RANTAU, Beberapa hari terakhir petugas Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Tapin tengah bekerja melaksanakan revitalisasi lampu penerang jalan umum (PJU) di sejumlah titik kawasan kota Rantau dan Binuang.
Diantaranya di sepanjang jalan Brigjen Haji Hasan Baseri Rantau. Lampu Penerang Jalan Umum sepanjang jalan tersebut di revitalisasi total dari sebelumnya yang berumur tua di ganti seluruhnya menjadi baru.
Kepala Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Tapin, Rajuddin Noor, S,Sos, S,Ap membenarkan kepada wartawan bahwa pihaknya sedang melaksanakan revitalisasi total lampu penerangan jalan di sejumlah titik kawasan kota Rantau Baru dan Binuang. Diantaranya sebagaimana dikatakan Raju, PJU di Median Jalan H.Isbat ada 31 titik tiang PJU yang dikalikan dua kepala PJU kanan kirinya menjadi total 62 PJU dengan pagu anggaran senilai Rp.40 juta dari APBD Murni 2010 Pemkab Tapin. Kemudian di median jalan Haji Hasan Baseri ada 16 titik tiang di kali dua kanan kiri sebanyak 32 titik lampu PJU dengan revitalisasi pagu anggaran Rp.285 juta, katanya.
Untuk lampu PJU yang lama dan berkarat yang terletak di median jalan Brigjen H.Baseri kita simpan dalam gudang, dan jika sewaktu-waktu ada warga masyarakat Tapin yang memerlukan kita hibahkan dan pasangkan ke sana jika anggarannya tersedia, katanya.
Kemudian lampu ala Seambi Madinah yang akan dipasang pada titik kawasan Bundaran Dulang Rantau dan sekitar Masjid Raya Nurul Falah Rantau itu ada 30 biji buah lampu ala Madinah yang bakal menerangkan kawasan itu nantinya dengan pagu anggaran senilai Rp.548 juta dari APBD murni Pemkab Tapin 2010. Untuk lampu ala madinah yang akan dipasang di titik kawasan Bundaran Dulang dan Masjid Raya Nurul Falah Rantau itu di dukung dengan pengadaan travo satu buah dengan menelan anggaran sebesar 150 juta dengan kapasitas 200 kva, katanya.
Diharapkan dengan adanya tambahan travo ini dapat menerangkan lampu ala Madinah di kawasan Bundaran Dulang dan Masjid Raya Nurul Falah Rantau.
Kemudian di kawasan Binuang Kota dan Pasar Keraton yang dana anggarannya berasal dari APBD perubahan pemkab Tapin sebesar Rp.98 juta.
Untuk lampu jalan di Binuang Kota, dikatakan Raju, rencananya akan di pasang lampu hemat energi di sepanjang jalan Akhmad Yani sebanyak 36 titik, yang menelan anggaran dana sebesar Rp.92.640 juta, dan di Pasar Keraton juga bakal dipasang lampu untuk para pedagang kaki lima (PKL) dikawasan masuk pasar guna mendukung peran PKL. Disamping itu juga bakal dibangun Depo landasan kontainer truk sampah nantinya.
Diharapkan setelah dipasangnya lampu penerang jalan umum di sejumlah titik kawasan kota Rantau, PLN dapat mendukung program ini. Artinya, lampu yang dipasang ini dapat menyala sesuai dengan jadwal yang diperlukan oleh masyarakat Tapin. Misalnya, jam malam setelah magrib itu idealnya lampu PJU sudah menyala, karena jika pada waktu itu kondisi PJU tidak menyala, Hal itu kerap menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan rawan kecelakaan. Dikatakan Raju, “Terkadang timer pengaturan PJU kita terubah-ubah, yang semestinya sesudah magrib lampu PJU menyala dan itu itu masih belum. Untuk itu diminta agar PLN dpaat mendukung program ini, “katanya.
Dengan dilaksanakan revitalisasi PJU ini di harapkan kota Rantau dapat terang benderang, dan berharap di tahun 2011 mendatang kami diberi dana lagi untuk keperluan lainnya seperti aspirasi masyarakat dan PJU. Demikian Rajuddin Noor. (Rull)
Jumat, 05 November 2010
Dinas Perhutanan dan Perkebunan Tapin Siapkan Program OBIT
RANTAU, Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin tengah mempersiapkan program tanam satu miliar pohon untuk dunia yang bakal dicanangkan pada bulan Desember 2010 nanti. Program tanam tersebut bertemakan 'One Billion Indonesia Tree (OBIT)' dari Pemerintah Pusat yang serentak dilaksanakan diseluruh Indonesia, termasuk kita di Tapin. Adapun tujuan OBIT adalah dalam rangka menggugah semangat dan kesadaran warga masyarakat untuk menanam baik itu genarasi baru maupun generasi sebelumnya, yang fungsinya adanya pohon didaerah ini dapat serapan air yang tinggi juga mensejukan kabupaten Tapin nantinya.
Hal tersebut diungkapkan Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin kepada MataBanua diruang kerjanya kemarin.
Adapun puncak acaranya nanti di Tapin kita masih dalam pembahasan di tingkat satu bersama Gurbenur Kalsel. Karena itu sifatnya Nasional dan serentak se-Indonesia jadi diperlukan persiapan yang matang. Bahkan Kabupaten Tapin membuka dan siap menyediakan lokasi tanam yang luas bagi Provinsi kalsel yang menginginkan kegiatan tanam 1 miliar pohon yang dilaksanakan 28 Desember untuk tingkat Provinsi Kalsel nanti dilaksanakan di Tapin, harapnya semoga Gurbenur Kalsel menyetujui.
Guna mensukseskan program OBIT, persiapan demi persiapan tengah kita lakukan guna mensinergikan kinerja antara lain dengan pembentukan panitia OBIT. Nantinya panitia yang kita bentuk akan mengkordinir kegiatan, membuat laporan dan memonitoring kegiatan. Misalnya, kita membuat permintaan bibit pohon kepada Dinas Perhutanan dan Perkebunan, Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BP-DAS) atau juga kepada Dinas Pertanian Kalsel tingkat 1 Kalsel. Jika bibit pohon tersedia dan di kirim oleh mereka ke Kabupaten Tapin, selanjutnya bibit pohon tersebut kita simpan dalam posko yang kita bentuk sebagai penyalur bibit pohon di kantor kita nanti. “Posko yang dibentuk tersebut nantinya berfungsi sebagai penyalur bibit pohon kepada warga masyarakat Tapin maupun lembaga instansi, organisasi masyarakat, perusahaan dan sebagainya. Jadi siapapun yang ingin bibit pohon kita beri, dengan jatah perorang minimal 10 bibit pohon, sementara untuk lembaga itu minimal 100 pohon per lembaga, “katanya.
Agar kegiatan OBIT lebih mengena dan mantap lagi, lanjut Sufian, kita akan berkontribusikan program OBIT ini dengan pelaku stake holder di daerah ini. Misalnya, Instansi Pemerintah, Seluruh SKPD Pemkab Tapin, BUMN, BUMD, PKK, Organisasi Kepemudaan seperti KNPI, Organisasi Sosial Masyarakat, serta perusahaan, dan lain sebagainya. Program tanam ini telah dilaksanakan dari mulai 1 Januari 2010 kemarin hingga 1 Maret 2011. Dengan jangka waktu satu tahun tersebut itu minimal sudah tertanam pohon untuk dunia sebanyak 1 miliar pohon di seluruh Indonesia. Jenis tanaman pohon yang ditanam itu bukan hanya jenis tanaman hutan saja, melainkan untuk seluruh jenis tanaman pohon seperti karet atau yang lainnya. Sementara kita di Tapin sudah menanam bibit pohon sesuai target tanam Indonesia untuk dunia sebanyak 20 ribu pohon, seperti bantuan bibit karet yang kita tanam di atas lahan 400 hektar, dan itu terhitung untuk karet saja. Belum lagi yang dilaksanakan oleh TNI Manunggal beberapa waktu lalu sebanyak 5.000 pohon penghijauan, dan bantuan bibit pohon yang bakal disebar kepada masyarakat, katanya.
Sementara menyinggung perihal banjir yang melanda kawasan bawah di kabupaten Tapin apakah ada kaitannya dengan gundulnya hutan di kawasan atas seperti di kecamatan Piani Kabupaten Tapin. Kadis Perhutanan dan Perkebunan, Ir.Sufian Noor menyatakan, “logikanya memang demikian yakni lantaran gundulnya hutan sehingga daerah serapan air berkurang. Akibatnya air tak tertahan dan langsung menggenangi kawasan bawah, “katanya.
Adapun pnyebabnya itu sangat banyak, dan diakui diantaranya sesuai bidang kami yakni adanya perambaan dan penebangan hutan. Selebihnya kami tak berani memberikan pernyataan kalau diluar kewenangan kami. Di Kabupaten Tapin terdapat lahan kritis seluas 17.557 hektar, dan itu informasi data tahun 2008 lalu kita melaksanakan pendataan lahan. Sebagaimana diketahui bahwa lahan kritis merupakan kawasan serapan airnya yang rendah dan tidaklah terlalu tinggi. Sekiranya lahan tersebut tertanam pohon yang besar tentunya daerah itu menjadi kawasan serapan air yang tinggi, untuk itulah dengan adanya program kami di OBIT, semoga saja inti tujuan dari program ini dapat terwujud dan mengena di hati masyarakat Tapin. Sebab dengan adanya pohon di daerah ini tentunya akan berfungsi menjadi serapan air yang tinggi, sekaligus juga dapat menyejukan Kabupaten Tapin nantinya. Demikian Sufian Noor. (Rull)
Hal tersebut diungkapkan Sufian Noor, Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin kepada MataBanua diruang kerjanya kemarin.
Adapun puncak acaranya nanti di Tapin kita masih dalam pembahasan di tingkat satu bersama Gurbenur Kalsel. Karena itu sifatnya Nasional dan serentak se-Indonesia jadi diperlukan persiapan yang matang. Bahkan Kabupaten Tapin membuka dan siap menyediakan lokasi tanam yang luas bagi Provinsi kalsel yang menginginkan kegiatan tanam 1 miliar pohon yang dilaksanakan 28 Desember untuk tingkat Provinsi Kalsel nanti dilaksanakan di Tapin, harapnya semoga Gurbenur Kalsel menyetujui.
Guna mensukseskan program OBIT, persiapan demi persiapan tengah kita lakukan guna mensinergikan kinerja antara lain dengan pembentukan panitia OBIT. Nantinya panitia yang kita bentuk akan mengkordinir kegiatan, membuat laporan dan memonitoring kegiatan. Misalnya, kita membuat permintaan bibit pohon kepada Dinas Perhutanan dan Perkebunan, Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BP-DAS) atau juga kepada Dinas Pertanian Kalsel tingkat 1 Kalsel. Jika bibit pohon tersedia dan di kirim oleh mereka ke Kabupaten Tapin, selanjutnya bibit pohon tersebut kita simpan dalam posko yang kita bentuk sebagai penyalur bibit pohon di kantor kita nanti. “Posko yang dibentuk tersebut nantinya berfungsi sebagai penyalur bibit pohon kepada warga masyarakat Tapin maupun lembaga instansi, organisasi masyarakat, perusahaan dan sebagainya. Jadi siapapun yang ingin bibit pohon kita beri, dengan jatah perorang minimal 10 bibit pohon, sementara untuk lembaga itu minimal 100 pohon per lembaga, “katanya.
Agar kegiatan OBIT lebih mengena dan mantap lagi, lanjut Sufian, kita akan berkontribusikan program OBIT ini dengan pelaku stake holder di daerah ini. Misalnya, Instansi Pemerintah, Seluruh SKPD Pemkab Tapin, BUMN, BUMD, PKK, Organisasi Kepemudaan seperti KNPI, Organisasi Sosial Masyarakat, serta perusahaan, dan lain sebagainya. Program tanam ini telah dilaksanakan dari mulai 1 Januari 2010 kemarin hingga 1 Maret 2011. Dengan jangka waktu satu tahun tersebut itu minimal sudah tertanam pohon untuk dunia sebanyak 1 miliar pohon di seluruh Indonesia. Jenis tanaman pohon yang ditanam itu bukan hanya jenis tanaman hutan saja, melainkan untuk seluruh jenis tanaman pohon seperti karet atau yang lainnya. Sementara kita di Tapin sudah menanam bibit pohon sesuai target tanam Indonesia untuk dunia sebanyak 20 ribu pohon, seperti bantuan bibit karet yang kita tanam di atas lahan 400 hektar, dan itu terhitung untuk karet saja. Belum lagi yang dilaksanakan oleh TNI Manunggal beberapa waktu lalu sebanyak 5.000 pohon penghijauan, dan bantuan bibit pohon yang bakal disebar kepada masyarakat, katanya.
Sementara menyinggung perihal banjir yang melanda kawasan bawah di kabupaten Tapin apakah ada kaitannya dengan gundulnya hutan di kawasan atas seperti di kecamatan Piani Kabupaten Tapin. Kadis Perhutanan dan Perkebunan, Ir.Sufian Noor menyatakan, “logikanya memang demikian yakni lantaran gundulnya hutan sehingga daerah serapan air berkurang. Akibatnya air tak tertahan dan langsung menggenangi kawasan bawah, “katanya.
Adapun pnyebabnya itu sangat banyak, dan diakui diantaranya sesuai bidang kami yakni adanya perambaan dan penebangan hutan. Selebihnya kami tak berani memberikan pernyataan kalau diluar kewenangan kami. Di Kabupaten Tapin terdapat lahan kritis seluas 17.557 hektar, dan itu informasi data tahun 2008 lalu kita melaksanakan pendataan lahan. Sebagaimana diketahui bahwa lahan kritis merupakan kawasan serapan airnya yang rendah dan tidaklah terlalu tinggi. Sekiranya lahan tersebut tertanam pohon yang besar tentunya daerah itu menjadi kawasan serapan air yang tinggi, untuk itulah dengan adanya program kami di OBIT, semoga saja inti tujuan dari program ini dapat terwujud dan mengena di hati masyarakat Tapin. Sebab dengan adanya pohon di daerah ini tentunya akan berfungsi menjadi serapan air yang tinggi, sekaligus juga dapat menyejukan Kabupaten Tapin nantinya. Demikian Sufian Noor. (Rull)
Rabu, 03 November 2010
Organisasi Sosial Masyarakat Tapin Galang Dana Mentawai Dan Merapi
RANTAU, Sebagai simbol keperdulian bagi para korban bencana yang melanda Indonesia seperti gempa bumi berkekuatan 7,2 SR, disusul hantaman tsunami di Mentawai Sumbar, dan juga letusan gunung merapi Yogyakarta. Karang Taruna Kabupaten Tapin bekerjasama dengan Organisasi Sosial yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat (FKPSM), dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) menggalang dana bencana bagi korban gempa dan tsunami di lapangan Dwidharma Rantau, Minggu (31/10) pagi kemarin.
Pantauan MataBanua, pekerja sosial tersebut melaksanakan aksi simpatik dengan mencari donatur dari masyarakat untuk turut membantu para korban bencana. Berbekal sebuah tas kresek mereka keliling lapangan Dwidharma Rantau ditengah momentum jalan santai yang diikuti sekitar 3000 orang lebih.
“Penggalangan dana pada minggu kemarin merupakan hari pertama dimulainya aksi simpatik bagi saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana di Mentawai dan Merapi. Secara bersama-sama kita memungut donasi kepada masyarakat Tapin secara sukarela dimulai pada minggu kemarin hingga minggu depan dibeberapa titik lokasi seperti pasar Rantau, dan muka halaman kantor Bupati Tapin. Diharapkan warga Tapin dapat berpartisipasi dalam rangka membantu warga kita yang terkena musibah di Mentawai dan Merapi, dan rencananya hasil perolehan penggalangan dana tersebut kita salurkan melalui rekening perduli bencana alam Mentawai dan Merapi, “kata Ketua Karang Taruna Kabupaten Tapin, Murtoyo didampingi Ketua Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat, Rusli. (Rull)
Pantauan MataBanua, pekerja sosial tersebut melaksanakan aksi simpatik dengan mencari donatur dari masyarakat untuk turut membantu para korban bencana. Berbekal sebuah tas kresek mereka keliling lapangan Dwidharma Rantau ditengah momentum jalan santai yang diikuti sekitar 3000 orang lebih.
“Penggalangan dana pada minggu kemarin merupakan hari pertama dimulainya aksi simpatik bagi saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana di Mentawai dan Merapi. Secara bersama-sama kita memungut donasi kepada masyarakat Tapin secara sukarela dimulai pada minggu kemarin hingga minggu depan dibeberapa titik lokasi seperti pasar Rantau, dan muka halaman kantor Bupati Tapin. Diharapkan warga Tapin dapat berpartisipasi dalam rangka membantu warga kita yang terkena musibah di Mentawai dan Merapi, dan rencananya hasil perolehan penggalangan dana tersebut kita salurkan melalui rekening perduli bencana alam Mentawai dan Merapi, “kata Ketua Karang Taruna Kabupaten Tapin, Murtoyo didampingi Ketua Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat, Rusli. (Rull)
Perpustakaan Rantau Tarik Minat Baca Anak Melalui Puisi
RANTAU, Guna menarik minat baca bagi kalangan remaja, pemuda di Kabupaten Tapin, sekaligus juga memperkenalkan lingkungan dan fasilitas yang dimiliki Perpustakaan Rantau. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah menggelar perlombaan puisi di kantornya, beberapa waktu lalu.
Hal itu diungkapkan Hasyim, Ketua Panitia Kegiatan lomba Puisi, kepada wartawan kemarin.
Lomba puisi yang diikuti 9 orang pelajar SLTA di Tapin ini berlangsung dengan semangat patriotisme. Pasalnya, puisi perjuangan yang dibacakan sejumlah pelajar mewarnai hari pahlawan Nasional di Bulan November ini. Dimana diantara peserta lomba bersemangat selayaknya patriot dengan tampil lengkap dengan attribute sepucuk pistol, seraya mengacungkan pistol sambil berteriak isi dibalik puisi perjuangan yang diucapkannya.
Menurut Hasyim, pemenang lomba puisi di tingkat Kabupaten ini bakal mewakili Kabupaten Tapin ke Provinsi Banjarmasin mendatang, katanya.
“Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional di bulan November ini, sekaligus juga untuk menarik minat baca kalangan remaja di Tapin juga untuk menciptakan kondisi positif apresiasi pelajar terhadap kesastraan, terutama dalam hal keterampilan membaca puisi, ”kata Hasyim.
Para pemenang lomba baca puisi, tambah Hasyim akan mendapatkan hadiah tropi dan uang pembinaan. Untuk juara I akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp700 ribu, Rp600 ribu, dan Rp500 ribu untuk juara dua dan ketiga. Sedangkan harapan satu dan dua akan mendapatkan tropi dan uang pembinaan sebesar Rp400 ribu dan Rp300 ribu. (rull)
Hal itu diungkapkan Hasyim, Ketua Panitia Kegiatan lomba Puisi, kepada wartawan kemarin.
Lomba puisi yang diikuti 9 orang pelajar SLTA di Tapin ini berlangsung dengan semangat patriotisme. Pasalnya, puisi perjuangan yang dibacakan sejumlah pelajar mewarnai hari pahlawan Nasional di Bulan November ini. Dimana diantara peserta lomba bersemangat selayaknya patriot dengan tampil lengkap dengan attribute sepucuk pistol, seraya mengacungkan pistol sambil berteriak isi dibalik puisi perjuangan yang diucapkannya.
Menurut Hasyim, pemenang lomba puisi di tingkat Kabupaten ini bakal mewakili Kabupaten Tapin ke Provinsi Banjarmasin mendatang, katanya.
“Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional di bulan November ini, sekaligus juga untuk menarik minat baca kalangan remaja di Tapin juga untuk menciptakan kondisi positif apresiasi pelajar terhadap kesastraan, terutama dalam hal keterampilan membaca puisi, ”kata Hasyim.
Para pemenang lomba baca puisi, tambah Hasyim akan mendapatkan hadiah tropi dan uang pembinaan. Untuk juara I akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp700 ribu, Rp600 ribu, dan Rp500 ribu untuk juara dua dan ketiga. Sedangkan harapan satu dan dua akan mendapatkan tropi dan uang pembinaan sebesar Rp400 ribu dan Rp300 ribu. (rull)
Sabtu, 30 Oktober 2010
Pemkab Tapin Sonsong Adipura Dengan Bersih-Bersih
RANTAU, Menindaklanjuti himbauan Bupati Tapin untuk menggalakan kembali jum’at bersih sekaligus menyambut Adipura 2010-2011. Seluruh SKPD dan masyarakat diminta untuk berpartisipasi melaksanakan kebersihan di lingkungannya masing-masing. Hal itu sekaligus juga untuk mendongkrak nilai adipura yang sempat terpuruk tahun lalu.
Hal tersebut diungkapkan Ir.HM.Yunus, Kamis (28/10) kemarin sebagaimana di kutip dari MataBanua diruang kerjanya.
Menurutnya, Tim Adipura Pemkab Tapin yang di kordinasi oleh Badan Lingkungan Hidup Tapin telah melaksanakan rapat dan saat itu sepakat untuk meningkatkan citra adipura bagi daerah ini ke depan dan seterusnya. Dalam rapat yang dilaksanakan di BLH Tapin, Tim Adipura Pemkab Tapin telah menyusun jadwal guna melaksanakan gerakan kebersihan bersama seluruh SKPD di Tapin dan masyarakat Tapin sebagai salah satu langkah upaya untuk mendongkrak nilai adipura di daerah ini.
“Sehari setelah melaksanakan rapat bersama seluruh elemen yang terlibat, di harapkan langsung bergerak membenahi sekaligus menata titik kawasan yang dianggap sebagai kawasan yang bakal dinilai oleh tim penilai adipura. Mereka gontong royong membersihkan lingkungan instansi mereka masing-masing hingga ke kawasan lainnya yang menjadi titik pantau tim penilai adipura, “kata HM.Yunus, Kepala BLH Tapin didampingi Anisa, Kasubid Pemulihan Kualitas Lingkungan di BLH Tapin.
Seluruh SKPD maupun seluruh elemen masyarakat telah mendapatkan himbauan dari Bupati Tapin untuk melaksanakan gerakan kebersihan dalam rangka guna mengwujudkan kota Rantau yang bersih, sehat, indah, dan sejuk sekaligus juga menyongsong penilaian Adipura yang sebentar lagi dilaksanakan. Selanjutnya, dikatakan Yunus, seluruh SKPD, masyarakat maupun pihak swasta diminta untuk melaksanakan tindakan konkrit berupa agar mereka menyediakan tempat sampah yang cukup di lingkungannya masing-masing berupa tempat sampah terpisah antara sampah organik dan sampah non organik.
Juga dihimbau kepada masyarakat agar di dalam pengelolaan sampah tidak boleh di bakar, tetapi harus di buang ke TPS, yang selanjutnya petugas kebersihan membuangnya ke TPA. Hal itu sesuai dengan undang-undang nomor 18 tentang pengelolaan sampah.
Selain itu seluruh pihak juga diminta untuk menggalakan kembali aksi jum’at bersih di lingkungannya masing-masing, katanya.
Tapin Optimis Raih Adipura
Pemerintah Kabupaten Tapin tengah berbenah dan mulai menata semua titik pantau tim penilai adipura tahap pertama 2010-2011 di kota Rantau. Hal ini mengingat daerah ini akan didatangi tim penilai adipura di awal bulan November ini. Pengelolaan Lingkungan Hidup datang ke Tapin. Mereka datang ke sini dalam rangka penilaian Adipura di Kabupaten Tapin. Program Adipura adalah program dari Kementerian Lingkungan Hidup yang tujuannya guna membantu pemerintah Kabupaten kota untuk berupaya meningkatkan kemampuan pengelolaan lingkungan di daerahnya masing-masing, kata Ir.HM.Yunus, Kepala Badan Lingkungan Hidup Tapin, didampingi Anisa, Kasubid Pemulihan Kualitas Lingkungan di BLH Tapin.
Ditambahkan Anisa, akhir Oktober kemarin tim penilai berencana ingin datang ke kawasan ini guna melaksanakan penilaian. Namun justru diundur sesuai kata pak Yunus, jadinya di awal November. Karena itu tim adipura sehari setelah rapat bersama pada selasa pekan kemarin sepakat bahwa seluruh SKPD di Pemkab Tapin, pihak swasta, dan masyarakat diminta untuk langsung membenahi kawasan titik penilaian Adipura dikawasannya masing-masing. Dan sebagai langkah nyata pada kamis kemarin seperti anggota TNI, KNPI, dan BPK tengah membenahi TPA. Juga seluruh SKPD di Tapin melaksanakan bersih-bersih di lingkungan kantornya masing-masing, kata Anisa.
Lanjut Anisa, “Ada beberapa titik kawasan yang akan dinilai tim adipura di sekitar kota Rantau. Yakni Pasar Rantau, TPA, Terminal, Daerah Aliran Sungai, Jalan, Drainase, Sekolah, Rumah Sakit, Puskesmas, Permukiman Penduduk seperti di komplek Haur Kuning, Mustika Rangda, Perumnas Dulang, hingga Perumnas di jalan Pembangunan, bahkan sampai kediaman Bupati Tapin, “katanya.
Menurutnya dari beberapa kawasan yang disebutkan tadi, terdapat kawasan yang menurutnya penilainnya tahun lalu jatuh, terutama kawasan TPA, dan pasar Rantau.
“Tahun ini, Tim Adipura sepakat dan optimis untuk meningkatkan penilaian nominasi adipura dengan target point 7,2 lebih dari angka perolehan adipura tahun lalu yang hanya menerima point 5. Kendati berat namun tetap optimis, “katanya. (rull)
Hal tersebut diungkapkan Ir.HM.Yunus, Kamis (28/10) kemarin sebagaimana di kutip dari MataBanua diruang kerjanya.
Menurutnya, Tim Adipura Pemkab Tapin yang di kordinasi oleh Badan Lingkungan Hidup Tapin telah melaksanakan rapat dan saat itu sepakat untuk meningkatkan citra adipura bagi daerah ini ke depan dan seterusnya. Dalam rapat yang dilaksanakan di BLH Tapin, Tim Adipura Pemkab Tapin telah menyusun jadwal guna melaksanakan gerakan kebersihan bersama seluruh SKPD di Tapin dan masyarakat Tapin sebagai salah satu langkah upaya untuk mendongkrak nilai adipura di daerah ini.
“Sehari setelah melaksanakan rapat bersama seluruh elemen yang terlibat, di harapkan langsung bergerak membenahi sekaligus menata titik kawasan yang dianggap sebagai kawasan yang bakal dinilai oleh tim penilai adipura. Mereka gontong royong membersihkan lingkungan instansi mereka masing-masing hingga ke kawasan lainnya yang menjadi titik pantau tim penilai adipura, “kata HM.Yunus, Kepala BLH Tapin didampingi Anisa, Kasubid Pemulihan Kualitas Lingkungan di BLH Tapin.
Seluruh SKPD maupun seluruh elemen masyarakat telah mendapatkan himbauan dari Bupati Tapin untuk melaksanakan gerakan kebersihan dalam rangka guna mengwujudkan kota Rantau yang bersih, sehat, indah, dan sejuk sekaligus juga menyongsong penilaian Adipura yang sebentar lagi dilaksanakan. Selanjutnya, dikatakan Yunus, seluruh SKPD, masyarakat maupun pihak swasta diminta untuk melaksanakan tindakan konkrit berupa agar mereka menyediakan tempat sampah yang cukup di lingkungannya masing-masing berupa tempat sampah terpisah antara sampah organik dan sampah non organik.
Juga dihimbau kepada masyarakat agar di dalam pengelolaan sampah tidak boleh di bakar, tetapi harus di buang ke TPS, yang selanjutnya petugas kebersihan membuangnya ke TPA. Hal itu sesuai dengan undang-undang nomor 18 tentang pengelolaan sampah.
Selain itu seluruh pihak juga diminta untuk menggalakan kembali aksi jum’at bersih di lingkungannya masing-masing, katanya.
Tapin Optimis Raih Adipura
Pemerintah Kabupaten Tapin tengah berbenah dan mulai menata semua titik pantau tim penilai adipura tahap pertama 2010-2011 di kota Rantau. Hal ini mengingat daerah ini akan didatangi tim penilai adipura di awal bulan November ini. Pengelolaan Lingkungan Hidup datang ke Tapin. Mereka datang ke sini dalam rangka penilaian Adipura di Kabupaten Tapin. Program Adipura adalah program dari Kementerian Lingkungan Hidup yang tujuannya guna membantu pemerintah Kabupaten kota untuk berupaya meningkatkan kemampuan pengelolaan lingkungan di daerahnya masing-masing, kata Ir.HM.Yunus, Kepala Badan Lingkungan Hidup Tapin, didampingi Anisa, Kasubid Pemulihan Kualitas Lingkungan di BLH Tapin.
Ditambahkan Anisa, akhir Oktober kemarin tim penilai berencana ingin datang ke kawasan ini guna melaksanakan penilaian. Namun justru diundur sesuai kata pak Yunus, jadinya di awal November. Karena itu tim adipura sehari setelah rapat bersama pada selasa pekan kemarin sepakat bahwa seluruh SKPD di Pemkab Tapin, pihak swasta, dan masyarakat diminta untuk langsung membenahi kawasan titik penilaian Adipura dikawasannya masing-masing. Dan sebagai langkah nyata pada kamis kemarin seperti anggota TNI, KNPI, dan BPK tengah membenahi TPA. Juga seluruh SKPD di Tapin melaksanakan bersih-bersih di lingkungan kantornya masing-masing, kata Anisa.
Lanjut Anisa, “Ada beberapa titik kawasan yang akan dinilai tim adipura di sekitar kota Rantau. Yakni Pasar Rantau, TPA, Terminal, Daerah Aliran Sungai, Jalan, Drainase, Sekolah, Rumah Sakit, Puskesmas, Permukiman Penduduk seperti di komplek Haur Kuning, Mustika Rangda, Perumnas Dulang, hingga Perumnas di jalan Pembangunan, bahkan sampai kediaman Bupati Tapin, “katanya.
Menurutnya dari beberapa kawasan yang disebutkan tadi, terdapat kawasan yang menurutnya penilainnya tahun lalu jatuh, terutama kawasan TPA, dan pasar Rantau.
“Tahun ini, Tim Adipura sepakat dan optimis untuk meningkatkan penilaian nominasi adipura dengan target point 7,2 lebih dari angka perolehan adipura tahun lalu yang hanya menerima point 5. Kendati berat namun tetap optimis, “katanya. (rull)
Kamis, 28 Oktober 2010
Bupati Tinjau Pengerjaan Ponpes Hafal Al-Qur’an
RANTAU, Usai menghadiri peresmian manasik haji di Masjid Raya Nurul Falah Rantau pada selasa kemarin, Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP singgah sejenak di kawasan tempat bakal berdirinya pondok pesantren hafal qur’an di Rantau Baru. Bupati Tapin didampingi kepala dinas pekerjaan umum Tapin langsung meninjau lokasi pembangunan ponpes penghafal al-qur’an Islamic Centre di Rantau Baru.
“Saat kunjungannya kemarin, Bupati Tapin menginginkan saat dipuncak hari jadi Kabupaten Tapin yang tinggal beberapa bulan lagi bapak Gurbenur Kalsel diminta ketersediaannya untuk meletakan batu pertama diatas bangunan pondok pesantren Islamic Centre di kawasan Rantau Baru, “kata Kepala Dinas PU Tapin, Ir.Gt.Noorzaman sebagaimana dikutip dari MataBanua, Rabu (27/10) kemarin.
Pondok pesantren penghafal al-qur’an di bangun secara bertahap diatas tanah seluas 1,5 hektar dengan anggaran dana senilai Rp.5 Miliar dari APBD II Kabupaten Tapin. Dari total dana 5 miliar tadi dipecah lagi, untuk tahun 2010 Rp.2 Miliar dan tahun 2011 Rp.3 miliar.
Tahun 2010 ini kita mulai melaksanakan pengerjaannya seperti pembangunan Pendopo dan Mushola sebagai tahap pertama. Sebagaimana terlihat pengerjaan konstruksi bangunan panggung yang dikerjakan kontraktor. Disusul selanjutnya ditahun 2011 pembangunan perpustakaan, rumah, pos jaga, dan tempat wudhu sebagai tahap selanjutnya. Proyek pengerjaan pembangunan pondok pesantren penghafal alqur’an Islamic Centre ini diyakini akan bisa rampung sesuai dengan jadwal, dan menurutnya ditargetkan di 2011 sudah selesai, katanya.
Selanjutnya, usai meninjau proyek pembangunan ponpes hafal al-qur’an. Bupati berserta rombongan dinas PU Tapin meninjau lokasi pengerjaan jalan di kawasan Rantau Baru. Diantaranya jalan MTQ-BYPASS Rantau yang lebar jalan 60 meter.
Saat itu, Bupati Tapin meminta untuk meluruskan sesegeranya jalan MTQ-BYPASS Rantau. Pasalnya, dilokasi itu masih ada lahan warga yang terdapat pohon jati dan belum terbebaskan dari kepemilikannya. Dan Bupati meminta untuk sesegeranya dibebaskan lahan kepemilikan dari masyarakat untuk dibangun jalan di kawasan Rantau Baru.
Tahun 2010 ini sesegeranya dibebaskan, bahkan dananya sudah ada di APBD perubahan Kabupaten Tapin. Selanjutnya, Bupati meminta ditahun 2011 agar dibuatkan pintu gerbang di bypass yang lengkap dengan slogan sebuah kawasan Rantau Baru.
Kata Bupati kutip Kadis PU, “tolong di tahun 2010 untuk sesegeranya membebaskan lahan, selanjutnya ditahun 2011 tolong dibuatkan pintu gerbang sebagai slogan keberadaan kawasan Rantau Baru, “katanya.
Sementara Kepala Bidang Bina Marga di Dinas PU, Zainal Aqli menambahkan, “Jalan MTQ-Bypass yang memiliki lebar 60 meter ini masih dalam tahap pengerasan jalan. Dan di tahun 2012 jalan di kawasan Rantau Baru dekat danau diaspal hotmik. Mengingat lapisan tanah tersebut sudah keras, “katanya.
Jalan yang dikerjakan di kawasan Rantau Baru merupakan prioritas program kerja tahun 2010, 2011, 2012. Di tahun ini kita juga akan membuka jalan tembus dari jalan yang dekat danau menuju Salak , dimana didekat danau akan dibangun bundaran dan perempatan, katanya. (Rull)
“Saat kunjungannya kemarin, Bupati Tapin menginginkan saat dipuncak hari jadi Kabupaten Tapin yang tinggal beberapa bulan lagi bapak Gurbenur Kalsel diminta ketersediaannya untuk meletakan batu pertama diatas bangunan pondok pesantren Islamic Centre di kawasan Rantau Baru, “kata Kepala Dinas PU Tapin, Ir.Gt.Noorzaman sebagaimana dikutip dari MataBanua, Rabu (27/10) kemarin.
Pondok pesantren penghafal al-qur’an di bangun secara bertahap diatas tanah seluas 1,5 hektar dengan anggaran dana senilai Rp.5 Miliar dari APBD II Kabupaten Tapin. Dari total dana 5 miliar tadi dipecah lagi, untuk tahun 2010 Rp.2 Miliar dan tahun 2011 Rp.3 miliar.
Tahun 2010 ini kita mulai melaksanakan pengerjaannya seperti pembangunan Pendopo dan Mushola sebagai tahap pertama. Sebagaimana terlihat pengerjaan konstruksi bangunan panggung yang dikerjakan kontraktor. Disusul selanjutnya ditahun 2011 pembangunan perpustakaan, rumah, pos jaga, dan tempat wudhu sebagai tahap selanjutnya. Proyek pengerjaan pembangunan pondok pesantren penghafal alqur’an Islamic Centre ini diyakini akan bisa rampung sesuai dengan jadwal, dan menurutnya ditargetkan di 2011 sudah selesai, katanya.
Selanjutnya, usai meninjau proyek pembangunan ponpes hafal al-qur’an. Bupati berserta rombongan dinas PU Tapin meninjau lokasi pengerjaan jalan di kawasan Rantau Baru. Diantaranya jalan MTQ-BYPASS Rantau yang lebar jalan 60 meter.
Saat itu, Bupati Tapin meminta untuk meluruskan sesegeranya jalan MTQ-BYPASS Rantau. Pasalnya, dilokasi itu masih ada lahan warga yang terdapat pohon jati dan belum terbebaskan dari kepemilikannya. Dan Bupati meminta untuk sesegeranya dibebaskan lahan kepemilikan dari masyarakat untuk dibangun jalan di kawasan Rantau Baru.
Tahun 2010 ini sesegeranya dibebaskan, bahkan dananya sudah ada di APBD perubahan Kabupaten Tapin. Selanjutnya, Bupati meminta ditahun 2011 agar dibuatkan pintu gerbang di bypass yang lengkap dengan slogan sebuah kawasan Rantau Baru.
Kata Bupati kutip Kadis PU, “tolong di tahun 2010 untuk sesegeranya membebaskan lahan, selanjutnya ditahun 2011 tolong dibuatkan pintu gerbang sebagai slogan keberadaan kawasan Rantau Baru, “katanya.
Sementara Kepala Bidang Bina Marga di Dinas PU, Zainal Aqli menambahkan, “Jalan MTQ-Bypass yang memiliki lebar 60 meter ini masih dalam tahap pengerasan jalan. Dan di tahun 2012 jalan di kawasan Rantau Baru dekat danau diaspal hotmik. Mengingat lapisan tanah tersebut sudah keras, “katanya.
Jalan yang dikerjakan di kawasan Rantau Baru merupakan prioritas program kerja tahun 2010, 2011, 2012. Di tahun ini kita juga akan membuka jalan tembus dari jalan yang dekat danau menuju Salak , dimana didekat danau akan dibangun bundaran dan perempatan, katanya. (Rull)
Ruang VIP RSUD.Datu Sanggul Sudah Ditempati
RANTAU, Ruang VIP di RSUD.Datu Sanggul Rantau semenjak seminggu yang lalu sudah ditempati pasien. Jumlah kamar VIP yang baru ditempati itu ada 16 kamar, dan seluruhnya sudah terpenuhi. Dengan ditempati ruang VIP ini, pastinya pasien lebih nyaman dibandingkan sebelumnya yang tadinya di ruang VIP ada panggilan tunggu, kini tak ada lagi panggilan tunggu seperti itu.
Hal itu diungkapkan Direktur RSUD.Datu Sanggul Rantau, Noor Irfansyah, SKm, kemarin sebagaimana dikutip dari MataBanua.
Ruang VIP yang baru saja selesai dikerjakan bangunan fisiknya dan ditempati ternyata dari 16 kamar VIP tadi seluruhnya belum terpenuhi fasilitas seperti tv dan sebagainya. Hal ini karena fasilitas di kamar tersebut masih dalam pengadaan barang.
Sebelumnya, ruang gizi dapur juga sudah dipindah pada bangunan yang baru. Begitu juga yang sudah lama tadi seperti ruang OKI atau ruang operasi juga sudah dipindah. Dan saat ini ruang bersalin di pindah sementara keruang perawatan bedah, mengingat ruang bedah akan dibangun dan dibenahi lagi. Mendapatkan informasi dari dinas PU Tapin, pengerjaan ruang bedah itu ditargetkan 75 hari kerja, dalam 25 hari itu kita pindah sementara ruang bersalin tadi, demikian Noorifansyah. (Rull)
Hal itu diungkapkan Direktur RSUD.Datu Sanggul Rantau, Noor Irfansyah, SKm, kemarin sebagaimana dikutip dari MataBanua.
Ruang VIP yang baru saja selesai dikerjakan bangunan fisiknya dan ditempati ternyata dari 16 kamar VIP tadi seluruhnya belum terpenuhi fasilitas seperti tv dan sebagainya. Hal ini karena fasilitas di kamar tersebut masih dalam pengadaan barang.
Sebelumnya, ruang gizi dapur juga sudah dipindah pada bangunan yang baru. Begitu juga yang sudah lama tadi seperti ruang OKI atau ruang operasi juga sudah dipindah. Dan saat ini ruang bersalin di pindah sementara keruang perawatan bedah, mengingat ruang bedah akan dibangun dan dibenahi lagi. Mendapatkan informasi dari dinas PU Tapin, pengerjaan ruang bedah itu ditargetkan 75 hari kerja, dalam 25 hari itu kita pindah sementara ruang bersalin tadi, demikian Noorifansyah. (Rull)
Dinas PU Tapin Buka Jalan Keraton Menuju Pasar Keraton
RANTAU, Pemerintah Daerah Melalui Dinas Pekerjaan Umum Tapin kembali membuka akses pembangunan jalan Keraton menuju Pasar Keraton. Setelah melaksanakan pembebasan lahan dikawasan itu, selanjutnya Dinas PU mulai menguruk badan jalan yang lebarnya 8 meter dan panjang 225 meter dari jalan Keraton Menuju Pasar Keraton.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas PU Tapin, Ir.Gt.Noorzaman sebagaimana dikutip dari Matabanua, selasa (26/10) kemarin.
Adapun pelaksanaan pengerjaannya untuk Jalan Keraton-Pasar Keraton itu sudah mencapai sekitar 80 persen, selanjutnya Jalan Cangkering-Pasar Keraton itu sudah 20 persen. “Insya Allah jika pedagang jadi pindah di tahun 2010 ini, ada tiga jalur alternative menuju Pasar Keraton, Pertama jalan Cangkering-Pasar Keraton, Jalan Kupang-Pasar Keraton, Jalan Keraton-Pasar Keraton, dan Jalan utama di H.Isbat-Kupang-Cangkering. Dengan dibangunnya jalan ini, tentunya akses jalan alternative menuju Pasar Keraton semakin bertambah dan semakin mudah menuju kawasan Pasar Keraton, “katanya.
Sementara warga Keraton Rantau menyambut baik pembangunan jalan Keraton ke Pasar Keraton yang mulai dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Tapin. Namun warga meminta sedikit perhatian Pemerintah Daerah untuk perngerjaan drainase yang sangat dibutuhkan warga Keraton di Kelurahan Kupang yang posisinya tepat di tepi jalan yang sedang mereka kerjakan.
Menurut keterangan, S.Parman, Ketua RT.1 Kelurahan Kupang menyatakan, “Dengan ditambahnya lagi pengerjaan drainase yang sangat dibutuhkan warga setempat itu dinilai dapat mengatasi genangan air di Keraton. Sebab semenjak diuruknya jalan dan di bukanya jalan Keraton ke Pasar Keraton, saluran drainase terdahulu tertutup oleh jalan tersebut sehingga drainase tak berfungsi lagi. Akibatnya kalau hujan, air akan menggenangi lingkungan rumah mereka lantaran tersumbat. Oleh karena itu, warga bergontong royong menggali saluran pembuangannya untuk mengatasi permasalahan itu, “katanya.
“Kami tidak keberatan pada pengerjaan pembangunan jalan Keraton menuju Pasar Keraton, justru kami malah senang dan menyambut baik. Kami hanya minta perhatian Pemerintah Daerah untuk dibuatkan saluran drainasenya sebagai tambahan. Dan juga dikerjakannya secara teknis haruslah hati-hati sesuai harapan warga dalam pengerjaannya tidak asal-asalan, namun mesti penuh perhitungan. Mungkin secara teknis Dinas PU yang mengerti. Contohnya, faktor tinggi dan rendahnya sebuah drainase ditentukan guna mengatur debit air. Hal itu agar air dapat mengalir dari hulu ke hilir dan tidak mampet nantinya sekiranya pasar Keraton sudah di tempati, “pungkasnya. (Rull)
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas PU Tapin, Ir.Gt.Noorzaman sebagaimana dikutip dari Matabanua, selasa (26/10) kemarin.
Adapun pelaksanaan pengerjaannya untuk Jalan Keraton-Pasar Keraton itu sudah mencapai sekitar 80 persen, selanjutnya Jalan Cangkering-Pasar Keraton itu sudah 20 persen. “Insya Allah jika pedagang jadi pindah di tahun 2010 ini, ada tiga jalur alternative menuju Pasar Keraton, Pertama jalan Cangkering-Pasar Keraton, Jalan Kupang-Pasar Keraton, Jalan Keraton-Pasar Keraton, dan Jalan utama di H.Isbat-Kupang-Cangkering. Dengan dibangunnya jalan ini, tentunya akses jalan alternative menuju Pasar Keraton semakin bertambah dan semakin mudah menuju kawasan Pasar Keraton, “katanya.
Sementara warga Keraton Rantau menyambut baik pembangunan jalan Keraton ke Pasar Keraton yang mulai dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Tapin. Namun warga meminta sedikit perhatian Pemerintah Daerah untuk perngerjaan drainase yang sangat dibutuhkan warga Keraton di Kelurahan Kupang yang posisinya tepat di tepi jalan yang sedang mereka kerjakan.
Menurut keterangan, S.Parman, Ketua RT.1 Kelurahan Kupang menyatakan, “Dengan ditambahnya lagi pengerjaan drainase yang sangat dibutuhkan warga setempat itu dinilai dapat mengatasi genangan air di Keraton. Sebab semenjak diuruknya jalan dan di bukanya jalan Keraton ke Pasar Keraton, saluran drainase terdahulu tertutup oleh jalan tersebut sehingga drainase tak berfungsi lagi. Akibatnya kalau hujan, air akan menggenangi lingkungan rumah mereka lantaran tersumbat. Oleh karena itu, warga bergontong royong menggali saluran pembuangannya untuk mengatasi permasalahan itu, “katanya.
“Kami tidak keberatan pada pengerjaan pembangunan jalan Keraton menuju Pasar Keraton, justru kami malah senang dan menyambut baik. Kami hanya minta perhatian Pemerintah Daerah untuk dibuatkan saluran drainasenya sebagai tambahan. Dan juga dikerjakannya secara teknis haruslah hati-hati sesuai harapan warga dalam pengerjaannya tidak asal-asalan, namun mesti penuh perhitungan. Mungkin secara teknis Dinas PU yang mengerti. Contohnya, faktor tinggi dan rendahnya sebuah drainase ditentukan guna mengatur debit air. Hal itu agar air dapat mengalir dari hulu ke hilir dan tidak mampet nantinya sekiranya pasar Keraton sudah di tempati, “pungkasnya. (Rull)
Dinsosduknaker Tapin Mulai Laksanakan Pemuktahiran Data
RANTAU, Dinas Sosial Kependudukan Kabupaten Tapin pada Rabu (20/10) kemarin mulai melaksanakan pemuktahiran data sekaligus pencocokan dan penelitian data penduduk ke 12 kecamatan di Tapin. Pada rabu kemarin petugas kita mulai melaksanakan pemuktahiran data penduduk ke Binuang sebagai kecamatan pertama yang didatangi petugas kita di Dinas Kependudukan Tapin. Selanjutnya keesokan harinya pada Kamis (21/10) kemarin, petugas kita mendatangi Kecamatan Bakarangan.
Hal tersebut diungkapkan H.Sukarman, Kepala Dinas Sosial Kependudukan Tenaga Kerja Kabupaten Tapin, ketika memantau gedung Perusda Tapin, kemarin.
Menurutnya, ”kita mulai mencocokan sekaligus meneliti data kependudukan di 12 kecamatan di Tapin sejak Rabu kemarin, dan akan berlangsung sampai dengan 6 November 2010 nanti. Disitu petugas kita akan mengkroscek data kependudukan dengan menyerahkan format dokumen kartu keluarga jenis F101, ”katanya.
Pemuktahiran data ini dalam rangka mengwujudkan elektronik – KTP online yang bakal diselenggarakan di tahun 2011 mendatang. Petugas kita akan bekerja dengan mendatangi setiap kecamatan sampai dengan bulan November nanti, yang selanjutnya setelah pemuktahiran data penduduk lengkap di kita, lantas di siapkan NIK sesuai data yang ada.
Adapun terkait kantor untuk Badan Kependudukan yang bakal berdiri sendiri rencananya akan ditempatkan di bekas kantor Perusda Tapin. Dan saat ini tengah dibenahi dan dipersiapkan untuk ditempati sebagai pusat data kependudukan di kantor tersebut. Sementara untuk perlengkapan seperti komputer, itu semuanya sudah tersedia dan tinggal ditempatkan saja. Bahkan Dirjen RI sendiri yang akan memasang langsung perlengkapan kependudukan berbasis online tersebut nantinya. Demikian Sukarman. (Rull)
Hal tersebut diungkapkan H.Sukarman, Kepala Dinas Sosial Kependudukan Tenaga Kerja Kabupaten Tapin, ketika memantau gedung Perusda Tapin, kemarin.
Menurutnya, ”kita mulai mencocokan sekaligus meneliti data kependudukan di 12 kecamatan di Tapin sejak Rabu kemarin, dan akan berlangsung sampai dengan 6 November 2010 nanti. Disitu petugas kita akan mengkroscek data kependudukan dengan menyerahkan format dokumen kartu keluarga jenis F101, ”katanya.
Pemuktahiran data ini dalam rangka mengwujudkan elektronik – KTP online yang bakal diselenggarakan di tahun 2011 mendatang. Petugas kita akan bekerja dengan mendatangi setiap kecamatan sampai dengan bulan November nanti, yang selanjutnya setelah pemuktahiran data penduduk lengkap di kita, lantas di siapkan NIK sesuai data yang ada.
Adapun terkait kantor untuk Badan Kependudukan yang bakal berdiri sendiri rencananya akan ditempatkan di bekas kantor Perusda Tapin. Dan saat ini tengah dibenahi dan dipersiapkan untuk ditempati sebagai pusat data kependudukan di kantor tersebut. Sementara untuk perlengkapan seperti komputer, itu semuanya sudah tersedia dan tinggal ditempatkan saja. Bahkan Dirjen RI sendiri yang akan memasang langsung perlengkapan kependudukan berbasis online tersebut nantinya. Demikian Sukarman. (Rull)
Sabtu, 23 Oktober 2010
Pemasangan Baru PLN Kesempatan Para Calo Listrik
RANTAU, Duh ternyata ditengah menyediakan pemasangan baru sebanyak 1.000 unit listrik di Kabupaten Tapin oleh PLN dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional, ternyata masih banyak warga Tapin yang mengeluhkan akan adanya oknum yang sengaja memasang tarif pemasangan baru dengan harga yang membengkak berkali-kali lipat dari harga yang ditentukan oleh PLN. Dikeluhkan oleh salah satu warga Tapin, pemasangan tarif listrik berkisar 4 sampai 6 juta rupiah teruntuk fasilitas kantor KUA. Apalagi perumahaan. Belum lagi permasalahan byarpet yang katanya rutin di Binuang 2 sampai 3 kali di sore hari.
Ketika di konfirmasi, Pimpinan PLN Ranting Rantau Wakhid Junaidi menyatakan, “Bahwa untuk kawasan Binuang itu ada ratingya juga, sama seperti kita terdapat gardu listriknya. Untuk permasalahan di Binuang silahkan tanyakan langsung ke Binuang, “katanya, kemarin.
Lanjut Wakhid, “PLN tidak membebani masyarakat untuk pemasangan baru dengan biaya sebesar itu. Mungkin saja calon pendaftar baru menggunakan calo sehingga harganya membengkak sebesar itu. Apalagi sampai dengan jutaan rupiah, “katanya.
Adapun tarif pemasangan baru yang ditentukan PLN itu disediakan beberapa daya yang tersedia diantaranya daya 450 VA, 900 VA, dan 1.300 VA. Biaya ketiganyanya pun berbeda, yakni Rp.385.900 untuk daya 450 VA, 900 VA dengan biaya Rp.768.900, dan 1.300 VA dengan biaya Rp.1.937.600, itu baru uang pendaftaran di PLN Rantau. Sementara untuk biaya jaminan instalasi dengan pihak instaler, itu diluar lagi dan tergantung negosiasi kepada instaler.
Untuk itu, bagi masyarakat yang ingin memasang baru listrik dihimbau untuk datang sendiri ke kantor PLN dan mendaftar di kantor PLN. Agar terhindar dari calo, saran Wakhid.(Rull)
Ketika di konfirmasi, Pimpinan PLN Ranting Rantau Wakhid Junaidi menyatakan, “Bahwa untuk kawasan Binuang itu ada ratingya juga, sama seperti kita terdapat gardu listriknya. Untuk permasalahan di Binuang silahkan tanyakan langsung ke Binuang, “katanya, kemarin.
Lanjut Wakhid, “PLN tidak membebani masyarakat untuk pemasangan baru dengan biaya sebesar itu. Mungkin saja calon pendaftar baru menggunakan calo sehingga harganya membengkak sebesar itu. Apalagi sampai dengan jutaan rupiah, “katanya.
Adapun tarif pemasangan baru yang ditentukan PLN itu disediakan beberapa daya yang tersedia diantaranya daya 450 VA, 900 VA, dan 1.300 VA. Biaya ketiganyanya pun berbeda, yakni Rp.385.900 untuk daya 450 VA, 900 VA dengan biaya Rp.768.900, dan 1.300 VA dengan biaya Rp.1.937.600, itu baru uang pendaftaran di PLN Rantau. Sementara untuk biaya jaminan instalasi dengan pihak instaler, itu diluar lagi dan tergantung negosiasi kepada instaler.
Untuk itu, bagi masyarakat yang ingin memasang baru listrik dihimbau untuk datang sendiri ke kantor PLN dan mendaftar di kantor PLN. Agar terhindar dari calo, saran Wakhid.(Rull)
LPJ Jatuh Di Terpa Angin

RANTAU, Kembali Lampu Penerang Jalan (LPJ) terjatuh lantaran diterjang angin dan bongkahannya terjatuh ke jalan pada Kamis (21/10) pekan kemarin. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. LPJ yang kondisinya sudah sangat tua itu di nilai sangat berbahaya bagi pengguna jalan dan patut untuk dilakukan peremajaan.
Peristiwa tersebut bermula terjadi pada Kamis siang pukul 14:00 wita, sebelum hujan gerimis mengguyur kota Rantau. Ketika cuaca mendung disertai angin saat itulah LPJ dan bongkahannya jatuh diterpa angin ke jalan. LPJ yang berada di pusat kota Rantau tepatnya di jalan Brigjen Hasan Basri tempat lalu lalang kendaraan bermotor.
Imam, saksi mata yang bekerja dikawasan dekat jatuhnya LPJ mengatakan, “Lampu Jalan terjatuh setelah diterpa angin, dan bongkahannya sudah terjatuh ke jalan. Lantas kita amankan bongkahannya dari jalan. Sementara sisa LPJ yang masih tersangkut kita juluk pakai galah bamboo yang panjang. Hal itu kalau terjatuh tidak mengena pengguna jalan, kondisinya berbahaya mas, kalau dibiarkan tergantung seperti itu, “katanya.
Sementara Kepala Dinas Tata Kota dan Kebersihan (Distakober ) Tapin, Rajuddin Noor ketika ingin diwawancarai wartawan terkait hal itu. Nampaknya beliau tak ada di tempat, lalu di telepon juga nomor handphonenya selalu terdengar sibuk. Namun beberapa waktu lalu masih teringat, saat Ia memberikan statemen terkait LPJ disepanjang Jalan Brigjen H.Baseri. Diakui kondisi Lampu Penerang Jalan (LPJ) yang berumur tua, dan telah ada sebelum pak Idis Bupati Tapin sekarang. Bahkan pihaknya sudah mengusulkan kepada Pemerintah Daerah untuk melaksanakan peremajaan LPJ. Demikian Rajudin.(Rull)
Jumat, 22 Oktober 2010
Dinsos Tapin Salurkan Bantuan Sembako
RANTAU, Dinas Sosial Kabupaten Tapin pada Selasa (19/10) malam menyalurkan bantuan bahan makanan kepada korban banjir yang melanda beberapa kawasan di kota Rantau, sekaligus juga memantau debit air sungai Tapin di malam itu yang meluap naik. Beberapa kawasan yang dipantau ke beberapa titik lokasi banjir seperti Perintis Raya, Desa Lumbu Raya, Desa Badaun, Desa Paul, Desa Mandarahan dan Banua Halat, hingga kembali ke kantor Dinsosduknaker Tapin. Pantauan sejumlah lokasi titik kawasan rawan banjir dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Sosial Tapin, H.Sukarman, MAP, didampingi Kepala Kesbanglinmas Tapin, Burhanudin, SH, Kordinator Tagana Tapin, Sugiri, pada Selasa (19/10) malam pekan kemarin. Hasil pantauan mereka, ada beberapa desa seperti Mandarahan, Lumbu Raya, dan Perintis Raya yang sebagaian perkarangan rumah penduduk dikawasan tadi terendam.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tapin, H.Sukarman, MAP didampingi Kordinator Tagana Tapin, Sugiri, mengatakan, “Selasa malam pekan kemarin, kita menyalurkan bantuan bahan makanan berupa sembako bagi korban Banjir di Kupang dan Lumbu Raya. Sekaligus juga memantau kondisi debit air sungai Tapin yang tinggi ke beberapa lokasi selama semalaman, “katanya.
Bantuan sembako berupa beras, gula, minyak, dan ikan sarden disalurkan ke beberapa kawasan yang terkena banjir luapan sungai Tapin. Sebelumnya dihari yang sama, pada pagi harinya, Dinas Sosial Tapin juga menyalurkan bantuan ke desa Kariaman Kecamatan Piani. Banjir yang dirasakan tahun ini, nampaknya berbeda di bandingkan tahun sebelumnya. Kendati kami tak bisa menyebutkan ini dampak cuaca ekstrim atau bukan. Namun dari pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya banjir seperti ini biasa terjadi. Demikian Sugiri.
Sementara di malam yang sama, sejumlah anggota Tim Emergensi 922 Tapin memantau kondisi air sungai Tapin yang naik di Desa Banua Halat, tepatnya di muka Masjid Keramat Banua Halat. Salah seorang anggota mereka menyatakan, “Bahwa di Miawa sekitar 1 jam hujan sehingga kita waspada kalau air semakin meninggi dan meluap sampai kepermukiman penduduk, "katanya.
Kerugian akibat cuaca ekstrim berupa hujan deras yang melanda beberapa kawasan di Kabupaten Tapin beberapa pekan terakhir mencapai ratusan juta rupiah, dan merusak beberapa infrastruktur yang ada di Kabupaten Tapin seperti infrastruktur jembatan, dan ambruknya jalan. Di Kecamatan Piani terdapat 4 buah jembatan yang terputus rusak dan 1 diantaranya hanyut terbawa arus sungai yang meluap naik pada Senin (18/10) sore pukul 16:00 Wita pekan kemarin. 1 buah jembatan di desa Kariaman Kecamatan Piani terputus yang mengakibatkan salah satu kawasan desa terisolir.
Ibnu Hasim, warga desa Kariaman mengatakan, “Jembatan yang menghubungkan dua kawasan permukiman penduduk itu diterjang air bah dari Hulu kawasan atas gunung, pada senin sore kemarin dan mengakibatkan terhanyutnya jembatan yang terbuat dari kayu ulin beserta menara masjid. Kawasan tersebut beberapa hari terakhir diterjang hujan yang cukup deras, dan terakhir pada selasa sore kemarin air sudah mulai surut. Ia sangat berharap kepada Pemerintah Daerah untuk sesegeranya memperbaiki jembatan untuk mereka. Mengingat jembatan tersebut salah satu akses jalan bagi warga sekitar, “katanya.
Selain 4 buah jembatan, terdapat juga gorong-gorong jembatan yang ambruk seluas 2,5 meter, dari lebar jalan 4 meter. Akibatnya jalan ke kawasan Batu Ampar tak bisa dilalui truk, dan hanya dapat dilalui kendaraan roda empat mini dan sepeda motor. Juga tebing-tebing tinggi dikawasan Batu Ampar longsor yang tanahnya sebagian menimbuni jalan dan tergolong berbahaya.
Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tapin mendengar rusaknya infrastruktur di kawasan Piani, spontan langsung meninjau lokasi kejadian. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman didampingi Sekretaris PU, H.Masraniansyah menyatakan, “Sesegeranya akan diperbaiki, terutama jembatan yang terputus dan terhanyut. Mengingat jembatan tersebut sebagai sarana warga masyarakat sekitar yang tentunya menjadi prioritas utama. Adapun untuk membenahi infrastruktur yang rusak tersebut diperkirakan bakal menelan anggaran senilai Rp.150 juta untuk keseluruhan perbaikan dari mulai perbaikan 4 buah jembatan, perbaikan gorong-gorong, dan pembangunan tebing beton penahan longsor, “katanya.
“kita memohon kepada Pemerintah Daerah Tapin untuk sesegeranya mencairkan dananya dari APBD pos anggaran tanggap darurat, mengingat masyarakat setempat sangat membutuhkan jembatan tersebut, “pungkasnya. (Rull)
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tapin, H.Sukarman, MAP didampingi Kordinator Tagana Tapin, Sugiri, mengatakan, “Selasa malam pekan kemarin, kita menyalurkan bantuan bahan makanan berupa sembako bagi korban Banjir di Kupang dan Lumbu Raya. Sekaligus juga memantau kondisi debit air sungai Tapin yang tinggi ke beberapa lokasi selama semalaman, “katanya.
Bantuan sembako berupa beras, gula, minyak, dan ikan sarden disalurkan ke beberapa kawasan yang terkena banjir luapan sungai Tapin. Sebelumnya dihari yang sama, pada pagi harinya, Dinas Sosial Tapin juga menyalurkan bantuan ke desa Kariaman Kecamatan Piani. Banjir yang dirasakan tahun ini, nampaknya berbeda di bandingkan tahun sebelumnya. Kendati kami tak bisa menyebutkan ini dampak cuaca ekstrim atau bukan. Namun dari pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya banjir seperti ini biasa terjadi. Demikian Sugiri.
Sementara di malam yang sama, sejumlah anggota Tim Emergensi 922 Tapin memantau kondisi air sungai Tapin yang naik di Desa Banua Halat, tepatnya di muka Masjid Keramat Banua Halat. Salah seorang anggota mereka menyatakan, “Bahwa di Miawa sekitar 1 jam hujan sehingga kita waspada kalau air semakin meninggi dan meluap sampai kepermukiman penduduk, "katanya.
Kerugian akibat cuaca ekstrim berupa hujan deras yang melanda beberapa kawasan di Kabupaten Tapin beberapa pekan terakhir mencapai ratusan juta rupiah, dan merusak beberapa infrastruktur yang ada di Kabupaten Tapin seperti infrastruktur jembatan, dan ambruknya jalan. Di Kecamatan Piani terdapat 4 buah jembatan yang terputus rusak dan 1 diantaranya hanyut terbawa arus sungai yang meluap naik pada Senin (18/10) sore pukul 16:00 Wita pekan kemarin. 1 buah jembatan di desa Kariaman Kecamatan Piani terputus yang mengakibatkan salah satu kawasan desa terisolir.
Ibnu Hasim, warga desa Kariaman mengatakan, “Jembatan yang menghubungkan dua kawasan permukiman penduduk itu diterjang air bah dari Hulu kawasan atas gunung, pada senin sore kemarin dan mengakibatkan terhanyutnya jembatan yang terbuat dari kayu ulin beserta menara masjid. Kawasan tersebut beberapa hari terakhir diterjang hujan yang cukup deras, dan terakhir pada selasa sore kemarin air sudah mulai surut. Ia sangat berharap kepada Pemerintah Daerah untuk sesegeranya memperbaiki jembatan untuk mereka. Mengingat jembatan tersebut salah satu akses jalan bagi warga sekitar, “katanya.
Selain 4 buah jembatan, terdapat juga gorong-gorong jembatan yang ambruk seluas 2,5 meter, dari lebar jalan 4 meter. Akibatnya jalan ke kawasan Batu Ampar tak bisa dilalui truk, dan hanya dapat dilalui kendaraan roda empat mini dan sepeda motor. Juga tebing-tebing tinggi dikawasan Batu Ampar longsor yang tanahnya sebagian menimbuni jalan dan tergolong berbahaya.
Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tapin mendengar rusaknya infrastruktur di kawasan Piani, spontan langsung meninjau lokasi kejadian. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman didampingi Sekretaris PU, H.Masraniansyah menyatakan, “Sesegeranya akan diperbaiki, terutama jembatan yang terputus dan terhanyut. Mengingat jembatan tersebut sebagai sarana warga masyarakat sekitar yang tentunya menjadi prioritas utama. Adapun untuk membenahi infrastruktur yang rusak tersebut diperkirakan bakal menelan anggaran senilai Rp.150 juta untuk keseluruhan perbaikan dari mulai perbaikan 4 buah jembatan, perbaikan gorong-gorong, dan pembangunan tebing beton penahan longsor, “katanya.
“kita memohon kepada Pemerintah Daerah Tapin untuk sesegeranya mencairkan dananya dari APBD pos anggaran tanggap darurat, mengingat masyarakat setempat sangat membutuhkan jembatan tersebut, “pungkasnya. (Rull)
Perusahaan Telah Ganti Rugi dan Upaya Perbaiki Lingkungan
RANTAU, Perusahaan tambang batu bara telah melaksanakan konpensasi terhadap petani karet di desa Pantai Cabe Kecamatan Salam Babaris baru 50 persen. Sedangkan sisanya lagi diserahkan 15 Oktober 2010 kemarin. Masih seperti kesepakatan sebelumnya bahwa perusahaan patungan untuk mengganti rugi terhadap petani karet di Pantai Cabe. Perusahaan juga memiliki itikad baiknya untuk memperbaiki lingkungan, dengan membuat sebanyak 40 buah sedimen pond atau kolam pengedapan limbah guna mengelola limbah mereka secara keseluruhan.
Hal tersebut diungkapkan Ir.Noordin, Kepada wartawan pekan kemarin di kantornya.
Saat pembayaran ganti rugi terhadap petani karet yang terkena limbah batu bara kemarin, pihak perusahaan sepakat dan merespon keluhan petani agar perusahaan memperbaiki pengelolaan limbahnya. Bahkan Perusahaan telah membuat sedimen pond kolam pengedapannya sebanyak 40 buah yang telah dikerjakan PT.KPP, guna menutup sekaligus memproteksi titik-titik rawan lucuran limbah ke perkebunan petani. Jadi luncuran limbah dan tanah yang larut itu diendapkan, yang selanjutnya dikelola dalam sedimen pond agar tak larut ke sungai. Intinya kita alihkan lucuran limbah ke 40 buah sedimen pond kolam pengendapan yang telah dibuat.
Adapun terkait sanksi akibat ulah perusahaan pertambangan yang telah mencemari lingkungan, kata Nurdin, “itu masih dapat ditoleransi namun akan tetap terus terproses. Mengingat perusahaan masih memiliki itikad baiknya dan mau memperbaiki pengelolaan limbahnya secara keseluruhan. Diantaranya adalah reklamasi, dan pembuatan sediment pond yang tengah dikerjakan pihaknya. Sementara untuk pencabutan izin lokasi, belum sampai kesana. Toh, kalau masih ada penyelesaian disini untuk apa dibawa kesana, “pungkasnya. (Rull)
Hal tersebut diungkapkan Ir.Noordin, Kepada wartawan pekan kemarin di kantornya.
Saat pembayaran ganti rugi terhadap petani karet yang terkena limbah batu bara kemarin, pihak perusahaan sepakat dan merespon keluhan petani agar perusahaan memperbaiki pengelolaan limbahnya. Bahkan Perusahaan telah membuat sedimen pond kolam pengedapannya sebanyak 40 buah yang telah dikerjakan PT.KPP, guna menutup sekaligus memproteksi titik-titik rawan lucuran limbah ke perkebunan petani. Jadi luncuran limbah dan tanah yang larut itu diendapkan, yang selanjutnya dikelola dalam sedimen pond agar tak larut ke sungai. Intinya kita alihkan lucuran limbah ke 40 buah sedimen pond kolam pengendapan yang telah dibuat.
Adapun terkait sanksi akibat ulah perusahaan pertambangan yang telah mencemari lingkungan, kata Nurdin, “itu masih dapat ditoleransi namun akan tetap terus terproses. Mengingat perusahaan masih memiliki itikad baiknya dan mau memperbaiki pengelolaan limbahnya secara keseluruhan. Diantaranya adalah reklamasi, dan pembuatan sediment pond yang tengah dikerjakan pihaknya. Sementara untuk pencabutan izin lokasi, belum sampai kesana. Toh, kalau masih ada penyelesaian disini untuk apa dibawa kesana, “pungkasnya. (Rull)
Bibit Pohon Penghijauan Kota Rantau Baru Mulai Di Tanam
RANTAU, Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Tapin telah mempersiapkan beberapa bibit pohon yang bakal di tanam di kawasan Rantau Baru, seperti pasar Keraton dan sekitar kawasan Danau. Bibit-bibit pohon tersebut sudah berdatangan dan disimpan di halaman kantor Distakober Tapin, bahkan sebagian sudah di tanam oleh petugas Distakober Tapin.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Tapin, Rajuddin Noor, melalui H.Yusdiani, S,AP, Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan, kepada wartawan Kamis (14/10) pekan kemarin.
Kata Yusdiani, “Bibit pohon tersebut diantaranya Pohon Angsana sebanyak 250 buah, Glodokan 100 buah, Pinusium 75 buah, dan Pucuk Merah 100 buah. Pohon Angsana dan Pucuk Merah sebagian sudah ditanam di kawasan Rantau Baru seperti di Pasar Keraton dan sekitar Danau. Dan tinggal sebagian seperti pohon Pinusium setinggi 3 meter, mengingat kita masih menunggu halaman pasar rampung, “katanya.
Sebagaimana keinginan Bupati Tapin dan wakil Bupati Tapin untuk mengwujudkan Kabupaten Tapin hijau dan rindang di massa mendatang, sehingga diusulkan untuk mulai melaksanakan penanaman disejumlah titik kawasan Rantau Baru. Bahkan petugas kita sudah mulai menanam bibit pohon tersebut pada Kamis kemarin, dan sebagian pohon sudah nampak terlihat tumbuh subur. “Bisa Anda lihat di sekitar kawasan Danau dan Pasar Keraton, kendati terdapat satu buah batang pohon di sekitar Danau ada pohon yang patah dikarenakan ulah usil oknum yang tidak bertanggung jawab. Namun kita tak pernah putus asa, dan akan selalu menanam guna mengwujudkan Kabupaten Tapin yang hijau dan rindang, “katanya.
Untuk itu, Ia menghimbau kepada warga masyarakat Tapin untuk bersama-sama menjaga lingkungan taman kota, bila perlu serentak turut menanam sekaligus menjaga dan merawat agar pohon yang ditanam kali ini dapat tumbuh subur dan menghijaukan kota Rantau mendatang. Sehingga anak cucu kita dimassa mendatang dapat menikmati kesejukan dari pohon yang kita tanam. Selain itu, Ia juga menghimbau kepada warga untuk tidak melakukan coret-coretan di dinding melalui cat pilox. Padahal kemarin baru saja dibersihkan dan dicat, sekarang sudah kotor lagi sehingga tidak enak dipandang. Untuk itu marilah kita menjaganya agar taman kita di kota Rantau ini selalu bersih. Demikian Yusdiani. (Rull)
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Tapin, Rajuddin Noor, melalui H.Yusdiani, S,AP, Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan, kepada wartawan Kamis (14/10) pekan kemarin.
Kata Yusdiani, “Bibit pohon tersebut diantaranya Pohon Angsana sebanyak 250 buah, Glodokan 100 buah, Pinusium 75 buah, dan Pucuk Merah 100 buah. Pohon Angsana dan Pucuk Merah sebagian sudah ditanam di kawasan Rantau Baru seperti di Pasar Keraton dan sekitar Danau. Dan tinggal sebagian seperti pohon Pinusium setinggi 3 meter, mengingat kita masih menunggu halaman pasar rampung, “katanya.
Sebagaimana keinginan Bupati Tapin dan wakil Bupati Tapin untuk mengwujudkan Kabupaten Tapin hijau dan rindang di massa mendatang, sehingga diusulkan untuk mulai melaksanakan penanaman disejumlah titik kawasan Rantau Baru. Bahkan petugas kita sudah mulai menanam bibit pohon tersebut pada Kamis kemarin, dan sebagian pohon sudah nampak terlihat tumbuh subur. “Bisa Anda lihat di sekitar kawasan Danau dan Pasar Keraton, kendati terdapat satu buah batang pohon di sekitar Danau ada pohon yang patah dikarenakan ulah usil oknum yang tidak bertanggung jawab. Namun kita tak pernah putus asa, dan akan selalu menanam guna mengwujudkan Kabupaten Tapin yang hijau dan rindang, “katanya.
Untuk itu, Ia menghimbau kepada warga masyarakat Tapin untuk bersama-sama menjaga lingkungan taman kota, bila perlu serentak turut menanam sekaligus menjaga dan merawat agar pohon yang ditanam kali ini dapat tumbuh subur dan menghijaukan kota Rantau mendatang. Sehingga anak cucu kita dimassa mendatang dapat menikmati kesejukan dari pohon yang kita tanam. Selain itu, Ia juga menghimbau kepada warga untuk tidak melakukan coret-coretan di dinding melalui cat pilox. Padahal kemarin baru saja dibersihkan dan dicat, sekarang sudah kotor lagi sehingga tidak enak dipandang. Untuk itu marilah kita menjaganya agar taman kita di kota Rantau ini selalu bersih. Demikian Yusdiani. (Rull)
Senin, 18 Oktober 2010
Jembatan Berlubang Berbahaya Bagi Pengguna Jalan
RANTAU, Ada beberapa infrastruktur jembatan yang kondisinya sangat memprihatinkan di kawasan Binuang, dan jembatan ini tergolong berbahaya bagi para pengemudi dan pengguna jalan. Diantaranya adalah jembatan jalan poros yang menghubungkan kecamatan Hatungun dan Kecamatan Binuang, jembatan yang berada di sungai Patuakan dan jembatan Bumbun kondisinya sangat buruk dan tergolong berbahaya bagi pengguna jalan, dengan kondisi jembatan berlubang. Selain itu juga ada saluran irigasi yang sempit tanpa ada batas pagar pengamanan sehingga membahayakan pengemudi dan pengguna jalan baik roda dua maupun roda empat.
Camat Binuang, Dra.Hj.Rusnaidah, M,Ap mengetahui perihal berbahayanya infrastruktur jembatan tersebut diwilayahnya langsung menyurati Dinas Pekerjaan Umum Tapin, meminta agar diperbaiki jembatan tersebut.
Dari surat bernomor 630/095/Pemb yang dilayangkan kepada Dinas Pekerjaan Umum Tapin meminta agar Pemerintah Daerah Tapin melalui Dinas PU dapat memperbaiki infrastruktur berupa jembatan yang berlubang dan berbahaya tersebut. Hal tersebut guna mencegah terjadinya kecelakaan maupun kerusakan jembatan yang lebih farah lagi.
Bahkan kerusakan beberapa infrastruktur tersebut ketika hujan lebat di akhir bulan September 2010 mengakibatkan air bah melimpah, yang akhirnya air menggenangi jalan dan mengganggu kelancaran arus lalu lintas antara Kecamatan Binuang dan Kecamatan Hatungun.
Terkait hal itu Pemerintah Daerah Tapin terutama Dinas PU Tapin langsung menanggapinya dan akan memperbaiki infrastruktur jembatan yang tergolong berbahaya bagi pengguna jalan tersebut.
Kepala Dinas PU Tapin, Ir.GT.Noorzaman yang didampingi Sekretaris PU, H.Masyranianyah menyatakan, “Secepatnya infrastruktur jembatan tersebut akan diperbaiki berbarengan dengan perbaikan jembatan lainnya. Diantaranya jembatan Gadung yang kondisinya jalan naik ke Jembatan Gadung sangat curam dan dinilai berbahaya bagi pengguna jalan. Nantinya jalan naik tersebut bakal dicor agar rata sehingga tidak lagi curam, “katanya. (Rull)
Camat Binuang, Dra.Hj.Rusnaidah, M,Ap mengetahui perihal berbahayanya infrastruktur jembatan tersebut diwilayahnya langsung menyurati Dinas Pekerjaan Umum Tapin, meminta agar diperbaiki jembatan tersebut.
Dari surat bernomor 630/095/Pemb yang dilayangkan kepada Dinas Pekerjaan Umum Tapin meminta agar Pemerintah Daerah Tapin melalui Dinas PU dapat memperbaiki infrastruktur berupa jembatan yang berlubang dan berbahaya tersebut. Hal tersebut guna mencegah terjadinya kecelakaan maupun kerusakan jembatan yang lebih farah lagi.
Bahkan kerusakan beberapa infrastruktur tersebut ketika hujan lebat di akhir bulan September 2010 mengakibatkan air bah melimpah, yang akhirnya air menggenangi jalan dan mengganggu kelancaran arus lalu lintas antara Kecamatan Binuang dan Kecamatan Hatungun.
Terkait hal itu Pemerintah Daerah Tapin terutama Dinas PU Tapin langsung menanggapinya dan akan memperbaiki infrastruktur jembatan yang tergolong berbahaya bagi pengguna jalan tersebut.
Kepala Dinas PU Tapin, Ir.GT.Noorzaman yang didampingi Sekretaris PU, H.Masyranianyah menyatakan, “Secepatnya infrastruktur jembatan tersebut akan diperbaiki berbarengan dengan perbaikan jembatan lainnya. Diantaranya jembatan Gadung yang kondisinya jalan naik ke Jembatan Gadung sangat curam dan dinilai berbahaya bagi pengguna jalan. Nantinya jalan naik tersebut bakal dicor agar rata sehingga tidak lagi curam, “katanya. (Rull)
Dinas Pertanian Tapin Kembangkan Jeruk Keprok
RANTAU, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Tapin tahun ini bakal mengembangkan jeruk keprok di lahan lebak. Direktorat Perluasan Holtikultura di pusat telah memberikan bantuan bibit kepada petani di Tapin.
Hal tersebut diungkapkan Ir.Raumayanti, Kepala Dinas Pertanian Holtikultura dan Tanaman Pangan Tapin, kemarin.
Lahan seluas 40 hektar dialokasikan oleh Direktorat Perluasan Holtikultura, dan bibit jeruk keprok yang dikirim langsung kepada petani jeruk di Tapin dari Balai Penelitian Jeruk Subtropika Malang.
Jeruk Keprok yang umumnya jenis jeruk ini terlihat di jual di supermarket dan mall-mall, bahkan dikatakan mampu bersaing dengan jenis jeruk-jeruk lainnya lantaran banyak peminatnya. Sehingga wajarlah kalau jenis jeruk ini tembus pasarannya sampai ke Supermarket dengan harga jual yang lebih tinggi.
Di kabupaten Tapin untuk tanaman jeruk ada seluas sekitar 1338 hektar, yang ditanami berbagai jenis jeruk seperti jeruk siam Banjar. Dari luas areal lahan tersebut sudah diproduksi sekitar 64 persen ke daerah Kalteng dan Kaltim, sehingga Kabupaten Tapin merupakan salah satu sentra jeruk di Kalsel.
Tahun ini, Dinas Pertanian kembali meningkatkan kualitas jeruk dengan mengembangkan jeruk keprok yang terkenal manis dan banyak dijual di supermarket. (Rull)
Hal tersebut diungkapkan Ir.Raumayanti, Kepala Dinas Pertanian Holtikultura dan Tanaman Pangan Tapin, kemarin.
Lahan seluas 40 hektar dialokasikan oleh Direktorat Perluasan Holtikultura, dan bibit jeruk keprok yang dikirim langsung kepada petani jeruk di Tapin dari Balai Penelitian Jeruk Subtropika Malang.
Jeruk Keprok yang umumnya jenis jeruk ini terlihat di jual di supermarket dan mall-mall, bahkan dikatakan mampu bersaing dengan jenis jeruk-jeruk lainnya lantaran banyak peminatnya. Sehingga wajarlah kalau jenis jeruk ini tembus pasarannya sampai ke Supermarket dengan harga jual yang lebih tinggi.
Di kabupaten Tapin untuk tanaman jeruk ada seluas sekitar 1338 hektar, yang ditanami berbagai jenis jeruk seperti jeruk siam Banjar. Dari luas areal lahan tersebut sudah diproduksi sekitar 64 persen ke daerah Kalteng dan Kaltim, sehingga Kabupaten Tapin merupakan salah satu sentra jeruk di Kalsel.
Tahun ini, Dinas Pertanian kembali meningkatkan kualitas jeruk dengan mengembangkan jeruk keprok yang terkenal manis dan banyak dijual di supermarket. (Rull)
Pemkab Tapin Bakal Terapkan LPSE
RANTAU, Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Badan Perencanaan Daerah tahun ini tengah mempersiapkan layanan transparan bagi para pemborong di Tapin. Yakni Layanan Pengadaan Barang Secara Eektronik (LPSE) yang bakal diterapkan di tahun 2011 mendatang.
Hal tersebut diugkapkan Kepala Badan Perencanaan Daerah Tapin, Ir.Yunus Azis sebagaimana dikutip dari MataBanua.
Menurutnya, ada tiga persyaratan yang mutlak dimiliki untuk menerapkan LPSE ini. Diantaranya Administrasi, SDM, dan Sarana dan Prasarana berupa perangkat pendukung LPSE. Kedua persyaratan tersebut sudah dimiliki diantaranya dokumen administrasi berupa SK dan juga SDM, dikatakan Yunus, bahwa beberapa petugas kita sudah dikirim ke Jakarta guna mengikuti pelatihan LPSE, agar nantinya mereka dapat menggunakan applikasi yang ada di LPSE. Sekarang hanya tinggal sarana dan prasarana yang masih dalam proses pengadaan barangnya saja lagi.
Penerapan LPSE ini berguna untuk mempermudah birokrasi. Disamping lebih efisiensi dalam pendataan dan juga lebih transfaran. Jadi bagi pemborong nantinya dengan LPSE yang diterapkan dapat melakukan pelelangan dan pengadaan barang secara elektronik online. Pengumuman pengadaan dan pelelangan barang oleh panitia pengadaan bakal ditampilkan secara online elektrik yang dirancang khusus untuk pengadaan dan pelelangan dikawasan itu.
Diharapkan, kita di tahun 2011 mendatang sudah menerapkan dan menggunakan LPSE ini, sesuai anjuran Pemerintah Pusat terhadap seluruh daerah terkait LPSE ini. Demikian Yunus. (Rull)
Hal tersebut diugkapkan Kepala Badan Perencanaan Daerah Tapin, Ir.Yunus Azis sebagaimana dikutip dari MataBanua.
Menurutnya, ada tiga persyaratan yang mutlak dimiliki untuk menerapkan LPSE ini. Diantaranya Administrasi, SDM, dan Sarana dan Prasarana berupa perangkat pendukung LPSE. Kedua persyaratan tersebut sudah dimiliki diantaranya dokumen administrasi berupa SK dan juga SDM, dikatakan Yunus, bahwa beberapa petugas kita sudah dikirim ke Jakarta guna mengikuti pelatihan LPSE, agar nantinya mereka dapat menggunakan applikasi yang ada di LPSE. Sekarang hanya tinggal sarana dan prasarana yang masih dalam proses pengadaan barangnya saja lagi.
Penerapan LPSE ini berguna untuk mempermudah birokrasi. Disamping lebih efisiensi dalam pendataan dan juga lebih transfaran. Jadi bagi pemborong nantinya dengan LPSE yang diterapkan dapat melakukan pelelangan dan pengadaan barang secara elektronik online. Pengumuman pengadaan dan pelelangan barang oleh panitia pengadaan bakal ditampilkan secara online elektrik yang dirancang khusus untuk pengadaan dan pelelangan dikawasan itu.
Diharapkan, kita di tahun 2011 mendatang sudah menerapkan dan menggunakan LPSE ini, sesuai anjuran Pemerintah Pusat terhadap seluruh daerah terkait LPSE ini. Demikian Yunus. (Rull)
Hotspot Pemkab Tapin Kembali Dapat Digunakan
RANTAU, Jaringan Internet gratis Hotspot Pemkab Tapin yang tersambar petir beberapa waktu lalu akhirnya sudah dapat diperbaiki oleh teknisi IT di Bagian perlengkapan Pemkab Tapin. Menurut Arifin Noor Atma, Kepala Bagian Perlengkapan Pemkab Tapin, “Hotspot kita sudah normal kembali, dan beberapa perangkat yang rusak lantaran tersambar petir beberapa waktu lalu sudah diganti, “katanya.
Andi pengguna Internet Hotspot Pemkab Tapin mengatakan, “Hotspot di Pemkab Tapin sudah terkoneksi dengan Internet, dan baru saja dicoba. Tidak seperti sebelumnya yang tidak bisa koneksi, “katanya.
Ia menggunakan Hotspot untuk membuka Facebook dan Chatting. Sementara lain hallnya Chokki, Ia justru merasa riskan menggunakan jaringan non nirkabel seperti Hotspot di Pemkab Tapin. Alasanya, Ia merasa takut sehingga lebih baik ke warnet. “Di warnet untuk unggah foto dan dokumen masih bisa ditoleransi meskipun bandwith terbagi setiap satu PC komputer, sementara kalau di jaringan non nirkabel seperti Hotspot, tahu kenapa saya Paronoid yang merasa riskan privasi email diambil orang lantaran ada beberapa software seperti cain and abel, “katanya. (Rull)
Andi pengguna Internet Hotspot Pemkab Tapin mengatakan, “Hotspot di Pemkab Tapin sudah terkoneksi dengan Internet, dan baru saja dicoba. Tidak seperti sebelumnya yang tidak bisa koneksi, “katanya.
Ia menggunakan Hotspot untuk membuka Facebook dan Chatting. Sementara lain hallnya Chokki, Ia justru merasa riskan menggunakan jaringan non nirkabel seperti Hotspot di Pemkab Tapin. Alasanya, Ia merasa takut sehingga lebih baik ke warnet. “Di warnet untuk unggah foto dan dokumen masih bisa ditoleransi meskipun bandwith terbagi setiap satu PC komputer, sementara kalau di jaringan non nirkabel seperti Hotspot, tahu kenapa saya Paronoid yang merasa riskan privasi email diambil orang lantaran ada beberapa software seperti cain and abel, “katanya. (Rull)
Realisasi Tanaman Padi 2010 Mencapai 66.507 Hektar
RANTAU, Musim tanam dua musim di 2010 Kabupaten Tapin telah tercapai untuk tanam padi yakni terealisasi seluas 66.507 hektar atau 103,3% untuk musim tanam Tadah hujan Preiode Oktober 2009 sampai dengan Bulan Maret 2010 dan untuk musim Kemarau periode Bulan April 2010 sampai dengan Bulan September 2010.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Hultikutura Tapin Ir Raumayati MS Sebagimana dikutip dari MataBanua.
Menurutnya dari pyoyek yang di targetkan maupun yang tidak masuk proyek memasuki musim tanam 2009-2010 sudah tercapai untuk semua lahan baik itu musim pengujan maupun di musim kemarau. Namun dari laporan binaan pihaknya di Kabupaten Tapin untuk tanaman padi 2009-2010 tidak ada yang gagal panen hanya saja tertunda panen seperti yang terjadi di daerah pasang surut Kecamatan Candi Laras Selatan dan Candi Laras Utara akibat banjir.
Sementara disinggung terkait iklim tanam sendiri, hinga kini masih tetap dianggap dalam batas wajar, jadi penanaman padi tidaklah terlalu terganggu. Hal ini karena perbaikan musim tidak terlalu berpengaruh. Karenanya, pihak Departemen Pertanian, melakukan penyuluhan kepada sejumlah kelompok tani se Kabupaten Tapin untuk turun kelapangan ke kecamatan-kecamatan untuk mengatasi masalah iklim saat ini.
“Memasuki musim tanam 2010-2011 pihaknya kepada kelompok tani Se Kabupaten Tapin sudah melakukan penyuluhan yakni gerakan percepatan tanam, dimana nantinya panennya bisa cepat. Dalam percepatan tanam ini setiap tahun kita laksanakan untuk memberikan penyuluhan kepada kelompok tani yang ada se Kabupaten Tapin. Disarankan kepada kelompok tani se Kabupaten Tapin untuk menanam varietas bibit padi unggul disamping kwalitasnya baik , tahan hama werang dan cepat untuk di panen, sehingga sebelum musim hujan yang curah hujannya tinggi, petani sudah lebih dahulu panen, “saran Raumayanti. (Rull)
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Hultikutura Tapin Ir Raumayati MS Sebagimana dikutip dari MataBanua.
Menurutnya dari pyoyek yang di targetkan maupun yang tidak masuk proyek memasuki musim tanam 2009-2010 sudah tercapai untuk semua lahan baik itu musim pengujan maupun di musim kemarau. Namun dari laporan binaan pihaknya di Kabupaten Tapin untuk tanaman padi 2009-2010 tidak ada yang gagal panen hanya saja tertunda panen seperti yang terjadi di daerah pasang surut Kecamatan Candi Laras Selatan dan Candi Laras Utara akibat banjir.
Sementara disinggung terkait iklim tanam sendiri, hinga kini masih tetap dianggap dalam batas wajar, jadi penanaman padi tidaklah terlalu terganggu. Hal ini karena perbaikan musim tidak terlalu berpengaruh. Karenanya, pihak Departemen Pertanian, melakukan penyuluhan kepada sejumlah kelompok tani se Kabupaten Tapin untuk turun kelapangan ke kecamatan-kecamatan untuk mengatasi masalah iklim saat ini.
“Memasuki musim tanam 2010-2011 pihaknya kepada kelompok tani Se Kabupaten Tapin sudah melakukan penyuluhan yakni gerakan percepatan tanam, dimana nantinya panennya bisa cepat. Dalam percepatan tanam ini setiap tahun kita laksanakan untuk memberikan penyuluhan kepada kelompok tani yang ada se Kabupaten Tapin. Disarankan kepada kelompok tani se Kabupaten Tapin untuk menanam varietas bibit padi unggul disamping kwalitasnya baik , tahan hama werang dan cepat untuk di panen, sehingga sebelum musim hujan yang curah hujannya tinggi, petani sudah lebih dahulu panen, “saran Raumayanti. (Rull)
WARGA PERINTIS RAYA BONGKAR MASJID DARUL AM’AN

RANTAU, Sejumlah warga Perintis Raya RT.3 dan 4 pada Sabtu (16/10) kemarin membongkar Masjid Darul Am’an. Puluhan warga Perintis Raya beramai-ramai membongkar masjid yang telah direncanakan panitia pembangunan masjid untuk direnovasi dengan diperluasnya masjid Darul Am’an. Sebagai langkah awal pembangunan maka dilaksanakanlah pembongkaran bangunannya terlebih dahulu.
Sesuai surat pemberitahuan dari Panitia Masjid H.Muchtar menyatakan, warga sepakat untuk membongkar Masjid melalui forum rapat yang dilaksanakan, maka kepada warga Perintis Raya diminta partisipasinya untuk membongkar bangunan masjid Darul Am’an yang direncanakan selama dua hari yakni dari tanggal 16 sampai 17 Oktober 2010. Dikarenakan kerakatan penduduk sekitar akhirnya pembongkaran Masjid hanya berlangsung selama satu hari. Pasalnya, warga Perintis Raya berkumpul dan menggelar gontong royong untuk membongkar masjid sebagai langkah awal renovasi pembangunan masjid Darul Am’an. Sehingga hanya dalam satu hari pembongkaran Masjid sudah selesai.
Menurut H.Muchtar, perluasan masjid Darul Am’an akan dikerjakan secepatnya. Menyusul setelah warga Perintis Raya bergontong royong membongkar bangunan Masjid terlebih dahulu. Seluruh bangunan masjid total bakal direnovasi, dan rencananya bangunan masjid Darul Am’an diperluas dibandingkan sebelumnya.
Sementara H.Nunu, salah seorang Imam di masjid tersebut menyatakan gunung pun dapat runtuh jika dikerjakan secara bergontong royong demikian memberikan gambaran kerakatan warga Perintis Raya.
Masjid Darul Am’an yang berada di Perintis Raya Rantau biasa digunakan warga untuk beribadah melaksanakan sholat lima waktu. Maka dari itu bangunan teras depan tak turut dibongkar, hal itu agar warga masih bisa memanfaatkan teras Masjid untuk sholat di tempat itu. Selain untuk ibadah sholat, masjid Darul Am’an juga biasa digunakan warga Perintis Raya untuk melaksanakan tahlilan bulanan maupun tahlilan rukun kematian. Misalnya, jika ada salah satu warga Perintis Raya yang tergabung dalam kelompok anggota Rukun Kematian ada yang meninggal dunia, biasanya pada malam harinya warga Perintis Raya menggelar tahlilan bersama guna kerakatan kampung. Begitu juga setiap bulan sekali, warga melaksanakan tahlilan bulanan di Masjid tersebut.
Sementara bekas bangunan masjid yang dibongkar bakal disalurkan ke masjid-masjid di desa-desa yang membutuhkan fasilitas berupa atap sirap dan kayu ulin yang nampaknya masih sangat bagus. Beberapa warga juga menyatakan, bahwasanya agar sedekah amal jahir orang yang lebih dahulu membangun masjid tak hilang begitu saja, maka disarankan bekas bangunan masjid yang dibongkar dimanfaatkan agar pahala orang yang bersedekah tak terhapus. Bila perlu ditanam dibawah masjid tersebut, mengingat dahulu warga juga bergontong royong membangun masjid tersebut. (Rull)
Langganan:
Postingan (Atom)