JavaScript is required to view this page. Infrastruktur Jalan di Kabupaten Tapin Masih Banyak Yang Rusak

Sabtu, 14 Mei 2011

Infrastruktur Jalan di Kabupaten Tapin Masih Banyak Yang Rusak

(Jalan rusak di Kabupaten Tapin dan perlu mendapatkan perhatian Pemda Tapin maupun Provinsi)


Infrastruktur Jalan di Kabupaten Tapin Masih Banyak Yang Rusak

RANTAU,~ Hancurnya infrastruktur jalan di Kabupaten Tapin masih terdapat di kawasan daerah seperti pada jalur akses antar kecamatan. Diantaranya di kecamatan Bungur, Piani, dan Tapin Utara. Melintasi jalan antar kecamatan sangatlah melelahkan, karena jalan seperti itu tentunya bukanlah jaminan keselamatan bagi pengendara kendaraan. Pasalnya, pengendara mesti ekstra hati-hati saat melintasi jalan yang banyak berlubang di badan jalan, aspal terkelupas merupakan suatu yang banyak ditemui.

Di kecamatan Piani jalur Bitahan, arah Ayunan Papan-Miawa yang merupakan akses antar kecamatan jalan kabupaten, pada musim hujan, jalan becek penuh lumpur dan juga licinnya jalan seakan menjadi musuh alami. Tak jarang banyak pengendara yang tergelincir jatuh terpeleset di jalan saat melintasi jalur tersebut. Begitu pun sebaliknya pada musim panas, debu menemani perjalanan, karena lintasan tersebut kerap di lintasi truk pengangkut hasil tambang golongan C seperti bahan material batu gunung dan pasir ilegal.

Sebagaimana di lontarkan Sugiannor, tokoh masyarakat desa Pipitak Jaya Kabupaten Tapin-Kalsel, jalan licin dan rusak sehabis hujan, akibatnya jalan tak bisa di lintasi. Bahkan selalu menjadi kendala pengajar maupun warga umum lainnya. “Kondisi rusaknya infrastruktur jalan dan jembatan tersebut tentunya menghambat aktifitas warga, bahkan diantaranya para pengajar (guru) yang tidak bisa turun mengajar lantaran jalan menuju sekolah tersebut tidak bisa di lalui mereka. Hal ini mengakibatkan siswa hanya bisa memble karena guru tak hadir di sekolah, “katanya.

Begitupun masyarakat setempat menyatakan, rusaknya jalan juga menghambat aktifitas warga yang biasa membawa hasil perkebunan untuk di jual ke pasar.

Di kecamatan Bungur, Jalur Rantau, Bungur-Linuh juga memiliki hal serupa dengan Piani, yakni jalan sama-sama rusak. Seperti yang terjadi di Desa Bungur, sebuah jembatan di sungai Hata Laut Desa Bungur Lama Kecamatan Bungur rubuh tehantak yang mengakibatkan warga kesulitan. Begitu pun dengan kondisi jalan dengan aspal yang terkelupas. Kuat dugaan jalan dan jembatan rusak lantaran tak mampu menahan beban berat menyusul banyaknya kendaraan truk pengangkut bahan material melintasi jalan dan jembatan.

Amang Abul, warga desa Bungur mengatakan, “kalau tidak salah jalan menuju Linuh tahun lalu di perbaiki dan di aspal Pemerintah Daerah. Namun entah kenapa baru beberapa tahun berjalan kondisi jalan sudah rusak lagi, “katanya.

Begitu pun di kecamatan Tapin Utara tepatnya di lokasi terminal bypass Dulang, jalur Bypass-Binderang, dan jalan H.Istbat Pasar Keraton. “Aspal mengelupas karena kerap di lintasi angkutan truk melebihi muatan tonase. Begitu pun dengan jalan H.Itsbat yang rusak menjadi kubangan air setelah hujan, “kata Asir, warga Cangkering Rantau.

Menanggapi kondisi demikian, Pemerintah Daerah Tapin melalui Dinas Perhubungan, Dinas Pertambangan dan Energi, dan Dinas Pekerjaan Umum saling kordinasi untuk menyingkapi persoalan rusaknya infrastruktur jalan.

Terkait hal ini, Dinas Pekerjaan Umum Tapin tidak akan memperbaiki jalan jika masih ada truk pembawa angkutan bahan material melintasi jalur tersebut. Padahal tahun anggaran 2011 ini, Dinas PU Tapin memiliki kegiatan pengerjaan proyek jalan yang diantaranya jalur Bitahan-Miawa, jalur Rantau-Linuh, jalur Bypass-Binderang. Menurut, Kepala Dinas PU Tapin, Ir.Gusti.Noorzaman , “Saat ini pekerjaan tersebut masih belum di lelang, dan Dinas PU belum berani melelang paket pekerjaan itu. Jika masih ada truk pengangkut bahan material melintasi jalur tersebut. Sebab jika diperbaiki dan tetap dilintasi truk pengangkut bahan material tentunya pekerjaan kita akan sia-sia, “katanya.

“Kita juga memiliki pengalaman tahun sebelumnya, saat mengatasi rusaknya jalan di salah satu lokasi yang di sebutkan tadi. Ketika jalan mau di aspal, jalan tersebut kita pasang portal. Namun entah kenapa portal tersebut rusak tertabrak yang nampaknya di sengaja oleh oknum yang tak bertanggung jawab, “katanya.

Sementara Dinas Perhubungan Tapin tengah menggelar sosialisasi 5 T, atau larangan masuk bagi kendaraan yang bermuatan melebihi dari 5 ton di jalan yang kerap di lalui truk pengangkut hasil galian C dan batu gunung.

H.Muzakir Astam, Kepala Dinas Perhubungan Tapin mengatakan, jalan kabupaten (lokal) termasuk jalan kelas III C, yakni hanya dapat dilalui kendaraan dengan ukuran lebar maksimal 2,1 meter, panjang maksimal 9 meter dengan muatan terberat maksimal 5 ton, karena mengingat daya dukung jalan. “Tonase angkutan tersebut dibatasi, agar jalan yang dibangun Pemda setempat dan kerap dilalui truk pengangkut pasir seperti di Timbung dan simpang 4 Bungur menuju Linuh bisa lebih awet, “katanya.

Kita masih menunggu sinyal dari Dinas PU Tapin terkait jalan, dan Dinas Pertambangan terkait pertambangan galian C. “Setelah mereka berikan sinyal, baru kita bertindak melaksanakan penindakan, hal itu untuk menekan kerusakan jalan yang lebih farah lagi, maka tim kordinasi kepengawasan jalan khususnya jalan kabupaten akan melaksanakan pengawasan dan penertiban terhadap angkutan truk yang melebihi muatan tonase, “katanya.

Sementara Dinas Pertambangan dan Energi Tapin menyatakan aktifitas pertambangan golongan C, berupa batu dan pasir di Kecamatan Bungur merupakan pertambangan ilegal karena tidak memiliki surat izin dari dinas terkait.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Tapin, Ir.Noordin mengatakan, “Posisi kita dilematis, satu sisi pertambangan itu masih ilegal dan tidak sesuai peraturan. Bahkan atasan kita meminta areal pertambangan itu ditutup saja. Satu sisi lagi dikawasan itu merupakan tambang rakyat, “katanya, kemarin.

Menurutnya dampak yang diakibatkan dari pertambangan ilegal tersebut salah satunya ialah hancurnya infrastruktur jalan pada akses kecamatan. Seperti badan jalan dari Bungur menuju Linuh rusak karena kerap dilalui angkutan truk melebih muatan tonase, dan juga seperti baru-baru tadi sebuah jembatan di Bungur ambruk. Adapun menyingkapi persoalan tersebut, kedepan kita akan menertibkan penambangan ilegal tersebut sehingga tidak sembarang orang yang akan melakukan aktifitas pertambangan. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya penambangan yang melakukan aktifitas di suatu kawasan yang sebenarnya dilarang. Demikian Noordin. (Rull)

Key

Jalan Rusak, Infrastruktur Jalan, Kondisi Jalan, Ruas Jalan, Badan Jalan, Jalan Kabupaten, Akses Antar Kecamatan, Bitahan, Piani, Bungur, Tapin Utara, Bina Marga, Ayunan Papan, Miawa, Guru, Murid, Cangkering, Pasar Keraton, Teknologi, Loker (Lowongan Kerja), Dapalalu, Blogger Tapin (Tapin Blogger), Blogger Indonesia, Gerbang Informasi Kota Rantau, Tapin Illusion, Ilumantion, Situs Berita, Daerah, Motivasi, Tip n Trik, Serba Serbi, Produk Indonesia, Pengobatan, Makanan (kuliner), Tradisional, Bisnis Online, Rubrik Hukum, Busana, Elektronik, Kerajinan, Games, Forum, Peta Rumah Makan, Daftar Alamat Nomor Telepon, Departemen, Kementerian, Dinas Pekerjaan Umum, Infrastruktur, Pertambangan, Kalsel, Banjarmasin, Rantau, Kabupaten Tapin, Tapin, Service HP, Developer, Website, Programer, Media, DPR, Pejabat Publik, Shopping, Bank, KPK, BIN, Dinas Pertambangan, Sekretariat Daerah, Masjid, Daerah Islami, Unik, Komputer, Pengetahuan, Dokumen, Instrument Pendidikan, Dunia, Wisata, Candi Laras Utara,Candi Laras Selatan, Margasari, Binuang, Hatungun, Salam Babaris, Piani, Lokpaikat, Dulang, Bypass, Bappeda, Facebook, Chatter, Online, Radio, Televisi,Media Cetak, Koran, Wartawan, Pers, Jurnalis, Bisnis, Ekonomi, Sport, Kriminal, Headline, Menarik, Pengadilan, Kejaksaan, iklan, Seni, Budaya, Pemuda, Olahraga, Pena, Jalan Khusus Pertambangan, Batu Bara, Kaolin, Minyak Gas Bumi, Bakarangan, Gadung, Makam Aulia, Makam Wali, Cangkering, Keraton, Rumah kita, Istana, Presiden, Video, Music, MP3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar