JavaScript is required to view this page. Lemahnya Sistem Drainase Cangkering

Jumat, 15 Oktober 2010

Lemahnya Sistem Drainase Cangkering

RANTAU, Warga Cankering Rantau mengeluhkan sistem drainase yang ada di kawasan lingkungan mereka. Pasalnya, akibat lemahnya sistem drainase yang ada di Cangkering, ketika hujan turun air meluap naik kepermukaan dan keluar di sela-sela penutup drainase hingga menggenangi permukiman penduduk sekitar dan tempat ibadah.

Azidin warga Cangkering mengatakan, gejala meluapnya air dari drainase terlihat ketika musim penghujan. Gumpalan air keluar dari sela-sela penutup drainase, hingga membanjiri ruas jalan dan permukiman penduduk tepat dimuka sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tapin. Hal ini lantaran sistem drainase yang sempit tertutup dan lemah.

Sistem drainase yang lemah, kata Azidin seraya menilai bahwa drainase yang tertutup ternyata menyumbat sampah. “Sehingga ketika hujan deras sampah-sampah yang ada didalam drainase tersebut turut larut dan terapung diatas air bersama air hujan, hingga menyebabkan mampet. Akibatnya air meluap naik kesela-sela lubang penutup drainase tersebut, “katanya.

Meluapnya air dari drainase ini kerap terjadi, kata Azidin, terutama disaat hujan deras. Untuk itu Pemerintah Daerah diminta untuk dapat melakukan pengerukan.

Sementara terkait hal itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tapin membenarkan kondisi lemahnya sistem drainase dikawasan tersebut. Bahkan Senin (11/10) kemarin Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ir.Gt.Noorzaman, bersama Sekretaris PU, H.Masyraniansyah meninjau kawasan tersebut.

Lemahnya sistem drainase di Cangkering bakal dibenahi oleh Dinas Pekerjaan Umum. “Pembenahan sistem drainase itu secepatnya akan dilakukan dengan dana anggaran tak terguga dari APBD post bencana, karena kondisinya masuk kategori bencana, “pungkasnya singkat. (Rull)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar