JavaScript is required to view this page. 17 Jan 2011

Senin, 17 Januari 2011

Sukseskan Program Nasional e-KTP

RANTAU, Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Dinas Kependudukan Catatan Sipil kini tengah bersiap dan berbenah dalam mempersiapkan tugas nasional yakni penerapan elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) yang diberlakukan secara nasional paling lambat 2012 mendatang.

“Dinas Kependudukan Catatan Sipil harus mensukseskan program elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) yang sudah ditetapkan target waktu oleh Pemerintah Daerah bahwa di tahun 2012 mendatang harus sudah terlaksana, “kata Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP, kemarin.

Pemerintah Kabupaten Tapin di tahun 2010 kemarin sudah mulai melaksanakan pendataan penduduk, dan di tahun 2011 ini kita telah siapkan perangkat keras(hardware) dan perangkat lunaknya (Software). Juga kantor bagi Dinas Kependudukan Catatan Sipil yang bertempat di jalan Perintis Raya, atau tepatnya di samping taman Sirang Pitu. Hingga di tahun 2012 seluruh warga Tapin menggunakan elektronik KTP.

Elektronik KTP ini akan diberikan kepada warga masyarakat Tapin secara cuma-cuma tanpa harus ada pungutan dari pihak Disdukcapil. Diharapkan Bupati Tapin, “Jadi jangan ada pungutan cuma-cuma itu, karena itu merupakan tugas nasional yang harus kita selesaikan, “pungkasnya. (Rull)

Petani di CLS-CLU tunggu 2 Sampai 3 Bulan Lagi Baru Tanam Ulang

RANTAU, Tanaman padi yang ditanam oleh petani di kecamatan Candi Laras Utara dan Candi Laras Selatan terendam banjir. Akibatnya areal persawahaan gagal tanam, sehingga petani terpaksa melakukan tanam ulang. Namun saat ini untuk menanam ulang itu belum bisa dilakukan, karena air dikawasan itu masih tinggi. Sehingga petani harus menunggu dua atau tiga bulan lagi untuk menanam ulang. Sebab diperkirakan dibulan itu air dkawasan itu akan turun dan tidak tinggi lagi.

Hal itu diungkapkan H Saiful Anwar, kemarin kepada sejumlah wartawan diruang kerjanya.

Ia menyatakan sekitar 15 ribu hektar sawah di kecamatan Candi Laras Utara dan Candi Laras Selatan terendam air yang tinggi sehingga petani di kawasan tersebut gagal tanam. Dengan cuaca saat ini yang tergolong ekstrim karena tahun ini hampir tidak ada kemaraunya sehingga menimbulkan genangan air di lahan sawah petani. Untuk itu petani diminta bersabar menunggu air dikawasan itu surut dan tidak tinggi lagi, dan itu diperkirakan antara dua tiga bulan lagi baru petani bisa melaksanakan tanam ulang. Saat ini masih belum bisa karena lahan petani di dua kecamatan itu masih terendam air yang cukup tinggi. Demikian Saiful Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Tapin. (rull)