RANTAU, Dinas Sosial Kabupaten Tapin pada Selasa (19/10) malam menyalurkan bantuan bahan makanan kepada korban banjir yang melanda beberapa kawasan di kota Rantau, sekaligus juga memantau debit air sungai Tapin di malam itu yang meluap naik. Beberapa kawasan yang dipantau ke beberapa titik lokasi banjir seperti Perintis Raya, Desa Lumbu Raya, Desa Badaun, Desa Paul, Desa Mandarahan dan Banua Halat, hingga kembali ke kantor Dinsosduknaker Tapin. Pantauan sejumlah lokasi titik kawasan rawan banjir dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Sosial Tapin, H.Sukarman, MAP, didampingi Kepala Kesbanglinmas Tapin, Burhanudin, SH, Kordinator Tagana Tapin, Sugiri, pada Selasa (19/10) malam pekan kemarin. Hasil pantauan mereka, ada beberapa desa seperti Mandarahan, Lumbu Raya, dan Perintis Raya yang sebagaian perkarangan rumah penduduk dikawasan tadi terendam.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tapin, H.Sukarman, MAP didampingi Kordinator Tagana Tapin, Sugiri, mengatakan, “Selasa malam pekan kemarin, kita menyalurkan bantuan bahan makanan berupa sembako bagi korban Banjir di Kupang dan Lumbu Raya. Sekaligus juga memantau kondisi debit air sungai Tapin yang tinggi ke beberapa lokasi selama semalaman, “katanya.
Bantuan sembako berupa beras, gula, minyak, dan ikan sarden disalurkan ke beberapa kawasan yang terkena banjir luapan sungai Tapin. Sebelumnya dihari yang sama, pada pagi harinya, Dinas Sosial Tapin juga menyalurkan bantuan ke desa Kariaman Kecamatan Piani. Banjir yang dirasakan tahun ini, nampaknya berbeda di bandingkan tahun sebelumnya. Kendati kami tak bisa menyebutkan ini dampak cuaca ekstrim atau bukan. Namun dari pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya banjir seperti ini biasa terjadi. Demikian Sugiri.
Sementara di malam yang sama, sejumlah anggota Tim Emergensi 922 Tapin memantau kondisi air sungai Tapin yang naik di Desa Banua Halat, tepatnya di muka Masjid Keramat Banua Halat. Salah seorang anggota mereka menyatakan, “Bahwa di Miawa sekitar 1 jam hujan sehingga kita waspada kalau air semakin meninggi dan meluap sampai kepermukiman penduduk, "katanya.
Kerugian akibat cuaca ekstrim berupa hujan deras yang melanda beberapa kawasan di Kabupaten Tapin beberapa pekan terakhir mencapai ratusan juta rupiah, dan merusak beberapa infrastruktur yang ada di Kabupaten Tapin seperti infrastruktur jembatan, dan ambruknya jalan. Di Kecamatan Piani terdapat 4 buah jembatan yang terputus rusak dan 1 diantaranya hanyut terbawa arus sungai yang meluap naik pada Senin (18/10) sore pukul 16:00 Wita pekan kemarin. 1 buah jembatan di desa Kariaman Kecamatan Piani terputus yang mengakibatkan salah satu kawasan desa terisolir.
Ibnu Hasim, warga desa Kariaman mengatakan, “Jembatan yang menghubungkan dua kawasan permukiman penduduk itu diterjang air bah dari Hulu kawasan atas gunung, pada senin sore kemarin dan mengakibatkan terhanyutnya jembatan yang terbuat dari kayu ulin beserta menara masjid. Kawasan tersebut beberapa hari terakhir diterjang hujan yang cukup deras, dan terakhir pada selasa sore kemarin air sudah mulai surut. Ia sangat berharap kepada Pemerintah Daerah untuk sesegeranya memperbaiki jembatan untuk mereka. Mengingat jembatan tersebut salah satu akses jalan bagi warga sekitar, “katanya.
Selain 4 buah jembatan, terdapat juga gorong-gorong jembatan yang ambruk seluas 2,5 meter, dari lebar jalan 4 meter. Akibatnya jalan ke kawasan Batu Ampar tak bisa dilalui truk, dan hanya dapat dilalui kendaraan roda empat mini dan sepeda motor. Juga tebing-tebing tinggi dikawasan Batu Ampar longsor yang tanahnya sebagian menimbuni jalan dan tergolong berbahaya.
Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tapin mendengar rusaknya infrastruktur di kawasan Piani, spontan langsung meninjau lokasi kejadian. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin, Ir.Gt.Noorzaman didampingi Sekretaris PU, H.Masraniansyah menyatakan, “Sesegeranya akan diperbaiki, terutama jembatan yang terputus dan terhanyut. Mengingat jembatan tersebut sebagai sarana warga masyarakat sekitar yang tentunya menjadi prioritas utama. Adapun untuk membenahi infrastruktur yang rusak tersebut diperkirakan bakal menelan anggaran senilai Rp.150 juta untuk keseluruhan perbaikan dari mulai perbaikan 4 buah jembatan, perbaikan gorong-gorong, dan pembangunan tebing beton penahan longsor, “katanya.
“kita memohon kepada Pemerintah Daerah Tapin untuk sesegeranya mencairkan dananya dari APBD pos anggaran tanggap darurat, mengingat masyarakat setempat sangat membutuhkan jembatan tersebut, “pungkasnya. (Rull)
Jumat, 22 Oktober 2010
Perusahaan Telah Ganti Rugi dan Upaya Perbaiki Lingkungan
RANTAU, Perusahaan tambang batu bara telah melaksanakan konpensasi terhadap petani karet di desa Pantai Cabe Kecamatan Salam Babaris baru 50 persen. Sedangkan sisanya lagi diserahkan 15 Oktober 2010 kemarin. Masih seperti kesepakatan sebelumnya bahwa perusahaan patungan untuk mengganti rugi terhadap petani karet di Pantai Cabe. Perusahaan juga memiliki itikad baiknya untuk memperbaiki lingkungan, dengan membuat sebanyak 40 buah sedimen pond atau kolam pengedapan limbah guna mengelola limbah mereka secara keseluruhan.
Hal tersebut diungkapkan Ir.Noordin, Kepada wartawan pekan kemarin di kantornya.
Saat pembayaran ganti rugi terhadap petani karet yang terkena limbah batu bara kemarin, pihak perusahaan sepakat dan merespon keluhan petani agar perusahaan memperbaiki pengelolaan limbahnya. Bahkan Perusahaan telah membuat sedimen pond kolam pengedapannya sebanyak 40 buah yang telah dikerjakan PT.KPP, guna menutup sekaligus memproteksi titik-titik rawan lucuran limbah ke perkebunan petani. Jadi luncuran limbah dan tanah yang larut itu diendapkan, yang selanjutnya dikelola dalam sedimen pond agar tak larut ke sungai. Intinya kita alihkan lucuran limbah ke 40 buah sedimen pond kolam pengendapan yang telah dibuat.
Adapun terkait sanksi akibat ulah perusahaan pertambangan yang telah mencemari lingkungan, kata Nurdin, “itu masih dapat ditoleransi namun akan tetap terus terproses. Mengingat perusahaan masih memiliki itikad baiknya dan mau memperbaiki pengelolaan limbahnya secara keseluruhan. Diantaranya adalah reklamasi, dan pembuatan sediment pond yang tengah dikerjakan pihaknya. Sementara untuk pencabutan izin lokasi, belum sampai kesana. Toh, kalau masih ada penyelesaian disini untuk apa dibawa kesana, “pungkasnya. (Rull)
Hal tersebut diungkapkan Ir.Noordin, Kepada wartawan pekan kemarin di kantornya.
Saat pembayaran ganti rugi terhadap petani karet yang terkena limbah batu bara kemarin, pihak perusahaan sepakat dan merespon keluhan petani agar perusahaan memperbaiki pengelolaan limbahnya. Bahkan Perusahaan telah membuat sedimen pond kolam pengedapannya sebanyak 40 buah yang telah dikerjakan PT.KPP, guna menutup sekaligus memproteksi titik-titik rawan lucuran limbah ke perkebunan petani. Jadi luncuran limbah dan tanah yang larut itu diendapkan, yang selanjutnya dikelola dalam sedimen pond agar tak larut ke sungai. Intinya kita alihkan lucuran limbah ke 40 buah sedimen pond kolam pengendapan yang telah dibuat.
Adapun terkait sanksi akibat ulah perusahaan pertambangan yang telah mencemari lingkungan, kata Nurdin, “itu masih dapat ditoleransi namun akan tetap terus terproses. Mengingat perusahaan masih memiliki itikad baiknya dan mau memperbaiki pengelolaan limbahnya secara keseluruhan. Diantaranya adalah reklamasi, dan pembuatan sediment pond yang tengah dikerjakan pihaknya. Sementara untuk pencabutan izin lokasi, belum sampai kesana. Toh, kalau masih ada penyelesaian disini untuk apa dibawa kesana, “pungkasnya. (Rull)
Bibit Pohon Penghijauan Kota Rantau Baru Mulai Di Tanam
RANTAU, Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Tapin telah mempersiapkan beberapa bibit pohon yang bakal di tanam di kawasan Rantau Baru, seperti pasar Keraton dan sekitar kawasan Danau. Bibit-bibit pohon tersebut sudah berdatangan dan disimpan di halaman kantor Distakober Tapin, bahkan sebagian sudah di tanam oleh petugas Distakober Tapin.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Tapin, Rajuddin Noor, melalui H.Yusdiani, S,AP, Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan, kepada wartawan Kamis (14/10) pekan kemarin.
Kata Yusdiani, “Bibit pohon tersebut diantaranya Pohon Angsana sebanyak 250 buah, Glodokan 100 buah, Pinusium 75 buah, dan Pucuk Merah 100 buah. Pohon Angsana dan Pucuk Merah sebagian sudah ditanam di kawasan Rantau Baru seperti di Pasar Keraton dan sekitar Danau. Dan tinggal sebagian seperti pohon Pinusium setinggi 3 meter, mengingat kita masih menunggu halaman pasar rampung, “katanya.
Sebagaimana keinginan Bupati Tapin dan wakil Bupati Tapin untuk mengwujudkan Kabupaten Tapin hijau dan rindang di massa mendatang, sehingga diusulkan untuk mulai melaksanakan penanaman disejumlah titik kawasan Rantau Baru. Bahkan petugas kita sudah mulai menanam bibit pohon tersebut pada Kamis kemarin, dan sebagian pohon sudah nampak terlihat tumbuh subur. “Bisa Anda lihat di sekitar kawasan Danau dan Pasar Keraton, kendati terdapat satu buah batang pohon di sekitar Danau ada pohon yang patah dikarenakan ulah usil oknum yang tidak bertanggung jawab. Namun kita tak pernah putus asa, dan akan selalu menanam guna mengwujudkan Kabupaten Tapin yang hijau dan rindang, “katanya.
Untuk itu, Ia menghimbau kepada warga masyarakat Tapin untuk bersama-sama menjaga lingkungan taman kota, bila perlu serentak turut menanam sekaligus menjaga dan merawat agar pohon yang ditanam kali ini dapat tumbuh subur dan menghijaukan kota Rantau mendatang. Sehingga anak cucu kita dimassa mendatang dapat menikmati kesejukan dari pohon yang kita tanam. Selain itu, Ia juga menghimbau kepada warga untuk tidak melakukan coret-coretan di dinding melalui cat pilox. Padahal kemarin baru saja dibersihkan dan dicat, sekarang sudah kotor lagi sehingga tidak enak dipandang. Untuk itu marilah kita menjaganya agar taman kita di kota Rantau ini selalu bersih. Demikian Yusdiani. (Rull)
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Tapin, Rajuddin Noor, melalui H.Yusdiani, S,AP, Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan, kepada wartawan Kamis (14/10) pekan kemarin.
Kata Yusdiani, “Bibit pohon tersebut diantaranya Pohon Angsana sebanyak 250 buah, Glodokan 100 buah, Pinusium 75 buah, dan Pucuk Merah 100 buah. Pohon Angsana dan Pucuk Merah sebagian sudah ditanam di kawasan Rantau Baru seperti di Pasar Keraton dan sekitar Danau. Dan tinggal sebagian seperti pohon Pinusium setinggi 3 meter, mengingat kita masih menunggu halaman pasar rampung, “katanya.
Sebagaimana keinginan Bupati Tapin dan wakil Bupati Tapin untuk mengwujudkan Kabupaten Tapin hijau dan rindang di massa mendatang, sehingga diusulkan untuk mulai melaksanakan penanaman disejumlah titik kawasan Rantau Baru. Bahkan petugas kita sudah mulai menanam bibit pohon tersebut pada Kamis kemarin, dan sebagian pohon sudah nampak terlihat tumbuh subur. “Bisa Anda lihat di sekitar kawasan Danau dan Pasar Keraton, kendati terdapat satu buah batang pohon di sekitar Danau ada pohon yang patah dikarenakan ulah usil oknum yang tidak bertanggung jawab. Namun kita tak pernah putus asa, dan akan selalu menanam guna mengwujudkan Kabupaten Tapin yang hijau dan rindang, “katanya.
Untuk itu, Ia menghimbau kepada warga masyarakat Tapin untuk bersama-sama menjaga lingkungan taman kota, bila perlu serentak turut menanam sekaligus menjaga dan merawat agar pohon yang ditanam kali ini dapat tumbuh subur dan menghijaukan kota Rantau mendatang. Sehingga anak cucu kita dimassa mendatang dapat menikmati kesejukan dari pohon yang kita tanam. Selain itu, Ia juga menghimbau kepada warga untuk tidak melakukan coret-coretan di dinding melalui cat pilox. Padahal kemarin baru saja dibersihkan dan dicat, sekarang sudah kotor lagi sehingga tidak enak dipandang. Untuk itu marilah kita menjaganya agar taman kita di kota Rantau ini selalu bersih. Demikian Yusdiani. (Rull)
Senin, 18 Oktober 2010
Jembatan Berlubang Berbahaya Bagi Pengguna Jalan
RANTAU, Ada beberapa infrastruktur jembatan yang kondisinya sangat memprihatinkan di kawasan Binuang, dan jembatan ini tergolong berbahaya bagi para pengemudi dan pengguna jalan. Diantaranya adalah jembatan jalan poros yang menghubungkan kecamatan Hatungun dan Kecamatan Binuang, jembatan yang berada di sungai Patuakan dan jembatan Bumbun kondisinya sangat buruk dan tergolong berbahaya bagi pengguna jalan, dengan kondisi jembatan berlubang. Selain itu juga ada saluran irigasi yang sempit tanpa ada batas pagar pengamanan sehingga membahayakan pengemudi dan pengguna jalan baik roda dua maupun roda empat.
Camat Binuang, Dra.Hj.Rusnaidah, M,Ap mengetahui perihal berbahayanya infrastruktur jembatan tersebut diwilayahnya langsung menyurati Dinas Pekerjaan Umum Tapin, meminta agar diperbaiki jembatan tersebut.
Dari surat bernomor 630/095/Pemb yang dilayangkan kepada Dinas Pekerjaan Umum Tapin meminta agar Pemerintah Daerah Tapin melalui Dinas PU dapat memperbaiki infrastruktur berupa jembatan yang berlubang dan berbahaya tersebut. Hal tersebut guna mencegah terjadinya kecelakaan maupun kerusakan jembatan yang lebih farah lagi.
Bahkan kerusakan beberapa infrastruktur tersebut ketika hujan lebat di akhir bulan September 2010 mengakibatkan air bah melimpah, yang akhirnya air menggenangi jalan dan mengganggu kelancaran arus lalu lintas antara Kecamatan Binuang dan Kecamatan Hatungun.
Terkait hal itu Pemerintah Daerah Tapin terutama Dinas PU Tapin langsung menanggapinya dan akan memperbaiki infrastruktur jembatan yang tergolong berbahaya bagi pengguna jalan tersebut.
Kepala Dinas PU Tapin, Ir.GT.Noorzaman yang didampingi Sekretaris PU, H.Masyranianyah menyatakan, “Secepatnya infrastruktur jembatan tersebut akan diperbaiki berbarengan dengan perbaikan jembatan lainnya. Diantaranya jembatan Gadung yang kondisinya jalan naik ke Jembatan Gadung sangat curam dan dinilai berbahaya bagi pengguna jalan. Nantinya jalan naik tersebut bakal dicor agar rata sehingga tidak lagi curam, “katanya. (Rull)
Camat Binuang, Dra.Hj.Rusnaidah, M,Ap mengetahui perihal berbahayanya infrastruktur jembatan tersebut diwilayahnya langsung menyurati Dinas Pekerjaan Umum Tapin, meminta agar diperbaiki jembatan tersebut.
Dari surat bernomor 630/095/Pemb yang dilayangkan kepada Dinas Pekerjaan Umum Tapin meminta agar Pemerintah Daerah Tapin melalui Dinas PU dapat memperbaiki infrastruktur berupa jembatan yang berlubang dan berbahaya tersebut. Hal tersebut guna mencegah terjadinya kecelakaan maupun kerusakan jembatan yang lebih farah lagi.
Bahkan kerusakan beberapa infrastruktur tersebut ketika hujan lebat di akhir bulan September 2010 mengakibatkan air bah melimpah, yang akhirnya air menggenangi jalan dan mengganggu kelancaran arus lalu lintas antara Kecamatan Binuang dan Kecamatan Hatungun.
Terkait hal itu Pemerintah Daerah Tapin terutama Dinas PU Tapin langsung menanggapinya dan akan memperbaiki infrastruktur jembatan yang tergolong berbahaya bagi pengguna jalan tersebut.
Kepala Dinas PU Tapin, Ir.GT.Noorzaman yang didampingi Sekretaris PU, H.Masyranianyah menyatakan, “Secepatnya infrastruktur jembatan tersebut akan diperbaiki berbarengan dengan perbaikan jembatan lainnya. Diantaranya jembatan Gadung yang kondisinya jalan naik ke Jembatan Gadung sangat curam dan dinilai berbahaya bagi pengguna jalan. Nantinya jalan naik tersebut bakal dicor agar rata sehingga tidak lagi curam, “katanya. (Rull)
Dinas Pertanian Tapin Kembangkan Jeruk Keprok
RANTAU, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Tapin tahun ini bakal mengembangkan jeruk keprok di lahan lebak. Direktorat Perluasan Holtikultura di pusat telah memberikan bantuan bibit kepada petani di Tapin.
Hal tersebut diungkapkan Ir.Raumayanti, Kepala Dinas Pertanian Holtikultura dan Tanaman Pangan Tapin, kemarin.
Lahan seluas 40 hektar dialokasikan oleh Direktorat Perluasan Holtikultura, dan bibit jeruk keprok yang dikirim langsung kepada petani jeruk di Tapin dari Balai Penelitian Jeruk Subtropika Malang.
Jeruk Keprok yang umumnya jenis jeruk ini terlihat di jual di supermarket dan mall-mall, bahkan dikatakan mampu bersaing dengan jenis jeruk-jeruk lainnya lantaran banyak peminatnya. Sehingga wajarlah kalau jenis jeruk ini tembus pasarannya sampai ke Supermarket dengan harga jual yang lebih tinggi.
Di kabupaten Tapin untuk tanaman jeruk ada seluas sekitar 1338 hektar, yang ditanami berbagai jenis jeruk seperti jeruk siam Banjar. Dari luas areal lahan tersebut sudah diproduksi sekitar 64 persen ke daerah Kalteng dan Kaltim, sehingga Kabupaten Tapin merupakan salah satu sentra jeruk di Kalsel.
Tahun ini, Dinas Pertanian kembali meningkatkan kualitas jeruk dengan mengembangkan jeruk keprok yang terkenal manis dan banyak dijual di supermarket. (Rull)
Hal tersebut diungkapkan Ir.Raumayanti, Kepala Dinas Pertanian Holtikultura dan Tanaman Pangan Tapin, kemarin.
Lahan seluas 40 hektar dialokasikan oleh Direktorat Perluasan Holtikultura, dan bibit jeruk keprok yang dikirim langsung kepada petani jeruk di Tapin dari Balai Penelitian Jeruk Subtropika Malang.
Jeruk Keprok yang umumnya jenis jeruk ini terlihat di jual di supermarket dan mall-mall, bahkan dikatakan mampu bersaing dengan jenis jeruk-jeruk lainnya lantaran banyak peminatnya. Sehingga wajarlah kalau jenis jeruk ini tembus pasarannya sampai ke Supermarket dengan harga jual yang lebih tinggi.
Di kabupaten Tapin untuk tanaman jeruk ada seluas sekitar 1338 hektar, yang ditanami berbagai jenis jeruk seperti jeruk siam Banjar. Dari luas areal lahan tersebut sudah diproduksi sekitar 64 persen ke daerah Kalteng dan Kaltim, sehingga Kabupaten Tapin merupakan salah satu sentra jeruk di Kalsel.
Tahun ini, Dinas Pertanian kembali meningkatkan kualitas jeruk dengan mengembangkan jeruk keprok yang terkenal manis dan banyak dijual di supermarket. (Rull)
Pemkab Tapin Bakal Terapkan LPSE
RANTAU, Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Badan Perencanaan Daerah tahun ini tengah mempersiapkan layanan transparan bagi para pemborong di Tapin. Yakni Layanan Pengadaan Barang Secara Eektronik (LPSE) yang bakal diterapkan di tahun 2011 mendatang.
Hal tersebut diugkapkan Kepala Badan Perencanaan Daerah Tapin, Ir.Yunus Azis sebagaimana dikutip dari MataBanua.
Menurutnya, ada tiga persyaratan yang mutlak dimiliki untuk menerapkan LPSE ini. Diantaranya Administrasi, SDM, dan Sarana dan Prasarana berupa perangkat pendukung LPSE. Kedua persyaratan tersebut sudah dimiliki diantaranya dokumen administrasi berupa SK dan juga SDM, dikatakan Yunus, bahwa beberapa petugas kita sudah dikirim ke Jakarta guna mengikuti pelatihan LPSE, agar nantinya mereka dapat menggunakan applikasi yang ada di LPSE. Sekarang hanya tinggal sarana dan prasarana yang masih dalam proses pengadaan barangnya saja lagi.
Penerapan LPSE ini berguna untuk mempermudah birokrasi. Disamping lebih efisiensi dalam pendataan dan juga lebih transfaran. Jadi bagi pemborong nantinya dengan LPSE yang diterapkan dapat melakukan pelelangan dan pengadaan barang secara elektronik online. Pengumuman pengadaan dan pelelangan barang oleh panitia pengadaan bakal ditampilkan secara online elektrik yang dirancang khusus untuk pengadaan dan pelelangan dikawasan itu.
Diharapkan, kita di tahun 2011 mendatang sudah menerapkan dan menggunakan LPSE ini, sesuai anjuran Pemerintah Pusat terhadap seluruh daerah terkait LPSE ini. Demikian Yunus. (Rull)
Hal tersebut diugkapkan Kepala Badan Perencanaan Daerah Tapin, Ir.Yunus Azis sebagaimana dikutip dari MataBanua.
Menurutnya, ada tiga persyaratan yang mutlak dimiliki untuk menerapkan LPSE ini. Diantaranya Administrasi, SDM, dan Sarana dan Prasarana berupa perangkat pendukung LPSE. Kedua persyaratan tersebut sudah dimiliki diantaranya dokumen administrasi berupa SK dan juga SDM, dikatakan Yunus, bahwa beberapa petugas kita sudah dikirim ke Jakarta guna mengikuti pelatihan LPSE, agar nantinya mereka dapat menggunakan applikasi yang ada di LPSE. Sekarang hanya tinggal sarana dan prasarana yang masih dalam proses pengadaan barangnya saja lagi.
Penerapan LPSE ini berguna untuk mempermudah birokrasi. Disamping lebih efisiensi dalam pendataan dan juga lebih transfaran. Jadi bagi pemborong nantinya dengan LPSE yang diterapkan dapat melakukan pelelangan dan pengadaan barang secara elektronik online. Pengumuman pengadaan dan pelelangan barang oleh panitia pengadaan bakal ditampilkan secara online elektrik yang dirancang khusus untuk pengadaan dan pelelangan dikawasan itu.
Diharapkan, kita di tahun 2011 mendatang sudah menerapkan dan menggunakan LPSE ini, sesuai anjuran Pemerintah Pusat terhadap seluruh daerah terkait LPSE ini. Demikian Yunus. (Rull)
Hotspot Pemkab Tapin Kembali Dapat Digunakan
RANTAU, Jaringan Internet gratis Hotspot Pemkab Tapin yang tersambar petir beberapa waktu lalu akhirnya sudah dapat diperbaiki oleh teknisi IT di Bagian perlengkapan Pemkab Tapin. Menurut Arifin Noor Atma, Kepala Bagian Perlengkapan Pemkab Tapin, “Hotspot kita sudah normal kembali, dan beberapa perangkat yang rusak lantaran tersambar petir beberapa waktu lalu sudah diganti, “katanya.
Andi pengguna Internet Hotspot Pemkab Tapin mengatakan, “Hotspot di Pemkab Tapin sudah terkoneksi dengan Internet, dan baru saja dicoba. Tidak seperti sebelumnya yang tidak bisa koneksi, “katanya.
Ia menggunakan Hotspot untuk membuka Facebook dan Chatting. Sementara lain hallnya Chokki, Ia justru merasa riskan menggunakan jaringan non nirkabel seperti Hotspot di Pemkab Tapin. Alasanya, Ia merasa takut sehingga lebih baik ke warnet. “Di warnet untuk unggah foto dan dokumen masih bisa ditoleransi meskipun bandwith terbagi setiap satu PC komputer, sementara kalau di jaringan non nirkabel seperti Hotspot, tahu kenapa saya Paronoid yang merasa riskan privasi email diambil orang lantaran ada beberapa software seperti cain and abel, “katanya. (Rull)
Andi pengguna Internet Hotspot Pemkab Tapin mengatakan, “Hotspot di Pemkab Tapin sudah terkoneksi dengan Internet, dan baru saja dicoba. Tidak seperti sebelumnya yang tidak bisa koneksi, “katanya.
Ia menggunakan Hotspot untuk membuka Facebook dan Chatting. Sementara lain hallnya Chokki, Ia justru merasa riskan menggunakan jaringan non nirkabel seperti Hotspot di Pemkab Tapin. Alasanya, Ia merasa takut sehingga lebih baik ke warnet. “Di warnet untuk unggah foto dan dokumen masih bisa ditoleransi meskipun bandwith terbagi setiap satu PC komputer, sementara kalau di jaringan non nirkabel seperti Hotspot, tahu kenapa saya Paronoid yang merasa riskan privasi email diambil orang lantaran ada beberapa software seperti cain and abel, “katanya. (Rull)
Realisasi Tanaman Padi 2010 Mencapai 66.507 Hektar
RANTAU, Musim tanam dua musim di 2010 Kabupaten Tapin telah tercapai untuk tanam padi yakni terealisasi seluas 66.507 hektar atau 103,3% untuk musim tanam Tadah hujan Preiode Oktober 2009 sampai dengan Bulan Maret 2010 dan untuk musim Kemarau periode Bulan April 2010 sampai dengan Bulan September 2010.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Hultikutura Tapin Ir Raumayati MS Sebagimana dikutip dari MataBanua.
Menurutnya dari pyoyek yang di targetkan maupun yang tidak masuk proyek memasuki musim tanam 2009-2010 sudah tercapai untuk semua lahan baik itu musim pengujan maupun di musim kemarau. Namun dari laporan binaan pihaknya di Kabupaten Tapin untuk tanaman padi 2009-2010 tidak ada yang gagal panen hanya saja tertunda panen seperti yang terjadi di daerah pasang surut Kecamatan Candi Laras Selatan dan Candi Laras Utara akibat banjir.
Sementara disinggung terkait iklim tanam sendiri, hinga kini masih tetap dianggap dalam batas wajar, jadi penanaman padi tidaklah terlalu terganggu. Hal ini karena perbaikan musim tidak terlalu berpengaruh. Karenanya, pihak Departemen Pertanian, melakukan penyuluhan kepada sejumlah kelompok tani se Kabupaten Tapin untuk turun kelapangan ke kecamatan-kecamatan untuk mengatasi masalah iklim saat ini.
“Memasuki musim tanam 2010-2011 pihaknya kepada kelompok tani Se Kabupaten Tapin sudah melakukan penyuluhan yakni gerakan percepatan tanam, dimana nantinya panennya bisa cepat. Dalam percepatan tanam ini setiap tahun kita laksanakan untuk memberikan penyuluhan kepada kelompok tani yang ada se Kabupaten Tapin. Disarankan kepada kelompok tani se Kabupaten Tapin untuk menanam varietas bibit padi unggul disamping kwalitasnya baik , tahan hama werang dan cepat untuk di panen, sehingga sebelum musim hujan yang curah hujannya tinggi, petani sudah lebih dahulu panen, “saran Raumayanti. (Rull)
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Hultikutura Tapin Ir Raumayati MS Sebagimana dikutip dari MataBanua.
Menurutnya dari pyoyek yang di targetkan maupun yang tidak masuk proyek memasuki musim tanam 2009-2010 sudah tercapai untuk semua lahan baik itu musim pengujan maupun di musim kemarau. Namun dari laporan binaan pihaknya di Kabupaten Tapin untuk tanaman padi 2009-2010 tidak ada yang gagal panen hanya saja tertunda panen seperti yang terjadi di daerah pasang surut Kecamatan Candi Laras Selatan dan Candi Laras Utara akibat banjir.
Sementara disinggung terkait iklim tanam sendiri, hinga kini masih tetap dianggap dalam batas wajar, jadi penanaman padi tidaklah terlalu terganggu. Hal ini karena perbaikan musim tidak terlalu berpengaruh. Karenanya, pihak Departemen Pertanian, melakukan penyuluhan kepada sejumlah kelompok tani se Kabupaten Tapin untuk turun kelapangan ke kecamatan-kecamatan untuk mengatasi masalah iklim saat ini.
“Memasuki musim tanam 2010-2011 pihaknya kepada kelompok tani Se Kabupaten Tapin sudah melakukan penyuluhan yakni gerakan percepatan tanam, dimana nantinya panennya bisa cepat. Dalam percepatan tanam ini setiap tahun kita laksanakan untuk memberikan penyuluhan kepada kelompok tani yang ada se Kabupaten Tapin. Disarankan kepada kelompok tani se Kabupaten Tapin untuk menanam varietas bibit padi unggul disamping kwalitasnya baik , tahan hama werang dan cepat untuk di panen, sehingga sebelum musim hujan yang curah hujannya tinggi, petani sudah lebih dahulu panen, “saran Raumayanti. (Rull)
WARGA PERINTIS RAYA BONGKAR MASJID DARUL AM’AN

RANTAU, Sejumlah warga Perintis Raya RT.3 dan 4 pada Sabtu (16/10) kemarin membongkar Masjid Darul Am’an. Puluhan warga Perintis Raya beramai-ramai membongkar masjid yang telah direncanakan panitia pembangunan masjid untuk direnovasi dengan diperluasnya masjid Darul Am’an. Sebagai langkah awal pembangunan maka dilaksanakanlah pembongkaran bangunannya terlebih dahulu.
Sesuai surat pemberitahuan dari Panitia Masjid H.Muchtar menyatakan, warga sepakat untuk membongkar Masjid melalui forum rapat yang dilaksanakan, maka kepada warga Perintis Raya diminta partisipasinya untuk membongkar bangunan masjid Darul Am’an yang direncanakan selama dua hari yakni dari tanggal 16 sampai 17 Oktober 2010. Dikarenakan kerakatan penduduk sekitar akhirnya pembongkaran Masjid hanya berlangsung selama satu hari. Pasalnya, warga Perintis Raya berkumpul dan menggelar gontong royong untuk membongkar masjid sebagai langkah awal renovasi pembangunan masjid Darul Am’an. Sehingga hanya dalam satu hari pembongkaran Masjid sudah selesai.
Menurut H.Muchtar, perluasan masjid Darul Am’an akan dikerjakan secepatnya. Menyusul setelah warga Perintis Raya bergontong royong membongkar bangunan Masjid terlebih dahulu. Seluruh bangunan masjid total bakal direnovasi, dan rencananya bangunan masjid Darul Am’an diperluas dibandingkan sebelumnya.
Sementara H.Nunu, salah seorang Imam di masjid tersebut menyatakan gunung pun dapat runtuh jika dikerjakan secara bergontong royong demikian memberikan gambaran kerakatan warga Perintis Raya.
Masjid Darul Am’an yang berada di Perintis Raya Rantau biasa digunakan warga untuk beribadah melaksanakan sholat lima waktu. Maka dari itu bangunan teras depan tak turut dibongkar, hal itu agar warga masih bisa memanfaatkan teras Masjid untuk sholat di tempat itu. Selain untuk ibadah sholat, masjid Darul Am’an juga biasa digunakan warga Perintis Raya untuk melaksanakan tahlilan bulanan maupun tahlilan rukun kematian. Misalnya, jika ada salah satu warga Perintis Raya yang tergabung dalam kelompok anggota Rukun Kematian ada yang meninggal dunia, biasanya pada malam harinya warga Perintis Raya menggelar tahlilan bersama guna kerakatan kampung. Begitu juga setiap bulan sekali, warga melaksanakan tahlilan bulanan di Masjid tersebut.
Sementara bekas bangunan masjid yang dibongkar bakal disalurkan ke masjid-masjid di desa-desa yang membutuhkan fasilitas berupa atap sirap dan kayu ulin yang nampaknya masih sangat bagus. Beberapa warga juga menyatakan, bahwasanya agar sedekah amal jahir orang yang lebih dahulu membangun masjid tak hilang begitu saja, maka disarankan bekas bangunan masjid yang dibongkar dimanfaatkan agar pahala orang yang bersedekah tak terhapus. Bila perlu ditanam dibawah masjid tersebut, mengingat dahulu warga juga bergontong royong membangun masjid tersebut. (Rull)
Sabtu, 16 Oktober 2010
Bupati Tapin Tanam Perdana Plasma Sawit Di Sungai Puting
RANTAU, Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, M,Ap Rabu (13/10) kemarin menyaksikan sekaligus mengikuti penanaman perkebunan plasma sawit di perkebunan di Sungai Puting, Tapin. Penanaman perdana dilaksanakan secara simbolis oleh Bupati Tapin bersama Direktur PT.Hasnur Citra Terpadu, setelah penandatanganan MOU antara Direktur PT.Hasnur dengan Koperasi Karya Muning Bersama.
Penanaman kebun plasma PT.Hasnur Citra Terpadu yang dilaksanakan kemarin, merupakan tahap pertama diatas lahan seluas 500 hektar. Dari rencana 2000 hektar.
Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, M,Ap mengaku kagum atas keseriusan PT.Hasnur didalam mengelola perkebunan kelapa sawit. Pasalnya, setelah dua tahun lalu juga melakukan penanaman perdana, dan kembali pada Rabu (13/10) kemarin. "Rasanya sungguh luar biasa setelah melihat perubahan ini, yang dahulunya sebuah pulau gelap kini berubah menjadi ladang sawit, “katanya.
Dahulu dikawasan tersebut sebuah rawa, dan kalaupun ada pohon-pohon seperti galam, secara umum dapat dikatakan tidak produktif. Hingga tiba waktunya PT.Hasnur turun dan berinvestasi di kawasan ini untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Diharapkan, perkebunan ini bisa menghasilkan dan berjalan lancar sehingga kedepan menjadi pengungkit perekonomian masyarakat setempat.
Adanya perkebunan sawit di Tapin ini, kata Bupati, multiefek dominonya sangat banyak dan dapat menguntungkan bagi kita semua. Oleh karena itu, patutlah calon-calon petani plasma ini mengucapkan terima kasih kepada PT.Hasnur Group yang telah menerapkan kebun plasma bagi masyarakat.
Dapat dibandingkan 5-10 tahun lalu, dimana kawasan tersebut merupakan kawasan rawa, dan dengan masuknya perusahaan sawit ke daerah ini dapat dilihat perubahan yang nyata. Oleh karena itu kepada masyarakat mari kita bahu membahu untuk kelancaran perkebunan sawit ini. Semoga dengan adanya plasma ini, mayarakat mendapatkan kejelasan bahwa perusahaan tak hanya janji. Untuk itu mari kita jaga perkebunan ini sampai dengan menghasilkan ke depannya. Demikian Bupati.
Sementara H.Anjang Noor Wakil Ketua Koperasi Karya Muning Bersama mengucapkan terima kasih kepada PT.Hasnur yang telah menerapkan perkebunan plasma bagi petani. Ia bersyukur dengan adanya plasma ini semoga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Tapin. (rull)
Penanaman kebun plasma PT.Hasnur Citra Terpadu yang dilaksanakan kemarin, merupakan tahap pertama diatas lahan seluas 500 hektar. Dari rencana 2000 hektar.
Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, M,Ap mengaku kagum atas keseriusan PT.Hasnur didalam mengelola perkebunan kelapa sawit. Pasalnya, setelah dua tahun lalu juga melakukan penanaman perdana, dan kembali pada Rabu (13/10) kemarin. "Rasanya sungguh luar biasa setelah melihat perubahan ini, yang dahulunya sebuah pulau gelap kini berubah menjadi ladang sawit, “katanya.
Dahulu dikawasan tersebut sebuah rawa, dan kalaupun ada pohon-pohon seperti galam, secara umum dapat dikatakan tidak produktif. Hingga tiba waktunya PT.Hasnur turun dan berinvestasi di kawasan ini untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Diharapkan, perkebunan ini bisa menghasilkan dan berjalan lancar sehingga kedepan menjadi pengungkit perekonomian masyarakat setempat.
Adanya perkebunan sawit di Tapin ini, kata Bupati, multiefek dominonya sangat banyak dan dapat menguntungkan bagi kita semua. Oleh karena itu, patutlah calon-calon petani plasma ini mengucapkan terima kasih kepada PT.Hasnur Group yang telah menerapkan kebun plasma bagi masyarakat.
Dapat dibandingkan 5-10 tahun lalu, dimana kawasan tersebut merupakan kawasan rawa, dan dengan masuknya perusahaan sawit ke daerah ini dapat dilihat perubahan yang nyata. Oleh karena itu kepada masyarakat mari kita bahu membahu untuk kelancaran perkebunan sawit ini. Semoga dengan adanya plasma ini, mayarakat mendapatkan kejelasan bahwa perusahaan tak hanya janji. Untuk itu mari kita jaga perkebunan ini sampai dengan menghasilkan ke depannya. Demikian Bupati.
Sementara H.Anjang Noor Wakil Ketua Koperasi Karya Muning Bersama mengucapkan terima kasih kepada PT.Hasnur yang telah menerapkan perkebunan plasma bagi petani. Ia bersyukur dengan adanya plasma ini semoga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Tapin. (rull)
Jumat, 15 Oktober 2010
Pelajar MAN 1 Rantau Gelar Aksi Perduli Wasior

RANTAU, Aksi Pelajar MAN 1 Rantau ini patut diacungi jempol. Pasalnya, merekalah yang pertama menggelar aksi solideritas korban bencana Wasior dengan mengumpulkan uang sumbangan warga dibeberapa titik lokasi di Tapin. Pelajar tersebut menunggu kebaikan hati pengendara kendaraan yang melintas jalan Brigjen H.Hasan Basri Kamis (14/10) pagi kemarin, bertempat di depan sekolahnya. Puluhan pelajar MAN 1 Rantau bersama-sama mengumpulkan uang dari warga Tapin dengan menggunakan kardus dan pengeras suara. Mereka nampak perduli dan prihatin atas musibah yang dialami teman, saudara sebangsa dan setanah air yang terkena musibah banjir bah di Teluk Wondama Kabupaten Wasior Provinsi Papua Barat.
Aksi ini dipelopori oleh pelajar yang tergabung dalam OSIS di MAN 1 Rantau. Kepala Sekolah MAN 1 Rantau, Hilal Najmi menyatakan, “Sebagaimana diketahui saat ini jumlah korban banjir bah di Wasior telah mencapai 1000 orang lebih, termasuk yang luka-luka maupun yang meninggal. Bencana banjir tersebut juga mengakibatkan rusaknya sejumlah infrastruktur di daerah itu, seperti tempat ibadah, sekolah-sekolah, dan rumah penduduk. Karena itulah, siswa OSIS di MAN 1 Rantau terdorong berinisiatif untuk melaksanakan penggalangan dana. Awalnya melaksanakan penggalangan dana di lingkungan sekolahnya sendiri hingga dilanjutkan kepada warga Tapin, “katanya.
Rencananya penggalangan dana ini berlangsung selama 4 hari dibeberapa titik lokasi. Lanjut Hilal, pertama kita melaksanakan kamis kemarin dimuka sekolah MAN 1 Rantau, dilanjutkan keesokan harinya di Bundaran Dulang Rantau, dan Perempatan BRI depan kediaman Bupati Tapin, dan di muka kantor DPRD dan kantor Bupati Tapin pada senin lusa besok. “Pada hari senin, kita akan menggalang dana kepada pejabat di daerah seusai mereka melaksanakan apel peningkatanan disiplin, dan kembali ke depan sekolahnya, “katanya.
Sambung Hilal, “Aksi ini sekaligus mendidik siswa kita untuk memiliki kepekaan terhadap kehidupan sosial. Adapun hasil sumbangan yang dikumpulkan nanti kita akan salurkan kepada para korban banjir bah di Wasior melalui agen-agen penyalur dana korban wasior, atau bisa juga melalui media informasi yang menayangkan nomor rekening, “katanya.
Adapun perolehan dana perduli wasior yang berhasil dikumpulkan dihari pertama kemarin, perolehan dari guru dan siswa MAN 1 Rantau Rp.341.600,- ,dan dari masyarakat Tapin Rp.1.191.700,-. Jadi total keseluruhan mencapai Rp.1.533.300,-, demikian Hilal Najmi.(Rull)
Lemahnya Sistem Drainase Cangkering
RANTAU, Warga Cankering Rantau mengeluhkan sistem drainase yang ada di kawasan lingkungan mereka. Pasalnya, akibat lemahnya sistem drainase yang ada di Cangkering, ketika hujan turun air meluap naik kepermukaan dan keluar di sela-sela penutup drainase hingga menggenangi permukiman penduduk sekitar dan tempat ibadah.
Azidin warga Cangkering mengatakan, gejala meluapnya air dari drainase terlihat ketika musim penghujan. Gumpalan air keluar dari sela-sela penutup drainase, hingga membanjiri ruas jalan dan permukiman penduduk tepat dimuka sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tapin. Hal ini lantaran sistem drainase yang sempit tertutup dan lemah.
Sistem drainase yang lemah, kata Azidin seraya menilai bahwa drainase yang tertutup ternyata menyumbat sampah. “Sehingga ketika hujan deras sampah-sampah yang ada didalam drainase tersebut turut larut dan terapung diatas air bersama air hujan, hingga menyebabkan mampet. Akibatnya air meluap naik kesela-sela lubang penutup drainase tersebut, “katanya.
Meluapnya air dari drainase ini kerap terjadi, kata Azidin, terutama disaat hujan deras. Untuk itu Pemerintah Daerah diminta untuk dapat melakukan pengerukan.
Sementara terkait hal itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tapin membenarkan kondisi lemahnya sistem drainase dikawasan tersebut. Bahkan Senin (11/10) kemarin Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ir.Gt.Noorzaman, bersama Sekretaris PU, H.Masyraniansyah meninjau kawasan tersebut.
Lemahnya sistem drainase di Cangkering bakal dibenahi oleh Dinas Pekerjaan Umum. “Pembenahan sistem drainase itu secepatnya akan dilakukan dengan dana anggaran tak terguga dari APBD post bencana, karena kondisinya masuk kategori bencana, “pungkasnya singkat. (Rull)
Azidin warga Cangkering mengatakan, gejala meluapnya air dari drainase terlihat ketika musim penghujan. Gumpalan air keluar dari sela-sela penutup drainase, hingga membanjiri ruas jalan dan permukiman penduduk tepat dimuka sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tapin. Hal ini lantaran sistem drainase yang sempit tertutup dan lemah.
Sistem drainase yang lemah, kata Azidin seraya menilai bahwa drainase yang tertutup ternyata menyumbat sampah. “Sehingga ketika hujan deras sampah-sampah yang ada didalam drainase tersebut turut larut dan terapung diatas air bersama air hujan, hingga menyebabkan mampet. Akibatnya air meluap naik kesela-sela lubang penutup drainase tersebut, “katanya.
Meluapnya air dari drainase ini kerap terjadi, kata Azidin, terutama disaat hujan deras. Untuk itu Pemerintah Daerah diminta untuk dapat melakukan pengerukan.
Sementara terkait hal itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tapin membenarkan kondisi lemahnya sistem drainase dikawasan tersebut. Bahkan Senin (11/10) kemarin Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ir.Gt.Noorzaman, bersama Sekretaris PU, H.Masyraniansyah meninjau kawasan tersebut.
Lemahnya sistem drainase di Cangkering bakal dibenahi oleh Dinas Pekerjaan Umum. “Pembenahan sistem drainase itu secepatnya akan dilakukan dengan dana anggaran tak terguga dari APBD post bencana, karena kondisinya masuk kategori bencana, “pungkasnya singkat. (Rull)
Minggu, 10 Oktober 2010
Jumlah Pencari Kerja Meningkat DiBandingkan Sebelumnya
RANTAU, Serapan tenaga kerja di Kabupaten Tapin masih di dominasi oleh pencari kerja pendidikan formal kualifikasi pendidikan lulusan SLTA. Berdasarkan data di Dinas Sosial Kependudukan dan Tenaga Kerja, jumlah tenaga kerja di Kabupaten Tapin menunjukan statistik setiap tahunnya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Seperti tahun ini jumlah pencari kerja meningkat sekitar 30 persen.
Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Tenaga Kerja, H.Sukarman, M,AP melalui Arsono, S,Sos, Kasi Hubungan Industrial Kepengawasan Tenaga Kerja di Dinsosduknaker mengungkapkan, penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Tapin di tahun 2010 sampai bulan Agustus kemarin itu terdaftar sebanyak 4590 orang terdiri dari 2342 laki-laki, dan 2342 perempuan jumlah pencari kerja.
Di Kabupaten Tapin jumlah pencari kerja masih didominasi oleh pencari kerja pendidikan formal lulusan SLTA dengan jumlah yang terdaftar sebanyak 2934 orang, sementara lulusan SD 235 orang, SMP 186 orang, dan lulusan D1 sampai dengan S1 itu 1235 orang.
Sementara jumlah pekerja yang sudah terserap bekerja di perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Tapin di bidang Pertambangan, Kelapa sawit, Kebun Karet, CV, Dealer kendaraan, dan sebagainya itu sebanyak 4953 orang terdiri dari 4448 pria dan 505 wanita. Sementara yang terserap di pemerintahan itu kecil dan kurang dari 1 persen.
Dari statistik pergerakan angka tersebut yang setiap tahunnya meningkat 30 persen dibandingkan sebelumnya, Dinsosduknaker Tapin optimis setiap tahunnya jumlah pencari kerja meningkat. Apalagi dengan adanya Poltek Salman Al Farisi yang dibangun oleh pemkab Tapin, dimana poltek tersebut membuka jurusan Pertanian, Pertambangan, dan Teknik Mesin. Dan lulusannya pun dapat berkesempatan bekerja diperusahaan yang berinvestasi di kabupaten Tapin.
Sementara jumlah perusahaan di Kabupaten Tapin itu ada sebanyak 53 perusahaan yang sudah terdaftar di kita, dan hal ini meningkat dibandingkan sebelumnya yang hanya ada 45 perusahaan. Baru-baru ini 8 perusahaan mendaftarkan perusahaannya di kantor Dinsosduknaker Tapin. Rata-rata dalam setiap bulannya perusahaan tersebut merekrut sebanyak 10 sampai dengan 15 karyawan dengan gaji standar Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp.1.080.000,-. Demikian Arsono. (rull)
Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Tenaga Kerja, H.Sukarman, M,AP melalui Arsono, S,Sos, Kasi Hubungan Industrial Kepengawasan Tenaga Kerja di Dinsosduknaker mengungkapkan, penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Tapin di tahun 2010 sampai bulan Agustus kemarin itu terdaftar sebanyak 4590 orang terdiri dari 2342 laki-laki, dan 2342 perempuan jumlah pencari kerja.
Di Kabupaten Tapin jumlah pencari kerja masih didominasi oleh pencari kerja pendidikan formal lulusan SLTA dengan jumlah yang terdaftar sebanyak 2934 orang, sementara lulusan SD 235 orang, SMP 186 orang, dan lulusan D1 sampai dengan S1 itu 1235 orang.
Sementara jumlah pekerja yang sudah terserap bekerja di perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Tapin di bidang Pertambangan, Kelapa sawit, Kebun Karet, CV, Dealer kendaraan, dan sebagainya itu sebanyak 4953 orang terdiri dari 4448 pria dan 505 wanita. Sementara yang terserap di pemerintahan itu kecil dan kurang dari 1 persen.
Dari statistik pergerakan angka tersebut yang setiap tahunnya meningkat 30 persen dibandingkan sebelumnya, Dinsosduknaker Tapin optimis setiap tahunnya jumlah pencari kerja meningkat. Apalagi dengan adanya Poltek Salman Al Farisi yang dibangun oleh pemkab Tapin, dimana poltek tersebut membuka jurusan Pertanian, Pertambangan, dan Teknik Mesin. Dan lulusannya pun dapat berkesempatan bekerja diperusahaan yang berinvestasi di kabupaten Tapin.
Sementara jumlah perusahaan di Kabupaten Tapin itu ada sebanyak 53 perusahaan yang sudah terdaftar di kita, dan hal ini meningkat dibandingkan sebelumnya yang hanya ada 45 perusahaan. Baru-baru ini 8 perusahaan mendaftarkan perusahaannya di kantor Dinsosduknaker Tapin. Rata-rata dalam setiap bulannya perusahaan tersebut merekrut sebanyak 10 sampai dengan 15 karyawan dengan gaji standar Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp.1.080.000,-. Demikian Arsono. (rull)
Guru Wajib Mengajar Selama 24 Jam
RANTAU, Ditahun 2011, Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin bakal memberlakukan peraturan Menpan Nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, yang didalamnya berisikan bahwa guru diwajibkan mengajar selama 24 jam dalam seminggu.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin, H.Akhmad Nabhani menyatakan kepada ribuan guru dalam sebuah acara beberapa waktu lalu. Dimana ia menyampaikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya. Peraturan yang baru saja diterimanya dan telah disosialisasikan kepada seluruh kepala sekolah yang ada di Tapin, dan pihak UPT di kecamatan melalui pertemuan yang dilaksanakan. Selanjutnya UPT diminta untuk meneruskan kepada bawahaannya.
Menurut Nabhani, Dalam peraturan Menpan tersebut jelas-jelas ada satu yang dinilai sangat fatal, yakni beban kerja guru untuk mendidik, mengarahkan, membimbing dan melatih murid itu paling sedikit 24 jam tatap muka, dan paling banyak 40 jam dalam satu minggu. “Bahwa guru itu diwajibkan mengajar 24 jam dalam seminggu dan peraturan menpan tersebut berlaku bagi guru-guru baik itu guru yang sudah mendapatkan tunjangan sertifikasi, maupun tunjangan fungsional, atau tunjangan-tunjangan lainnya, “katanya.
Adapun sanksinya, lanjut Nabhani, “sanksinya dari peraturan tersebut juga sangat tegas sehingga dinilai sangat fatal. Yakni apabila guru kurang dari 24 jam mengajar, tunjangan sertifikasi dan fungsionalnya akan dicabut, “tandasnya.
Oleh karena itu, Dinas Pendidikan bakal memperketat jam mengajar bagi seluruh pendidik di Kabupaten Tapin, khususnya kepala sekolah. “Kepala Sekolah diminta Kepala Dinas Pendidikan Tapin harus membuat SK perubahan jam mengajar di tempat sekolahnya masing-masing. Hal itu sebagai bukti bahwa guru di sekolahnya masing-masing telah melaksanakan dan memenuhi jam mengajar yang telah ditetapkan selama 24 jam seminggu atau paling banyak 40 jam seminggu. Dan Peraturan ini akan di berlakukan di tahun 2011, “katanya.
Jadi kedepan, apabila guru yang telah bersertifikasi tak mendapatkan tunjangan sertifikasinya jangan menggerutu lagi. “Kenapa kami tidak mendapatkan tunjangan sertifikasi lagi, “katanya.
Jadi dengan adanya peraturan baru ini, diharapkan kualitas pengajar di Kabupaten Tapin ini terus meningkat dan tidak mendatar saja. Alasanya, kata Nabhani, sebuah bukti pada mutu tingkat kelulusan UN yang belum memenuhi standar nasional. Untuk itu mari kita tingkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Tapin ini, demikian Nabhani mengajak ribuan guru se-Kabupaten Tapin. (Rull)
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin, H.Akhmad Nabhani menyatakan kepada ribuan guru dalam sebuah acara beberapa waktu lalu. Dimana ia menyampaikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya. Peraturan yang baru saja diterimanya dan telah disosialisasikan kepada seluruh kepala sekolah yang ada di Tapin, dan pihak UPT di kecamatan melalui pertemuan yang dilaksanakan. Selanjutnya UPT diminta untuk meneruskan kepada bawahaannya.
Menurut Nabhani, Dalam peraturan Menpan tersebut jelas-jelas ada satu yang dinilai sangat fatal, yakni beban kerja guru untuk mendidik, mengarahkan, membimbing dan melatih murid itu paling sedikit 24 jam tatap muka, dan paling banyak 40 jam dalam satu minggu. “Bahwa guru itu diwajibkan mengajar 24 jam dalam seminggu dan peraturan menpan tersebut berlaku bagi guru-guru baik itu guru yang sudah mendapatkan tunjangan sertifikasi, maupun tunjangan fungsional, atau tunjangan-tunjangan lainnya, “katanya.
Adapun sanksinya, lanjut Nabhani, “sanksinya dari peraturan tersebut juga sangat tegas sehingga dinilai sangat fatal. Yakni apabila guru kurang dari 24 jam mengajar, tunjangan sertifikasi dan fungsionalnya akan dicabut, “tandasnya.
Oleh karena itu, Dinas Pendidikan bakal memperketat jam mengajar bagi seluruh pendidik di Kabupaten Tapin, khususnya kepala sekolah. “Kepala Sekolah diminta Kepala Dinas Pendidikan Tapin harus membuat SK perubahan jam mengajar di tempat sekolahnya masing-masing. Hal itu sebagai bukti bahwa guru di sekolahnya masing-masing telah melaksanakan dan memenuhi jam mengajar yang telah ditetapkan selama 24 jam seminggu atau paling banyak 40 jam seminggu. Dan Peraturan ini akan di berlakukan di tahun 2011, “katanya.
Jadi kedepan, apabila guru yang telah bersertifikasi tak mendapatkan tunjangan sertifikasinya jangan menggerutu lagi. “Kenapa kami tidak mendapatkan tunjangan sertifikasi lagi, “katanya.
Jadi dengan adanya peraturan baru ini, diharapkan kualitas pengajar di Kabupaten Tapin ini terus meningkat dan tidak mendatar saja. Alasanya, kata Nabhani, sebuah bukti pada mutu tingkat kelulusan UN yang belum memenuhi standar nasional. Untuk itu mari kita tingkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Tapin ini, demikian Nabhani mengajak ribuan guru se-Kabupaten Tapin. (Rull)
Jumat, 08 Oktober 2010
65 Persen Guru Di Tapin Belum Profesional
RANTAU, Sebanyak 65 persen lebih guru-guru di Kabupaten Tapin yang mendapatkan tunjangan profesi dinilai belum professional bahkan sampai sekarang tidak ada peningkatan profesinya. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai dengan profesionalitas pendidik yang dibuktikan dengan sertifikasi.
Hal tersebut diungkapkan Salman, S,Pd, Ketua PGRI Tapin Rabu (6/10) kemarin, saat memberi sambutan halal bihalal PGRI Tapin, di Masjid Raya Nurul falah Rantau.
“Oleh karena itu, dikatakan Salman, sudah menjadi tugas dan kewajiban PGRI untuk mendorong para pendidik untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus meningkatkan pola mengajar kita, guna membantu pemerintah Kabupaten Tapin secara pelan namun pasti, “katanya.
“Peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai dengan profesionalitas pendidik yang dibuktikan dengan sertifikasi. Sementara sertifikasi pendidik itu diprioritaskan kepada pendidik yang sudah professional, bahkan sudah menguasai empat kualifikasi yakni pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial, “katanya.
Oleh karena itu, halal bihalal PGRI yang dilaksanakan kemarin bertemakan dengan silahturahim kita tingkatkan solideritas seluruh anggota PGRI di Kabupaten Tapin. Dengan solideritas kita dapat sharring atau berbagi ilmu kesesama guru, dengan solideritas itu juga kita bersatu membangun dunia pendidikan di Kabupaten Tapin, ajak Salman kepada ribuan guru yang hadir di Masjid raya Nurul Falah Rantau, kemarin.
Salman juga menginformasikan kepada guru-guru tersebut, bahwa di tahun 2011 di Kalimantan Selatan akan didirikan Bank Pengkeriditan Rakyat PGRI sebagai wadah para guru yang ingin mengelola keuangan di bank tersebut. Dan ini merupakan hasil rapat di tingkat Nasional beberapa waktu lalu.
Selain itu juga, Menteri Pendidikan Nasional juga akan memperketat para guru yang ingin mendapatkan sertifikat pendidik di tahun 2011. Barangkali ini merupakan tantangan kita bersama. Jadi kawan-kawan guru yang sebelum mengajukan sertifikasi sebelumnya dicek terlebih dahulu komptensi yang tepat, jadi setelah lulus kompetensi seperti pedagogic, kepribadian, professional, dan social barulah mengajukan. (Rull)
Hal tersebut diungkapkan Salman, S,Pd, Ketua PGRI Tapin Rabu (6/10) kemarin, saat memberi sambutan halal bihalal PGRI Tapin, di Masjid Raya Nurul falah Rantau.
“Oleh karena itu, dikatakan Salman, sudah menjadi tugas dan kewajiban PGRI untuk mendorong para pendidik untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus meningkatkan pola mengajar kita, guna membantu pemerintah Kabupaten Tapin secara pelan namun pasti, “katanya.
“Peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai dengan profesionalitas pendidik yang dibuktikan dengan sertifikasi. Sementara sertifikasi pendidik itu diprioritaskan kepada pendidik yang sudah professional, bahkan sudah menguasai empat kualifikasi yakni pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial, “katanya.
Oleh karena itu, halal bihalal PGRI yang dilaksanakan kemarin bertemakan dengan silahturahim kita tingkatkan solideritas seluruh anggota PGRI di Kabupaten Tapin. Dengan solideritas kita dapat sharring atau berbagi ilmu kesesama guru, dengan solideritas itu juga kita bersatu membangun dunia pendidikan di Kabupaten Tapin, ajak Salman kepada ribuan guru yang hadir di Masjid raya Nurul Falah Rantau, kemarin.
Salman juga menginformasikan kepada guru-guru tersebut, bahwa di tahun 2011 di Kalimantan Selatan akan didirikan Bank Pengkeriditan Rakyat PGRI sebagai wadah para guru yang ingin mengelola keuangan di bank tersebut. Dan ini merupakan hasil rapat di tingkat Nasional beberapa waktu lalu.
Selain itu juga, Menteri Pendidikan Nasional juga akan memperketat para guru yang ingin mendapatkan sertifikat pendidik di tahun 2011. Barangkali ini merupakan tantangan kita bersama. Jadi kawan-kawan guru yang sebelum mengajukan sertifikasi sebelumnya dicek terlebih dahulu komptensi yang tepat, jadi setelah lulus kompetensi seperti pedagogic, kepribadian, professional, dan social barulah mengajukan. (Rull)
Pustaka Online Gratis di Perpustakaan Rantau
RANTAU, Ternyata perputakaan milik Pemerintah Kabupaten Tapin yang berada di jalan Pelita Rantau selain menyediakan berbagai buku bacaan, Perpustakaan ini juga menyediakan akses pustaka online gratis melalui jalur Internet. Pusataka Online tersebut sengaja dipasang guna melengkapi fasilitas yang ada di perpustakaan, yang tentunya berguna bagi pengunjung yang ingin mencari atau menelusuri informasi dan koleksi bahan bacaan dalam bentuk visual di dunia maya.
Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapin Syaiful Anwar SH membenarkan adanya fasilitas pustaka online gratis di Perpustakaan tempat mereka bekerja. "Adanya Pustaka Online gratis, menurut Syaiful, sangat berguna bagi para pengunjung. Selain itu juga untuk melengkapi fasilitas yang ada di perpusatakaan ini yang merupakan pelayanan terbaru di perpusatakaan kita, ”katanya.
Pustaka Online Gratis ini diperuntukan bagi siapa saja pengunjung perpustakaan baik itu kalangan umum maupun pelajar dan warga Tapin yang ingin menikmati bacaan dalam bentuk visualisasi digital modern yang banyak tersimpan di database Internet. Jadi dipersilahkan menikmati pustaka online Internet di perpusatakaan Rantau, dengan waktu mulai pukul 08.30 wita hingga 13.30 wita bisa menggunakan komputer yang ada di kantor.
“Selama ini yang menggunakan layanan pustaka online di Perpustakaan tergolong banyak, terkadang mereka harus bergiliran menggunakan fasilitas tersebut. Sehingga petugas kita terpaksa membatasi penggunaan bagi pengunjung yang menggunakan pustaka online tersebut. Mereka mendapatkan giliran maksimal selama 1 jam, agar yang lainnya turut menikmati pelayanan pustaka online kita, “katanya. (Rull)
Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapin Syaiful Anwar SH membenarkan adanya fasilitas pustaka online gratis di Perpustakaan tempat mereka bekerja. "Adanya Pustaka Online gratis, menurut Syaiful, sangat berguna bagi para pengunjung. Selain itu juga untuk melengkapi fasilitas yang ada di perpusatakaan ini yang merupakan pelayanan terbaru di perpusatakaan kita, ”katanya.
Pustaka Online Gratis ini diperuntukan bagi siapa saja pengunjung perpustakaan baik itu kalangan umum maupun pelajar dan warga Tapin yang ingin menikmati bacaan dalam bentuk visualisasi digital modern yang banyak tersimpan di database Internet. Jadi dipersilahkan menikmati pustaka online Internet di perpusatakaan Rantau, dengan waktu mulai pukul 08.30 wita hingga 13.30 wita bisa menggunakan komputer yang ada di kantor.
“Selama ini yang menggunakan layanan pustaka online di Perpustakaan tergolong banyak, terkadang mereka harus bergiliran menggunakan fasilitas tersebut. Sehingga petugas kita terpaksa membatasi penggunaan bagi pengunjung yang menggunakan pustaka online tersebut. Mereka mendapatkan giliran maksimal selama 1 jam, agar yang lainnya turut menikmati pelayanan pustaka online kita, “katanya. (Rull)
Rabu, 06 Oktober 2010
Senyum Perawat Manis Buat Pelayanan RSUD.Datu Sanggul Terkesan Ramah
RANTAU, Dibandingkan instansi lain yang ada di Kabupaten Tapin, nampaknya kantor pelayanan RSUD.Datu Sanggul Rantau menempati posisi paling pertama bagi staf dan pekerja rumah sakit yang murah senyum dan menyapa. Bahkan setiap pengunjung dari mulai pasien hingga tamu yang sengaja mendatangi rumah sakit di Datu Sanggul selalu disajikan senyum atau paling tidak dilempar senyum oleh wanita tak dikenal berupa cantik, yang nampaknya mereka perawat yang sedang bertugas di rumah sakit itu.
Diantaranya Hj.Asni Kepala Bagian Tata Usaha di RSUD.Datu Sanggul Rantau, dengan ramah menyambut setiap tamu yang datang keruangannya, dan dengan cepat langsung memberikan pelayanan kepada warga masyarakat yang membutuhkan. Begitu pun Iskandar, Kasi Perawatan di Rumah Sakit ini juga melontarkan senyum kepada wartawan, ketika mengkonfirmasi perihal ruang pasien yang penuh dan jumlah pasien yang terserang diare.
Menurut Iskandar, “senyum ini sudah bagian dari tugas kami didalam melayani warga masyarakat yang berobat di RSUD.Datu Sanggul Rantau. Kita memberikan pelayanan dengan berusaha selalu ramah dan murah senyum kepada pasien yang ingin berobat disini. Terkadang senyum yang kita lontarkan terhadap pasien yang sakit itu dapat menjadi obat ketenangan jiwa si pasien sehingga pasien itu cepat sembuh, “katanya.
Adapun terkait ruang pasien yang penuh, Ia membenarkan bahwa beberapa minggu terakhir ruang pasien di RSUD.Datu Sanggul Rantau penuh, dan kemarin Senin (4/10) dinyatakan sudah berangsur-angsur berkurang, karena sebagian pasien sudah banyak yang pulang. Adapun penyakit yang dominan dialami pasien di rumah sakit itu disebabkan karena terserang penyakit diaere dan Ispa (saluran pernafasan). Demikian Iskandar dan Hj.Asni. (Rull)
Diantaranya Hj.Asni Kepala Bagian Tata Usaha di RSUD.Datu Sanggul Rantau, dengan ramah menyambut setiap tamu yang datang keruangannya, dan dengan cepat langsung memberikan pelayanan kepada warga masyarakat yang membutuhkan. Begitu pun Iskandar, Kasi Perawatan di Rumah Sakit ini juga melontarkan senyum kepada wartawan, ketika mengkonfirmasi perihal ruang pasien yang penuh dan jumlah pasien yang terserang diare.
Menurut Iskandar, “senyum ini sudah bagian dari tugas kami didalam melayani warga masyarakat yang berobat di RSUD.Datu Sanggul Rantau. Kita memberikan pelayanan dengan berusaha selalu ramah dan murah senyum kepada pasien yang ingin berobat disini. Terkadang senyum yang kita lontarkan terhadap pasien yang sakit itu dapat menjadi obat ketenangan jiwa si pasien sehingga pasien itu cepat sembuh, “katanya.
Adapun terkait ruang pasien yang penuh, Ia membenarkan bahwa beberapa minggu terakhir ruang pasien di RSUD.Datu Sanggul Rantau penuh, dan kemarin Senin (4/10) dinyatakan sudah berangsur-angsur berkurang, karena sebagian pasien sudah banyak yang pulang. Adapun penyakit yang dominan dialami pasien di rumah sakit itu disebabkan karena terserang penyakit diaere dan Ispa (saluran pernafasan). Demikian Iskandar dan Hj.Asni. (Rull)
Pejabat di Tapin Hadiri Tausiah Awal Bulan
RANTAU, Awal bulan Oktober 2010, Bupati Tapin beserta seluruh jajaran PNS di lingkungan SKPD Pemkab Tapin menghadiri kegiatan tausiah di Masjid Raya Nurul Falah Rantau, Senin (4/10) kemarin. Tausiah ini merupakan agenda rutin pemkab Tapin yang diselenggarakan setiap senin awal bulan seusai apel peningkatan disiplin, bertempat di masjid Raya Nurul Falah Rantau.
Tausiah bulanan dihadiri oleh Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP, Ketua DPRD Tapin, Drs.HM.Arifin Arpan, MM, dan sejumlah kepala dinas dan kepala badan di lingkungan SKPD Tapin, camat di 12 kecamatan, seluruh staf PNS, dan masyarakat.
Sementara penceramah dalam tausiah tersebut diisi oleh KH.Asnan atau yang akrab disapa sebagai Guru Cangkering, yang senin kemarin menyapa sekaligus memberikan nasehat terhadap ratusan PNS dan sejumlah masyarakat di masjid Raya Nurul Falah Rantau.
Kepala Bagian Kesra Pemkab Tapin, H.Syarkawi mengatakan, “kegiatan tausiah awal bulan yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran PNS dilingkungan SKPD Pemkab Tapin merupakan salah satu agenda rutin Pemkab Tapin, yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan para pegawai. Dengan adanya kegiatan keagamaan seperti ini diharapkan para pegawai dapat meningkatkan kedisiplinan bagi para pegawai negeri itu sendiri, “katanya.
Kegiatan keagamaan seperti ini cukup disambut antusias oleh masyarakat Tapin. Pasalnya, Respon masyarakat cukup bagus dan menerima kegiatan ini diselenggarakan, bahkan sudah berlangsung cukup lama dan akan terus dilaksanakan. Sesuai keinginan Pemkab Tapin sendiri untuk menuju kawasan Serambi Madinah di Tapin, kendati tidak sepenuhnya seperti Madinah, namun diharapkan mendekati Serambi Madinah. Dimana warganya dan lingkungannya selalu marak dengan kegiatan keagamaan di Kabupaten Tapin ini.
Untuk pengajian tausiah bulanan senin kemarin, cukup ramai dihadiri oleh ratusan PNS dilingkungan Pemkab Tapin, bahkan diantaranya warga masyarakat sekitar.
Disampaikan Syarkawi, tausiah bulanan di masjid Raya Nurul Falah Rantau itu terbuka untuk umum, dan masyarakat dipersilahkan saja untuk ikut mendengarkan bacaan dari guru yang diundang. Adapun alim ulama yang mengisi pengajian dan tausiah di Masjid Raya Nurul Falah Rantau, itu kita undang secara bergantian. Sambung Syarkawi, “Jadi dipersilahkan warga masyarakat yang ingin ikut menghadiri tausiah bulanan di persilahkan datang, “pungkasnya.
Halal Bihalal dan Arisan
Sementara di Kantor DPRD Tapin, Gatriwara (Gabungan Istri Wakil Rakyat) DPRD Tapin menggelar arisan bulanan yang dirangkai dengan kegiatan halal bihalal, pada Senin (4/10) kemarin. Kegiatan ini dihadiri oleh istri anggota DPRD Tapin yang setiap bulannya mengadakan arisan. (Rull)
Tausiah bulanan dihadiri oleh Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP, Ketua DPRD Tapin, Drs.HM.Arifin Arpan, MM, dan sejumlah kepala dinas dan kepala badan di lingkungan SKPD Tapin, camat di 12 kecamatan, seluruh staf PNS, dan masyarakat.
Sementara penceramah dalam tausiah tersebut diisi oleh KH.Asnan atau yang akrab disapa sebagai Guru Cangkering, yang senin kemarin menyapa sekaligus memberikan nasehat terhadap ratusan PNS dan sejumlah masyarakat di masjid Raya Nurul Falah Rantau.
Kepala Bagian Kesra Pemkab Tapin, H.Syarkawi mengatakan, “kegiatan tausiah awal bulan yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran PNS dilingkungan SKPD Pemkab Tapin merupakan salah satu agenda rutin Pemkab Tapin, yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan para pegawai. Dengan adanya kegiatan keagamaan seperti ini diharapkan para pegawai dapat meningkatkan kedisiplinan bagi para pegawai negeri itu sendiri, “katanya.
Kegiatan keagamaan seperti ini cukup disambut antusias oleh masyarakat Tapin. Pasalnya, Respon masyarakat cukup bagus dan menerima kegiatan ini diselenggarakan, bahkan sudah berlangsung cukup lama dan akan terus dilaksanakan. Sesuai keinginan Pemkab Tapin sendiri untuk menuju kawasan Serambi Madinah di Tapin, kendati tidak sepenuhnya seperti Madinah, namun diharapkan mendekati Serambi Madinah. Dimana warganya dan lingkungannya selalu marak dengan kegiatan keagamaan di Kabupaten Tapin ini.
Untuk pengajian tausiah bulanan senin kemarin, cukup ramai dihadiri oleh ratusan PNS dilingkungan Pemkab Tapin, bahkan diantaranya warga masyarakat sekitar.
Disampaikan Syarkawi, tausiah bulanan di masjid Raya Nurul Falah Rantau itu terbuka untuk umum, dan masyarakat dipersilahkan saja untuk ikut mendengarkan bacaan dari guru yang diundang. Adapun alim ulama yang mengisi pengajian dan tausiah di Masjid Raya Nurul Falah Rantau, itu kita undang secara bergantian. Sambung Syarkawi, “Jadi dipersilahkan warga masyarakat yang ingin ikut menghadiri tausiah bulanan di persilahkan datang, “pungkasnya.
Halal Bihalal dan Arisan
Sementara di Kantor DPRD Tapin, Gatriwara (Gabungan Istri Wakil Rakyat) DPRD Tapin menggelar arisan bulanan yang dirangkai dengan kegiatan halal bihalal, pada Senin (4/10) kemarin. Kegiatan ini dihadiri oleh istri anggota DPRD Tapin yang setiap bulannya mengadakan arisan. (Rull)
BTKL Banjarbaru Ambil Sampel Air Baku PDAM
RANTAU, Instalasi Pengelolaan Air (IPA) PDAM Bungur belum lama tadi di periksa Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Banjarbaru. Ada 3 orang petugas BTKL yang datang ke Instalasi Pengelolaan Air di Desa Bungur, diantaranya Lukman Nur Akli, Kepala Bidang Analis Dampak Kesehatan Lingkungan di BTKL Banjarbaru, didampingi dua orang rekan kerjanya. Juga ada diantaranya Plt.Kepala PDAM Kota Rantau, David Muzakkir, mendampingi tim BTKL dilokasi.
“Di lokasi IPA di Desa Bungur, ada tiga jenis air yang diambil sampelnya untuk diuji coba di laboratorium mereka di Banjarbaru, diantaranya hasil air yang dikelola di IPA Bungur, serta air yang didistribusikan ke pelanggan, dan air sungai yang menjadi bahan baku dari PDAM Tapin, “kata Lukman Nur Akli, kemarin.
“Sementara untuk memeriksa bahan baku air PDAM mengandung ecoli atau coliformnya yang terkandung dalam air sungai tersebut, kita akan memeriksa mikrobiologinya, melalui uji coba parameter air itu, dengan metode pengujian meliputi iodometri, modifikasi azida untuk uji sampel air yang kita bawa. Selanjutnya, unsur senyawa an organic seperti arsen, flotida, total chromium, cadmium, NO2, NO3. “Kalau ada berapa persen atau banyak jumlahnya dalam air yang diperiksa. Dan menguji secara fisika, dimana kami akan memeriksa apakah airnya berbau, berwarna, tingkat kekeruhannya, rasa, dan suhunya berapa, itu akan kami ukur. Dan yang terakhir adalah senyawa kimianya, seperti besi, Mn, dan Pn, ”kata Lukman.
Pengambilan sampel air sungai yang dilakukan ini serentak se-Kalsel, mereka berbagi tugas dengan menugaskan tim untuk memeriksa sungai yang ada di setiap Kabupaten di Kalsel. Dan secara kebetulan, tim ini sedang melaksanakan tugasnya ke Kabupaten Tapin, dengan memeriksa dan mengambil sampel air di IPA Bungur, di IPA Hiung, Tatakan, dan Batu Hapu. Demikian Lukman. (Rull)
“Di lokasi IPA di Desa Bungur, ada tiga jenis air yang diambil sampelnya untuk diuji coba di laboratorium mereka di Banjarbaru, diantaranya hasil air yang dikelola di IPA Bungur, serta air yang didistribusikan ke pelanggan, dan air sungai yang menjadi bahan baku dari PDAM Tapin, “kata Lukman Nur Akli, kemarin.
“Sementara untuk memeriksa bahan baku air PDAM mengandung ecoli atau coliformnya yang terkandung dalam air sungai tersebut, kita akan memeriksa mikrobiologinya, melalui uji coba parameter air itu, dengan metode pengujian meliputi iodometri, modifikasi azida untuk uji sampel air yang kita bawa. Selanjutnya, unsur senyawa an organic seperti arsen, flotida, total chromium, cadmium, NO2, NO3. “Kalau ada berapa persen atau banyak jumlahnya dalam air yang diperiksa. Dan menguji secara fisika, dimana kami akan memeriksa apakah airnya berbau, berwarna, tingkat kekeruhannya, rasa, dan suhunya berapa, itu akan kami ukur. Dan yang terakhir adalah senyawa kimianya, seperti besi, Mn, dan Pn, ”kata Lukman.
Pengambilan sampel air sungai yang dilakukan ini serentak se-Kalsel, mereka berbagi tugas dengan menugaskan tim untuk memeriksa sungai yang ada di setiap Kabupaten di Kalsel. Dan secara kebetulan, tim ini sedang melaksanakan tugasnya ke Kabupaten Tapin, dengan memeriksa dan mengambil sampel air di IPA Bungur, di IPA Hiung, Tatakan, dan Batu Hapu. Demikian Lukman. (Rull)
Minggu, 03 Oktober 2010
PETA KOTA RANTAU
Alun-Alun Kota Rantau dan Taman Basimban


Apabila anda melintasi jalan Brigjen H.Hasan Basri dari arah Pasar Rantau, di tengah jalan anda akan menemui sebuah
plang bertuliskan alun-Alun Kota Rantau dan selamat datang. Dilokasi tersebut anda sedang berada di titik pusat kota Rantau,
tepatnya berada di alun-alun kota depan Taman Basimban Rantau.
Kantor BUpati Tapin dan Gedung DPRD Tapin


Dilokasi ini dikatakan pusat perkantoran di kota Rantau, dimana kantor Bupati Tapin yang diberseberangan dengan Kantor
DPRD Tapin.
Masjid Raya Nurul Falah Rantau dan Bundaran Dulang


Menara yang sekaligus masjidnya berada tepat di tepi jalan lintas provinsi Kalsel-Kalteng-Kaltim, jalur di jalan ini
hari-hari selalu ramai dilintasi kendaraan luar kota dalam provinsi. Sehingga kedua bangunan tersebut menjadi ikon kota
Rantau massa kini yang sedang berhias menuju Serambi Madinah. Bahkan masjid ini kerap menjadi tempat persinggahan penumpang yang
datang dari luar daerah untuk melaksanakan sholat.
Danau Rantau Baru


Di kawasan ini terus dikerjakan pembangunan proyek wisata massa depan berupa Danau Rantau Baru dan hutan kota dan sebuah bukit. Bahkan dilokasi tersebut terdapat sebuah taman pemancingan yang rencananya Pemerintah daerah sedang mencari investor guna mengelola rumah makan berbintang dikawasan tersebut. Lokasi tersebut cukup strategis karena berada di titik pusat kota Rantau. (Rull)
Apabila anda melintasi jalan Brigjen H.Hasan Basri dari arah Pasar Rantau, di tengah jalan anda akan menemui sebuah
plang bertuliskan alun-Alun Kota Rantau dan selamat datang. Dilokasi tersebut anda sedang berada di titik pusat kota Rantau,
tepatnya berada di alun-alun kota depan Taman Basimban Rantau.
Kantor BUpati Tapin dan Gedung DPRD Tapin
Dilokasi ini dikatakan pusat perkantoran di kota Rantau, dimana kantor Bupati Tapin yang diberseberangan dengan Kantor
DPRD Tapin.
Masjid Raya Nurul Falah Rantau dan Bundaran Dulang
Menara yang sekaligus masjidnya berada tepat di tepi jalan lintas provinsi Kalsel-Kalteng-Kaltim, jalur di jalan ini
hari-hari selalu ramai dilintasi kendaraan luar kota dalam provinsi. Sehingga kedua bangunan tersebut menjadi ikon kota
Rantau massa kini yang sedang berhias menuju Serambi Madinah. Bahkan masjid ini kerap menjadi tempat persinggahan penumpang yang
datang dari luar daerah untuk melaksanakan sholat.
Danau Rantau Baru
Di kawasan ini terus dikerjakan pembangunan proyek wisata massa depan berupa Danau Rantau Baru dan hutan kota dan sebuah bukit. Bahkan dilokasi tersebut terdapat sebuah taman pemancingan yang rencananya Pemerintah daerah sedang mencari investor guna mengelola rumah makan berbintang dikawasan tersebut. Lokasi tersebut cukup strategis karena berada di titik pusat kota Rantau. (Rull)
Langganan:
Postingan (Atom)