap mengetahui perihal berbahayanya infrastruktur jembatan tersebut diwilayahnya langsung menyurati Dinas Pekerjaan Umum Tapin, meminta agar diperbaiki jembatan tersebut.

Dari surat bernomor 630/095/Pemb yang dilayangkan kepada Dinas Pekerjaan Umum Tapin meminta agar Pemerintah Daerah Tapin melalui Dinas PU dapat memperbaiki infrastruktur berupa jembatan yang berlubang dan berbahaya tersebut. Hal tersebut guna mencegah terjadinya kecelakaan maupun kerusakan jembatan yang lebih farah lagi.

Bahkan kerusakan beberapa infrastruktur tersebut ketika hujan lebat di akhir bulan September 2010 mengakibatkan air bah melimpah, yang akhirnya air menggenangi jalan dan mengganggu kelancaran arus lalu lintas antara Kecamatan Binuang dan Kecamatan Hatungun.

Terkait hal itu Pemerintah Daerah Tapin terutama Dinas PU Tapin langsung menanggapinya dan akan memperbaiki infrastruktur jembatan yang tergolong berbahaya bagi pengguna jalan tersebut.

Kepala Dinas PU Tapin, Ir.GT.Noorzaman yang didampingi Sekretaris PU, H.Masyranianyah menyatakan, “Secepatnya infrastruktur jembatan tersebut akan diperbaiki berbarengan dengan perbaikan jembatan lainnya. Diantaranya jembatan Gadung yang kondisinya jalan naik ke Jembatan Gadung sangat curam dan dinilai berbahaya bagi pengguna jalan. Nantinya jalan naik tersebut bakal dicor agar rata sehingga tidak lagi curam, “katanya. (Rull)

Dinas Pertanian Tapin Kembangkan Jeruk Keprok

RANTAU, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Tapin tahun ini bakal mengembangkan jeruk keprok di lahan lebak. Direktorat Perluasan Holtikultura di pusat telah memberikan bantuan bibit kepada petani di Tapin.

Hal tersebut diungkapkan Ir.Raumayanti, Kepala Dinas Pertanian Holtikultura dan Tanaman Pangan Tapin, kemarin.

Lahan seluas 40 hektar dialokasikan oleh Direktorat Perluasan Holtikultura, dan bibit jeruk keprok yang dikirim langsung kepada petani jeruk di Tapin dari Balai Penelitian Jeruk Subtropika Malang.

Jeruk Keprok yang umumnya jenis jeruk ini terlihat di jual di supermarket dan mall-mall, bahkan dikatakan mampu bersaing dengan jenis jeruk-jeruk lainnya lantaran banyak peminatnya. Sehingga wajarlah kalau jenis jeruk ini tembus pasarannya sampai ke Supermarket dengan harga jual yang lebih tinggi.

Di kabupaten Tapin untuk tanaman jeruk ada seluas sekitar 1338 hektar, yang ditanami berbagai jenis jeruk seperti jeruk siam Banjar. Dari luas areal lahan tersebut sudah diproduksi sekitar 64 persen ke daerah Kalteng dan Kaltim, sehingga Kabupaten Tapin merupakan salah satu sentra jeruk di Kalsel.

Tahun ini, Dinas Pertanian kembali meningkatkan kualitas jeruk dengan mengembangkan jeruk keprok yang terkenal manis dan banyak dijual di supermarket. (Rull)

Pemkab Tapin Bakal Terapkan LPSE

RANTAU, Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Badan Perencanaan Daerah tahun ini tengah mempersiapkan layanan transparan bagi para pemborong di Tapin. Yakni Layanan Pengadaan Barang Secara Eektronik (LPSE) yang bakal diterapkan di tahun 2011 mendatang.

Hal tersebut diugkapkan Kepala Badan Perencanaan Daerah Tapin, Ir.Yunus Azis sebagaimana dikutip dari MataBanua.

Menurutnya, ada tiga persyaratan yang mutlak dimiliki untuk menerapkan LPSE ini. Diantaranya Administrasi, SDM, dan Sarana dan Prasarana berupa perangkat pendukung LPSE. Kedua persyaratan tersebut sudah dimiliki diantaranya dokumen administrasi berupa SK dan juga SDM, dikatakan Yunus, bahwa beberapa petugas kita sudah dikirim ke Jakarta guna mengikuti pelatihan LPSE, agar nantinya mereka dapat menggunakan applikasi yang ada di LPSE. Sekarang hanya tinggal sarana dan prasarana yang masih dalam proses pengadaan barangnya saja lagi.

Penerapan LPSE ini berguna untuk mempermudah birokrasi. Disamping lebih efisiensi dalam pendataan dan juga lebih transfaran. Jadi bagi pemborong nantinya dengan LPSE yang diterapkan dapat melakukan pelelangan dan pengadaan barang secara elektronik online. Pengumuman pengadaan dan pelelangan barang oleh panitia pengadaan bakal ditampilkan secara online elektrik yang dirancang khusus untuk pengadaan dan pelelangan dikawasan itu.

Diharapkan, kita di tahun 2011 mendatang sudah menerapkan dan menggunakan LPSE ini, sesuai anjuran Pemerintah Pusat terhadap seluruh daerah terkait LPSE ini. Demikian Yunus. (Rull)

Hotspot Pemkab Tapin Kembali Dapat Digunakan

RANTAU, Jaringan Internet gratis Hotspot Pemkab Tapin yang tersambar petir beberapa waktu lalu akhirnya sudah dapat diperbaiki oleh teknisi IT di Bagian perlengkapan Pemkab Tapin. Menurut Arifin Noor Atma, Kepala Bagian Perlengkapan Pemkab Tapin, “Hotspot kita sudah normal kembali, dan beberapa perangkat yang rusak lantaran tersambar petir beberapa waktu lalu sudah diganti, “katanya.

Andi pengguna Internet Hotspot Pemkab Tapin mengatakan, “Hotspot di Pemkab Tapin sudah terkoneksi dengan Internet, dan baru saja dicoba. Tidak seperti sebelumnya yang tidak bisa koneksi, “katanya.

Ia menggunakan Hotspot untuk membuka Facebook dan Chatting. Sementara lain hallnya Chokki, Ia justru merasa riskan menggunakan jaringan non nirkabel seperti Hotspot di Pemkab Tapin. Alasanya, Ia merasa takut sehingga lebih baik ke warnet. “Di warnet untuk unggah foto dan dokumen masih bisa ditoleransi meskipun bandwith terbagi setiap satu PC komputer, sementara kalau di jaringan non nirkabel seperti Hotspot, tahu kenapa saya Paronoid yang merasa riskan privasi email diambil orang lantaran ada beberapa software seperti cain and abel, “katanya. (Rull)

Realisasi Tanaman Padi 2010 Mencapai 66.507 Hektar

RANTAU, Musim tanam dua musim di 2010 Kabupaten Tapin telah tercapai untuk tanam padi yakni terealisasi seluas 66.507 hektar atau 103,3% untuk musim tanam Tadah hujan Preiode Oktober 2009 sampai dengan Bulan Maret 2010 dan untuk musim Kemarau periode Bulan April 2010 sampai dengan Bulan September 2010.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Hultikutura Tapin Ir Raumayati MS Sebagimana dikutip dari MataBanua.

Menurutnya dari pyoyek yang di targetkan maupun yang tidak masuk proyek memasuki musim tanam 2009-2010 sudah tercapai untuk semua lahan baik itu musim pengujan maupun di musim kemarau. Namun dari laporan binaan pihaknya di Kabupaten Tapin untuk tanaman padi 2009-2010 tidak ada yang gagal panen hanya saja tertunda panen seperti yang terjadi di daerah pasang surut Kecamatan Candi Laras Selatan dan Candi Laras Utara akibat banjir.

Sementara disinggung terkait iklim tanam sendiri, hinga kini masih tetap dianggap dalam batas wajar, jadi penanaman padi tidaklah terlalu terganggu. Hal ini karena perbaikan musim tidak terlalu berpengaruh. Karenanya, pihak Departemen Pertanian, melakukan penyuluhan kepada sejumlah kelompok tani se Kabupaten Tapin untuk turun kelapangan ke kecamatan-kecamatan untuk mengatasi masalah iklim saat ini.

“Memasuki musim tanam 2010-2011 pihaknya kepada kelompok tani Se Kabupaten Tapin sudah melakukan penyuluhan yakni gerakan percepatan tanam, dimana nantinya panennya bisa cepat. Dalam percepatan tanam ini setiap tahun kita laksanakan untuk memberikan penyuluhan kepada kelompok tani yang ada se Kabupaten Tapin. Disarankan kepada kelompok tani se Kabupaten Tapin untuk menanam varietas bibit padi unggul disamping kwalitasnya baik , tahan hama werang dan cepat untuk di panen, sehingga sebelum musim hujan yang curah hujannya tinggi, petani sudah lebih dahulu panen, “saran Raumayanti. (Rull)

WARGA PERINTIS RAYA BONGKAR MASJID DARUL AM’AN



RANTAU, Sejumlah warga Perintis Raya RT.3 dan 4 pada Sabtu (16/10) kemarin membongkar Masjid Darul Am’an. Puluhan warga Perintis Raya beramai-ramai membongkar masjid yang telah direncanakan panitia pembangunan masjid untuk direnovasi dengan diperluasnya masjid Darul Am’an. Sebagai langkah awal pembangunan maka dilaksanakanlah pembongkaran bangunannya terlebih dahulu.

Sesuai surat pemberitahuan dari Panitia Masjid H.Muchtar menyatakan, warga sepakat untuk membongkar Masjid melalui forum rapat yang dilaksanakan, maka kepada warga Perintis Raya diminta partisipasinya untuk membongkar bangunan masjid Darul Am’an yang direncanakan selama dua hari yakni dari tanggal 16 sampai 17 Oktober 2010. Dikarenakan kerakatan penduduk sekitar akhirnya pembongkaran Masjid hanya berlangsung selama satu hari. Pasalnya, warga Perintis Raya berkumpul dan menggelar gontong royong untuk membongkar masjid sebagai langkah awal renovasi pembangunan masjid Darul Am’an. Sehingga hanya dalam satu hari pembongkaran Masjid sudah selesai.

Menurut H.Muchtar, perluasan masjid Darul Am’an akan dikerjakan secepatnya. Menyusul setelah warga Perintis Raya bergontong royong membongkar bangunan Masjid terlebih dahulu. Seluruh bangunan masjid total bakal direnovasi, dan rencananya bangunan masjid Darul Am’an diperluas dibandingkan sebelumnya.

Sementara H.Nunu, salah seorang Imam di masjid tersebut menyatakan gunung pun dapat runtuh jika dikerjakan secara bergontong royong demikian memberikan gambaran kerakatan warga Perintis Raya.

Masjid Darul Am’an yang berada di Perintis Raya Rantau biasa digunakan warga untuk beribadah melaksanakan sholat lima waktu. Maka dari itu bangunan teras depan tak turut dibongkar, hal itu agar warga masih bisa memanfaatkan teras Masjid untuk sholat di tempat itu. Selain untuk ibadah sholat, masjid Darul Am’an juga biasa digunakan warga Perintis Raya untuk melaksanakan tahlilan bulanan maupun tahlilan rukun kematian. Misalnya, jika ada salah satu warga Perintis Raya yang tergabung dalam kelompok anggota Rukun Kematian ada yang meninggal dunia, biasanya pada malam harinya warga Perintis Raya menggelar tahlilan bersama guna kerakatan kampung. Begitu juga setiap bulan sekali, warga melaksanakan tahlilan bulanan di Masjid tersebut.

Sementara bekas bangunan masjid yang dibongkar bakal disalurkan ke masjid-masjid di desa-desa yang membutuhkan fasilitas berupa atap sirap dan kayu ulin yang nampaknya masih sangat bagus. Beberapa warga juga menyatakan, bahwasanya agar sedekah amal jahir orang yang lebih dahulu membangun masjid tak hilang begitu saja, maka disarankan bekas bangunan masjid yang dibongkar dimanfaatkan agar pahala orang yang bersedekah tak terhapus. Bila perlu ditanam dibawah masjid tersebut, mengingat dahulu warga juga bergontong royong membangun masjid tersebut. (Rull)