RANTAU, Usai melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Buku tahun 2010, KUD Ikhlash Membangun yang bermarkas di Perintis Raya Rantau membuka pendaftaran bagi anggota-nya untuk melaksanakan lawatan safari ziarah ke maqam para aulia di Pulau Jawa. Rencananya lawatan safari ziarah dilaksanakan usai bulan maulid ini.
Hal tersebut diungkapkan Ketua KUD Ikhlash Membangun, Drs.HM.Arifin Arpan, MM, sebagaimana dikutip dari Matabanua, Selasa (1/2) kemarin.
Menurutnya, setelah menyampaikan laporan pertanggungjawaban dalam RAT yang dilaksanakan serta telah membawa keberhasilan dan kesuksesan sehingga KUD ini berjalan secara normal. “Ini patut disyukuri disamping dengan menyelenggarakan selamatan sekaligus juga dengan menggelar lawatan safari ke maqam para aulia di pulau jawa usai bulan maulid ini ke jawa timur sekitarnya, “katanya.
“Belum tahu lagi, apakah ke 9 wali di pulau jawa akan kita kunjungi atau tidak itu masih diproses oleh pengurus koperasi bagaimana baiknya di sana bagi anggota maupun pengurus, dan itu tengah disusun lagi, “katanya.
Selanjutnya proyeksi usaha KUD Ikhlas Membangun Perintis Raya di tahun 2011 ini tengah mengusulkan areal lahan sawit kepada investor di Tapin, dimana dikawasan seperti Baruh, itu ada sebagian lahan milik anggota KUD Ikhlash Membangun sehingga kita usulkan plasma sawit dikawasan itu kepada Investor. Demikian Arifin. (Rull)
Minggu, 06 Februari 2011
Senin, 31 Januari 2011
Prajurit TNI Renang Militer Ikut UKP
RANTAU, Berbekal kolor dan tubuh yang mantap, anggota TNI renang militer dalam rangka usul kenaikan pangkat (UKP) di kolam renang Datu Diang Bulan Bypas Rantau, pada Kamis (27/01) kemarin.
Dandim 1010 Rantau Kolonel Inf Joko Suparyoto bersama personil TNI AD di Jajaran Kodim 1010 Rantau melaksanakan renang militer yang dilaksanakan dalam rangka menjaga ketahanan fisik sekaligus mengasah keterampilan militer sebagai kemampuan dasar yang harus dimiliki anak buahnya.
“Renang militer yang dilaksanakan kemarin pagi ini dalam rangka menjaga ketahanan fisik prajurit TNI dan mengasah kemampuan dasar di setiap medan terutama air. Mengingat kawasan daerah ini banyak sekali perairan yang luas sehingga perlu dilaksanakan. Dijelaskan, Dandim, setiap prajurit TNI itu harus memiliki kemampuan dasar seperti menembak, bela diri, renang, dan menguasai medan atau kawasan, “katanya.
“Mereka mengisi kegiatan dalam minggu militer yang dilaksanakan seperti renang, jasmani kesamaptaan, lari, dan push up, “katanya.
Pada renang militer yang dilaksanakan kita mulai dengan apel (pengecekan), disusul kemudian pemanasan, dan senam. Selanjutnya renang khusus dengan gaya dada dengan jarak 50 meter standar kolam renang di Datu Diang Bulan. Terlebih saat ini prajurit yang mengikuti renang militer terbagi dua gelombang yang diikuti oleh 100 personil. Secara bergantian prajurit kita bergantian ikuti renang militer ini dengan dibagi dua gelombang, ”jadi disaat kita renang, ada anggota kita yang menjaga posko di kantor, “katanya.
Ditambahkan Kordinator Umum Pasi OPS, Kapten Inf. Khairul Bahri, Renang militer yang dilaksanakan sekaligus seleksi bagi prajurit yang akan di UKP (Usul Kenaikan Pangkat) menyusul setelah kita mendapatkan telegram dari atasan untuk menggelar seleksi UKP disetiap jenjang pendidikan. Salah satunya adalah renang militer yang sedang kita laksanakan dan menjadi program minggu militer bagi prajurit TNI di Tapin. “Para prajurit yang yang ikut UKP ini syaratnya adalah harus lulus renang militer ini dengan jarak 50 meter berdurasi minimal 1 menit 40 detik, “katanya.
Selain renang, ada point-point tersendiri seperti lari 12 menit, push up 1 menit, shutle run, full up, shit up. Jika prajurit ini lulus dalam seleksi ini mereka akan diseleksi kembali keatasan dalam UKP ini. UKP ini dilaksanakan dalam 1 tahun 2 kali, yakni 6 bulan sekali. Untuk kegiatan lari, kita melaksanakannya di lapangan 17 Mei Dwidharma Rantau. Syarat lari, para prajurit yang ikut UKP harus lari dengan jarak minimal 3.500 meter. Demikian Kapten Inf.Khairul Bahri. (Rull)
KUD Ikhlash Membangun Gelar RAT Tahun 2010
RANTAU, KUD Ikhlash Membangun menggelar Rapat Anggota Tahunan tahun buku 2010 pada Kamis (27/01) kemarin di Perintis Raya Rantau. Acara dihadiri oleh Kepala Bidang Koperasi dan UKM pada Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan UKM Tapin, Sekretaris Desa Perintis Raya, Ketua Koperasi KUD Ikhlash Membangun dan seluruh anggota koperasi.
Laporan pengurus KUD Ikhlash Membangun menyampaikan laporan pertanggung jawaban dalam rapat anggota tahunan (RAT) tahun buku 2010 sekaligus menyampaikan jumlah kepengurusan anggota dari tahun ke tahun yang kurang karena ada beberapa anggota yang meninggal dunia. Tahun 2007 jumlah anggota ada 274 orang, di tahun 2008 menjadi 270 orang, di tahun 2009 menjadi 265 orang, dan di tahun 2010 ada 268 orang. KUD Ikhlash Membangun memiliki saldo anggaran senilai Rp.2.051.641.357 dengan bidang usaha pertambangan batu bara, dan kedepan akan ditambah kembali dengan perkebunan sawit yang dikelola oleh perusahaan investor di Kabupaten Tapin. “Saat ini kita baru mengusulkan areal lahan perkebunan sawitnya saja, dan kedepan tidak lepas kemungkinan bahwa anggota koperasi memiliki kebun sawit sendiri, “kata Ketua KUD Ikhlash Membangun, Drs.HM.Arifin Arpan, MM.
Dalam kesempatan tersebut ketua KUD Ikhlash Membangun meminta masukan, koreksi, dan pendapat dalam rapat tahunan yang digelar kemarin guna melangkah lebih baik lagi kedepannya. Di informasikan di tahun 2011 ini juga anggota koperasi akan melaksanakan tour ziarah ke luar daerah.
Ia menyampaikan bahwa kita patut bersyukur bahwa KUD ini dapat berjalan normal. Dilaksanakannya RAT tahun buku 2010 berdasarkan UU No.25 tahun 1992 pasal 22 yang isinya rapat anggota merupakan pemegang tertinggi dalam koperasi, dan rapat anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam anggaran dasar. Dan juga pasal 23 yang isinya setiap koperasi itu mempunyai kewajiban mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran selama 1 tahun berjalan seperti menetapkan anggaran dasar, kebijakan umum organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. Pemilihan dan pengangkatan kepengurusan yang baru, rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus, pembagian sisa hasil usaha. Demikian Ketua. (Rull)
Laporan pengurus KUD Ikhlash Membangun menyampaikan laporan pertanggung jawaban dalam rapat anggota tahunan (RAT) tahun buku 2010 sekaligus menyampaikan jumlah kepengurusan anggota dari tahun ke tahun yang kurang karena ada beberapa anggota yang meninggal dunia. Tahun 2007 jumlah anggota ada 274 orang, di tahun 2008 menjadi 270 orang, di tahun 2009 menjadi 265 orang, dan di tahun 2010 ada 268 orang. KUD Ikhlash Membangun memiliki saldo anggaran senilai Rp.2.051.641.357 dengan bidang usaha pertambangan batu bara, dan kedepan akan ditambah kembali dengan perkebunan sawit yang dikelola oleh perusahaan investor di Kabupaten Tapin. “Saat ini kita baru mengusulkan areal lahan perkebunan sawitnya saja, dan kedepan tidak lepas kemungkinan bahwa anggota koperasi memiliki kebun sawit sendiri, “kata Ketua KUD Ikhlash Membangun, Drs.HM.Arifin Arpan, MM.
Dalam kesempatan tersebut ketua KUD Ikhlash Membangun meminta masukan, koreksi, dan pendapat dalam rapat tahunan yang digelar kemarin guna melangkah lebih baik lagi kedepannya. Di informasikan di tahun 2011 ini juga anggota koperasi akan melaksanakan tour ziarah ke luar daerah.
Ia menyampaikan bahwa kita patut bersyukur bahwa KUD ini dapat berjalan normal. Dilaksanakannya RAT tahun buku 2010 berdasarkan UU No.25 tahun 1992 pasal 22 yang isinya rapat anggota merupakan pemegang tertinggi dalam koperasi, dan rapat anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam anggaran dasar. Dan juga pasal 23 yang isinya setiap koperasi itu mempunyai kewajiban mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran selama 1 tahun berjalan seperti menetapkan anggaran dasar, kebijakan umum organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. Pemilihan dan pengangkatan kepengurusan yang baru, rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus, pembagian sisa hasil usaha. Demikian Ketua. (Rull)
Kamis, 27 Januari 2011
Penerimaan Pajak lampaui Target
RANTAU, Realisasi penerimaan pajak reklame dan HO (Hinder Ordonantie) atau disebut izin gangguan di kabupaten Tapin melampaui target penerimaan pada tahun 2010 kemarin. Secara presentasi izin reklame mencapai 134 persen dari nilai yang dipatok sebesar Rp.45 juta, dan HO mencapai 194 persen dari nilai yang dipatok sebesar Rp.50 juta.
Hal tersebut diungkapkan Rabinat, S,Sos Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, sebagaimana dikutip dari MataBanua Senin (24/1) kemarin.
Menurutnya, tahun 2010 kemarin tercapai target dari 69 izin yang dilimpahkan dari 13 Dinas dan Badan di lingkungan Pemkab Tapin kepada kantor pelayanan perizinan terpadu. “Di tahun 2010 kemarin, rata-rata yang paling banyak penerimaan dari reklame dan HO, “katanya.
Adapun di tahun 2011 ini untuk menetapkan target itu sesuai dinas dan badan masing-masing, kita disini hanya menjalankan saja. Misalnya, seperti pajak reklame itu dari Disperindagkop dan UKM. Dimana dinas tersebut melimpahkan ke kantor pelayanan perizinan terpadu. Saat ini, volume penerimaan pajak yang masuk ke kantornya diantaranya adalah reklame, HO (Hinder Ordonantie), TDP (Tanda Daftar Perusahaan), SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), dan TDG (Tanda Daftar Gudang).
“Dalam proses perizinan kantor kita itu maksimal paling lama sekitar 14 hari, seperti HO, dan 10 hari untuk proses perizinan HO biasa, “katanya.
Sementara Kepala Disperindagkop Tapin, Drs.Abdul Hadi didampingi Kepala Bidang Perlindungan Konsumen, Tajudin T mengatakan, “kontribusi terbesar terhadap penerimaan pajak reklame 2010, penyumbang terbesar adalah inbox, spanduk, baliho, dan billboard dengan presentasi sekitar 134 persen, “katanya.
Tajuddin mengatakan perolehan pajak reklame kontribusinya secara presentasi sekitar 134 persen. Dan itu juga sudah 2 tahun terakhir dalam hal kepengawasan izin reklame tidak ada kerjasama. Artinya Satpol PP yang leading sektor kepengawasan reklame ini dinilai kurang kordinasi dengan kita. Padahal hal itu dinilai penting, sebab didalam melaksanakan aksi penertiban itu minimal harus ada data tenggang waktu reklame. “Di kota Rantau banyak reklame yang sudah habis massa kontraknya dan dianjurkan untuk melepas dan mencopot reklame yang dipasang, namun kenyataannya masih ada, atau dianjurkan sipemasang iklan untuk izin memperpanjang massa waktu izin reklame, “katanya.
Semestinya Satpol PP memiliki inisiatif untuk mencari data mana reklame yang massa berlakunya telah habis, dan juga kawasan dilarang memasang iklan dibeberapa kawasan. Misalnya seperti didepan masjid Agung Humasa Rantau, dan Masjid Baiturahmah Rantau, dilokasi tersebut dilarang memasang spanduk melintang, dan kalau ada itu satpol PP yang leading sektor dalam kepengawasan izin reklame patut melepasnya. Bukannya bupati telah berpesan agar satpol pp proaktif. (rull)
Hal tersebut diungkapkan Rabinat, S,Sos Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, sebagaimana dikutip dari MataBanua Senin (24/1) kemarin.
Menurutnya, tahun 2010 kemarin tercapai target dari 69 izin yang dilimpahkan dari 13 Dinas dan Badan di lingkungan Pemkab Tapin kepada kantor pelayanan perizinan terpadu. “Di tahun 2010 kemarin, rata-rata yang paling banyak penerimaan dari reklame dan HO, “katanya.
Adapun di tahun 2011 ini untuk menetapkan target itu sesuai dinas dan badan masing-masing, kita disini hanya menjalankan saja. Misalnya, seperti pajak reklame itu dari Disperindagkop dan UKM. Dimana dinas tersebut melimpahkan ke kantor pelayanan perizinan terpadu. Saat ini, volume penerimaan pajak yang masuk ke kantornya diantaranya adalah reklame, HO (Hinder Ordonantie), TDP (Tanda Daftar Perusahaan), SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), dan TDG (Tanda Daftar Gudang).
“Dalam proses perizinan kantor kita itu maksimal paling lama sekitar 14 hari, seperti HO, dan 10 hari untuk proses perizinan HO biasa, “katanya.
Sementara Kepala Disperindagkop Tapin, Drs.Abdul Hadi didampingi Kepala Bidang Perlindungan Konsumen, Tajudin T mengatakan, “kontribusi terbesar terhadap penerimaan pajak reklame 2010, penyumbang terbesar adalah inbox, spanduk, baliho, dan billboard dengan presentasi sekitar 134 persen, “katanya.
Tajuddin mengatakan perolehan pajak reklame kontribusinya secara presentasi sekitar 134 persen. Dan itu juga sudah 2 tahun terakhir dalam hal kepengawasan izin reklame tidak ada kerjasama. Artinya Satpol PP yang leading sektor kepengawasan reklame ini dinilai kurang kordinasi dengan kita. Padahal hal itu dinilai penting, sebab didalam melaksanakan aksi penertiban itu minimal harus ada data tenggang waktu reklame. “Di kota Rantau banyak reklame yang sudah habis massa kontraknya dan dianjurkan untuk melepas dan mencopot reklame yang dipasang, namun kenyataannya masih ada, atau dianjurkan sipemasang iklan untuk izin memperpanjang massa waktu izin reklame, “katanya.
Semestinya Satpol PP memiliki inisiatif untuk mencari data mana reklame yang massa berlakunya telah habis, dan juga kawasan dilarang memasang iklan dibeberapa kawasan. Misalnya seperti didepan masjid Agung Humasa Rantau, dan Masjid Baiturahmah Rantau, dilokasi tersebut dilarang memasang spanduk melintang, dan kalau ada itu satpol PP yang leading sektor dalam kepengawasan izin reklame patut melepasnya. Bukannya bupati telah berpesan agar satpol pp proaktif. (rull)
Jumat, 21 Januari 2011
2011 Kantor Sekretariat Daerah Dibangun
RANTAU, Tahun 2011 Pemkab Tapin akan membangun kantor sekretariat daerah dikawasan Rantau Baru sebagai pengganti kantor Bupati Tapin yang ditempati saat ini. Hal itu mengingat kantor Bupati Tapin saat ini adalah bangunan 20 tahun lalu, sehingga direncanakan pembangunan kantor sekretariat daerah di kawasan Rantau Baru.
“Perencanaan pembangunan kantor sekretariat daerah sudah selesai, lahan sudah tersedia dan pembebasan lahan sudah dilaksanakan, tinggal melaksanakan pembangunannya lagi. Jika dananya tersedia dan mendukung pembangunan kantor sekretariat daerah. Pada tahun 2011 ini Pemkab Tapin kembali akan melanjutkan pembangunan di kawasan cepat tumbuh. Diantaranya di kawasan Rantau Baru. Di tahun 2011 akan berlangsung proyek besar di kawasan tersebut. Salah satunya adalah pembangunan kantor sekretariat daerah Pemkab Tapin yang lokasi pembangunannya berada didekat danau Rantau Baru. Dilanjutkan kembali dengan pembangunan ruang terbuka hijau di lokasi yang sama “kata Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP, Kamis (20/1) kemarin.
Kantor Bupati Tapin saat ini adalah kantor sederhana karena bangunan 20 tahun yang lalu. Dari informasi yang diperoleh sejumlah toilet di kantor tersebut ada yang rusak dan tersumbat bahkan pernah juga keran air tak mengalir. Rencana Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP yang ingin membangun kantor sekretariat daerah di kawasan Rantau Baru memang patut diacungi jempol, karena Bupati ingin seluruh pegawai di kantor tersebut merasa nyaman dan tenang bekerja. Juga terhadap tamu-tamu yang suatu saat melaksanakan kunjungan kerja ke Tapin tentunya akan merasa lebih nyaman.
Sementara disisi lain, Kepala Bappeda Tapin, Ir.Yunus Aziz menambahkan, “Perencanaan dan pengembangan pembangunan di tiga kawasan cepat tumbuh di Kabupaten Tapin akan terus dilaksanakan. Diantaranya, di Rantau Baru terdapat masjid Raya Nurul Falah Rantau beserta Menaranya, Pembangunan Rumah Sakit Datu Sanggul Rantau, Pasar Keraton, Pembangunan Danau, Pembangunan Pondok Pesantren di kawasan Islamic Centre, Hutan Kota. Menyusul di tahun 2011 segera di bangun diantaranya kantor Sekretariat Pemkab Tapin di kawasan itu, Ruang Terbuka Hijau, dan juga Kantor DPRD Tapin, “ujarnya kepada MataBanua kemarin.
Seperti yang terlihat saat ini, dikatakan Yunus, Pembangunan masjid Raya Nurul Falah Rantau sudah selesai dibangun. Dari mulai pembangunan masjid, menara hingga halamannya. Kedepan Pemkab Tapin juga akan menambahkan kembali fasilitas masjid dengan mengerjakan pagar masjid tersebut, kegiatan itu juga dibarengi dengan pengerjaan pagar dilokasi berbeda dalam satu kawasan seperti di RSUD.Datu Sanggul Rantau. Sebagaimana diketahui, katanya “Icon Menara dan Masjid Raya Nurul Falah Rantau ini sudah diakui keberadaannya sampai keseluruh penjuru dunia. Pasalnya, document masjid Raya Nurul Falah baik itu dalam bentuk visual maupun data digital yang menggambarkan keberadaan masjid dan menaranya di Kabupaten Tapin, menurutnya sudah banyak terpublikasi di jejaring sosial seperti facebook, twiter bahkan sampai search enggine di Internet. Banyak warga Tapin dimana-mana yang menayangkan itu, “katanya kemarin.
Kemudian di kawasan Binuang Baru, dikatakan Yunus, “Di tahun 2010 ini Pemerintah Kabupaten Tapin juga sudah melaksanakan aktifitas pembangunan berupa jalan lingkar Binuang dikawasan itu. Begitu juga di Margasari Baru, juga sudah melaksanakan aktifitas pembangunan, “katanya.
Sementara Dinas PU telah mengerjakan pembangunan jalan lingkar Binuang di Kecamatan Binuang dengan menyedot anggaran dari APBN melalui Program Dana Penguatan Infrastruktur dan Prasarana Daerah sebesar 10 Miliar.
Ir.Gt.Noorzaman Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, kepada wartawan belum lama tadi mengatakan , pengerjaan jalan lingkar Binuang menjadi salah satu skala prioritas pembangunan di tiga kawasan cepat tumbuh di Kabupaten Tapin. Diantaranya Rantau Baru, Binuang Baru, dan Margasari Baru. Pembangunan jalan di tiga kawasan tersebut bersumber dari APBN dibantu dengan APBD guna menunjang penguatan infrastruktur dan prasarana daerah di Tapin. Seperti pembangunan jalan lingkar Binuang, pembangunan jalan di kawasan Rantau Baru, dan pembangunan jalan yang diusulkan oleh masyarakat.
“Jalan Lingkar Binuang yang menyedot anggaran sebesar Rp.10 Miliar , dari total dana yang didapatkan sebesar Rp.19,340 miliar dari Program dana Penguatan Infrastruktur dan Prasarana Daerah. Saat ini jalan lingkar Binuang sudah tahap pembebasan lahan dari kepemilikan warga masyarakat sebanyak 63 KK pemilik lahan yang ukurannya bervariasi. Pembangunan jalan dengan panjang jalan sepanjang 3000 meter dan lebar jalan 30 meter, diantara panjang jalan tersebut sudah dilaksanakan Dinas PU Tapin, “katanya.(Rull)
“Perencanaan pembangunan kantor sekretariat daerah sudah selesai, lahan sudah tersedia dan pembebasan lahan sudah dilaksanakan, tinggal melaksanakan pembangunannya lagi. Jika dananya tersedia dan mendukung pembangunan kantor sekretariat daerah. Pada tahun 2011 ini Pemkab Tapin kembali akan melanjutkan pembangunan di kawasan cepat tumbuh. Diantaranya di kawasan Rantau Baru. Di tahun 2011 akan berlangsung proyek besar di kawasan tersebut. Salah satunya adalah pembangunan kantor sekretariat daerah Pemkab Tapin yang lokasi pembangunannya berada didekat danau Rantau Baru. Dilanjutkan kembali dengan pembangunan ruang terbuka hijau di lokasi yang sama “kata Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP, Kamis (20/1) kemarin.
Kantor Bupati Tapin saat ini adalah kantor sederhana karena bangunan 20 tahun yang lalu. Dari informasi yang diperoleh sejumlah toilet di kantor tersebut ada yang rusak dan tersumbat bahkan pernah juga keran air tak mengalir. Rencana Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP yang ingin membangun kantor sekretariat daerah di kawasan Rantau Baru memang patut diacungi jempol, karena Bupati ingin seluruh pegawai di kantor tersebut merasa nyaman dan tenang bekerja. Juga terhadap tamu-tamu yang suatu saat melaksanakan kunjungan kerja ke Tapin tentunya akan merasa lebih nyaman.
Sementara disisi lain, Kepala Bappeda Tapin, Ir.Yunus Aziz menambahkan, “Perencanaan dan pengembangan pembangunan di tiga kawasan cepat tumbuh di Kabupaten Tapin akan terus dilaksanakan. Diantaranya, di Rantau Baru terdapat masjid Raya Nurul Falah Rantau beserta Menaranya, Pembangunan Rumah Sakit Datu Sanggul Rantau, Pasar Keraton, Pembangunan Danau, Pembangunan Pondok Pesantren di kawasan Islamic Centre, Hutan Kota. Menyusul di tahun 2011 segera di bangun diantaranya kantor Sekretariat Pemkab Tapin di kawasan itu, Ruang Terbuka Hijau, dan juga Kantor DPRD Tapin, “ujarnya kepada MataBanua kemarin.
Seperti yang terlihat saat ini, dikatakan Yunus, Pembangunan masjid Raya Nurul Falah Rantau sudah selesai dibangun. Dari mulai pembangunan masjid, menara hingga halamannya. Kedepan Pemkab Tapin juga akan menambahkan kembali fasilitas masjid dengan mengerjakan pagar masjid tersebut, kegiatan itu juga dibarengi dengan pengerjaan pagar dilokasi berbeda dalam satu kawasan seperti di RSUD.Datu Sanggul Rantau. Sebagaimana diketahui, katanya “Icon Menara dan Masjid Raya Nurul Falah Rantau ini sudah diakui keberadaannya sampai keseluruh penjuru dunia. Pasalnya, document masjid Raya Nurul Falah baik itu dalam bentuk visual maupun data digital yang menggambarkan keberadaan masjid dan menaranya di Kabupaten Tapin, menurutnya sudah banyak terpublikasi di jejaring sosial seperti facebook, twiter bahkan sampai search enggine di Internet. Banyak warga Tapin dimana-mana yang menayangkan itu, “katanya kemarin.
Kemudian di kawasan Binuang Baru, dikatakan Yunus, “Di tahun 2010 ini Pemerintah Kabupaten Tapin juga sudah melaksanakan aktifitas pembangunan berupa jalan lingkar Binuang dikawasan itu. Begitu juga di Margasari Baru, juga sudah melaksanakan aktifitas pembangunan, “katanya.
Sementara Dinas PU telah mengerjakan pembangunan jalan lingkar Binuang di Kecamatan Binuang dengan menyedot anggaran dari APBN melalui Program Dana Penguatan Infrastruktur dan Prasarana Daerah sebesar 10 Miliar.
Ir.Gt.Noorzaman Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, kepada wartawan belum lama tadi mengatakan , pengerjaan jalan lingkar Binuang menjadi salah satu skala prioritas pembangunan di tiga kawasan cepat tumbuh di Kabupaten Tapin. Diantaranya Rantau Baru, Binuang Baru, dan Margasari Baru. Pembangunan jalan di tiga kawasan tersebut bersumber dari APBN dibantu dengan APBD guna menunjang penguatan infrastruktur dan prasarana daerah di Tapin. Seperti pembangunan jalan lingkar Binuang, pembangunan jalan di kawasan Rantau Baru, dan pembangunan jalan yang diusulkan oleh masyarakat.
“Jalan Lingkar Binuang yang menyedot anggaran sebesar Rp.10 Miliar , dari total dana yang didapatkan sebesar Rp.19,340 miliar dari Program dana Penguatan Infrastruktur dan Prasarana Daerah. Saat ini jalan lingkar Binuang sudah tahap pembebasan lahan dari kepemilikan warga masyarakat sebanyak 63 KK pemilik lahan yang ukurannya bervariasi. Pembangunan jalan dengan panjang jalan sepanjang 3000 meter dan lebar jalan 30 meter, diantara panjang jalan tersebut sudah dilaksanakan Dinas PU Tapin, “katanya.(Rull)
12 Pejabat Muara Enim Prov.Sumsel Kunjungi Tapin
RANTAU, Bupati Tapin beserta pejabat di lingkungan SKPD Pemkab Tapin menyambut kedatangan rombongan pejabat dari Pemkab Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan pada Kamis (20/1) kemarin bertempat di Aula Kabinet kantor Bupati Tapin. Kedatangan rombongan pejabat Muara Enim Sumsel tersebut dalam rangka kunjungan kerja. Adapun maksud dan tujuan Pemkab Muara Enim mengunjungi Kabupaten Tapin untuk studi banding proses perizinan jalan khusus dan pelabuhan khusus batu bara yang ada di Kabupaten Tapin.
Rombongan tersebut terdiri dari 12 orang pejabat Pemkab Muara Enim Provinsi Sumsel diwakili oleh beberapa instansi di SKPD Muara Enim. Diantaranya Dinas Perhubungan, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Bappeda, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Bina Marga, Bagian Hukum, Bagian Ekonomi Pembangunan, Unit Pelayanan Perizinan Terpadu, dan Serco. Kedatangan mereka ke Tapin di sambut Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP, dan juga Kepala Dinas dan Kepala Badan di Lingkungan SKPD Pemkab Tapin. Dalam agenda kunjungan kerja tersebut masing-masing menyampaikan program unggulan dan potensi daerahnya masing-masing seperti galian tambang batu bara, kaolin, minyak gas bumi, methana, dan lain sebagainya. Namun inti yang ingin diketahui pejabat di Pemkab Muara Enim adalah proses perizinan jalan khusus dan pelabuhan khusus batu bara yang ada di Kabupaten Tapin. Rombongan pejabat Muara Enim berdialog bersama Bupati Tapin, dan kepala SKPD di Pemkab Tapin. (Rull)
Rombongan tersebut terdiri dari 12 orang pejabat Pemkab Muara Enim Provinsi Sumsel diwakili oleh beberapa instansi di SKPD Muara Enim. Diantaranya Dinas Perhubungan, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Bappeda, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Bina Marga, Bagian Hukum, Bagian Ekonomi Pembangunan, Unit Pelayanan Perizinan Terpadu, dan Serco. Kedatangan mereka ke Tapin di sambut Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP, dan juga Kepala Dinas dan Kepala Badan di Lingkungan SKPD Pemkab Tapin. Dalam agenda kunjungan kerja tersebut masing-masing menyampaikan program unggulan dan potensi daerahnya masing-masing seperti galian tambang batu bara, kaolin, minyak gas bumi, methana, dan lain sebagainya. Namun inti yang ingin diketahui pejabat di Pemkab Muara Enim adalah proses perizinan jalan khusus dan pelabuhan khusus batu bara yang ada di Kabupaten Tapin. Rombongan pejabat Muara Enim berdialog bersama Bupati Tapin, dan kepala SKPD di Pemkab Tapin. (Rull)
RSUD.Datu Sanggul Rantau Membutuhkan Bidan dan Perawat
( Dokter Spesialis Bertambah 1 Orang )
RANTAU, RSUD.Datu Sanggul Rantau yang semakin megah ini berdiri ditengah-tengah pusat kota Rantau. Seiring dengan selesainya pembangunan RSUD.Datu Sanggul Rantau di tahun 2011 ini, kini mereka membutuhkan tenaga perawat bidan guna membantu pasien yang dirawat dirumah sakit tersebut.
Hal itu diungkapkan NoorInfansyah, Direktur RSUD.Datu Sanggul Rantau kepada MataBanua Selasa (18/1) kemarin diruang kerjanya.
Menurutnya, kita masih kekurangan tenaga perawat dan bidan karena di tahun 2011 ini kita akan buka dan fungsikan beberapa ruangan yang baru selesai dibangun tahun lalu. Diantaranya ruang ICU, ruang perawatan anak, ruang instalasi, dan kamar mayat. “Beberapa peralatan medis juga sudah datang dan telah disiapkan ditambah dengan dibukanya beberapa ruang di rumah sakit tersebut yang sudah banyak selesai. Dan itu dibutuhkan tenaga perawat dan bidan, karena yang ada saat ini masih dinilai kurang, “katanya.
Disisi lain, baru-baru ini kita juga kedatangan seorang dokter spesialis beberapa minggu kemarin. Sehingga bertambahlah jumlah dokter spesialis di Tapin menjadi 6 orang. Ke-6 orang dokter spesialis yang bertugas di Kabupaten Tapin terdiri dari 2 orang dokter spesialis kebidanan dan kandungan, 1 orang dokter spesialis anak, 1 orang dokter spesialis penyakit dalam, 1 orang dokter spesialis patologi klinik, dan 1 orang dokter bedah umum.
Mereka kontrak kerja dengan Pemerintah daerah Tapin dalam jangka waktu 1 tahun, difasilitasi satu buah rumah dinas, kendaraan dinas, dan insentif yang cukup besar dari Pemerintah Daerah Tapin.
Selain itu guna meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Datu Sanggul Rantau, Pemkab Tapin juga telah memfasilitasi pendidikan bagi dokter yang ada di Tapin untuk kuliah menempuh jenjang spesialis. Sebanyak 7 orang dokter sedang studi di universitas ternama di Indonesia. Dari 7 dokter tersebut, 3 orang diantaranya adalah dokter umum, sehingga kita kekurangan dokter umum sekarang. Namun kondisi demikian sudah disikapi dengan menempatkan dokter umum di puskesmas untuk bertugas di RSUD.Datu Sanggul Rantau.
Ditambahkan dr.Kusudiarto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, “sejumlah dokter yang sedang menempuh jenjang spesialis tersebut itu diberi beasiswa oleh Pemerintah Kabupaten Tapin. 3 orang diantaranya adalah dokter umum di RSUD.Datu Sanggul Rantau, nantinya setelah mereka lulus akan ditempatkan di RSUD.Datu Sanggul Rantau, “katanya. (Rull)
RANTAU, RSUD.Datu Sanggul Rantau yang semakin megah ini berdiri ditengah-tengah pusat kota Rantau. Seiring dengan selesainya pembangunan RSUD.Datu Sanggul Rantau di tahun 2011 ini, kini mereka membutuhkan tenaga perawat bidan guna membantu pasien yang dirawat dirumah sakit tersebut.
Hal itu diungkapkan NoorInfansyah, Direktur RSUD.Datu Sanggul Rantau kepada MataBanua Selasa (18/1) kemarin diruang kerjanya.
Menurutnya, kita masih kekurangan tenaga perawat dan bidan karena di tahun 2011 ini kita akan buka dan fungsikan beberapa ruangan yang baru selesai dibangun tahun lalu. Diantaranya ruang ICU, ruang perawatan anak, ruang instalasi, dan kamar mayat. “Beberapa peralatan medis juga sudah datang dan telah disiapkan ditambah dengan dibukanya beberapa ruang di rumah sakit tersebut yang sudah banyak selesai. Dan itu dibutuhkan tenaga perawat dan bidan, karena yang ada saat ini masih dinilai kurang, “katanya.
Disisi lain, baru-baru ini kita juga kedatangan seorang dokter spesialis beberapa minggu kemarin. Sehingga bertambahlah jumlah dokter spesialis di Tapin menjadi 6 orang. Ke-6 orang dokter spesialis yang bertugas di Kabupaten Tapin terdiri dari 2 orang dokter spesialis kebidanan dan kandungan, 1 orang dokter spesialis anak, 1 orang dokter spesialis penyakit dalam, 1 orang dokter spesialis patologi klinik, dan 1 orang dokter bedah umum.
Mereka kontrak kerja dengan Pemerintah daerah Tapin dalam jangka waktu 1 tahun, difasilitasi satu buah rumah dinas, kendaraan dinas, dan insentif yang cukup besar dari Pemerintah Daerah Tapin.
Selain itu guna meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Datu Sanggul Rantau, Pemkab Tapin juga telah memfasilitasi pendidikan bagi dokter yang ada di Tapin untuk kuliah menempuh jenjang spesialis. Sebanyak 7 orang dokter sedang studi di universitas ternama di Indonesia. Dari 7 dokter tersebut, 3 orang diantaranya adalah dokter umum, sehingga kita kekurangan dokter umum sekarang. Namun kondisi demikian sudah disikapi dengan menempatkan dokter umum di puskesmas untuk bertugas di RSUD.Datu Sanggul Rantau.
Ditambahkan dr.Kusudiarto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, “sejumlah dokter yang sedang menempuh jenjang spesialis tersebut itu diberi beasiswa oleh Pemerintah Kabupaten Tapin. 3 orang diantaranya adalah dokter umum di RSUD.Datu Sanggul Rantau, nantinya setelah mereka lulus akan ditempatkan di RSUD.Datu Sanggul Rantau, “katanya. (Rull)
15 Ribu Ekor Sapi di Tapin
RANTAU, Kebutuhan sapi potong di Kabupaten Tapin menjelang bulan Maulid terpenuhi. Ketersediaan sapi potong di kabupaten Tapin saat ini yang dinilai sudah mampu memenuhi kebutuhan daerah ini jumlahnya mencapai 15 ribu ekor pertahun. Sehingga di Tapin stok sapi potong menjelang maulid terpenuhi.
Hal itu diungkapkan Bastian, Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin, didampingi Kasi Perbibitan Ternak, Jarmani, S,PT kepada sejumlah wartawan, Rabu (19/01) kemarin.
Dalam upaya meningkatkan populasi sapi di daerah ini lantas dibangunlah Unit Layanan Inseminasi Buatan (ULIB) di Kabupaten Tapin, yang tujuannya untuk memberikan pelayanan inseminasi buatan (IB) ternak sapi didaerah ini. Dijelaskan Bastian, Ternak ada tiga golongan, pertama ternak besar, kedua ternak kecil, dan ketiga aneka perternakan. Juga Inseminasi Buatan (IB) ini macam-macam, namun untuk saat ini kita hanya bisa melayani IB ternak besar atau ternak sapi kepada perternak di Tapin.
Di Kabupaten Tapin ada 8 ULIB yang tersebar dibeberapa kecamatan, dan ditempatkan di kantong-kantong ternak terutama daerah padat ternak sapi seperti Kecamatan Bungur, Binuang, Hatungun, Tapin Utara, Piani, dan Salam Babaris.
Seperti di Hatungun salah satunya, di Hatungun ada 3 ULIB yang tersebar dikawasan itu, juga di Hatungun populasi ternak di nilai sangat tinggi. Selain itu juga luasan dan jangkauan lahan ternak sangat luas sehingga tak cukup kalau hanya ditempatkan hanya 1 ULIB saja. Karena bahan yang disuntikan dan dibawa oleh petugas IB berupa semen beku mampu bertahan dengan durasi waktu yang ditentukan, juga jangkauan jarak yang tidak terlalu jauh sehingga dibangunlah 3 ULIB di daerah Hatungun guna memudahkan petugas IB.
1 ULIB ini dihuni oleh 1 orang petugas inseminator yang telah mendapatkan pendidikan khusus inseminator diluar daerah seperti pulau Jawa dan telah mengantongi sertifikasi bagus. Mereka bertugas mengawinkan sapi pada waktu-waktu yang ditentukan yakni disaat sapi dilanda birahi dan minta kawin. Misalnya, ketika perternak mengetahui gejala-gejala sapi minta kawin, langsung perternak itu menghubungi petugas Inseminator yang berkantor di ULIB terdekat dengan imbalan Rp.50 ribu perkali mengawinkan. Sapi-sapi tersebut dikeroyok dikawinkan agar berkembang biak sehingga populasi sapi meningkat.
Dalam mengawinkan sapi, pemilik sapi atau perternak lebih dahulu menghubungi dan minta dilayani petugas IB yang dihubungi melalui sistem telepon selular. “Setelah mengetahui tanda-tanda yang diberitahu oleh pemilik atau peternak sapi akan gejala-gejala sapi minta kawin, selanjutnya petugas IB langsung menuju lokasi perternakan yang lengkap dengan bawaan alat-alat medis selayaknya bidan sapi. Alat-alat tersebut seperti gunting, termos, straw, dan alat suntik, “katanya.
Straw ini dimasukan dalam termos yang berisi air atau disebut semen beku, selanjutnya dimasukan dalam suntikan, yang selanjutnya disuntikan ke didubur sapi yang sedang minta kawin. Adapun untuk mengetahui tanda-tanda gejala sapi minta kawin itu dari dahulu kita menerapkan pola A3 atau disebut Abu, Abeng, Anget. Disini perternak atau pemilik sapi diminta untuk waspada mengawasi sapinya, apakah sapi sedang dilanda birahi atau tidak. Kalau Sapi sedang dilanda birahi biasanya dubur sapi berwarna merah, dan hangat saat dipegang. Juga waktu demikian sayang kalau terlewatkan, sebab birahi sapi beda dengan manusia. Kalau sapi setelah dilanda birahi itu nanti dengan jangka waktu 21 hari kedepan baru minta kawin lagi. Dan hanya pada waktu birahi diam potensi sapi bisa berkembang biak. Demikian Bastian. (rull)
Hal itu diungkapkan Bastian, Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin, didampingi Kasi Perbibitan Ternak, Jarmani, S,PT kepada sejumlah wartawan, Rabu (19/01) kemarin.
Dalam upaya meningkatkan populasi sapi di daerah ini lantas dibangunlah Unit Layanan Inseminasi Buatan (ULIB) di Kabupaten Tapin, yang tujuannya untuk memberikan pelayanan inseminasi buatan (IB) ternak sapi didaerah ini. Dijelaskan Bastian, Ternak ada tiga golongan, pertama ternak besar, kedua ternak kecil, dan ketiga aneka perternakan. Juga Inseminasi Buatan (IB) ini macam-macam, namun untuk saat ini kita hanya bisa melayani IB ternak besar atau ternak sapi kepada perternak di Tapin.
Di Kabupaten Tapin ada 8 ULIB yang tersebar dibeberapa kecamatan, dan ditempatkan di kantong-kantong ternak terutama daerah padat ternak sapi seperti Kecamatan Bungur, Binuang, Hatungun, Tapin Utara, Piani, dan Salam Babaris.
Seperti di Hatungun salah satunya, di Hatungun ada 3 ULIB yang tersebar dikawasan itu, juga di Hatungun populasi ternak di nilai sangat tinggi. Selain itu juga luasan dan jangkauan lahan ternak sangat luas sehingga tak cukup kalau hanya ditempatkan hanya 1 ULIB saja. Karena bahan yang disuntikan dan dibawa oleh petugas IB berupa semen beku mampu bertahan dengan durasi waktu yang ditentukan, juga jangkauan jarak yang tidak terlalu jauh sehingga dibangunlah 3 ULIB di daerah Hatungun guna memudahkan petugas IB.
1 ULIB ini dihuni oleh 1 orang petugas inseminator yang telah mendapatkan pendidikan khusus inseminator diluar daerah seperti pulau Jawa dan telah mengantongi sertifikasi bagus. Mereka bertugas mengawinkan sapi pada waktu-waktu yang ditentukan yakni disaat sapi dilanda birahi dan minta kawin. Misalnya, ketika perternak mengetahui gejala-gejala sapi minta kawin, langsung perternak itu menghubungi petugas Inseminator yang berkantor di ULIB terdekat dengan imbalan Rp.50 ribu perkali mengawinkan. Sapi-sapi tersebut dikeroyok dikawinkan agar berkembang biak sehingga populasi sapi meningkat.
Dalam mengawinkan sapi, pemilik sapi atau perternak lebih dahulu menghubungi dan minta dilayani petugas IB yang dihubungi melalui sistem telepon selular. “Setelah mengetahui tanda-tanda yang diberitahu oleh pemilik atau peternak sapi akan gejala-gejala sapi minta kawin, selanjutnya petugas IB langsung menuju lokasi perternakan yang lengkap dengan bawaan alat-alat medis selayaknya bidan sapi. Alat-alat tersebut seperti gunting, termos, straw, dan alat suntik, “katanya.
Straw ini dimasukan dalam termos yang berisi air atau disebut semen beku, selanjutnya dimasukan dalam suntikan, yang selanjutnya disuntikan ke didubur sapi yang sedang minta kawin. Adapun untuk mengetahui tanda-tanda gejala sapi minta kawin itu dari dahulu kita menerapkan pola A3 atau disebut Abu, Abeng, Anget. Disini perternak atau pemilik sapi diminta untuk waspada mengawasi sapinya, apakah sapi sedang dilanda birahi atau tidak. Kalau Sapi sedang dilanda birahi biasanya dubur sapi berwarna merah, dan hangat saat dipegang. Juga waktu demikian sayang kalau terlewatkan, sebab birahi sapi beda dengan manusia. Kalau sapi setelah dilanda birahi itu nanti dengan jangka waktu 21 hari kedepan baru minta kawin lagi. Dan hanya pada waktu birahi diam potensi sapi bisa berkembang biak. Demikian Bastian. (rull)
Kamis, 20 Januari 2011
Jalan Pikuk Yang Rusak Mulai Di Perbaiki
RANTAU, Jalan di Pikuk Baramban Kecamatan Piani yang rusak beberapa waktu lalu akhirnya pada Sabtu (16/01) kemarin mulai diperbaiki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin melalui Dinas Pekerjaan Umum. Sebelumnya pada sabtu kemarin badan jalan yang terlihat rusak kini terlihat rata. Juga dilokasi tersebut telah dipenuhi bahan material dan urukan tanah merah sebagai tanda dimulainya perbaikan jalan.
Kaspuanwar, guru SMP di Miawa Kecamatan Piani mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Tapin yang telah memperbaiki jalan yang rusak.
Menurutnya, “Dengan diperbaiki jalan di Pikuk ini, kami khususnya guru-guru yang mengajar di daerah Piani sangat berterima kasih sekali kepada pemerintah daerah yang mulai memperbaiki jalan yang rusak itu. Karena sebelumnya tidak hanya kami saja yang kesulitan melintasi jalan itu, bahkan warga lainnya pun bernasib sama, “katanya.
Semoga semakin cepat diperbaiki semakin baik, lanjut Anwar, karena saat ini masih tahap pengurukan badan jalan dengan tanah. Sehingga sedikit kuatir kalau hujan mengguyur tentunya jalan akan nampak licin. Untuk itu semoga cepat diuruk dengan kerikil agar badan jalan tidak licin. Seraya berharap semoga jalan ini diperbaiki secara permanen, bila perlu dicor beton, katanya.
Diceritakan Kaspuanwar, akibat jalan rusak banyak orang tergelincir jatuh karena jalan licin dan berlubang. Bahkan ada guru yang tak bisa melalui jalan tersebut sehingga Ia terpaksa izin tak mengajar, kata Guru yang bertugas di daerah Piani ini.
Ternyata menjadi guru didaerah pegunungan itu tak mudah. Kaspuanwar harus gigih melintasi bukit dan jalan berlubang setiap harinya. Sisi kanan dan kiri hanya terlihat hutan yang senyap dan tak jarang areal pegunungan dan bukit galian tambang yang dipenuhi emas hitam. Jalan itu terus menanjak dan tak datar, ditambah banyak lubang berbentuk kubangan air sehingga harus hati-hati saat melintasinya. Ternyata tak hanya Ia saja yang merasakan ini, sejumlah aparatur pemerintah seperti PNS yang bertugas dikawasan itu juga bernasib sama, dan mereka harus gigih melintasi jalan itu setiap harinya demi tugas dan amanat yang diemban. Bayangkan jika seorang guru harus melintasi jalan berjarak sekitar 54 Km setiap harinya dengan kondisi jalan yang rusak. Ia pulang pergi dari kota Rantau menuju daerah Miawa Kecamatan Piani untuk mendidik murid-murid disana. Umar Bakri dengan sepeda untanya pun pasti sedih jika melihat kondisi demikian.
Sementara Andra salah seorang pedagang yang setiap harinya ke Miawa mengatakan kepada rekan kerjanya yang juga pedagang sayur. Jangan bawa telur saat melintasi jalan ini kalau tak mau merugi. Pasalnya, telur bisa pecah sebelum dijual ke Miawa yang memang tujuan tempat ia menawarkan dagangannya.
Kalau pedagang seperti saya yang biasa membawa dagangan setiap melintas jalan itu harus menurunkan beban bawaan seperti telur, dan barang yang bisa pecah dibawah dan menaikan terlebih dahulu kendaraan sekedar melintas jalan rusak bergelombang dan menanjak itu. Selanjutnya barang yang kita turunkan ditaruh dibawah kita ambil kembali dengan berjalan kaki. “Ya cukup letih kami, tapi mau bagaimana lagi. Kalau dipaksakan dan tergelincir tentunya bukan dapat untung dari dagangan kami justru malah rugi. Ya terpaksa kita turunkan dulu satu persatu dagangan kami dari kendaraan, lalu kita ambil dengan berjalan kaki, “katanya. (rull)
Panitia Lokal Beayun Maulid Mulai Beraktifitas
(Pendaftaran Peserta Beayun Maulid Sudah 200 lebih)
RANTAU, Akhir tahun 2010 kemarin, warga masyarakat sekitar kawasan Masjid Keramat Al Mukarammah Banua Halat didampingi perwakilan dari Pemerintah Daerah Tapin seperti Kecamatan Tapin Utara dan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Tapin menggelar rapat penetapan panitia lokal di Rantau pada tanggal 31 Desember 2010 kemarin. Dalam rapat tersebut, panitia pelaksana lokal beayun maulid ditetapkan sekaligus menetapkan hari pelaksana. Hari pelaksanaan akan berlangsung pada tanggal 15 Febuari 2011 nanti.
Hal itu diungkapkan, Kepala Disporabudpar Tapin, Drs.Arifin Noor melalui Ibnu Mas’ud, Kepala Bidang Kesenian dan Kebudayaan, kepada wartawan, kemarin diruang kerjanya.
Rapat akan terus dilaksanakan, katanya, pertama kali dilaksanakan akhir tahun kemarin yakni pada 24 Desember 2010. Dalam rapat tersebut panitia lokal dibentuk, disusul kemudian pada tanggal 31 Desember 2010 panitia lokal ditetapkan. Selanjutnya panitia lokal yang sudah ditetapkan dalam rapat mulai melaksanakan uraian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penyelenggaraan kegiatan beauyun di bulan Rabiul awal atau di kenal sebagai bulan Maulid di Masjid Keramat Banua Halat Kecamatan Tapin Utara.
Pendaftaraan peserta beayun maulid di Masjid Keramat Al Mukarrammah Banua Halat sudah di buka panitia pelaksana lokal, dan terakhir di informasikan pada sabtu kemarin, pendaftar beayun sudah ada 200 orang lebih. Dan kemungkinan akan terus bertambah seiring mendekati hari pelaksanaan. Panitia pelaksana menargetkan peserta beayun maulid tahun 2011 ini sekitar 3.000 orang. Karena animo masyarakat terhadap kegiatan yang tergolong sakral ini sangat tinggi, sehingga dari tahun ke tahun peserta beayun semakin meningkat. Data terakhir di tahun 2010 kemarin, target kita saat itu sebanyak 2.500 orang, dan ternyata melebihi target dengan peserta berjumlah menjadi 2.791 orang.
Untuk tempat dan biaya pendaftaran masih seperti tahun lalu, yakni di muka masjid tersebut. Adapun untuk biaya pendaftaran peserta beayun, pendaftar dikenai tarif biaya Rp.50 ribu. Menurutnya tariff biaya pendaftaran tersebut Rp.35 ribu disalurkan untuk masjid, dan Rp.15 ribu disalurkan untuk kelengkapan sesaji. “Itu biaya pengganti untuk pinduduk, menurut adat banjar artinya penggantian 1 biji gula merah, 1 liter beras, 1 batang jarum, dan kelengkapan sesaji lainnya. Termasuk kemenyan. Sedangkan untuk syaratnya masih seperti tahun lalu, yakni kain (tapih) bahalai, tali, 3 sarung, 3 lembar selendang, tali ayunan 7 meter, “katanya.
Perayaan beayun maulid di tahun 2011 ini, menurut Ibnu, Pemerintah Daerah Tapin sudah memfasilitasi untuk turut mensukseskan kegiatan yang telah menjadi kebanggaan bagi daerah ini. Pasalnya, perayaan maulid di Kabupaten Tapin Kalsel sudah tercatat dalam 100 Visit Indonesia Year, atau di kenal sebagai daerah yang memiliki wisata religiousnya yang memiliki keunikan dan ciri khas. Sehingga sudah sepatutnya Pemerintah Daerah memperhatikan salah satu asset budaya yang ada dengan memfasilitasi event tahunan yang digelar warga Tapin khususnya warga Banua Halat. Selain itu, Pemda Tapin sudah memfasilitasi agar perayaan tersebut berlangsung lancar. Diantaranya pembenahan jalan sudah tertata, lahan parkir untuk pengunjung sudah siap digunakan. Selanjutnya persiapan keamanan seperti anggota polres Tapin, anggota Satpol PP, Dinas Perhubungan Tapin dan Bakosiskom. Juga Tagana Tapin, BPK, dan Tim Medis, katanya.
Tradisi upacara beayun di masjid Keramat Al Mukarahmah Banua Halat yang diselenggarakan setiap tahun sekali pada bulan Maulid tanggal 12 Rabiul Awal di Kabupaten Tapin. Kata Ibnu, “Masyarakat Tapin khususnya warga desa Banua Halat kental dengan pemahaman agamanya. Upacara meayun merupakan sebuah gambaran kecintaan dari masyarakat Tapin khususnya warga desa banua Halat kepada junjungannya Nabi Muhammad Rasullulah SAW. Dikarenakan pada tanggal 12 Rabiul Awal sejarah mencatat sebuah peristiwa besar terjadi, dan di kenal dengan hari kelahiran Rasullulah Muhammad SAW sebagai pemimpin umat Islam, dan juga Hijrahnya rasullulah dari kota Mekkah ke kota Madinah sekaligus wafatnya Rasullulah Muhammad SAW, “katanya. (rull)
RANTAU, Akhir tahun 2010 kemarin, warga masyarakat sekitar kawasan Masjid Keramat Al Mukarammah Banua Halat didampingi perwakilan dari Pemerintah Daerah Tapin seperti Kecamatan Tapin Utara dan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Tapin menggelar rapat penetapan panitia lokal di Rantau pada tanggal 31 Desember 2010 kemarin. Dalam rapat tersebut, panitia pelaksana lokal beayun maulid ditetapkan sekaligus menetapkan hari pelaksana. Hari pelaksanaan akan berlangsung pada tanggal 15 Febuari 2011 nanti.
Hal itu diungkapkan, Kepala Disporabudpar Tapin, Drs.Arifin Noor melalui Ibnu Mas’ud, Kepala Bidang Kesenian dan Kebudayaan, kepada wartawan, kemarin diruang kerjanya.
Rapat akan terus dilaksanakan, katanya, pertama kali dilaksanakan akhir tahun kemarin yakni pada 24 Desember 2010. Dalam rapat tersebut panitia lokal dibentuk, disusul kemudian pada tanggal 31 Desember 2010 panitia lokal ditetapkan. Selanjutnya panitia lokal yang sudah ditetapkan dalam rapat mulai melaksanakan uraian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penyelenggaraan kegiatan beauyun di bulan Rabiul awal atau di kenal sebagai bulan Maulid di Masjid Keramat Banua Halat Kecamatan Tapin Utara.
Pendaftaraan peserta beayun maulid di Masjid Keramat Al Mukarrammah Banua Halat sudah di buka panitia pelaksana lokal, dan terakhir di informasikan pada sabtu kemarin, pendaftar beayun sudah ada 200 orang lebih. Dan kemungkinan akan terus bertambah seiring mendekati hari pelaksanaan. Panitia pelaksana menargetkan peserta beayun maulid tahun 2011 ini sekitar 3.000 orang. Karena animo masyarakat terhadap kegiatan yang tergolong sakral ini sangat tinggi, sehingga dari tahun ke tahun peserta beayun semakin meningkat. Data terakhir di tahun 2010 kemarin, target kita saat itu sebanyak 2.500 orang, dan ternyata melebihi target dengan peserta berjumlah menjadi 2.791 orang.
Untuk tempat dan biaya pendaftaran masih seperti tahun lalu, yakni di muka masjid tersebut. Adapun untuk biaya pendaftaran peserta beayun, pendaftar dikenai tarif biaya Rp.50 ribu. Menurutnya tariff biaya pendaftaran tersebut Rp.35 ribu disalurkan untuk masjid, dan Rp.15 ribu disalurkan untuk kelengkapan sesaji. “Itu biaya pengganti untuk pinduduk, menurut adat banjar artinya penggantian 1 biji gula merah, 1 liter beras, 1 batang jarum, dan kelengkapan sesaji lainnya. Termasuk kemenyan. Sedangkan untuk syaratnya masih seperti tahun lalu, yakni kain (tapih) bahalai, tali, 3 sarung, 3 lembar selendang, tali ayunan 7 meter, “katanya.
Perayaan beayun maulid di tahun 2011 ini, menurut Ibnu, Pemerintah Daerah Tapin sudah memfasilitasi untuk turut mensukseskan kegiatan yang telah menjadi kebanggaan bagi daerah ini. Pasalnya, perayaan maulid di Kabupaten Tapin Kalsel sudah tercatat dalam 100 Visit Indonesia Year, atau di kenal sebagai daerah yang memiliki wisata religiousnya yang memiliki keunikan dan ciri khas. Sehingga sudah sepatutnya Pemerintah Daerah memperhatikan salah satu asset budaya yang ada dengan memfasilitasi event tahunan yang digelar warga Tapin khususnya warga Banua Halat. Selain itu, Pemda Tapin sudah memfasilitasi agar perayaan tersebut berlangsung lancar. Diantaranya pembenahan jalan sudah tertata, lahan parkir untuk pengunjung sudah siap digunakan. Selanjutnya persiapan keamanan seperti anggota polres Tapin, anggota Satpol PP, Dinas Perhubungan Tapin dan Bakosiskom. Juga Tagana Tapin, BPK, dan Tim Medis, katanya.
Tradisi upacara beayun di masjid Keramat Al Mukarahmah Banua Halat yang diselenggarakan setiap tahun sekali pada bulan Maulid tanggal 12 Rabiul Awal di Kabupaten Tapin. Kata Ibnu, “Masyarakat Tapin khususnya warga desa Banua Halat kental dengan pemahaman agamanya. Upacara meayun merupakan sebuah gambaran kecintaan dari masyarakat Tapin khususnya warga desa banua Halat kepada junjungannya Nabi Muhammad Rasullulah SAW. Dikarenakan pada tanggal 12 Rabiul Awal sejarah mencatat sebuah peristiwa besar terjadi, dan di kenal dengan hari kelahiran Rasullulah Muhammad SAW sebagai pemimpin umat Islam, dan juga Hijrahnya rasullulah dari kota Mekkah ke kota Madinah sekaligus wafatnya Rasullulah Muhammad SAW, “katanya. (rull)
Dinkes Tapin Pantau DBD Dengan 2 Basis
RANTAU, Awal tahun 2011 ini warga Tapin diminta waspada terhadap penyakit demam berdarah (DBD). Karena menurut dr.Kusudiarto, Kepala Dinas Kesehatan Tapin bahwa DBD sering terjadi di bulan Januari hingga dua bulan ke depan. Dinas kesehatan setempat tengah melakukan pengamatan serius terhadap penyakit DBD ini sebagai langkah antisipasi terhadap pengembangan penyakit ini. Ada dua pola pengamatan yang diterapkan pihaknya. Pertama pengamatan berbasis masyarakat, dan pengamatan berbasis rumah sakit.
Hal itu diungkapkan dr.Kusudiarto, Kepala Dinas Kesehatan Tapin kepada wartawan kemarin.
Pengamatan berbasis rumah sakit, kata Kusudiarto, Dinas Kesehatan pro aktif dalam mengumpulkan informasi ataupun laporan data apabila ada pasien yang positif terkena DBD dari rumah sakit maupun puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan di Tapin. Begitu juga dengan pola pengamatan berbasis masyarakat, kita selalu menerima laporan dari masyarakat terkait adanya penyakit DBD ini.
Penyakit DBD ini berasal dari nyamuk jenis aedis aegpty yang senang dan suka bersarang di air jernih. Ia lebih sering bersarang pada air jernih di penampungan air, kaleng kosong berisi air, ban bekas yang berisi air, potongan bambu. Jenis nyamuk ini berbeda dengan nyamuk pada umumnya, karena nyamuk aedis aegpty menggigit pada pagi hingga sore hari, dan tidak kontak dengan tanah secara langsung.
Jika seseorang terkena gigitannya, biasanya gejala awal timbul bintik merah dikulit, selanjutnya badan panas (demam), hingga kalau sampai farah bisa muntah darah hingga meninggal dunia. Adapun gejala-gejala DBD ini diantaranya seseorang mendadak panas selama 2-7 hari, nyeri pada ulu hati, badan lemah dan lesu, timbul bintik merah. Terkadang pasien itu dapat muntah darah dan mimisan. Adapun pertolongan pertama yang perlu kita lakukan terhadap penderita DBD adalah beri minum air putih sebanyak mungkin, lalu kompres panas agar reda lalu beri obat penurun panas. Selanjutnya segera bawa ke klinik atau puskesmas terdekat. Sampai saat ini belum ada obat yang efektif untuk memberantas sekaligus pencegahan virus DBD selain dengan memutus mata rantai penularan dengan melakukan pemberantasan dengan cara 3 M, yakni menutup tempat tempat penampungan air, menguras tempat penampungan air secara berkala dan menimbun barang barang bekas yang potensial tergenang air.
“Untuk itu warga Tapin diminta waspada terhadap penyakit DBD ini, dan tetap melaksanakan pola hidup sehat karena pola hidup sehat jauh lebih efektif untuk meminimalisir terjangkit DBD. Tahun 2010 kemarin, sekitar 34 kasus DBD terjadi di Kabupaten Tapin. Dari 34 kasus tersebut yang paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Binuang dan Kecamatan Tapin Utara, “katanya.
Ditambahkan Humam Arifin, Kabid Pencegahan dan Penyehatan Lingkungan (P2P1) pada Dinas Kesehatan Tapin. Menurutnya, “Warga Tapin yang terkena virus DBD ini adalah mutasi. Mereka tergigit nyamuk diluar daerah, dan membawanya ke Tapin, “katanya. (rull)
Hal itu diungkapkan dr.Kusudiarto, Kepala Dinas Kesehatan Tapin kepada wartawan kemarin.
Pengamatan berbasis rumah sakit, kata Kusudiarto, Dinas Kesehatan pro aktif dalam mengumpulkan informasi ataupun laporan data apabila ada pasien yang positif terkena DBD dari rumah sakit maupun puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan di Tapin. Begitu juga dengan pola pengamatan berbasis masyarakat, kita selalu menerima laporan dari masyarakat terkait adanya penyakit DBD ini.
Penyakit DBD ini berasal dari nyamuk jenis aedis aegpty yang senang dan suka bersarang di air jernih. Ia lebih sering bersarang pada air jernih di penampungan air, kaleng kosong berisi air, ban bekas yang berisi air, potongan bambu. Jenis nyamuk ini berbeda dengan nyamuk pada umumnya, karena nyamuk aedis aegpty menggigit pada pagi hingga sore hari, dan tidak kontak dengan tanah secara langsung.
Jika seseorang terkena gigitannya, biasanya gejala awal timbul bintik merah dikulit, selanjutnya badan panas (demam), hingga kalau sampai farah bisa muntah darah hingga meninggal dunia. Adapun gejala-gejala DBD ini diantaranya seseorang mendadak panas selama 2-7 hari, nyeri pada ulu hati, badan lemah dan lesu, timbul bintik merah. Terkadang pasien itu dapat muntah darah dan mimisan. Adapun pertolongan pertama yang perlu kita lakukan terhadap penderita DBD adalah beri minum air putih sebanyak mungkin, lalu kompres panas agar reda lalu beri obat penurun panas. Selanjutnya segera bawa ke klinik atau puskesmas terdekat. Sampai saat ini belum ada obat yang efektif untuk memberantas sekaligus pencegahan virus DBD selain dengan memutus mata rantai penularan dengan melakukan pemberantasan dengan cara 3 M, yakni menutup tempat tempat penampungan air, menguras tempat penampungan air secara berkala dan menimbun barang barang bekas yang potensial tergenang air.
“Untuk itu warga Tapin diminta waspada terhadap penyakit DBD ini, dan tetap melaksanakan pola hidup sehat karena pola hidup sehat jauh lebih efektif untuk meminimalisir terjangkit DBD. Tahun 2010 kemarin, sekitar 34 kasus DBD terjadi di Kabupaten Tapin. Dari 34 kasus tersebut yang paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Binuang dan Kecamatan Tapin Utara, “katanya.
Ditambahkan Humam Arifin, Kabid Pencegahan dan Penyehatan Lingkungan (P2P1) pada Dinas Kesehatan Tapin. Menurutnya, “Warga Tapin yang terkena virus DBD ini adalah mutasi. Mereka tergigit nyamuk diluar daerah, dan membawanya ke Tapin, “katanya. (rull)
Senin, 17 Januari 2011
Sukseskan Program Nasional e-KTP
RANTAU, Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Dinas Kependudukan Catatan Sipil kini tengah bersiap dan berbenah dalam mempersiapkan tugas nasional yakni penerapan elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) yang diberlakukan secara nasional paling lambat 2012 mendatang.
“Dinas Kependudukan Catatan Sipil harus mensukseskan program elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) yang sudah ditetapkan target waktu oleh Pemerintah Daerah bahwa di tahun 2012 mendatang harus sudah terlaksana, “kata Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP, kemarin.
Pemerintah Kabupaten Tapin di tahun 2010 kemarin sudah mulai melaksanakan pendataan penduduk, dan di tahun 2011 ini kita telah siapkan perangkat keras(hardware) dan perangkat lunaknya (Software). Juga kantor bagi Dinas Kependudukan Catatan Sipil yang bertempat di jalan Perintis Raya, atau tepatnya di samping taman Sirang Pitu. Hingga di tahun 2012 seluruh warga Tapin menggunakan elektronik KTP.
Elektronik KTP ini akan diberikan kepada warga masyarakat Tapin secara cuma-cuma tanpa harus ada pungutan dari pihak Disdukcapil. Diharapkan Bupati Tapin, “Jadi jangan ada pungutan cuma-cuma itu, karena itu merupakan tugas nasional yang harus kita selesaikan, “pungkasnya. (Rull)
“Dinas Kependudukan Catatan Sipil harus mensukseskan program elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) yang sudah ditetapkan target waktu oleh Pemerintah Daerah bahwa di tahun 2012 mendatang harus sudah terlaksana, “kata Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP, kemarin.
Pemerintah Kabupaten Tapin di tahun 2010 kemarin sudah mulai melaksanakan pendataan penduduk, dan di tahun 2011 ini kita telah siapkan perangkat keras(hardware) dan perangkat lunaknya (Software). Juga kantor bagi Dinas Kependudukan Catatan Sipil yang bertempat di jalan Perintis Raya, atau tepatnya di samping taman Sirang Pitu. Hingga di tahun 2012 seluruh warga Tapin menggunakan elektronik KTP.
Elektronik KTP ini akan diberikan kepada warga masyarakat Tapin secara cuma-cuma tanpa harus ada pungutan dari pihak Disdukcapil. Diharapkan Bupati Tapin, “Jadi jangan ada pungutan cuma-cuma itu, karena itu merupakan tugas nasional yang harus kita selesaikan, “pungkasnya. (Rull)
Petani di CLS-CLU tunggu 2 Sampai 3 Bulan Lagi Baru Tanam Ulang
RANTAU, Tanaman padi yang ditanam oleh petani di kecamatan Candi Laras Utara dan Candi Laras Selatan terendam banjir. Akibatnya areal persawahaan gagal tanam, sehingga petani terpaksa melakukan tanam ulang. Namun saat ini untuk menanam ulang itu belum bisa dilakukan, karena air dikawasan itu masih tinggi. Sehingga petani harus menunggu dua atau tiga bulan lagi untuk menanam ulang. Sebab diperkirakan dibulan itu air dkawasan itu akan turun dan tidak tinggi lagi.
Hal itu diungkapkan H Saiful Anwar, kemarin kepada sejumlah wartawan diruang kerjanya.
Ia menyatakan sekitar 15 ribu hektar sawah di kecamatan Candi Laras Utara dan Candi Laras Selatan terendam air yang tinggi sehingga petani di kawasan tersebut gagal tanam. Dengan cuaca saat ini yang tergolong ekstrim karena tahun ini hampir tidak ada kemaraunya sehingga menimbulkan genangan air di lahan sawah petani. Untuk itu petani diminta bersabar menunggu air dikawasan itu surut dan tidak tinggi lagi, dan itu diperkirakan antara dua tiga bulan lagi baru petani bisa melaksanakan tanam ulang. Saat ini masih belum bisa karena lahan petani di dua kecamatan itu masih terendam air yang cukup tinggi. Demikian Saiful Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Tapin. (rull)
Hal itu diungkapkan H Saiful Anwar, kemarin kepada sejumlah wartawan diruang kerjanya.
Ia menyatakan sekitar 15 ribu hektar sawah di kecamatan Candi Laras Utara dan Candi Laras Selatan terendam air yang tinggi sehingga petani di kawasan tersebut gagal tanam. Dengan cuaca saat ini yang tergolong ekstrim karena tahun ini hampir tidak ada kemaraunya sehingga menimbulkan genangan air di lahan sawah petani. Untuk itu petani diminta bersabar menunggu air dikawasan itu surut dan tidak tinggi lagi, dan itu diperkirakan antara dua tiga bulan lagi baru petani bisa melaksanakan tanam ulang. Saat ini masih belum bisa karena lahan petani di dua kecamatan itu masih terendam air yang cukup tinggi. Demikian Saiful Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Tapin. (rull)
Sabtu, 15 Januari 2011
Badan Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan Tapin Akui Tunggakan LUEP
RANTAU, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Tapin, Rusnadi, mengakui masih banyaknya tunggakan dana Lembaga Ekonomi Usaha Perdesaan (LUEP) yang dipinjamkan kepada pengusul dan penerima dana LUEP di tahun 2010 yang sampai saat ini belum mengembalikan seluruh dana pinjaman.
Bantuan dana LUEP yang diberikan kepada pengusul dan penerima dana LUEP di Tapin itu ada dua sumber dana. Pertama dari APBD Tapin, dan kedua dari provinsi Kalsel. Dari APBD Tapin tahun 2010, dana LUEP yang kita salurkan kepada 11 pengusul dan penerima LUEP itu senilai 1.048.080.000, namun yang baru dikembalikan baru Rp.922.680.000. “Kita sudah memberikan batas waktu sampai tanggal 15 Desember 2010 kemarin, dan baru dikembalikan sekitar 88 persen saja. Dari 11 orang pengusul dan penerima dana LUEP tadi ada 3 orang diantaranya yang masih belum mengembalikan dana LUEP tersebut, selebihnya sudah melunasi. Alasan 3 orang pengusul dan penerima LUEP yang belum melunasi menyatakan gabah yang dibeli dari dana LUEP masih ada, dan disimpan dalam gudang tapi belum dijual. Alasan lainnya gabah sudah di jual tapi belum di bayar orang, artinya dihutang, “kata Rusnadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Tapin, kemarin diruang kerjanya.
Tahun anggaran 2011 ini, kita mengajukan kembali dana LUEP senilai Rp.1,5 miliar dari APBD Pemkab Tapin yang masih menunggu ketukan palu di DPRD Tapin. Sementara bagi 3 orang pengusul dan penerima dana LUEP yang sampai saat ini belum mengembalikan seluruh dana pinjaman LUEP tahun 2010 kita akan berikan sanksi. Sanksi tersebut berupa tidak akan di berikan lagi dana bantuan LUEP di tahun 2011, sementara 8 orang diantaranya yang sudah melunasi kita usulkan kembali untuk mendapatkan bantuan dana LUEP di tahun 2011 ini, “katanya.
Sementara kalau dari APBD Provinsi, dana LUEP yang kita salurkan ke 9 pengusul dan penerima LUEP tahun 2010 itu senilai Rp.1.729.200.000. Dimana saat itu pengambilannya dananya melalui dua tahap. Tahap pertama itu Rp.1.557.600.000, dan di tahap kedua itu senilai Rp.171.600.000. “Karena dibagi dua tahap, pada tahap pertama kita cairkan sedangkan pada tahap kedua kami tidak cairkan. Sehingga yang terserap bagi 9 pengusul dan penerima LUEP tahun 2010 dari APBD Provinsi itu hanya Rp.1.557.600.000 saja, sedangkan sisanya Rp.171.600.000 kita tidak cairkan alias tidak kita ambil di Provinsi, “katanya.
“Dari dana yang terserap kepada 9 pengusul dan penerima LUEP itu yang baru dikembalikan dana LUEP dipresentasikan baru sekitar 40 persen saja. Tapi saat ini kami masih terus menagih dan tahap penagihan pengembalian seluruh dana LUEP tersebut. Dan jika diantara pengusul dan penerima dana LUEP masih belum bisa mengembalikan dana pinjaman tersebut kita akan serahkan kepada pihak penyelenggara pelelangan, “katanya.
Mereka yang mengajukan pinjaman dana LUEP dengan jangka waktu setahun harus dapat mengembalikan. Dan juga untuk mendapatkan dana bantuan dari LUEP itu, mereka terlebih dahulu mengajukan usulan ke kita dengan jaminan berupa anggunan. Jika dananya berasal dari APBD Tapin, sementara kalau dananya bersumber dari provinsi Kalsel, itu harus melalui rekomendasi Bupati Tapin di samping anggunan sebagai persyaratan perolehan dana LUEP.
Tujuannya bantuan dana LUEP ini adalah untuk membantu para petani yang menjual hasil panen setelah musimnya. Biasanya saat panen itu, harga beras dan gabah itu turun. Untuk menyingkapi permasalahan itu, Pemerintah memberikan bantuan dana LUEP kepada pengusul dan penerima LUEP. “Mereka inilah dengan bantuan dana LUEP, lantas membeli harga gabah petani. Juga diwajibkan membeli harga gabah petani diatas HPP (Harga Pembelian Pemerintah), hal itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan, “katanya. (Rull)
Bantuan dana LUEP yang diberikan kepada pengusul dan penerima dana LUEP di Tapin itu ada dua sumber dana. Pertama dari APBD Tapin, dan kedua dari provinsi Kalsel. Dari APBD Tapin tahun 2010, dana LUEP yang kita salurkan kepada 11 pengusul dan penerima LUEP itu senilai 1.048.080.000, namun yang baru dikembalikan baru Rp.922.680.000. “Kita sudah memberikan batas waktu sampai tanggal 15 Desember 2010 kemarin, dan baru dikembalikan sekitar 88 persen saja. Dari 11 orang pengusul dan penerima dana LUEP tadi ada 3 orang diantaranya yang masih belum mengembalikan dana LUEP tersebut, selebihnya sudah melunasi. Alasan 3 orang pengusul dan penerima LUEP yang belum melunasi menyatakan gabah yang dibeli dari dana LUEP masih ada, dan disimpan dalam gudang tapi belum dijual. Alasan lainnya gabah sudah di jual tapi belum di bayar orang, artinya dihutang, “kata Rusnadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Tapin, kemarin diruang kerjanya.
Tahun anggaran 2011 ini, kita mengajukan kembali dana LUEP senilai Rp.1,5 miliar dari APBD Pemkab Tapin yang masih menunggu ketukan palu di DPRD Tapin. Sementara bagi 3 orang pengusul dan penerima dana LUEP yang sampai saat ini belum mengembalikan seluruh dana pinjaman LUEP tahun 2010 kita akan berikan sanksi. Sanksi tersebut berupa tidak akan di berikan lagi dana bantuan LUEP di tahun 2011, sementara 8 orang diantaranya yang sudah melunasi kita usulkan kembali untuk mendapatkan bantuan dana LUEP di tahun 2011 ini, “katanya.
Sementara kalau dari APBD Provinsi, dana LUEP yang kita salurkan ke 9 pengusul dan penerima LUEP tahun 2010 itu senilai Rp.1.729.200.000. Dimana saat itu pengambilannya dananya melalui dua tahap. Tahap pertama itu Rp.1.557.600.000, dan di tahap kedua itu senilai Rp.171.600.000. “Karena dibagi dua tahap, pada tahap pertama kita cairkan sedangkan pada tahap kedua kami tidak cairkan. Sehingga yang terserap bagi 9 pengusul dan penerima LUEP tahun 2010 dari APBD Provinsi itu hanya Rp.1.557.600.000 saja, sedangkan sisanya Rp.171.600.000 kita tidak cairkan alias tidak kita ambil di Provinsi, “katanya.
“Dari dana yang terserap kepada 9 pengusul dan penerima LUEP itu yang baru dikembalikan dana LUEP dipresentasikan baru sekitar 40 persen saja. Tapi saat ini kami masih terus menagih dan tahap penagihan pengembalian seluruh dana LUEP tersebut. Dan jika diantara pengusul dan penerima dana LUEP masih belum bisa mengembalikan dana pinjaman tersebut kita akan serahkan kepada pihak penyelenggara pelelangan, “katanya.
Mereka yang mengajukan pinjaman dana LUEP dengan jangka waktu setahun harus dapat mengembalikan. Dan juga untuk mendapatkan dana bantuan dari LUEP itu, mereka terlebih dahulu mengajukan usulan ke kita dengan jaminan berupa anggunan. Jika dananya berasal dari APBD Tapin, sementara kalau dananya bersumber dari provinsi Kalsel, itu harus melalui rekomendasi Bupati Tapin di samping anggunan sebagai persyaratan perolehan dana LUEP.
Tujuannya bantuan dana LUEP ini adalah untuk membantu para petani yang menjual hasil panen setelah musimnya. Biasanya saat panen itu, harga beras dan gabah itu turun. Untuk menyingkapi permasalahan itu, Pemerintah memberikan bantuan dana LUEP kepada pengusul dan penerima LUEP. “Mereka inilah dengan bantuan dana LUEP, lantas membeli harga gabah petani. Juga diwajibkan membeli harga gabah petani diatas HPP (Harga Pembelian Pemerintah), hal itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan, “katanya. (Rull)
Camat Harus Tinggal Di Rumah Dinas Wilayah Kerjanya
RANTAU, Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP menghimbau kepada para camat yang ada di Kabupaten Tapin untuk menempati rumah dinas camat, dan juga camat harus bertempat tinggal di wilayah kecamatannya masing-masing.
Katanya, “camat memiliki wilayah, dan juga tangan bupati untuk melayani masyarakat di perdesaan maupun dikelurahan. Seraya berharap camat harus bertempat tinggal diwilayah kecamatannya, lebih khusus lagi camat harus mendiami rumah dinas camat. Tolong dicatat, kemudian bagian pengawasan di minta untuk keliling ke 12 kecamatan dan memantau apakah camat tinggal di wilayahnya masing-masing atau tidak, “katanya
Apalagi kita telah memiliki rumah dinas camat yang setiap tahunnya ada perbaikan dan renovasi dari pemerintah daerah, karena dananya memang ada. Hal ini sangat penting agar tidak mubazir, di bangunkan rumah agar ditempati. Bupati tak ingin lagi mendengar ada camat yang tidak bertempat tinggal di wilayah kecamatannya. Karena masih ada laporan yang masuk ke Bupati bahwa ada camat di kabupaten Tapin yang tidak tinggal diwilayah kecamatannya.
Menurutnya sangat penting, karena kalau terdapat masyarakat yang ingin berurusan, meminta bantuan dan berkonsultasi kepada camat sementara camatnya tidak ada di tempat wilayahnya bekerja itu bisa mengecewakan masyarakat. Untuk itu diminta agar camat tinggal di wilayahnya masing-masing.
Juga tugas camat tahun 2011 ini akan semakin besar lagi pekerjaannya terutama dalam pembinaan warga masyarakat di wilayah kerjanya. Karena tahun ini pemerintahan desa wajib mengelola APBD desanya sendiri. “sekarang wajib sesuai peraturan perundang-undangan, “katanya.
Kita juga sudah melatih aparatur desa bagaimana cara untuk memproses, mengolah, dan mempertanggungjawabkan APBD desanya. “Memang berat dilaksanakan, oleh karena itu perlu dibantu dan dibimbing, karena amanah dari peraturan perundang-undangan itu harus dan diwajibkan. Untuk itu saya berharap kepada para camat, ini tugas khusus untuk melakukan pembinaan-pembinaan, jangan sampai mereka ini salah. Kalau administrasi saja yang salah itu masih bisa diperbaiki. Namun kalau penyalahgunaan keuangannya itu melanggar hukum, dan itu jangan sampai terjadi. Untuk itu camat diminta untuk membantu mereka, “katanya. (Rull)
Katanya, “camat memiliki wilayah, dan juga tangan bupati untuk melayani masyarakat di perdesaan maupun dikelurahan. Seraya berharap camat harus bertempat tinggal diwilayah kecamatannya, lebih khusus lagi camat harus mendiami rumah dinas camat. Tolong dicatat, kemudian bagian pengawasan di minta untuk keliling ke 12 kecamatan dan memantau apakah camat tinggal di wilayahnya masing-masing atau tidak, “katanya
Apalagi kita telah memiliki rumah dinas camat yang setiap tahunnya ada perbaikan dan renovasi dari pemerintah daerah, karena dananya memang ada. Hal ini sangat penting agar tidak mubazir, di bangunkan rumah agar ditempati. Bupati tak ingin lagi mendengar ada camat yang tidak bertempat tinggal di wilayah kecamatannya. Karena masih ada laporan yang masuk ke Bupati bahwa ada camat di kabupaten Tapin yang tidak tinggal diwilayah kecamatannya.
Menurutnya sangat penting, karena kalau terdapat masyarakat yang ingin berurusan, meminta bantuan dan berkonsultasi kepada camat sementara camatnya tidak ada di tempat wilayahnya bekerja itu bisa mengecewakan masyarakat. Untuk itu diminta agar camat tinggal di wilayahnya masing-masing.
Juga tugas camat tahun 2011 ini akan semakin besar lagi pekerjaannya terutama dalam pembinaan warga masyarakat di wilayah kerjanya. Karena tahun ini pemerintahan desa wajib mengelola APBD desanya sendiri. “sekarang wajib sesuai peraturan perundang-undangan, “katanya.
Kita juga sudah melatih aparatur desa bagaimana cara untuk memproses, mengolah, dan mempertanggungjawabkan APBD desanya. “Memang berat dilaksanakan, oleh karena itu perlu dibantu dan dibimbing, karena amanah dari peraturan perundang-undangan itu harus dan diwajibkan. Untuk itu saya berharap kepada para camat, ini tugas khusus untuk melakukan pembinaan-pembinaan, jangan sampai mereka ini salah. Kalau administrasi saja yang salah itu masih bisa diperbaiki. Namun kalau penyalahgunaan keuangannya itu melanggar hukum, dan itu jangan sampai terjadi. Untuk itu camat diminta untuk membantu mereka, “katanya. (Rull)
Harga Kebutuhan Pokok dan sayur di Pasar Rantau Masih Tinggi
RANTAU, Memasuki awal tahun 2011 di bulan januari beberapa harga kebutuhan pokok masih tinggi. Di pasar tradisional yang ada di daerah ini seperti pasar Rantau, Margasari, dan Binuang, harga kebutuhan pokok semenjak bulan Desember 2010 kemarin seperti gula masih mengalami kenaikan Rp.1.000 sampai dengan Rp.2.000 perkilo dengan harga perkilo Rp.12.000.
Begitu juga dengan sembako lainnya seperti beras masih tetap bertahan dengan harga Rp.11.000 per liter untuk jenis beras siam mutiara. Semenjak akhir desember 2010 kemarin harga beras jenis siam unus mutiara mengalami kenaikan harga sekitar Rp.1.000 sampai dengan Rp.2.000 perliter.
Untuk golongan sayur yang mengalami kenaikan yakni cabai merah lokal yang naik. Harga cabe rawit lokal Rp.60.000 perkilo dari sebelumnya Rp.50.000 perkilo. Begitupun dengan tomat yang berkisar Rp.17.000 perkilo dari sebelumnya Rp.10.000 perkilo. Dan harga bawang merah naik dikisaran harga Rp.28.000 dari sebelumnya Rp.25.000 perkilo.
Umi, pedagang gula di pasar Rantau mengatakan harga gula memang masih mahal menyusul ada penangkapan dan penahanan gula rapinasi di Banjarmasin beberapa waktu lalu. Kenaikan harga gula terjadi sejak 3 bulan lalu sekitar bulan november 2010 kemarin. “Biasanya kami menjual gula yang warnanya putih bersih dan itu laris sekali dipasaran. Kini kami menjual gula yang warnanya tidak terlalu putih, dan menurutnya saat ini tidak terlalu laris di pasaran, “katanya.
Juga Ijai, pedagang beras di pasar Rantau mengatakan harga beras naik karena ini memasuki musim tanam, dan petani mulai menggiling gabah atau menjualnya untuk modal tanam padi selanjutnya. Kenaikan harga beras justru berkah bagi para petani, katanya, karena dengan menjual hasil panennya tahun lalu lantas dapat dibuat modal untuk tanam padi selanjutnya.
Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional di Tapin juga mendapatkan tanggapan dari pemerintah daerah Tapin melalui dinas perdagangan industri koperasi dan UKM Kabupaten Tapin.
Mereka mengungkapkan, harga kebutuhan pokok seperti beras, telur, gula, dan sayur mayur masih mengalami kenaikan.
Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Tapin, Abdul Hadi, mengatakan, “harga kebutuhan pokok naik namun sifatnya sementara. Kenaikan harga disebabkan lantaran cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini, “katanya didampingi Kabid Perdagangan dan Industri, H.Jayadi, kemarin.
Ditambahkan Jayadi, kenaikan harga Sembako dimulai awal Desember kemarin. Sesuai hasil pantauan tim kita ke Pasar Tradisional di Tapin setiap satu minggu sekali, membenarkan harga kebutuhan pokok masih bertahan dnegan kisaran harga yang tinggi. Harga beras jenis siam unus mutiara naik sekitar Rp.1.000 hingga Rp.2.000, per liter, dengan kisaran harga Rp.11.000 per liter. Dibandingkan bulan November kemarin yang kisaran harga Rp.9.000 perliter. Sementara untuk harga gula naik sekitar Rp.1.000 hingga Rp.2.000 perkilo, dengan harga dikisaran Rp.11.500 perkilo. Kalau bulan November kemarin harga Rp.10.500 perkilonya.
Sementara untuk harga sayur mayur juga turut mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya. Harga bawang merah naik dikisaran harga Rp.28.000 dari sebelumnya Rp.25.000 perkilo. Juga harga cabe rawit lokal yang naik sekitar Rp.60.000 perkilo dari sebelumnya Rp.50.000 perkilo. Begitupun dengan tomat yang berkisar Rp.17.000 perkilo dari sebelumnya Rp.10.000 perkilo, katanya.
“Kenaikan harga diakibatkan lantaran cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini. Diantaranya untuk sayur mayur yang didatangkan dari luar pulau Kalimantan seperti pulau jawa. Menurutnya kenaikan harga lantaran diakibatkan sebagian lahan petani terkena letusan merapi, dan juga ombak yang tinggi, “katanya.
“Sedangkan untuk produk lokal seperti beras memang diakui ada kenaikan harga lantaran cuaca tak menentu akhir-akhir ini. Misalnya petani yang ingin menjemur benih tak leluasa karena kerap kali hujan.” Demikian Abdul Hadi didampingi Jayadi. (Rull)
Begitu juga dengan sembako lainnya seperti beras masih tetap bertahan dengan harga Rp.11.000 per liter untuk jenis beras siam mutiara. Semenjak akhir desember 2010 kemarin harga beras jenis siam unus mutiara mengalami kenaikan harga sekitar Rp.1.000 sampai dengan Rp.2.000 perliter.
Untuk golongan sayur yang mengalami kenaikan yakni cabai merah lokal yang naik. Harga cabe rawit lokal Rp.60.000 perkilo dari sebelumnya Rp.50.000 perkilo. Begitupun dengan tomat yang berkisar Rp.17.000 perkilo dari sebelumnya Rp.10.000 perkilo. Dan harga bawang merah naik dikisaran harga Rp.28.000 dari sebelumnya Rp.25.000 perkilo.
Umi, pedagang gula di pasar Rantau mengatakan harga gula memang masih mahal menyusul ada penangkapan dan penahanan gula rapinasi di Banjarmasin beberapa waktu lalu. Kenaikan harga gula terjadi sejak 3 bulan lalu sekitar bulan november 2010 kemarin. “Biasanya kami menjual gula yang warnanya putih bersih dan itu laris sekali dipasaran. Kini kami menjual gula yang warnanya tidak terlalu putih, dan menurutnya saat ini tidak terlalu laris di pasaran, “katanya.
Juga Ijai, pedagang beras di pasar Rantau mengatakan harga beras naik karena ini memasuki musim tanam, dan petani mulai menggiling gabah atau menjualnya untuk modal tanam padi selanjutnya. Kenaikan harga beras justru berkah bagi para petani, katanya, karena dengan menjual hasil panennya tahun lalu lantas dapat dibuat modal untuk tanam padi selanjutnya.
Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional di Tapin juga mendapatkan tanggapan dari pemerintah daerah Tapin melalui dinas perdagangan industri koperasi dan UKM Kabupaten Tapin.
Mereka mengungkapkan, harga kebutuhan pokok seperti beras, telur, gula, dan sayur mayur masih mengalami kenaikan.
Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Tapin, Abdul Hadi, mengatakan, “harga kebutuhan pokok naik namun sifatnya sementara. Kenaikan harga disebabkan lantaran cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini, “katanya didampingi Kabid Perdagangan dan Industri, H.Jayadi, kemarin.
Ditambahkan Jayadi, kenaikan harga Sembako dimulai awal Desember kemarin. Sesuai hasil pantauan tim kita ke Pasar Tradisional di Tapin setiap satu minggu sekali, membenarkan harga kebutuhan pokok masih bertahan dnegan kisaran harga yang tinggi. Harga beras jenis siam unus mutiara naik sekitar Rp.1.000 hingga Rp.2.000, per liter, dengan kisaran harga Rp.11.000 per liter. Dibandingkan bulan November kemarin yang kisaran harga Rp.9.000 perliter. Sementara untuk harga gula naik sekitar Rp.1.000 hingga Rp.2.000 perkilo, dengan harga dikisaran Rp.11.500 perkilo. Kalau bulan November kemarin harga Rp.10.500 perkilonya.
Sementara untuk harga sayur mayur juga turut mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya. Harga bawang merah naik dikisaran harga Rp.28.000 dari sebelumnya Rp.25.000 perkilo. Juga harga cabe rawit lokal yang naik sekitar Rp.60.000 perkilo dari sebelumnya Rp.50.000 perkilo. Begitupun dengan tomat yang berkisar Rp.17.000 perkilo dari sebelumnya Rp.10.000 perkilo, katanya.
“Kenaikan harga diakibatkan lantaran cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini. Diantaranya untuk sayur mayur yang didatangkan dari luar pulau Kalimantan seperti pulau jawa. Menurutnya kenaikan harga lantaran diakibatkan sebagian lahan petani terkena letusan merapi, dan juga ombak yang tinggi, “katanya.
“Sedangkan untuk produk lokal seperti beras memang diakui ada kenaikan harga lantaran cuaca tak menentu akhir-akhir ini. Misalnya petani yang ingin menjemur benih tak leluasa karena kerap kali hujan.” Demikian Abdul Hadi didampingi Jayadi. (Rull)
Harga Beras Mahal Namun Stok Beras Masih Mencukupi
RANTAU, Badan Ketahanan Pangan dan penyuluh Pertanian Tapin menyatakan, Beras mengalami kenaikan harga di sejumlah pasar-pasar tradisional di Tapin awal bulan Desember lalu. Kendati harga beras naik justru ketersedian stok beras di Kabupaten Tapin masih di kategorikan cukup, bahkan ketersedian dan konsumsi bahan pangan dari tanaman pangan di kabupaten Tapin sebagian besar surplus.
Dari data di Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Tapin, produksi pangan pada komoditas beras dari mulai bulan Januari hingga Desember defisit surplus mencapai 108,925 ton pertahun. Dengan ketersediaan stok beras lokal mencapai 128,893 ton.
Ir.H.Rusnadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan PP didampingi Kabid Ketersediaan Distribusi Kerawanan Pangan, Aji Budiono kemarin mengatakan, secara makro ketersediaan bahan pangan strategis yang bersumber dari tanaman pangan di Kabupaten Tapin tahun 2009 sebagian besar surplus. Dan ketersediaan stokberas lokal masih mencukupi. Di Kabupaten ada beberapa kecamatan yang menjadi sentra padi, diantaranya kecamatan Tapin Tengah, Kecamatan Bakarangan, Kecamatan Candi Laras Utara, dan Candi Laras Selatan, katanya kemarin.
Terkait adanya kenaikan harga beras akhir-akhir ini, kata Rusnadi didampingi kabid-kabidnya lantaran musim yang berpengaruh. Namun stok pangan beras lokal di Tapin selalu surplus dan tersedia. Penjualan beras lokal di Tapin ini bahkan sudah ada sampai ke Kalimantan Tengah, dan daerah-daerah lain.
“Kalau di Margasari banyak petani menjualnya ke Banjarmasin ketimbang ke Rantau sendiri. Sebab disamping ongkos yang irit dan jarak ke Banjarmasin tidaklah terlalu jauh, harganya pun jauh berbeda. Dinilai harga beras bisa lebih mahal di jual ke Banjarmasin ketimbang didaerahnya sendiri, sehingga di daerah itu lebih memilih menjual berasnya ke Banjarmasin, “katanya. (Rull)
Dari data di Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Tapin, produksi pangan pada komoditas beras dari mulai bulan Januari hingga Desember defisit surplus mencapai 108,925 ton pertahun. Dengan ketersediaan stok beras lokal mencapai 128,893 ton.
Ir.H.Rusnadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan PP didampingi Kabid Ketersediaan Distribusi Kerawanan Pangan, Aji Budiono kemarin mengatakan, secara makro ketersediaan bahan pangan strategis yang bersumber dari tanaman pangan di Kabupaten Tapin tahun 2009 sebagian besar surplus. Dan ketersediaan stokberas lokal masih mencukupi. Di Kabupaten ada beberapa kecamatan yang menjadi sentra padi, diantaranya kecamatan Tapin Tengah, Kecamatan Bakarangan, Kecamatan Candi Laras Utara, dan Candi Laras Selatan, katanya kemarin.
Terkait adanya kenaikan harga beras akhir-akhir ini, kata Rusnadi didampingi kabid-kabidnya lantaran musim yang berpengaruh. Namun stok pangan beras lokal di Tapin selalu surplus dan tersedia. Penjualan beras lokal di Tapin ini bahkan sudah ada sampai ke Kalimantan Tengah, dan daerah-daerah lain.
“Kalau di Margasari banyak petani menjualnya ke Banjarmasin ketimbang ke Rantau sendiri. Sebab disamping ongkos yang irit dan jarak ke Banjarmasin tidaklah terlalu jauh, harganya pun jauh berbeda. Dinilai harga beras bisa lebih mahal di jual ke Banjarmasin ketimbang didaerahnya sendiri, sehingga di daerah itu lebih memilih menjual berasnya ke Banjarmasin, “katanya. (Rull)
Jumat, 07 Januari 2011
Jalan DiGunung Pikuk Baramban Rusak

RANTAU, Akses jalan di kecamatan Piani rusak parah. Jalan bergelombang menanjak curam lokasinya tepat berada di Gunung Pikuk Desa Baramban Kecamatan Piani Kabupaten Tapin Kalsel. Selain itu, tanah di kanan kiri di nilai labil dan berjurang, dan terbukti sudah dua kali semenjak musim hujan terjadi longsor, bahkan sudah dua tiang listrik PLN roboh turut terbenam karena longsor melanda kawasan itu.
Kondisi jalan yang buruk dan hampir keseluruhan badan jalan yang di aspal terkelupas membuat warga Desa Miawa dan Kariaman Kecamatan Piani merasa kesulitan melintasi jalan tersebut. Sehingga kalau musim penghujan, jalan tersebut sangat sulit sekali dilalui. Mereka harus extra hati-hati, karena jalan licin berlubang dan menanjak curam ditambah samping kanan kiri jurang.
Jalan di Gunung Pikuk merupakan jalan utama bagi masyarakat Desa Miawa dan Kariaman ke atas, karena jalan tersebut merupakan akses jalan satu-satunya bagi masyarakat jika ingin berpergian ke kota Rantau, dan juga untuk mengangkut hasil bumi.
H.Masyraniansyah, SP, Sekretaris Dinas PU Tapin membenarkan kondisi jalan yang menghubungkan kawasan Miawa di Gunung Pikuk rusak. “Cuaca hujan yang terus mengguyur mengakibatkan badan jalan di Pikuk longsor dan rusak sehingga cukup sulit dilalui pengguna jalan. Dan longsor terjadi sudah dua kali, dan Dinas PU Kabupaten Tapin sudah meninjau lokasi kawasan itu, dan tengah menyiapkan pembenahan badan jalan, “katanya sebagaimana dikutip dari media nasional MataBanua.
Sementara, beberapa warga Tapin yang hari-harinya melalui jalan itu mengaku kesulitan saat melalui jalan tersebut. Terutama di gunung Pikuk, apabila hujan mengguyur dipastikan kami tak bisa melalui jalan tersebut. Itu longsor, dan berlubak membuat kubangan air yang besar. Pemerintah Daerah diminta perhatiannya untuk segera memperbaiki, mengingat itu satu-satunya akses jalan menuju kawasan Miawa di Piani. (rull)
Jumat, 24 Desember 2010
Pejabat Tapin Lomba Masak Ikan
RANTAU, Peringatan hari Ibu dirayakan oleh semua kalangan sebagai bentuk rasa syukur dan ungkapan terima kasih mereka terhadap figur seorang Ibu, termasuk Pejabat di lingkungan Pemkab Tapin. Seolah tak mau ketinggalan momment penting untuk mengenang bahwa seluruh manusia di bumi ini pernah tinggal di alam rahim. Pejabat di Tapin ini merayakan Hari Ibu dengan lomba memasak ikan.
“Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Ibu yang digelar oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin, yang sekaligus dirangkai dengan peringatan hari kesatuan gerak PKK ke-38. Pejabat di Pemkab Tapin seperti Kepala Dinas, Kepala Badan, Staf Ahli Bupati, Asisten Administrasi Umum Pemkab Tapin turut berpartisipasi memeriahkan Hari Ibu yang dilaksanakan dengan lomba memasak Ikan, “kata Raumayanti, Panitia Pelaksana kegiatan, kemarin.
Uniknya, perlombaan memasak ini hanya di ikuti oleh peserta seperti Kepala Dinas, Kepala Badan, Staf Ahli, dan Asisten Administrasi Umum di lingkungan Pemkab Tapin. Mereka adu kreasi dalam lomba memasak kemarin, dari mulai mengelola ikan sampai dengan menyajikannya di tempat hidangan.
“Pesertanya ada 25 orang pejabat di Pemkab Tapin, dan lomba dibagi dua session, karena di session pertama ada diantara pejabat yang terlambat datang. Sehingga peserta diberi kesempatan oleh panitia untuk mengikuti lomba memasak di session kedua dengan durasi 30 menit, “katanya.
Kegiatan tersebut bertempat di halaman kantor Bupati Tapin pada Rabu (22/12) kemarin. Sementara yang menjadi juri masak dalam acara lomba tersebut adalah Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dan Ketua TP-PKK Kabupaten Tapin, Ny.Hj.Elin Idis Nurdin Halidi, SH.
Bupati Tapin bersama Ketua TP-PKK Tapin mencicipi satu persatu masakan yang dimasak oleh kepala dinas, kepala badan, staf ahli bupati. “Wah cukup sulit menilainya sambil mencicipi satu persatu masakan yang terhidang, “ungkapnya disela menilai.
Sementara salah satu peserta lomba masak, Sukarman, Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Tenaga Kerja Tapin, mengatakan, “Besar juga ikan yang saya panggang di lomba ini. Dan ini termasuk rekor, karena saya memasak ikan kakap lokal sebesar 2 Kilo Gram, lebih 3 Ons, “pungkasnya. (Rull)
“Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Ibu yang digelar oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin, yang sekaligus dirangkai dengan peringatan hari kesatuan gerak PKK ke-38. Pejabat di Pemkab Tapin seperti Kepala Dinas, Kepala Badan, Staf Ahli Bupati, Asisten Administrasi Umum Pemkab Tapin turut berpartisipasi memeriahkan Hari Ibu yang dilaksanakan dengan lomba memasak Ikan, “kata Raumayanti, Panitia Pelaksana kegiatan, kemarin.
Uniknya, perlombaan memasak ini hanya di ikuti oleh peserta seperti Kepala Dinas, Kepala Badan, Staf Ahli, dan Asisten Administrasi Umum di lingkungan Pemkab Tapin. Mereka adu kreasi dalam lomba memasak kemarin, dari mulai mengelola ikan sampai dengan menyajikannya di tempat hidangan.
“Pesertanya ada 25 orang pejabat di Pemkab Tapin, dan lomba dibagi dua session, karena di session pertama ada diantara pejabat yang terlambat datang. Sehingga peserta diberi kesempatan oleh panitia untuk mengikuti lomba memasak di session kedua dengan durasi 30 menit, “katanya.
Kegiatan tersebut bertempat di halaman kantor Bupati Tapin pada Rabu (22/12) kemarin. Sementara yang menjadi juri masak dalam acara lomba tersebut adalah Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dan Ketua TP-PKK Kabupaten Tapin, Ny.Hj.Elin Idis Nurdin Halidi, SH.
Bupati Tapin bersama Ketua TP-PKK Tapin mencicipi satu persatu masakan yang dimasak oleh kepala dinas, kepala badan, staf ahli bupati. “Wah cukup sulit menilainya sambil mencicipi satu persatu masakan yang terhidang, “ungkapnya disela menilai.
Sementara salah satu peserta lomba masak, Sukarman, Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Tenaga Kerja Tapin, mengatakan, “Besar juga ikan yang saya panggang di lomba ini. Dan ini termasuk rekor, karena saya memasak ikan kakap lokal sebesar 2 Kilo Gram, lebih 3 Ons, “pungkasnya. (Rull)
Kamis, 23 Desember 2010
Nobar Indonesia Vs Fhilipina
RANTAU, Penggemar sepak bola di Kabupaten Tapin, pada minggu malam menggelar NoBar (nonton bareng) tim Nasional Indonesia melawan Fhilipina. Nonton bareng di tempat terbuka dengan menggunakan layar lebar dari proyektor tersebut berada di kedai minum taman Basimban alun-alun kota Rantau. Nobar berlangsung cukup meriah, kendati di babak kedua pertandingan itu hujan mengguyur kawasan kota Rantau.
Situasi saat hujan, penonton spontan langsung berhamburan dan mencari tempat berteduh dan terus menyaksikan hingga pertandingan selesai. Ufik, warga setempat mengatakan, “Baru saja babak pertama dengan skor 1-0 untuk Indonesia hujan mengguyur, dan kita terpaksa cari tempat bernaung, “katanya. Sementara Agus, pedagang ayam goreng mengatakan, “Ya kita sambil dagang bisa nonton bola bareng, tapi sayang hujan malam tadi, “katanya.
Sementara lain halnya di Gedung Pendopo Balahendang Rantau. Pejabat di Tapin juga menggelar nonton bareng tim nasional Indonesia melawan Fhilipina di tempat tersebut. Kegiatan nonton bareng ini dilaksanakan sebelum acara pelepasan pisah sambut Kepala Pengadilan Negeri Rantau. Diantara pejabat yang nonton bareng itu diantaranya adalah Bupati Tapin, Muspida, dan kepala SKPD di lingkungan pemkab Tapin, minggu malam kemarin. Acara nonton bareng pertandingan sepak bola tim nasional Indonesia melawan Fhiliphina berbarengan dengan agenda kegiatan acara pisah sambut pergantian kepala pengadilan negeri Rantau, yakni Nawaji, SH yang digantikan dengan Avia Uchriana, SH, MH.
Acara nonton bareng pertandingan sepak bola tim nasional tersebut merupakan selingan waktu sambil menunggu kepala dinas dan pejabat lainnya datang ke acara tersebut. Kegiatan nonton bareng ini berlangsung di babak pertama, jeda iklan babak pertama, barulah acara tersebut di mulai.
Menurut Asmuni, Pengawal Bupati Tapin mengatakan, “Kegiatan tersebut adalah kegiatan pisah sambut Kepala Pengadilan Negeri Rantau, “katanya singkat kepada MataBanua minggu malam kemarin. (rull)
Situasi saat hujan, penonton spontan langsung berhamburan dan mencari tempat berteduh dan terus menyaksikan hingga pertandingan selesai. Ufik, warga setempat mengatakan, “Baru saja babak pertama dengan skor 1-0 untuk Indonesia hujan mengguyur, dan kita terpaksa cari tempat bernaung, “katanya. Sementara Agus, pedagang ayam goreng mengatakan, “Ya kita sambil dagang bisa nonton bola bareng, tapi sayang hujan malam tadi, “katanya.
Sementara lain halnya di Gedung Pendopo Balahendang Rantau. Pejabat di Tapin juga menggelar nonton bareng tim nasional Indonesia melawan Fhilipina di tempat tersebut. Kegiatan nonton bareng ini dilaksanakan sebelum acara pelepasan pisah sambut Kepala Pengadilan Negeri Rantau. Diantara pejabat yang nonton bareng itu diantaranya adalah Bupati Tapin, Muspida, dan kepala SKPD di lingkungan pemkab Tapin, minggu malam kemarin. Acara nonton bareng pertandingan sepak bola tim nasional Indonesia melawan Fhiliphina berbarengan dengan agenda kegiatan acara pisah sambut pergantian kepala pengadilan negeri Rantau, yakni Nawaji, SH yang digantikan dengan Avia Uchriana, SH, MH.
Acara nonton bareng pertandingan sepak bola tim nasional tersebut merupakan selingan waktu sambil menunggu kepala dinas dan pejabat lainnya datang ke acara tersebut. Kegiatan nonton bareng ini berlangsung di babak pertama, jeda iklan babak pertama, barulah acara tersebut di mulai.
Menurut Asmuni, Pengawal Bupati Tapin mengatakan, “Kegiatan tersebut adalah kegiatan pisah sambut Kepala Pengadilan Negeri Rantau, “katanya singkat kepada MataBanua minggu malam kemarin. (rull)
Jumat, 17 Desember 2010
Harga Sembako Terus Merangkak Naik
RANTAU, Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan UKM Kabupaten Tapin mengungkapkan, harga kebutuhan pokok seperti beras, telur, gula, dan sayur mayur terus mengalami kenaikan.
Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Tapin, Abdul Hadi, Rabu mengatakan, “harga kebutuhan pokok naik namun sifatnya sementara. Kenaikan harga disebabkan lantaran cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini, “katanya didampingi Kabid Perdagangan dan Industri, H.Jayadi, kemarin.
Ditambahkan Jayadi, kenaikan harga Sembako dimulai awal Desember kemarin. Sesuai hasil pantauan tim kita ke Pasar Tradisional di Tapin pada Rabu kemarin membenarkan kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut. Harga beras jenis siam unus mutiara naik sekitar Rp.1.000 hingga Rp.2.000, per liter, dengan kisaran harga Rp.11.000 per liter. Dibandingkan bulan November kemarin yang kisaran harga Rp.9.000 perliter. Sementara untuk harga gula naik sekitar Rp.1.000 hingga Rp.2.000 perkilo, dengan harga dikisaran Rp.11.500 perkilo. Kalau bulan November kemarin harga Rp.10.500 perkilonya.
Sementara untuk harga sayur mayur juga turut mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya. Harga bawang merah naik dikisaran harga Rp.28.000 dari sebelumnya Rp.25.000 perkilo. Juga harga cabe rawit lokal yang naik sekitar Rp.60.000 perkilo dari sebelumnya Rp.50.000 perkilo. Begitupun dengan tomat yang berkisar Rp.17.000 perkilo dari sebelumnya Rp.10.000 perkilo, katanya.
“Kenaikan harga diakibatkan lantaran cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini. Diantaranya untuk sayur mayur yang didatangkan dari luar pulau Kalimantan seperti pulau jawa. Menurutnya kenaikan harga lantaran diakibatkan sebagian lahan petani terkena letusan merapi, dan juga ombak yang tinggi, “katanya.
“Sedangkan untuk produk lokal seperti beras memang diakui ada kenaikan harga lantaran cuaca tak menentu akhir-akhir ini. Misalnya petani yang ingin menjemur benih tak leluasa karena kerap kali hujan.” Demikian Abdul Hadi didampingi Jayadi. (rull)
Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Tapin, Abdul Hadi, Rabu mengatakan, “harga kebutuhan pokok naik namun sifatnya sementara. Kenaikan harga disebabkan lantaran cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini, “katanya didampingi Kabid Perdagangan dan Industri, H.Jayadi, kemarin.
Ditambahkan Jayadi, kenaikan harga Sembako dimulai awal Desember kemarin. Sesuai hasil pantauan tim kita ke Pasar Tradisional di Tapin pada Rabu kemarin membenarkan kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut. Harga beras jenis siam unus mutiara naik sekitar Rp.1.000 hingga Rp.2.000, per liter, dengan kisaran harga Rp.11.000 per liter. Dibandingkan bulan November kemarin yang kisaran harga Rp.9.000 perliter. Sementara untuk harga gula naik sekitar Rp.1.000 hingga Rp.2.000 perkilo, dengan harga dikisaran Rp.11.500 perkilo. Kalau bulan November kemarin harga Rp.10.500 perkilonya.
Sementara untuk harga sayur mayur juga turut mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya. Harga bawang merah naik dikisaran harga Rp.28.000 dari sebelumnya Rp.25.000 perkilo. Juga harga cabe rawit lokal yang naik sekitar Rp.60.000 perkilo dari sebelumnya Rp.50.000 perkilo. Begitupun dengan tomat yang berkisar Rp.17.000 perkilo dari sebelumnya Rp.10.000 perkilo, katanya.
“Kenaikan harga diakibatkan lantaran cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini. Diantaranya untuk sayur mayur yang didatangkan dari luar pulau Kalimantan seperti pulau jawa. Menurutnya kenaikan harga lantaran diakibatkan sebagian lahan petani terkena letusan merapi, dan juga ombak yang tinggi, “katanya.
“Sedangkan untuk produk lokal seperti beras memang diakui ada kenaikan harga lantaran cuaca tak menentu akhir-akhir ini. Misalnya petani yang ingin menjemur benih tak leluasa karena kerap kali hujan.” Demikian Abdul Hadi didampingi Jayadi. (rull)
Rantau Baru Kawasan Wisata Massa Depan
RANTAU, Pembangunan danau di kawasan Rantau Baru merupakan salah salah satu proyek pembangunan tiga kawasan cepat tumbuh di Kabupaten Tapin yang lokasinya berada di pusat kota Rantau. Pemkab Tapin akan melengkapi fasilitas kawasan Rantau Baru secara bertahap, sehingga akhirnya menjadi kawasan wisata kota Rantau Baru kedepannya.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam sebuah acara belum lama tadi.
Pembangunan danau yang terletak disebuah kawasan Rantau Baru kedepannya akan menjadi kawasan menarik bagi pengunjung. Disamping terdapat danau, disitu juga ada taman pemancingan fishing park, kawasan hutan kota, dan rumah makan bertaraf nasional Wong Solo yang dalam waktu dekat ini segera di buka. Hal ini sebagai salah satu upaya Pemkab Tapin untuk meramaikan kawasan Rantau Baru.
Rantau Baru merupakan sebuah perencanaan kawasan di Kabupaten Tapin, dan tentunya dalam perencanaan tersebut telah melibatkan berbagai elemen masyarakat yang pada waktu itu dilaksanakan pertemuan dalam musyawarah besar masyarakat termasuk para tokoh alim ulama di Tapin. Dalam rapat tersebut beberapa hal yang disampaikan diantaranya fasilitas yang ada, apakah itu fasilitas bangunannya atau lainnya, harus sudah terencana dengan baik. Sementara dengan dibangunnya danau di kawasan itu, Bupati Tapin yakin bahwa pembangunan danau Rantau Baru tak sekedar danau. Dilokasi itu secara bertahap akan dilengkapi fasilitas yang ada seperti penghijauan hutan kota dan sentuhan-sentuhan seni. Kedepan kawasan ini akan menarik dan menjadi salah satu icon Kabupaten Tapin, bahkan menjadi kawasan wisata masa depan, kata Bupati belum lama tadi.
Sementara Kepala Dinas PU Tapin, Ir.Gusti Noorzaman mengatakan, “Dinas PU Tapin kembali melaksanakan pengerjaan jalan dikawasan Rantau Baru. Yakni jalan tembok baru dua yang sedang dilakukan pembangunan badan jalan sepanjang 400 meter dengan lebar 24 meter. Tahun ini Dinas PU akan melaksanakan pengerasan badan jalan saja, dengan melakukan pengurukan tanah diatas lahan yang telah dibebaskan kepemilikannya dari warga masyarakat, “tandasnya. (rull)
Hal tersebut diungkapkan Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam sebuah acara belum lama tadi.
Pembangunan danau yang terletak disebuah kawasan Rantau Baru kedepannya akan menjadi kawasan menarik bagi pengunjung. Disamping terdapat danau, disitu juga ada taman pemancingan fishing park, kawasan hutan kota, dan rumah makan bertaraf nasional Wong Solo yang dalam waktu dekat ini segera di buka. Hal ini sebagai salah satu upaya Pemkab Tapin untuk meramaikan kawasan Rantau Baru.
Rantau Baru merupakan sebuah perencanaan kawasan di Kabupaten Tapin, dan tentunya dalam perencanaan tersebut telah melibatkan berbagai elemen masyarakat yang pada waktu itu dilaksanakan pertemuan dalam musyawarah besar masyarakat termasuk para tokoh alim ulama di Tapin. Dalam rapat tersebut beberapa hal yang disampaikan diantaranya fasilitas yang ada, apakah itu fasilitas bangunannya atau lainnya, harus sudah terencana dengan baik. Sementara dengan dibangunnya danau di kawasan itu, Bupati Tapin yakin bahwa pembangunan danau Rantau Baru tak sekedar danau. Dilokasi itu secara bertahap akan dilengkapi fasilitas yang ada seperti penghijauan hutan kota dan sentuhan-sentuhan seni. Kedepan kawasan ini akan menarik dan menjadi salah satu icon Kabupaten Tapin, bahkan menjadi kawasan wisata masa depan, kata Bupati belum lama tadi.
Sementara Kepala Dinas PU Tapin, Ir.Gusti Noorzaman mengatakan, “Dinas PU Tapin kembali melaksanakan pengerjaan jalan dikawasan Rantau Baru. Yakni jalan tembok baru dua yang sedang dilakukan pembangunan badan jalan sepanjang 400 meter dengan lebar 24 meter. Tahun ini Dinas PU akan melaksanakan pengerasan badan jalan saja, dengan melakukan pengurukan tanah diatas lahan yang telah dibebaskan kepemilikannya dari warga masyarakat, “tandasnya. (rull)
Penggunaan Pupuk Berimbang
RANTAU, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Tapin, Ir.Raumayanti, mengatakan, “Untuk menyuburkan lahan budidaya pertanian yang dikelola petani, petani hendaknya menggunakan pupuk secara berimbang. Disamping menggunakan pupuk non organik, petani juga menggunakan pupuk organik. Keuntungan menggunakan pupuk secara berimbang tentunya hasil pertanian mereka akan terlihat lebih menghasilkan, “katanya kepada wartawan kemarin.
Menggunakan pupuk organik disamping murah juga dapat mengurangi biaya pengolahan lahan. Bahan pupuk organik juga bisa dari limbah jerami padi dan kotoran ternak, yang dikelola oleh Alsintan (Alat Mesin Pertanian) khusus Pengolah Pupuk Organik (APPO) yang beberapa waktu lalu telah diserahkan Pemerintah Daerah kepada kelompok tani. Pembuatan kompos berbahan limbah jerami padi, dan kotoran ternak, selanjutnya limbah tadi di buat kompos setelah melalui proses fermentasi menggunakan starter mikroba, katanya.
Penggunaan ini sekaligus memanfaatkan limbah pertanian seperti jerami padi, “Kan sayang kalau dibuang, alangkah bermanfaatnya dengan alat APPO yang diberikan kepada Gapoktan, jerami padi tadi di kelola menjadi kompos. Disamping itu penggunaan kompos dianggap mampu memperbaiki kualitas lahan pertanian mereka, dan menurunya pencemaran lingkungan. Empat kelompok tani mendapatkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) diantaranya Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) didaerah yang masih banyak perternak sapi. Diantaranya, Rantau Kiwa Kecamatan Tapin Utara, Harapan Massa Kecamatan Tapin Selatan, Desa Pandulangan kecamatan Tapin Tengah, dan desa Salam Babaris kecamatan Salam Babaris. “Selama ini petani di Tapin sudah terbiasa menggunakan pupuk non organik, kendati memang hasilnya sama-sama bagus. Namun alangkah baiknya juga diimbangi dengan penggunaan pupuk berimbang antara non organik dan pupuk organik, “katanya. (Rull)
Menggunakan pupuk organik disamping murah juga dapat mengurangi biaya pengolahan lahan. Bahan pupuk organik juga bisa dari limbah jerami padi dan kotoran ternak, yang dikelola oleh Alsintan (Alat Mesin Pertanian) khusus Pengolah Pupuk Organik (APPO) yang beberapa waktu lalu telah diserahkan Pemerintah Daerah kepada kelompok tani. Pembuatan kompos berbahan limbah jerami padi, dan kotoran ternak, selanjutnya limbah tadi di buat kompos setelah melalui proses fermentasi menggunakan starter mikroba, katanya.
Penggunaan ini sekaligus memanfaatkan limbah pertanian seperti jerami padi, “Kan sayang kalau dibuang, alangkah bermanfaatnya dengan alat APPO yang diberikan kepada Gapoktan, jerami padi tadi di kelola menjadi kompos. Disamping itu penggunaan kompos dianggap mampu memperbaiki kualitas lahan pertanian mereka, dan menurunya pencemaran lingkungan. Empat kelompok tani mendapatkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) diantaranya Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) didaerah yang masih banyak perternak sapi. Diantaranya, Rantau Kiwa Kecamatan Tapin Utara, Harapan Massa Kecamatan Tapin Selatan, Desa Pandulangan kecamatan Tapin Tengah, dan desa Salam Babaris kecamatan Salam Babaris. “Selama ini petani di Tapin sudah terbiasa menggunakan pupuk non organik, kendati memang hasilnya sama-sama bagus. Namun alangkah baiknya juga diimbangi dengan penggunaan pupuk berimbang antara non organik dan pupuk organik, “katanya. (Rull)
Beras Mahal Tapi Stok Beras Masih Aman
RANTAU, Beras mengalami kenaikan harga di sejumlah pasar-pasar tradisional di Tapin awal bulan Desember lalu. Kendati harga beras naik, justru ketersedian stok beras di Kabupaten Tapin masih di kategorikan cukup. Bahkan ketersedian dan konsumsi bahan pangan dari tanaman pangan di kabupaten Tapin itu sebagian besar surplus. Salah satu komoditas tanaman pangan yang selalu surplus adalah beras.
Dari data di Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Tapin, produksi pangan pada komoditas beras dari mulai bulan Januari hingga Desember 2009 surplus beras mencapai 108,925 ton pertahun. Dengan ketersediaan stok beras lokal mencapai 128,893 ton.
Ir.H.Rusnadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan PP didampingi Kabid Ketersediaan Distribusi Kerawanan Pangan, Aji Budiono kemarin mengatakan, secara makro ketersediaan bahan pangan strategis yang bersumber dari tanaman pangan di Kabupaten Tapin tahun 2009 sebagian besar surplus. Dan ketersediaan stokberas lokal masih mencukupi. Di Kabupaten ada beberapa kecamatan yang menjadi sentra padi, diantaranya kecamatan Tapin Tengah, Kecamatan Bakarangan, Kecamatan Candi Laras Utara, dan Candi Laras Selatan, katanya kemarin.
Terkait adanya kenaikan harga beras akhir-akhir ini diakibatkan cuaca tak menentu, kata Rusnadi didampingi kabid-kabidnya. Namun stok pangan beras lokal di Tapin selalu surplus dan tersedia. Penjualan beras lokal di Tapin ini bahkan sudah ada yang tembus sampai ke Kalimantan Tengah, dan daerah-daerah lain.
“Kalau di Margasari banyak petani menjualnya ke Banjarmasin ketimbang ke Rantau sendiri. Sebab di samping ongkos yang murah, irit dan jarak ke Banjarmasin tidaklah terlalu jauh, harganya pun jauh berbeda. Dinilai harga beras bisa lebih mahal jika di jual ke Banjarmasin ketimbang di daerahnya sendiri. Sehingga petani di daerah itu lebih memilih menjual berasnya ke Banjarmasin, “katanya. (Rull)
Dari data di Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Tapin, produksi pangan pada komoditas beras dari mulai bulan Januari hingga Desember 2009 surplus beras mencapai 108,925 ton pertahun. Dengan ketersediaan stok beras lokal mencapai 128,893 ton.
Ir.H.Rusnadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan PP didampingi Kabid Ketersediaan Distribusi Kerawanan Pangan, Aji Budiono kemarin mengatakan, secara makro ketersediaan bahan pangan strategis yang bersumber dari tanaman pangan di Kabupaten Tapin tahun 2009 sebagian besar surplus. Dan ketersediaan stokberas lokal masih mencukupi. Di Kabupaten ada beberapa kecamatan yang menjadi sentra padi, diantaranya kecamatan Tapin Tengah, Kecamatan Bakarangan, Kecamatan Candi Laras Utara, dan Candi Laras Selatan, katanya kemarin.
Terkait adanya kenaikan harga beras akhir-akhir ini diakibatkan cuaca tak menentu, kata Rusnadi didampingi kabid-kabidnya. Namun stok pangan beras lokal di Tapin selalu surplus dan tersedia. Penjualan beras lokal di Tapin ini bahkan sudah ada yang tembus sampai ke Kalimantan Tengah, dan daerah-daerah lain.
“Kalau di Margasari banyak petani menjualnya ke Banjarmasin ketimbang ke Rantau sendiri. Sebab di samping ongkos yang murah, irit dan jarak ke Banjarmasin tidaklah terlalu jauh, harganya pun jauh berbeda. Dinilai harga beras bisa lebih mahal jika di jual ke Banjarmasin ketimbang di daerahnya sendiri. Sehingga petani di daerah itu lebih memilih menjual berasnya ke Banjarmasin, “katanya. (Rull)
Minggu, 05 Desember 2010
Tapin Expo 2010
RANTAU, Momment Hari Jadi Kabupaten Tapin ke-45 pada Pameran Tapin Expo 2010 yang rencananya berlangsung selama 10 hari hendaknya dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi setiap stand pameran yang dikelola oleh seluruh SKPD di Pemkab Tapin. Hal itu berguna untuk menambah cakrawala pengetahuan dan wawasan tentang pembangunan di Pemkab Tapin selama tahun berjalan di 2010 ini.
Hal itu diungkapkan Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam sebuah acara peresmian di Datu Muning kemarin.
Pameran Tapin Expo 2010 yang diresmikan oleh Ketua TP-PKK Provinsi Kalsel di puncak acara Selasa kemarin akan berlangsung selama 10 hari. Dan setiap SKPD mengelolanya sambil menonjolkan program kegiatan selama satu tahun berjalan. Untuk itu diminta kepada masyarakat Tapin untuk mengunjunginya dan melihat pembangunan-pembangunan didaerah ini selama tahun 2010.
Pameran Tapin Expo 2010 terbalut konsep yang berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, diantaranya terlihat pada stand-stand pameran Tapin Expo yang dikelola oleh setiap SKPD di Pemkab Tapin. Tapin Expo 2010 dikemas dengan mengedepankan hiburan yang tak terlepas dari unsur edukatif yang menarik untuk dikunjungi. Kata Bupati, “Di Pameran Tapin Expo 2010 hadir dengan konsep hiburan yang tak terlepas dari unsur mendidik. Disetiap stand menonjolkan program kerja dan pembangunan di daerah ini selama tahun 2010. Misalnya, seperti pembangunan kawasan cepat tumbuh di Rantau Baru, Binuang Baru, dan Margasari Baru. Juga ada disektor perkebunan yang mensosialisasikan kelapa sawit, dan lain sebagainya. Untuk itu mari manfaatkan pesta rakyat tahunan di Tapin Expo 2010 guna menambah pengetahuan, “katanya.
Pantauan MataBanua di Pameran Tapin Expo 2010, hampir seluruh SKPD menyuguhkan program acara sebagai ajang pamer, baik itu games, kuis tanya jawab berhadiah, dokumenter pembangunan di Pemkab Tapin, penjualan multiproduk. Diantaranya, Stand Pemeran Dinas Pekerjaan Umum Tapin yang mensosialisasikan pembangunan jalan desa, kabupaten dan Nasional. Bahkan pembangunan tiga kawasan cepat tumbuh. Selanjutnya, Dinas Perhutanan dan Perkebunan yang mensosialisasikan hasil kebun kelapa sawit kepada pengunjung Tapin Expo 2010 ini. TP-PKK Kabupaten Tapin yang mempamerkan kampoeng perempuan secara berjilid dan telah memasuki jilid ke 3, Dinas Kesehatan yang mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat, Dinas Perternakan dan perikanan yang mempamerkan potensi ikan didaerah ini, dan lain sebagainya. (Rull)
Hal itu diungkapkan Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam sebuah acara peresmian di Datu Muning kemarin.
Pameran Tapin Expo 2010 yang diresmikan oleh Ketua TP-PKK Provinsi Kalsel di puncak acara Selasa kemarin akan berlangsung selama 10 hari. Dan setiap SKPD mengelolanya sambil menonjolkan program kegiatan selama satu tahun berjalan. Untuk itu diminta kepada masyarakat Tapin untuk mengunjunginya dan melihat pembangunan-pembangunan didaerah ini selama tahun 2010.
Pameran Tapin Expo 2010 terbalut konsep yang berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, diantaranya terlihat pada stand-stand pameran Tapin Expo yang dikelola oleh setiap SKPD di Pemkab Tapin. Tapin Expo 2010 dikemas dengan mengedepankan hiburan yang tak terlepas dari unsur edukatif yang menarik untuk dikunjungi. Kata Bupati, “Di Pameran Tapin Expo 2010 hadir dengan konsep hiburan yang tak terlepas dari unsur mendidik. Disetiap stand menonjolkan program kerja dan pembangunan di daerah ini selama tahun 2010. Misalnya, seperti pembangunan kawasan cepat tumbuh di Rantau Baru, Binuang Baru, dan Margasari Baru. Juga ada disektor perkebunan yang mensosialisasikan kelapa sawit, dan lain sebagainya. Untuk itu mari manfaatkan pesta rakyat tahunan di Tapin Expo 2010 guna menambah pengetahuan, “katanya.
Pantauan MataBanua di Pameran Tapin Expo 2010, hampir seluruh SKPD menyuguhkan program acara sebagai ajang pamer, baik itu games, kuis tanya jawab berhadiah, dokumenter pembangunan di Pemkab Tapin, penjualan multiproduk. Diantaranya, Stand Pemeran Dinas Pekerjaan Umum Tapin yang mensosialisasikan pembangunan jalan desa, kabupaten dan Nasional. Bahkan pembangunan tiga kawasan cepat tumbuh. Selanjutnya, Dinas Perhutanan dan Perkebunan yang mensosialisasikan hasil kebun kelapa sawit kepada pengunjung Tapin Expo 2010 ini. TP-PKK Kabupaten Tapin yang mempamerkan kampoeng perempuan secara berjilid dan telah memasuki jilid ke 3, Dinas Kesehatan yang mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat, Dinas Perternakan dan perikanan yang mempamerkan potensi ikan didaerah ini, dan lain sebagainya. (Rull)
45 Anak Raja Nikah Massal
RANTAU, “Ibarat anak raja di sebuah Istana Kerajaan Antah Brantah yang di sebut Kabupaten Tapin, dengan rajanya yang bergelar Datu Idis Nurdin Halidi, yang tinggal di Kampung Datu. Begitu juga permasurinya yang bergelar Diyang Elin Idis Nurdin Halidi. Pada suatu hari si Raja dan Ratu berniat mengawinkan anak-anaknya sebanyak 45 pasang. Ke 45 pasangan anak-anak Raja dan Ratu ini dinikahkan secara massal dengan diarak dari Istana menunggangi sebuah Buraq bernama Becak Kencana secara beriring-iringan. Rombongan ini dipimpin oleh sang Raja dan Ratu yang naik kereta kencana bernama andong kuda kencana menuju lokasi perkawinan bertempat di salah satu kampung perempuan atau di kenal sebagai kampungya sang ratu di kerajaan ini. Di kampung tersebut ke 45 pasangan anak raja dinikahkan secara massal”. Demikian Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP dalam sambutannya guna mengurangi ketegangan syaraf para pengantin yang telat nikah itu.
Ke 45 pasangan pengantin ini diarak dengan menggunakan becak yang telah di hias seperti buraq dan diiringi alunan musik rebana, begitu juga andong delman terhias bunga indah harum semerbak melapisi dinding kereta kencana yang ditunggangi Raja dan Ratu.
Lanjut Bupati, di tengah perjalanan menuju kampong perempuan. Masyarakat kerajaan menyambut suka cita, senang seraya tersenyum sumringah sambil melambaikan tangan melihat raja dan ratu kembali bersanding di iringi ke 45 pasangan anak mereka. Kendati berada didubur kuda kencana dan aroma kuda menyengat, sang Raja dan Ratu tetap menyambut gembira atas terlaksananya pernikahan massal ini.
Demikian gambaran prosesi Nikah Massal Di Hari Jadi Kabupaten Tapin ke 45, yang dilaksanakan di Tapin Kamis (2/12) kemarin.
Demi massa depan anak, ke 45 pasangan nikah massal ini ikut nikah massal. Sebab anak mereka harus memiliki akte kelahiran. Sementara untuk mengambil akte kelahiran sebagai persyaratan orang tua harus memiliki buku nikah.
Ke 45 pasangan nikah massal ini dinikahkan serta disaksikan Bupati dan pejabat di Pemkab Tapin. Acara nikah massal yang diselenggarakan TP-PKK Kabupaten Tapin dalam rangka hari jadi Kabupaten Tapin ke 45. Sebelum diarak keliling dengan menggunakan kereta kencana dan 90 armada becak, ke 45 pasangan telat nikah ini dirias di Gedung Pendopo Balahendang Rantau, selanjutnya mereka diarak beriringan menuju stand pemran Kampung Perempuan jilid 3 di Tapin Expo 2010.
Ketua TP-PKK Kabupaten Tapin, Ny.Hj.Elin Idis Nurdin Halidi, SH yang juga Ketua Panitia Pelaksana, mengatakan, biaya penyelenggaraan nikah massal ini dibiayai oleh APBD Pemerintah Daerah. Namun lantaran minimnya dana, sehingga pihaknya meminta sumbangan kepada pihak ketiga atau perusahaan yang ada di Tapin.
Menurut Elin, tujuan dilaksanakan pernikahan massal ini agar setiap pasangan yang telah menikah sirih atau nikah dibawah tangan dan belum memiliki identitas perkawinan akan dinikahkan kembali. Nantinya para pengantin ini akan diberikan buku nikah setelah nikah massal. Selain itu, tujuan lain yakni meningkatnya pengetahuan dan kesadaran calon pengantin maupun masyarakat luas yang ingin melaksanakan pernikahan akan pentingnya memiliki buku nikah untuk pembuatan akte lahir anak, serta untuk keperluan-keperluan lainnya, katanya.
Peserta nikah massal ini diikuti oleh 12 kecamatan di Kabupaten Tapin, dengan jumlah sebanyak 45 pasangan pengantin sesuai HUT Tapin ke 45 kali ini. Dengan rincian Kecamatan Tapin Utara 4 pasang pengantin, Tapin Selatan 6 pasang, Tapin Tengah 4 pasang, Binuang dan Hatungun masing-masing 7 pasang, Candi Laras Selatan 4 pasang, Candi Laras Utara 4 pasang, Bakarangan 4 pasang, Bungur 4 pasang, Lokpaikat 4 pasang, dan Piani 4 pasang.
Tercatat sebagai pasangan nikah massal di usia tertua berasal dari Kecamatan hatungun dengan usia 74 tahun. Sementara di usia termuda berusia 17 tahun dari Desa Banua Halat Kiri Kecamatan Tapin Utara. Demikian Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan. (rull)
665 Kader BKB Dilatih dan Bupati Tapin Canangkan Gerakan PKK-KB-Kesehatan
RANTAU, Sekitar 665 orang kader BKB se-Kabupaten Tapin pada Rabu (1/12) kemarin dibekali pelatihan cara orang tua mengasuh anak dan komunikasi dalam pengasuhan balita oleh BKKBN Provinsi Kalsel. Pelatihan ini sekaligus dirangkai dengan pencanangan gerakan PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Tapin yang diresmikan Bupati Tapin sekaligus ditandai dengan pemukulan gong sebanyak lima kali, bertempat di GOR Datu Muning Rantau, Rabu (1/12) kemarin.
Ketua TP-PKK Kabupaten Tapin, Ny.Hj.Elin Idis Nurdin Halidi, SH mengatakan, “Dilaksanakannya pelatihan kader BKB se-Kabupaten Tapin ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para kader BKB di Kabupaten Tapin. Kegiatan ini sekaligus juga dirangkai dengan pencanangan gerakan PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Tapin tahun 2010 dengan tujuan meningkatkan pelayanan program KB dan Kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat dan kerjasama lintas sector dalam persatuan Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin, “katanya.
Pelatihan BKB Tahun 2010 ini dihadiri sebanyak 665 orang kader BKB se-Kabupaten Tapin. Terdiri dari Kecamatan Tapin Utara 85 orang, Tapin Selatan 45 orang, Kecamatan Bungur 50 orang, Kecamatan Bakarangan 50 orang, Kecamatan Lokpaikat 45 orang, Kecamatan Tapin Tengah 60 orang, Kecamatan Piani 35 orang, Kecamatan Candi Laras Utara 65 orang, Kecamatan Candi Laras Selatan 60 orang, Kecamatan Binuang 47 orang, Kecamatan Salam Babaris 60 orang, dan Kecamatan Hatungun 33 orang.
Sementara narasumber pelatihan yang memberikan materi diantaranya adalah Dra.Ernawati dari BKBN Provinsi Kalsel yang memberikan materi seputar ‘Peran Orang Tua Dalam Pengasuhan dan Pembinaan Balita’, dan ‘Media Interaksi Orang Tua dan Balita’ misalnya seperti mendongeng, bernyanyi, drama, bermain dan model. Sementara Ibu Ratna dari Sektor BKKBN Provinsi Kalsel memberian materi ‘Komunikai Dalam Pengasuhan Balita’ dan ‘Pertumbuhan dan Perkembangan Anak’.
Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP sekaligus juga sebagai Ketua Dewan Penyantun PKK mengajak seluruh kader BKB seluruh kecamatan di Tapin untuk mau dan berperan aktif dalam pembangunan di Kabupaten Tapin. Terutama sebagai pembimbing dan penyuluh untuk menggali potensi yang ada di wilayah kerjanya masing-masing. Diantaranya melalui 10 program pokok PKK yang telah ditetapkan Pemerintah sebagai modal kader bagi upaya peningkatkan keluarga sejahtera bahagia lahir dan batin.
Ajakan tersebut dilontarkan dalam sebuah kegiatan yang dimotori Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin di sebuah acara Pelatihan Kader Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pencanangan PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Tapin di GOR Datu Muning Rantau, Rabu (1/12) kemarin.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, gerakan PKK sebagai wadah aktifitas sosial kemasyarakatan ini memiliki sejarah perjalanan yang cukup panjang. Bupati ingin mengajak seluruh yang hadir untuk mengenang perjalanan sejarah gerakan PKK yang ikut aktif berpartisipasi dalam pembangunan daerah terutama dengan aktifitas-aktifitasnya. Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin dinilai selama ini telah banyak berusaha mensukseskan programnya yang telah dilaksanakan. Termasuk juga didalam memberikan informasi dan juga pencanangan program-program yang dilaksanakan. Upaya peningkatan kesejahteraan keluarga, kualitas keluarga, dan kualitas sumber daya manusia merupakan satu bagian integral sinergitas pembinaan keluarga. Oleh karena itu BUpati berharap, 10 Program PKK dilaksanakan harus lebih luas lagi, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat, demikian Bupati Tapin.
Ia pun merencanakan pengusulan naiknya insentif bagi para kader yang telah berjuang dan berpartisipasi dalam pembangunan didaerah ini. Terlebih peran kader ini sangat aktif di tengah-tengah masyarakat Tapin untuk melaksanakan seklaigus mensosialisasikan program-program yang di motori TP-PKK Kabupaten Tapin. “Kita akan usulkan kenaikan insentif bagi para kader kepada DPRD Tapin, dan semoga langkah dan upaya ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar, “katanya diiringi sambutan Amin dari rausan kader diringi tepuk tangan. (Rull)
Ketua TP-PKK Kabupaten Tapin, Ny.Hj.Elin Idis Nurdin Halidi, SH mengatakan, “Dilaksanakannya pelatihan kader BKB se-Kabupaten Tapin ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para kader BKB di Kabupaten Tapin. Kegiatan ini sekaligus juga dirangkai dengan pencanangan gerakan PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Tapin tahun 2010 dengan tujuan meningkatkan pelayanan program KB dan Kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat dan kerjasama lintas sector dalam persatuan Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin, “katanya.
Pelatihan BKB Tahun 2010 ini dihadiri sebanyak 665 orang kader BKB se-Kabupaten Tapin. Terdiri dari Kecamatan Tapin Utara 85 orang, Tapin Selatan 45 orang, Kecamatan Bungur 50 orang, Kecamatan Bakarangan 50 orang, Kecamatan Lokpaikat 45 orang, Kecamatan Tapin Tengah 60 orang, Kecamatan Piani 35 orang, Kecamatan Candi Laras Utara 65 orang, Kecamatan Candi Laras Selatan 60 orang, Kecamatan Binuang 47 orang, Kecamatan Salam Babaris 60 orang, dan Kecamatan Hatungun 33 orang.
Sementara narasumber pelatihan yang memberikan materi diantaranya adalah Dra.Ernawati dari BKBN Provinsi Kalsel yang memberikan materi seputar ‘Peran Orang Tua Dalam Pengasuhan dan Pembinaan Balita’, dan ‘Media Interaksi Orang Tua dan Balita’ misalnya seperti mendongeng, bernyanyi, drama, bermain dan model. Sementara Ibu Ratna dari Sektor BKKBN Provinsi Kalsel memberian materi ‘Komunikai Dalam Pengasuhan Balita’ dan ‘Pertumbuhan dan Perkembangan Anak’.
Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP sekaligus juga sebagai Ketua Dewan Penyantun PKK mengajak seluruh kader BKB seluruh kecamatan di Tapin untuk mau dan berperan aktif dalam pembangunan di Kabupaten Tapin. Terutama sebagai pembimbing dan penyuluh untuk menggali potensi yang ada di wilayah kerjanya masing-masing. Diantaranya melalui 10 program pokok PKK yang telah ditetapkan Pemerintah sebagai modal kader bagi upaya peningkatkan keluarga sejahtera bahagia lahir dan batin.
Ajakan tersebut dilontarkan dalam sebuah kegiatan yang dimotori Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin di sebuah acara Pelatihan Kader Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pencanangan PKK-KB-Kesehatan Kabupaten Tapin di GOR Datu Muning Rantau, Rabu (1/12) kemarin.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, gerakan PKK sebagai wadah aktifitas sosial kemasyarakatan ini memiliki sejarah perjalanan yang cukup panjang. Bupati ingin mengajak seluruh yang hadir untuk mengenang perjalanan sejarah gerakan PKK yang ikut aktif berpartisipasi dalam pembangunan daerah terutama dengan aktifitas-aktifitasnya. Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin dinilai selama ini telah banyak berusaha mensukseskan programnya yang telah dilaksanakan. Termasuk juga didalam memberikan informasi dan juga pencanangan program-program yang dilaksanakan. Upaya peningkatan kesejahteraan keluarga, kualitas keluarga, dan kualitas sumber daya manusia merupakan satu bagian integral sinergitas pembinaan keluarga. Oleh karena itu BUpati berharap, 10 Program PKK dilaksanakan harus lebih luas lagi, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat, demikian Bupati Tapin.
Ia pun merencanakan pengusulan naiknya insentif bagi para kader yang telah berjuang dan berpartisipasi dalam pembangunan didaerah ini. Terlebih peran kader ini sangat aktif di tengah-tengah masyarakat Tapin untuk melaksanakan seklaigus mensosialisasikan program-program yang di motori TP-PKK Kabupaten Tapin. “Kita akan usulkan kenaikan insentif bagi para kader kepada DPRD Tapin, dan semoga langkah dan upaya ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar, “katanya diiringi sambutan Amin dari rausan kader diringi tepuk tangan. (Rull)
34 orang terkena dbd
RANTAU, Terhitung dari mulai bulan Januari hingga November 2010, di Kabupaten Tapin tercatat sudah ada sekitar 34 orang yang positif terkena penyakit demam berdarah (DBD). Penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, sejenis nyamuk yang banyak terdapat di daerah tropis termasuk Kabupaten Tapin.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Tapin, Drg.Kusudiarto, didampingi Humam Arifin, Kabid Pencegahan Penyakit Menular (P2PL) di Dinas Kesehatan Tapin, kemarin kepada wartawan.
Dari mulai bulan Januari sampai November 2010 ini sudah ada laporan sekitar 34 orang terkena penyakit DBD, 2 orang diantaranya meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Menurut Humam, kondisi pasien lantaran terlambat di bawa ke rumah sakit sehingga kondisinya semakin farah, dikira demam biasa ternyata setelah didiagnosa positif DBD.
“Dari mulai bulan Januari hingga Maret 2010, hampir di seluruh kecamatan di Tapin dinyatakan rawan, dan rata-rata daerah atas seperti Salam Babaris, Miawa, Hatungun. Adapun yang paling banyak terkena DBD ini berasal dari kawasan Tapin Utara dan Binuang, “katanya.
Atas kejadian itu kita masih tetap melaksanakan himbauan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka. Sebab jenis nyamuk pembawa virus mematikan ini dapat berkembang biak di air bersih dan jernih dan tidak kontak dengan tanah. Misalnya, di bak penampungan air, kaleng kosong yang tergenang air, potongan bamboo yang berisi air hujan, ban bekas yang berisi air hujan, dan lain sebagainya. Nyamuk ini tidak seperti nyamuk biasa, nyamuk ini menggigit manusia pada pagi hari sampai sore hari dan beberapa hari kemudian penderita akan jatuh sakit. Penderita mengalami demam tinggi selama 3-7 hari disertai gejala pendarahan, mulai dari bintik merah di kulit sampai muntah darah. Pada penderita yang peka akan mengalami syok dan akhirnya meninggal. Bila anggota keluarga ada yang mengalami gejala tersebut segera bawa dan laporkan ke rumah sakit atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan segera, katanya.
“Saat ini tak ada obat efektif untuk membarantas virus, sehingga pencegahan merupakan cara yang efektif untuk menanggulangi kasus demam berdarah ini. Pada prinsipnya pencegahan dilakukan dengan cara memutus mata rantai penularan dengan melakukan pemberantasan nyamuk seperti melalui 3 M, yakni menutup, menguras, dan menimbun. Tindakan 3 M merupakan tindakan efisien, dan dapat dilakukan semua orang, “katanya.
Selain itu pemberian bubuk abete ke tempat penampungan air didaerah rawan terdapatnya kasus demam berdarah yang tidak mendapatkan pengasapan. Juga sesuai protap kami di Dinas kesehatan kalu sekiranya ada kejadian luar biasa disuatu daerah rawan DBD, itu baru kita lakukan pengasapan. Demikian Humam. (Rull)
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Tapin, Drg.Kusudiarto, didampingi Humam Arifin, Kabid Pencegahan Penyakit Menular (P2PL) di Dinas Kesehatan Tapin, kemarin kepada wartawan.
Dari mulai bulan Januari sampai November 2010 ini sudah ada laporan sekitar 34 orang terkena penyakit DBD, 2 orang diantaranya meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Menurut Humam, kondisi pasien lantaran terlambat di bawa ke rumah sakit sehingga kondisinya semakin farah, dikira demam biasa ternyata setelah didiagnosa positif DBD.
“Dari mulai bulan Januari hingga Maret 2010, hampir di seluruh kecamatan di Tapin dinyatakan rawan, dan rata-rata daerah atas seperti Salam Babaris, Miawa, Hatungun. Adapun yang paling banyak terkena DBD ini berasal dari kawasan Tapin Utara dan Binuang, “katanya.
Atas kejadian itu kita masih tetap melaksanakan himbauan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka. Sebab jenis nyamuk pembawa virus mematikan ini dapat berkembang biak di air bersih dan jernih dan tidak kontak dengan tanah. Misalnya, di bak penampungan air, kaleng kosong yang tergenang air, potongan bamboo yang berisi air hujan, ban bekas yang berisi air hujan, dan lain sebagainya. Nyamuk ini tidak seperti nyamuk biasa, nyamuk ini menggigit manusia pada pagi hari sampai sore hari dan beberapa hari kemudian penderita akan jatuh sakit. Penderita mengalami demam tinggi selama 3-7 hari disertai gejala pendarahan, mulai dari bintik merah di kulit sampai muntah darah. Pada penderita yang peka akan mengalami syok dan akhirnya meninggal. Bila anggota keluarga ada yang mengalami gejala tersebut segera bawa dan laporkan ke rumah sakit atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan segera, katanya.
“Saat ini tak ada obat efektif untuk membarantas virus, sehingga pencegahan merupakan cara yang efektif untuk menanggulangi kasus demam berdarah ini. Pada prinsipnya pencegahan dilakukan dengan cara memutus mata rantai penularan dengan melakukan pemberantasan nyamuk seperti melalui 3 M, yakni menutup, menguras, dan menimbun. Tindakan 3 M merupakan tindakan efisien, dan dapat dilakukan semua orang, “katanya.
Selain itu pemberian bubuk abete ke tempat penampungan air didaerah rawan terdapatnya kasus demam berdarah yang tidak mendapatkan pengasapan. Juga sesuai protap kami di Dinas kesehatan kalu sekiranya ada kejadian luar biasa disuatu daerah rawan DBD, itu baru kita lakukan pengasapan. Demikian Humam. (Rull)
Sabtu, 04 Desember 2010
12 Pemuda Tapin Ikut Napak Tilas di Pelaihari
RANTAU, Pada bulan November 2010 banyak sekali momentum yang telah ditemui maupun sudah dilaksanakan bulan kemarin. Diantaranya Hari Pahlawan Nasional yang diperingati setiap tanggal 10 November. Guna menumbuhkan semangat patriotisme di kalangan Pemuda, Pemkab Tapin melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Tapin mengirim pemuda-pemudinya untuk mengikuti kegiatan napak tilas jejak pahlawan se-Kalsel yang di pusatkan di Pelaihari Kabupaten Tanah Bumbu.
Pada jum’at (19/11) pagi pekan kemarin, 12 pemuda mewakili Kabupaten Tapin berangkat ke Pelaihari untuk mengikuti kegiatan napak tilas jejak pahlawan se-Kalsel yang tahun ini dipusatkan di Pelaihari. Setiap Kabupaten se-Kalsel mengirim pemuda-pemudinya untuk mengikutinya.
Rizal Pahlapi, Kasi Kepemudaan di Disporabudpar menyatakan, “ 12 pemuda Tapin yang bakal mengikuti kegiatan napak tilas jejak pahlawan di Pelaihari Kabupaten Tanah Bumbu dari tanggal 19 s/d 22 November 2010, terdiri dari 6 orang putri dan 6 putra, ditambah 2 orang pembimbing, sehingga menjadi 14 orang, “katanya.
Kegiatan ini, kata Rizal, dalam rangka hari Pahlawan Nasional yang diselenggarakan setiap tahun sekali se-Kalsel. Tahun ini Pelaihari di percaya sebagai tuan rumah untuk kegiatan ini. Kegiatan ini di ikuti oleh seluruh Kabupaten kota se-Kalsel, dan untuk Kabupaten Tapin sendiri kita perwakilannya dan ada 12 orang yang dikirim kesana, “katanya disela ingin berangkat kesana.
Sementara Pembina damping ke-12 pemuda tersebut, Rani mengatakan, “Dalam kegiatan napak tilas ini diharapkan mampu memberikan dorongan kemajuan yang hakiki dan dapat meningkatkan kualitas pembangunan rasa patriotisme, rasa kebersamaan dan rasa nasionalisme bagi pemuda. Mereka ini akan menyusuri jejak pahlawan dengan berjalan di malam hari, siang harinya mereka akan melaksanakan aktifitas lain seperti olahraga, dan lain sebagainya, “pungkasnya. (rull)
Pada jum’at (19/11) pagi pekan kemarin, 12 pemuda mewakili Kabupaten Tapin berangkat ke Pelaihari untuk mengikuti kegiatan napak tilas jejak pahlawan se-Kalsel yang tahun ini dipusatkan di Pelaihari. Setiap Kabupaten se-Kalsel mengirim pemuda-pemudinya untuk mengikutinya.
Rizal Pahlapi, Kasi Kepemudaan di Disporabudpar menyatakan, “ 12 pemuda Tapin yang bakal mengikuti kegiatan napak tilas jejak pahlawan di Pelaihari Kabupaten Tanah Bumbu dari tanggal 19 s/d 22 November 2010, terdiri dari 6 orang putri dan 6 putra, ditambah 2 orang pembimbing, sehingga menjadi 14 orang, “katanya.
Kegiatan ini, kata Rizal, dalam rangka hari Pahlawan Nasional yang diselenggarakan setiap tahun sekali se-Kalsel. Tahun ini Pelaihari di percaya sebagai tuan rumah untuk kegiatan ini. Kegiatan ini di ikuti oleh seluruh Kabupaten kota se-Kalsel, dan untuk Kabupaten Tapin sendiri kita perwakilannya dan ada 12 orang yang dikirim kesana, “katanya disela ingin berangkat kesana.
Sementara Pembina damping ke-12 pemuda tersebut, Rani mengatakan, “Dalam kegiatan napak tilas ini diharapkan mampu memberikan dorongan kemajuan yang hakiki dan dapat meningkatkan kualitas pembangunan rasa patriotisme, rasa kebersamaan dan rasa nasionalisme bagi pemuda. Mereka ini akan menyusuri jejak pahlawan dengan berjalan di malam hari, siang harinya mereka akan melaksanakan aktifitas lain seperti olahraga, dan lain sebagainya, “pungkasnya. (rull)
Kamis, 18 November 2010
Pulau Kadap Atau Tempat Jin Buang Anak Jadi Areal Lahan Sawit
RANTAU, Tiga hari sebelum pelaksanaan penanaman plasma sawit perdana, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin, Ir.Sufian Noor bersama sejumlah staf dan Kabid-nya Senin (15/11) sore kemarin meninjau lokasi tempat dilaksanakan penanaman sawit perdana di kebun plasma yang bakal di kelola oleh masyarakat setempat.
Dilokasi tersebut Manager Plasma Sawit Binuang PT.KIU, Sanawi Mar’uf, bersama sejumlah karyawan terlihat tengah mempersiapkan kegiatan pelaksanaan penanaman plasma perdana PT.KIU di lokasi tempat yang dahulunya di kenal sebagai pulau kadap (red.gelap) atau tempat jin buang anak kini terhampar ladang sawit yang luas.
Sufian Noor, Kadis Hutbun Tapin mengatakan, “Hadirnya beberapa investor ke Kabupaten Tapin tentunya membawa berkah bagi Tapin dan telah merubah lokasi yang dahulunya sebagai pulau kadap atau tempat jin buang anak kini terhampar ribuan pohon sawit. Menurutnya, masuknya sawit ke daerah ini kita optimis kedepannya perekonomian masyarakat Tapin dapat terdongkrak naik. Kita menilai sektor sawit akan mempengaruhi perekonomian wilayah Tapin sebagaimana karet yang di lakoni petani di kawasan atas.
Lanjut Sufian, “Turunnya harga karet itu sangat berpengaruh terhadap Perekonomian wilayah. Buktinya, waktu itu dealer kendaraan di pasar Rantau turut pusing, lantaran petani tak bisa bayar kredit. Kembali naiknya harga karet, petani pun bergairah dan bersemangat lagi, “kata pria yang akrab di sapa Ufi ini terhadap wartawan.
Dari pengalaman kita waktu jadi camat, lanjut Ufi, “Kalau mau tahu banyaknya model kendaraan terbaru, itu lebih banyak di dataran atas tempat petani karet bermukim ketimbang di dalam kota Rantau sendiri. Kondisi demikian menandakan perekonomian mereka mencukupi dengan bertani karet, “katanya.
Kita ingin sawit kedepannya juga seperti karet. Dimana dapat mempengaruhi perekonomian wilayah. Contohnya, seperti baru-baru tadi kita mengunjungi kawasan daerah Riau di Pulau Andalas (Sumatera), dimana hampir seluruh lahan mereka dipenuhi perkebunan sawit yang di kelola pihak perusahaan maupun masyarakat setempat. “Karena telah begitu makmur dengan adanya sawit, sampai-sampai warganya bisa mensekolahkan anaknya dengan jenjang yang tinggi bahkan sampai ada yang berobat ke Singapore, “pungkasnya. (Rull)
Pengerjaan Proyek Gedung Serba Guna Mencapai 36 Persen
RANTAU, Proyek pembangunan Gedung Serba Guna di Desa Labung Kecamatan Tapin Tengah saat ini baru mencapai 36 persen pekerjaan. Dibangunnya Gedung Serba Guna oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin untuk masyarakat setempat yang ingin melaksanakan berbagai kegiatan kemasyarakatan seperti pertemuan, olahraga, musyawarah, kesenian, dan aktifitas sosial lainnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman melalui Kabid Cipta Karya, Ir. Edy Prayitno menyatakan, “Pembangunan Gedung Serba Guna yang menelan anggaran senilai Rp.900 juta tersebut dimulai sejak bulan September 2010 kemarin. Dan kedepannya setelah pengerjaan rampung, pengelolaannya akan diserahkan kepada Pemerintahan Desa dan Kecamatan setempat. Diharapkan dengan adanya Gedung Serba Guna di kawasan itu akan memiliki nilai plus bagi Desa Labung nantinya, “katanya.
Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi III DPRD Tapin, H.Sulaiman Noor. Menurutnya, “Dengan dibangunnya Gedung Serba Guna bagi masyarakat di Desa Labung Kecamatan Tapin Tengah ini tentunya akan memberikan kemudahan masyarakat untuk melaksanakan aktiiftas sosial seperti musyawarah desa, olahraga, rapat dengar pendapat, dan sebagainya. Pengerjaannya oleh Dinas Pekerjaan Umum itu sudah mencapai 36 persen, “katanya sebagaimana dikutip dari MataBanua usai meninjau proyek pembangunan tersebut. (rull)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman melalui Kabid Cipta Karya, Ir. Edy Prayitno menyatakan, “Pembangunan Gedung Serba Guna yang menelan anggaran senilai Rp.900 juta tersebut dimulai sejak bulan September 2010 kemarin. Dan kedepannya setelah pengerjaan rampung, pengelolaannya akan diserahkan kepada Pemerintahan Desa dan Kecamatan setempat. Diharapkan dengan adanya Gedung Serba Guna di kawasan itu akan memiliki nilai plus bagi Desa Labung nantinya, “katanya.
Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi III DPRD Tapin, H.Sulaiman Noor. Menurutnya, “Dengan dibangunnya Gedung Serba Guna bagi masyarakat di Desa Labung Kecamatan Tapin Tengah ini tentunya akan memberikan kemudahan masyarakat untuk melaksanakan aktiiftas sosial seperti musyawarah desa, olahraga, rapat dengar pendapat, dan sebagainya. Pengerjaannya oleh Dinas Pekerjaan Umum itu sudah mencapai 36 persen, “katanya sebagaimana dikutip dari MataBanua usai meninjau proyek pembangunan tersebut. (rull)
Senin, 15 November 2010
PT.KIU Bakal Tanam Plasma Perdana
RANTAU, Setelah PT.Kharisma Alam Persada (KAP) dan Hasnur melaksanakan tanam perdana plasma sawit beberapa waktu lalu, Menyusul PT.KIU (Kharisma Inti Usaha) juga melaksanakan tanam perdana plasma kelapa sawit bagi masyarakat Tapin. Tanam Perdana Plasma Sawit PT.KIU ini rencananya sehari setelah hari raya Idul Adha, atau tanggal 18 November 2010, bertempat di kawasan Pulau Pinang tepatnya Karangan Putih, Kecamatan Binuang. Dan Insya Allah akan di hadiri Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP.
Hal itu diungkapkan Ir.Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin sebagaimana dikutip dari MataBanua jum’at (12/11) kemarin di ruang kerjanya.
Adapun untuk luasan tanaman plasma yang bakal dilaksanakan penanaman perdana, kita belum dapat memastikan berapa luasan arealnya. Hal itu menurutnya masih dirapatkan dengan PT.KIU sebelum dilaksanakan penanaman perdana kebun plasma.
Lanjut Sufian, Jika sebelumnya perusahaan yang berinvestasi di sektor perkebunan sawit menanam kebun inti, kini mereka setelah terus kita desak untuk mencontoh dua perusahaan sebelumnya akhirnya dapat menyetujui untuk melaksanakan kebun plasma bagi masyarakat. Dengan adanya tanam perdana PT.KIU ini diharapkan ke depannya perekonomian masyarakat dapat terdongkrak dengan masuknya sektor sawit di daerah ini. Juga keterlibatan masyarakat untuk ikut berkebun kelapa sawit sudah nyata dan tak sekedar omong kosong belaka. “Jadi Sekarang perusahaan sudah memiliki kebun inti, dan masyarakat juga memiliki kebun plasma, “katanya.
Penanaman perdana plasma sawit ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan perekonomian Kabupaten Tapin. Artinya sudah ada harapan bagi masyarakat kedepannya memiliki perekonomian yang lebih baik lagi dengan berkebun sawit.
Di informasikannya, bahwa satu perusahaan baru akan masuk berinsvestasi ke Kabupaten Tapin. Dan perusahaan tersebut saat ini telah mensurvei lahan di beberapa kawasan seperti Bakarangan, dan Lokpaikat. Insya Allah semoga harapan kita semua terwujud. Demikian Sufian Noor.(rull)
Hal itu diungkapkan Ir.Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin sebagaimana dikutip dari MataBanua jum’at (12/11) kemarin di ruang kerjanya.
Adapun untuk luasan tanaman plasma yang bakal dilaksanakan penanaman perdana, kita belum dapat memastikan berapa luasan arealnya. Hal itu menurutnya masih dirapatkan dengan PT.KIU sebelum dilaksanakan penanaman perdana kebun plasma.
Lanjut Sufian, Jika sebelumnya perusahaan yang berinvestasi di sektor perkebunan sawit menanam kebun inti, kini mereka setelah terus kita desak untuk mencontoh dua perusahaan sebelumnya akhirnya dapat menyetujui untuk melaksanakan kebun plasma bagi masyarakat. Dengan adanya tanam perdana PT.KIU ini diharapkan ke depannya perekonomian masyarakat dapat terdongkrak dengan masuknya sektor sawit di daerah ini. Juga keterlibatan masyarakat untuk ikut berkebun kelapa sawit sudah nyata dan tak sekedar omong kosong belaka. “Jadi Sekarang perusahaan sudah memiliki kebun inti, dan masyarakat juga memiliki kebun plasma, “katanya.
Penanaman perdana plasma sawit ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan perekonomian Kabupaten Tapin. Artinya sudah ada harapan bagi masyarakat kedepannya memiliki perekonomian yang lebih baik lagi dengan berkebun sawit.
Di informasikannya, bahwa satu perusahaan baru akan masuk berinsvestasi ke Kabupaten Tapin. Dan perusahaan tersebut saat ini telah mensurvei lahan di beberapa kawasan seperti Bakarangan, dan Lokpaikat. Insya Allah semoga harapan kita semua terwujud. Demikian Sufian Noor.(rull)
Minggu, 14 November 2010
Bupati Minta Segeranya Lahan Warga Dibebaskan
RANTAU, Pada Proyek Jalan MTQ tembus Bypass Rantau, ada sebagian jalan masih belum di bebaskan kepemilikannya dari warga masyarakat. Posisi lahan tersebut tepatnya di Bypass dengan ditandai tertanamnya beberapa pohon jati milik warga masyarakat yang belum dibebaskan kepemilikannya. Proyek itu masih terkendala pada pembebasan lahan untuk jalan itu, selain seretnya dana yang disiapkan Pemerintah Daerah, sebagian warga menolak dengan patokan tarif pembebasan tanah yang ditetapkan Pemerintah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman mengatakan, “jalan MTQ-BYPASS Rantau Baru yang memiliki lebar jalan 60 meter, diujung lokasi tepatnya di Bypass samping GOR Datu Muning sebagian lahan masih belum dibebaskan kepemilikannya dari masyarakat. Sehingga jalan tak lurus saat ini. Namun setelah kunjungan Bupati Tapin beberapa waktu lalu, Bupati memberikan sinyal agar jalan tersebut secepatnya di luruskan. Artinya, lahan tersebut secepatnya dibebaskan. Karena di lokasi itu masih ada lahan milik warga, sehingga kondisi jalan belum lurus, dan berbelok memintas sedikit sementara waktu guna menunggu urusan pembebasan lahan beres.
Bupati meminta sesegeranya di bebaskan lahan kepemilikan dari masyarakat untuk di bangun jalan lurus di kawasan itu. Tahun 2010 ini sesegeranya dibebaskan, bahkan dananya sudah ada di APBD perubahan Kabupaten Tapin. Selanjutnya, Bupati meminta ditahun 2011 agar dibuatkan pintu gerbang di bypass yang lengkap dengan slogan sebuah kawasan Rantau Baru.
Kata Bupati kutip Kadis PU, “tolong di tahun 2010 untuk sesegeranya membebaskan lahan, selanjutnya ditahun 2011 tolong dibuatkan pintu gerbang sebagai slogan keberadaan kawasan Rantau Baru, “katanya.
Sementara Kepala Bidang Bina Marga di Dinas PU, Zainal Aqli menambahkan, “Jalan MTQ-Bypass yang memiliki lebar 60 meter ini masih dalam tahap pengerasan jalan. Dan di tahun 2012 jalan di kawasan Rantau Baru dekat danau diaspal hotmik. Mengingat lapisan tanah tersebut sudah keras, “katanya.
Jalan yang dikerjakan di kawasan Rantau Baru merupakan prioritas program kerja tahun 2010, 2011, 2012. Di tahun ini kita juga akan membuka jalan tembus dari jalan yang dekat danau menuju Salak , dimana didekat danau akan dibangun bundaran dan perempatan, katanya. (Rull)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman mengatakan, “jalan MTQ-BYPASS Rantau Baru yang memiliki lebar jalan 60 meter, diujung lokasi tepatnya di Bypass samping GOR Datu Muning sebagian lahan masih belum dibebaskan kepemilikannya dari masyarakat. Sehingga jalan tak lurus saat ini. Namun setelah kunjungan Bupati Tapin beberapa waktu lalu, Bupati memberikan sinyal agar jalan tersebut secepatnya di luruskan. Artinya, lahan tersebut secepatnya dibebaskan. Karena di lokasi itu masih ada lahan milik warga, sehingga kondisi jalan belum lurus, dan berbelok memintas sedikit sementara waktu guna menunggu urusan pembebasan lahan beres.
Bupati meminta sesegeranya di bebaskan lahan kepemilikan dari masyarakat untuk di bangun jalan lurus di kawasan itu. Tahun 2010 ini sesegeranya dibebaskan, bahkan dananya sudah ada di APBD perubahan Kabupaten Tapin. Selanjutnya, Bupati meminta ditahun 2011 agar dibuatkan pintu gerbang di bypass yang lengkap dengan slogan sebuah kawasan Rantau Baru.
Kata Bupati kutip Kadis PU, “tolong di tahun 2010 untuk sesegeranya membebaskan lahan, selanjutnya ditahun 2011 tolong dibuatkan pintu gerbang sebagai slogan keberadaan kawasan Rantau Baru, “katanya.
Sementara Kepala Bidang Bina Marga di Dinas PU, Zainal Aqli menambahkan, “Jalan MTQ-Bypass yang memiliki lebar 60 meter ini masih dalam tahap pengerasan jalan. Dan di tahun 2012 jalan di kawasan Rantau Baru dekat danau diaspal hotmik. Mengingat lapisan tanah tersebut sudah keras, “katanya.
Jalan yang dikerjakan di kawasan Rantau Baru merupakan prioritas program kerja tahun 2010, 2011, 2012. Di tahun ini kita juga akan membuka jalan tembus dari jalan yang dekat danau menuju Salak , dimana didekat danau akan dibangun bundaran dan perempatan, katanya. (Rull)
Harga Karet Tinggi Petani Gairah Lagi
RANTAU, Petani karet di Kabupaten Tapin kembali bergairah menyusul setelah anjloknya harga karet di pasaran beberapa waktu lalu. Kini harga karet berangsur-angsur naik, dan petani karet semangat lagi untuk menggarap lahan karet mereka.
Ir.Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin membenarkan kondisi anjloknya harga karet beberapa waktu lalu di Tapin.
Sebagaimana di kutip dari MataBanua Jum’at (12/11) kemarin Ia menyatakan, “Kondisi turunnya harga karet beberapa waktu lalu itu paling lama sekitar 3 bulan, dimana petani karet di Tapin terkena imbasnya saat itu. Harga karet petani saat itu dihargai Rp.5.000 perkilo, dan nilai itu dianggap petani hanya pas, untung tidak rugi pun tidak. Sehingga petani lebih banyak menganggurkan karetnya waktu itu. Juga dengan harga pas-pasan tersebut justru stok karet petani waktu itu terbeli dan tidak mandek, “katanya.
Lanjut Sufian, “Dampaknya kalau karet petani sampai mandek, jelas perekonomian wilayah itu akan terganggu. Contohnya, putaran ekonomi di kota Rantau itu sangat dipengaruhi oleh kelompok tani dari kawasan atas. Seiring harga karet anjlok salah satu indikatornya seperti dealer sepeda motor macet, alias petani tak bisa bayar kredit, “katanya.
Hasil survei yang dilakukan pihaknya menyatakan bahwa petani karet di kawasan atas Kabupaten Tapin rata-rata sudah sejahtera dengan hasil perkebunan karet ini. Artinya, komoditi karet sudah sangat berpengaruh terhadap perekonomian wilayah dan pendapatan petani cukup lumayan.
Saat ini harga karet di Tapin sudah normal kembali dengan kisaran harga Rp.12.000. perkilo, dibandingkan sebelumnya Rp.5.000 perkilo. Harga Rp.12.000 perkilo tersebut tentunya telah didukung dengan kualitas bokar bersih yang rata-rata sudah diterapkan oleh petani karet untuk meningkatkan kualitas.
Tingkatkan Kualitas Karet dengan Menggunakan Deorap
Sosialisasi bokar bersih yang dilaksanakan Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin nampaknya telah mengena di hati petani karet di Tapin. Kata Sufian, “Sampai-sampai kita kewalahan untuk memenuhi stok deorap bagi petani karet. Sebab untuk meningkatkan kualitas karet di Tapin, petani disarankan untuk menggunakan deorap dan meninggalkan penggunaan pembekuan karet yang digunakan sebelumnya, “katanya.
Rata-rata petani karet di Tapin seperti di kawasan Binuang kini di dalam mengelola mutu kualitas karet menggunakan deorap, atau asam semut sebagai bahan pembeku alternatif lain. Saking tingginya animo petani untuk beralih penggunaan pembekuan karet dengan Deorap, kita sempat kewalahan dan kehabisan stok deorap waktu itu.
Namun sekarang sudah tidak lagi, stok sudah tersedia. Karena Pemerintah Provinsi Kalsel telah meminta jatah deorap lebih besar lagi bagi Kalsel. Bahan pembeku deorap itu di kirim dari Balai Penelitian Sembawa, Palembang.
Kita waktu itu juga pernah melakukan kunjungan kerja ke Palembang, disana kita bertemu dengan pengusaha-pengusaha karet, dan rakyat serta wilayahnya benar-benar sejahtera dengan hasil komoditi karet. (Rull)
Ir.Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin membenarkan kondisi anjloknya harga karet beberapa waktu lalu di Tapin.
Sebagaimana di kutip dari MataBanua Jum’at (12/11) kemarin Ia menyatakan, “Kondisi turunnya harga karet beberapa waktu lalu itu paling lama sekitar 3 bulan, dimana petani karet di Tapin terkena imbasnya saat itu. Harga karet petani saat itu dihargai Rp.5.000 perkilo, dan nilai itu dianggap petani hanya pas, untung tidak rugi pun tidak. Sehingga petani lebih banyak menganggurkan karetnya waktu itu. Juga dengan harga pas-pasan tersebut justru stok karet petani waktu itu terbeli dan tidak mandek, “katanya.
Lanjut Sufian, “Dampaknya kalau karet petani sampai mandek, jelas perekonomian wilayah itu akan terganggu. Contohnya, putaran ekonomi di kota Rantau itu sangat dipengaruhi oleh kelompok tani dari kawasan atas. Seiring harga karet anjlok salah satu indikatornya seperti dealer sepeda motor macet, alias petani tak bisa bayar kredit, “katanya.
Hasil survei yang dilakukan pihaknya menyatakan bahwa petani karet di kawasan atas Kabupaten Tapin rata-rata sudah sejahtera dengan hasil perkebunan karet ini. Artinya, komoditi karet sudah sangat berpengaruh terhadap perekonomian wilayah dan pendapatan petani cukup lumayan.
Saat ini harga karet di Tapin sudah normal kembali dengan kisaran harga Rp.12.000. perkilo, dibandingkan sebelumnya Rp.5.000 perkilo. Harga Rp.12.000 perkilo tersebut tentunya telah didukung dengan kualitas bokar bersih yang rata-rata sudah diterapkan oleh petani karet untuk meningkatkan kualitas.
Tingkatkan Kualitas Karet dengan Menggunakan Deorap
Sosialisasi bokar bersih yang dilaksanakan Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin nampaknya telah mengena di hati petani karet di Tapin. Kata Sufian, “Sampai-sampai kita kewalahan untuk memenuhi stok deorap bagi petani karet. Sebab untuk meningkatkan kualitas karet di Tapin, petani disarankan untuk menggunakan deorap dan meninggalkan penggunaan pembekuan karet yang digunakan sebelumnya, “katanya.
Rata-rata petani karet di Tapin seperti di kawasan Binuang kini di dalam mengelola mutu kualitas karet menggunakan deorap, atau asam semut sebagai bahan pembeku alternatif lain. Saking tingginya animo petani untuk beralih penggunaan pembekuan karet dengan Deorap, kita sempat kewalahan dan kehabisan stok deorap waktu itu.
Namun sekarang sudah tidak lagi, stok sudah tersedia. Karena Pemerintah Provinsi Kalsel telah meminta jatah deorap lebih besar lagi bagi Kalsel. Bahan pembeku deorap itu di kirim dari Balai Penelitian Sembawa, Palembang.
Kita waktu itu juga pernah melakukan kunjungan kerja ke Palembang, disana kita bertemu dengan pengusaha-pengusaha karet, dan rakyat serta wilayahnya benar-benar sejahtera dengan hasil komoditi karet. (Rull)
Jumat, 12 November 2010
Ruas Jalan Margasari Ilir Ke Pariok Rusak lantaran Abrasi
RANTAU, Warga yang bermukim di kawasan Candi Laras Utara meluapkan aspirasinya terhadap anggota DPRD Tapin terkait rusaknya ruas jalan dan mengkikisnya daratan oleh air Sungai Negara, atau abrasi cukup serius. “Akibat abrasi ini, kondisi jalan Margasari Ilir ke Pariok hampir terputus dan kondisinya memprihatinkan, “kata Abdul Rasyid, Anggota DPRD Tapin kemarin sebagaimana dikutip dari MataBanua.
Warga setempat meminta kepada Pemerintah Daerah Tapin khususnya Dinas Pekerjaan Umum untuk mengunjungi kawasan tersebut, dan memperbaikinya. Mengingat jalan itu merupakan akses jalan yang sangat penting bagi masyarakat setempat.
Katanya, rusaknya ruas jalan tersebut disebabkan karena air dari sungai negara mengkikis sedikit demi sedikit daratan. Disungai Negara tersebut juga dijadikan arus transportasi air, dan banyaknya kapal lewat hingga membuat gelombang ketepian sungai hingga akhirnya mengkikis sedikit demi sedikit daratan, dan ruas jalan Margasari Ilir ke Pariok hampir terputus dengan kondisi memprihatinkan. (rull)
Warga setempat meminta kepada Pemerintah Daerah Tapin khususnya Dinas Pekerjaan Umum untuk mengunjungi kawasan tersebut, dan memperbaikinya. Mengingat jalan itu merupakan akses jalan yang sangat penting bagi masyarakat setempat.
Katanya, rusaknya ruas jalan tersebut disebabkan karena air dari sungai negara mengkikis sedikit demi sedikit daratan. Disungai Negara tersebut juga dijadikan arus transportasi air, dan banyaknya kapal lewat hingga membuat gelombang ketepian sungai hingga akhirnya mengkikis sedikit demi sedikit daratan, dan ruas jalan Margasari Ilir ke Pariok hampir terputus dengan kondisi memprihatinkan. (rull)
Senin, 08 November 2010
20 Seniman Asal Tapin Bakal Di Berangkatkan Ke Tanjung
RANTAU, Dalam rangka memeriahkan aruh sastra se-Kalsel yang dipusatkan di Tabalong pada tanggal 26-28 November 2010 nanti. Kabupaten Tapin bakal mengirim 20 orang seniman asal Tapin yang akan berlomba unjuk performa teaterikal taufik Ismail, Budaya Mandihin Tapin, Pembacaan Syair di akhir November ini.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata, Drs.Arifin Noor MAP melalui Kabid Seni dan Budaya, Ibnu Mas’ud, kepada Wartawan kemarin.
Menurutnya, kita akan mengirim seniman Tapin sebanyak 20 orang ke Tanjung selama tiga hari, dimulai pada tanggal 26 hingga 28 November 2010 ini. Mereka akan mengikuti aruh sastra se-Kalsel yang tahun ini dipusatkan di Tanjung Kabupaten Tabalong Kalsel.
Kata Ibnu, “20 orang seniman asal Tapin itu terbagi, diantaranya 6 orang seniman yang mengisi teater toufik Ismail, 2 orang yang akan mengisi budaya Mandihin, 2 orang yang akan mengisi pembacaan syair. Dan 10 orang yang mengikuti aruh sastra, jadi seluruhnya itu ada 20 orang yang akan berangkat ke Tanjung nanti, “pungkasnya. (rull)
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata, Drs.Arifin Noor MAP melalui Kabid Seni dan Budaya, Ibnu Mas’ud, kepada Wartawan kemarin.
Menurutnya, kita akan mengirim seniman Tapin sebanyak 20 orang ke Tanjung selama tiga hari, dimulai pada tanggal 26 hingga 28 November 2010 ini. Mereka akan mengikuti aruh sastra se-Kalsel yang tahun ini dipusatkan di Tanjung Kabupaten Tabalong Kalsel.
Kata Ibnu, “20 orang seniman asal Tapin itu terbagi, diantaranya 6 orang seniman yang mengisi teater toufik Ismail, 2 orang yang akan mengisi budaya Mandihin, 2 orang yang akan mengisi pembacaan syair. Dan 10 orang yang mengikuti aruh sastra, jadi seluruhnya itu ada 20 orang yang akan berangkat ke Tanjung nanti, “pungkasnya. (rull)
Stock Hewan Korban Mencukupi
RANTAU, Pemerintah Kabupaten Tapin memastikan stok hewan kurban jenis sapi dan kambing untuk hari raya Idhul Adha mencukupi. Kebutuhan daging potong bagi masyarakat Tapin menjelang hari raya haji ini tentunya meningkat, untuk itu jangan kuatir karena Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin telah menyiapkan sebanyak 300 ekor sapi yang siap dijadikan hewan kurban bagi masyarakat yang membutuhkan daging potong ini.
Demikian diungkapkan Ir Bastian MAP, Plt.Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin, kepada sejumlah wartawan media cetak kemarin.
Disamping dinilai mampu mencukupi kebutuhan hewan kurban bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat, pihaknya juga menyanggupi kebutuhan hewan kurban bagi perusahaan di Tapin. Selain itu kita juga selalu fokus terhadap kualitas hewan kurban yang ada sebanyak 300 ekor itu. Menurutnya, guna memastikan hewan kurban bebas penyakit, kita juga dibantu oleh dokter hewan yang didampingi 7 orang petugas teknis yang selalu memantau kondisi kesehatan hewan kurban di Tapin.
“Untuk sapi yang siap dijadikan hewan kurban, usianya harus mencapai 1 hingga 2 tahun dan tidak cacat. Untuk hewan kurban di Tapin ada 2 jenis sapi, yakni sapi bali dan sapi putih atau jenis peranakan unggul. Jadi untuk kebutuhan hewan kurban kita tidak perlu mendatangkan sapi dari luar daerah, karena pasokan sapi kita masih cukup, ”kata Bastian.
Selain mampu mencukupi kebutuhan hewan kurban untuk Pemkab Tapin, sambung Bastian, sapi yang tersedia di Tapin juga bisa untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban bagi pihak perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Tapin, seperti perusahaan batubara dan kelapa sawit.
Sementara disisi lain, Pemerintah Daerah Tapin melalui Bagian Kesra juga mempersiapkan hal serupa dalam rangka menyambut hari raya Idul Adha.Bagian Kesra menyediakan hewan kurban sebanyak 42 ekor sapi. Sapi tersebut rencananya akan didistribusikan kepada organisasi kemasyarakatan dan masjid yang mengajukan permohonan kepada kita, Kata Kabag Kesra Pemkab Tapin Syarkawi Amberi kemarin.
“Kami diminta membagi hewan kurban dari dewan masjid pada hari raya kurban di tahun ini. Tapi, syaratnya harus membuat proposal pengajuan terlebih dahulu kepada pihak kami. Seperti pihak BKPRMI, Majelis Dakwah Indonesia, KNPI Tapin, dan Alwasliah atau organisasi kemasyarakatan yang tersebar di Tapin, ” kata Syarkawi.
Untuk rinciannya, kata Syarkawi, sebanyak 42 ekor sapi kurban tersebut rencananya akan diserahkan untuk Sekretariat di Pemkab Tapin sebanyak 2 ekor, TP PKK Tapin 2 ekor, dan masing-masing kecamatan masing-masing ada 2 ekor, jadi totalnya untuk kecamatan ada 24 ekor. Sedangkan sisa sapi sebanyak 14 ekor, rencananya akan dibagikan kepada masjid dan organisasi kemasyarakatan yang mengajukan bantuan proposal kepada Bagian Kesra Tapin.(Rull)
Demikian diungkapkan Ir Bastian MAP, Plt.Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin, kepada sejumlah wartawan media cetak kemarin.
Disamping dinilai mampu mencukupi kebutuhan hewan kurban bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat, pihaknya juga menyanggupi kebutuhan hewan kurban bagi perusahaan di Tapin. Selain itu kita juga selalu fokus terhadap kualitas hewan kurban yang ada sebanyak 300 ekor itu. Menurutnya, guna memastikan hewan kurban bebas penyakit, kita juga dibantu oleh dokter hewan yang didampingi 7 orang petugas teknis yang selalu memantau kondisi kesehatan hewan kurban di Tapin.
“Untuk sapi yang siap dijadikan hewan kurban, usianya harus mencapai 1 hingga 2 tahun dan tidak cacat. Untuk hewan kurban di Tapin ada 2 jenis sapi, yakni sapi bali dan sapi putih atau jenis peranakan unggul. Jadi untuk kebutuhan hewan kurban kita tidak perlu mendatangkan sapi dari luar daerah, karena pasokan sapi kita masih cukup, ”kata Bastian.
Selain mampu mencukupi kebutuhan hewan kurban untuk Pemkab Tapin, sambung Bastian, sapi yang tersedia di Tapin juga bisa untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban bagi pihak perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Tapin, seperti perusahaan batubara dan kelapa sawit.
Sementara disisi lain, Pemerintah Daerah Tapin melalui Bagian Kesra juga mempersiapkan hal serupa dalam rangka menyambut hari raya Idul Adha.Bagian Kesra menyediakan hewan kurban sebanyak 42 ekor sapi. Sapi tersebut rencananya akan didistribusikan kepada organisasi kemasyarakatan dan masjid yang mengajukan permohonan kepada kita, Kata Kabag Kesra Pemkab Tapin Syarkawi Amberi kemarin.
“Kami diminta membagi hewan kurban dari dewan masjid pada hari raya kurban di tahun ini. Tapi, syaratnya harus membuat proposal pengajuan terlebih dahulu kepada pihak kami. Seperti pihak BKPRMI, Majelis Dakwah Indonesia, KNPI Tapin, dan Alwasliah atau organisasi kemasyarakatan yang tersebar di Tapin, ” kata Syarkawi.
Untuk rinciannya, kata Syarkawi, sebanyak 42 ekor sapi kurban tersebut rencananya akan diserahkan untuk Sekretariat di Pemkab Tapin sebanyak 2 ekor, TP PKK Tapin 2 ekor, dan masing-masing kecamatan masing-masing ada 2 ekor, jadi totalnya untuk kecamatan ada 24 ekor. Sedangkan sisa sapi sebanyak 14 ekor, rencananya akan dibagikan kepada masjid dan organisasi kemasyarakatan yang mengajukan bantuan proposal kepada Bagian Kesra Tapin.(Rull)
CJH Asal Tapin Berangkat Ke Tanah Suci
RANTAU, Mengawali keberangkatan Calon Jamaah Haji ke tanah suci, CJH asal Tapin bersama pihak keluarga beserta jiran yang mengantar berkumpul sejak subuh hari guna melaksanakan sholat subuh berjamaah, sholat hajat dan membaca yasinan di Masjid Raya Nurul Falah Rantau pada Minggu (7/11) pagi kemarin. Selanjutnya mereka beranjak dan meninggalkan Kabupaten Tapin menuju asrama haji dengan diantar sanak keluarga dan jiran masing-masing.
Kepala Kemendag Tapin, Drs.HM.Yamani berpesan kepada seluruh CJH Tapin selama mengikuti perjalanan ke tanah suci berharap CJH agar mengikuti segala protap yang di berlakukan oleh panitia haji Provinsi Kalsel, di embarkasi Banjarmasin. Juga agar selalu menjaga nama baik daerah, menjaga kesehatan dan kebersamaan serta persatuan dan saling kerjasama untuk kemudahan ibadah haji, “harapnya.
Dikatakan Yamani, sesuai jadwal keberangkatan ibadah haji untuk CJH asal Tapin itu akan diberangkatan pada (red.hari ini Senin 8/11) pukul 9:00 Wita pada kloter 15.
Sementara 12 hari sebelumnya, Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP secara resmi melepas keberangkatan sebanyak 277 calon jamaah haji Tapin tahun 2010. Pelepasan CJH yang sekaligus juga penutupan manasik haji bertempat di masjid Raya Nurul Falah Rantau.
Dalam kesempatan itu Bupati Tapin berpesan kepada CJH asal Tapin agar tidak melupakan banua, dan mohon doa agar daerah Kabupaten Tapin ini selalu aman, tenteram, damai dan selalu dalam bimbingan Allah.SWT selalu. Bupati juga meminta maaf kepada seluruh CJH, karena pada tanggal 7 November kemarin yang diketahui sebagai jadwal keberangkatan CJH ke asrama Banjarbaru, tak dapat menghadiri dan melepasnya. Karena Bupati Tapin memiliki agenda kerja ke luar daerah bertepatan dengan jadwal pelepasan CJH Tapin tahun 2010 ini. “Kalau tahun sebelumnya, Bupati Tapin ada melepas CJH Tapin ke asrama Banjarbaru. Namun tahun ini maaf, saya tak bisa karena ada urusan ke luar daerah, “katanya.
Diharapkan Bupati, selama berada di tanah suci segala permasalahan dan kesulitan yang di hadapi CJH Tapin saat berada di tanah suci atau saat melaksanakan ibadah haji pada umumnya dapat diselesaikan secara bersama-sama. Tingkatkan rasa persatuan, solideritas sesama jamaah haji saat berada di tanah suci. Juga gunakanlah kesempatan emas untuk menjadi haji yang mabrur selama berada di tanah suci. Demikian Bupati. (Rull)
Kepala Kemendag Tapin, Drs.HM.Yamani berpesan kepada seluruh CJH Tapin selama mengikuti perjalanan ke tanah suci berharap CJH agar mengikuti segala protap yang di berlakukan oleh panitia haji Provinsi Kalsel, di embarkasi Banjarmasin. Juga agar selalu menjaga nama baik daerah, menjaga kesehatan dan kebersamaan serta persatuan dan saling kerjasama untuk kemudahan ibadah haji, “harapnya.
Dikatakan Yamani, sesuai jadwal keberangkatan ibadah haji untuk CJH asal Tapin itu akan diberangkatan pada (red.hari ini Senin 8/11) pukul 9:00 Wita pada kloter 15.
Sementara 12 hari sebelumnya, Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP secara resmi melepas keberangkatan sebanyak 277 calon jamaah haji Tapin tahun 2010. Pelepasan CJH yang sekaligus juga penutupan manasik haji bertempat di masjid Raya Nurul Falah Rantau.
Dalam kesempatan itu Bupati Tapin berpesan kepada CJH asal Tapin agar tidak melupakan banua, dan mohon doa agar daerah Kabupaten Tapin ini selalu aman, tenteram, damai dan selalu dalam bimbingan Allah.SWT selalu. Bupati juga meminta maaf kepada seluruh CJH, karena pada tanggal 7 November kemarin yang diketahui sebagai jadwal keberangkatan CJH ke asrama Banjarbaru, tak dapat menghadiri dan melepasnya. Karena Bupati Tapin memiliki agenda kerja ke luar daerah bertepatan dengan jadwal pelepasan CJH Tapin tahun 2010 ini. “Kalau tahun sebelumnya, Bupati Tapin ada melepas CJH Tapin ke asrama Banjarbaru. Namun tahun ini maaf, saya tak bisa karena ada urusan ke luar daerah, “katanya.
Diharapkan Bupati, selama berada di tanah suci segala permasalahan dan kesulitan yang di hadapi CJH Tapin saat berada di tanah suci atau saat melaksanakan ibadah haji pada umumnya dapat diselesaikan secara bersama-sama. Tingkatkan rasa persatuan, solideritas sesama jamaah haji saat berada di tanah suci. Juga gunakanlah kesempatan emas untuk menjadi haji yang mabrur selama berada di tanah suci. Demikian Bupati. (Rull)
Sabtu, 06 November 2010
Warga Rantau Sambut Gembira Lampu PJU Baru
RANTAU, Beberapa hari terakhir pada malam hari di dalam kota Rantau terdapat suasana yang berbeda di bandingkan sebelumnya. Pasalnya, lampu Penerang Jalan Umum (PJU) yang baru saja dipasang di sepanjang Jalan Brigjen H.Hasan Baseri kota Rantau di mulai pada malam hari kemarin menyala terang. Bahkan beberapa warga menyambut senang terutama pedagang, sebut saja Ibi Pedagang Ayam Goreng Kentucky mengatakan, “Pada Rabu malam PJU di sepanjang jalan ini menyala, di mulai dari muka rumah sakit hingga Alun-Alun kota Rantau, sementara di sisi kanan dari mulai alun-alun kota Rantau hingga muka kediaman Bupati masih belum menyala. Katanya travonya belum di pasang, dan keesokan harinya pada malam kamis kemarin, baru seluruhnya menyala sehingga suasana jadi terang benderang, “katanya.
Begitu juga Uma Bunga, pemilik usaha isi ulang ponsel mengatakan, “Wah terang benderang, dan suasana kota Rantau seperti hidup kembali, “katanya sebagaimana dikutip dari MataBanua, malam kemarin.
Sementara Kepala Dinas Tata Kota dan kebersihan Kabupaten Tapin, RajuddinNoor, S,Sos, S,Ap mengatakan, “Sejak malam kemarin kita jauh dari Binuang berjalan di malam hari untuk memantau, dan diakui memang di malam pertama dinyalakan itu baru sebagian di mulai dari Alun-alun kota Rantau sampai muka Rumah Sakit Datu Sanggul Rantau yang baru menyala, sementara dari alun-alun kota Rantau hingga muka kediaman Bupati itu belum menyala karena saat itu belum di pasang travo, kemarin baru di pasang dan insya allah malam ini menyala, “katanya.
Anda lihat sendiri kan, tanya Rajudin kepada wartawan saat diwawancarai kemarin. Suasananya yang tadinya gelap menjadi terang. “Diharapkan saat hari jadi Kabupaten Tapin nanti, seluruh lampu PJU yang kita pasang sudah menyala seluruhnya, “pungkasnya. (Rull)
Begitu juga Uma Bunga, pemilik usaha isi ulang ponsel mengatakan, “Wah terang benderang, dan suasana kota Rantau seperti hidup kembali, “katanya sebagaimana dikutip dari MataBanua, malam kemarin.
Sementara Kepala Dinas Tata Kota dan kebersihan Kabupaten Tapin, RajuddinNoor, S,Sos, S,Ap mengatakan, “Sejak malam kemarin kita jauh dari Binuang berjalan di malam hari untuk memantau, dan diakui memang di malam pertama dinyalakan itu baru sebagian di mulai dari Alun-alun kota Rantau sampai muka Rumah Sakit Datu Sanggul Rantau yang baru menyala, sementara dari alun-alun kota Rantau hingga muka kediaman Bupati itu belum menyala karena saat itu belum di pasang travo, kemarin baru di pasang dan insya allah malam ini menyala, “katanya.
Anda lihat sendiri kan, tanya Rajudin kepada wartawan saat diwawancarai kemarin. Suasananya yang tadinya gelap menjadi terang. “Diharapkan saat hari jadi Kabupaten Tapin nanti, seluruh lampu PJU yang kita pasang sudah menyala seluruhnya, “pungkasnya. (Rull)
Langganan:
Postingan (Atom)